Pertemuan Ke
: 6 dan 7.
Judu Judull Pra Prakt ktik ikum um
: Anali nalisi siss Dat Data a Ve Vektor ktor
Hari / Tanggal
: Selasa, 11 kto!er "#16 Selasa, 1$ kto!er "#16
Tem%at
: &a!. Su Sur'e(, )akultas Pertanian, *n *ni'ersitas Jam!i
+ama Anggota
: 1. Agung Aditia Sinulingga
Prinsi% Teori
D1A#1-#7
". Angelita Agita 0as(a
D1A#1-11#
. +ur2uliana
D1A#1-11
: A+A&3S3S DATA V4KT0
DATA V4KT0
Pada Pada model model data data vektor vektor,, unsur unsur geogra geografik fik disajik disajikan an secara secara digital digital sepert sepertii bentuk visualisasi/penyajian visual isasi/penyajian dalam peta hardcopy. Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan : 1. Titik tikti titi tik k !. "ari "arisg sgar aris is atau atau kur kurva va #. Poligo Poligon/ n/ luasan luasan beserta beserta atribu atributa tatrib tributn utnya ya
A. 54 54P P0 04 4SS SS3+ 3+5 5
"eop "eopro roce cess ssin ing g menun enunju juk k ke tool tool dan dan pros proses es yang ang digu diguna naka kan n untu untuk k menghasilkan sekumpulan data yang diinginkan. $istem %nformasi "eografi meliputi sekum sekumpu pula lan n
besar besar tool tool yang yang beke bekerja rja deng dengan an dan dan pros proses es info inform rmasi asi geog geogra rafi fi..
$ekumpulan tool ini digunakan untuk mengoperasikan informasi obyek $%" sebagai kumpulan kumpulan data, attribut, attribut, dan elemen kartograpi kartograpi untuk untuk cetakan peta. $ecara bersama pemahaman perintahperintah dan bentuk objek data merupakan dasar dari frame&ork geoprocessing.
. T0A+S) T0A+S)08 08AS3 AS3 K0 K0D3+ D3+A AT
Transformasi 'oordinat adalah proses pemindahan suatu $istim 'oordinat ke $istim 'oordinat lainnya. lainnya. Transfo Transformasi rmasi koordinat koordinat digunakan digunakan untuk merelasikan sistem koordinat tanah dengan peta atau layer data atau untuk mengadjust suatu layer data sedemikian rupa sehingga layer tersebut dapat dioverlaykan secara tepat
di atas layers yang lain. $ecara umum, terdapat ! jenis sistem koordinat yang sering digunakan, yakni : $istem "eografis ()atitude * )ongtitude+ dan TM (niversal Transverse Mercator+.
. 84+4+T*KA+ JA0AK DA+ &*AS
-ungsinya adalah untuk menghitung berapa jauh masingmasing sel dari obyek terdekat.
D. 49T0AT li%, Selet
perasi clip digunakan untuk memotong/menggunting layer. amun atribut dari input layer tidak berubah, hanya bentuk featurenya saja yang mengikuti bentuk layer pemotongnya. )ayer pemotong (clipper+ harus layer polygon, sementara input layer bisa dengan tipe point, line maupun polygon. $elect merupakan proses pemilihan suatu feature dengan mengunakan $0) berupa epression yang ditentukan.
4. V40&A; 3nterset, *nion
-ungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua data spasial yang menjadi dua data spasial yang menjadi masukannya. $ebagai contoh, bila untuk menghasilkan &ilayah&ilayah yang sesuai untuk budidaya tertentu diperlukan data ketinggian permukaan bumi, kadar air tanah, dan jenis tanah, maka fungsi analisis spasial overlay akan dilakukan terhadap ketiga data spasial (dan atribut+ tersebut. Intersect adalah suatu operasi spasial untuk menentukan area/ruang yang merupakan irisan dari dua area/poligon. Union adalah penggabungan dua atau lebih area/poligon menjadi satu kesatuan (area+ disebut sebagai proses gabungan. Proses nion akan menghasilkan sebuah theme baru dengan mengoverlaykan dua buah poligon theme yang mengandung seluruh feature dan attribute (full etent+ dari dua buah polygon theme tersebut.
). P09383T; u<
2alam proimity mapping, masingmasing sel diisi/diberi nilai dengan obyek terdekatnya. byek terdekat ditentukan berdasarkan jarak 3uclidean. Pada contoh di ba&ah ini mengenai pembagian &ilayah desa, proimity mapping menentukan pemukiman mana yang paling dekat dengan masingmasing sel. Buffer biasanya digunakan untuk me&akili suatu jangkauan pelayanan ataupun luasan yang diasumsikan dengan jarak tertentu untuk suatu kepentingan analisis spatial. Pembuatan buffer membutuhkan penentuan jarak dalam satuan yang terukur (meter atau kilometer+. Multiple Ring Buffer berfungsi untuk membuat lebih dari satu buffer dengan jarak interval tertentu dari suatu obyek. Perintah ini ada di toolbo 4nalysis Tools5Proimity5 Multiple 6ing 7uffer. Thiessen Polygon adalah poligon yang dihasilkan dari satu sel titik sampel. $etiap poligon Thiessen mendefinisikan area pengaruh sekitar titik sampel, sehingga setiap lokasi di dalam poligon lebih dekat ke titik itu dari salah satu titik sampel lainnya.
5. 54+40A&3SAS3 D3SS&V4
2issolve digunakan untuk menggabungkan objek dalam sebuah layer yang mempunyai nilai/isi field tertentu yang sama. -ungsi dissolve ini akan meng agregasikan (menggabungkan+ fitur yang memiliki kesamaan nilai pada atributnya.
Tu2uan Praktikum
: mam%u melakukan analisis data 'ektor serta mam%u mema=ami
8etode Pelaksanaan Praktikum • •
4lat 7ahan
:
: Personal 8omputer : $hapefile 4dministrasi 'abupaten Muaro 9ambi, shapefile
titik koordinat gedung di 'ampus 94 Mendalo, $hapefile 4dministrasi 'abupaten Merangin, $hapefile Peta "eologi 'abupaten Merangin, $hapefile Peta "eologi -ormasi4.
•
Prosedur kerja :
Trans
1 !
4dd data 4dministrasi 'abupaten Muaro 9ambi 'lik 4rc toolbo pilih 2ata Management Tools ; Projections and
#
Transformations ; -eature ; Project Pilih input peta muara jambi yang akan dilakukan trsnformasi koordinat. Pada tabel output pilih lokasi penyimpanan yang dinginkan dan Pada jendela <utput 8oordinate $ystem= klik tanda pada sebelah kanan , kemudian $elect ; Projected 8oordinate $ystems ; TM ; >"$ 1?@A.
A C
)alu pilih <>"$ 1?@A TM Bone A@$.prj= 'lik 4dd dan '. 'emudian simpan dengan nama file baru, dan klik '
8enentukan Jarak dan &uas
1
7uka shp yang akan diukur jarak dan luas dengan catatan shp tersebut telah dilakukan tranfrmasi koordinat ke TM
!
'lik kanan pada file yang akan dicari luas kemudian pilih pen 4ttribut Table.
#
'lik icon
A
Pada kolom ame isi sesuai dengan nama yang diinginkan dan pada kolom Type pilih <-loat=.
C
Pada -ield Properties, kolom Precision isi dengan jumlah digit angka !D dan $cale desimal isi #
E
'lik '
F
)alu Pada open atribut tabel, akan muncul kolom baru sesuai dengan nama yang dibuat tadi.
@
'lik kanan pada kolom field yang baru dan pilih <8alculate "eometry=, klik Ges.
?
$elanjutnya akan muncul jendela <8alculate "eometry=
1D Pada
kolom Property isi <4rea= , 8oordinate $ystem : pastikan
menggunakan $istem Proyeksi Mercartor (TM+, kolom units satuan yang diinginkan, misalnya Hectares IhaJ dan 'lik ' 11 )uas area akan ditampilkan pada Tabel secara otomatis
pilih
li%
1 ! #
7uka 4rcToolbo, 'lik 4nalysis Tools ; 3tract ; 8lip 'emudian kan muncul kolom 8lip. Pada %nput feature pilih shp 4dministrasimeranginTM dan pada kolom clip feature pilih shp
A C
formasi4 Pada kolom output feature pilih lokasi penyimpanan yang diinginkan )alu klik '
Selet
1
7uka 4rcToolbo, klik 4nalysis Tools ; 3tract ; $elect, selanjutnya akan muncul jendela $elect.
!
Pada kolom %nput -eatures isi shapefile <4dministrasi 'abupaten Merangin=
#
7eri nama shapefile baru pada kolom utput -eature 8lass dan tentukan lokasi penyimpanan yang diingnkan, misalnya <'ecamatan 7angko=
A
'lik icon $0), dan akan muncul jendela 0uery 7uilder.
C
2ouble klik pada field kecamatan, klik pada tanda < K = , klik <"et niLue alue=, double klik pada <7angko=.
E
'lik ', dan shapefile baru hasil 0uery akan ditampilkan di
F
)akukan langkah tersebut untuk tiap kecamatan yang ada pada 4dministrasi 'ab.Merangin
3nterset
1 !
7uka 4rcToolbo, klik 4nalysis Tools ; verlay ; %ntersect. Pada kolom %nput features pilih shp administrasiMerenginTM dan
#
shp "eologimerangin Pada kolom utput features pilih lokasi penyimpanan serta beri nama file
A C
tersebut Pada kolom decimal degrees rubah menjadi meters )alu 'lik '
*nion
1 !
7uka 4rcToolbo, klik 4nalysis Tools ; verlay ; nion. Pada kolom %nput features pilih shp administrasiMerenginTM dan
#
shp "eologimerangin Pada kolom utput features pilih lokasi penyimpanan serta beri nama file
A C
tersebut Pada kolom decimal degrees rubah menjadi meters )alu 'lik '
u<
1 ! #
7uka 4rcToolbo, klik 4nalysis Tools ; Proimity ; 7uffer Pada kolom %nput features pilih file shp yang akan di buffer Pada kolom utput features pilih lokasi penyimpanan serta beri nama file
A C E
tersebut Pada kolom decimal degrees rubah menjadi meters Pada kolom dissove field centang kota -%2 )alu klik '
8ulti%le 0ing u<
1
7uka 4rcToolbo, klik 4nalysis Tools ; Proimity ; Multiple ring
!
7uffer Pada kolom %nput features pilih file shp yang akan di buat multiple ring
buffer # Pada kolom utput features pilih lokasi penyimpanan serta beri nama file A
tersebut Pada distance tentukan jarak yang diinginkan misal C meter, 1C meter dan
C E
AD meter Padakolom buffer unit rubah menjadi meter )alu klik '
reate T=ieseen Pol(gon
1
7uka 4rcToolbo, klik 4nalysis Tools ; Proimity ; 8reate Thieseen
!
Polygon Pada kolom %nput features pilih file shp titik lokasi gedung kampus
#
94 mendalo yang diambil dengan "P$ Pada kolom utput features pilih lokasi penyimpanan serta beri nama file tersebut
A C
Pada kolom output field optional rubah menjadi 4)) )alu klik '
Dissol'e
1
7uka 4rcToolbo, klik 2ata Management Tools ; "eneraliNation ;
! #
2issolve Pada kolom %nput features pilih file shp "eologiMerangin Pada kolom utput features pilih lokasi penyimpanan serta beri nama file
A
tersebut Pada kolom 2issolve-ield(s+ (optional+, pilih dengan centang field yang
C
akan digeneralisasi (misalnya <-6M4$%=+ 'emudian klik 4pply ; ' dan shapefile tersebut telah tergeneralisasi.
Hasil dan Pem!a=asan
:
"ambar 1. Hasil Transformasi 'oordinat 2unia dibagi kedalam ED Nona dengan lebar E derajat bujur (FDD km+. 2an indonesia termasuk dalam Nona AE, AF, A@, A?, CD, C1, C!, C#, dan CA.
"ambar !. Hasil Menentukan 9arak dan )uas 2ari analisis diatas kita dapat menyimpulkan bah&a dalam melakukan analisis data vektor kita bisa menentukan jarak lurus (meter+, jarak sesuai track/jalan (meter+, dan menghitung luas dari masingmasing kecamatan di 'abupaten Muaro 9ambi dalam satuan m!, ha, dan km !.
"ambar #. Hasil 8lip 'ecamatan yang menjadi bagian dari batuan <-ormasi 4= yaitu
"ambar A. Hasil $elect
2ari kedua analisis etract di atas dapat kita lihat perbedaan nyata antara hasil clip dan hasil select. 2imana clip digunakan untuk memotong suatu feature dengan menggunakan poligon lainnya dan akan memiliki bentuk seprti poligon pemotong tersebut. $edangkan select digunakan untuk membuat feature baru menggunakan seleksi dari 0uery 7uilder ($0)+.
"ambar C. Hasil %ntersect 2isini kita dapat menghitung luas tiap poligon yang dihasilkan serta menghitung luas masingmasing formasi geologi per kecamatan.
"ambar E. Hasil nion 2ari ! analisis di atas (%ntersect dan nion+ dapat kita simpulkan perbedaannya yaitu : %ntersect digunakan untuk overlay (tumpang tindih+ dimana hanya bagian yang berpotongan saja yang akan menjadi hasil dari overlay. $edangkan nion digunakan untuk overlay (tumpang tindih+ dimana semua bagian akan ikut menjadi bagian ynag teroverlay.
"ambar F. Hasil 7uffer
"ambar @. Hasil Multi 6ing 7uffer 2ari hasil analisis buffer dan multi ring buffer dapat dilihat terdapat perbedaan nyata dari hasil yang diperoleh yaitu pada analisis buffer digunakan untuk membuat polygon dari sebuah fitur pada jarak tertentu. $edangkan Multipple 6ing 7uffer digunakan untuk membuat multipple ring buffer pada sebuah fitur dengan jarak tertentu.
"ambar ?. Hasil 8reate Polygon Thisen 2ari hasil analisis 8reate Polygon Thisen dapat kita lihat hasil output yang dihasilkan setelah analisis yaitu dapat membuat poligon dengan jarak yang sama antara ! titik.
"ambar 1D. Hasil 2issolve 2ari hasil analisis dissolve dapat disimpulkan bah&a disslove digunakan untuk generalisasi berdasarkan kriteria yang diinginkan dari suatu feature. 2an output yang dihasilkan lebih rapi dari shp lama yang belum tergeneralisasi.
Kesim%ulan dan Saran
:
Kesim%ulan 1 4nalisis data vektor dapat dilakukan dengan fitur yang terdapat pada arc
toolbo seperti geoprocessing, transformasi koordinat, menentukan jarak dan luas, clip, select, intersect, union, buffer, multipple ring buffer, create thiessen polygon dan dissolve. ! -ungsi dari tiap fitur yang terdapat pada analisis data vetor, yaitu : Transformasi 'oordinat : ntuk mengubah suatu sistem proyeksi ke • •
sistem proyeksi lainnya sesuai dengan kebutuhan. Menentukan 9arak 2an )uas : ntuk mengukur jarak dan luas pada data
•
shp yang dinginkan. 8lip : ntuk memotong suatu feature dengan menggunakan polygon lain. $elelct : ntuk membuat feature baru menggunakan seleksi dari Luery
•
builder. %ntersect : ntuk overlay (tumpang tindih+ dimana hanya bagian yang
•
berpotongan saja yang akan menjadi hasil dari overlay. nion : ntuk overlay (tumpang tindih+ dimana semua bagian akan ikut
•
•
menjadi bagian yang teroverlay. 7uffer : digunakan untuk membuat polygon dari sebuah fitur pada jarak
•
tertentu. Multipple 6ing 7uffer : untuk membuat multipple ring buffer pada
•
sebuah fitur dengan jarak tertentu. 8reate Thiessen Polygon : untuk membuat polygon yang proporsional
•
dari fitur yang tersebar. 2isslove : ntuk generalisasi berdasarkan kriteria yang diinginkan dari suatu feature.
Saran
$ebaiknya dalam melakukan praktikum ini, praktikan harus melakukan praktikum ini dengan sungguhsungguh karena dalam proses pengerjaannya membutuhkan ketelitian serta memerlukan &aktu yang cukup lama. Hal ini dilakukan untuk meminimalisisr kesalahan yang terjadi.
Da
4nonim. !D1#. Geoprocessing. 2iunduh dari http://bappeda.ntbprov.go.id/&p content/uploads/!D1#/D?/7abD?"eoprocessing.pdf (diakses tanggal !# ktober !D1E+. 2e&i Handayani ., 6.$oelistijadi dan $unardi. !DDC. Pemanfaatan Analisis Spasial untuk Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografi. 2iunduh dari http://&iki.isikhnas.com/images/!/!C/PartF0"%$ Training Manualid.pdf (diakses tanggal 1 ktober !D1E+. -elicia, Monica 6ia. !D1C. Analisis Data ektor !alam SIG. 2iunduh dari http://monicariafelicia.blogspot.co.id/!D1C/DE/ analisisdatavektordalam sig.html (diakses tanggal !# ktober !D1E+.