LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERAIRAN (M10A104)
Disusun Oleh: KELOMPOK 10/PERIKANAN Ri!"l #i$%"us &'01101'01& M *"ls"+il &'01101'01,.u"i%i E Een%i &'01101'0&00 Ruh M"$i" &'01101'0124 h$is3e$ &'01101'01,, Ru$5 R"n"u$i &'01101'0&&-
UNI6ER*ITA* PAD.AD.ARAN #AKULT #AKULTA* A* PERIKANAN PERIKA NAN DAN ILMU KELAUTAN KEL AUTAN PROGRAM *TUDI PERIKANAN .ATINANGOR
&014
KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya kami dari pihak penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Mikrobiologi Perikanan Perikanan dengan dengan membahas membahas Isolasi Mikroba dalam bentuk bentuk makalah. makalah. Makalah Makalah ini disusun guna memenuhi tugas sebagai bahan pertimbangan nilai. Dalam Dalam penyu penyusun sunan an makalah makalah ini ini tidak tidak lupa lupa pula pula kami kami mengu! mengu!apk apkan an banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu khususnya dari rekan-rekan rekan-rekan sekelompok sekelompok kami sehingga makalah makalah ini dapat diselesaikan diselesaikan dengan dengan baik "alaupun ada beberapa hambatan yang kami alami dalam penyusunan makalah ini. Namun berkat moti#asi yang disertai kerja keras dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya dapat teratasi. Semoga makalah ini dapat berman$aat dan menjadi sumber pengetahuan bagi pemba!a. Dan apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan kiranya kiranya pemba!a pemba!a dapat memakluminya. memakluminya. Akhir kata dengan dengan kerendahan kerendahan hati kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Sekian dan terima kasih.
%atinangor &' September &()*
Penyusun
ii
KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya kami dari pihak penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Mikrobiologi Perikanan Perikanan dengan dengan membahas membahas Isolasi Mikroba dalam bentuk bentuk makalah. makalah. Makalah Makalah ini disusun guna memenuhi tugas sebagai bahan pertimbangan nilai. Dalam Dalam penyu penyusun sunan an makalah makalah ini ini tidak tidak lupa lupa pula pula kami kami mengu! mengu!apk apkan an banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu khususnya dari rekan-rekan rekan-rekan sekelompok sekelompok kami sehingga makalah makalah ini dapat diselesaikan diselesaikan dengan dengan baik "alaupun ada beberapa hambatan yang kami alami dalam penyusunan makalah ini. Namun berkat moti#asi yang disertai kerja keras dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya dapat teratasi. Semoga makalah ini dapat berman$aat dan menjadi sumber pengetahuan bagi pemba!a. Dan apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan kiranya kiranya pemba!a pemba!a dapat memakluminya. memakluminya. Akhir kata dengan dengan kerendahan kerendahan hati kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Sekian dan terima kasih.
%atinangor &' September &()*
Penyusun
ii
DA#TAR I*I
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
ii
DA#TAR I*I
iii
DA#TAR TABEL
7
DA#TAR GAMBAR
7i
BAB I PENDAHULUAN
1
).) +atar ,elakang ).& Tujuan ). Man$aat
) & &
BAB II TIN.AUAN PU*TAKA
'
&.) lasi$ikasi dan Mor$ologi Ikan embung
&.).) /eproduksi Ikan embung
*
&.).& 0iri-!iri Seksual Primer dan Sekunder Ikan
1
&.& ,akteri
2
&.& Mikroba Saluran Pen!ernaan Ikan
3
&. Isolasi Mikroba
3
&.* Identi$ikasi ,akteri
)&
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
10
.) Wa Waktu ktu dan Tempat
)(
.& Alat dan ,ahan
)(
.&.) Alat yang digunakan
)(
.&.& ,ahan yang digunakan
)
.&. Prosedur erja
)*
BAB I6 HA*IL PEMBAHA*AN
1
*.) 4asil
)1
*.& Pembahasan
)2
BAB 6 PENUTUP
&0
'.) esimpulan
&(
'.& Saran
&(
DA#TAR DA# TAR PU*TAKA PU* TAKA
7i i
iii
iv
LAMPIRAN
i8
+ampiran ) Tugas Tugas Pendalaman
i5
+ampiran & 4asil Pengamatan elompok
5i
+ampiran Dokumentasi elompok
5#iii
DA#TAR TABEL
T"+el
h"l
Tabel ). Alat yang digunakan dalam praktikum
)(
Tabel &. ,ahan yang digunakan dalam praktikum
)
Tabel . 4asil pengamatan mikroba
)6
Tabel *. 4asil pengamatan kelompok
)6
v
DA#TAR GAMBAR
G"+"$
h"l
7ambar ). Ikan embung
*
7ambar &. Mor$ologi koloni mikroba
)&
7ambar . +embar kerja 0hristoper
i5
7ambar *. +embar kerja /i8al 9irdaus
i5
7ambar '. +embar kerja %umaidi :$endi
5
7ambar 1. +embar kerja /uth Maria
5
7ambar 2. +embar kerja /ury /atna$uri
5i
7ambar 3. +embar erja M. Salsabil
5i
7ambar 6. +embar kerja kelompok ) 7ambar )(. +embar kerja kelompok & 7ambar )). +embar kerja kelompok 7ambar )&. +embar kerja kelompok * 7ambar ). +embar kerja kelompok ' 7ambar )*. +embar kerja kelompok 1 7ambar )'. +embar kerja kelompok 2 7ambar )1. +embar kerja kelompok 3 7ambar )2. +embar kerja kelompok 6
5ii 5ii 5iii 5iii 5i# 5i# 5# 5# 5#i
7ambar )3. Natrium agar
5#iii
7ambar )6. Mikroba yang telah diinkubasi
5#iii
7ambar &(. Proses penggoresan
5#iii
vi
BAB I PENDAHULUAN
11 L""$ Bel"9"n
Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar dan !ukup kompleks. ,eratus spesies mikroba berada di setiap bagian tubuh kita. Mereka terdapat dalam jumlah yang !ukup basar. Sebagai !ontoh sekali kita bersin dapat menebarkan beribu- ribu mikroorganisme. Satu gram tinja dapat mengandung jutaan bakteri. Alam di sekitar kita baik itu tanah air maupun udara juga dihuni oleh kumpulan mikroorganisme. Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk memisahkan populasi !ampuran yang rumit ini atau yang biasanya dikenal dengan istilah biakan !ampuran menjadi spsies yang berbeda- beda yang biasa kenal dengan istilah biakan murni. ,iakan murni ini terdiri dari satu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk ;Pel!8ar )631<. =ntuk memisahkan satu populasi mikroba dari populasi !ampuran maka diperlukan suatu teknik yang disebut dengan isolasi mikroba. Isolasi mikroba adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari !ampuran berma!amma!am mikroba. =ntuk melakukan hal ini haruslah di mengerti jenis- jenis nutrien yang disyaratkan bakteri dan juga ma!am ligkungan $isik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan bakteri tersebut ;Pel!8ar )631<. Isolasi mikroba ini dilakukan untuk berbagai tujuan terutama untuk penelitian misalnya untuk mengisolasi DNA mikroba sehingga dapat mendeteksi mikroba yang telah resisten terhadap suatu antibiotik atau untuk mengetahui mikroba yang dipakai untuk bioremediasi holokarbon ;9erdia8 )66&< selain itu juga untuk menemukan man$aat berbagai ma!am mikroba yang mungkin berguna untuk kesejahteraan manusia dan untuk berbagai keperluan lain. Dalam makalah ini akan dibahas tentang bagaimana !ara untuk melakukan isolasi mikroba dengan baik dan benar sehingga dapat berguna untuk kedepannya.
1
2
1& Tu;u"n
Praktikum
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
pemahaman
dan
keterampilan praktikan dalam mengisolasi mikroba.
1' M"n""
Man$aat dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat lebih memahami dan lebih terampil dalam melakukan isolasi mikroba sehingga dapat menjadi ilmu yang berman$aat di masa depan.
BAB II TIN.AUAN PU*TAKA
&1 Kl"sii9"si %"n M3$3l3i I9"n Ke+un
lasi$ikasi ikan kembung banyar berdasarkan Saanin ;)66*< adalah sebagai berikut > Phylum Subphylum elas Subkelas @rdo Sub @rdo 9amili 7enus Spe!ies
> 0hordata > ?ertebrata > Pis!es > Teleostei > Per!omorphi > S!ombroidea > S!ombroidae > Rastrelliger > Rastrelliger kanagurta
7ambar ). Ikan embung ;massal&((."ordpress.!om< 0iri-!iri tubuh dari ikan kembung adalah bentuk badan seperti torpedo badan agak langsing panjang kepala lebih tinggi dari tinggi kepala. Seluruh tubuh tertutup sisik halus dan terdapat !orselet di belakang sirip dada. Terdapat selaput lemak pada kelopak mata. =sus )-2 kali panjang badan. Tapisan insang panjang jelas tampak bila mulut dibuka dengan jumlah sebanyak (-*1 buah sisik garis rusuk berjumlah )&(-)'( buah sirip punggung kedua berjari-
3
4
jari keras berjumlah )( buah sirip punggung kedua berjari- jari lemah ))-)& sirip dubur berjari-jari lemah lemah sebanyak ))-)& buah. Di belakang sirip punggung dan dubur terdapat '-1 buah $inlet ;Murniati &((*<. Ikan kembung banyar memiliki "arna biru kehijauan di bagian atas dan bagian ba"ah ber"arna putih kekuningan. Dua baris totol-totol hitam pada punggung satu totol hitam dekat sirip dada. ,an "arna gelap memanjang di atas garis rusuk dua ban "arna keemasan di ba"ah garis rusuk. Sirip punggung abuabu kekuningan. Sirip ekor dan dada kekuningan. Sirip-sirip lain bening kekuningan. Ikan ini memiliki panjang maksimum ' !m dengan panjang ratarata &(-&' !m ;Murniati &((*<.
&11 Re$3%u9si I9"n Ke+un
Ikan kembung R.kanagurta jantan pertama kali matang gonad pada ukuran panjang !agak ; fork length< &(( mm pada jantan dan ukuran )6)1 mm pada betina. 4asil yang didapat dari penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya dimana ukuran pertama kali matang gonad ikan kembung ; R.kanagurta< di +aut %a"a di!apai pada panjang !agak )6& !m untuk jantan dan &(* !m untuk betina. Panjang pada pertama kali matang dari ikan kembung ; R.kanagurta< di India ter!atat antara )6( - &&* !m. ebanyakan ikan-ikan kembung ; R.kanagurta< matang pada ukuran sekitar && !m. Panjang pada pertama kali matang adalah ber#ariasi antara jenis maupun dalam jenis itu sendiri dengan demikian indi#idu yang berasal dari satu kelas umur ataupun dari kelas panjang yang sama tidak selalu men!apai panjang pertama kali matang pada ukuran yang sama. 4al ini diperkuat dengan hasil penelitian bah"a ukuran ikan kembung pertama kali matang gonad adalah &(* !m untuk jantan dan )6&!m untuk betina pada trimester kedua tahun )66) kemudian meningkat menjadi an &)2 !m untuk jantan dan &(& !m untuk betina pada trimester ketiga tahun )66) dan menurun menjadi )31 !m untuk jantan pada trimester kedua tahun )66&.
5
Pembuahan ikan kembung terjadi se!ara eksternal yaitu di keluarkan telur di lingkungan perairan. ,iasanya $ekunditas telur ikan kembung banyak dan telurnya tidak di!aga oleh induknya ;:$$endi &((&<. Ikan-ikan yang telah de"asa dari suatu populasi terdiri dari ikan jantan dan ikan betina. Selain itu pada populasi ikan tertentu terdapat juga ikan hermaprodite. Sumantadinata ;)63< menyatakan gonad ikan adalah sebagai kelenjar biak. 7onad ikan betina dinamakan o#ari dan gonad ikan jantan dinamakan testes. @#ari dan testes ikan de"asa biasanya terdapat pada indi#idu yang terpisah ke!uali pada beberapa ikan kadang-kadang gonad jantan dan betina ditemukan dalam satu indi#idu ;o#otestes<.
&1& i$i<i$i *e9su"l P$ie$ D"n *9un%e$ I9"n
:$$endie ;)662< menyatakan bah"a si$at seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang se!ara langsung berhubungan dengan proses reproduksi yaitu o#arium dan pembuluhnya. Si$at seksual sekunder ialah tandatanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan betina. Apabila suatu spesies ikan mempunyai si$at mor$ologi yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan betina maka spesies ikan mempunyai seksual dimorphisme. Apabila yang menjadi tanda itu "arna maka ikan itu mempunyai seksual di!hromatisme dimana pada ikan jantan biasanya "arnanya agak lebih !erah dan menarik daripada ikan betina. 0iri seksual ikan dapat dibagi menjadi dua yaitu !iri seksual primer dan !iri seksual sekunder. 0iri seksual primer adalah alat organ yang berhubungan langsung dengan proses reproduksi. Testes dan salurannya pada ikan jantan merupakan !iri seksual primer. =ntuk melihat perbedaannya diperlukan pembedahan. 0iri seksual sekunder berguna dalam membedakan ikan jantan dengan ikan betina dan dapat dilihat dari luar meskipun kadang kala tidak memberikan hasil yang positi$ ;nyata<. 7onad adalah organ reproduksi yang ber$ungsi menghasilkan sel kelamin ;gamet<. 7onad yang terdapat pada tubuh ikan jantan tersebut disebut testes yang ber$ungsi menghasilkan spermato8oa sedangkan yang terdapat pada i
6
Indi#idu ikan betina disebut o#ari ber$ungsi menghasilkan telur (Pulunga et. al, &(('<. Selanjutnya dikatakan juga bah"a gonad yang terdapat didalam tubuh mengalami perkembangan dari bentuk sehelai benang yang berisi !airan bening kemudian berkembang dan membesar sesuai dengan kapasitas rongga perut yang dimiliki indi#idu ikan. Perkembangan gonad ini dipengaruhi oleh adanya perkembangan gamet yang diproduksi oleh gonad itu sendiri. Semakin matang gonad suatu in-di#idu ikan maka semakin besar bentuk dan berat gonad serta tubuh indi#idu ikan.
&& B"9e$i
,akteri adalah domain yang terdiri dari makhluk hidup yang tidak memiliki membrane inti ;prokariota<. ,akteri dulu terbagi menjadi ,a!teria dan Ar!haeba!teria namun sekarang Ar!haebakteria memiliki domain sendiri yang disebut Ar!haea. ,akteri memiliki !iri-!iri antara lain tidak memiliki membrane inti tidak memiliki organel bermembran memiliki dinding sel peptidoglikan dan materi asam nukleatnya berupa plasmid ;Postleth"ait dan 4opson &((1<. ,akteri berkembang biak membelah diri dan karena begitu ke!il maka hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. ,akteri mempunyai beberapa organel yang dapat melaksanakan beberapa $ungsi hidup ;Waluyo &((*<. ). =kuran bakteri =kuran bakteri sangat ke!il umumnya bentuk tubuh bakteri dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran )(((5 atau lebih. Satuan ukuran tubuh bakteri adalah mi!rometer atau mi!ron. Satu mi!ron ;< sama dengan )B)((( milimeter ;mm<. +ebar tubuh umumnya antara )-& sedangkan panjangnya antara &-' . ,akteri berbentuk kokus mempunyai diameter (' ada pula yang berdiameter &' . Sedangkan bakteri berbentuk basil mempunyai diameter (&&( . =kuran-ukuran yang menyimpang dari ukuran tersebut diatas !ukup banyak pula. @leh karena itu pengukuran besar ke!ilnya bakteri perlu didasarkan pada standar yang sama. ,akteri yang berumur &-1 jam pada
7
umumnya lebih besar daripada bakteri yang berumur lebih dari &* jam Waluyo &((*<.
&. ,entuk bakteri ,akteri memiliki beragam #ariasi bentuk seperti !o!!us basil dan spiral. ,akteri dapat hidup soliter maupun berkoloni dan berkembang biak dengan !ara membelah diri. ,akteri memiliki habitat yang ber#ariasi dari air tanah udara hingga dalam tubuh he"an misalnya dalam usus manusia. ,akteri ada yang dapat hidup se!ara anaerob murni dan akan mati dengan adanya oksigen ada yang bersi$at aerob dan memerlukan oksigen untuk metabolismenya. Ada yang bersi$at aerob $akultati$ yaitu dapat hidup pada kondisi anaerob tapi bila ada oksigen metabolismenya bersi$at aerob ;,etsy dan eogh &(('<.
&& Mi9$3+" s"lu$"n en=e$n""n i9"n
Mikro$lora saluran pen!ernaan ikan yang berhasil diisolasi ada )3 isolat yang terdiri atas * isolat mikroba amilolitik ; Moraxella sp. Aeromonas hydrophila Citrobakter sp. dan Carnobacterium sp.< jenis mikroba amilolitik anaerob ;Staphylococcus sp. Flavobacterium sp. dan ibrio sp.< ' jenis mikroba proteolitik aerob ;Streptococcus sp. !acillus sp. Micrococcus sp. "seudomonas sp. dan "roteus sp.< & jenis mikroba proteolitik anaerob ; ibrio alginoliticus dan jenis tidak teridenti$ikasi< & jenis mikroba lipolitik aerob ; "lanococcus sp. dan "lesiomonas sp.< dan & jenis mikroba lipolitik anaerob ; #urthia sp. dan Serratia sp.<
&' Is3l"si Mi9$3+"
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari !ampuran berma!am-ma!am mikroba. 4al
ini
dapat
dilakukan
dengan
menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu
8
koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme ;bakteri< dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik . ,iakan yang berisi lebih dari satu ma!am mikroorganisme ;bakteri< dikenal
sebagai
biakan
!ampuran
jika
hanya
terdiri
dari
dua
jenis
mikroorganisme yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi dikenal sebagai biakan dua-jenis Persyaratan utama bagi isolasi dan kulti#asi $age adalah harus adanya kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakterio$age yang paling baik dan paling utama adalah habitat inang. Sebagai !ontoh $age koli yang di jumpai di dalam pen!ernaan dapat diisolasi dari limbah atau pupuk kandang. 4al ini dilakukan dengan senti$ugasi atau $iltrasi bahan sumbrnya dan penambahan kloro$orm untuk membunuh sel-sel bakterinya. Ada beberapa !ara yang digunakan untuk bakteri $ungi dan khamir dengan metode garis metode tuang metode sebar metode penuangan serta mi!romanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah teknik !a"an tuang dan !a"an gores. edua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengen!erkan organisme sedemikian rupa sehingga indi#idu spe!ies dapat dipisahkan ;ple8ar &((1< Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada medium yang terdiri dari bahan nutrient. ,iasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung kepada banyak $aktor seperti seperti apa jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.Perbenihan
untuk
pertumbuhan
bakteri
agar
dapat
tetap
dipertahankan harus mengandung semua 8at makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut. 9aktor lain seperti P4 suhu dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik. Selain untuk tujuan diatas medium juga memiliki $ungsi lain seperti tempat untuk mengisolasi seleksi e#aluasi dan di$erensiasi biakan yang didapatkan. Agar tiap-tiap medium memilki karakteristik yang sesuai dengan tujuan sehingga seringkali digunakan beberapa jenis 8at tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba
9
;Suria"iria
&(('<.
,eberapa
indikasi
pembiakan
pada
laboratorium
mikrobiologi meliputi> ).
Pengasingan ;isolasi< mikroba pada biakan bakteri
&.
Menunjukan si$at khas mikroba.
.
=ntuk menentukan jenis mikroba yang diisolasi dengan !ara-!ara tertentu.
*.
=ntuk mendapatkan bahan biakan yang !ukup untuk membuat antigen dan per!obaan serologi lainnya.
'.
Menentukan kepekaan kuman terhadap antibiotik.
1.
Menghitung jumlah kuman
2.
Mempertahankan biakan mikroba. Mikroorganisme
tidak
memerlukan
banyak
ruangan
untuk
perkembangannya sebab itu media buatan $agar < dapat dimasukkan ke dalam sebuah tabung per!obaan labu atau !a"an Petri. Pada permulaannya tabung atau !a"an Petri harus dalam keadaan steril ;bebas dari setiap mikroorganisme hidup< lalu setelah itu dimasukkan mikrobia yang diinginkan tabung atau !a"an harus dilindungi terhadap kontaminasi dari luar. Sumber utama pen!emaran dari luar adalah udara yang banyak mengandung mikroorganisme yang berterbangan. ,entuk !a"an petri dengan tutup yang saling menyelubungi diran!ang untuk men!egah pen!emaran udara. Pen!emaran tabung atau labu dihindari dengan !ara menyumbat mulutnya dengan penutup yang !o!ok biasanya dengan kapas. Permukaan luar !a"an biakan yang menjadi sasaran pen!emaran dan bagian dalam labu atau tabung akan ter!emar bila dibuka untuk memasukkan atau mengeluarkan bahan. ,ahaya ini dapat dihindari dengan !ara membakar bibir atau pinggiran !a"an tabung atau labu dalam api segera setelah penutup dibuka dan dibakar sekali lagi pada "aktu akan ditutup. Dalam mengisolasi bekteri dikenal empat !ara !ara isolasi bakteri tersebut yaitu > a. "our plate atau shake culture
,eberapa ml suspensi bakteri di!ampur dengan mediaum yang masih !air ;belum membeku< dengan demikian akan diperoleh piaraan adukan. Digunakan
10
untuk mengen!erkan atau mengisolasi yang terdapat pada !ontoh. Setelah inkubasi pada suhu dan "aktu tertentu koloni akan tumbuh pada permukaan dan bagian ba"ah agar. b. Streak "late atau culture =jung ka"at imokulasi yang memba"a bakteri digesekkan atau
digoreskan dengan bentuk 8ig-8ag pada permukaan agar-agar dalam !a"an Petri sampai meliputi seluruh permukaan. =ntuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode !a"an gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Dua ma!am kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak meman$aatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengen!eran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan !enderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel - sel yang digores. !. Slant culture =jung ka"at yang memba"akan bakteri digesekkan pada permukaan agar-agar
miring dalam
tabung reaksi.
Dapat
dilakukan
dengan !ara
menggoreskan se!aa 8ig-8ag pada permukaan agar miring menggunakan jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan. 0ara ini juga dilakukan pada agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam keadaan kekurangan oksigen. ;/usdimin &((< d. Stab culture =jung ka"at yang memba"akan bakteri ditusukkan pada media padat ;agar-agar< dalam tabung reaksi berbeda dengan slant !ulture permukaan agaragar ini tidak miring. Media agar setengah padat dalam tabung reaksi digunakan untuk menguji gerak bakteri se!ara makroskopis
&4 I%enii9"si +"9e$i
Identi$ikasi bakteri meliputi pemeriksaan mor$ologi pe"arnaan gram dan uji biokimia antara lain > uji @B9 uji oksidase uji katalase uji motilitas
11
produksi indol uji TSIA uji gula. Identi$ikasi bakteri dilakukan dalam beberapa uji antara lain > a< Pengamatan Mor$ologi oloni ,akteri Pengamatan mor$ologi koloni bakteri dilakukan setelah mendapatkan biakan murni. Pengamatan ini meliputi "arna bentuk tepian koloni ele#asi atau permukaan koloni dan struktur dalam koloni.
7ambar &. mor$ologi koloni mikroba ;http>BBsakamboy."ordpress.!omB<
b< Pe"arnaan 7ram Pe"arnaan gram bertujuan untuk menentukan apakah bakteri tersebut termasuk di dalam kelompok bakteri gram positi$ atau kelompok bakteri gram negati$. 0ara kerja dari pe"arnaan gram yaitu suspensikan bakteri dengan ose kemudian letakkan pada obyek dan di$iksasi tetesi dengan larutan gram A yang mengandung kristal #iolet kemudian tetesi dengan larutan gram , yang mengandung lugol tetesi dengan larutan gram 0 yang mengandung alkohol dan yang terakhir tetesi dengan larutan gram D yang mengandung sa$ranin. !< =ji atalase Tujuan uji katalase adalah untuk mengetahui si$at bakteri dalam menghasilkan en8im katalase. 0ara kerja dari uji katalase yaitu larutan 4 &@& C diteteskan pada obyek kemudian suspensikan koloni bakteri dengan ose. d< =ji @ksidase
12
Tujuan uji oksidase adalah untuk mengetahui ada tidaknya en8im oksidase pada bakteri dengan menggunakan paper oksidase yang dapat dilihat perubahan "arna yang terjadi pada paper oksidase. e< =ji @B9 ;@ksidati$B9ermentati$< =ji @B9 medium ;@ksidati$B9ermentati$< bertujuan untuk mengetahui si$at oksidasi atau $ermentasi bakteri terhadap glukosa dengan menggunakan dua tabung media yang salah satunya ditutup dengan para$in sehingga diharapkan di dalam media tidak terdapat udara yang dapat mendukung terjadinya $ermentasi. $< =ji Motilitas dan Produksi Indol =ji motilitas bertujuan untuk mengetahui apakah bakteri tersebut motil atau tidak dan untuk mengetahui produksi indol dari Tryptophane. =ji ini menggunakan media MI@ ;Motility Indole @rnitin<. g< =ji TSIA ;%riple Sugar &ron Agar < =ji TSIA ;%riple Sugar &ron Agar < bertujuan untuk membedakan jenis bakteri berdasarkan kemampuan meme!ahkan de5trose laktosa sukrosa dan pembebasan sul$ida selain itu uji TSIA ber$ungsi untuk mengetahui apakah bakteri tersebut menghasilkan gas 4&S atau tidak. Media yang digunakan mempunyai dua bagian yaitu slant ;miring< dan butt ;tusuk<. h< =ji 7ula =ji gula bertujuan untuk mendeterminasi kemampuan bakteri dalam mendegradasi gula dan menghasilkan asam organik yang berasal dari tiap-tiap jenis gula yaitu glukosa sukrosa maltosa arabinosa manitol dan inositol.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
'1 >"9u %"n Te" Pelaksanaan praktikum mengenai isolasi mikroba ini dilaksanakan pada> Waktu > amis &( No#ember &()* Tempat > +aboratorium TI4P 9akultas Perikanan dan Ilmu elautan =ni#ersitas Padjadjaran-%atinangor
'& Al" %"n B"h"n '&1 Al" 5"n Diun"9"n
Tabel ). Alat yang digunakan dalam praktikum N3
Al"
#unsi
)
@se
Mengambil sampel mikroba
&
+ampu bunsen
Mengsterilkan alat
Inkubator
Menginkubasi mikroba pada suhu yang ditentukan
13
G"+"$
14
*
Tabung reaksi
Wadah sampel
'
!eaker glass
Wadah untuk pen!ampuran sampel dengan akuades
1
0a"an petri
Wadah sampel
2
Pipet tetes
Mengambil larutan dalam jumlah sedikit
15
3
'ot plate
Membantu memper!epat homogenisasi larutan
6
Colony counter
Mempermudah penghitungan mikroba
)(
+abu erlenmeyer
Wadah menghomogenkan larutan
))
@#en
Tempat mensterilkan alat
)&
7elas ukur
Wadah pengen!eran
16
)
Mortar
Wadah menghaluskan sampel
'&& B"h"n 5"n Diun"9"n
Adapun bahan utama yang dibutuhkan pada proses inolasi mikroba adalah sebagai berikut > Tabel &. ,ahan yang digunakan dalam praktikum No.
,ahan
9ungsi
)
Alkohol
Media sterilisasi
&
Ikan
Sampel sumber mikroba
7ambar
17
Nutrien agar
Medium biakan
'&' P$3se%u$ Ke$;"
=ntuk menghasilkan kultur murni melalui proses isolasi mikroba dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut >
Disiapkan ikan yang akan dijadikan sumber mikroba.
Di!u!i bagian luar ikan dengan '( ml akuabides dan ditampung air hasil pen!u!ian.
Insang ikan dikeluarkan dan diletakkan pada !a"an petri steril. Ditambahkan )( ml akuabides. +alu diaduk hingga rata.
Diambil )( mg saluran pen!ernaan ikan dan diletakkan pada mortal steril. Dilumatkan dan ditambahkan )( ml akuabides. Diaduk hingga rata.
Dilakukan serial pengen!eran )( -) sampai )(-1.
Diambil ) ml dari masing-masing hasil pengen!eran di atas ;luar tubuh ikan insang dan saluran pen!ernaan< Dimasukan se!ara aseptik ke !a"an petri.
"inginkan beberapa saat dengan #ara pada menggerak$ 'nokulasikan mikroba yang menempel oseuntuk ke Siapkan media kultur steril yang akan digunakan gerakan osedan di udara. %empelkan ose tersebut ke mbil kultur ose lakukan sterilisasi panas dengan media steril yang tela& disediakan dengan menginokulasi mikroba. populasi mikroba terpili& se#ara menggunakan lampu bunsen!spirtus. menggunakan metode gores (streakasepti#. met&ods).
18
Ditambahkan )' ml media agar yang masih hangat dan aduk dengan diggerakan !a"an petri di atas meja hingga membentuk pola angka delapan.
Dilakukan inkubasi selama & 5 &* jam
Dilakukan isolasi tahap kedua hingga didapatkan populasi sejenis ;biakan murni<.
Disiapkan media kultur yang telah berisi inokulan. Ditentukan dua jenis populasi mirkoba yang akan dipilih. Pemilihan mikroba sebaiknya didasarkan pada karakter bentuk atau "arna yang khas.
Dimasukan media kultur yang telah diinokulasi mikroba terpilih ke dalam inkubator. Dilakukan proses inkubasi selama dua hari.
Diamati populasi mikroba yang tumbuh. Apabila telah didapat populasi sejenis dilakukan identi$ikasi.
BAB I6 HA*IL PEMBAHA*AN
41 H"sil
Tabel . 4asil pengamatan mikroba 9ISI ;M@/9@+@7IS<
7ambar
,:NT= @+@NI ) @+@NI &
,entuk oloni Mikroba
Irregular
Irregular
,entuk Tepi oloni Mikroba
Smooth
+obate
,entuk Permukaan oloni
Smooth
Smooth
Tabel *. 4asil Pengamatan elompok Kel
*"el
Penen=e$"n
)
Air !u!ian ikan
)(-)
19
K3l3ni 1
K3l3ni &
Benu9
Irreguler
Irreguler
Tei
+obate
Wa#y
20
&
Air !u!ian ikan
)(-&
Pe$u9 ""n
Smooth
Smooth
Benu9
/ound
Pun!$orm
Tei
+obate
Wa#y
Pe$u9 ""n
0on!entri!
0ountured
Pun!$orm
Pun!$orm
Irreguler
/ound
Tei
Smooth Wa#y
Smooth 9ilamentous
Pe$u9 ""n
Smooth Wrinkled
Smooth Wrinkled
Benu9
/ound
Irreguler
Tei
0uried lobate smooth
+obate
Pe$u9 ""n
Smooth
Smoot
Benu9
/ound Ireguler
Irreguler
Tei
Smooth +obate
+obate
Pe$u9 ""n
Smooth 0ountured
Smooth
Benu9
Irreguler
/ound
Tei
+obate
0ur#ed
Pe$u9 ""n
0ountured
Smooth
Benu9
9ilamentous Irreguler
9ilamentous Irreguler
9ilamentous +obate
9ilamentous +obate
Benu9
*
'
1
2
Air !u!ian ikan
Air !u!ian insang
Air !u!ian insang
Air !u!ian insang
Air !u!ian insang Air !u!ian insang
)(-
)(-&
)(-
)(-*
)(-'
Tei
21
3
6
Air !u!uian saluran pen!ernaan
Air !u!uian saluran pen!ernaan
)(-*
)(-'
Pe$u9 ""n
0ountered Smooth
0ountered Smooth
Benu9
Pun!$orm
/ound
Tei
Smooth
+obate
Pe$u9 ""n
Smooth
Smooth
Benu9
Irreguler
Irreguler
Tei
Smooth
+obate
Pe$u9 ""n
Smooth
Smooth
4& Pe+"h"s"n
Pada praktikum kali ini mengenai isolasi mikroba yaitu menumbuhkan mikroba pada suatu medium. Medium biakan yang digunakan adalah medium padat berupa nutrien agar. Agar digunakan sebagai medium biakan karena agar tidak dapat diuraikan oleh mikroba. Sebelum melakukan isolasi mikroba terlebih dahulu kita harus menjaga agar semua alat-alat yang akan digunakan untuk inokulasi dan isolasi mikroba dalam keadaan steril. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kontaminasi yaitu masuknya mikroba-mikroba lain yang tidak diinginkan sehingga biakan mikroba di dalam medium akan tumbuh sesuai yang diinginkan. Memisahkan mikroba satu dengan lainnya disebut inokulasi. Dalam praktikum ini dilakukan inokulasi dengan !ara pengen!eran. Adapun mikroba yang akan diinokulasi adalah mikroba yang berasal dari air !u!ian ikan mikroba pada insang ikan mikroba pada saluran pen!ernaan ikan. Akuades disemprotkan pada ikan dan airnya tersebut yang akan digunakan untuk sebagai sumber mikroba. Insang ikan dikeluarkan dari operkulumnya dan diletakkan didalam beaker glass ditambahkan akuades dan diaduk hingga sekiranya mikroba yang ada pada insang ter!ampur dengan akuadesnya. Penambahan akuades ini
22
bertujuan untuk melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam air.+alu untuk bagian pen!ernaan ikan dibedah dan bagian saluran pen!ernaannya diambil dan ditaruh diatas !a"an petri ditambahkan akuades dan kemudian ditumbuk atau dihan!urkan. Penghan!uran saluran pen!ernaan ini dapat menggunakan mortar dan pestle sehingga mikroba yang ada di permukaan atau didalam dapat terlepas kemudian dilarutkan ke dalam air. =ntuk
kelompok
kami melakukan
sumber mikroba
dari saluran
pen!ernaan dengan pengen!eran sebanyak )( -1. ) ml air saluran pen!ernaan yang tadi sudah ditumbuk dien!erkan dengan menambahkan 6 ml akuades. +alu dien!erkan kembali sebanyak enam kali. Pengen!eran yang dilakukan adalah pengen!eran bertingkat. Tujuannnya memperke!il atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam !airan. Setelah selesai disiapkan !a"an petri yang sudah dalam keadaan steril dan tidak dibuka terlebih dahulu. Dituangkan pengen!eran mikroba tadi kedalam !a"an petri didekat lampu bunsen sambil !a"an petri tersebut diputar sehingga semua bagiannya steril. Ini dimaksudkan untuk menghindari adanya kontaminasi. Dimasukan pula medium pembiakan yaitu natrium agar ke dalam !a"an petri yang berisi mikroba natrium agar yang digunakan sebanyak )' ml. emudian didekatkan ke lampu bunsen agar tidak terjadi kontaminasi juga. Natrium agar ;NA< yang dituangkan tidak boleh dalam keadaan panas karena akan membunuh mikroba tetapi tidak juga dalam keadaan dingin karena agar bisa jadi akan mengeras. Setelah itu untuk menghomogenkannya dilakukan pengandukan dengan !ara menggerakan !a"an petri membentuk angka delapan. Tujuan menggerakan membentuk angka dalam supaya mikroba tersebar keseluruh permukaan !a"an petri tidak hanya pada permukaan natrium agar saja melainkan mikroba terendam didalam natrium agar tersebut. Sehingga terdapat sel mikroba yang tumbuh di permukaan natrium agar yang kaya akan @ & dan ada yang tumbuh didalam natrium agar yang tidak begitu banyak mengandung oksigen. Selanjutnya !a"an petri tersebut dibungkus kembali menggunakan sampul !oklat dan diikat lalu di inkubasi.
23
0a"an petri yang yang berisi mikroba dan akan di inkubasi harus dalam keadaan kebalik ;tutup !a"an petri berada dibagian ba"ah<. Ini bertujuan untuk men!egah air kondensasi jatuh diatas permukaan yang ditumbuhi mikroba sehingga dapat terjadi penyebaran koloni. Dilakukan inkubasi bertujuan untuk menumbuhkan mikroba dengan suhu yang konstan sehingga pertumbuhan mikroba diharapkan akan optimum. Penginkubasian dilakukan selama &5&* jam setelah itu diamati kembali. 0a"an petri yang telah diinkubasi diambil dan diamati pertumbuhan mikrobanya. eadaan tempat untuk panen mikroba harus tetap dalam keadaan steril dengan !ara menyemprotkan alkohol 2(C. Setelah itu disiapkan kembali natrium agar pada !a"an petri. Natrium agar sudah dalam keadaan padat ;membeku<. Setelah itu dilakukan teknik penanaman dengan metode gores tujuannya untuk mengisolasi mikroorganisme dari !ampurannya atau meremakan kultur ke dalam medium baru. Metode ini dilakukan karena memiliki & keuntungan yaitu menghemat bahan dan "aktu. %arum ose bulat dipanaskan diatas api bunsen tujuannya agar jarum ose yang digunakan untuk mengambil dan menggoreskan mikroba dalam keadaan steril. Dengan menggunakan jarum ose diambil mikroba dari biakan murni kemudian digoreskan pada medium natrium agar. Pada !a"an petri yang berisi natrium agar dibagi dua menjadi dua bagian menggunakan spidol. Sebelumnya !a"an petri tersebut didekatkan pada lampu bunsen sambil diputar. Dibuka se!ara perlahan agar tidak banyak pengaruh dari udara luar. %arum ose yang sudah terdapat mikrobanya digoreskan pada medium natrium agar se!ara 8ig8ag. emudian jarum ose dipanaskan kembali dan diambil mikroba di tempat yang berbeda dari yang pertama dilakukan kemudian digoreskan kembali pada bagian yang lainnya. Setelah itu !a"an petri kembali disterilkan dan dibungkus menggunakan sampul !oklat dan kembali diinkubasi. Setelah beberapa hari diinkubasi mikroba sudah dapat dipanen dan diamati. Mikroba yang dihasilkan pada koloni satu berbentuk irregular dengan memiliki bentuk tepi koloni berbentuk smooth dan pada permukaanya berbentuk smooth. Sedangkan pada koloni kedua mikroba yang dihasilkan berbentuk
24
irreguler juga teteapi bentuk tepi mikroba tersebut yaitu lobate dan permukaan mikrobanya adalah smooth. Dari hasil mikroba yang didapatkan menunjukkan isolasi mikroba yang dilakukan berhasil mendapatkan biakan murni karena yang mikroba yang diidenti$ikasi pada kolono ) dan koloni & sejenis. 4asil isolasi mikroba kelompok ) pada koloni ) adalah berbentuk irreguler dengan tepi mikroba lobate dan permukaannya smooth se dangkan pada koloni & mikroba yang didapatkan berbentuk irreguler juga tetapi tepinya bentuk "a#y dan permukaannya pun smooth. elompok ) & dan menggunakan sampel mikroba yang berasal dari air !u!ian ikan. /ata-rata mikroba yang dihasilkan dari air !u!ian ikan berbentuk irreguler round dan pun!ti$orm. Sedangkan tepinya rata-rata berbentuk "a#y. Serta permukaan koloni mikrobanya smooth. =ntuk sampel yang dihasilkan dari air !u!ian insang ikan kelompok * ' 1 dan 2 mereka mendapatkan biakan mikroba yang tidak murni. Ini karena dapat dilihat dari hasil pengamatannya pada satu koloni terdapat beberapa bentuk mikroba sehingga belum didapatkan biakan murni. egagalan ini bisa saja terjadi diakibatkan karena kurang steril dalam melakukan isolasi mikroba. Ataupun karena kurang menge$isiensikan tempat media untuk penggoresan sehingga sulit mendapatkan biakan murni.
BAB 6 PENUTUP
?1 Kesiul"n
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari !ampuran berma!am-ma!am mikroba. Isolasi mikroba dapat dilakukan dengan metode tuang dan metode gores dengan bantuan medium nutrien agar. Ada beberapa !ara yang digunakan untuk bakteri $ungi dan khamir dengan metode garis metode tuang metode sebar metode penuangan serta mi!romanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah teknik !a"an tuang dan !a"an gores. edua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengen!erkan organisme sedemikian rupa sehingga indi#idu spe!ies dapat dipisahkan.
?& *"$"n
Dalam melakukan isolasi mikroba harus dipastikan semua dalam keadaan steril baik alat-alat praktikum maupun praktikan yang melakukan kegiatan praktikum untuk mengurangi adanya kontaminasi dari luar ;udara<. Selain itu praktikan sebaiknya lebih memperhatikan dan lebih teliti lagi dalam setiap metode yang dilakukan supaya hasilnya bisa sesuai dengan yang diharapkan
25
DA#TAR PU*TAKA
Aslamyah Siti. &()&. Seleksi Mikroflora Saluran "encernaan &kan !andeng Sebagai #andidat "rebiotik . Makasa. =ni#ersitas 4asanidun. ,adjoeri Muhammad. &((2. &dentifikasi !akteri "atogen pada Sistem #aramba (aring Apung $#(A) di *anau Manin+au, Sumatra !arat . Padang. Pusat Penelitian +imnologi +IPI. ,etsy dan eogh. &(('. Microbiology *emystifed. M!7ra"-4ill Publisher. =SA. :$$endI M. I. )662. Metodologi !iologi "erikanan. ayasan De"i Sri. ,ogor. )&& hal. ottelat M. et al . )66. Freshater Fishes of -estern &ndonesia and Sulaesi $&kan Air %aar &ndonesia !agian !arat dan Sulaesi) . Periplus :dition +imited. Muni!h. 7ermany. &6 hal. Murniati Nunuk A &((*. etar ender . Magelang > Indonesia Tera. Nur!holis Mu!hamad. &().%eknik &solasi Mikroba. Malang. =ni#ersitas ,ra"ijaya. Ple8ar. &((1. *asar/*asar Mikrobiologi. %akarta> =I Press Postleth"ait dan 4opson. &((1. Modern !iology. 4olt /inehart and Winston.Te5as. Pulungan 0. P. et al. &(('. !iologi "erikanan. 9akultas Perikanan dan Ilmu elautan. =ni#esitas /iau. Pekanbaru. 3( hal. ;tidak diterbitkan. 4anya untuk kalangan sendiri<. Putra /. M. et al. &((*. "enuntun "raktikum &chthyology. +aboratorium ,iologi Perikanan. 9akultas Perikanan dan Ilmu elautan. =ni#esitas /iau. Pekanbaru. 2* hal. ;tidak diterbitkan. 4anya untuk kalangan sendiri<. /i8#i!a A$tria /.. &()&. "erbandingan "revalensi "arasit "ada &nsang dan 0sus &kan Mu+air $1reochromis mossambicus) yang %ertangkap di
vii
Sungai Aloo dan %ambak #edung "eluk, #ecamatan %anggulangin, Sidoar+o. Surabaya. =ni#ersitas 4ang Tuah. Saanin 4. )66'. %aksonomi dan #unci &dentifikasi &kan.,ina 0ipta. ,andung. &1& hal. Sumantadinata . )63. "engembangan &kan/&kan "eliharaan di &ndonesia. %akarta Satra 4udaya. Suria"iria =. &(('. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti %akarta. Waluyo +. &((*. Mikrobiologi 0mum. Penerbit =ni#ersitas. Muhamadiyah Press Malang. ul#i8ar 0ut. &(). &solasi dan &dentifikasi !akteri "robiotik pada Rastrelliger sp.
viii
LAMPIRAN
L"i$"n 1 Tu"s Pen%"l""n
). %elaskan oleh Anda kemungkinan apa yang dapat menyebabkan kegagalan pembuatan biakan murni mikroba. %a"ab> tidak meman$aatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengen!eran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan !enderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel- sel yang digores dan bisa saja karena kurang teliti dan hati-hati dalam melakukan teknik pembuatan biakan murni seperti penggunaan jarum ose dan media seperti !a"an petri yang kurang didekatkan dengan lampu ,unsen sehingga keadaannya tidak steril. &. Mengapa tidak dilakukan proses pengen!eran inokulan pada saat melakukan isolasi mikrobaE %a"ab> arena pada pengen!eran inokulan kemungkinan besar akan didapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam medium tersebut akan tetapi mungkin juga kita hanya akan memperoleh satu koloni saja. emungkinan ini menyebabkan koloni yang dihasilkan bukan merupakan biakan murni seperti yang diinginkan dari tujuan isolasi mikroba. . Apakah hasil isolasi yang Anda lakukan belum berhasil mendapatkan biakan murni. %elaskan alasan AndaE %a"ab> 4asil isolasi mikroba yang dilakukan berhasil karena dapat dilihat dari hasil mikroba yang berada pada !a"an petri "arnanya putih semua itu menandakan hasil isolasi mendapatkan biakan murni ;mikroba sejenis<. *. Menurut Anda apakah isolasi mikroba hanya dilakukan pada media agar lempeng tidak bisa dilakukan pada media agar tegak atau agar miringE %a"ab> Isolasi mikroba juga dapat dilakukan pada media agar tegak atau agar miring. Pada media agar tegak dilakukan untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam keadaan kekurangan oksigen. Pada
i*
*
media agar miring digunakan untuk menguji gerak mikroba se!ara makroskopis. '. Mengapa pada proses inokulasi mikroba ose hanya ditempelkan pada populasi mikroba terpilihE %a"ab> Agar nantinya biakan murni yang dihasilkan adalah jenis mikroba yang benar-benar kita inginkan tanpa adanya kontaminasi mikroba lainnya.
*i
L"i$"n & H"sil Pen"""n Kel339
7ambar . +embar kerja 0hristoper ;sumber> dokumentasi pribadi<
7ambar *. +embar kerja /i8al 9irdaus ;sumber> dokumentasi pribadi<
*i
7ambar '. +embar kerja %umaidi :$endi ;sumber> dokumentasi pribadi<
7ambar 1. +embar kerja /uth Maria ;sumber> dokumentasi pribadi<
*ii
7ambar 2. +embar kerja /ury /atna$uri ;sumber> dokumentasi pribadi<
7ambar 3. +embar erja M. Salsabil ;sumber> dokumentasi pribadi<
*iii
7ambar 6. +embar kerja kelompok ) ;sumber> dokumentasi pribadi<
7ambar )(. +embar kerja kelompok & ;sumber> dokumentasi pribadi<
*iv
7ambar )). +embar kerja kelompok ;sumber> dokumentasi pribadi<
7ambar )&. +embar kerja kelompok * ;sumber> dokumentasi pribadi<
*v
7ambar ). +embar kerja kelompok ' ;sumber> dokumentasi pribadi<
7ambar )*. +embar kerja kelompok 1 ;sumber> dokumentasi pribadi<
*vi
7ambar )'. +embar kerja kelompok 2 ;sumber> dokumentasi pribadi<
7ambar )1. +embar kerja kelompok 3 ;sumber> dokumentasi pribadi<
*vii
7ambar )2. +embar kerja kelompok 6 ;sumber> dokumentasi pribadi<