LAPORAN PRAKTIKUM HISTOLOGI DAN EBRIOLOGI HEWAN ACARA 1 “PENGAMATAN SIKLUS ESTRUS HAMSTER”
DISUSUN OLEH: NAMA : MARTIN HENDIKO NIM : F1072141022 KELAS : PPAPK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2016
A. TUJUAN
Mengamati apusan vagina hamster B. DASAR TEORI
Sistem reproduksi memiliki 4 dasar yaitu untuk menghasikan sel telur yang membawa setengah dari sifat genetik keturunan, untuk menyediakan tempat pembuahan selama pemberian nutrisi dan perkembangan fetus dan untuk mekanisme kelahiran. Lokasi sistem reproduksi terletak paralel diatas rektum. Sistem reproduksi dalam terdiri dari ovari, oviduct, dan uterus (Shearer, 2!". #vari merupakan organ reproduki yang penting. $erdapat dua ovari yaitu sebelah kanan dan kiri. %esarnya sekitar &,' inci dengan tebal sekitar & inci dan terletak di dalam suatu membran seperti kantungn ovarian bursa. #vari bertanggung awab pada sekresi hormon estrogen dan progesterone dan produksi telur yang baik untuk dibuahi. $elur) telur mulai matang di ovari dalam suatu cairan berisi folikel. *ertumbuhan folikel diatur oleh hormon pituitary, yaitu +ollicle Stimulating ormone (+S". Selanutnya sel yang mana dibatasi oleh folikel dan dikelilingi sel telur akan mensekresikan estrogen untuk merespon umlah hormone pituitary hormone lainnya meningkat yaitu Luteini-ing ormone (L". umlah estrogen mencapai maksimum pada saat fase standing heat. /iikuti dengan meningginya L pada telur yang dilepaskan dari folikel dan ovulasi yang teradi (Shearer, 2!". #viduct merupakan tabung panang yang menghubungkan ovari dengan uterus. /i uung terdekat ovari, oviduct dilebarkan ke dalam infundibulum. Selama fase estrus, posisi infundibulum mengelilingi ovari untuk menaga sel telur yang terovulasi di dalam oviduct. #leh karena itu, di dalam oviduct, sel telur beralan ke arah uterus (Shearer, 2!". 0terus berbentuk 1 terdiri dari kanan dan kiri yang terhuung pada oviduct. alan dai kedua tanduknya membentuk tubuh uterus. 0terus berfungsi untuk membawa sel sperma menuu oviduct dan membawa nutrisi dan menyediakan tempat untuk perkembangan anin. *ada anak sapi dinding muskular uterus mempunyai kemampuan untuk ekspulsi pada anin (Shearer, 2!". Siklus estrus adalah waktu antara periode estrus. %etina memiliki waktu sekitar 2')4 hari pada estrus pertama. Mencit merupakan poliestrus dan ovulasi teradi secara spontan.durasi siklus estrus 4)' hari dan fase estrus sendiri membutuhkan waktu. $ahapan pada siklus estrus dapat dilihat pada vulva. +ase)fase pada siklus estrus diantaranya adalah estrus, metestrus, diestrus, dan proestrus. *eriode)periode tersebut teradi dalam satu siklus dan serangkaian, kecuali pada saat fase anestrus yang teradi pada saat musim kawin (ongae, 2!".
+ase proestrus dimulai dengan regresi corpus luteum dan berhentinya progesteron dan memperluas untuk memulai estrus. *ada fase ini teradi pertumbuhan folikel yang sangat cepat. 3khir periode ini adalah efek estrogen pada sistem saluran dan geala perilaku perkembangan estrus yang dapat diamati (ongae, 2!". Menurut Shearer (2!", fase proestrus berlangsung sekitar 2) hari dan dicirikan dengan pertumbuhan folikel dan produksi estrogen. *eningkatan umlah estrogen menyebabkan pemasokan darah ke sistem reproduksi untuk meningkatkan pembengkakan sistem dalam. 5elenar cervi6 dan vagina dirangsang untuk meningkatkan aktifitas sekretori membangun muatan vagina yang tebal. +ase estrus merupakan periode waktu ketika betina reseptif terhadap antan dan akan melakukan perkawinan. #vulasi berhubungan dengan fase estrus, yaitu setelah selesai fase estrus (ongae, 2!". *ada fase ini estrogen bertindak terhadap sistem saraf pusat. Selama fase ini sapi menadi sangat kurang istirahat yang kemungkinan dapat kehilangan dalam memperoduksi susu selama fase ini berlangsung. *asokan darah ke dalam sistem reproduksi meningkat dan sekresi kelenar dirangsang dengan membangun viscid mucus yang dapat diamati pada vulva. 5ira)kira setelah &4)&! am, fase estrus mulai berhenti. Selanutnya betina tidak mengalami ovulasi hingga setelah fase estrus (Shearer, 2!". +ase metestrus diawali dengan penghentian fase estrus 0mumnya pada fase ini merupakan fase terbentuknya corpus luteum sehingga ovulasi teradi selama fase ini. Selain itu pada fase ini uga teradi peristiwa dikenal sebagai metestrus bleeding (ongae, 2!". +ase diestrus merupakan fase corpus luteum bekera secara optimal. *ada sapi hal ini di mulai ketika konsentrasi progresteron darah meningkat dapat dideteksi dan diakhiri dengan regresi corpus luteum. +ase ini disebut uga fase persiapan uterus untuk kehamilan (ongae, 2!". +ase ini merupakan fase yang terpanang di dalam siklus estrus. $eradinya kehamilan atau tidak, 7L akan berkembang dengan sendirinya menadi organ yang fungsional yang menhasilkan seumlah progesterone. ika telur yang dibuahi mencapai uterus, maka 7L akan diaga dari kehamilan. ika telur yang tidak dibuahi sampai ke uterus maka 7L akan berfungsi hanya beberapa hari setelah itu maka 7L akan meluruh dan akan masuk siklus estrus yang baru (Shearer, 2!". 7iri) ciri lain dari siklus estrus pada mencit adalah pada fase diestrus, vagina terbuka kecil dan aringan berwarna ungu kebiruan dan sangat lembut. *ada fase proestrus, aringan vagina berwarna pink kemerahan dan lembut. *ada fase estrus, vagina mirip dengan pada saat fase proestrus, namun aringannya berwarna pink lebih terang dan agak kasar. *ada fase metestrus &, aringan vagina kering dan pucat. *ada metestrus 88, vagina mirip metestrus & namun biobir vagina edematous (ill, 29".
:egulasi pada siklus estrus melibatkan interaksi resiprokal antara hormon reproduksi dari hypothalamus, anterior pituitry, dan sel)sel telur. 8nteraksi antara uterus dengan sel)sel telur uga penting. *;+2 dari uterus merupakan luteolysin alami yang menyebabkan regresi corpus luteum dan penghentian produksi progesteron (ongae, 2!". *rogesteron memiliki peranan dominan dalam meregulasi siklus estrus. Selama fase diestrus corpus luteum yang bekera dengan optimal, konsentrasi progesteron yang tinggi menghambat pelepasann +S dan L melalui kontorl umpan balik negatif dari hypothalamus dan anterior pituitary. *rogesteron uga menghambat perilaku estrus. /iharapkan pada kondisi kehamilan , konsentrasi progesterone yang tinggi menghambat pelepasan hormon gonadotropin sebaik menghambat perilaku estrus penigkatan kecil pada L yang teradi selama fase diestrus merupakan faktor untuk mempertahankan fungsi corpus luteum. *ada pertengahan fase diestrus meningkatkan pertumbuhan folikel dan estrogen, yang dididahului dengan menigkatnya +S, yang sebenarnya merupakan perubahan kecil ika dibandingkan pada perubahan yang teradi selama fase estrus. ika betina tidak mengalami kehamilan selama fase awal estrus, *;+2 akan dilepaskan dari uterus dan dibawa menuu ovari (ongae, 2!".
C. METODOLOGI
&.
ari=tanggal
> kamis, ? maret 2&@
> &2.)selesai
$empat
> Labratorium biologi +58* 0$3
2. 3lat dan bahan a" 3lat )
7otton bud
)
5aca obek
)
5aca penutup
b" %ahan )
amster betina
)
a7l .?A
)
Metilen blue &A
)
3lcohol @A
)
3kuades
. 7ara kera &. 3mbil hamster betina, kemudian pegang dengan tangan kiri, ibu ari dan telunuk ari dan telunuk ari memegangg tengkuknya ata leher dorsal. 2. /engan ari tengah, ari manis, dan kelingking memegang badan dan ekor. . 7otton bud dicelupkan kedalam a7l .?A, kemudian uungnya dimasukan kedalam lubang vagina hamster dan diputar perlahan)lahan. 4. 0ung cotton bud kemudian dioleskan pada kaca obek yang telah ditetesi larutan a7l .?A, lalu dibuat apusan tipis merata. '. *reparat difiksasi dengan alkhol @A selama ' menit. 9. $etesi dengan larutan pewarna metilen blue &A, biarkan sampai ' sampai & menit. @. 3mati dibawah mikroskop, bila -at warna berlebih, bilas dengan akuades dengan cara mengalirkan akuades dan dibiarkan kering. !. $utup dengan kaca penutup.
?. 3pabila hamster dalam keadaan estrus, maka pada apusan aan terlihat sel epitel kornitifikasi.
D. HASIL dan PEMBAHASAN
&. asil pengamatan
Gambar penama!an
Gambar "#!era!$re
5eterangan > a. Sel biasa b. Leukosit +ase
> Bstrus
2. *embahasan *ada praktikum acara & ini membahas tentang pengamatan siklus estrus pada hamster, dimaa praktikum ini bertuuan untuk mengamati apusan avgina hamster. +ase estrus merupakan periode waktu ketika betina reseptif terhadap antan dan akan melakukan perkawinan. #vulasi berhubungan dengan fase estrus, yaitu setelah selesai fase estrus (ongae, 2!". *ada fase ini estrogen bertindak terhadap sistem saraf pusat. Selama fase ini sapi menadi sangat kurang istirahat yang kemungkinan dapat kehilangan dalam memperoduksi susu selama fase ini berlangsung. *asokan darah ke dalam sistem reproduksi meningkat dan sekresi kelenar dirangsang dengan membangun viscid mucus yang dapat diamati pada vulva. 5ira)kira setelah &4)&! am, fase estrus mulai berhenti. Selanutnya betina tidak mengalami ovulasi hingga setelah fase estrus (Shearer, 2!". Siklus Bstrus yang dikenal dengan istilah birahi yaitu suatu periode secara psikologis maupun fisiologis pada hewan betina yang bersedia menerima peantan untuk kopulasi. Siklus estrus dibagi menadi beberapa fase yang dapat dibedakan dengan elas yang disebut proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Siklus estrus uga merupakan periode seksual yang sangat elas yang disebabkan oleh tingginya level estradiol, folikel de ;raaf membesar dan menadi matang, uterus berkontraksi dan ovum mengalami perubahan kearah pematangan. Metestrus adalah periode dimana korpus luteum bertambah cepat dari sel)sel graulose folikel yang telah pecah dibawah pengaruh Luteinizing hormone (L" dariadenohyphophysa. /iestrus adalah periode terlama dalam siklus estrus dimana korpus luteum menadi matang dan pengaruh progesterone terhadap saluran reproduksi menadi nyata. /iestrus adalah periode dimana folikel de ;raaf bertumbuh dibawah pengaruh follicle stimulating hormone (+S" dan menghasilkan seumlah estradiol bertambah. +ase ini ditandai dengan adanya sel)sel epitel normal. $eradi pembentukan folikel sampai tumbuh maksimum. *ertumbuahan folikel ini menghasilkan estrogen sehingga dinding uterus menadi lebih tebal dan halus serta lebih bergranula. Selain itu terdapat cairan yang agak pekat yang dinamakan cairan milk uteria. Struktur histologis epitel vagina pada fase proestrus adalah sebagi berikut > %erlapis banyak (&)&", stratum korneum kornifikasi aktif, leukosit sedikit,dan mitosis aktif (alley,2&&". $oelihere, M.:. ( &?!'" , menyatakan fase)fase dalam siklus estrus adalah sebagai berikut > a% Proestrus, *roestrus adalah fase sebelum estrus yaitu periode pada saat folikel de graaf tumbuh di bawah pengaruh +S dan menghasilkan seumlah estradiol yang semakin bertambah. Bstradiol meningkatkan umlah suplai darah ke saluran alat
kelamin dan meningkatkan perkembangan estrus, vagina, tuba fallopi, folikel ovarium. +ase yang pertama kali dari siklus estrus ini dianggap sebagai fase penumpukan atau pemantapan dimana folikel ovarium yang berisi ovum membesar terutama karena meningkatnya cairan folikel yang berisi cairan estrogenik. Bstrogen yang diserap dari folikel ke dalam aliran darah merangsang peningkatam vaskularisasi dan pertumbuhan sel genital dalam persiapan untuk birahi dan kebuntingan yang teradi *ada fase ini akan terlihat perubahan pada alat kelamin luar dan teradi perubahan)perubahan tingkah laku dimana hewan betina gelisah dan sering mengeluarkan suara)suara yang tidak biasa terdengar b% Estrus, Bstrus adalah periode yang ditandai dengan penerimaan peantan oleh hewan betina untuk berkopulasi. *ada umumnya memperlihatkan tanda)tanda gelisah, nafsu makan turun atau hilang sama sekali, menghampiri peantan dan tidak lari bila peantan menungganginya. $oelihere, M.:. ( &?!'" menyatakan bahwa, fase estrus ditandai dengan sapi yang berusaha dinaiki oleh sapi peantan, keluarnya cairan bening dari vulva dan peningkatan sirkulasi sehingga tampak merah. *ada saat itu, keseimbangan hormon hipofisa bergeser dari +S ke L yang mengakibatkan peningkatan L, hormon ini akan membantu teradinya ovulasi dan pembentukan korpus luteum yang terlihat pada masa sesudah estrus. *roses ovulasi akan diulang kembali secara teratur setiap angka waktu yang tetap yaitu satu siklus birahi. *engamatan birahi pada ternak sebaiknya dilakukan dua kali, yaitu pagi dan sore sehingga adanya birahi dapat teramati dan tidak terlewatkan. &% Metestrus, Metestrus ditandai dengan berhentinya puncak estrus dan bekas folikel setelah ovulasi mengecil dan berhentinya pengeluaran lendir. Selama metestrus, rongga yang ditinggalkan oleh pemecahan folikel mulai terisi dengan darah. /arah membentuk struktur yang disebut korpus hemoragikum. Setelah sekitar ' hari, korpus hemoragikum mulai berubah menadi aringan luteal, menghasilkan korpus luteum atau 7l. +ase inisebagian besar berada dibawah pengaruh progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum. *rogesteron menghambat sekeresi +S oleh pituitari anterior sehingga menghambat pertumbuhan folikel ovarium dan mencegah teradinya estrus. *ada masa ini teradi ovulasi, kurang lebih &)&2 am sesudah estrus, kira)kira 24 sampai 4! am sesudah birahi. '% Diestrus, /iestrus adalah periode terakhir dan terlama pada siklus berahi, korpus luteum menadi matang dan pengaruh progesteron terhadap saluran reproduksi menadi nyata.
3da pun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu diantaranya a7l .?A, alcohol @A, dan metilen blue. $uuan digunakan bahan)bahan ini yaitu pada a7l .?A atau garam fisiologis yang digunakan untuk tahap pencucian, hal ini digunakan agar tidak teradi dehidrasi yang merusak aringan selain itu untuk membersihkan aringan yang kotor oleh darah ataupun kotoran pada organ pencernaan hewan itu, kemudian alcohol disini bertuuan untuk mempertahankan elemen)elemen sel atau aringan agar tetap berada pada tempatnya dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun ukuran, kemudian yang terakhir yaitu penggunaan metilen blue disini bertuuan untuk pewarnaan preparat agar preparat dapat diamati dengan mikrokop serta memudahkan pengamat mengetahui bagian)bagian dari aringan yang ingin diamati. %erdasarkan hasil pengamatan pada prktikum ini dapat disimpulkan bahwa siklus estrus pada hamster betina yang diamati sedang mengalami fase estrus karena pada gambar hasil pengamatan dapat dilihat sel epitel pada preparat sedang mengalami kornifikasi. kemudian sel)sel epitel menanduk, kemudian produksi estrogen akan bertambah dan teradi ovulasi sehingga dinding mukosa uterus akan menggembung dan mengandung sel)sel darah. *ada fase ini folikel matang dan teradi ovulasi dan b etina siap menerima sperma dari antan. Sel)sel epitel menanduk merupakan indikator teradinya ovulasi. Menelang ovulasi leukosit makin banyak menerobos lapisan mukosa vagina kemudian ke lumen. Selama masa luteal pada ovarium dengan pengaruh hormon progesteron dapat menekan pertumbuhan sel epitel vagina.
E. ESIMPULAN dan SARAN
&. 5esimpulan a. +ase estrus merupakan periode waktu ketika betina reseptif terhadap antan dan akan melakukan perkawinan. b. Siklus estrus dibagi menadi beberapa fase yang dapat dibedakan dengan elas yang disebut proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. c. %ahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu diantaranya a7l .?A, alcohol @A, dan metilen blue. d. a7l .?A atau garam fisiologis yang digunakan untuk tahap pencucian, hal ini digunakan agar tidak teradi dehidrasi yang merusak aringan selain itu untuk membersihkan aringan yang kotor oleh darah ataupun kotoran pada organ pencernaan hewan itu. e. *enggunaan alcohol disini bertuuan untuk mempertahankan elemen)elemen sel atau aringan agar tetap berada pada tempatnya dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun ukuran. f. %erdasarkan hasil pengamatan pada prktikum ini dapat disimpulkan bahwa siklus estrus pada hamster betina yang diamati sedang mengalami fase estrus karena pada gambar hasil pengamatan dapat dilihat sel epitel pada preparat sedang mengalami kornifikasi 2. Saran Saran saya dalam praktkum ini tidak ada karena sudah beralan dengan semestinya walaupun ada sedikit halangan saat praktikum namun semua ini bukanlah hal yang kita inginkan dan hal ini sama sekali tak terduga.
!. DA!TAR PUSTAA
Ast!"# OP $%" M&t'%"%() 2002) St!&*t&! (st+,+- +.%!&' T*&s/ R%tt&s "+.!-&s G!%.$ st,%( 3'!%" *st!%* M+'+!$% (%!%"t"% L)P(%!'%+"#1/2 :2561 K&'%!# 8# A%s# A K# F%&st+# N) 2009) P%t(+,+- %s +$Ds%s) 7t( E$t+") P(,%$,3(%: E,s.! s%&"$!s) N+"-%) /200;) Est!&s C<,) /O",") /Htt3:==N+"-%) Gs"&)A)K!= >Cs3%!*=T%("- =C(%39)Ht',) $%*ss T%"--%, A3!, 2019) K&s$%"t+!+# M# H!"%$# H# D?&@t%# I) 2009) A,,+t!%"s3,%"t%s +.%!&' '"t %!& L%(! * '"t $@%s% : P"-%!&("<% t!(%$%3 s*,&s st!&s !s3" $%" '+!+,+- +.%!&' $+"+!) S(%!!# ) K) /200;) R3!+$&t. A"%t+'< A"$ P(