Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................
2
1.1.
Latar Belakang ..............................................................................................................................
2
1.2.
Tujuan ...........................................................................................................................................
2
BAB II TEORI PENUNJANG .....................................................................................................................
4
2.1.
Teori Dasar ....................................................................................................................................
4
2.2.
Teori Tambahan ............................................................................................................................
5
2.2.1.
ProgISP .................................................................................................................................
BAB III METODELOGI PERCOBAAN ..................................................................................................... 3.1.
Modul 3 .........................................................................................................................................
6 8 8
3.1.1.
Alat dan Bahan ......................................................................................................................
8
3.1.2.
Langkah Kerja .......................................................................................................................
8
BAB IV ANALISA .......................................................................................................................................
9
4.1.
Hasil Praktikum ............................................................................................................................
4.2.
Pembahasan .................................................................................................................................
4.2.1.
9
10
Analisis Data .......................................................................................................................
10
BAB V PENUTUP .....................................................................................................................................
12
5.1.
Kesimpulan .................................................................................................................................
12
5.2.
Saran ...........................................................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................
13
LAMPIRAN ................................................................................................................................................
14
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Mikrokontroler adalah keluarga mikroprosesor yaitu sebuah chips yang dapat melakukan pemrosesan data secara digital sesuai dengan perintah bahasa assembly yang diberikan perusahaan pembuatnya. Perbedaan yang mendasar pada keduanya yaitu, mikroprosesor memerlukan perangkat pendukung (RAM, Harddisk, VGA card, keyboard, floppy disk dll) yang dipasang sebagai peripheral eksternal dalam menjalankan instruksi. Mikrokontroler merupakan chip tunggal yang dapat menjalankan instruksi tanpa peripheral pendukung.
Meskipun mikrokontroler tidak secerdas mikroprosesor, tapi jika tingkat kepandaian yang dimiliki telah cukup untuk menjalankan tugas dari suatu instrumen, maka mikrokontroler menjadi pilihan pertama karena memiliki kelebihan dalam hal harga, kesederhanaan rangkaian, dan dimensi instrumen yang lebih kecil. Akhirnya pada masa sekarang penggunaan mikrokontroler telah menjadi tren pada desain teknologi elektronika.
Hal ini disebabkan karena teknologi chip mikrokontroler dapat mereduksi sisten digital diskrit dengan digantikan perangkat lunak yang diprogram kemudian diisikan dalam chip tersebut. Mikroprosesor dikembangkan lebih kearah perangkat berbasis komputer sedangkan mikrokontroler lebih banyak ke sistem instrumentasi elektronika.
1.2.
Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa di harapkan : 1. Mengaplikasikan program simulasi software maupun hadware 2. Dapat menggunakan instalasi komunikasi serial menggunakan Prog ISP
2
3. Dapat mensimulasikan program LCD dengan menggunakan Master Mikro V2
3
BAB II TEORI PENUNJANG
2.1.
Teori Dasar
Master mikro merupakan trainer kit yang di buat untuk memudahkan penggunaan hardware mikrokontroler,kemudahan kit trainer ini dapat memberikan system maksimum dalam pengerjaan program yang dibuat Nama
Keterangan
VR
Trimpot,untuk mengatur contrast pada LCD
USB
Konektor USb untuk proses download
Jack power
Jack atau konektor power supply (6-9 DC)
J1
Pemilihan koneksi pin RW (LCD)
Pasang ke posisi “C” maka in RW terhubung ke CN1 no 2 (code vision AVR)
Pasang ke posisi “B” maka pin RW terhubung ke ground (BASCOM-AVR)
J2
Enable LCD,pasang jumper J2 untuk meng-enable LCD
J3
Pasang J3 jika download dengan low speed,lepas untuk high speed
J4
Pasang ke posisi 1+2 untung SW 1,2,3 terhubung ke CN10 B1 Pasang ke posisi 2+3 untuk SW 1,2,3 terhubung ke ground
J5
Set sumber ke posisi PS jika power supply dari input 6-9V Set jumper ke posisi USB jka power dari USB port komputer
CN1
Koneksi LCD : 1. RS
3.E
5.D1
2. RW
4.D0
6.D2
7.D3
CN2
Koneksi ISP (untuk download dg mikro external)
CN3
Output potensiometer (voltage devider : 0-5 Vdc)
4
CN4
Koneksi 7 segment ( segment A,B,C,D,E,F,G,H )
CN5
Kneksi 7 segment ( common anoda digit 1,2,3,4 )
CN6
Koneksi dot matrik (baris 1,2,3,4,5,6,7)
CN7
Kneksi dot matrik (kolom 1,2,3,4,50
CN8
Koneksi serial ( RX,TX,GND)
CN9
Koneksi RTC (SDAMSCL)
CN10
Koneksi Digital Output (LEDL1,L2,L3,L4,L5,L6,L7,L8)
CN11
Koneksi keypad (baris 1,2,3,4)
CN12
Koneksi keypad (kolom 1,2,3)
CN13
KOneksi Buzzer
2.2.
Teori Tambahan
Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang dapat mener ima sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal output s esuai dengan progr am yang diisikan ke dalamnya. Sinyal input mikrokontroler berasal dari sensor yan g merupakan informasi dari lingkungan sedangkan sinyal output ditujukan kepada aktuator yang dapat memberikan efek ke lingkungan. Jadi secara sederhana mikro kontroler dapat diibaratkan sebagai otak dari suatu perangkat/produk yang mempu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Mikrokontroler pada dasarnya adalah komputer dalam satu chip, yang di dalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur Input/Output (I/O) dan perangkat pelengkap lainnya. Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler le bih rendah jika dibandi ngkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan saat ini telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan operasi mikrokontroler pada umumnya berkisar antara 1 – 16 MHz. Begitu juga kapasitas RAM dan ROM pada PC yang b isa mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan mikrokontroler yang hanya berkis ar pada orde byte/Kbyte.
5
2.2.1.
ProgISP
In-System
Chip
Programming
(ISP)
adalah
sebuah
fitur
bagi
sebuah
microcontroller agar dapat didownload dengan program tanpa mencabut microcontroller
dari
system-nya.
Sehingga
Microcontroller
tetap
pada
kedudukannya semua dan dihubungkan dengan ISP. Dan dilakukan proses download. Begitu pula saat memutuskan hubungan antara Downloader dan Microcontroller , kita hanya cukup memutuskan kabelnya saja, tanpa lagi perlu mencucuk-cabut microkontroler. Cara semacam ini adalah cara yang sangat hemat waktu terutama dalam proses pengembangan sebuah program. In-System Chip Programming (ISP) buatan ATMEL adalah sebuah komunikasi serial yang menggunakan bus SPI (Serial Paripheral Interface) yang menggunakan Shift Register sebagai komponen utamanya. Ada 2 kabel data yang disebut sebagai MISO (Master In Slave Out), dan MOSI (Master Out Slave In). Sesuai dengan namanya jika ISP ini adalah sebuah downloader dan microcontroler, maka dapat dikatakan Master adalah downloader dan Slave adalah MicroController. MOSI adalah kabel yang mengirimkan data kepada Slave, sedang MISO kabel tempat master menerima data. Transfer data tersebut memerlukan sebuah kabel lagi, yang dinamakan sebagai shyncronization. Dalam hal ini kabel tersebut dinamakan dengan SCK (Serial Clock). Data (MISO dan atau MOSI) akan dianggap valid hanya saat SCK dalam keadaan tinggi. Dua peralatan yang berkomunikasi ini sama-sama menggunakan Shift Register. Sehingga dalam komunikasi ISP ini, selalu ada data yang dikirim dan diterima secara bersama-sama dalam setiap clock bit-nya. Dalam hal ini. Untuk setiap perintah dalam ISP ini, data 4 byte dikirim sekali gus juga menerima 4 byte data. 4 byte data yang diterima ini sekaligus juga berarti respon dari target, seperti ATMEL AT89S5X atau AVR.
6
Karena instruksi masing-masing jenis Chip milik ATMEL tersebut berbeda maka akan lebih baik dicari standar yang paling mirip saja. Oleh karena itu chip Master hanya diberikan kemampuan menerima perintah yang umum saja.
7
BAB III METODELOGI PERCOBAAN
3.1.
Modul 3
3.1.1. Alat dan Bahan 1. Modul Praktikum 2. Komputer 3. CodeVision VR 4. ProgISP 5. Master Mikro V2
3.1.2. Langkah Kerja 1. Nyalakan computer. 2. Buat program sedehana untuk pembacaan LCD. 3. Gunakan instruksi “configure” C Compiler Libraries untuk mengenable LCD dan sesuaikan port mana yang akan digunakan. 4. Program dapat diubah dengan tampilan sesuai admin. Periksakan kepada instruktur atau asisten untuk proses downloading. 5. Setelah itu gunakan osftware ProgISP sesuai arahan pada dasar teori dan perhatikan langkah pin J1 = C dan J2 pada kondisi ON. 6. Hubungkan konektor USB ke port USB ke PC. 7. Ulangi langkah diatas untuk membuat program LCD sederhana lainnya dan periksakan kepada instruktur atau asisten untuk arahan selanjutnya, buat programnya dan simulasikan sebagai bahan laporan.
8
BAB IV ANALISA
4.1.
Hasil Praktikum
9
4.2.
Pembahasan
4.2.1. Analisis Data
Lcd_init(16) berfungsi untuk nstruksi ini berfungsi untuk inisialisasi LCD kemudian dilanjutkan dengan penghapusan tampilan LCD dan menempatkan posisi kursor di kolom 0 baris 0. lcd_columns harus memiliki nilai yang sesuai dengan tipe LCD, missal 16. Fungsi ini harus dipanggil pertama kali sebelum memanggil fungsi-fungsi LCD yang lain. Lcd_clear() digunakan untuk menempatkan posisi kursor pada kolom x dan baris y. Lcd_putsf (“Kalimat”) Instruksi ini berfungsi untuk menampilkan string pada posisi kursor saat itu.
10
Lcd_gotoxy(0,1) dan lcd_putsf(“kalimat”) Instruksi ini berfungsi untuk menampilkan string yang sebelumnya disimpan di SRAM. Sebelum memanggil instruksi ini, sebelumnya string sudah ditempatkan di SRAM. Instruksi ini memerlukan pustaka stdio.hex .
11
BAB V PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Berikut kesimpulan dari modul 3 yang telah dilakukan : 1. Master Mikro V2 merupakan trainer kit yang di buat untuk memudahkan penggunaan hadware mikrokontroler karena trainer ini dapat memberikan sistem maksimum dalam pengerjaan yang di buat. 2. Prog ISP merupakan fitur bantu dalam meuntumudahkan user untuk mendowload program kedalam PC kedalam mikrokontroler (MM 2). 3. Setelah melakukan praktikum kita dapat mencoba mengganti Program yang muncul pada LCD dengan cara kita mengganti di Lcd_putsf.
5.2.
Saran
Berikut saran modul 3: 1. Port yang digunakan pada koding harus sesuai. 2. Pastikan saat akan memasukan program dan menyambungkan komputer dengan Master Mikro V2, kedua perangkat benar-benar sudah saling tersambung. 3. Jangan cenang program FUSE pada ProgISP. 4. Pastikan jumlah port yang digunakan sesuai dengan konfigurasi pada CodeVision AVR.
12
DAFTAR PUSTAKA
[1] Simatupang, Novi Eldiarti. Rancang Bangun Miniatur Security Ruangan Menggunakan Pintu Otomatis Berbasis Mikrokontroler AVR Atmega8535. Universitas Sumatera Utara: Medan. 2010.
13
LAMPIRAN
14