ACARA I RANGKAIAN DIODE A. Tujuan juan 1. Mampu membuat membuat rangkaian rangkaian penggunting penggunting diode dan dan pengiris pengiris terpanjar terpanjar.. 2. Mampu mengetah mengetahui ui bentuk bentuk gelombang gelombang keluaran keluaran pada pada rangkaian rangkaian penggunti penggunting ng diode dan
pengiris tapis. 3. Menentukan Menentukan tegangan tegangan keluaran keluaran penggunting penggunting diode diode dan pengiri pengiriss terpanjar terpanjar serta serta grafik grafik tegangan keluarannya. B. Landa Landasa san n Teori Ada beberapa jenis rangkaian penggunting diode yakni penggunting diode seri, penggunting diode sejajar, penggunting terpanjar dan pengiris. Pada diode seri, bentuk gelombang tegangan keluaran (Vo (Vo menjadi kurang dari tegangan masukan karena adanya tegangan potong dan ke!ondongan !irri stati! diode. Pada penggunting diode sejajar, resistor beban dan diode " membentuk suatu pembagi tegangan. #ambatan diode ke!il jika anoda positif dan bernilai besar jika anoda negati$e. %ika rangkaian penggunting terpanjar kekutuban baterai kita balikkan, maka diperoleh rangkaian pengiris (&utrisno, 1'). &uatu rangkaian pengapit merupakan rangkaian yang dapat membuat agar pun!ak tegangan bolak * balik berada pada suatu tingkat tertentu. &ehingga sering dikenal dengan nama pemulih "+ atau pemulih garis dasar (idodo, 2--2 "iode merupakan piranti nonlinier, karna grafik arus terhadap tegangan bukan berupa garis lurus. "alam rangkaian diode yang diberi bias maju, ujung positif baterai menyatu sisi P (anoda melalui hambatan, dan ujung negati$e baterai dihubungkan dengan sisi n (katoda. "engan hubungan seperti ini, rangkaian akan mendorong lubang dan ele!tron besar menuju sambungan (Mal$ino, 2--3.
Pada dapat menghitung
rangkaian diode diatas kita
V 0
dengan rumus sebagai berikut /
0etika V 1 > 0 , diode terpanjar mundur, sehingga
1
V 0=
R max Rmax + R f
+V 1 ; v 0 v i
0etika V 1 < 0 , diode terpanjar maju, akibatnya V 0= I × Rf −V D= +atatan
R max Rmax + R f
Rf ≪ Rmax
× Rf −V D ; v 0 v D
, sehingga
Rf
diabaikan.
Pada rangkaian pengiris terpanjar diatas kita dapat menghitung teganagan keluaran dengan rumus / 0etika V 1 > V b , diode terpanjar mundur, sehingga
V 0=
R max Rmax + R f
+V i ; v 0 v j
0etika V 1 < V b , diode terpanjar maju, akibatnya V 0= I × Rf −V D=
R max Rmax + R f
× Rf −V D ; v 0 −v b
C. Alat Alat dan dan Baha Bahan n 1. siloskop 2. +atu daya 3. &ign &ignal al gene genera rato tor r . Papan ro roti . Probe ). 0abe 0abell peng penghu hubu bung ng 4. Mult Multim imet eter er 5 gal$ gal$an anom omet eter er . "iod "iodee (16 (16 --2 --2 '. 7esi 7esist stor or (1-(1-- k8 k8 D. Prosedu Prosedurr Percob Percobaan aan 1. Peng Penggu gunt ntin ing g dio diode de a. &iapkan &iapkan alat alat dan dan bahan bahan yang yang dibu dibutuh tuhkan kan.. 2
b. 9uatlah rangkaian seperti gambar diba:ah ini /
!.
Atur grafik tegangan masukan, pengkalibrasian dan pengaturan frekuensi pada sinyal generator yang kita berikan
sesuai petunjuk per!obaan. d. 9erikan grafik tegangan masukan berupa kotak dan segitiga. e. Amatilah grafik tegangan keluaran yang terlihat pada osiloskop. f. ;ambar grafik tegangan masukan dan grafik tegangan keluaran hasil dari pengamatan. 2. Pengiris terpanjar a. &iapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. b. 9uatlah rangkaian seperti gambar diba:ah ini /
!. Atur grafik tegangan masukan, pengkalibrasian dan pengaturan frekuensi pada sinyal generator yang kita berikan sesuai petunjuk per!obaan. d. 9erikan grafik tegangan masukan berupa kotak dan segitiga. e. Amatilah grafik tegangan keluaran yang terlihat pada osiloskop. f. ;ambar grafik tegangan masukan dan grafik tegangan keluaran hasil dari pengamatan. E. asil Pen!a"atan 1. Penggunting diode. 6o
V 1 ( nilai atau grafik )
V 0 ( nilai atau grafik )
3
( volt )
( volt ) volt
1.
¿
=0,2÷¿
time
¿
= 0,2 ms =2 x 10−4 s
A = 2,6÷¿
¿ 2,4 ÷¿
volt
¿ time
=0,2÷¿ = 0,2 ms =2 x 10−4 s
¿
A = 2÷¿
¿ 2÷¿
2. Pengiris terpanjar 6o
1.
V 1 ( nilai atau grafik )
V 0 ( nilai atau grafik )
(volt )
(volt )
volt
volt
¿
=0,2÷¿
¿
= 0,2 ms =2 x 10−4 s
time
time
¿
A = 0,2÷¿
¿
=0,2÷¿ = 0,2 mS =2 x 10−4 s
A = 0,5÷¿
4
#. Analisis Data 1. Penggunting diode a. Masukan volt =0,2÷¿ "ik / ¿
time
¿
= 0,2 ms =2 x 10−4 s
A = 2÷¿
¿ 2÷¿ V pp ,V p , V ef ,T ,f
"it /
<
Penyelesaian
V pp=
volt
¿
×A
¿ 0,2 x 2
¿ 0,4 $olt V p=
V pp 2
= 0,4 =0,2 volt 2
V ef =V p √ 2
¿ 0,2 √ 2 volt T =
time
¿
×
5
¿ 2 x 10−4 × 2 ¿ 4 x 10−4 s f =
¿
1
T 1 −4
4 x 10
Hz
b. 0eluaran volt =0,2 volt "ik / ¿
time
¿
= 0,2 ms =2 x 10−4 s
A = 2,6÷¿
¿ 2,4 ÷¿ V pp ,V p , V ef , T , f
"it /
<
Penyelesaian
V pp=
volt
¿
×A
¿ 0,2 x 2,6 ¿ 0,52 $olt V p=
V pp 2
=
0,52 2
= 0,26 volt
V ef =V p √ 2
¿ 0,26 √ 2 volt T =
time
¿
×
¿ 2 x 10−4 × 2,4 ¿ 4,8 x 10−4 s
6
f =
¿
1
T 1
Hz
−4
4,8 x 10
2. Pengiris terpanjar a. Masukan volt =0,2÷¿ "ik / ¿
time
¿
= 0,2 ms =2 x 10−4 s
A = 0,2÷¿
¿ 2÷¿ V pp ,V p , V ef , T , f
"it /
<
Penyelesaian
V pp=
V p=
V p 2
=
volt
¿
0,04 2
=0,02 volt
×A
¿ 0,2 x 0,2
¿ 0,04 $olt V ef =V p √ 2
¿ 0,02 √ 2 volt T =
time
¿
×
¿ 2 x 10−4 × 2 ¿ 4 x 10−4 s f =
1
T
7
¿
1 −4
4 x 10
Hz
b. 0eluaran volt =0,2÷¿ "ik / ¿
time
= 0,2 ms =2 x 10−4 s
¿
A = 0,5÷¿
¿ 1,6÷¿ V pp ,V p , V ef , T , f
"it /
<
Penyelesaian
V pp=
V p=
V p 2
=
volt
¿
0,1 2
= 0,05 volt
×A
¿ 0,2 x 0,5
¿ 0,1 $olt V ef =V p √ 2
¿ 0,05 √ 2 volt T =
time
¿
×
¿ 2 x 10−4 × 1,6
¿ 3,2 x 10−4 s f =
¿
1
T 1 −4
3,2 x 10
Hz
G. Pe"bahasan 8
Pada per!obaan kali ini kami melakukan per!obaan yang berjudul rangkaian diode. &e!ara etimologi, diode berarti dua elektroda, dimana elektrodaelektrodanya tersebut adalah anoda yang berpolaritas positif dan katoda yang berpolaritas negatif. Praktikum ini bertujuan untuk mampu membuat rangkaian penggunting diode, mengetahui bentuk gelombang keluaran kemudian menentukan tegangan keluarannya. &ebelum per!obaan dimulai kami mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan, dan kami mengkalibrasi terlebih dahulu supaya tidak ada tegangan yang tersisa diprobe atau probenya netral, kalibrasi penting dilakukan untuk menampilkan suatu bentuk gelombang pada layar dan seluruh dari pengatur dan rangkaian dalamnya tersedia untuk kegunaan tersebut. Pada eksperimen pertama yaitu menentukan keluaran rangkaian penggunting diode. 9entuk gelombang penggunting diode yang digunakan yaitu gelombang sinusioda. 7angkaian penggunting dioda bentuk gelombang masukan dan keluarannya hampir sama, hanya saja amplitude dan panjang gelombangnya yang berbeda, maksudnya bentuk gelombang masukan memiliki bentuk lembah dan pun!ak yang sama seperti bentuk gelombang sinusioda pada umumnya, sedangkan pada keluarannya bentuk gelombangnya seperti digunting dibagian lembahnya, sehingga namanya penggunting diode. 9erdasarkan
penganalisian hasil ekseperimen diketahui −4
2 × 10
s , A mplitudo (A sebesar
analisis data diperoleh
V p
sebesar
−4
¿ 2÷¿
0,4 volt
,sedangkan pada keluarannya diketahui 2 × 10
volt
s , A mplitudo (A sebesar
volt
¿
sebesar
dan
dan
dan
¿
f sebesar
0,2÷¿
¿
sebesar
. &etelah melalui
1 −4
4 x 10
dan
sebesar
time
dan 2÷¿
sebesar
sebesar
2,6÷¿
0,2÷¿
Hz
time
sebesar
¿
2,4 ÷¿
.
Pada eksperimen kedua yaitu mengukur tegangan keluaran pengiris terpanjar. 9entuk gelombang pengiris terpanjar yang digunakan saat eksperimen yaitu gelombang sinusioda. 7angkaian pengiris terpanjar bentuk gelombang masukan dan keluarannya berbeda. ;elombang masukannya sama seperti gelombang sinusoida pada umumnya,
9
sedangkan pada gelombang keluarannya seperti tidak memiliki lembah, yang terlihat hanya bagian bukit saja, 9erdasarkan penganalisian hasil ekseperimen diketahui tegangan keluaran
volt
¿
sebesar
sebesar
dan
0,2÷¿
1,6÷¿
f sebesar
dan
time
¿
sebesar
−4
2 x 10
s , A sebesar
. &etelah melalui analisis data diperoleh
1 −4
3,2 x 10
Hz
V p
sebesar
0,5÷¿
dan
0,05 volt
.
#asil eksperimen tidak sesuai dengan pembahasan, ini dikarenakan ada kesalahan saat melakukan eksperimen atau kurang teliti dan tidak pas saat memasang rangkaian, mungkin saja ada yng longgar dan juga bisa dikarenakan alat * alat yang digunakan ada yang tidak berfungsi dengan baik. . Kesi"$ulan "ari eksperimen yang telah dilakukan dapat disimpulkan bah:a "ioda adalah salah satu alat yang disebut sebagai semikonduktor yang hanya dapat mele:atkan arus dalam satu arah saja. 7angkaian penggunting diode bentuk gelombang masukan sama seperti gelombang sinusoida pada umumnya sedangkan gelombang keluaran seperti terpotong atau tergunting dibagian lembahnya, sehingga namanya penggunting diode, &edangkan pada pengiris terpanjar bentuk gelombang masukan sama seperti gelombang masukan pada eksperimen penggunting diode yaitu seperti gelombang sinusoida pada umumnya, sedangkan gelombang keluarannya seperti teriris di bagian lembahnya, sehingga yang terlihat hanya bagian bukit saja, makanya namanya pengiris terpanjar.
ACARA II RANGKAIAN PENG%AT CO&&ON E&ITER A. Tujuan 1. Mampu membuat rangkaian penguat !ommon emitter. 2. Mampu menganalisis rangkaian penguat !ommon emitter. 3. Mengetahui bentuk gelombang masukan dan gelombang keluaran pada rangkaian
penguat !ommon emitter. B. Landasan Teori 10
Penguat +ommon =mitor adalah penguat yang kaki emitor transistor digroundkan lalu input dimasukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat +ommon =mitor juga mempunya karakter sebagai penguat tegangan. Penguat bias baris mempunyai titik kerja > yang tidak stabil. leh karena itu, jenis ini tidak banyak digunakan sehingga yang banyak digunakan adalah penguat emitter-biased karena mempunyai titik kerja > yang stabil. Pada tegangan emitter tidak terdapat tegangan A+ karna pengaruh dari penggunaan kapasitor bypass. %ika kapasitor bypass terhubung terbuka, akan terdapat tegangan antara emitter dan ground. ;ejala ini akan segera dapat diidentifikasikan sebagai kapasitor yang terhubung terbuka (Mal$ino, 2--3. %ika tegangan keluaran turun oleh pertambahan arus beban, maka V9= (tegangan basisemitter bertambah dan arus beban bertambah besar pula, sehingga titik ? (kerja bergeser keatas sepanjang garis beban, dan V=+ (tegangan emitter!ole!tor berkurang. Akibatnya Vo (tegangan keluaran bertambah besar mela:an turunnya Vo oleh arus beban sehingga keluaran Vo akan tetap (&utrisno, 1'). =mitter menjadi bagian bersama untai masukan dan keluaran. 7esistansi keluarannya adalah resistansi didalam penguat yang terlihat oleh beban, resistansi keluaran, diperoleh dengan membuat Vs @ - dan 7 (hambatan beban @ ∾. "engan menghubungkan pembangkit luar pada ujung keluaran, maka arus mengalir kedalam penguat (idodo, 2--2. C. Alat dan Bahan 1. &ignal generator 2. siloskop 3. Probe . Papan roti . Multimeter ). 7esistor (18, 2- k8, dan 2-- k8 4. 0apasitor ( 1BC dan 2BC . Dransistor 9+ '. Po:er supply "+ E ) Volt D. Prosedur Percobaan 1. &iapkan alat dan bahan yangndigunakan untuk per!obaan. 2. 9uatlah rangkaian seperti gambar diba:ah ini / E)V(d! 73 71 +1 E
+2 E
Vo
11
V1
> 72
3. ;unakan 7 1 @ 2-- k8, 7 2 @ 24 k8, 7 3 @ 3 kohm +1 @ BC dan +2 @ 2BC. . Mengukur tegangan basis dan terminal kolektor transistor > dengan menggunakan multimeter d!. . Memasang signal generator pada Vi dengan gelombang sinus pada frekuensi 1 0#F dan dengan amplitude 1 mV. ). Mengamati gelombang output dengan menggunakan osiloskop dan menghitung gain (penguatnya. 4. Mengubah frekuensi masukan dalam kisaran audio.
E. asil Pen!a"atan
6o 1.
V 1 ( nilai atau grafik )
V 0 ( nilai atau grafik )
( volt )
(volt )
volt
¿ =0,5 ÷¿
time
¿
= 0,5 ms =5 x 10−4 s
volt
¿ =0,5 ÷¿
time
¿
= 0,5 ms =5 x 10−4 s
A =1,2 ÷¿
A = 0,2÷¿
¿ 1÷¿
¿ 1,6÷¿
#. Analisis Data 1. Masukan 12
volt
"ik /
=0,5 ÷¿
¿
time
¿
= 0,5ms =5 x 10−4 s
A =1,2 ÷¿
¿ 1÷¿ V pp ,V p , V ef ,T ,f
"it /
<
Penyelesaian
V pp=
volt
¿
×A
¿ 0,5 x 1,2
¿ 0,6 $olt V p=
V pp 2
=
0,6 2
=0,3 volt
V ef =V p √ 2
¿ 0,3 √ 2 volt T =
time
×
¿
¿ 5 x 10−4 × 1 ¿ 5 x 10−4 s f =
¿
1
T 1 −4
5 x 10
Hz
2. 0eluaran volt 0,5 "ik / ¿ = volt
13
time
¿
= 0,5 ms =5 x 10−4 s
A = 0,2÷¿
¿ 1,6÷¿ V pp ,V p , V ef , T , f
"it /
<
Penyelesaian
V pp=
volt
¿
×A
¿ 0,5 x 0,2 ¿ 0,1 $olt V p=
V pp 2
=
0,1 2
= 0,05 volt
V ef =V p √ 2
¿ 0,05 √ 2 volt T =
time
×
¿
¿ 5 x 10−4 × 1,6 ¿ 8 x 10−4 s f =
¿
1
T 1 −4
8 x 10
Hz
G. Pe"bahasan "alam per!obaan kali ini yang berjudul rangkaian penguat !ommon emitter yang
yang berfungsi sebagai penguat yang didalam rangkaiannya ada yang tidak stabil, penguat disini berfungsi agar alat * alat yang digunakan tidak mengalami kerusakan saat dipakai. Dujuan dari eksperimen ini yaitu untuk membuat rangkaian penguat !ommon amiter, mampu
14
menganalisis rangkaian penguat !ommon emitter dan mengetahui bentuk gelombang masukan dan gelombang keluaran pada rangkaian penguat !ommon emitter. volt =0,5 volt dan #asil dari eksperimen menggunakan ¿
time
= 0,5 ms =5 x 10−4 s yang sama pada masukan dan keluarannya, pada masukannya ¿
didapatkan nilai didapatkan
A =1,2 ÷¿
dan nilai
=1÷¿
. &edangkan pada keluarannya
A = 0,2÷¿ dan nilai =1,6 !i v .
"ari hasil eksperimen yang dilihat berdasarkan gambar pa da osiloskop, bisa dilihat tegangan pada masukan lebih besar dibandingkan tegangan pada keluarannya, ini di karenakan adanya penambahan arus beban, maka tegangan basis emiternya bertambah dan arus bebannya bertambah besar pula. Akibatnya tegangan keluaran bertambah besar mela:an turunnya Vo oleh arus beban, sehingga keluaran Vo akan tetap menurut teori, hasilnya tidak sesuai dengan teori. #asil eksperimen dengan teori tidak sesuai, ini dikarenakan pada saat melakukan eksperimen kurang teliti, alat * alat yang digunakan bisa saja ada yang tidak berfungsi dengan baik dan bisa saja saat melakukan atau membuat rangkaian pada papan roti, resistor, kapasitor atau transistornya ada yang tidak menan!ap dengan baik, atau masih longgar. . Kesi"$ulan 9erdasarkan hasil pengamatan pada rangkaian penguat !ommon emitter maka dapat diambil pada graik tegangan masukan yang berupa gelombang sinusoida, dihasilkan grafik tegangan keluaran berupa gelombang sinusoida yang terbalik 1- derajat dan dengan menghubungkan pembangkit luar pada ujung keluaran maka arus mengalir kedalam penguat yang menghasilkan penguat emitter.
ACARA III INTEGRATOR OP'A&P DAN DI#EREN(IATOR OP'A&P A. Tujuan 1. Gntuk memahami !ara kerja dan bentuk gelombang pada rangkaian integrator opamp. 2. Gntuk memahami !ara kerja dan bentuk gelombang pada rangkaian diferensiator opamp. B. Landasan Teori 15
Penguat operasional atau opamp ( dari kata operasional amplifer adalah penguat di perensial dengan masukan dan satu pengeluaran yang mempuan yai penguatan tegangan yang amat tinggi, yaitu dalam orde 1- . dengan penguatan yang amat tinggi ini, penguat operasional dengan rangkaian balikan lebih banyak digunakan daripada lingkar terbuka. perational Amplifier atau di singkat opamp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi opamp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian in$erter, nonin$erter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi opamp yang paling dasar, yaitu rangkaian penguat in$erting, nonin$erting differensiator dan integrator. Pada pAmp memiliki 2 rangkaian feedba!k (umpan balik yaitu feedba!k negatif dan feedba!k positif dimana Ceedba!k negatif pada opamp memegang peranan penting. &e!ara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur. pamp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial yang memiliki dua masukan. Hnput (masukan opamp ada yang dinamakan input in$erting dan nonin$erting. pamp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka yang tak terhingga besarnya. &eperti misalnya opamp M41 yang sering digunakan oleh banyak praktisi elektronika, memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar 1- I 1-. Penguatan yang sebesar ini membuat opamp menjadi tidak stabil, dan penguatannya menjadi tidak terukur (infinite. "isinilah peran rangkaian negati$e feedba!k (umpanbalik negatif diperlukan, sehingga opamp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur (finite. pamp bisa juga digunakan untuk membuat rangkaianrangkaian dengan respons frekuensi, misalnya rangkaian penapis (filter. 7angkaian dasar sebuah integrator adalah rangkaian opamp in$erting, hanya saja rangkaian umpanbaliknya (feedba!k bukan resistor melainkan menggunakan !apasitor +. 7angkaian integrator banyak digunakan dalam J!omputer analogK sebagai alat untuk meme!ahkan persamaan integral. &irkuit ini dapat di buat dengan menempatkan kapasitor pada input dan output terbalik dan tidak ada re$erse input dibumikan. Hntegrator analog merupakan suatu alat yang sangat berguna dalam banyak kasus penerapan yang memerlukan pembentukan atau peng olahan sinyal analog. %ika L@7 dan L1 diganti oleh suatu kapasitor (seperti pada gambar a, maka dapat ditunjukkan bah:a rangkaian yang terjadi akan melaksanakan operasional integrasi. Masukan dari rangkaian ini 16
tidak perlu berupa sinusoidal dank arena itu diungkapkan oleh symbol huruf ke!il $@$(E. "alam gambar b anak panah berujung dua menunjukkan panah semu. %adi, V −1 −1 i = !anV "= i !t = v !t R # #
∫
∫
"engan demikian penguat ini menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding dengan integral dari tegangan masuk (Millman, 1''3. Penguat diferensial yang digambarkan untuk pertama kali diperkenalkan adalah tahapan yang daya gunanya memungkinkan sebuah penguat operasional untuk menanggapi perbedaan dua sinyal. &eperti yang terlihat maka rangkaian tersebut merupakan hasil kemampuan untuk membuat transistor * transistor yang identik dan hambatan * hambatan yang identik. &imetri ini menyebabkan penguat diferensial. 9ila V1 @ V2 berprilaku sebagai sebuah tahapan peman!ar bersama. &ituasi dimana V1 dan V2 berbeda fase 1-o dan mempunyai besar yang sama dinamakan ragam diferensial +"M (diferensial mode. &ementara ragam bersama (+M/+omon Mode menjelaskan operasi rangkaian bila V1 dan V2 adalah sama. &ifat rangkaian adalah sifat sebuah tahapan peman!ar bersama yang mengandung sebuah resistansi peman!ar yang nilainya 27= (Pantor.&, 1'1. Cungsi rangkaian untuk menghasilkan tegangan yang merupakan fungsi dari tegangan input diferensial :aktu. "iferensiator sirkuit pada dasarnya sebuah pass filter untuk kondensor yang terdiri dari baris dan resistor baris. 0arena reaktansi kondensor meningkat jika frekuensi jatuh, sirkuit ini menghilangkan komponen frekuensi rendah dari input. %ika ada masukan tingkat diterapkan untuk diferensiator, tegangan pada kondensor berubah dalam sekejap sehingga ada tegangan pada resistor berkurang se!ara eksponensial sesuai dengan rumus. Penguat diferensial digunakan untuk men!ari selisih dari dua tegangan yang telah dikalikan dengan konstanta tertentu yang ditentukan oleh nilai resistansi yaitu sebesar 7f571 untuk 71 @ 72 dan 7f @ 7g. Dampak adanya dua masukan yaitu masukan membalik (Hn$erting dan masukan tak membalik (6on Hn$erting. Masukan membalik diberi tanda ( dan masukan tak membalik diberi tand (E. %ika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan membalik, maka pada daerah frekuensi tengah isyarat * isyarat keluaran berla:anan arah atau berla:anan tanda dengan isyarat masukan. &ebaliknya jika isyarat masukan tak membalik, maka isyarat keluaran akan sefase atau mempunyai tanda yang sama dengan isyarat masukan. Pada umumnya pamp menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding dengan beda tegangan 17
syarat antara keduanya. pamp sema!am ini kita kenal sebagai pamp biasa (6atronika, 1''. C. Alat dan Bahan a. Hntegrator pamp 1. &ignal generator 2. siloskop 3. pamp 41 . 7esistor 1- k8 (2 buah, 1-- k8 . 0apasitor -,--1' BC ). Papan roti 4. Po:er supply 3 keluaran . Probe signal generator dan osiloskop (2 buah '. Multimeter digital 1-. Potongan kabel (jumper b. "iferensiator pamp 1. &ignal generator 2. siloskop 3. pamp 41 . 7esistor 1- k8, 1 k8 . 0apasitor -,--' BC ). Papan roti 4. Po:er supply 3 keluaran . Probe signal generator dan osiloskop (2 buah '. Multimeter digital 1-. Potongan kabel (jumper D. Prosedur Percobaan a. Hntegrator pamp 1. &iapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. a. Pilihlah opamp yang masih aktif. b. Gkur kapasitas kapasitor yang dibutuhkan. !. Gkur resistansi resistor yang dibutuhkan. d. 0alibrasi osiloskop. 2. 7angkailah rangkaian seperti diba:ah ini.
18
3. Pasang 7 1@7 2 k8 dan 7 s@1-- k8, serta kapasitor +@-,--22 BC. . &uapkan daya 1 V . Pasang signal generator pada masukan dan atur Vi(pp gelombang segitiga dengan f@1- 0#F dan tegangan 1 Vpp. ). &etting osiloskop pada 1V5di$ untuk +#1N -,2 V5di$ untuk +#2N -,- ms5di$N dan a! !oupling. 4. Pasang osiloskop +#1 untuk masukan dan +#2 untuk keluaran, dan amati hasilnya. . +atat hasil eksperimen. b. "iferensiator pamp 1. &iapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. a. Pilihlah opamp yang masih aktif. b. Gkur kapasitas kapasitor yang dibutuhkan. !. Gkur resistansi resistor yang dibutuhkan. d. 0alibrasi osiloskop. 2. 7angkailah rangkaian seperti diba:ah ini.
3. Pasang 7 1@1 k8 dan 7 2@1- k8, serta kapasitor +@-,--' BC. . &uapkan daya 1 V . Pasang signal generator pada masukan dan atur Vi(pp gelombang segitiga dengan f@-- 0#F dan tegangan 1 Vpp. ). &etting osiloskop pada 2 V5di$ untuk +#1N 2 V5di$ untuk +#2N -, ms5di$N dan a! !oupling. 4. Pasang osiloskop +#1 untuk masukan dan +#2 untuk keluaran, dan amati hasilnya. . +atat hasil eksperimen. E. asil Pen!a"atan a. Hntegrator pamp Masukan
0eluaran
19
b. "iferensiator pamp Masukan
0eluaran
#. Pe"bahasan Hntegrator analog merupakan suatu alat yang sangat berguna dalam banyak kasus
penerapan yang memerlukan pembentukan atau peng olahan sinyal analog. &edangkan 7angkaian differensiator adalah rangkaian aplikasi dari rumusan matematika yang dapat dimainkan (dipengaruhi dari kerja kapasitor. Pada per!obaan praktikum kali ini , kami membuat dua buah rangkaian yang terdiri dari satu rangkaian integrator dan satu rangkaian diferensiator. &etelah rangkaiannya dipasang dengan benar sesuai dengan buku panduan terlihat hasilnya pada rangkaian integrator sinyal masukannya berupa gelombang sinusoida terlihat amplitudonya lebih besar dibandingkan sinyal keluarannya, sedangkan pada rangkaian diferensiator sinyal masukannya berupa gelo mbang sinusoida juga terlihat berbanding terbalik dengan rangkaian integrator, terlihat pada osiloskop amplitudo pada masukan lebih ke!il daripada sinyal keluarannya. &ebuah integrator dapat juga dipandang sebagai tapis pele:attinggi dan dapat digunakan untuk rangkaian tapis aktif. "an rangkaian diferensiator mendiferensiasikan sinyal hasil pembalikan terhadap :aktu. Pada dasarnya diferensiator dapat juga dibangun dari integrator dengan !ara mengganti kapasitor. "iferensiator dapat juga dilihat sebagai tapis pele:atrendah dan dapat digunakan sebagai tapis aktif. Pada rangkaian aplikasi rangkaian differensiator opamp ini ada sedikit perubahan 20
yaitu penambahan tahanan dan kapasitor yang fungsinya untuk menfilter sinyal masukan &inyal masukan dan keluaran in$erting mempunyai kemiripan dengan sinyal masukan dan sinyal keluaran dari integrator, begitu pula dengan penguat nonin$erting dan diferensiator , karena pada dasarnya rangkaian integrator dan diferensial dibangun dengan konsep yang sama yakni beraal dari rangkaian in$erting dan non in$erting, hanya perbedaannya terdapat perbedaan pada penambahan kapasitor saja. G. Kesi"$ulan 7angkaian Hntegrator, dapat dibangun dengan menggunakan dua buah komponen pasif, yaitu resistor dan kapasitor yang dihubungkan se!ara seri maupun parallel. amplitudo masukan dan keluaran pada rangkaian integrator berbanding terbalik dengan rangkaian diferensiator.
DA#TAR P%(TAKA
Mal$ino, 2--3. Prinsip-prinsip Elektronika . %akarta / &alemba Dehnika.
21
Millman. 1''3. Elektronika Terpadu. %akarta/ =rlangga. 6atronika. 1''. Penerapan Aneka ICTTL. 9andung/ HD9. Pastor,&. 1'1. Dasar – Dasar Elektronika. %akarta/ =rlangga. &endra, Adel. 1''-. Rangkaian Mikro Elektronika. %akarta / =rlangga. &ri :idodo, Dhomas. 2--2. Elektronika Dasar . %akarta / =rlangga. &utrisno. 1'4. Elektronika Teori dan Penerapannya. 9andung / HD9. idodo, Dhomas. 2--2. Elektronika Dasar . %akarta / &alemba Deknika.
22