BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Penyelenggaraan makanan Rumah Sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada pasien. Kegiatan penyelenggaraan makanan merupakan bagian dari kegiatan di Instalasi Gizi Rumah Sakit sebagai unit pelayanan gizi rumah sakit untuk memenuhi asupan zat gizi pasien. Penyelenggaraan makanan rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan makanan yang kualitasnya baik jumlah yang sesuai dengan kebutuhan serta pelayanan yang layak dan memadai bagi pasien yang membutuhkan (Kemenkes, 2013). Keberhasilan suatu penyelenggaraan makanan pada institusi atau individu
dengan
suatu
managemen
institusi
dapat
dicapai
bila
penyelenggaraan makanan dipandang sebagai suatu program yang utuh dan dikelola secara profesional.
Perencanaan menu merupakan penentu
keberhasilan pengolahan makanan sebagai langkah awal dalam fungsi penyelenggaraan makanan, disusun jauh sebelum waktu pelaksanaan yaitu sebelum
penyusunan
perencanaan
kebutuhan
bahan
makanan
dan
minuman. Perencanaan menu yang baik adalah bila disusun oleh suatu tim yang terdiri dari mereka yang banyak kaitannya dalam penyelenggaraan makanan Tujuan perencanaan menu adalah tersedianya beberapa buah susunan menu yang dilengkapi dengan pedoman menurut klasifikasi pelayanan yang ada atas dasar kebijakan dan ketetapan yang ada. Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan (PKBM) adalah kegiatan yang menetapkan jumlah, macam/jenis dan kualitas bahan makanan yang dibutuhkan untuk kurun waktu tertentu (Dewi, 2012) Sasaran penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit adalah pasien maupun karyawan (pegawai). Sesuai dengan kondisi Rumah Sakit dapat juga dilakukan penyelenggaraan penyelenggaraan bagi pengunjung pengunjung (pasien rawat jalan atau keluarga pasien). Pemberian makanan yang memenuhi gizi seimbang serta habis
termakan
merupakan
salah
satu
cara
untuk
mempercepat
penyembuhan dan memperpendek hari rawat inap (Harvie, 2011). Dalam penyelenggaraan makanan Rumah Sakit, standar masukan (input) meliputi biaya, tenaga, sarana dan prasarana, metode, peralatan
1
sedangkan standar proses meliputi penyusunan anggaran belanja bahan makanan, perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, pembelian bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan, persiapan
bahan
makanan,
serta
pengolahan
bahan
makanan
dan
pendistribusian bahan makanan. Sedangkan standar keluaran (output) adalah mutu makanan dan kepuasan konsumen (Fransina, 2012). Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan pembaharuan menu yang ada di rumah sakit RSUD Deli Serdang dimana penulis membuat menu siklus 10 hari guna memberi inovasi menu baru bagi RSUD Deli Serdang untuk meningkatkan variasi dan rancangan menu yang bervariasi.
B. Tujuan Kegiatan 1. Tujuan umum Mengetahui bagaimana cara menyusun menu dalam siklus menu untuk 10 hari . 2. Tujuan khusus a. Mengetahui cara menyusun menyusun siklus menu selama selama 10 harui. b. Memberikan contoh siklus menu sehat 10 hari.
C. Manfaat Kegiatan 1.
Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam pelayanan gizi di rumah sakit.
2.
Sebagai bahan informasi bagi pembaca.
3.
Sebagai masukan dan evaluasi guna meningkatkan penyajian makanan.
4.
Mendiskripsikan Mendiskripsikan tujuan dibuatnya dibuatnya siklus menu 10 hari
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Dan Tujuan Perencanaan Menu Menu merupakan “Critical focal point atau central position” dari semua
kegiatan penyelenggaraan makanan. Dari menu akan diperoleh makanan apa yang akan diproduksi serta didistribusi kepada siapa, oleh siapa, bagaimana, kapan dan sebagainya. Perencanaan menu adalah serangkaian kegiatan menyusun hidangan dalam variasi dan kombinasi yang sesuai dengan konsumen ( Iwaningsih, 2010) Perencanaan
menu
merupakan
penentu
keberhasilan
pengolahan
makanan sebagai langkah awal dalam fungsi penyelenggaraan makanan, disusun jauh sebelum waktu pelaksanaan yaitu sebelum penyusunan perencanaan kebutuhan bahan makanan dan minuman. Perencanaan menu yang baik adalah bila disusun oleh suatu tim yang terdiri dari mereka yang banyak kaitannya dalam penyelenggaraan makanan dan direncanakan secara matang dan teliti jauh sebelumnya. Tujuan perencanaan menu adalah tersedianya beberapa buah susunan menu yang dilengkapi dengan pedoman menurut klasifikasi pelayanan yang ada atas dasar kebijakan dan ketetapan yang ada. Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan (PKBM) adalah kegiatan yang menetapkan jumlah, macam/jenis dan kualitas bahan makanan yang dibutuhkan untuk kurun waktu tertentu (Williams, 2011)
B. Penyusunan Siklus Menu Menurut Almatsier, 2013 dalam penyusunan siklus menu 3
hari
digunakan beberapa hal yang harus diperhatikan tahap penyusunan yaitu : 1. Struktur Menu
Menurut Frekuensi pemberian makanan dan makanan selingan: 3 x makan dan 2 x makanan selingan
Menurut Kebutuhan: Menu mkn pagi, siang, malam dan makanan selingan
Susunan Menu: Makanan
pembuka,
Makanan
utama,
makanan
pencuci
mulut/penutup minuman.
3
2. Faktor yang Mempengaruhi Menu
Tabel 1. Factor Yang Mempengaruhi Menu Aspek konsumen
Aspek manajerial
Faktor lain
umur,kondisi kesehatan, kebiasaan makan konsumen kecukupan gizi macam dan peraturan institusi jumlah orang yang dilayani kaitannya dengan BEP peralatan dan perlengkapan dapur yang ada macam dan jumlah pegawai macam pelayanan yang diberikan musim/iklim dan keadaan pasar dana yang tersedia pertimbangan pasar pertimbangan fisik (sarana prasarana) pertimbangan ketenagaan pertimbangan bhn makanan pertimbangan citra institusi
3. Faktor yang Dipertimbangkan dalam Menyusun Menu (Silviani, 2012) : a.
Menghindari pengulangan:
Pengulangan penggunaan bahan pokok
Pengulangan penggunaan warna
Pengulangan bumbu
b.
Rasa hidangan: ada bermacam rasa mis: manis, asam, gurih, asin
c.
Tekstur Hidangan: bervariasi kekenyalan, kekentalan, kerenyahan
d.
Teknik Pengolahan: bervariasi, mis: bakar, rebus, goreng, kukus
e.
Nilai gizi: diharapkan nilai gizi menu sesuai standar kebutuhan gizi, penting dilengkapi standar porsi dan standar resep
4
4. Langkah-langkah Perencanaan Menu (Jusniati, 2012) :
Tabel 2. Langkah Perancanaan Menu. 1. 2. 3.
Menentukan macam/pola menu (menu standar/pilihan) Menentukan siklus/putaran menu Menetapkan waktu penggunaan menu yang telah disusun Menetapkan jenis dan frekuensi penggunaan bahan makanan, sesuaikan dengan dasar/master menu Membuat mater menu sesuai dengan siklus yang ditetapkan Menyiapkan katalog hidangan dan digunakan untuk mengisi hidangan pada master menu Meneliti kembali kesesuaian menu dengan kecukupan gizi (dengan melihat standar resep) dan biaya yang ada/direncanakan
4. 5.
6.
7.
Pelaksanaan menu Variasikan berbagai ragam bahan makanan untuk siklus menu yang akan dibuat. pada prinsipnya semua bahan makanan yang ada baik dan bergizi. Hanya pada saat menggunakan bahan makanan, pilihlah bahan makanan dengan kondisi yang baik, segar, tidak busuk/rusak. Gunakan juga sumber vitamin dan mineral yang menjaga ke stabilan kadar glukosa di dalam darah. Penggunaan karbohidrat di batasi sebaiknya gunakan karbohidrat yang kadar glukosa rendah untuk mencegah terjadinya Hiperglikemia sehingga responden dapat memiliki pola hidup dengan sehat. Selain itu perhatikan frekuensi pemakaian bahan makanan dalam siklus menu 3 hari. Variasikan cara pengolahan makanan, misalnya dipanggang, dibakar, direbus, dikukus, atau digoreng. Sehingga tidak ada kebosanan dalam hal mengkonsumsi makanan dalam siklus menu yang disediakan. Sajikan menu dengan penyajian yang menarik sehingga menggugah selera makan, agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi dan tidak membosankan.
5. Hal lain yang harus diperhatikan dalam menyusun menu (Sukarti, 2010) : a. Kumpulkan
sebanyak-banyaknya berbagai jenis hidangan untuk
makan pagi, siang
atau sore. Makin banyak makin baik, sehingga
memungkinkan variasi yang lebih banyak. b. Buatlah master menu yang memuat garis besar frekuensi penggunaan siklus menu yang berlaku. c. Tentukan lebih dahulu hidangan lauk hewani yang serasi, warna, komposisi, konsistensi, bentuk dan variasinya.
5
d. Disusul dengan lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah dan akhirnya makanan selingan e. Siapkan formulir penilaian menu (terutama terhadap menu yang baru) f. Nilailah menu dengan beberapa penilai yang objekstif g. Buat kembali perbaikan menu dan selanjutnya menu siap untuk dipakai
6
BAB III SUSUNAN MENU
A. Menu siklus 10 hari
VIP I DAN KENANGA
Waktu
Pagi
Snack Siang
Snack Sore
Jenis hidangan
Nasi putih Bubur Telur dadar gulung Tumis kacang panjang Roti tawar + selai Teh serai Nasi putih Bubur Semur ayam Ayam bakar Orak arik (wortel + janten + taoge) Acar tahu Buah semangka Bubur kacang ijo Nasi putih Bubur Ikan asam padeh Cah kangkung Tempe bacem Buah pisang
KELAS II DAN III
Waktu
Pagi
Snack Siang
Sore
Jenis hidangan
Nasi putih Dadar telur gulung Tumis kacang panjang Roti tawar + selai Teh serai Nasi putih Semur ayam Lodeh (Sawi putih + wortel) Acar tahu Buah semangka
Nasi putih Ikan asam padeh Tumis (kangkung + taoge) Tempe bacem Buah pisang
7
VIP I DAN KENANGA
Waktu
Pagi
Snack Siang
Snack Sore
Jenis hidangan
Nasi putih Bubur Semur telur Sop brokoli (Buncis + wortel + kembang kol) Puding kurnia Jus papaya Nasi putih Bubur Arsik ikan Ikan bumbu kuning Tumis (sawi putih + taoge) Opor (tempe potong kecil-kecil) Buah papaya Naga sari Teh manis Nasi putih Bubur Ayam Kentucky Sayur asam (terong ungu + kacang panjang + jagung manis) Sop tahu / sambal Buah pisang
KELAS II DAN III
Waktu
Pagi
Snack Siang
-
Sore
Jenis hidangan
Nasi putih Semur telur Sop sayuran (buncis + wortel + kembang kol) Puding kurnia Teh jahe Nasi putih Arsik ikan Tumis (sawi putih + tauge) Sambal goring (tempe potong kecil-kecil) Buah papaya -
Nasi putih Ayam Kentucky Sayur asam (terong ungu + kacang panjang + jagung manis) Sop tahu/ sambal Buah pisang
8
VIP I DAN KENANGA
Waktu
Pagi
Snack
Siang
Snack Sore
Jenis hidangan
Nasi putih Bubur Telur bumbu bali Soto sayuran (wortel + taoge) Roti bakar Pisang rebus Teh manis Nasi putih Bubur Pepes bakar Tauco (Terong telunjuk + melinjo) Sayur bening (kacang panjang + wortel) Utri Teh manis Nasi putih Bubur Gulai ayam Opor ayam Tumis (sawi manis + tauge) Orak-arik wortel + buncis Tempe goreng Kentucky/tempe bumbu tomat Buah pisang
KELAS II DAN III
Waktu
Pagi
Jenis hidangan
Nasi putih Telur bumbu bali Soto sayuran
Snack Pisang rebus Teh manis Siang Nasi putih Pepes ikan Tauco (Terong telunjuk + melinjo + Kacang Panjang) Acar tahu Buah semangka -
Sore
-
Nasi putih Gulai ayam Tumis (Sawi Manis + Tauge) Tempe goreng Kentucky
9
VIP I DAN KENANGA
Waktu
Pagi
Jenis hidangan
Nasi putih Bubur Acar (Telur Mata Sapi) Sop kimlo (Jamur + kentang + wortel + soun) Snack Pudding hunkwe gula merah Teh serai Siang Nasi putih Bubur Tauco ikan Bening bayam (Bayam + jagung manis) Sambal (Tempe potong kecil-kecil) / tumis cina tempe Buah semangka Snack Cracker isi vla Jus papaya Sore Nasi putih Bubur Asam manis ikan Sop (Gambas + wortel + bakso + jagung manis) Perkedel tahu / bumbu kuning Buah pisang
KELAS II DAN III
Waktu
Pagi
Jenis hidangan
Nasi putih Telur mata sapi (Acar) Sop kimlo (Jamur + kentang + wortel + soun)
Snack Pudding hunkwe gula merah Teh serai Siang Nasi putih Tauco ikan Bening (Bayam + jagung manis) Sambal (tempe potong kecil-kecil Buah semangka
-
Sore
-
Nasi putih Asam manis ikan Sop (Gambas + wortel + bakso + jagung manis) Perkedel tahu Buah pisang
10
VIP I DAN KENANGA
Waktu
Pagi
Snack Siang
Snack Sore
Jenis hidangan
Nasi putih Bubur Kalio telur bulat Tumis buncis + wortel Bolu labu kuning Teh manis Nasi putih Bubur Ikan gulai Ikan bumbu tomat Capcai (brokoli + wortel + sawi putih) Tahu goreng Buah semangka Pisang rebus Jus wortel Nasi putih Bubur Kare (Ayam) Orak – arik (Kacang panjang + Janten + wortel) Opor tempe Buah pisang
KELAS II DAN III
Waktu
Pagi
Jenis hidangan
Nasi putih Omelette telur Sop (Brokoli + wortel + kentang)
Snack Pudding gula merah Teh jahe Siang Nasi putih Semur ayam Soto ayam (Wortel + tauge + soun) Tempe kentucky Buah papaya
-
Sore
-
Nasi putih Arsik ikan Tumis (sawi putih + tauge) Semur tempe Buah pisang
11
VIP I DAN KENANGA
Waktu
Pagi
Jenis hidangan
Nasi putih Bubur Sambalado (Telur mata sapi) Sop daging (kentang + buncis + wortel) Snack Puding melon Teh serai Siang Nasi putih Bubur Ikan pindang Sambalado ikan goring Gulai bening (labu kuning + kacang panjang) Semur tempe / opor tempe Buah papaya Snack Bolu pisang Jus papaya Sore Nasi putih Bubur Ayam kalasan Opor ayam Sayur asem (terong ungu + jipang + melinjo) Bening jipang + wortel Acar tahu Buah pisang
KELAS II DAN III
Waktu
Pagi
Jenis hidangan
Nasi putih Kalio telur bulat Tumis buncis + wortel
Snack Bolu labu kuning Teh manis Siang Nasi putih Ikan gulai Tumis (sawi manis + tauge) Tahu goreng Buah semangka
-
Sore
-
Nasi putih Kare (ayam) Orak arik (kacang panjang + janten + wortel) Bacem (tempe) Buah pisang
12
VIP I DAN KENANGA
Waktu
Pagi
Jenis hidangan
Nasi putih Bubur Omelette telur Sop (brokoli + wortel + kentang) Snack Pudding gula merah Agar-agar Teh jahe Siang Nasi putih Bubur Semur ayam Acar ikan kukus Sop macaroni (wortel + buncis) Tempe Kentucky Tempe bumbu putih Buah papaya Snack Bubur sumsum Sore Nasi putih Bubur Arsik ikan Tumis (sawi putih + tauge) Orak arik taoge + wortel Semur tempe Opor tempe Buah pisang
KELAS II DAN III
Waktu
Pagi
Snack
Siang
-
Sore
Jenis hidangan
Nasi putih Sambalado (telur mata sapi) Sop (macaroni + buncis + wortel) Puding melon Teh serai Nasi putih Asam manis ikan Gulai (labu kuning + kacang panjang) Goreng/sambal tempe Buah papaya
-
Nasi putih Ikan sambalado Sayur asem (terong ungu + jipang + melinjo ) Tahu
13
VIP I DAN KENANGA
Waktu
Pagi
Jenis hidangan
Nasi putih Bubur Gulai (telur ceplok) Tumis cina (kacang panjang + tauge) Snack Bubur sumsum Siang Nasi putih Bubur Asam padeh ikan Lodeh (jipang + wortel) Orak arik (jipang + wortel) Tempe bacem / goreng Buah semangka Snack Puding papaya Teh manis Sore Nasi putih Bubur Tauco (ayam) Ayam bumbu kuning Sop gambas + wortel + jagung + soun Tahu goreng Tahu bumbu tomat Buah pisang
KELAS II DAN III
Waktu
Pagi
Snack Siang
-
Sore
Jenis hidangan
Nasi putih Gulai telur ceplok Tumis cina (kacang panjang + tauge) Bubur sumsum Nasi putih Asam padeh ikan Lodeh (jipang + wortel) Bacem / goring (tempe) Buah semangka -
Nasi putih Tauco (Ayam) Sayur manis (Sawi putih + tauge) Tahu goreng Buah pisang
14
VIP I DAN KENANGA
Waktu
Pagi
Jenis hidangan
Nasi putih Bubur Dadar telur Orak arik (janten + wortel + tauge + kacang panjang) Snack Kolak pisang Pisang rebus Teh manis Siang Nasi putih Bubur Ayam Kentucky Opor ayam Orak arik (buncis + janten + wortel) Perkedel tahu Buah papaya Snack Cracker isi sayur Jus papaya Sore Nasi putih Bubur Ikan sambal Ikan pindang Bening (bayam + jagung muda) Tempe bumbu kuning Tempe (mendoan) Buah pisang
KELAS II DAN III
Waktu
Pagi
Jenis hidangan
Nasi putih Dadar telur Orak arik (janten + wortel + tauge)
Snack Kolak pisang Pisang rebus Siang Nasi putih Ayam kalasan Orak-arik (buncis + janten + wortel) Tahu bumbu tomat pepaya
-
Sore
-
Nasi putih Sambal ikan Sayur bening (bayam + jagung muda) Mendoan tempe Buah pisang
15
VIP I DAN KENANGA
KELAS II DAN III
Waktu
Jenis hidangan
Waktu
Pagi
Bubur ayam Semur telur Kerupuk udang goreng Kue kumbu Teh jahe
Pagi
Snack
Jenis hidangan
Nasi putih Bubur ayam Kerupuk udang goreng Snack Kue kumbu Teh jahe
Siang
Nasi putih Siang Nasi putih Bubur Ikan goreng kentucky Rending daging Cah kangkung + tauge Sop daging + tahu Acar tahu Tempe goreng tepung Buah papaya Orak arik (jipang + wortel) Sop sayuran (wortel + buncis + kembang kol) Tempe goreng Buah semangka Snack Dadar gulung Jus semangka Sore Nasi putih Sore Nasi putih Bubur Rendang daging Ikan goreng Kentucky Sop (jipang + wortel) Ikan asam padeh Mendoan (tempe) Cah kangkung + tauge Buah pisang Sayur bening kacang panjang + wortel Tumis cina tempe (potong kecil-kecil) Buah pisang
16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Penyusunan menu memperhatikan nilai gizi, seperti energi, karbohidrat yang dibatasi dalam asupan. Akan tetapi diperlukannya konsumsi Serat agar tubuh mendapatkan glukosa alami dalam buah yang mudah dicerna pada penderita Diabetes . nilai gizi yang terdapat dalam makanan akan mempengaruhi
kebutuhan
setiap
individu,
kebutuhan
gizi
individu
dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, aktivitas atau pekerjaan, dan keadaan fisiologis (kondisi kehamilan, sakit, dan anak-anak pada masa pertumbuhan)
B. Pembahasan Pengolahan Makanan yang baik Pengolahan makanan merupakan salah satu proses penerapan panas dari bahan mentah menjadi matang dengan cara sesuai, untuk setiap bahan dasar dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu proses memasak
hanya
berlangsung
selama
panas
mengenai
bahan
makanan. Teknik Pengolahan untuk siklus menu penyakit diet hati dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Panas basah (most heat) dan panas kering atau dry heat cooking (Alam,2010) Panas basah adalah teknik makanan dengan air/minyak banyak Teknik pengolahan menggunakan panas basah : KETERANGAN
PENGERTIAN
Boiling (Merebus)
Melunakkan atau mematangkan bahan makanan dalam cairan (air,kaldu,santan atau susu) dengan temperatur besar
Poaching
Teknik memasak makanan dengan merebus bahan makanan tetapi menggunakan temperatur kecil
Braising
Merebus bahan dengan cairan lebih sedikit dari bahan tersebut dan menggunakan api kecil.
Stewing
Merebus makanan dengan santan dan temperatur besar (menggulai)
17
Steaming
Mengukus bahan makanan dengan bantuan air mendidih
Au Bain Marie
Mengetim bahan makanan. Mengetim : teknik mengolah makanan dengan bantuan 2 panci,dimana panci bagian bawah terdapat air mendidih,sedangkan panci atas adalah bahan makanan.
Simmering
Merebus makanan dengan api kecil dengan bahan makanan yang sedikit
Blamsing
Merebus buah/sayuran dengan cepat yang bertujuan untuk membunuh kuman yang ada di bahan makanan tersebut.
18
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Penyusunan menu merupakan kombinasi yang serasi dari berbagai masakan yang merupakan sumber energi, sumber protein dan mineral serta sumber berbagai vitamin. Perencanaan menu tersebut haruslah mernperhatikan 3 faktor, yaitu perencanaan pola menu, master menu dan siklus menu 2. Penyusunan
menu
menggunakan
dasar
standar
diet
dan
berdasarkan Standar Menu dari RSUD Deli Serdang.
19
DAFTAR PUSTAKA Adam, M.F., 2009. Diabetes Melitus Gestasional . Dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., Setiati, S., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam, 1952-1956. Alam, N et al. (2010). Nutritional Status, Dietary Intake, and Relevant Knowledge of Adolescent Girls in Rural Bangladesh. J health popul nutr 2010 feb;28(1):86- 94 Issn 1606-0997. Almatsier, S. (2013).Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Cetakan Kesembilan.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. American Diabetes Association., 2012. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care volume 35 Supplement 1 : 64-71. Amod, et al, 2012, Guideline for The Management of Type 1 Diabetes (Revised), JEMDSA vol.37, Number 2 : Sup 1, page : S43 Anderson, J.W. 2012.Modern Nutrition In Health And Disease. Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI Bintanah.S, & Erma H. (2012), Asupan Serat Dengan Kadar Gula Darah, Kadar Kolesterol Total Dan Status Gizi Pada Pasien Diabetus Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Roemani Semarang . Lppm Unimus. Canadian Diabetes Association, 2013, Definition, Classification And Diagnosis Of Diabetes, Prediabetes And Metabolic Syndrome, Canadian Journal Of Diabetes. Vol 37: S8-S11 Depkes RI, 2012. Sistem Kesehatan Nasional Kategori Umur. Jakarta. Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
20
Dewi, Sri. 2012. Efektifitas Pendidikan Kesehatan Tentang Nutrisi dan Perawatan Luka dengan Video Terhadap Penyembuhan Luka Sesar. Universitas Indonesia. Tesis Ilmu Keperawatan E.Beck, M. 2011. Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan Penyakit- penyakit untuk Perawat dan Dokter.kerjasama ANDI Yogyakarta dengan Yayasan Essentia Medica (YEM). Yogyakarta Efranda, J., 2014, Analisis Cost-Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Oral Kombinasi dan Antihipertensi pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Disertai Hipertensi di Poliklinik Khusus RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2013. Thesis, Fakultas Farmasi, Universitas Andalas Padang Fransina, E. (2012) Analisis Biaya Makanan yang Hilang pada Penyelenggaraan Makanan Sistem Outsourching di RSUD Yowari Jayapura-Papua. Tesis. Universitas Gadjah Mada. Gibney. M. J, Margetts. B. M, Kearney. J. M, Arab. L. 2009.Gizi Kesehatan Masyarakat (Public Healty Nutrition). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Gultom Y. 2012. Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus Tentang Manajemen Diabetes Melitus di RSUP Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta Pusat.Skripsi.Universitas Indonesia. Harvie, N. 2011.Sisa Makakan Lunak Ditinjau Dari Citarasa Makanan Rumah Sakit Dan Konsumsi Makanan Dari Luar Pada Pasien Rawat Inap Kelas III di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur, Tahun 2011. Poltekkes Jakarta II. Karya Tulis Ilmiah Jurusan Gizi. Iwaningsih, Sri. 2010. Konsep Better Hospital Food, dalam Materi Short Course Food Service. Asosiasi Dietisien Indonesia, Garden Permata Hotel, 23-26 Juni. Bandung. Jusniati, jufri.2012, Manajemen Pengelolaan Makanan Di Rumah Sakit Umum Lanto
Dg.
Pasewang
Kabupaten
Jeneponto.Universitas
hasanuddin.Makasar.
21
Maliya, A & Wibawati, R. 2011. Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii Di Wilayah Puskesmas Masaran, 4(1), 68 –79. Maliya, A & Wibawati, R. 2011. Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii Di Wilayah Puskesmas Masaran Marjan, A. Q., & Masyarakat, D. G. (2013). Hubungan Antara Pola Konsumsi Pangan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Osteoporosis Pada Lansia Di Panti Werdha Bogor . Gizi Dan Pangan, 8(2), 123 –128. Ngaisyah. Dewi Rr. 2015. Hubungan Pola Makan Dengan Tingkat Gula Darah Anggota DPRD Propinsi Kalimantan Timur . Medika Respati., Vol X. No.2 (April). Nugraheni, Elizabeth S. 2013. Laporan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.Universitas WIJAYA Kusuma Surabaya. Surabaya PERKENI.2011. Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2011. Semarang : PB PERKENI. Rahayu.2012 . Produksi Tahu .Yogyakarta : Kanisius Rimbawan, Siagian, A. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Penebar Swadaya. Jakarta. Sandjaja, Dkk. 2010.Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. KOMPAS. Jakarta. Siahaan G, Effendi N, Dini L. 2015.
Hubungan Asupan Zat Gizi dengan
Trigliserida dan Kadar Glukosa Darah pada Vegetarian . Indonesia Journal of Human Nutrition, Vol.2 No.1: 48-59 . Silviani, Fatma. 2012. Konsumsi Zat Gizi dan Daya Terima Pasien Rawat Inap Penyakit
Ginjal
Kronik
Terhadap
Makanan
yang
Disajikan
RSUP
Fatmawati.Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. 2012. Soenardi, Titu. 2014. Mengangkat Gizi & Makanan Kuliner Rumah Sakit .
22
Sukarti.2010. Hubungan Variasi Menu dan Makanan dengan Sisa Makanan Pasien
Rawat
Inap
di
Paviliun
Wijaya
Kusuma
BPRSUD
Kota
Salatiga.Universitas Muhammadiyah Semarang 2010. Tandra, Hans. 2014. Strategi Mengalahkan Komplikasi Diabetes. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Tjokroprawiro, Askandar. (2009). Hidup Sehat dan Bahagia bersama Diabetes . Jakarta: Penebar Swadaya Umagapi, aryatuti, dkk. 2012. Laporan Praktik Kerja Lapangan Di Rumah Sakit Di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate. Politeknik Kesehatan Ternate. Utomo, O. M., Azam, M., & Ningrum, D. N. A. 2012. Pengaruh Senam Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes. UJPH Unnes Journal of Public Health, 1(1), 37 –40 Wardani,A.R & Triyanti (2011). Asupan Karbohidrat sebagai Faktor Dominan yang Berhubungan dengan Kadar Gula Darah Puasa . Carbohydrate Intake as a Dominant Factor Related to Fasting Blood Glucose Level, (2007), 71 – 77 Williams P, Walton K. 2011. Plate Waste in Hospital and Strategies For Change. e- SPEN,The European e Journal of Clinical Nutrition and Metabolism, 6 (6), e 235-e 241. Yatim, F. Kendalikan Obesitas dan Diabetes : Mengatur Pola Hidup dan Pola Makan. Jakarta : Indocamp; 2010.
23