LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI INFORMASI APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)/ ArcGIS Diajukan untuk melengkapi tugas laporan praktikum Teknologi Informasi (TI)
Disusun Oleh : Nama : Izzah Khusna NIM : 21040113140123 Kelas : PWK A
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat, Hidayah serta Inayah-Nya laporan praktikum ini dapat terselesaikan tepat waktu. Laporan ini berisikan tentang hasil pembelajaran praktikum yang telah dilaksanakan yaitu, Aplikasi Sistem Informasi Geografis atau biasa disebut ArcGIS. Tujuan penulisan laporan ini sebagai salah satu syarat dalam pengambilan nilai semester 1 pada pelajaran Teknologi Informasi. Penulis berharap hasil laporan ini dapat bermanfaat karena menambah wacana dan wawasan bagi pembaca. Penulis sangat bersyukur apabila laporan ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhannya. Penulis menyadari bahwa laporan ini memiliki banyak kelemahan dan jauh dari sempurna. Akhir kata, semoga laporan ini mampu memenuhi syarat dalam tugas. Selalu ikhtiar, tawakkal dan tetap semangat…!!! Semarang, 16 Desember 2013
Penulis
1.
Pendahuluan Dahulu, gambar peta yang banyak dikenal orang berupa kertas (output) saja. Namun, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi banyak orang telah mengenal peta digital melalui internet, GPS, dan sebagainya. Peta sangat berperan penting di dalam kehidupan manusia sehari-hari, khusunya dalam bidang kartografi, geografi, dan perencanaan wilayah & kota. Sebagai mahasiswa perencanaan wilayah & kota diharapkan mampu memanfaatkan peta melalui media software, salah satunya adalah aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG), ArcGIS. Aplikasi tersebut mampu membantu pekerjaan perencanaan wilayah dan kota dalam bidang manajemen tata guna lahan, investarisasi SDA, mitigasi bencana, bidang sarana dan prasana wilayah & kota, dan sebagainya.
2. Tujuan Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu untuk memaparkan beberapa langkah untuk mengoperasikan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) ArcGIS, yaitu sebagai berikut: 1. Langkah dalam mendigit peta administrasi kabupaten Kulon Progo. 2. Membuat peta administrasi kabupaten Kulon Progo dengan tampilan layout. 3. Kajian Teori Geography Information System (GIS)/ Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan untuk menangani data bereferebsi geografis, yang meliputi pemasukan, pengelolaan, atau manjemen data (penyimpanan dan pengaktifan kembali), manipulasi, dan analisis serta keluaran data (Aronoff, 1989). Di dalam ArcGIS ada dua data utama, yakni data grafis yaitu data berupa gambar peta dan data atribut yang merupakan isi keterangan dari gambar peta itu sendiri. Berikut adalah keunggulan dari SIG: Menangani data keruangan yang merupakan informasi geografis Memanipulasi informasi geografis dan mengakitkan dengan atribut dan memadukannya dengan data lain dengan kecepatan tinggi. SiG berbasis komputer akan lebih efisien dalam waktu pemrosesan dan tenaga yang terlibat Jumlah data yang banyak, pemrosesan, dan pengolahan data dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat. Komponen SIG ada 5 (lima) yaitu hardware, software, data, metode, dan orang (pelaku/ penganalisis) itu sendiri. ArcGIS selalu menggunakan peta, lalu bagaimana cara mendapatkan peta tersebut? Sumber data peta bisa diperoleh dari paper map, GPS, atau citra satelit. Selain ArcGIS, Anda juga akan memerlukan peranan ArcCatalog. ArcCatalog adalah salah satau program dari ArcGIS yang biasa digunakan antara lain untuk menelusuri/mencari data (browsing), mengorganisasi (organizing), membagikan (distributing), dan mendokumentasikan (documenting) suatu struktur data dalam ArcGIS. ArcCatalog menyediakan beberapa fungsi menampilan, membuat, dan mengatur data geografis serta membuat geodatabase untuk menyimapan data spasial dan tabular. Merupakan fasilitas untuk mengatur data dalam jumlah besar yang disimpan tersebar dalam folder data ArcGIS sehingga sangat memudahkan dalam mencari data dengan
cepat meskipun tersimpan di dalam file personal geodatabase dan ArcSDE geodatabase dalam jaringan RDBMS. Selain itu, dengan ArcCatalog Anda dapat membuat atau mengimport feature class dan table serta mampu membuat, menampilkan, dan merevisi metadata, mendokumentasikan dataset dan juga project yang Anda buat. 4. Langkah-langkah 4.1. Mengaktifkan aplikasi dan tools 1. Membuka lembar kerja baru pada aplikasi ArcGIS dengan cara klik Start→All Programs→ArcGIS→ArcMap atau dengan meng-klik ikon ArcMap pada desktop. Karena Anda baru akan mengerjakan tugas pertama (artinya, belum ada dokumen yang sudah pernah dibuat sebelumnya) maka yang Anda pilih pada kotak dialog pertama adalah A new empty map.
2. Untuk menampilkan toolbar editor, klik Tools→EditorToolbar. Setelah itu, akan muncul menu editor toolbar.
3. Setelah itu, untuk menampilkan Arc Toolbox, klik Window→ArcToolbox.
4.2. Retivikasi/ limitasi peta
1.
Membuka dan memasukkan peta administrasi kabupaten Kulon Progo ke dalam lembar kerja dengan cara klik tombol Add Data lalu pilih folder tempat peta disimpan. Klik open→ambil peta yang berformat JPG→Add.
2. Pada sebelah kiri akan muncul layer dengan nama “Peta_Kabupaten_Kulon_Progo.JPG”. 3. Setelah peta masuk, klik tombol Add Control Points di menu bar, seperti ambar di bawah ini. Alat inilah yang berfungsi untuk meretivikasi atau melimitasi peta.
4. Zoom-in tiap-tiap sudut peta (4 tempat). Klik tombol Add Control Points, letakkan di titik perpotongan (pastikan benar-benar pas), klik kiri, lalu jangan sekali-kali menggeser pointernya kemudian klik kanan→input x and y.
5. Menetukan titik koordinat dari masing-masing sudut. Setiap kali menentukan koordinat setelah menekan klik OK peta akan menghilang. Untuk Pastikan peta yang dimasukkan memiliki koordinat, sehingga akan mempermudah proses dalam meretivikasi. 6. Mengecek tingkat kesalahan pada tabel Link Table. Klik ikon View Link Table pada menu bar dan lihat angka pada kolom Residual. Semakin kecil angkanya, maka tingkat kesalahan dalam meretivikasi pun semakin kecil. Biasanya, gambar yang telah diretivikasi bentuknya melebar dari bentuk semula.
7. Menyimpannya dengan cara klik Georeferency→Rectify→Save As→tempatkan dengan satu folder tempat menyimpan peta asli. Klik Save.
8. Menyimpan gambar peta yang sudah diretivikasi dengan format BMP. Klik Save.
4.3. Membuat layer jalan 1. Klik kanan Layers (kuning) →Properties→Coordinate System→select coordinate System→WGS 1984 UTM Zone 49S→Apply→OK.
2. Klik ikon ArcCatalog pada menu bar→cari folder tempat menyimpan peta→klik Content→New→Shapefile. Kemudian akan muncul kotak dialog sperti dibawah ini:
3. Ketik “Jalan” pada kolom Name. Pilih Polyline pada kolom Feature Type. 4. Klik Edit→Select→Projected Coordinate System→UTM→WGS 1984→pilih pada WGS 1984 UTM Zone 49S.prj→Add→Apply→OK→OK.
5. Memasukkan layer jalan yang telah jadi ke dalam lembar kerja. Klik Add data→Jalan.shp→Add. 6. Memulai mendigit jalan dengan mengklik tombol Editor→Start Editing dan klik tombol Sketch tool.
7. Usahakan mendigit jalan dengan warna yang sama dahulu. (Kuning untuk kabupaten, ungu untuk provinsi, merah untuk nasional, dan hitam putih untuk kereta api). Selesai mendigit semua dari salah satu jalan klik kanan pada layer Jalan→Open Attributes Table→muncul kotak dialog Attributes of Jalan. Matikan Sketch tool dengan meng-klik Editor toolbar→Stop editing. Pada kotak dialog tadi klik Options→Add field→tulis nama dengan Nm_Jalan dan type Text→OK.
8. Selanjutnya mewarnai jalan. Klik kanan Jalan→Properties→Symbology→Categories→Add Values. Misal yang akan diwarnai adalah jalan provinsi dahulu, klik Jalan Provinsi→OK , lalu klik warna pada sebelah tulisan Jalan Provinsi dan tentukan warnanya. Selanjutnya melakukan langkah yang sama pada jalan-jalan lainnya.
4.4. Membuat layer nama kecamatan 1. Klik ikon ArcCatalog→cari folder tempat menyimpan peta→klik Content→New→Shapefile. 2. Isi nama dengan “Batas_Kec” dengan Feature Type Polygon. 3. Klik Edit→Select→Projected Coordinate System→UTM→WGS 1984→pilih pada WGS 1984 UTM Zone 49S.prj→Add→Apply→OK→OK.
4. Memasukkan layer “Batas_Kec” yang telah jadi ke dalam lembar kerja. Klik Add data→Jalan.shp→Add. 5. Memulai mendigit area kecamatan satu per satu dengan mengklik tombol Editor→Start Editing dan klik tombol Sketch tool. Double klik apabila kedua ujung bertemu. 6. Menambahkan field Nama kecamatan dengan cara klik kanan pada layer Batas_Kec→Open Attributes Table→muncul kotak dialog Attributes of Batas_Kec. Matikan Sketch tool dengan meng-klik Editor toolbar→Stop editing. Pada kotak dialog tadi klik Options→Add field→tulis nama dengan Nama_Kec dan type Text→OK. 7. Setiap kali mendigit satu kecamatan, sesuaikan namanya dengan peta yang asli dengan cara klik kanan layer “Batas_Kec”→Open Attributes Table, kemudian ketikkan nama kecamatan masing-masing pada kolom “Nama_Kec” yang tadi dibuat. 8. Setelah semua didigit, peta yang dibuat tidak muncul namanya. Cara memunculkan namanya dengan cara klik kanan “Batas_Kec” →Label Features. Isi
label Field-nya dengan “Nama_Kec” dan sesuaikan pengaturan seperti gambar di bawah ini:
9. Selanjutnya mewarnai area kecamatan. Klik kanan Batas_Kec→Properties→Symbology→Categories. Gunakan Nama_Kec pada Value Field→Add All Values dan tentukan sendiri Color Ramp-nya→Apply→OK.
4.5. Membuat layout view peta 1. Klik menu view→Layout View→Change Layout→general→pilih Landscape Modem inset.mxt→Next→Finish.
2. Klik kanan pada layout biru→properties→frame→background→Hollow
yang
ber-background
3. Atur dan sesuaikan untuk memperlengkap tampilan Anda. Klik menu insert→Skala bar untuk menyisipkan skala garis. Klik menu insert→orientasi→north arrow untuk menyisipkan arah mata angin dan seterusnya. 4. Terakhir, aktifkan tombol pan→klik kanan→Zoom Whole Page kemudian ubah pan menjadi Select Elements→blok semua tampilan layout→klik kanan→Group.
4.6. Merender gambar peta menjadi JPEG 1. Klik menu File→Export Map→atur dan sesuaikan di folder mana gambar peta tersebut akan disimpan→Save as type JPEG. Tentukan resolusinya, semakin besar resolusinya akan menambah kualitas foto/ gambar peta yang Anda buat.
5. Hasil dan Pembahasan
Pada gambar peta diatas memaparkan bahwa kabupaten Kulon Progo, Jawa Tengah memiliki 12 kecamatan, yaitu Kalibawang, Wates, Galur, Girimulyo, Kokap, Lendah, Nanggulan, Panjatan, Pengasih, Sambigaluh, Sentolo dan Temon. Kabupaten Kulon progo hanya memiliki 1 (satu) lintasan jalur nasional dan 1 (satu) jalur kereta api yang melintasi kecamatan Temon, Wates, Pengasih, dan Sentolo. 6. Daftar Pustaka NN. 2013. Spacelab (Spatial Computer Laboratiry): Modul Praktikum Teknologi Informasi dan Komunikasi. Semarang.