BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia (Kompas, 2006 dalam (Hidayat, 2008) !erajat kesehatan anak men"ermink men"erminkan an derajat derajat kesehatan kesehatan bangsa, sebab anak sebagai sebagai generasi generasi penerus penerus bangsa bangsa memiliki memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa #erdasarkan alasan tersebut, tersebut, masalah masalah kesehatan kesehatan anak diprioritas diprioritaskan kan dalam peren"anaan peren"anaan atau penataan penataan pembangun pembangunan an bangsa (Kompas, 2006 dalam (Hidayat, 2008) 2008) $embangunan bangsa yang semakin hari semakin pesat yang ditunjukkan dengan kemajuan teknologi, pangan, dan papan banyak berdampak kepada perubahan pola %ikir, gaya hidup yang tanpa disadari hal tersebut akan berdampak kepada status kesehatan $ola hidup adalah hubungan antara anggot anggotaa masyar masyaraka akat, t, komuni komunitas tas,, dan lingku lingkunga ngan n sekita sekitarny rnyaa yang yang berga bergantu ntung ng pada pada kebiasa kebiasaan an melakukan hubungan antar pribadi, melaksanakan nilai& nilai budaya, dan menerapkan kebiasaan& kebiasaan yang dianggap telah menjadi tradisi 'erkadang pola hidup seseorang bukan merupakan gaya hidup atau kebiasaan yang dipilihnya, namun ini berhubungan dengan lingkungan dimana orang tersebut hidup dan berinteraksi $ola hidup masyarakat menggambarkan suatu kondisi kehidupan yang dipengaruhi oleh lingkungan ("kersley, **2+ a-ren"e, *** dalam (M , Melanie, .ies, / , 200) $erubahan pola penyakit di negara berkembang dan maju seperti Indonesia terjadi pergeseran pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit non&in%eksi, tetapi hal ini tidak berarti negara maju telah terbebas dari masalah penyakit menular (#udiarto / nggraeni, 2001) $enyakit non&in%eksi yang dapat mun"ul dan berkembang pesat salah satunya adalah penyakit autoimun istemik upus ritematosus () merupa merupakan kan penyak penyakit it autoimu autoimun n yang yang bersi% bersi%at at sistem sistemik ik dan selama selama lebih lebih dari dari empat empat dekade dekade angka angka kejadi kejadian an mening meningkat kat tiga tiga kali kali lipat lipat 3400 340000 000 0 menja menjadi di antara antara 22 sampai sampai 25400000 penduduk di dunia (arkhati, Hapsara, / atria, 202) !i Indonesia, jumlah penderita penyakit se"ara tepat belum diketahui, diperkirakan men"apai jumlah ,3 juta orang ($uskom yo ehat Indonesia, 20) !ibagian Ilmu Kesehatan nak 7$ !r ardjito 9ogyakarta terjadi peningkatan rata&rata 3&6 pasien per tahun dengan sur:i:al pada tahun kelima sebesar 63; (arkhati, Hapsara, / atria, 202) adalah penyakit autoimun sistemik yang ditandai dengan adanya autoantibodi terhadap autoantigen, pembentukan kompleks imun, dan disregulasi sistem imun, menyebabkan kerusakan pada beberapa organ tubuh $erjalanan penyakitnya bersi%at episodik (berulang) yang diselingi
periode sembuh $ada setiap penderita, peradangan akan mengenai jaringan dan organ yang berbeda (Mok / au, 201) #eratnya penyakit ber:ariasi mulai dari penyakit yang ringan sampai penyakit yang menimbulkan ke"a"atan, tergantung dari jumlah dan jenis antibodi yang mun"ul dan organ yang terkena $erjalanan penyakit sulit diduga dan sering berakhir dengan kematian Karenanya harus dipertimbangkan sebagai diagnosis banding bila anak mengalami demam yang tidak diketahui penyebabnya, artralgia, anemia, ne%ritis, psikosis, dan %atigue $enyebab terjadinya belum diketahui se"ara pasti, namun berbagai %aktor dianggap berperan dalam disregulasi sistem imun, diantaranya jenis kelamin, hormonal, %aktor lingkungan, makanan dan %aktor kimia (Mok / au, 201) merupakan penyakit autoimun menahun yang diderita penderita seumur hidup, oleh karena itu pentingnya penatalaksanaan medis dengan tujuan mengontrol mani%estasi penyakit, sehingga anak dapat memiliki kualitas hidup yang baik tanpa eksaserbasi berat, sekaligus men"egah kerusakan organ serius yang dapat menyebabkan kematian (Ho"kenberry /
BAB II KONSEP TEORI SISTEMIK LUPUS ERIMATOSUS (SLE) Definisi
istemik upus ritematosus () merupakan penyakit multisistem yang kronik, penyakit autoimun dari jaringan ikat dan pembuluh darah yang ditandai dengan adanya in%lamasi pada jaringan tubuh (Ho"kenberry /
$enyakit ini dikelompokkan dalam tiga jenis (kelompok), yaitu =
$enyakit upus !iskoid
Cutaneus Lupus atau sering disebut dengan dis"oid, adalah penyakit lupus yang terbatas pada kulit Klien dengan lupus diskoid memiliki :ersi penyakit yang terbatas pada kulit, ditandai dengan ruam yang mun"ul pada -ajah, leher, dan kulit kepala, tetapi tidak memengaruhi organ internal $enyakit ini biasanya lebih ringan biasanya sekitar 0;&3; yang berkembang menjadi lupus sistemik 2
$enyakit upus istemik
$ada sekitar 0; pasien lupus diskoid, penyakitnya bere:olusi dan berkembang menjadi lupus sistemik yang memengaruhi organ internal tubuh seperti sendi, paru&paru, ginjal, darah, dan jantung upus jenis ini sering ditandai dengan periode suar (ketika penyakit ini akti%) dan periode remisi (ketika penyakit ini tidak akti%) 'idak ada "ara untuk memperkirakan berapa lama suar akan berlangsung etelah suar a-al, beberapa pasien lupus sembuh dan tidak pernah mengalami suar lain, tetapi pada beberapa pasien lain suar datang dan pergi berulang kali se lama bertahun&tahun 1
!rug Indu"ed upus (!I)
!I atau dikenal dengan nama upus karena pengaruh obat >enis lupus ini disebabkan oleh reaksi terhadap obat resep tertentu dan menyebabkan gejala sangat mirip lupus sistemik ?bat yang paling sering menimbulkan reaksi lupus adalah obat hipertensi hydrala@ine dan obat aritmia jantung
pro"ainamide, obat '#A Isonia@id, obat jera-at Mino"y"line dan sekitar 500&an obat lain Bejala penyakit lupus mereda setelah pasien berhenti mengkonsumsi obat pemi"unya da juga Cupus neonatalD yang jarang terjadi Kondisi ini terjadi pada bayi yang belum lahir dan bayi baru lahir dapat memiliki ruam kulit dan komplikasi lain pada hati dan darahnya karena serangan antibodi dari ibunya 7uam yang mun"ul akan memudar dalam enam bulan pertama kehidupan anak $enyakit lupus ini berma"am&ma"am >ika menyerang kulit, kulit kepala akan ngelotok sehingga rambutpun akan rontok >ika menyerang tulang, seluruhnya sakit, berbaring posisi apa pun sakit #iasanya untuk menghilangkan sakit menggunakan mor%in, tapi jika menggunakan mor%in e%eknya tidak baik, jadi sering kali penderita berteriak kesakitan, mengerikan memang >ika menyerang darah, darahnya akan mengental dan tidak men"apai otak, stroke dan koma upus itu mirip I! bahkan mungkin lebih parah, daya tahan tubuh penderita menurun drastis, sehingga penyakit&penyakit mudah menyerang tubuh penderita $enyakit lupus ini dapat menyerang siapa saja dan para peneliti masih menindak lanjuti penyebab penyakit ini $enyakit lupus justru kebanyakaan diderita -anita usia produkti% sampai usia 30 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya Menurut perkiraan para ilmu-an bah-a hormon -anita (hormon estrogen) mungkin ada hubungannya dengan penyebab penyakit lupus karena dari %akta yang ada diketahui bah-a * dari 0 orang penderita penyakit lupus adalah -anita 9ang memi"u penyakit lupus adalah lingkungan, stress, obat&obatan tertentu, in%eksi, dan paparan sinar matahari $ada kehamilan dari perempuan yang menderita penyakit lupus, sering diduga berkaitan dengan kehamilan yang menyebabkan abortus, gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir 'etapi hal yang berkebalikan juga mungkin atau bahkan memperburuk gejala penyakit lupus ering dijumpai gejala penyakit lupus mun"ul se-aktu hamil atau setelah melahirkan Kebanyakan kasus memiliki latar belakang dari ri-ayat keluarga yang pernah terkena sebelumnya, namun dalam beberapa kasus tidak ada penyebab yang jelas untuk penyakit ini $enyakit lupus telah banyak diteliti dan telah dikaitkan dengan gangguan lain, tetapi hanya dalam teori, tidak ada yang jelas dinyatakan sebagai %akta ampai saat ini, upus masih merupakan penyakit misterius di kalangan medis Ke"uali lupus yang disebabkan reaksi obat, penyebab pasti penyakit ini tidak diketahui $erdebatan bahkan masih berlangsung mengenai apakah lupus adalah satu penyakit atau kombinasi dari beberapa penyakit yang berhubungan ekitar *0; penderita lupus adalah perempuan, yang mengindikasikan bah-a penyakit ini mungkin terkait hormon&hormon perempuan Menstruasi, menopause dan melahirkan dapat memi"u timbulnya lupus ekitar 80; pasien lupus menderita penyakit ini di usia antara 3 sampai dengan 53 tahun atau 30 tahun
#iasanya odipus (orang hidup dengan lupus) akan menghindari hal&hal yang dapat membuat penyakitnya kambuh dengan =
Menghindari stress 2 Menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari 1 mengurangi beban kerja yang berlebihan 5 menghindari pemakaian obat tertentu
Eti!l!gi
$enyebab atau etiologi dari tidak diketahui se"ara pasti, namun ada beberapa %aktor predisposisi yang dapat menimbulkan penyakit , yaitu %aktor jenis kelamin, hormonal, dan %aktor %aktor genetik dapat menjadi predisposisi terjadinya , hal ini dibuktikan konkordansi penyakit pada kembar identik adalah sekitar 20&23; dan bah-a dalam kembar di@igot adalah sekitar 3; (Mok / au, 201) istem imun tubuh kehilangan kemampuan untuk me mbedakan antigen dari sel dan jaringan tubuh sendiri $enyimpangan reaksi imunologi akan menghasilkan antibody se"ara terus&menerus ntibodi ini juga berperan dalam pembentukan kompleks i mun sehingga men"etuskan penyakit in%lasi imun sistemik dengan kerusakn multiorgan
aktor resiko aktor resiko genetik Meliputi jenis kelamin (%rekuensi pada -anita de-asa 8 kali lebih sering pada pria de-asa),umur (lebih sering pada usia 20&50 tahun),etnik,dan %aktor keturunan (%rekuensinya 20 kali lebih sering dalam keluarga dimana terdapat anggota dengan penyakit tersebut) 2 aktor risiko hormone strogen menambah risiko ,sedangkan androgen mengurangi risiko ini 1 inar ultra :iolet inar ultra :iolet mengurangi supresi imun sehingga terapi menjadi kurang e%ekti%,sehingga kambuh atau bertambah berat Ini disebabkan sel kulit mengeluarkan sitokin dan prostaglandin sehingga terjadi in%lamasi di tempat tersebut maupun se"ara sistematik melalui peredaran di pembuluh darah 5 Imunitas $ada pasien terdapat hiperakti:itas sel # atau intoleransi terhadap sel ' 3 ?bat ?bat tertentu dalam persentase ke"il sekali pada pasien tertentu dan diminum dalam jangka -aktu tertentu dapat men"etuskan lupus obat (!rug Indu"ed upus rythematosus atau !I >enis obat yang dapat menyebabkan lupus obat adalah=
•
•
•
?bat yang pasti menyebabkan lupus obat= klorproma@in,metildopa,hidralasin,prokainamid,dan isonia@id ?bat yang mungkin dapat menyebabkan lupus obat = dilantin,penisilamin,dan kuinidin Hubungannya belum jelas=garam emas,beberapa jenis antibioti",dan griseo%ul:in 6 In%eksi $asien "enderung mudah mendapat in%eksi dank dang&kadang penyakit ini kambuh setelah in%eksi E res tres berat dapat men"etuskan pada pasien yang sudah memiliki ke"endurungan akan penyakit ini
elain %aktor diatas, %aktor lingkungan yang dapat menjadi rele:an dengan kejadian diantaranya %aktor kimia seperti pe-arna rambut, s inar ultra:iolet, rokok, obat&obatan (pro"ainamide, hydrala@ine, "hlorpoma@ine, isonia@id, phenytoin, peni"illamine), %aktor makanan (&"ana:anine4al%al%a sprouts, dan intake lemak jenuh yang berlebihan, %aktor agen in%eksius seperti retro:irus dan endotoksin atau
bakterial !., %aktor hormon (hormonal repla"ement therapy, kontrasepsi oral, dan prenatal yang terekspose dengan estrogen) (Mok / au, 201) Tan"a "an #e$ala
$egal noreksia Menggigil etih !emam(tingkat&rendah atau merun"ing) 'idak enak badan #isa melibatkan system organ apa pun
Pat!fisi!l!gi
'emuan patologis terjadi di seluruh tubuh dan di-ujudkan oleh peradangan, kelainan pembuluh darah yang men"akup baik :as"ulopathy dan :askulitis, dan deposisi kompleks imun Hasil dari reaksi abnormal terhadap resiko tubuh itu sendiri jaringan, sel, dan protein serum !engan kata lain, sebagai penyakit autoimun, ditandai dengan penurunan toleransi tubuh terhadap penyakit (#la"k / Ha-ks, 200*) $enyakit terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan peningkatan autoimun yang berlebihan Bangguan imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara %aktor& %aktor genetik, hormonal (sebagaimana terbukti oleh a-itan penyakit yang biasanya terjadi selama usia reprodukti%) dan lingkungan ("ahaya matahari, luka bakar termal) ?bat&obat tertentu seperti hidrala@in, prokainamid, isonia@id, klorproma@in dan beberapa preparat antikon:ulsan di sa mping makanan seperti ke"ambah al%al%a turut terlibat dalam penyakit & akibat senya-a kimia atau obat& obatan $ato%iologi penyakit dihipotesiskan sebagai berikut = adanya satu atau beberapa %aktor pemi"u yang tepat pada indi:idu yang mempunyai predisposisi genetik akan menghasilkan tenaga pendorong abnormal terhadap sel 'A! 5F, mengakibatkan hilangnya toleransi sel ' terhadap sel& antigen ebagai akibatnya mun"ulah sel ' autoreakti% yang akan menyebabkan induksi serta ekspansi sel #, baik yangmemproduksi autoantibodi maupun yang berupa sel memori jud pemi"u ini masih belum jelas ebagian dari yang diduga termasuk didalamnya ialah hormon seks, sinar ultra:iolet dan berbagai ma"am in%eksi $ada , autoantibodi yang terbentuk ditujukan t erhadap antigen yang terutamaterletak pada nukleoplasma ntigen sasaran ini meliputi !., protein histon dan non histonKebanyakan diantaranya dalam keadaan alamiah terdapat dalam bentuk agregat protein dan atau kompleks protein 7. yang disebut partikel ribonukleoprotein (7.) Airi khas autoantigen ini ialah bah-a mereka tidak tissue-spesific dan merupakan komponen integral semua jenis selntibodi ini se"ara bersama& sama disebut . (anti&nu"lear antibody) !engan antigennya yang spesi%ik, . membentuk kompleks imun yang beredar dalam sirkulasi 'elah ditunjukkan bah-a penanganan kompleks imun pada terganggu !apat berupa gangguan klirens kompleks imun besar yang larut, gangguan pemprosesan kompleks imun dalam hati, dan penurun Uptake kompleks imun pada limpa Bangguan&gangguan ini memungkinkan terbentuknya deposit kompleks imun di luar sistem %agosit mononuklear Kompleks imun ini akan mengendap pada berbagai ma"am organ dengan akibat terjadinya %iksasi komplemen pada organ tersebut $eristi-a ini menyebabkan akti:asi komplemen yang menghasilkan substansi penyebab timbulnya reaksi radang 7eaksi radang inilah yangmenyebabkan timbulnya keluhan4 gejala pada organ atau tempat yang bersangkutan seperti ginjal, sendi, pleura, pleksus koroideus, kulit dan sebagainya #agian yang
penting dalam pato%isiologi ini ialah terganggunya mekanisme regulasi yang dalam keadaan normal men"egah autoimunitas patologis pada indi:idu yang resis ten Manifestasi Klinis
Keluhan utama dari penyakit adalah artlagia (pegal dan linu didalam sendi) !apat juga timbul arthritis nonerosi% pada dua atau lebih sendi peri%er tritis biasanya berlangsung hanya beberapa hari okasi arthritis akut biasanya disendi tangan, pergelangan tangan, dan lutut, serta biasanya simetris rtritis dapat berpindah&pindah atau tetap di suatu sendi dan jadi menahun $asien mengeluh lesuh,lemas, dan "apai sehingga menghalanginya berakti:itas !emam,pegal linu seluruh tubuh, nyeri otot, penurunan berat badan 'erlihat kelainan kulit spesi%ik berupa ber"ak malar menyerupai kupu&kupu dimuka dan di eritema umum yang menonjol $asien menjadi %otosensiti% dan kambuh bila terjemur sinar matahari "ukup lama Kulit yang terkena sinar: matahari menunjukkan kelainan subakut yang bersi%at rekurens, berupa ber"ak menonjol, kemerahan dan menahun 'erdapat kelainan kulit menahun berupa ber"ak dis"oid yang bermula sebagai eritema papul atau plak bersisik& sisik isik ini menebal dan melekat disertai hipopigmentasi sentral 'erutama terjadi di daerah yang terkena sinar matahari dan dapat menimbulkan kebotakkan di kepala !apat pula terjadi kelainan darah berupa anemia hemolitik, kelainan ginjal, pneumonitis, kelainan jantung, gastrointestinal misalnya pan"reatitis, dan gangguan sara% seperti nyeri kepala dan kon:ulsi, dan kelainan psikiatri misalnya psikosis atau sindrom organi" otak Kriteria Diagn!sis nak dengan dapat memiliki mani%estasi klinis dari ringan sampai mengan"am ji-a !iagnosis mendirikan ketika 5 dari kriteria diagnostik terpenuhi menurut American College Of Rheumatology (Ho"kenberry /
2 7uam diskoid G lesi eritema sebagian 1 otosensiti:itas G kemerahan saat terpapar dengan sinar matahari 5 lserasi mukokutaneous oral dan nasal G rasa sakit pada mulut dan hidung 3 rtritis non erosi%G bengkak, kemerahan pada sendi 6 eroritis G pleuritis, perikarditis E Bangguan renal4 ne%ritis G proteinuria 0,3 g4 25 jam dan sel silinder F) 8 Bangguan neurologik G psikosis, kejang * Bangguan hematologi G anemia hemolitik, trombositopenia, leukopenia, limpopenia
$emeriksaan $enunjang :aluasi !iagnostik $emeriksaan untuk menentukan adanya penyakit ini ber:ariasi, diantaranya= $emeriksaan aboratorium a) 'es nti ds&!. #atas normal = E0 G 200 I4m .egati% = E0 I4m $ositi% = 200 I4m ntibodi ini ditemukan pada 63; G 80; penderita dengan akti% dan jarang pada penderita dengan penyakit lain >umlah yang tinggi merupakan spesi%ik untuk sedangkan kadar rendah
sampai sedang dapat ditemukan pada penderita dengan penyakit reumatik yang lain, hepatitis kronik, in%eksi mononukleosis, dan sirosis bilier >umlah antibodi ini dapat turun dengan pengobatan yang tepat dan dapat meningkat pada penyebaran penyakit terutama lupus glomerulone%ritis >umlahnya mendekati negati% pada penyakit yang tenang (dorman) ntibodi anti&!. merupakan subtipe dari ntibodi antinukleus (.) da dua tipe dari antibodi anti&!. yaitu yang menyerang double&stranded !. (anti ds&!.) dan yang menyerang single& stranded !. (anti ss&!.) nti ss&!. kurang sensiti% dan spesi%ik untuk tapi positi% untuk penyakit autoimun yang lain Kompleks antibodi&antigen pada penyakit autoimun tidak hanya untuk diagnosis saja tetapi merupakan konstributor yang besar dalam perjalanan penyakit tersebut Kompleks tersebut akan menginduksi sistem komplemen yang dapat menyebabkan terjadinya in%lamasi baik lokal maupun sistemik ($agana and $agana, 2002) b) 'es Antinuclear antibodies (.) Harga normal = nol . digunakan untuk diagnosa dan penyakit autoimun yang lain . adalah sekelompok antibodi protein yang bereaksi menyerang inti dari suatu sel . "ukup sensiti% untuk mendeteksi adanya , hasil yang positi% terjadi pada *3; penderita 'etapi . tidak spesi%ik untuk saja karena . juga berkaitan dengan penyakit reumatik yang lain >umlah . yang tinggi berkaitan dengan kemun"ulan penyakit dan keakti%an penyakit tersebutetelah pemberian terapi maka penyakit tidak lagi akti% sehingga jumlah . diperkirakan menurun >ika hasil tes negati% maka pasien belum tentu negati% terhadap karena harus dipertimbangkan juga data klinik dan tes laboratorium yang lain, tetapi jika hasil tes positi% maka sebaiknya dilakukan tes serologi yang lain untuk menunjang diagnosa bah-a pasien tersebut menderita . dapat meliputi anti&mith (anti&m), anti&7.$ (anti&ribonukleoprotein), dan anti& (7o) atau anti&# (a) ($agana and $agana, 2002) 2 'es aboratorium lain = 'es laboratorium lainnya yang digunakan untuk menunjang diagnosa serta untuk monitoring terapi pada penyakit antara lain adalah antiribosomal $, antikardiolipin, lupus antikoagulan, Aoombs test, anti&histon, marker reaksi in%lamasi (rythro"yte edimentation 7ate47 atau A& 7ea"ti:e $rotein4A7$), kadar komplemen (A1 dan A5), Aomplete #lood Aount (A#A), urinalisis, serum kreatinin, tes %ungsi hepar, kreatinin kinase ($agana and $agana, 2002) 1 $emeriksaan lainnya = a) 7uam kulit atau lesi yang khas b) 7ontgen dada menunjukkan pleuritis atau perikarditis ") $emeriksaan dada dengan bantuan stetoskop menunjukkan adanya gesekan pleura atau jantung d) nalisa air kemih menunjukkan adanya darah atau protein lebih dari 0,3 mg4hari atau FFF e) Hitung jenis darah menunjukkan adanya penurunan beberapa jenis sel darah %) #iopsi ginjal g) $emeriksaan sara%
$enatalaksanaan Medis upus adalah penyakit seumur hidup, karenanya pemantauan harus dilakukan selamanya 'ujuan pengobatan adalah mengontrol mani%estasi penyakit, sehingga anak dapat memiliki kualitas hidup yang baik tanpa eksaserbasi berat, sekaligus men"egah kerusakan organ serius yang dapat menyebabkan kematian (Ho"kenberry /
a ntiin%lamasi non steroid (.I!s), untuk mengobati si mptomatik artralgia nyeri sendi b ntimalaria, !iberikan untuk lupus diskoid $emakaian jangka panjang memerlukan e:aluasi retina setiap 6 bulan " Kortikosteroid, !osis rendah, untuk mengatasi gejala klinis seperti demam, dermatitis, e%usi pleura !iberikan selama 5 minggu minimal sebelum dilakukan penyapihan !osis tinggi, untuk mengatasi krisis lupus, gejala ne%ritis, $, dan anemi hemolitik d ?bat imunosupresan4sitostatika, Imunosupresan diberikan pada dengan keterlibatan $, ne%ritis di%us dan membranosa, anemia hemolitik akut, dan kasus yang resisten terhadap pemberian kortikosteroid e ?bat antihipertensi, tasi hipertensi pada ne%ritis lupus dengan agresi% % Kalsium, emua pasien yang mengalami artritis serta mendapat terapi prednison berisiko untuk mengalami mosteopenia, karenanya memerlukan suplementasi kalsium 2 !ialisis atau transplantasi ginjal $asien dengan stadium akhir lupus ne%ropati, dapat dilakukan dialisis atau transplantasi ginjal 1 !iet 7estriksi diet ditentukan oleh terapi yang diberikan ebagian besar pasien memerlukan kortikosteroid, dan saat itu diet yang diperbolehkan adalah yang mengandung "ukup kalsium, rendah lemak, dan rendah garam $asien disarankan berhati&hati dengan suplemen makanan dan obat tradisional 5 kti:itas $asien lupus sebaiknya tetap berakti:itas normal ?lah raga diperlukan untuk mempertahankan densitas tulang dan berat badan normal 'etapi tidak boleh berlebihan karena lelah dan stress sering dihubungkan dengan kekambuhan $asien disarankan untuk menghindari sinar matahari, bila terpaksa harus terpapar matahari harus menggunakan krim pelindung matahari (-aterproo% sunblo"k) setiap 2 jam ampu %luores"en"e juga dapat meningkatkan timbulnya lesi kulit pada pasien 3 $enatalaksanaan in%eksi $engobatan segera bila ada in%eksi terutama in%eksi bakteri etiap kelainan urin harus dipikirkan kemungkinan pielone%ritis