LAPORAN PRAKTIKUM ILMU FAAL PENGHANTARAN IMPLUS, KEPEKAAN SARAF PERIFER, KERJA OTOT DAN TETANI LAPORAN INI SEBAGAI PEMENUHAN TUGAS MATA KULIAH ILMU FAAL
Disusun oleh : KELOMPOK D – No
3
N!
NPM
"#
Pus$i% &n%i
"'())"*+
*#
Sn- .i/n%i
"'())"0)
0#
Fi%-i Ni-1n
"'())"0*
2#
No3in%i Inh Pus$i%s-i
"'())"02
4#
Ti%loni5 Bun P#B#
"'())"0'
'#
Me-6e-i78 A!i8o K$ino
"'())"0+
(#
Pu%u Din P-n/ P#
"'())"2)
+#
I A/u MD B-h!n P#
"'())"2*
9#
Auli T-i Tus-i S#
"'())"2'
")#
E-i5 S%-io Ai P#
"'())"2+
""#
F%in S-in
"'())"4)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNI;ERSITAS .IJA&A KUSUMA SURABA&A SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK *)"'<*)"(
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah, rahmat rahmat,, dan hidaya hidayah-N h-Nya ya sehing sehingga ga kami kami dapat dapat menyel menyelesai esaikan kan dan menyus menyusun un lapora laporan n praktikum yang berjudul
“
PENGHA PENGHANT NTARA ARAN N IMPLU IMPLUS, S, KEPEKA KEPEKAAN AN SARAF SARAF
PERIFER, PERIFER, KERJA OTOT OTOT DAN TETANI TETANI
”. Dalam
laporan ini diuraikan tentang otot
polos dan pengaruh-pengaruh obat-obatan terhadap otot polos itu sendiri serta hasil dari praktikum yang kami lakukan. Lapora Laporan n ini kami kami susun susun untuk untuk memenu memenuhi hi Tugas Tugas Mata uliah uliah !lmu "aal "akulta "akultass edok edoktera teran n #ni$er #ni$ersita sitass %ijaya ijaya usuma usuma &uraba &urabaya. ya. &elain &elain itu lapora laporan n ini disusu disusun n untuk untuk memperluas memperluas 'a'asan dan pengetahua pengetahuan n semua mahasis'a dalam hal !lmu "aal khususnya khususnya tentang otot polos terutama lambung pada tubuh kita. Dalam Dalam penyus penyusuna unan n makala makalah h ini, ini, kami kami telah telah banyak banyak mendap mendapat at bantua bantuan n dari dari berbag berbagai ai pihak, baik bantuan yang berupa materi maupun bantuan dukungan moral. (leh sebab itu pada kata pengantar ini kami mengu)apkan terima kasih kepada Tim Dosen Mata uliah !lmu !lmu "aal "aal dalam dalam membim membimbin bing g serta serta mengar mengarahk ahkan an proses proses penyu penyusun sunan an lapora laporan n ini dan praktikum yang kami lakukan serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini. ami menyadari bah'a laporan ini masih jauh dari sempurna. (leh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. &emoga laporan ini berman*aat bagi kita semua. +min. +min.
&urabaya, (ktober /
Tim Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
(tot dikenal juga dalam kehidupan sehari-hari sebagai daging merupakan pendukung utama gerak tubuh dengan )ara memendek 0berkontraksi1 dan memanjang 0relaksasi1. ontraksi otot adalah proses terjadinya pengikatan aktin dan myosin sehingga otot memendek. etika otot skelet 0rangka1 berkontraksi, akan terjadi hubungan antara aktin dan myosin oleh troponin dan tropomiosin. +ktin dan miosin akan bergerak sehingga jarak aktin dan miosin menjadi rapat, sehingga otot memendek. #ntuk melakukan itu otot memerlukan energi yang bersumber dari +TP dan reatin Phospat. &truktur otot rangka adalah sedikit berbeda dari dua jenis utama lain dari otot, otot jantung dan polos. 2uga disebut otot lurik, otot rangka memiliki penampilan bergaris karena dua protein tumpang tindih yang memungkinkan otot untuk berkontraksi dengan )epat. &el silinder memanjang, yang juga disebut serat otot, juga membentuk struktur otot rangka. &etiap sel otot rangka mengandung beberapa ratus inti, yang betentangan dengan inti tunggal ditemukan dalam sel-sel jenis otot lain. &erat otot memiliki membran serta *ilamen disebut mio*ibril, struktur yang sangat penting untuk *ungsi kontraktil mereka. Tiga jenis jaringan otot, termasuk otot rangka, jantung, dan polos, membentuk sistem otot manusia. (tot rangka merupakan jenis otot yang paling melimpah, karena mereka menutupi dan memberikan gerakan untuk seluruh kerangka tubuh manusia. !ni memiliki dua nama alternati*3 otot lurik, karena penampilan lintas bergaris mereka, dan otot sadar karena pikiran sadar dapat mengontrol tindakan mereka. &erat otot berkontraksi dengan )epat karena kehadiran myo*ibril, atau *ilament ke)il yang berisi dua protein yang tumpang tindih yang disebut aktin dan myosin. &eperti yang terlihat di ba'ah mikroskop, pita gelap dibentuk oleh
tumpang tindih miosin pita )ahaya dibentuk oleh aktin, mengakibatkan mun)ulnya struktur bergaris otot rangka. ontraksi otot dimungkinkan sebagian besar oleh reaksi kimia antara miosin dan aktin, dan dikendalikan oleh aksi ion kalsium dan dua protein lain yang bekerja sama disebut troponin dan tropomiosin. etika ion kalsium dilepaskan dari reti)ulum s arkoplasma dari otot rangka kemudian menggabungkan dengan troponin, reaksi kimia, sehingga kontraksi otot, terjadi. Pelepasan ion kalsium memi)u troponin untuk mengubah posisi, menyebabkan tropomiosin yang akan menjauh, membuat jalan bagi miosin untuk bisa 4men)apai5 dan berinteraksi dengan aktin. etika ion kalsium tetap disimpan dalam reti)ulum sarkoplasma, tidak ada kontraksi otot terjadi dan dengan demikian otot dikatakan 4istirahat5 atau dalam keadaan santai. (tot terdiri atas ratusan hingga ribuan mio*ibril. Di dalam mio*ibril terdapat unit-unti ke)il yang disebut sarkomer. &etiap sarkomer mengandung *ilament aktin yang tipis dan *ilament miosin yang tebal. edua ma)am *ilamen tersusun se)ara tumpang tindih sehingga membentuk pola terang dan gelap pada otot rangka. &etiap sarkomer dibatasi oleh dua garis hitam yang disebut garis 6. #jung sarkomer yang berbatasan dengan garis 6 dan tampak terang disebut pita !. Pita ! tampak terang karena hanya mengandung *ilamen aktin. &ementara itu, bagian sarkomer berupa *ilamen aktin dan miosin yang tersusun se)ara tumpang tindih disebut pita +. Pada pita + terdapat 6ona 7, yaitu suatu daerah yang hanya mengandung *ilamen miosin. (tot berkontraksi memerlukan energi. Energi dapat diperoleh dengan tiga )ara, yaitu melalui penguraian kreatin *os*at, *ermentasi dan respirasi selular. Dua )ara pertama dilakukan se)ara anaerob, sedangkan )ara ketiga dilakukan se)ara aerob. reatin *os*at merupakan senya'a kaya energy yang di bangun ketika otot dalam keadaan istir ahat. Namun, energi tersebut tidak dapat digunakan se)ara langsung melainkan harus diubah terlebih dahulu. 8eaksi penguraian kreatin *os*at ini bisa berlangsung pada pertengahan proses pergeseran *ilamen. Dalam hal ini kebutuhan energi untuk berkontraksi otot paling )epat terpenuhi. "ermentasi se)ara anaerob juga mampu menghasilkan sejumlah +TP. &elama *ermentasi anaerob, terjadi penguraian glukosa menjadi asam laktat.
Penumpukan asam laktat di dalam serat-serat otot dapat membuat sitoplasma bersi*at asam sehingga mengganggu *ungsi en9im. 2ika *ermentasi terus berlangsung lebih dari dua atau tiga menit, maka dapat menyebabkan otot mengalami kejang 0kram1 dan kelelahan. 8espirasi selular biasa terjadi di dalam mitokondria. elebihan respirasi selular adalah mampu menyediakan +TP untuk kontraksi otot dalam jumlah paling banyak. &umber energi tersebut berasal dari glikogen dan lemak yang disimpan di dalam sel-sel otot. Melalui )ara ini sebuah sel otot dapat menggunakan glukosa dan glikogen dan asam lemak sebagai bahan bakar untuk menghasilkan +TP. BAB II METODE KERJA *#"
Al% Dn Bhn P-8%i8u!
+lat-+lat
3
. imogra* beserta pen)atatnya . 2arum Penusuk :. &eperangkat alat bedah ;.
. Papan *iksasi /. 2arum pentul ?.
*#*
Pe-si$n P-8%i8u!
Pada per)obaan ini, obyek per)obaan adalah sara* otot katak. &ebelum melakukan per)obaan, perlu disadari bah'a bagaimanapun katak adalah makhluk hidup yang
dikorbankan demi pengembangan pengetahuan mahasis'a. arenany, mahasis'a 'ajib melakukan per)obaan ini dengan sungguh-sungguh. +da ; tahap persiapan yang harus dilakukan, yaitu3 +. <. C. D.
Merusak otak katak dan medulla spinalis. Membuat sendian otot Bastro)nemius. Membuat sediaan sara* is)hiadi)us. Mempersiapkan sediaan sara* otot untuk per)obaan selanjutnya.
A# MERUSAK OTAK KATAK DAN MEDULLA SPINALIS
Tujuannya3
Menghilangkan pengaruh &&P yang dapat mengganggu jalannya per)obaan. atak per)obaan tidak merasa sakit.
Caranya 3 . Pegang katak dengan tangan kiri, sedemikian rupa sehingga jari telunjuk diletakkan di bagian belakang kepala dan ibu jari di bagian punggung. Tekan jari telunjuk agar kepala sedikit tunduk, sehingga terdapat lekukan antara )ranium dan )olumna $ertebralis 0selasinterspinalisnya lebar1. . . Tada bah'a jarum masuk ke dalam rongga dan medulla spinnalis adalah kekejangan dari kedua otot kaki katak.
B# MEMBUAT SENDIAN OTOT GASTRO=NEMIUS . Letakkan katak tengkurap pada papan. . Bunting kulit tungkai melingkar setinggi pergelangan kaki. :. +ngkat kulit yang telah lepas ke atas dengan pinset. ;. Pisahkan tendon +)hilles dari jaringan sekitarnya dengan alat tumpul 0jaringan
dipotong dulu1. =. !kat bagian insertio tendon +)hilles dengan ikatan mati yang kuat. >. Potong tendon +)hilles pada bagian distal dari ikatan benang.
/. Pasang ikatan benang yang kuat pada tulang tibia, *ibula, serta otot-otot yang melekat padanya kira-kira = mm ba'ah lutut. ?. Potonglah tulang-tulang beserta otot-otot yang telah diikat tersebut di ba'ah ikatan benang. A. embalikan kulit tadi ke ba'ah sehingga menutupi kembali otot gasto)nemius untuk melindunginya agar tidak kering. .
=# MEMBUAT SEDIAAN SARAF IS=HIADI=US
. Letakkan katak telungkup, guntinglah kulit memanjang pada bagian paha belakang kanan, sehingga ototnya terbuka. . Cari sara* is)hiadus dengan memisahkan otot-otot pada daerah paha dengan alat tumpul. 7ati-hati jangan sampai merusak pembuluh darah yang berjalan bersamasama sara* tersebut. :.
D# MEMPERSIAPKAN SEDIAAN SARAF OTOT UNTUK PER=OBAAN SELANJUTN&A
. Letakkan katak tertelungkup pada papan katak . "iksir kaki kanan, dengan lutut pada tepi ba'ah papan, sehingga nantinya otot gastroenemius dapat tergantung bebas :. "iksir ketiga kaki yang lain sehingga paha kanan dalam posisi tegak lurus untuk memudahkan pemasangan ele)trode ;. 7ubungkan tali pada ujung tendon +)hilles dengan penulis =. +tur posisi penulis, tanda rangsang dan tanda 'aktu sehingga ujung dari ketiganya pada posisi $erti)al
*#0
Pel8snn P-8%i8u! A# KEPEKAAN SARAF PERIFER
&atu sara* seperti n. !s)hiadus terdiri dari banyak serabut sara*, dengan masingmasing mempunyai si*at listrik yang berbeda-beda 0'aktu latent, threshold, potensial aksi, dsb.1.
8angsangan subliminal
8angsangan luminal
8angsangan supraliminal
8angsangan submaksimal
8angsangan maksimal
8angsangan supramaksimal
Pada per)obaan ini tingkat intensitas rangsangan dapat dilihat dari besarnya kontraksi M. Bastroenemius. 7al ini dikarenakan N. !s)hiadus mengandung serat-serat sara* motorik yang memelihara M.Bastroenemius sehingga rangsangan pada N. !s)hiadus akan mengakibatkan kontraksi dari M. Bastroenemius dimana kuat kontraksinya sebanding dengan besarnya rangsangan.
Cara erja 3 . &iapkan preparat katak untuk sediaan sara* otot . Tahan penulis otot dengan sekrup penyangga :.
;. &eterusnya beri rangsangan berturut-turut dengan inter$al : detik, dengan tiap kali menambah intensitas rangsangan. &ehabis tiap rangsangan, drum diputar kurang lebih ,= )m =. Cari rangsangan dengan kontraksi sub liminal, liminal, supraliminal, submaksimal, maksimal, dan supramaksimal.
B# KONTRAKSI >AFTER LOADED? OTOT KATAK
4+*ter Loaded5 artinya setelah otot berkontraksi akibat rangsangan, barulah otot mendapat pembebanan 0+*ter &timulated Loaded1. . +tur sekrup penyangga sehingga ujung sekrup menyangga penulis dan garis dasar 0base line1 penulis tidak berubah. Dengan demikian panjang otot tidaka akan berubah 0tidak diregangkan1 oleh beban meskipun tempat beban diisi beban. . 8angsanglah dengan rangsangan tunggal yang maksimal 0dengan $oltage yang diperoleh pada per)obaan +, dan $oltage yang di)apai ini dinaikkan sedikit1. 2angan mengubah $oltage ini selama per)obaan selanjutnya. :. Putar kimogra* kurang lebih )m setiap member rangsangan. ;. . #langi tindakan no./ dengan setiap kali menambah beban sebesar gram hingga otot tidak dapat mengangkat beban lagi.
=# KONTRAKSI PRE LOADED OTOT KATAK
. +mbil semua beban yang dipasang pada per)obaan C. . Longgarkan sekrup penyangga yang menyangga penulis sehingga kini otot katak se)ara langsung menahan beban. :. +tur letak penulis sehingga posisinya hori9ontal. ;. 8angsanglah dengan rangsangan tunggal yang maksimal 0 dengan $oltage yang diperoleh pada per)obaan +1. =. Putar imogra* )m, beri beban gram, putar lagi kimogra* )m, kembalikan penulis pada posisi hori9ontal, putar lagi kimogra* )m, dan berilah rangsangan. >. #langi tindakan no.= dengan setiap kali menambah beban gram, hingga otot tidak dapat mengangkat beban lagi.
D# KONTRAKSI TETANI
. &iapkan sediaan sara* otot katak. . +tur pemasangan ele)trode perangsang dan tindakan lain seperti pada per)obaan kepekaan sara* peri*er. :. Tentukan besarnya rangsangan maksimal 0dengan $oltage yang diperoleh pada per)obaan +1. ;. Lakukan rangsangan berulang0multiple1 dengan *rekuensi rendah selama : F = detik. detik sebelum rangsangan berikutnya. =. &eterusnya lakukan rangsangan berkali-kali dengan *rekuensi yang makin tinggi, sehingga didaptkan kontraksi tetani lurus. 2angan lupa memberi istirahat tiap kali sebelum member rangsangan berikutnya.
BAB III HASIL PRAKTIKUM
Fo%o G-@i8 Hsil P-8%i8u! I#
Ke$e8n S-@ Pe-i@e-
II#
III#
A@%e- Loe
P-e Loe
I;#
Te%ni – Su!si
Ru!us Pe-hi%un6n Dl! P-8%i8u!
5
e @
erja otot G
G #sahaIkerja otot 0joule1 G
8umus untuk menghitung kontraksi 3 e d
b
a
sehingga
e
b d a
eterangan 3 a G 2arak sekrup ke penulis G )m G . - m b G Baris yang ter)etak pada kertas milimeter 0m1 d G 2arak otot ke sekrup G ,= )m G ,= . - m e G Pemendekan otot 0m1
Hsil Pe-hi%un6n P-8%i8u! Pe-hi%un6n Kon%-8si A@%e- Loe Pemberian
Pemberian
Diket 3 m
Diket 3 m
b
e
g
)m
. -
a
%
. - m
. - K ,= . -
b K d
b
e
a
m.g.h
K K ,= . -
Pemberian
Usaha
.
g
m
joule
Pe-hi%un6n Kon%-8si P-e Loe
g
,? )m
,? . - m
,? . - K ,= . -
%
2oule
b K d
,= . - m
"K&
. - ,> . - m
"K& m.g.h - K K ,> . - ,> . -; 2oule
Pemberian
Pemberian
Diket 3 m
Diket 3 m
b
e
g
:,= )m
a
%
:,= . - m
:,= . - K ,= . -
b K d
. -
b
e
K K ,> .
2oule
-
g
,: )m
,: . - m
. -
%
m.g.h
.: . - K ,= . -
,> . - m
"K&
,/ . - m
"K& m.g.h - K K ,/ . - ,/ . - ; 2oule
Pemberian
e
)m
g
. - m
. -
a
%
. - K ,= . -
b K d
.
,= . - m
"K& m.g.h . - K K ,= . - : . - ; 2oule
Tel Hsil Pen6!%n P-8%i8u!
Tel " Ke$e8n S-@ Pe-i@e-
Tel *
Rn6sn6n
Kon%-8si
F-e8uensi Rn6sn6n
Te%ni
Su!si
3ol%
5!
/,=
=
8li<e%i8 "<e%
C < -
C <
=,=
*<e%
-
0<e%
-
,=
A
2<e%
-
=
A.=
4<e%
-
/,=
?
")<e%
-
/
*4<e%
-
4)<e%
-
"))<e%
-
Tel 0 Kon%-8si A@%e- Loe Ben 6-! Kon%-8si 5! ) ,? ") *) 0)
Kon%-8si P-e Loe Ben 6-! Kon%-8si 5! :,= ,: :
BAB I; PEMBAHASAN I;#"#
Hsil P-8%i8u!
2#"#" Ke$e8n S-@ Pe-i@e-
menyebabkan otot berkontraksi. 2ika stimulus tidak men)apai ambang batasnya maka otot tidak akan memberikan respon. Pada praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan bah'a 3 a1
8angsangan subliminal adalah rangsangan yang diberikan tetapi belum ada satu motor
unit yang bereaksi terhadap rangsangan tersebut dalam bentuk potensial aksi. Dalam praktikum kami, besar rangsangan subliminalnya adalah /,= $olt. Dimana besar kontraksinya . !ni menunjukkan bah'a katak yang kami uji )obakan belum mengalami potensial aksi sehingga belum ada rangsangan yang mengalir. b1
8angsangan liminal adalah rangsangan yang diberikan dan mulai terjadi reaksi dari satu
motor unit yang paling peka atau dalam kata lain terjadi kontraksi pertama kali. Dalam praktikum kami besar rangsangan liminalnya adalah /,= $olt dengan besar kontraksi = )m. !ni adalah saat pertama kali katak memberikan respon kepada rangsangan yang kami berikan, yang menandakan bah'a satu sara* motorik unit pada katak itu telah berkontraksi. )1
8angsangan supraliminal adalah rangsangan yang menyebabkan terjadinya kontraksi
yang lebih besar daripada liminal. Dalam praktikum kami besar rangsangan supraliminalnya adalah $olt dengan kontraksi =,= )m. pada katak yang kami uji )obakan, setelah satu unit sara* motorik katak tersebut berkontraksi, kemudian kami memberikan rangsangan berikutnya sara*-sara* motorik yang lain juga berkontraksi sehingga hasil kontraksinya pada kertas kimogra* mengalami kenaikan. d1
8angsangan submaksimal adalah rangsangan yang diberikan sehingga terjadi kontraksi
yang besarnya mendekati nilai maksimalnya. Dari hasil pratikum kami, didapatkan rangsangan sebesar ,= $olt dengan kontraksi A )m. e1
8angsangan maksimal adalah rangsangan yang mengakibatkan semua motor unit
memberikan reaksi dan menghasilkan kontraksi paling tinggi. Dari hasil pratikum kami besar rangsangannya adalah = $olt dengan kontraksi A,= )m. *1
8angsangan supramaksimal adalah rangsangan yang lebih besar dari rangsangan
maksimal tetapi kontraksinya sama dengan atau kurang dari rangsangan maksimal. Dalam praktikum kami rangsangan supramaksimal besar rangsangan nya pada /,= $olt dengan kontraksi ? )m 0urang dari maksimal1 dan pada $olt dengan kontraksi / )m 0kurang dari kontraksi yang dihasilkan pada rangsangan maksimal1.
&ebuah otot akan berkontraksi sangat )epat bila ia berkontraksi tanpa mela'an beban. Tetapi bila diberi beban, ke)epatan kontraksi akan menurun se)ara progresi* seiring dengan penambahan beban.
Dalam per)obaan ini, digunakan tumpuan pada sekrup yang bertujuan agar penambahan beban tidak menyebabkan pertambahan panjang otot sebelum kerja dilakukan. &etelah katak diberi rangsangan 0maksimal1 menahan beban gram dengan panjang kontraksi )m dengan usaha 2oule dan diberi beban sebesar gram dengan usaha .> H -; otot mampu menahan beban dengan panjang kontraksi .? )m . etika beban men)apai gram otot tidak mampu lagi menghasilkan kontraksi. etika beban diberikan, kontraksi akan menurun se)ara progresi* seiring penambahan beban. etika beban gram diberikan otot tidak mampu menimbulkan kontraksi karena telah men)apai kekuatan maksimum yang dapat dilakukan oleh otot, 'alaupun terjadi akti$asi serabut otot.
2#"#0 Kon%-8si PRE LOADED O%o% 8%8
Dalam per)obaan ini, tumpuan pada sekrup dilonggarkan, sehingga tiap pembebanan menyebabkan panjang otot bertambah sebelum kerja dilakukan. ontraksi
Preload
merupakan kontraksi yang terjadi dengan menggunakan beban sebelum otot kontraksi atau setelah otot berelaksasi. 7al ini dilakukan dengan )ara melonggarkan sekrup penyangga sehingga mus)ulus gastroenemius se)ara langsung menahan beban.
(tot yang terlebih dahulu diberi beban sebelum menerima rangsangan ternyata jauh lebih kuat dibanding otot yang diberi rangsangan terlebih dahulu baru diberikan beban. 7al ini terlihat pada hasil per)obaan yang menunjukkan bah'a otot mampu menahan beban sampai gram. etika otot diberi beban sebesar : gram otot sudah tidak mampu menimbulkan kontraksi. Pada keadaan pre loaded otot mampu menahan beban yang lebih besar karena sebelumnya otot sudah di beri beban terlebih dahulu, sehingga otot dapat menyesuaikan dengan beban yang telah diberikan. Dengan demikian ketika otot di beri rangsangan otot, maka otot dapat berkontraksi lebih besar. &edangkan pada a*ter loaded otot terlebih dahulu berkontraksi sebelum diberi beban, sehingga otot tidak dapat menyesuaikan dengan berat beban yang diberikan. Dan hal tersebut berpengaruh pada kekuatan kontraksi otot. KONTRAKSI SUMASI
&umasi merupakan penjumlahan setiap kontraksi kedutan otot untuk meningkatkan intensitas keseluruhan kontraksi otot. &umasi ada )ara 3 . Dengan meningkatkan jumlah unit motorik yang berkontraksi se)ara bersamasama, yang disebut sumasi serabut multiple . Dengan meningkatkan *rekuensi kontraksi, yang disebut sumasi *rekuensi dan dapat menimbulkan tetanisasi ontraksi &umasi berarti penjumlahan kedutan otot untuk memperkuat dan menyelenggarakan pergerakan otot. Pada umumnya, sumasi terjadi melalui dua )ara yaitu3 dengan meningkatkan jumlah motor unit yang berkontraksi se)ara serentak 0sumasi spatial1 dan dengan meningkatkan ke)epatan kontraksi tiap unit motorik 0sumasi temporal1. Pada per)obaan kontraksi sumasi dan tetani, kontraksi didapatkan dengan meningkatkan *rekuensi rangsangan se)ara terus menerus selama :-= detik. Dari hasil praktikum kontraksi sumasi kelompok kami, sumasi terakhir yaitu pada *rekuensi rangsangan HIdetik sampai =HIdetik. Pada kertas kimogra* kami gra*ik yang timbul bentuknya naik turun dan jaraknya merapat. !ni disebakan karena otot melakukan kontraksi dan relaksasi, pada saat naik otot mengalami kontraksi sedangkan pada saat turun otot mengalami relaksasi.
2#"#2 KONTRAKSI TETANI
ontraksi tetani adalah kontraksi yang timbul dari penjumlahan kontraksi yang berulang-ulang sehingga otot tidak sempat relaksasi dan bila dirangsang pada *rekuensi besar se)ara progresi*, maka setiap serabut mempunyai resistensi yang berbeda-beda dan menyebabkan bersatunya kontraksi. Tetani merupakan keadan otot yang disebabkan oleh *rekuensi rangsangan meningkat dan berulang-ulang dimana rangsangan berikutnya terrjadi sebelum *ase relaksasi terjadi, sehingga terjadi kontraksi baru sebelum relaksasi selesai.