KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
LAPORAN REVOLUSI KERJA “PKB GUS LANGKE” PEMANFAATAN KERTAS BEKAS GUNA MENGATASI KELANGKAAN KERTAS
A. LATAR BELAKANG
Saat ini kondisi yang dirasakan sebagian orang, mengurus pelayanan publik ibaratnya memasuki hutan belantara yang penuh dengan ketidakpastian. Waktu dan biaya tidak pernah jelas bagi para pengguna pelayanan. Sebagai konsekuaensi logisnya, dewasa ini kinerja pemerintah sebagai pelayan publik banyak menjadi sorotan, terutama sejak timbulnya iklim yang lebih demokratis dalam pemerintahan. Rakyat mulai mempertanyakan akan nilai yang mereka peroleh atas pelayanan yang dilakukan oleh instansi pemerintah. Kondisi ideal yang diharapkan tentunya sebaliknya masyarakat memerlukan pelayanan publik yang faster, yang faster, newer, cheper, more than, than, yang kesemuanya mencerminkan service excelent. excelent. Dengan demikian permasalahan pelayanan publik cukup kompleks. Upaya memperbaiki birokrasi sebagai pelayan publik (public service), service), memerlukan waktu yang panjang dan diikuti dengan kemauan aparat untuk merubah sikap dan orientasi perilakunya ke arah yang lebih mementingkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Di kalangan pemerintahan, kesadaran akan mutu pelayanan mulai berkembang sejak tahun 1980-an. Kesadaran ini dipicu oleh kenyataan bahwa kegiatan pelayanan bagi masyarakat ternyata memerlukan biaya yang sangat besar, bahkan semakin hari semakin membengkak, tetapi belum pernah dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan. Baik masyarakat yang dilayani, maupun pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan sama-sama kecewa, karena kesejahteraan umum tetap masih jauh dari harapan. Kekecewaan ini selanjutnya merangsang semua pihak untuk mulai melakukan penilaian dan pengkajian menyeluruh terhadap sistem pelayanan masyarakat. Pemerintah menunjukkan sikap yang sangat serius untuk memperbaiki pelayanannya kepada masyarakat. Diawali dengan kebijakan yang keluar pada tahun 1998, Menteri Koordinator Pengawasan Pembangunan (Menko Wasbang) menerbitkan Surat Edaran (SE) No. 56/1998 bagi seluruh Kementerian agar mulai menerapkan Pelayanan Prima di lingkungannya masing-masing. Surat edaran ini kemudian dilanjutkan dengan SE Menko Wasbang No. 145/1999 yang berisi rincian jenis-jenis pelayanan masyarakat yang dan harus segera diterapkannya pelayanan prima di lingkungan pemerintah daerah. Selanjutnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pda tahun 2003 mengeluarkan Kep. MENPAN No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Pengekajian menyeluruh terhadap sistem pelayanan masyarakat. Dimata masyarakat pelayanan oleh pemerintah dirasakan berbelit-belit, semena-mena, kaku, mahal, mengada-ada, lama, pilih kasih, korup, kurang efesien, kurang demokratis, kurang terbuka dan tidak bertanggung jawab, dan seterusnya diikuti dengan Kep MENPAN No. 26/KEP/PAN/2/2004 26/KEP/PAN/2/2004 tentang petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik dan tahun 2005 terbit surat edaran MENPAN No. 15/2005 tentang peningkatan Investasi Pengawasan dalam upaya perbaikan pelayanan publik.
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
1
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
PKP2A II LAN selaku aparat birokrasi dalam bidang pelatihan bagi aparatur negeri sipil /ASN mencoba melakukan upaya perbaikan terus menerus. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan melaksanakan Diklat Revolusi Mental guna membangun budaya kerja pelayanan diunit organisasi, untuk itulah Balai Diklat Keagamaan Makassar sebagai UPT Kediklatan ikut berpartisipasi mensukseskan Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan menugaskan Aparatnya untuk mengikuti Diklat Revolusi Mental yang dilaksanakan oleh PKP2A II LAN Makassar. Adapun Rancangan Revolusi Kerja (RRK) yang lahir dari penulis setelah mengikuti Diklat Revmen bagi Staff Angkatan II yaitu Pemanfaatan Kertas Bekas guna mengatasi kelangkaan Kertas yang selanjutnya di singkat oleh penulis dengan akronim “PKB GUS LANGKE”. RRK tersebut berangkat dari sebuah kegelisahan dimana kerap sekali terjadi kelangkaan kertas pada saat pembuatan laporan kediklatan yang dimana Balai Diklat Keagamaan merupakan organisasi kediklatan yang volume penggunanaan kertas sangat tinggi. Analisa dari penulis kelangkaan kertas terjadi karena beberapa hal : 1. Koreksi Konsep surat yang berulang-ulang dengan menggunakan kertas baru; 2. Catatan-catatan yang sifatnya tidak penting masih menggunakan kertas baru; 3. Bio data peserta yang akan dikoreksi oleh peserta masih menggunakan kertas baru;
Ket Gambar : Bio Data Peserta yang telah di koreksi menggunakan kertas Baru sedangkan Biodata peserta yang telah dikoreksi akan di cetak lagi untuk masuk dalam laporan
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
2
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
Ket Gambar : Catatan konsep masih menggunakan kertas baru
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
3
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
B. SASARAN DAN KONDISI YANG INGIN DI HARAPKAN
a. Sasaran Sesuai dengan Inpres No. 12 Tahun 2016 dan Perkalan No. 6 Tahun 2017 maka sasaran yang ingin dicapai adalah “Peningkatan perilaku Pelayanan Yang berintegritas”.
b. Kondisi yang diharapkan Melalui Revolusi kerja ini maka penulis mengharapkan untuk jangka pendeknya “terpenuhinya Kebutuhan Kertas melalui Pemanfaatan Kertas Bekas pada Seksi Diklat Tenaga Administrasi” sedangkan untuk jangka panjangnya “te rpenuhinya Kebutuhan Kertas melalui Pemanfaatan Kertas Bekas pada Balai Diklat Keagamaan Makassar”. C. TAHAPAN KEGIATAN
Adapun Tahapan Kegiatan pada RRK yang telah penulis susun maka penulis mengurai dalam 7 Tahap dan di sertai dengan dokumen pendukung : 1. Melakukan Audiens dengan Pimpinan
Penulis berperan sebagai inisiator melakukan audiens dengan Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar (Hj. Musyarrafah Amin, S.Sos., M.Si) dan mendapatkan respon positif diantaranya beliau menginginkan RRK ini menjadi program institusi sehingga sasarannya lebih luas lagi bukan hanya pada seksi Diklat Tenaga Administrasi hal ini di buktikan dengan surat dukungan dari pimpinan.
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
4
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
Ket Gambar : Audiens dengan Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar (Hj. Musyarrafah Amin) pada tanggal 8 Juni 2017 bertempat di ruang kerja pimpinan
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
5
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
Surat dukungan dari pimpinan :
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
6
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
2. Melakukan dan Mengadakan sosialisasi dengan Pegawai. Karena volume kegiatan di BDK Makassar yang sangat tinggi maka Penulis agak sulit untuk mengumpulkan para pegawai sehingga penulis melakukan sosialisasi di sela-sela rapat persiapan kediklatan dan meminta secara khusus moment guna menjelaskan “RRK PKB GUS LANGKE” sehingga connect dengan pemanfaatan kertas bekas pada kegiatan kepanitiaan. Penulis juga di setiap moment mengkampanyekan pemanfaatan Kertas Bekas pada teman-teman sejawat dan mendapatkan respon positif.
Ket Gambar : Sosialisasi PKB GUS LANGKE disela-sela Rapat persiapan Diklat Penyuluh Non PNS, Rapat tersebut dipimpin oleh Kepala Seksi Diklat Teknis Pendidikan (Drs.Ilham, M.Si.) dan Kasubbag TU (Juhrah, Sos.,M.A.P.)
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
7
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
Dukungan daari peserta Rapat :
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
8
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
3. Membentuk Tim Penjemput Kertas Bekas Pada tahap ini penulis bertindak sebagai inisiator dan langsung berkomunikasi dengan dengan cleaning service (CS) pada tahap ini penulis tidak melampirkan surat tugas karena salah satu tugas CS adalah mengamumpulkan sampah yang ada di ruangan Seksi Diklat Tenaga Administasi.
Ket Gambar : Tim yang akan menjemput Kertas Bekas pada seksi Diklat Tenaga Administrasi, penulis akan bekerjasama dengan saudara HARIS
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
9
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
4. Membuat Tempat Penyimpanan Kertas Bekas (KB) / BANK Kertas Bekas (KB) Tahap ini merupakan gabungan dari Tahap membuat tabungan KB dan BANK KB Pada tahap ini penulis bertindak sebagai insiator dan pelaksana dalam pembuatan tempat penyimpanan kertas bekas. Adapun bahan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan KB, sebagai berikut : a. Tempat penyimpanan sementara sebelum di masukkan kedalam BANK KB di buat dari bekas dos kertas yang diberi label “Tabungan KB” b. Sedangkan untuk penyimpanan kertas bekas kami memanfaatkan filingcabinet yang sudah tidak terpakai yang di beri label “BANK KB”.
Ket Gambar : Penyimpanan KB sementara dengan memanfaatkan Bekas Dos Kertas
Ket Gambar : Tempat Penyimpanan dengan memanfaatkan fillingcabinet yang tidak terpakai
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
10
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
Ket Gambar : Proses pembuatan label, penulis memanfaatkan kertas bekas pada pembuatan label
Ket Gambar : Proses pelabelan tempat penyimpanan KB sementara dengan label “ Tabungan KB”
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
11
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
Tempat penitipan sementara yang telah selesai akan di simpan diarea meja kerja masing-masing pegawai dan apabila telah melewati batas ambang tabungan maka selebihnya akan di simpan di tempat penyimpanan Kertas Bekas atau yang kami sebut dengan BANK KB.
Ket Gambar : Proses pelabelan tempat penyimpanan kertas bekas dengan label “BANK KB” dan “MARI MENABUNG!!!”
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
12
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
5. Memantau proses penjemputan Kertas Bekas Pada tahap ini penulis bertindak sebagai pelaksana pemantau proses penjemputan Kerta Bekas yang ada di seksi Diklat Tenaga Administrasi. Proses ini terkadang di eksekusi langsung oleh penulis.
Ket Gambar : Pemantauan proses penjemputan oleh cleaning service (HARIS)
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
13
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
6. Pembuatan laporan Revolusi Kerja (LRK) Pada tahap ini penulis dalam menyusun LRK dengan cara mengumpulkan fotofoto kemudian di gabungkan dengan menggunakan metode sederhana yaitu untuk file jpg langsung di ambil kamera handphone sedangkan untuk file dokumen yang sudah di tanda tangani penulis memanfaatkan fasilitas Camescanner untuk memudahkan proses scaning.
Ket Gambar : Aplikasi Camscanner pada handphone memudahkan proses scaning pada dokumen
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
14
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
Penulis menyusun LRK dalam kurun waktu 4 hari sebelum batas waktu yang diberikan oleh penyelenggara Diklat Revmen Angkatan II, adapun hal yang menjadi tantangan pada penyusunan LRK ini yaitu proses pengumpulan dokumen agak terlambat karena dilaksanakan pada bulan puasa Ramadhan 1438 H karena penulis juga melaksanakan kegiatan amaliah ramadhan dan terhambat karena cuti bersama dalam rangka Hari Raya Iedul Fitri 1438H.
Penyusun LRK,
Mengetahui, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatiha Keagamaan Makassar,
H.A.Ali Imran Sadiq, M.Adm.SDA. NIP. 19830323 200312 1 002
Hj. Musyarrafah Amin, S.Sos.,M.Si. NIP. 19691106 198911 2 001
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
15
KEMENTERIAN AGAMA
LAPORAN REVOLUSI KERJA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR
”
7. LAMPIRAN-LAMPIRAN : a. SURAT DUKUNGAN DARI PIMPINAN b. PERNYATAAN DUKUNGAN DARI JAJARAN SEKSI DIKLAT TENAGA ADMINISTRASI c. PERNYATAAN DUKUNGAN DARI PESERTA RAPAT PERSIAPAN
H.A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA. I Penyusun LRK
16