LAPORAN PENDAHULUAN
Resiko Perilaku Kekerasan ( RPK )
Oleh : Y A H Y A 73.2001D.08.112
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN 2011
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Masal asalah ah Utam Utama: a:
Perilaku kekerasan/ amuk. 2. Prose Prosess Ter Terjad jadiny inya a Masa Masalah lah A.
Penge engert rtia ian n per peril ilak aku u ke kekera kerasa san n
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995). Tanda dan Gejala : •
Muka merah
•
Pandangan tajam
•
Otot tegang
•
Nada suara tinggi
•
Berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan kehendak
•
Memukul jika tidak senang
2. Peny Penyeba ebab b peri perilak laku u keker kekerasa asan n
Perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan harga diri: harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Tanda dan gejala : •
Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)
•
Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)
•
Gangguan hubungan sosial (menarik diri)
•
Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)
•
Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya. (Budiana Keliat, 1999) 3. Akiba Akibatt dari dari Peril Perilaku aku kek keker erasa asan n
Klien dengan perilaku kekerasan dapat menyebabkan resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Resiko mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat melukai/ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan. Tanda dan Gejala : •
Memperlihatkan permusuhan
•
Mendekati orang lain dengan ancaman
•
Memberikan kata-kata ancaman dengan rencana melukai
•
Menyentuh orang lain dengan cara yang menakutkan
•
Mempunyai rencana untuk melukai
C. Pohon Masalah
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Perilaku Kekerasan/amuk
Core Problem
Gangguan Harga Diri : Harga Diri Rendah (Budiana Keliat, 1999) D. Masalah keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji 1. Masa Masala lah h kepe kepera rawa wata tan: n:
1. Resiko Resiko mence menceder derai ai diri, diri, orang orang lain lain dan lingkung lingkungan an 2. Peri Perila laku ku kek keker eras asan an / amuk amuk 3. Ganggua Gangguan n harga harga diri diri : harg hargaa diri diri rendah rendah 1. Data Data yan yang g per perlu lu dikaji dikaji::
1. Resiko Resiko mence menceder derai ai diri, diri, orang orang lain lain dan lingkung lingkungan an 1. Data Data sub subjjekti ektif f Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang lain, ingin membunuh, ingin membakar atau mengacak-acak lingkungannya. 2. Data Data obj objekt ektif Klien mengamuk, merusak dan melempar barang-barang, melakukan tindakan kekerasan pada orang-orang disekitarnya. 2. Peri Perila laku ku kek keker eras asan an / amuk amuk
1. Data Data Subj Subjek ekti tiff :
Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah.
Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Mata merah, wajah agak merah.
2. Data Data Objek bjekttif
Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai. Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
Merusak dan melempar barang barang.
3. Ganggua Gangguan n harga harga diri diri : harg hargaa diri diri rendah rendah 1. Data Data suby subyek ekti tif: f: Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri. 2. Dat Data obje objekt ktif if:: Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup. 5. Diag Diagno nosa sa Kepe Kepera rawa wata tan n
1. Resiko menceder mencederai ai diri, diri, orang lain lain dan lingkun lingkungan gan berhubungan berhubungan dengan dengan perila perilaku ku kekerasan/ amuk. 2. Perilaku Perilaku kekerasan kekerasan berhubunga berhubungan n dengan gangguan gangguan harga harga diri: diri: harga harga diri rendah. rendah.
5. Renc Rencan ana a Tind Tindak akan an
Diagnosa 1: Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan/ amuk 1.
Tujuan Umum: Klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya
2. Tu Tuju juan an Khu husu sus: s:
1. Klien Klien dapat dapat membi membina na hubung hubungan an saling saling percay percaya. a. Tindakan: 1. Bina hubungan hubungan saling saling percaya percaya : salam terapeutik terapeutik,, empati, empati, sebut sebut nama perawat dan jelaskan tujuan interaksi. 2. Panggi Panggill klien klien dengan dengan nama panggi panggilan lan yang yang disukai disukai.. 3. Bicara Bicara dengan dengan sikap sikap tenang, tenang, rileks rileks dan tidak menantang. menantang. 4. Jelask Jelaskan an tentan tentang g kontrak kontrak yang yang akan akan dibuat dibuat.. 5. Beri Beri rasa rasa aman aman dan dan sika sikap p empa empati. ti. 6. Lakukan Lakukan kontak kontak singka singkatt tapi tapi sering sering..
2. Klien dapat mengidentif mengidentifikasi ikasi penyebab penyebab perilaku perilaku kekerasan. kekerasan. Tindakan: 1. Beri Beri kesemp kesempata atan n mengungk mengungkapk apkan an perasa perasaan. an. 2. Bantu Bantu klien klien mengung mengungkapk kapkan an perasaa perasaan n jengkel jengkel / kesal. kesal. 3. Dengarkan Dengarkan ungkapan ungkapan rasa marah dan perasaa perasaan n bermusuhan bermusuhan klien dengan sikap tenang.
2. Klien dapat mengidentif mengidentifikasi ikasi tanda tanda perilaku perilaku kekerasan. kekerasan. Tindakan :
1.
Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat
jengkel/kesal. 2.
Observasi tanda perilaku kekerasan.
3.
Simpulkan bersama klien tanda tanda jengkel / kesal yang dialami
klien.
2.
Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. Tindakan:
1.
Anjurkan mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan. 2.
Bantu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan. 3.
Tanyakan "apakah dengan cara yang dilakukan masalahnya
selesai ?"
5. Klien dapat mengidentif mengidentifikasi ikasi akibat perilaku perilaku kekerasan kekerasan.. Tindakan: 1. Bicarakan Bicarakan akibat/kerug akibat/kerugian ian dari cara yang dilakukan. dilakukan. 2. Bersama Bersama klien klien menyim menyimpulkan pulkan akibat dari cara yang digunak digunakan. an. 3. Tanyakan Tanyakan apakah apakah ingin ingin mempel mempelajari ajari cara baru baru yang yang sehat. sehat.
5. Klien dapat mengide mengidentifi ntifikasi kasi cara konstruktif konstruktif dalam berespon berespon terhadap terhadap kemarahan. Tindakan :
1. Tanyakan Tanyakan kepada kepada klien klien apakah apakah ia ia ingin ingin mempelaj mempelajari ari cara cara baru baru yang sehat 2. Beri Beri pujian pujian jika jika menget mengetahui ahui cara cara lain lain yang yang sehat. sehat. 3. Diskus Diskusika ikan n dengan dengan klien klien cara cara lain lain yang seha sehat. t. •
Secara fisik : tarik nafas dalam jika sedang kesal, berolah raga, memukul bantal / kasur atau pekerjaan yang memerlukan tenaga.
•
Secara verbal : katakan bahwa anda sedang marah atau kesal/ tersinggung.
•
Secara sosial : lakukan dalam kelompok cara – cara marah yang sehat, latihan asertif, latihan manajemen perilaku kekerasan.
•
Secara spiritual : berdo'a, sembahyang, memohon kepada Tuhan untuk diberi kesabaran.
7. Klien dapat mengidentif mengidentifikasi ikasi cara mengontr mengontrol ol perilaku perilaku kekerasan kekerasan.. Tindakan: 1. Bantu Bantu memi memilih lih cara cara yang yang palin paling g tepat. tepat. 2. Bantu mengidenti mengidentifikasi fikasi manfaat manfaat cara cara yang yang telah telah dipilih dipilih.. 3. Bantu Bantu mensim mensimula ulasik sikan an cara yang yang telah telah dipilih dipilih.. 4. Beri reinfo reinforcemen rcementt positif positif atas atas keberhas keberhasilan ilan yang yang dicapai dicapai dalam dalam simulasi. 5. Anjurkan Anjurkan menggunaka menggunakan n cara cara yang yang telah telah dipilih dipilih saat jengkel jengkel / marah.
7. Klien mendapat mendapat dukungan dukungan dari keluarga keluarga dalam dalam mengontrol mengontrol perilaku perilaku kekerasan kekerasan
Tindakan : 1.
Identifikasi kemampuan keluarga merawat klien dari sikap apa
yang telah dilakukan keluarga selama ini. 2.
Jelaskan peran serta keluarga dalam merawat klien.
3.
Jelaskan cara – cara merawat klien :
•
Cara mengontrol perilaku marah secara konstruktif. k onstruktif.
•
Sikap tenang, bicara tenang dan jelas.
•
Membantu klien mengenal penyebab ia marah. 8.4.Bantu keluarga mendemonstrasikan cara merawat klien. 8.5.Bantu keluarga mengungkapkan perasaannya setelah melakukan demonstrasi
9. Klien dapat menggunakan menggunakan obat dengan benar (sesuai program). program). Tindakan: 1.
Jelaskan jenis – jenis obat yang diminum klien pada klien dan
keluarga. 2.
Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum
obat tanpa seizin dokter. 3.
Jelaskan prinsip 5 benar minum obat (nama klien, obat, dosis,
cara dan waktu). 4.
Anjurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang
dirasakan. 5.
Anjurkan klien melaporkan pada perawat / dokter jika merasakan
efek yang tidak menyenangkan. 6.
Beri pujian jika klien minum obat dengan benar.
Diagnosa 2: Perilaku kekerasan berhubungan dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah 1. Tuju ujuan Umum :
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal 1. Tu Tuju juan an khus khusus us :
1.
Klien dapat membina hubungan saling
percaya dengan perawat Tindakan : 1. Bina Bina hubu hubunga ngan n salin saling g perca percaya ya Salam terapeutik Perkenalan diri - Tanyakan nama lengkap klien dan panggilan yang disukai. Jelaskan tujuan pertemuan Ciptakan lingkungan yang tenang Buat kontrak yang jelas ( waktu, tempat dan topik pembicaraan ). 2. Beri kesempatan kesempatan pada klien mengungkapkan mengungkapkan perasaannya perasaannya.. 3. Sediak Sediakan an waktu waktu untuk untuk mend mendenga engarka rkan n klien. klien. 4. Katakan Katakan kepada kepada klien klien bahwa bahwa ia adalah seseorang seseorang yang berharga berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.
2. Klien 2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
Tindakan : 1. Diskusikan Diskusikan kemampu kemampuan an dan aspek aspek positif positif yang dimil dimiliki iki klien. klien. 2. Setiap Setiap bertemu bertemu klien klien hindarkan hindarkan dari memberi memberi penilaian penilaian negatif negatif 3. Utamak Utamakan an member memberii pujian pujian yang yang realis realistis tis..
2.
Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan. Tindakan :
1.
Diskusikan bersama klien kemampuan yang masih dapat
digunakan selama sakit 2.
Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah
pulang ke rumah.
4. Klien dapat menetapkan/ merencanakan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki. Tindakan : 1. Rencanakan Rencanakan bersama bersama klien klien aktivi aktivitas tas yang yang dapat dapat dilakukan dilakukan setiap setiap hari sesuai kemampuan ( mandiri, bantuan sebagian, bantuan total ). 2. Tingkatkan Tingkatkan kegiata kegiatan n sesuai sesuai dengan dengan tolera toleransi nsi kondisi kondisi klien. 3. Beri contoh contoh cara pelaksa pelaksanaan naan kegiatan kegiatan yang yang boleh boleh klien klien lakukan. lakukan.
4.
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya Tindakan :
1.
Beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan. 2.
Beri pujian atas keberhasilan klien.
3.
Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.
6.
Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada. Tindakan :
1.
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat
klien dengan harga diri rendah. 2.
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.
3.
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
4.
reinforcement positif atas keterlibatan keluarga Beri reinforcement positif DAFTAR PUSTAKA 1.
Stuart GW, Sundeen, Principles Sundeen, Principles and
Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed.). St.Louis Mosby Year Book, 1995 2.
Keliat Budi Ana, Proses Ana, Proses Keperawatan
Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999 3.
Keliat Budi Ana, Gangguan Konsep Diri,
Edisi I, Jakarta : EGC, 1999 4.
Aziz R, dkk, Pedoman dkk, Pedoman Asuhan
Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino Gonohutomo, 2003 5.
Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan
Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP Bandung, 2000