Laporan Praktikum ArcGIS MEMBUAT PETA KESESUAIAN LAHAN, CURAH HUJAN, KELERENGAN DAN JENIS TANAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi Informasi (MWU 210)
Dikerjakan Oleh : JONATHAN BADAWI WEMPI SUEK
NIM 21040113140098 21040113140098
Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang 2013
DAFTAR ISI BAB I ............................................................................................................................................... 1 1.1
LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 1
1.2
PERMASALAHAN ........................................................................................................... 1
BAB II .............................................................................................................................................. 2 2.1
KAJIAN TEORI ................................................................................................................ 2
2.2
DATA................................................................................................................................ 2
2.3
LANGKAH KERJA........................................................................................................... 3
2.3.1
Jalankan Program ArcGIS .......................................................................................... 3
2.3.2
Memulai Membuat Peta .............................................................................................. 3
2.3.3
Membuat Informasi Tepi Peta (ITP) ........................................................................... 8
BAB III ............................................................................................................................................. 9 3.1
HASIL ............................................................................................................................... 9
3.2
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................... 10
i
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sistem Informasi Geografis (GIS) atau SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). SIG dapat juga dikerjakan secara manual, ataupun tidak menggunakan komputer, namun hal tersebut tidak efektif karena pengerjaan yang lama dan hasil tidak dapat fleksibel dari segi ukuran dan keawetan. SIG mempunyai kemampuan yang dapat menghubungkan informasi dari satu titik tertentu di bumi dengan titik lainnya. SIG akan melakukan komperisasi, analisis dan memetakan hasilnya. Data spasial merupakan data yang digunakan dalam pengolahan pada SIG, sehingga data tersebut berorientasi geografis dan lokasi yang ada memiliki koordinat yang jelas. Kemampuan tersebut membuat aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti: lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Oleh karena itu, SIG berbeda dengan sistem informasi lainnya. Di dalam laporan praktikum ini, pelapor akan menjelaskan langkah-langkah dalam membuat peta berdasarkan kondisi alam, yaitu Peta Curah Hujan, Peta Kelerengan, Peta Jenis Tanah dan Peta Kesesuaian Lahan di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara. 1.2 PERMASALAHAN Permasalahan dalam laporan ini yang akan dibatasi oleh pelapor adalah kondisi alam di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara. Hasil dari praktikum ini, pelapor akan menyajikan Peta Curah Hujan, Peta Kelerengan, Peta Jenis Tanah dan Peta Kesesuaian Lahan di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara. Selain menjelaskan mengenai langkah-langkah membuat peta berdasarkan kondisi alam, pelapor juga akan menjelaskan cara membuat Informasi Tepi Peta atau ITP.
1
BAB II ISI 2.1 KAJIAN TEORI Purwadhi (1994) SIG merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendaya-gunakannya sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan. SIG banyak menggunakan data spasial, yaitu data tersebut memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan memiliki dua informasi yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute). Kedua informasi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
Informasi Lokasi, merupakan informasi yang di dalamnya berkaitan dengan informasi geografis seperti bujur dan lintang maupun informasi koordinat XYZ. Informasi Deskriptif, merupakan informasi yang dikaitkan berdasarkan lokasi tersebut. Misalnya: kesesuaian lahan, tingkah curah hujan, kelerengan, jenis tanah dan sebagainya.
Aspek kartografi pada peta, seperti: Judul peta berdasarkan karakteristik daerah, orientasi arah utara, desain tata ruang, informasi tepi peta dan legenda. Shapefile merupakan format penyimpanan suatu bentukkan/feature lengkap dengan atribut yang terkait atas bentukan geografis tadi. Shapefile hanya dapat menyimpan satu bentukan/fitur saja. Pada praktikum ini, pelapor mempraktekan penggunaan metode analisis, yaitu “Clip” dan “Union”. “Clip” merupakan metode extract untuk menyatukan fitur contohnya seperti informasi kelerengan, curah hujan, jenis tanah yang dibatasi dengan suatu wilayah yang dipilih, misalnya dibatasi dengan Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semaran Utara. “Union” merupakan metode overlay di mana apabila batas luar data grafis yang akan dilakukan tumpang susun tidak sama, maka batas luar yang baru adalah gabungan antara kedua data grafis tersebut.
2.2 DATA
Data yang digunakan pada praktikum ini merupakan 1 peta Kota Semarang. Peta Semarang ini dilengkapi dengan shapefile Curah hujan, kelerengan, jenis tanah, batas wilayah kecamatan, dan batas wilayah kelurahan. Data tersebut diberikan oleh asisten dosen mata kuliah teknologi informasi yang bersumber dari BAPPEDA tahun 2010.
2
2.3 LANGKAH KERJA 2.3.1 Jalankan Program ArcGIS
2.3.2
Klik “Start” -> “ArcMap” , lalu akan muncul layar aktif Ar cGIS Memulai Membuat Peta
Pada layar aktif ArcGIS. Klik icon “Add Data”. Lalu akan keluar dialog “Add Data”. Klik “Batas kelurahan_pol_rev.shp” , lalu tekan “Add”. Maka Batas kelurahan_pol_rev.shp tersebut sudah aktif pada kotak Layer. Lakukan juga hal yang sama untuk curahhujan_1.shp, lereng baru.shp dan jenis_tanah.shp. Hasil dari memasukan data akan muncul pada kotak layer seperti gambar disamping. Selanjutnya, kita akan memilih kelurahan yang akan kita jadikan sebagai daerah utama. Penulis mendapat tuagas untuk menyajikan peta Kelurahan Purwosari Kecamatan Semarang Utara. Pertama klik layer “batas kelurahan_poly_rev”. Klik “Selection” -> “Select By Attributes...”
Maka akan muncul dialog “Select By Attribute”. Pilih layer sesuai dengan target. Pada kotak “Method”. Klik 2x “KELURAHAN”, Klik “=”, 3
Klik “Get Unique Values”, klik 2x “Purwosari”. Sehingga terdapat seperti gambar. Akhiri dengan klik “OK”. Hasil dari selection tersebut adalah seperti gambar berikut. Gambar kiri memperlihatkan Kecamatan Semarang Utara sebelum kelurahan Purwosari di seleksi. Gambar di sebelah kanan merupakan hasil dari seleksi kelurahan Purwosari di Kecamatan Semarang Utara. Selanjutnya kita akan membuat .shp baru atas kelurahan Purwosari. Pertama pilih layer “batas kelurahan...shp”. Klik kanan, lalu klik “Data” -> “Export Data”. Lalu
akan keluar dialog “Export Data”. Setelah itu akan terdapat .shp baru di kotak layer. Sekarang kita akan menggunakan tool Clip. Klik “Clip” , maka akan muncul dialog “Clip”. Dalam dialog “Clip” terdapat kotak “Input Features”, “Clip Features”, “Output Features Class”. Kita akan menggunakan 3 fitur yaitu kelerengan, curah hujan dan jenis tanah dan menggunakan 1 klip yaitu kecamatan
Purwosari. Setelah melakukan proses klip, kita akan mendapatkan 3 .shp baru, yaitu curahhujan_clip.shp, jenistanah_clip.shp dan lerengbaru_clip.shp yang aktif di kotak layer. Setelah terdapat 3 .shp berikut, kita akan mengedit “Attribute Table”. Pertama pilih .shp yang akan kita edit terlebih dahulu, jenistanah_clip.shp. Klik kanan pada .shp tersebut, klik “Open Attribute table”. 4
Selanjutnya akan muncul dialog atribut atas .shp terpilih. Pada attribute jenistanah.shp, kita akan menambahkan kolom SKORING. Pertama, klik “Options” -> “Add Field...”. Lalu akan keluar dialog “Add Field”. Berikan nama “SKORING” dan tipe “Short Integer”. Klik “OK”. Maka kolom SKORING sudah terbuat. Selanjutnya kita akan mengedit kolom tersebut. Klik “Editor” -> “Start Editing” , akan muncul dialog “Start Editing” pilih source data sesuai folder tempat kita menyimpan pekerjaan kita. Klik “OK”.
Sekarang kolom SKORING dapat di edit. Setelah melakukan penyuntingan, kita harus menyimpan penyuntingan tersebut dengan cara, klik “Editor” -> “Save Edits” > “Stop Editing” . Sekarang kita akan membuat kesesuaian lahan.shp. Klik “Union” , akan keluar dialog “Union”. Input ke-3 fitur (lerengbaru_clip, jenistanah_clip,curahhujan_clip). Klik “OK”. Maka akan kesesuaianlahan.shp pada kotak layer.
5
“Open Attribute Table” pada kesesuaianlahan.shp. Tambahkan kolom TOTAL pada tabel. Klik pada kolom TOTAL, klik kanan, klik “Field Calculator”. Maka akan muncul dialog “Field Calculatoraa”. Lakukan sesuai gambar. Klik “OK”. Kolom TOTAL sudah terisi penjumlahan dari semua skor. Selanjutnya, buat kolom KET pada tabel. Pada dialog “Field Calculator”, ini yang per diperhatikan. [TOTAL]<125 untuk “Kawasan Budidaya”. [TOTAL]>125 AND [TOTAL]<175 untuk “Kawasan Penyangga”. [TOTAL]>175 untuk “Kawasan Lindung”. Berikut adalah hasil dari perhitungan tersebut.
6
Selanjutnya kita akan mengatur keterangan dari tiap layer. Pertama, klik kanan pada layer, klik “Properties”. Maka akan keluar dialog “Layer Properties”.
Pada dialog “Layer Properties”, pilih tabs “Symbology”, klik “Categoris”. Pada Value Field ikuti sesuai gambar. Klik “Add All Values”.
Maka akan muncul keterangan tiap layer. Lalu kita dapat menyesuaikan warna yang akan kita gunakan, klik “Color Ramp” untuk mengganti range warna yang akan digunakan. Klik “OK”. Maka pada kotak layer aktif akan terlihat seperti berikut.
7
2.3.3
Membuat Informasi Tepi Peta (ITP)
Klik “Layout View”. Setelah berpindah ke layout view, pertama atur halaman terlebih dahulu. Klik kanan pada space kosong, klik “Page and Print Setup”. Maka akan muncul dialog “Page and Print Setup”. Pada dialog tersebut, pilih size “A4” dan Orientation “Landscape”. Atur juga ukuran yang digunakan dalam pengeditan layout nanti, pilih satuan ukur “centimeters”. Setelah selesai, klik “OK”. Maka layout akan terbentuk seperti gambar berikut.
Dalam membuat ITP kita perlu membuat beberapa objek dan tulisan. Untuk membuat objek kotak, kita dapat menggunakan tool “New Rectangle” dan untuk membuat objek garis, kita dapat menggunakan tool “New Line”. ITP juga perlu tulisan, maka kita dapat menggunakan tool “New Text”. Gunakan 3 tools tersebut untuk melengkapi ITP. Legenda, Skala, Orientasi dan Inseta, kita dapat memasukannya ke dalam ITP dengan klik “Insert”, lalu dilanjutkan dengan keingin kita dalam memasukan objek apa. “Insert Legend” untuk legenda, “Insert North arrow” untuk orientasi, “Insert Scale” untuk skala. Setelah melakukan penyuntingan terhadap layout, maka hasil yang diharapkan akan seperti gambar pada Bab III.
8
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 HASIL
3.2 PEMBAHASAN
Peta Jenis Tanah : Peta menunjukan warna yang sama dan warna tersebut menunjukan Purwosari memiliki jenis tanah tuf volkan. Peta Kelerengan : Peta menunjukan warna yang sama dan warna tersebut menunjukan Purwosari memiliki kelerengan sebesar 0-2%. Peta Kesesuaian Lahan : Peta menunjukan warna yang sama dan warna tersebut menunjukan Purwosari memiliki lahan yang sesuai untuk kawasan budidaya. Peta Curah Hujan : Peta menunjukan warna yang sama dan warna tersebut menunjukan Purwosari memiliki curah hujan 27,7 – 34,8 mm/tahun.
Kelurahan
Kelurahan
Kelurahan
Kelurahan
9
DAFTAR PUSTAKA Sugandi, Dede. 2013. SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG). Bandung. Tim Konsorsium Aceh Nias. 2007. Modul Latiahn ArcGIS Tingkat Dasar. Banda Aceh.
10