LAPORAN PENDAHULUAN DEKOMPENSASI CORDIS
A. KO KONS NSEP EP PENY PENYA AKIT KIT 1. Definisi
Decom Decompen pensasi sasi kordi kordiss atau gagal gagal jantun jantung g adalah adalah suatu suatu keadaa keadaan n dimana terjadi penurunan kemampuan fungsi kontraktilitas yang berakibat pada penurunan fungsi pompa jantung (Price, 1995). agal jantung sering disebut gagal jantung kongestif, adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi (!melt"er, #$$1). agal agal jantun jantung g adalah adalah sindro sindrom m klinik klinik dengan dengan abnorm abnormalit alitas as dari dari struktur struktur atau fungsi fungsi jantung jantung sehingga sehingga mengakibat mengakibatkan kan ketidakmam ketidakmampuan puan jantung untuk memompa darah ke jaringan dalam memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh (%rdini, #$$&). 'adang orang salah mengartikan gagal jantung sebagai berhentinya jantung. !ebenarnya istilah gagal jantung menunjukkan berkurangnya kemampuan jantung untuk mempertahankan beban kerjanya. agal jantung ini berdampak gangguan terhadap sistem lain pada tubuh, tubuh, kehidupan kehidupan seharihari dan menyebabkan menyebabkan kematian apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat, oleh karena itu perlu penanganan yang opti optima mall
dan dan
komp kompreh rehen ensif sif untu untuk k
meni mening ngka katk tkan an dan dan
meng mengur uran angi gi
komplikasi, resiko kambuh ulang dan menurunkan angka kematian yang disebabkan penyakit decompensasi cordis.
2. Klas lasifik ifikas asii
'las 'lasis isfi fika kasi si fung fungsi sion onal al gaga gagall jant jantun ung g menu menuru rutt e* e* +ork ear eartt %ssociation (+%), yaitu1. Derajat 1- anpa anpa keluhan, keluhan, masih bisa melakukan melakukan akti/itas akti/itas fisik sehari hari tanpa disertai kelelahan ataupun sesak napas.
#. Derajat #- 0ingan, 0ingan, akti/itas akti/itas fisik sedang menyeb menyebabkan abkan kelelahan kelelahan atau sesak sesak napas, napas, tetapi tetapi jika akti/itas akti/itas ini dihent dihentika ikan n maka maka keluha keluhan n pun hilang. . Derajat - !edang, !edang, akti/ita akti/itass fisik ringan ringan menyebabka menyebabkan n kelelahan kelelahan atau sesak napas. 2. Derajat Derajat 2- 3erat, 3erat, tidak dapat dapat melaku melakukan kan akti/itas akti/itas fisik sehari seharihar hari, i, bahkan pada saat istirahat keluhan tetap ada dan semakin berat jika melakukan akti/itas akti/itas ringan. 3. Etil!i
4ekanisme fisiologis yang menyebabkan timbulnya dekompensasi kordis adalah keadaankeadaan yang meningkatkan beban a*al, beban akhir atau yang menurunkan kontraktilitas miokardium. 'eadaan yang mening meningkat katkan kan beban beban a*al seperti seperti regurg regurgitas itasii aorta, aorta, dan cacat cacat septum septum /entrikel. 3eban akhir meningkat pada keadaan dimana terjadi stenosis aorta atau hipertensi hipertensi sistemik. sistemik. 'ontraktili 'ontraktilitas tas miokardium miokardium dapat menurun menurun pada infark miokard atau kardiomiopati. aktor lain yang dapat menyebabka menyebabkan n jantung jantung gagal sebagai pompa pompa adalah gangguan pengisisan /entrikel /entrikel (stenosis (stenosis katup atrio/entrikule atrio/entrikuler), r), gangguan gangguan pada pengisian pengisian dan ejeksi /entrikel (perikarditis (perikarditis konstrikti konstriktiff dan temponade jantung). Dari seluruh seluruh penyebab penyebab tersebut tersebut diduga diduga yang paling mungkin terjadi adalah pada setiap setia p kondisi tersebut mengakibatkan pada gangguan penghantaran kalsium di dalam sarkomer, atau di dalam sistesis atau fungsi protein kontraktil (Price, 1995). 4enurut (!melt"er, #$$1) penyebab gagal jantung meliputi 1.
'ela 'elain inan an otot otot jant jantun ung g meny menyeb ebab abka kan n penu penuru runa nan n kont kontra rakt ktil ilit itas as jantung. Penyebab yang mendasari kelainan fungsi otot misalnya aterosklerosi aterosklerosiss koroner koroner (keadaan (keadaan patologis patologis dimana dimana terjadi penebalan arteri koronoris koronoris oleh lemak), hipertensi hipertensi arterial arterial dan degeneratif degeneratif atau
#.
inflamasi. Penya Penyakit kit arteri arteri korone koronerr yang menim menimbul bulkan kan infark infark mioka miokard rd dan tidak tidak berfungsinya
miokardium
(kardiomiopati
iskemik)
karena
terganggunya aliran darah ke otot jantung. erjadi hipoksia dan asidosis akibat penumpukan asam laktat. 6nfark miokard biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. Penyebab paling sering adalah kardiomiopati alkoholik, miokarditis /iral (termasuk infeksi 67) dan .
kardiomiopati
dilatasi
tanpa
penyebab
pasti
(kardiomiopatiidiopatik). ipertensi !istemik8pulmonal (peningkatan afterload), meningkatkan beban kerja jantung mengakibatkan hipertropi serabut otot jantung. fek tersebut (hipertropi miokard) dianggap sebagai kompensasi karena meningkatkan kontraktilitas jantung, karena alasan yg tidak jelas hipertropi otot jantung dapat berfungsi secara normal, akhirnya
2.
terjadi gagal jantung. Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak
5.
serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun. Penyakit jantung lain, misalnya pada mekanisme gangguan aliran darah melalui jantung (stenosis atau penyempitan katup semilunar dan
katup
al/eonar), pada
peningkatan afterload mendadak
hipertensi maligna (peningkatan tekanan darah berat disertai :.
kelainan pada retina, ginjal dan kelainan serebal). aktor sistemik - demam, tirotoksikosis, hipoksia, anemia ini memerlukan peningkatan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik. ipoksia dan anemia dapat menurunkan suplai oksigen
kejantung.
%sidosis
(respiratorik
8
metabolic)
dan
abnormalitas elektrolit dapat menurunkan kontraktilitas jantung. Disritmia jantung akan terjadi dengan sendirinya secara sekunder akibat gagal jantung menurunkan efisiensi keseluruhan fungsi jantung.
". Patfisil!i
Penyebab decompensasi cordis atau gagal jantung menurut !melt"er (#$$1), yaitu mekanisme yang mendasari gagal jantung meliputi
gangguan kemampuan kontraktilitas jantung, yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari curah jantung normal, bila curah jantung berkurang sistem saraf simpatis akan mempercepat frekuensi jantung untuk mempertahankan perfusi jaringan yang memadai maka /olume sekuncup harus menyesuaikan diri untuk mempertahankan curah jantung. etapi pada gagal jantung masalah utamanya adalah kerusakan dan kekakuan serabut otot jantung dan /olume sekuncup itu dipengaruhi tiga faktor yaitu preload, kontraktilitas dan afterload, jika salah satu dari ketiga faktor tersebut terganggu maka curah jantungnya akan berkurang. ;urah jantung yang menurun menyebabkan kongesti jaringan yang terjadi akibat peningkatan tekanan arteri atau /ena kongesti paru terjadi karena /entrikel kiri gagal memompa darah dari paru. Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru menyebabkan cairan terdorong ke paru, manifestasinya meliputi dispnea, batuk, mudah lelah, takikardi, bunyi jantung !, kecemasan dan kegelisahan. 3ila /entrikel kanan gagal mengakibatkan kongesti /isera dan jaringan perifer, sebagai akibat sisi kanan jantung tidak mampu mengosongkan darah secara adekuat. 4anifestasinya yaitu edema dependen, hepatomegali, pertambahan berat badan, asites, distensi /ena jugularis. 4enurut ettina (#$$#), penurunan kontraktilitas miokardium, pada a*alnya hal ini hanya timbul saat akti/itas berat atau olah raga dan tekanan /ena juga mulai meningkat dan terjadilah /asokontiksi luas, hal ini kemudian meningkatkan afterload sehingga curah jantung semakin turun. 4enurut udak (199&), respon terhadap penurunan curah jantung untuk mempertahankan perfusi normal yaitu peningkatan tonus otot simpatis sehingga meningkatkan frekuensi jantung, tekanan darah, kekuatan kontraksi dan respon fisiologis kedua adalah terjadinya retensi air dan natrium, akibat adanya penurunan /olume darah filtrasi. Patofisiologi decompensasi cordis8gagal jantung menurut Price, (1995) adalah sebagai berikut1. agal jantung kiri
'egagalan dari pemompaan oleh /entrikel kiri mengakibatkan curah jantung menurun. %kibat ke depan menimbulkan gejala kelemahan
atau
kelelahan.
!edangkan
akibat
ke
belakang
mengakibatkan toleran dan /olume akhir diastole meningkat sehingga terjadi bendungan /ena pulmonalis, kemudian terjadi di paruparu. %kibat adanya sisa tekan di /entrikel kiri mengakibatkan rangsang hipertrofi sel yang menyebabkan kardiomegali. 3eban atrium kiri meningkat dan akhirnya terjadi peningkatan beban /ena pulmonalis, kemudian mendesak paruparu
dan
akhirnya
terjadi
oedema.
emoptisis dapat terjadi pada dekompensasi kordis karena dinding kapiler jantung sangat tipis dan rentan sehingga dapat mengakibatkan perdarahan. #. agal jantung kanan angguan pompa /entrikel kanan mengakibatkan aliran darah ke paruparu menurun mengakibatkan curah jantung menurun. ekanan dan /olume akhir diastole /entrikel meningkat sehingga terjadi bendungan di atrium kanan yang mengakibatkan bendungan /ena ka/a. %kibat bendungan di /ena ka/a maka aliran /ena hepatikum, /ena dari limpa terbendung akhirnya timbul hepatosplenomegali, asites, edema perifer terutama kaki.
#. Pat$%a& 'elainan miokardium
3eban tekanan berlebihan
3eban sistolik berlebihan
Peningkatan kebutuhan metabolisme
3eban /olume berlebihan
0. Tan-a eala
4anifestasi klinis gagal jantung diantaranyaa.
Dispnea 4anifestasi gagal jantung yang paling umum. Dispnea disebabkan oleh peningkatan kerja pernapasan akibat kongesti /askular paru yang mengurangi kelenturan paru. 4eningkatnya tahanan aliran udara dapat menimbulkan dispnea. Dispnea saat beraktifitas menunukkan gejala a*al dari gagal jantung kiri (Price and ?ilson,
b.
#$$5)
c.
menyebabkan kongesti /askular paru lebih lanjut. 3atuk non produktif Dapat terjadi akibat kongesti paru, terutama pada posisi berbaring. imbulnya ronkhi yang disebabkan oleh transudasi cairan paru
d.
adalah ciri khas dari gagal jantung. emoptisis Disebabkan oleh perdarahan /ena bronchial yang terjadi akibat distensi /ena. Distensi atrium kiri atau /ena pulmonalis dapat
e. f.
menyebabkan kompresi esophagus. Disfagia atau kesulitan menelan epatomegali Pembesaran hati dan nyeri tekan pada hati karena peregangan kapsula hati. ejala saluran cerna yang lain sperti anoreksia, rasa penuh pada perut, atau mual dapat disebabkan karena kongesti hati
g. h.
dan usus. dema perifer erjadi akibat penimbunan cairan dalam ruang intertisial. okturia
Disebabkan karena redistribusi cairan dan reabsorbsi cairan pada *aktu berbaring dan berkurangnya /asokontriksi ginjal pada *aktu i.
istirahat. dema perifer Penambahan berat badan akibat peningkatan tekanan /ena sistemik.
. Penatalaksanaan
Penatalaksanan utama adalah penderita merasa nyaman dalam melakukan akti/itas fisik dan bisa memperbaiki kualitas hidup serta meningkatkan harapan hidup. %da tiga pendekatan, yaitu1. 4engobati penyakit penyebab gagal jantung a) Pembedahan bisa dilakukan untuk memperbaiki penyempitan8 kebocoran pada abnormal
katup
diantara
jantung, ruangruang
memperbaiki jantung,
hubungan
memperbaiki
penyumpatan arteri koroner b) Pemberian antibiotic untuk mengatasi infeksi c) 'ombinasi obat, pembedahan dan terapi penyinaran terhadap kelenjar tiroid yang terlalu aktif d) Pemberian obat antihipertensi #. 4enghilangkan faktorfaktor yang bisa memperburuk gagal jantung misalnya merokok, konsumsi garam yang berlebihan, obesitas (kenaikan lebih dari 1 kilogram per hari menunjukkan bah*a adanya kelainan pada jantung), konsumsi alkohol. . 4engobati gagal jantung Pencegahan atau pengobatan dini terhadap penyebabnya, yaitu1. Digitalis !ecara kronotropik dan inotropik maka digitalis akan memperbaiki kerja jantung dengan memperlambat, memperkuat kontraksi otot jantung, dan meninggikan curah jantung. 3eberapa hal yang harus di perhatikan dalam digitalis ialah efek digitalis sangat indi/idual. arus ditulis dengan jelas preparat apa yang digunakan, cara pemberiannya,
total
digitalis,
dosisi
tiap
kali
dan
jad*al pemberiannya. Pada klien yang berobat jalan diberikan penerangan yang jelas pada orang tuanya tentang pemakaian, cara penyimpanan dan kemungkinan tandatanda keracunan
b. Digo@in
denyut
jantung
yang
terlalu
cepat.
'etidakteraturan irama jantung (aritmia) dapat diatasi dengan obat atau alat pacu jantung buatan. 4erupakan preparat yang banyak dipakai. Dosis digitalis pada keadaan gagal jantung sesuai dengan umur dan berat badan. Dosis digitalis dapat diberikan dalam 1 A hari tergantung pada keadaan. c. Diuretik Diuretik sangat berguna diberikan pada keadaan digitalis yang tidak memadai. Pemakai diuretikum dalam jangka *aktu lama memerlukan pemeriksaan elektrolit secara berulang untuk mencegah timbulnya ganguan elektrolit terutama hipokalemia. d. 7asodilator (%; 6nhibitor ) 7asodilator dapat melebarkan arteri, /ena atau keduanya. Pelebaran arteri akan melebarkan arteri dan menurunkan tekanan darah, yang selanjutnya akan menurunkan beban kerja jantung. e. %ntikoagulan 3erfungsi unstuk mencegah pembentukan bekuan dalam ruang jantung. 4ilrinone dan amirinone menyebabkan pelebaran arteri dan /ena, dan juga meningkatkan kekuatan jantung.
menyebabkan ketidakteraturan irama jantung ynag berbahaya. 'ardiomioplasti Pencangkokan jantung dapat dilakukan pada penderita yang tidak memberikan
respon
terhadap
pemberian
obat.
'ardiomioplasti merupakan pembedahan dimana sejumlah besar otot diambil dari punggung penderita dan dibungkuskan di sekeliling jantung, kemudian dirangsang dengan alat pacu jantung buatan supaya berkontraksi secara teratur. g. 6stirahat 'erja jantung dalam keadaan dekompensasi harus benarbenar dikurangi dengan tirah baring mengingat konsumsi <# yang
relatif meningkat. irah baring dan istirahat sdengan benar, gejalagejala gagal jantung dapat jauh berkurang. h. Diit Bmumnya diberikan makan lunak dengan rendah garam. C umlah kalori sesuai dengan kubutuhan. 'lien dengan gi"i kurang diberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein. ;airan di berikan $1$$ ml8kg 338hari dengan maksimal 15$$ ml8hari. 4. Pe+e'iksaan /en*nan! 1. '- digunakan untuk mengetahui hipertrofi atrial atau /entrikuler,
penyimpangan aksis, iskemia, dan disritmia (takikardi, fibrilasi atrial). kokardiografi, gelombang suara untuk menggambarkan jantung, dapat memperlihatkan dilatasi abnormal ruangruang jantung dan kelainan kontraktilitas. 2. 'ateterisasi jantung- ekanan abnormal merupakan indikasi dan
membantu membedakan gagal jantung sisi kanan dengan sisi kiri dan stenosis katup atau insufisiensi, juga mengkaji potensi arteri kororner. Eat kontras disuntikkan ke dalam /entrikel menunjukkan ukuran abnormal dan ejeksi fraksi8perubahan kontraktilitas. 3. 0ontgen dada- dapat menunjukkan pembesaran jantung, bayangan
mencerminkan dilatasi atau hipertropi /entrikel, perubahan pembuluh darah mencerminkan peningkatan tekanan pulmonal. ". !onogram
menunjukkan
(ekokardiogramekokardiogram dimensi pembesaran
bilik,
Doppler)-
dapat
perubahan
dalam
fungsi8struktur katup, atau area penurunan kontraktilitas /entrikular. #. 0ontgen Dada- menunjukan pembesaran jantung, banyaknya mencerminkan dilatasi8 hipertropi bilik. Perubahan dalam pembuluh darah mencerminkan peningkatan pulmonal.
5. KONSEP ASUHAN KEPERA6TAN 1. PENKA7IAN a) Pengkajian 1. 6dentitas pasien #. 'eluhan utama . 0i*ayat penyakit dahulu 2. 0i*ayat penyakit sekarang b) Pemeriksaan fisik 1. Airway
menyumbat dipangkal laring.
d) e)
rekuensi jantung- disritmia adi apical mungkin menyebar dan merubah posisi secara
f)
inferior ke kiri 3unyi jantung ! (allop), !2 dapat terjadi !1 dan !# mungkin
melemah g) 4urmur sistolik dan diastolik dapat menandakan adanya stenosis katup atau insufisiensi h) adi- perifer berkurang, nadi sentral mungkin kuat (nadi jugularis dan karotis) i) Pengisian kapiler (Capillery Refill Time) lambat 4. 4akanan dan ;airan a) 'ehilangan nafsu makan- mual8 muntah b) Penambahan berat badan secara signifikan c) Pembengkakan pada ekstremitas ba*ah d) Pakaian8 sepatu terasa sesak e) Diit tinggi garam8makanan yang telah diproses- lemak, gula, dan kafein f) Distensi abdomen (asites) g) dema 5. %kti/itas8 6stirahat a) 'eletihan8 kelelahan terus menerus sepanjang hari b) 6nsomnia c) yeri dada dengan akti/itas d) Dispnea saat istirahat8berakti/itas e) elisah, perubahan status mental misal, letargi f) anda /ital berubah saat akti/itas 2. Dia!nsis Ke/e'a%atan 1. 3ersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan
#.
sekret akibat reflek batuk menurun Penurunan curah jantung berhubungan
.
kontraktilitas miokard 'elebihan /olume cairan berhubungan dengan berkurangnya curah
dnegan
perubahan
jantung akibat retensi cairan dan natrium oleh ginjal 2. 6ntoleransi akti/itas berhubungan dengan kelemahan akibat turunnya 5.
curah jantung %nsietas berhubungan dengan penyakit kritis, takut kematian atau kecacatan,
perubahan
peran
ketidakmampuan yang permanen.
dalam
lingkungan
social
atau
3. Ren,ana Tin-akan Ke/e'a%atan
o 1
Diagnosa 'epera*atan 'etidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret akibat reflek
ujuan8'riteria asil <; 0espiratory status- /entilation 0espiratory status- air*ay patency
batuk menurun
'riteria asil
mendemonstrasikan batuk efektif
tidak sianosis dan dyspneu (mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursued lips)
4enunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, frekuensi pernafasan, irama nafas dalam rentang normas, tidak terdapat suara nafas tambahan)
0encana indakan 6; 1) %uskultasi paru akan ronkhi atau mengi. 0asional - melihat adekuatnya pertukaran gas dan adanya sekret #) 3erikan posisi kepala klien lebih tinggi 0asional - Peninggian kepala memungkinkan diafragma untuk berkonstraksi ) >akukan fisioterapi dada jika perlu 0asional- memudahkan pengeluaran sekret 2) %jarkan pasien batuk efektif 0asional - 4engajari pasien cara mengeluarkan sputum melalui batuk efektif 5) 'olaborasi pemberian terapi <# 0asional - menyuplai <# dan meringankan kerja pernafasan :) 4onitor respirasi dan status <# 0asional- deteksi dini apabila terjadi
ketidakpatenan status oksigenasi &) 'olaborasikan pemberian bronkodilator jika perlu 0asional - untuk memudahkan pengeluaran sekret #
Penurunan curah jantung berhubungan dnegan perubahan kontraktilitas miokard
<; ;ardiac Pump effecti/eness ;irculation !tatus 7ital !ign !tatus
6; 1) monitor tandatanda /ital 0asional - mengetahui keadaan umum pasien #) e/aluasi adanya nyeri dada(intensitas, lokasi, durasi)
'riteria asil
anda 7ital dalam rentang normal
(ekanan darah, adi, respirasi) Dapat mentoleransi akti/itas,
tidak ada kelelahan idak ada edema paru, perifer,
dan tidak ada asites idak ada penurunan kesadaran
0asional - mendeteksi secara cepat tandatanda gagal jantung ) monitor status pernapasan yang menandakan gagal jantung 0asional - respirasi yang tidak adekuat merupakan tanda a*al gagal jantung (kebutuhan oksigen tidak terpenuhi) 2) monitor akti/itas pasien
0asional- mengetahui tingkat8klasifikasi gagal antung pasien 5) anjurkan pasien untuk mengurangi akti/itas yang berlebihan 0asional - akti/itas berlebihan dapat
'elebihan /olume cairan berhubungan dengan berkurangnya curah jantung, retensi cairan dan natrium oleh ginjal
<; #. electrolit and acid base balance . fluid balance 2. hydration 'riteria asil terbebas dari edema, efusi bunyi napas bersih, tidak ada dispneu8ortopneu terbebas dari distensi /ena jugularis, reflek hepatojugular (F) melihara tekanan /ena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan /ital sign dalam batas normal erbebas dari kelelahan,
meningkatkan sesak napas dan kelelahan 6; 1) pantau intake dan output cairan selama #2 jam 0asional - meningkatkan keseimbangan cairan pasien #) pertahankan posisi duduk atau semifo*ler selama masa akut 0asional - meningkatkan filtrasi ginjal dan menurunkan produksi %D sehingga meningkatkan diuresis ) timbang perubahan berat badan tiap hari 0asional - peningkatan berat badan mengetahui edema pasien akibat gagal jantung
kecemasan atau kebingungan 4enjelaskan indikator kelebihan cairan
2) pantau hasil pemeriksaan laboratorium 0asional - mengetahui perkembangan penyakit 5) pertahankan diet pembatasan natrium sesuai dengan indikasi 0asional - natrium berlebih mengakibatkan /olume cairan tubuh meningkat akibat retensi
2
6ntoleransi akti/itas berhubungan dengan kelemahan akibat turunnya curah jantung
<; %cti/ity tolerance !elf care- %D>s 'riteria asil 3erpartisipasi dalam akti/itas fisik tanpa disertai naiknya tekanan darah, nadi dan 00. 4ampu melakukan akti/itas secara mandiri andatanda /ital normal !tatus respirasi dan /entilasi adekuat >e/el kelemahan 4ampu berpindah dengan atau
urine 6; 1) obser/asi tandatanda /ital sebelum dan sesudah akti/itas 0asional - hipotensi ortostatik dapat terjadi dengan akti/itas akibat perpindahan cairan8pengaruh fungsi jantung #) catat respon kardiopulmonal terhadapp akti/itas (takikardi, disritmia, dispnea, berkeringat, pucat) 0asional - penurunan8ketidakmampuan miokardium untuk meningkatkan /olume sekuncup selama akti/itas dapat
tanpa bantuan alat
menyebabkan peningkatan segera pada frekuensi jantung dan kebutuhan <# ) kaji faktor presipitasi atau penyebab kelemahan 0asional - kelemahan bisa terjadi akibat efek samping obat (beta blocker) 2) 3antu akti/itas pera*atan diri. 3erikan peningkatan akti/itas selama penyembuhan 0asional - mengurangi kelelahan dan mencegah atropi otot 5) 'olaborasikan program rehabilitasi jantung atau akti/itas yang berlebihan 0asional- peningkatan bertahap pada akti/itas menghindari kerja8konsumsi <# berlebihan
5
%nsietas berhubungan dengan penyakit kritis, takut kematian atau kecacatan, perubahan peran dalam lingkungan social atau ketidakmampuan yang permanen
<; %n@iety control ;oping 'riteria asil 'lien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
6; 1) gunakan pendekatan yang menenangkan 0asional - menjalin hubungan saling percaya dengan pasien #) jelaskan semua prosedur dan apa yang
4engidentifikasi, mengungkapkan dan
dirasakan selama prosedur 0asional - mengurangi kecemasan pasien
menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas 7ital sign dalam batas normal Postur tubuh, ekspresi *ajah, bahasa tubuh dan tingkat akti/itas menunjukkan berkurangnya kecemasan
) temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut 0asional - mengurangi kecemasan pasien 2) identifikasi tingkat kecemasan 0asional - mengetahui seberapa besar tingkat kecemasan pasien 5) dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi 0asional - pengungkapan perasaan merupakan kriteria kontrol cemas :) intruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi 0asional- teknik relasksasi napas dalam dapat menurunkan kecemasang
DA8TAR PUSTAKA
%rdini, Desta . #$$&. Perbeaaan !tiologi "agal #antung $onge%tif paa &%ia 'an#ut engan &%ia (ewa%a (i Rumah )a*it (r. $ariai +anuari , (e%ember 2--. !emarang- BD6P. 3runner = !uddarth. #$$#. Bu*u A#ar $eperawatan /ei*al Beah . Cakarta ;. urarif = 'usuma. #$1. Apli*a%i A%uhan $eperawatan Bera%ar*an (iagno%a /ei% 0 A(A an C,C . Cakarta- 4ediaction Publishing.G Price = ?ilson. #$$5. Patofi%iologi $on%ep $lini% Pro%e%,Pro%e% Penya*it. Cakarta - ; !melt"er, !. #$$#. Bu*u A#ar $eperawatan /ei*al Beah Brunner )uarth. olume 2 !i%i 6. Cakarta - ;. Bdjianti, ?ajan C. #$1$. $eperawatan $ario7a%*uler . Cakarta- !alemba medika ?ilkinson, Cudith 4. #$11. Bu*u )a*u (iagno%a $eperawatan !i%i 8. Cakarta;