LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
TEKANAN DARAH PADA MANUSIA
Dosen : Elly Wardani
Disusun Oleh:
Didik Dwi Brata ( 1304015
Resti Mega Susanti ( 1304015431 )
Sondang Meiny C. ( 1304015490 )
Wahyu Sulistyorini ( 1304015538 )
Yuni Suryaningsih ( 1304015563 )
Kelas : 2 D
Kel/gel : 2 / 2
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FARMASI
JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami.Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktifitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika berisitirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur dimalam hari.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat seseorang yang memeriksa tekanan darahnya dengan menggunakan sebuah alat yang bernama Tensimeter, dari pengukuran tersebut akan didapatkan hasil yaitu systole per diastole. Naik turunnya gelembung tekanan darah seirama dengan pemompaan jantung untuk mengalirkan darah di pembuluh arteri.Tekanan darah memuncak pada saat jantung memompa.Ini dinamakan diastole, dan menurun sampai pada tekanan terendah yaitu saat jantung tidak memompa (rileks) atau sering disebut juga dengan diastole.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia.Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg.Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole.Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole.Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan daya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung.Tekanan sistol adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa kedalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel.Sedangkan tekanan diastol adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir keluar pembuluh-pembuluh hilir tersebut sewaktu relaksasi ventrikel. Tekanan arteri ini akan berubah tergantung pada volume darah dalam pembuluh dan daya regang dinding pembuluh darah.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dengan memasukkan kanula kedalam pembuluh darah arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi tekanan darahnya.Cara ini tidak lazim digunakan karena tidak mudah pelaksanaannya.Cara tidak langsung dengan menggunakan alat sphygmomanometer, yang lebih nyaman dan mudah dilakukan setiap saat.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
Mengetahui tekanan darah saat normal, saat berdiri, saat berbaring
Mengetahui tekanan darah saat otot bekerja dan otak bekerja
Mengetahui macam-macam cara pengukuran tekanan darah
Mempelajari beberapa factor yang dapat mempengaruhi tekanan darah secara fisiologis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik.Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90.Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare, 2001).
Menurut Hayens (2003), tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat. Sementara itu Palmer (2007) menyatakan bahwa tekanan darah diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg).
Tekanan darah adalah pemeriksaan tekanan darah merupakan indikator dalam menilai fungsi kardiovaskuler.tekanan maksimum pada dinding arteria yang terjadi ketika bilik kiri jantung menymprotkan darah klep aortik yang terbuka kedalam aorta disebut sebagai tekanan sistolik.(alimul aziz,2009)
Tekanan darah adalah tekanan yang di timbulkan oleh dinding arteri.Tekanan puncak terjadi saat pentrikel berkontraksi yang di sebut tekanan sistol.
Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap diastolik dengan nilai dewasa normalnya berkisar 100/60 – 140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg ( smeltzer dan bare, 2001 )
Tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah.Organ jantung dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat.Sementara itu Palmer (2007) menyatakan tekanan darah di ukur dalam satuan milimeter ari raksa (mmHg).
Tekanan darah didefinisikan sebagai tekanan darah yang mendesak suatu unit area dinding pembuluh darah, dan ini biasanya diukur pada arteri.Karena jantung secara ritmik berkontraksi dan relaksasi, maka hasil aliran darah secara ritmik juga mengalir ke dalam arteri, menyebabkan tekanan darah naik turun pada setiap denyutan.Jantung merupakan sebuah organ yang sangat vital bagi tubuh makhluk hidup dan merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot-otot jantung.Jantung mempunyai bentung seperti jantung pisang.Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama peredaran darah. Siklus hjantung terdiri dari 2 gerakan, yaitu Konstriksi (systole) selama 0,3 detik dan Pengendoran (diastole) selama 0,5 detik.
2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah Seseorang
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor, yaitu faktor fisiologis dan faktor patologis.Faktor fisiologis ialah faktor yang berkaitan langsung terhadap kondisi jantung.Sedangkan faktor patologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi tubuh secara fisik.
Faktor fisiologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu, :
Kelenturan dinding arteri
Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah
Kekuatan gerak jantung
Viscositas darah, semakin besar viskositas maka semakin besar pula resistensi terhadap aliran
Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat
Kapasitas pembuluh darah, semakin besar kapasitas pembuluh darah maka semakin tinggi tekanan darah.
Faktor patologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu, :
Posisi tubuh, baroresepsor akan merespon saat tekanan darah turun dan akan berusaha menstabilkan tekanan darah
Aktifitas fisik, aktifitas fisik membutuhkan energy sehingga butuh aliran yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
Temperature, menggunakan system rennin-angiotensin – vasokonstriksi perifer. Temperature pun dapat berkaitan dengan aktifitas, suhu yang tinggi diakibatkan karena aktifitas yang banyak ssedangkan suhu yang rendah dikarenakan aktifitas yang cenderung ringan
Usia, semakin bertambah usia, semakin bertambah pula tekanan darah hal ini disebabkan oleh berkurangnya elastisitas pembuluh darah
Jenis kelamin, wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran. Sedangkan pria yang memiliki banyak aktifitas pun cenderung memiliki tekanan darah yg lebih tinggi
Emosi, emosi akan menaikkan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset baroresepsor untuk menaikkan tekanan darah. Emosi akan memicu kerja hormone adrenalin, adrenalin pria lebih tinggi karena dipengaruhi oleh syaraf parasimpatis.
Makanan, makanan dapat menjadi pemicu tekanan darah yang tinggi, diantaranya makanan yang mengandung garam (NaCl). Garam akan mempengaruhi retensi Na+ dalam darah sehingga dapat menyebabkan penumpukkan Na+ dalam darah.
Hormon, hormon renin yang terdapat dalam ginjal memiliki peranan untuk merangsang pengeluaran angiotensin yang kemudian akan mempengaruhi rangsangan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah).
Berdasarkan faktor – faktor yang telah dijelaskan diatas maka dapat ditarik hipotesa bahwa tekanan darah seseorang dapat diketahui berdasarkan faktor patologisnya. Jika seseorang yang terbiasa memiliki aktifitas banyak maka akan memiliki tekanan darah yang tinggi sedangkan sebaliknya jika seseorang memiliki aktifitas yg sedikit tekanan darahnya pun akan cenderung menunjukkan angka normal.
Berikut kategori dalam melihat tekanan darah :
KATEGORI
TEKANAN DARAH
SISTOLIK
DIASTOLIK
Normal
< 130 mmHg
< 80 mmHg
Normal Tinggi
130 – 139 mmHg
85 – 89 mmHg
Hipertensi
Ringan
140 – 159 mmHg
90 – 99 mmHg
Sedang
160 – 179 mmHg
100 – 109 mmHg
Berat
180 – 209 mmHg
– 109 mmHg
Sangat Berat
>210 mmHg
>120 mmHg
2.3 Cara Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah sangat mudah dilakukan dengan cara palpasi, kita dapat melakukan sendiri. Di samping itu dengan perkembangan teknologi saat ini dapat menggunakan alat elektronik yang canggih.
Tekanan darah dapat diukur dengan dua metoda :
1. Metoda Langsung (Direct Method).
Metoda ini menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan dihubungkan dengan manometer. Metoda ini merupakan cara yang sangat tepat untuk pengukuran tekanan darah tapi butuh peralatan yang lengkap dan ketrampilan khusus.
2.Metoda tidak langsung (Indirect Method).
Metoda ini menggunakan shpygmomanometer (tensi meter).
Tekanan darah dapat diukur dengan dua cara, yaitu :
Cara Palpasi, dengan cara ini hanya dapat diukur tekanan sistolik.
Cara Auskultasi, dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik maupun tekanan diastolic Cara ini memerlukan alat " Stethoschope
Menghindari Kesalahan Dalam Pengukuran Tekanan Darah
Hindari makan, merokok dan semua kegiatan 30 menit sebelum pengukuran.
Stress juga dapat menyebabkan tekanan darah yang tinggi.
Hindari penggunaan pakaian yang ketat, terutama pada bagian lengan.
Duduk yang nyaman dan letakkan lengan anda dekat dan sejajar dengan posisi jantung.
Tarik nafas dalam-dalam 5 sampai 6 kali sebelum pengukuran.
Jangan bergerak atau bicara selama pengukuran.
Istirahatkan 5 sampai 10 menit antara pengukuran pertama dan selanjutnya.
Simpanlah pengukuran tekanan darah Anda untuk selanjutnya silahkan konsultasikan dengan dokter Anda. Untuk hasil yang baik, cobalah pengukuran dilakukan pada jam-jam yang sama setiap harinya (indocoreperkasa, 2006)
2.4 Alat Pengukur Tekanan Darah
Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut Sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter.
Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern.Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.
Berikut gambar Sphygamomanometer
Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah
Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan atas.
Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara ke dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.
Selain alat ukur tekanan darah secara manual seperti di atas, ada juga sphygmomanometer digital yang bekerja otomatis. Tekanan darah akan tampil di layar setelah sphygmomanometer digital selesai mengukur tekanan darah.
2.5 Tempat – Tempat Pengukuran Tekanan Darah
Berikut adalah tempat dimana pengukuran tekanan darah pada manusia :
Arteri brakial : arteri yang terletak di siku bagian dalam.
Arteri popliteal : arteri yang terletak di belakang lutut.
Arteri radial : arteri yang terletak pada pergelangan tangan yang sejajar dengan ibu jari.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Adapun alat – alat yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut, :
Stetoskop
Sphygmomanometer air raksa
Sphygmomanometer jarum
Alat Tulis
Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut, :
Manset Sphygamomanometer
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Cara memasang manset yang benar
Lengan baju digulung setinggi mungkin sehingga tidak terlilit manset.
Tepi bawah manset berada pada 2-3 cm diatas fossa cubiti.
Pipa karet jangan menutupi fossa cubiti .
Manset diikat dengan cukup ketat .
Stetoskop diafragma terletak tepat diatas denyut arteri brachialis.
3.2.2 Posisi duduk, berdiri, dan berbaring
1. Posisi Duduk
Praktikan berada pada posisi duduk dengan tenang selama 2-3 menit tanpa memikirkan hal yang berat – berat. Pasang manset pada lengan kanan dan catat lah tekanan darah nya !
Posisi Berdiri
Praktikan berada pada posisi berdiri selama 2-3 menit tanpa memikirkan hal yang berat – berat. Pasang manset pada lengan kanan dan catat lah tekanan darah nya !
Posisi Berbaring
Praktikan berada pada posisi berbaring selama 10 menit tanpa memikirkan hal yang berat – berat. Pasang manset pada lengan kanan dan catat lah tekanan darah nya !
3.2.3 Cara Kerja Otot dan Otak
1. Kerja Otot
Praktikan melakukan gerak badan selama 1 menit (seperti push up) , tetapkan tekanan darahnya dalam sikap duduk segera mungkin setelah melakukan aktivitas gerak badan tersebut
2. Kerja Otak
Praktikan dibiarkan memikirkan sesuatu yang agak berat , dan tetapkan tekanan darahnya dalam posisi duduk .
BAB 1V
HASIL DAN PENGAMATAN
4.1 Data Pengamatan
4.1.1 Hasil Tekanan Darah Saat Berbagai Macam Aktivitas
No
Nama
Duduk
Berdiri
Berbaring
1
Sondang Meiny C.P.
110/80 mmHg
120/80 mmHg
110/70 mmHg
2
Angga Iwan A.
120/80 mmHg
120/80 mmHg
90/80 mmHg
3
Risma
120/80 mmHg
120/80 mmHg
120/90 mmHg
4
Willy
130/90 mmHg
120/80 mmHg
110/70 mmHg
4.1.2 Hasil Tekanan Darah Saat Kerja Otot dan Otak
No
Nama
Normal
Otot
Otak
1
Didik Dwi P.
120/80 mmHg
130/90 mmHg
120/90 mmHg
2
Taufik Riyadi
110/80 mmHg
130/100 mmHg
120/90 mmHg
3
Deni Wahyu
130/80 mmHg
140/80 mmHg
130/70 mmHg
4
Risma
120/80 mmHg
140/90 mmHg
120/90 mmHg
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat praktikum, tekanan darah diukur berdasarkan metode secara tidak langsung dan pengukuran dilakukan pada lengan bagian atas . Tekanan darah masing-masing praktikan diukur dalam beberapa keadaan, yaitu, pada saat posisi duduk, berbaring, dan berdiri. Pengukuran juga dilakukan pada saat praktikan melakukan kegiatan menggunakan otot dan otak. Sebelum praktikan melakukan kegiatan, praktikan diukur tekanan darahnya dengan menggunakan spigmomanometer. Kemudian praktikan melakukan sejumlah aktivitas otot yaitu berlari kecil di tempat dan pengukuran tekanan darah dengan spigmomanometer ini memperoleh hasil yang sangatlah beragam antara 90/80 mmHg sampai 140/90 mmHg. Berdasarkan pada referensi dan literatur, seluruh data yang dihasilkan tersebut masih menunjukkan range tekanan darah yang normal. Tekanan darah sistolik yang dianggap normal untuk orang dewasa adalah adalah 90-130 mmHg, sedangkan tekanan diastolik yang normal untuk orang dewasa adalah sebesar 60-90 mmHg. Angka yangditunjukkan dalam tekanan sistolik selalu lebih besar dari angka diastolik karena selama sistol, ventrikel kiri jantung memaksa darah untuk masuk ke aorta dengan fase ejeksi (penyemprotan). Hal tersebut terjadi akibat adanya perbedaan tekanan antara ventrikel dengan aorta. Sehingga ketika katup yang membatasi atriumdengan aorta terbuka maka terjadi perpindahan darah dari atrium ke aorta dengan ejeksi dan tekanan yang besar.
Pada praktikum ini hanya dibahas faktor aktivitas. Apabila dibandingkan dengan hasil pengukuran sebelum beraktivitas otot, ternyata data menunjukkan bahwa tekanan darah setelah melakukan aktivitas otot cenderung akan lebih tinggi. Dari hasil pengukuran rata-rata didapatkan setelah melakukan praktikum, tekanan saat berdiri lebih tinggi dari pada duduk dan tekanan saat duduk lebih tinggi daripada berbaring. Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi aktivitas yangdilakukan maka akan semakin tinggi pula aktivitas dari kerja jantung yang harus mengeluarkan tenaga yang tinggi sehingga tekanan darah juga meningkat .
Tekanan darah yang meningkat ini dipengaruhi oleh tingkatan aktivitas. Tekanan darah setelah beraktivitas lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah pada saat istirahat. Hal tersebut diakibatkan karena pada saat beraktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme sel yang bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran darah di dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah yang dibutuhkan akan semakin besar. Akibat adanya vasodilatasi pada otot jantung dan otot rangka serta vasokontriksi arteriol yang menyebabkan arteriol menyempit dan kerja jantung tiap satuan waktu pun bertambah sehingga volume darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannya pun akan meningkat.
Namun, ada praktikan yang hasil pengukurannya 90/80 pada saat berbaring itu berarti paraktikan tersebut dalam keadaan yang sangat lelah sehingga tekanan darahnya hampir rendah. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tekanan darah adalah situasi fisik seseorang yang akan dicek tekanan darahnya .
BAB V1
KESIMPULAN
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada lengan atas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu, aktivitas fisik, jeniskelamin, usia, kesehatan, dll
Pengukuran tekanan darah dapat menggunakan metode tidak langsung dengan auskultasi dan palpasi yang bisa menggunakan spigmomanometer (manual atau digital) dan stetoskop.
Semakin berat aktivitas tubuh , semakin cepat curah jantung karena adanya vasodilatasi di otot rangka dan jantung serta vasokontriksi di arteriol pada organ-organ tersebut dan menyebabkan aliran darah ke saluran pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://thegoebbeiz.wordpress.com ( diakses 03 April 2012 @ 21.00)
http://www.sentra-edukasi.com (diakses 03 April 2012 @ 16.20)
Kimbal, Jhon W.1999.Biologi edisi 5.Jakarta : Erlangga
Evelyn.2000.Anatomi Fisiologi Manusia.Jakarta : Gramedia
www. Wikipedia.com (diakses 03 April @16.25)
http://tulisanmuti.blogspot.com/2010/01/tekanan-darah-tinggi-penyakit-akibat.html (diakses 03 April @ 16.30)
http://www.infogue.com/article/2011/07/04/penyakit_hipotensi
(diakses 03 April @ 16.35)