LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAN III
SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON
OLEH
NAMA : AMRIN
STAMBUK : F1C1 14 059
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
ASISTEN : TRISNAWATI SUDDIN
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orang menyangka bahwa zat – zat yang berada dalam tumbuh – tumbuhan dibentuk oleh sesuatu yang gaib dan belum diketahui sifat – sifatnya. Kemudian kepercayaan ini lambat laun hilang dan pada tahun 1828 seorang ahli kimia, Fiedrich Mohler yang dapat membuat Ureum dari zat – zat anorganik.
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain.
Tumbuh–tumbuhan dan hewan tertentu merupakan sumber senyawa hidrokarbon yang compleks, misalnya gula, amilum, protein, glukosida, antibiotika, minyak, lemak dan lain – lain. Dari batu bara diperoleh kokas, gas batu bara, ter batu bara yang mengandung berbagai senyawa organik. Minyak bumi merupakan campuran senyawa – senyawa karbon, terutama hidrokarbon jenuh dari zat cair yang mudah menguap sampai zat yang barat.
Identifikasi ini sangat penting untuk mempelajari berbagai reaksi fisika dan kimia yang terjadi pada senyawa hidrokarbon. Ilmu ini berguna pada sintesis obat-obatan, pendayagunaan bahan bakar, proses pembuatan sabun, plastik dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan percobaan Sifat-Sifat Kimia Hidrikarbon.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ingin dijawab pada percobaan sifat-sifat kimia hidrokarbon adalah sebagai berikut.
Bagaimana sifat-sifat khas dari senyawa hidrokarbon jenuh, tidak jenuh dan aromatik ?
Bagaimana membedakan senyawa-senyawa tersebut berdasarkan sifat reaksi kimianya ?
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan sifat-sifat kimia hidrokarbon adalah sebagai berikut.
Memperlihatkan sifat-sifat khas dari senyawa hidrokarbon jenuh, tak jenuh dan aromatik.
Membedakan senyawa-senyawa tersebut berdasarkan sifat reaksi kimianya.
Manfaat
Manfaat yang bisa diperoleh pada percobaan sifat-sifat kimia hidrokarbon adalah sebagai berikut.
Dapat mengetahui sifat-sifat khas senyawa hidrokarbon jenuh, tak jenuh dan aromatik.
Dapat membedakan senyawa-senyawa tersebut berdasarkan sifatreaksi kimianya.
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa komponen organik hanya mengandung dua unsur, hydrogen dan karbon, dan sekarang dikenal sebagai hidrokarbon. Berdasarkan strukturnya, rehidrokarbon dibagi menjadi dua kelompok, alifatik dan aromatik. Hidrokarbon alifatik dibagi kembali menjadi beberapa bagian: alkana, alkena dan senyawa sikliknya seperti sikloalkana (Morisson, 1992).
Senyawa hidrokarbon alifatik merupakan senyawa yang dapat dirubah gugus fungsinya, senyawa hidrokarbon aromatic merupakan senyawa yang mengandung paling tidak satu cincin benzena, senyawa heterosiklik merupakan senyawa yang mengandung atom non-karbon dalam struktur cincinnya dan polimer merupakan rantai panjang dengan gugus berulang (Cahyono, 2012).
Senyawa argonitrogen merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki minimal satu atom nitrogen pada strukturnya. Sintesis senyawa ini perlu dikembangkan terutama dengan memanfaatkan bahan dasar yang melimpah di Indonesia. Seperti minyak terpentin yang didalamnya banyak mengandung senyawa hidrokarbon, yaitu α-pinena. Reaksi sederhana untuk menambahkan atom N ke dalam suatu hidrokarbon dikenal dengan reaksi Ritter (Fatma dkk., 2013).
Titik leleh dan titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan peningkatan massa molekul relatifnya. Titik leleh dan titik didih senyawa-senyawa yang merupakan isomer berkurang seiring dengan pertambahan jumlah cabang dalam molekulnya. Alkana mempunyai reaksi-reaksi penting yaitu pembakaran, substitusi dan perengkahan. Alkena dan alkuna yang mempunyai ikatan rangkap, maka reaksi yang umumnya terjadi adalah adisi atau penjenuhan (Dadari, 2012)
Reaksi dari alkena dengan larutan permanganat cair memberikan penambahan dua gugus hidroksil pada ikatan rangkap atom karbon. Sedikit sekali diketahui tentang mekanisme reaksi ini. Namun dalam penulisan persamaan, hal ini diasumsikan bahwa permanganat menjadi sumber dari oksigen dimana molekul air akan menjadi sumber dari gugus hidroksil dan pada akhirnya hal tersebut akan memberikan gugus pada ikatan rangkap (Noller, 1958).
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Percobaan Sifat-Sifat Kimia Hidrokarbon dilaksanakan pada hari senin, tanggal 2 November 2015, pada pukul 07.30 s/d 09.55 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.
Alat dan Bahan
Alat
Alat-alat yang digunkan dalam percobaan iniTerdiri dari tabung reaksi, pipet tetes, neraca analitik dan aluminium foil.
Bahan
Terdiri dari naftalen (C10H8), CCl4, asam nitrat (HNO3) petroleum benzena, asam sulfat (H2SO4) dan AlCl3 (Anihidrous).
H2SO4 0,5 mLProsedur Kerja
H2SO4 0,5 mL
dimasukan dalam tabung reaksiditambahkan 3 tetes petroleum benzenadikocok diamati perubahan yng terjadi
dimasukan dalam tabung reaksi
ditambahkan 3 tetes petroleum benzena
dikocok
diamati perubahan yng terjadi
Terbentuk 2 fasa
Terbentuk 2 fasa
H2SO4 0,5 mL
H2SO4 0,5 mL
dimasukan dalam tabung reaksiditambahkan 3 tetes toluenadikocok diamati perubahan yng terjadi
dimasukan dalam tabung reaksi
ditambahkan 3 tetes toluena
dikocok
diamati perubahan yng terjadi
Terbentuk 2 fasa
Terbentuk 2 fasa
HNO3 0,5 mL
HNO3 0,5 mL
dimasukan dalam tabung reaksiditambahkan 3 tetes petroleum benzenadikocok diamati perubahan yng terjadi
dimasukan dalam tabung reaksi
ditambahkan 3 tetes petroleum benzena
dikocok
diamati perubahan yng terjadi
Bening
Bening
C10H8
C10H8
ditimbang 0,1 gramdimasukan dalam tabung reaksiditambahkan CCl4 sebanyak 1 mLdimiringkanditambahkan 0,5 gram AlCl4diamati perubahannya
ditimbang 0,1 gram
dimasukan dalam tabung reaksi
ditambahkan CCl4 sebanyak 1 mL
dimiringkan
ditambahkan 0,5 gram AlCl4
diamati perubahannya
Tidak Larut
Tidak Larut
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Data pengamatan
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
0,5 mL H2SO4 pekat + 3 tetes petroleum benzena
Terbentuk 2 fasa
2.
0,5 mL H2SO4 pekat + 3 tetes toluena
Terbentuk 2 fasa
3.
HNO3 0,5 mL + petroleum benzena
Bening
4.
C10H8 0,1 gram + dilarutkan dalam 1 mL CCl4 + AlCl3 0,5 gram
Tidak larut
Reaksi yang terjadi
Pembahasan
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang tersusun dari atom karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Sampai sekarang terdapat ± 2 juta senyawa hidrokarbon. Karena jumlahnya yang banyak sekali, maka untuk memudahkan mempelajarinya, para ahli mengggolongkan hidrokarbon berdasarkan strukturnya.
Struktur hidrokarbon yang dimaksud ialah bentuk rantai karbon yaitu (rantai terbuka atau rantai tertutup) dan jenis ikatan kovalen antaratom karbon (ikatan tunggal atau ikatan rangkap). Namun secara umum, hidrokarbon digolongkan menjadi 3, yaitu hidrokarbon alifatik (lurus atau bercabang), alisiklik (rantai tertutup), dan hidrokarbon aromatik (rantai tertutup). Selain berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon juga dapat dibedakan berdasarkan jenis ikatan antaratom C dalam rantai karbon, yaitu hidrokarbon jenuh (memiliki ikatan tunggal) dan hirokarbon tak jenuh (memiliki satu atau lebih ikatan rangkap).
Percobaan yang pertama yang dilakukan adalah mereaksikan asam sulfat dengan petroleum benzena. Berdasarkan perlakuan diperoleh terdapat dua lapisan pada tabung reaksi. Hal ini terjadi mungkin disebabkan perbedaan kepolaran antara asam sulfat dan petroleum benzena. Selain itu mungkin perbedaan massa jenis kedua senyawa tersebut. Begitu juga ketika asam sulfat direaksikan dengan toluena. Terdapat dua lapisan pada tabung reaksi.
Percobaan selanjutnya asam nitrat direaksikan dengan petroleum benzena. Perlakuan tersebut menghasilkan campuran kedua larutan tersebut berwarna bening. Hal ini menunjukan petroleum benzena larut dalam asam nitrat. Perlakuan yang terakhir yaitu uji senyawa aromatik aitu mereaksikan naftelena dengan CCl4. Dengan menggunakan pereaksi AlCl3 diperoleh senyawa tersebut setelah direaksikan tidak larut.
KESIMPULAN
` Bardasarkan tujuan dan hasil pengamatan pada percobaan Sifat-Sifat Kimia Hidrokarbon, maka dapat disimpulkan :
Senyawa hidrokarbon jenuh, tak jenuh dan aromatik cenderung tidak larut dalam pelarut polar dan sifat khas yang menonjol dari hidrokarbon tak jenuh adalah mengalami reaksi adisi.
Bedasarkan reaksi kimianya dapat diketahui bahwa hidrokarbon jenuh memiliki reaktivitas yang terbatas, senyawa hidrokarbon tak jenuh dan aromatik memiliki reaksi penting dalam pembakaran yaitu adisi dan polimerisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, Ari Dwi dan Tuhu Agung R. 2012. Pemanfaatan Fly Ash Batubara Sebagai Adsorben Dalam Penyisihan Cod Dari Limbah Cair Domestik Rumah Susun Wonorejo Surabaya. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 4(1).
Dadari, Dian Wulan & Dian Novita. 2012. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa Melalui Media Pembelajaran Blog pada Materi Alkana, Alkena, dan Alkuna. Journal of Chemical Education. 1(1).
Fatma, A, Muhammad Farid R dan S. M. Ulfa. 2013. Studi Pengaruh Waktu Reaksi terhadap Sintesis Senyawa Organonitrigen berbasis α-Pinena melalui Reaksi Ritter. Kimia Student Journal. 2(1).
Morrison, Robert Thornton dan Robert Neilson Boyd. 1992. Morrison and Boyd Organik Chemistry Sixth Edition. A Simon and Schister Company: Englewood, New Jersey.
Noller, Carl R. 1958. Textbook of Organic Chemistry Second Edition. W. B. Saunders Company: Philadelphia, London.