1
BAB I LANDASAN TEORI
A. MEDIS 1. PENGERTIAN
a. Hemoro Hemoroid id adal adalah ah bagi bagian an vena vena verik verikos osaa pada pada kana kanali liss ani, ani, hemo hemoroi roidd timbul akibat kongesti vena yang disebabkan oleh gangguan aliran balik, banyak terjadi pada usia diatas 25 tahun (Wilson, 2006 ). b. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal. Hemoroid internal yaitu hemoroid yang terjadi diatas spingter anal sedangkan yang munul di spingter anal disebut hemoroid eksternal (!melt"er, 200# ). . Hemoro Hemoroid id adal adalah ah pele peleba baran ran ( vari varies es satu satu segm segmen en atau atau lebi lebihh vena vena$$ vena hemoroiddalis ) (%ansjoer, 200#). d. Haemo Haemorrh rrhoi oidd adal adalah ah masa masa &asku &askule lerr yang yang menon menonjo joll kedal kedalam am lume lumenn retum bagian ba'ah atau area perianal (ettina, 2002).
ambar * Hemoroid 2. ANA ANATOMI OMI FISIO FISIOLO LOGI GIS S
2
a. +natomi
ambar ** !istem -enernaan (sumber ( sumber anatomi &isiologi)
olon merupakan sambungan dari usus halus, dengan panjang kira$kira satu setengah meter. /imulai pada katup ileosekal. !ekum terletak di daerah iliaka kanan dan menempel pada otot iliopsoas, kemudian kolon naik sebelah kanan lumbal yang disebut kolon asendens, lalu diba'ah hati berbeluk pada tempat yang disebut &leksura hepatika. !elanjutnya kolon berjalan melalui tepi daerah epigastrium dan umbilikal sebagai kolon transversal kemudian membelok sebagai &leksura lienalis dan berjalan melalui daerah kiri lumbal sebagai kolon desendens. /i daerah kanan iliaka terdapat belokan yang disebut &leksura sigmoid dan dibentuk kolon sigmoideus dan kemudian masuk ke dalam pervis besar dan menjadi rektum. 1ektum kira kira sepuluh sentimeter terba'ah dari usus besar. /imulai dari kolon sigmoid dan berakhir pada saluran anal yang kira kira 3 m panjangnya. !aluran ini berakhir pada anus yang diapit oleh o leh otot internus dan otot eksternus.
2
a. +natomi
ambar ** !istem -enernaan (sumber ( sumber anatomi &isiologi)
olon merupakan sambungan dari usus halus, dengan panjang kira$kira satu setengah meter. /imulai pada katup ileosekal. !ekum terletak di daerah iliaka kanan dan menempel pada otot iliopsoas, kemudian kolon naik sebelah kanan lumbal yang disebut kolon asendens, lalu diba'ah hati berbeluk pada tempat yang disebut &leksura hepatika. !elanjutnya kolon berjalan melalui tepi daerah epigastrium dan umbilikal sebagai kolon transversal kemudian membelok sebagai &leksura lienalis dan berjalan melalui daerah kiri lumbal sebagai kolon desendens. /i daerah kanan iliaka terdapat belokan yang disebut &leksura sigmoid dan dibentuk kolon sigmoideus dan kemudian masuk ke dalam pervis besar dan menjadi rektum. 1ektum kira kira sepuluh sentimeter terba'ah dari usus besar. /imulai dari kolon sigmoid dan berakhir pada saluran anal yang kira kira 3 m panjangnya. !aluran ini berakhir pada anus yang diapit oleh o leh otot internus dan otot eksternus.
3
4sus 4sus besar besar menu menunj njukk ukkan an empa empatt mor&o mor&olo logi gi lapi lapisan san seper seperti ti apa apa yang yang ditemukan juga pada usus halus yaitu #) api apisa sann sero serosa sa %eru %erupa paka kann
lapi lapisa sann
pal paling luar luar,, dibe dibent ntuk uk oleh oleh peri perittoneu oneum m.
%esente %esenteriu rium m merupak merupakan an lipat lipatan an periton peritoneum eum yang yang lebar lebar,, sehingga sehingga memungkinkan usus bergerak lebih leluasa. %esenterium menyokong pembuluh darah, pembuluh lim&e dan sara& mensuplai usus. ungsi dari peritoneum adalah menegah pergesekan antara organ organ yang yang berd berdeka ekata tan, n, denga dengann menge mengeksk kskres resik ikan an air airan an seros serosa, a, yang yang ber&ungsi sebagai pelumas. 2) apisa apisann otot otot longit longitudi udinal nal %eliputi %eliputi usus besar tidak sempurna, sempurna, tetapi tetapi terkumpul terkumpul dalam tiga pita, yang disebut taenia koli, taenia bersatu pada sigmoid distal sehingga rektum mempunyai selubung otot yang lengkap. 3) api apisa sann otot otot sirku sirkule ler r /iantara kedua lapisan otot tersebut, terdapat pembuluh darah dan pembuluh lim&e, yang mensuplai usus. 7) api apisa sann muko mukosa sa apisan paling dalam tidak mempunyai vili atau rugae dan merupakan salah satu perbedaan dengan usus halus. 4sus besar seara klinis, klinis, dibagi dalam separuh bagian kanan dan kiri, menurut suplai darahnya. +rteri mesenterika superior memperdarahi separuh bagian kanan, yaitu sekum, kolon asendens dan dua pertiga proksimal kolon transversal. +rteri mesenterika in&erior mensuplai sepa separu ruhh bagi bagian an kiri kiri yaitu aitu sepe sepert rtig igaa dist distal al kolo kolonn menda endattar (transversum). !uplai darah lain pada rektum diselenggarakan oleh arterial haemoroidalis yang berasal dari aorta abdominalis dan arteri iliaka interna.8enous rektum dari kolon dan rektum superior melalui
4
vena vena mesent mesenterik erikaa superio superiorr dan in&eri in&erior, or, dan vena haemor haemorhoi hoidal dalis is superior yang menjadi bagian dari sistem porta yang mengalirkan darah ke hati. 8ena haemorhoidal haemorhoidalis is medial medial dan in&erior mengalirkan darah ke vena iliaka iliaka dan merupakan merupakan bagian bagian dari sirkulasi sistemik. sistemik. !uplai sara& usus besar, dilakukan oleh sistem sara& dengan mengeualikan s&ingter ekster eksterna na yang yang diatur diatur oleh oleh sistem sistem volunt volunter er.. !erabut !erabut parasim parasimpat patis is berjalan melalui nervus vagus, vagus , kebagian tengah kolon transversum dan nervus pervikus, yang berasal dari daerah sakral mensuplai bagian distal. -erangsangan simpatis menyebabkan penghambatan sekresi, kontraksi dan dan
pera perang ngsa sang ngan an s&in s&ingt gter er
rekt rektum um
seda sedang ngka kann
pera perang ngsa sang ngan an
parasimpatis mempunyai e&ek e&ek berla'anan. (!yai&uddin, ( !yai&uddin, 2006) b. isiologi kolon dan retum 4sus 4sus besar besar mempuny mempunyai ai berbagai berbagai &ungsi &ungsi yang yang semuany semuanyaa berkai berkaitan tan dengan proses akhir isi usus. ungsi kolon yang paling penting adalah absorbsi air dan elektrolit yang sebagian besar dilangsungkan pada kolon bagian kanan, dan &ungsi kolon sigmoid sebagai reservoir untuk dehidrasi massa &aees, sampai de&ekasi berlangsung. olon mengabsorpsi air, sekitar 600 ml9hari dibandingkan dengan :.000 ml air yang diabsorbsi oleh usus halus. +kan tetapi kapasitas absorbsi usus besar sekitar 2.000 ml9hari. bila jumlah ini dilampaui oleh pengiriman airan yang berlebihan dari ileum mengakibatkan diare.;erat akhir &aees yang dikeluarkan perhari sekitar 2.000 gram, <5 = diantaranya berupa air dan sisanya terdiri dari residua makanan yang tidak diabsorbsi, bakteri, sel epitel yang mengelupas dan mineral yang tidak diabsorpsi.(!yai&uddin, 2006) 3. ETIOLOGI
5
aktor penyebab haemorrhoid adalah a. -enin -eningka gkata tann tekan tekanan an intr intraa abdom abdomen en misal misal kegem kegemuka ukan, n, keham kehamil ilan an,, konstipasi. b. omplikasi di penyakit sirosis hepatis. . >erlal rlaluu banya banyakk dudu duduk. k. d. >u >umo morr abdom abdomen en atau atau pelv pelvi i.. e. %eng %engej ejan an saat saat ;+;. ;+;. &. Hipe Hipert rten ensi si -ort -orta. a. g. ehilan ehilangan gan tonus tonus otot otot karena karena usia usia tua. tua. (ettina, 2002) 4. KLASIF SIFIKASI
Haemorrhoid dibagi menjadi a. Haem Haemor orrh rhoi oidd *nte *ntern rnaa -embesaran vena yang berdilatasi pada pleksus rektalis superior dan media yang timbul diatas linea dentata dan lapisan mukosa. Haemorrhoid interna dibagi lagi menjadi 7 derajat, yaitu #) /erajad * Haemorrhoid Haemorrhoid menyebabkan menyebabkan adanya adanya darah merah segar tanpa nyeri 'aktu de&ekasi. -ada stadium a'al tidak terjadi prolaps dan pada pemeriksaan anuskopi terlihat haemorrhoid yang membesar menonjol kedalam lumen. 2) /eraj rajad ** Haemorrhoid ini melalui analis kanalis pada saat mengejan ringan tapi dapat masuk kembali seara spontan. 3) /eraj rajad *** *** Haemor Haemorrhoi rhoidd ini menonj menonjol ol saat saat mengej mengejan an dan harus harus didoron didorongg kembali setelah de&ekasi. 7) /eraj rajad *8 *8 Hemorhoid menonjol keluar dari tidak dapat didorong masuk.
>abel * /erajat Hemoroid
6
?
/@1+A+>
;@1/+1+H
%@?A?
1@-?!*!*
#
*
(B)
($)
($)
2
**
(B)
(B)
!pontan
3
***
(B)
(B)
%anual
7
*8
(B)
>etap
>idak dapat
!umber (ettina, 2002)
ambar *** /erajat Hemoroid *ntern !umber (ettina, 2002)
b. Haemorrhoid @ksterna -embesaran vena rektalis in&erior yang terletak diba'ah linea dentata dan ditutupi epitel gepeng anoderm serta kulit perianal, iri$iri #) yeri sekali akibat perdarahan 2) @dema akibat thrombosis 3) yeri yang semakin bertambah (ettina, 2002) 5. PATOFISIOLOGIS
utrisi rendah serat konstipasi, pregnansi dapat meningkatkan tekanan intra abdomen dan tekanan haemorrhoidial, mengakibatkan distensi vena haemporrhoidal. etika retal ampulla membentuk tonjolan, abstruksi vena terjadi. !ebagai akibat dari terulangnya dan terjadi dalam 'aktu lama peningkatan tekanan dan obtruksi, dilatasi permanen vena haemorrhoidal terjadi. +kibat dari distensi itu, trombosis dan perdarahan terjadi. (;lak C Aaobs, #DD3).omplikasi utama adalah perdarahan trombosis
7
dan stragulasi haemorrhoid. -erdarahan hebat dari trauma pada vena selama de&ekasi dapat menyebabkan volume darah menurun dan dapat menimbulkan resiko kekurangan airan dan dari perdarahan terjadi resiko injuri yang mengakibatkan resiko in&eksi. >rombosis dapat terjadi se'aktu$'aktu dimani&estasikan oleh intensitas nyeri, dapat menimbulkan takut untuk ;+; yang menyebabkan &eses mengeras dan terjadi resiko konstipasi. !trangulasi haemorrhoid, prolap haemorrhoid dalam penyedian darah merupakan bagian dari spingter anal yang dapat menjadi trombosis ketika darah dalam haemorrhoid membeku (;lak C Aaobs, #DD3).
6. PATHWAY
onstipasi
-eningkatan tekanan intra abdomen
-eningkatan tekanan vena Haemorrhoidalis
utrisi
-elebaran pembuluh darah vena pada pleksus Haemorrhoidalis (pada saluran anu) 1esiko injuri
>rombosis
-embedahan
-rognany
8
>rauma de&ekasi
-rolaps hemorrhoid -sikologis
- -endarahan
1esiko untuk konstipasi
>akut untuk ;+;
etakutan
eses keras
+nsietas
-endarahan
1esiko kekurangan volume airan 1esiko terjadi in&ekasi 7. MANIFESTASI KLINIS yeri akut
eterbatasan gerak *ntoleransi aktivitas
isik
>erputusnya jaringan uka >empat masuknya mikro$ organisme
!ara& e&eren$sara& di&eren
%erangsan g sara& diameter keil ate ontrol terbuka
a. >erjadi benjolan$benjolan disekitar dubur setiap kali buang air besar. b. 1asa sakit atau nyeri. . 1asa sakit yang timbul karena prolaps hemoroid (benjolan tidak dapat kembali) dari anus terjepit karena adanya trombus. !umber ;lak C Aaobs, #DD3 d. -erih. e. -erdarahan segar disekitar anus. &. -erdarahan terjadi dikarenakan adanya ruptur varises. g. -erasaan tidak nyaman (duduk terlalu lama dan berjalan tidak kuat lama. h. eluar lendir yang menyebabkan perasaan isi rektum belum keluar semua. i. 1asa gatal pada retal. j. onstipasi. k. yeri. l. -erdarahan ber'arna merah terang. m. -rolaps dapat terjadi pada kasus berat. ('''.sribd.om,#< Auli 20#2)
8. KOMPLIKASI
omplikasi hemoroid yang paling sering adalah a. -erdarahan. b. >rombosis. >rombosis adalah pembekuan darah dalam hemoroid. . Hemoroidal strangulasi.
9
Hemoroidal strangulasi adalah hemoroid yang prolaps dengan suplai darah dihalangi oleh s&ingter ani. ('''.sribd.om,#< Auli 20#2)
9. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. -emeriksaan &isik yaitu inspeksi dan rektaltouche (olok dubur). -ada pemeriksaan olok dubur, hemoroid interna stadium a'al tidak dapat diraba sebab tekanan vena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan biasanya tidak nyeri. Hemoroid dapat diraba apabila sangat besar. -emeriksaan olok dubur ini untuk menyingkirkan kemungkinan
karsinoma rektum. b. -emeriksaan dengan teropong yaitu anoskopi atau retosopy. /engan ara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak menonjol keluar. +noskop dimasukkan untuk mengamati keempat kuadran. -enderita dalam posisi litotomi. +noskop dan penyumbatnya dimasukkan dalam anus sedalam mungkin, penyumbat diangkat dan penderita disuruh berna&as panjang. Hemoroid interna terlihat sebagai struktur vaskuler yang menonjol ke dalam lumen. +pabila penderita diminta mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar dan penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. ;anyaknya benjolan, derajatnya, letak ,besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti polip, &issura ani dan tumor ganas harus diperhatikan. . -emeriksaan proktosigmoidoskopi -roktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan bukan disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan di tingkat tinggi, karena hemoroid merupakan keadaan &isiologik saja atau tanda yang menyertai. eses harus diperiksa terhadap adanya darah samar. d. 1ontgen ( olon inloop ) dan9atau kolonoskopi. e. -emeriksaan darah, urin, &eses.
10
(/e Aong, #DD<). 10. PENATALAKSANAAN
Aenis tindakan yang dilakukan untuk menangani haemorrhoid tergantung dari derajat prolaps, apakah ada trombosis dan kondisi penderita. a. -enatalaksanaan /ietary ebanyakan pasien haemorrhoid (derajad * dan **) dapat diobati dengan tindakan lokal dan anjuran diit. Hilangkan &aktor penyebab, misal obstipasidengan diit rendah sisa, makan makanan tinggi serat yang membuat gumpalan isi usus besar, namun lunak sehingga memudahkan de&ekasi dan mengurangi keharusan mengejan yang berlebihan (/e Aong, #DD<). !edangkan menurut ;lak and Aaobs, #DD3, diit dilakukan untuk mengobati konstipasi termasuk meningkatkan airan dan diit serat.
b. -harmaholigi >erapi medis yang digunakan untuk haemorrhoid yang keil dengan gejala yang ringan, pengobatan meliputi #) Eoloe atau hydrophili psylium untuk menghilangkan konstipasi. 2) >opial anestesi9preparat steroid (lidoain)9steroid ream untuk mengurangi nyeri. . -embedahan #) !lerohterapy >eknik ini dilakukan dengan menyuntikkan agen slerosing ke dalam jaringan disekitar
haemorrhoid
yang
menyebabkan
pengeilan pembuluh vena, namun tindakan ini hanya dilakukan pada haemorrhoid grade yang keil >ujuan tindakan ini untuk menimbulkan peradangan steril yang kemudian menjadi &ibroti dan meninggalkan parut (/e Aong, #DD<). 2) igasi dengan gelang karet
11
/engan bantuan anuskopi, mukosa di atas Haemorrhoid yang menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke dalam tabung ligator khusus. elang karet didorong dari ligator dan ditempatkan seara rapat di sekeliling mukosa pleksus Haemorrhoid. ekrosis karena iskemia terjadi dalam beberapa hari, mukosa bersama karet akan lepas sendiri. -ada satu kali terapi hanya diikat oleh satu kompleks haemorrhoid, ligasi berikutnya dilakukan dalam jarak 2 sampai 7 minggu (/e Aong, #DD<). 3) ;edah ;eku Haemorrhoid dapat pula dibekukan dengan pendinginan pada suhu yang rendah sekali. ;edah baku ini tidak dipakai seara luas oleh mukosa yang nekrotik sukar ditentukan luasnya (/e Aong, #DD<). 7) Hemoroidektomi >erapi bedah ini dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahan dan pada penderita haemorrhoid derajad *** C *8. Auga dapat dilakukan pada penderita dengan perdarahan yang berulang C anemia yang tidak sembuh dengan ara terapi lainnya yang lebih sederhana. -enderita haemorrhoid derajat *8 yang mengalami trombosis dan kesakitan hebat dapat ditolongsegera dengan hemorrhoidektomi. -rinsip yang harus diperhatikan adalah eksisi yang dilakukan pada jaringan yang benar$benar berlebihan (/e Aong, #DD<). 5) -emotongan /engan aser >ehnik ini merupakan ara baru. Haemorrhoid dibakar dengan laser, hal ini meminimalkan perdarahan meskipun menyebabkan nyeri (/e Aong, #DD<). 11. PENEGAHAN
12
4paya yang dapat dilakukan untuk menegah terjadinya hemoroid antara lain a. onsumsi makanan yang banyak mengandung serat . onsumsi makanan tersebut dapat membuat tinja lunak dan bentuknya besar sehingga mudah mele'ati anus. b. %inum air putih yang banyak. . -ertimbangan menggunakan suplemen serat. +da banyak produk suplemen serat yang dapat membantu memperlanar buang air besar. Aika menggunakan suplemen, pastikan minum yang banyak (setidaknya : gelas). Aika kurang, suplemen justru membuat konstipasi bertambah parah. Aika digunakan sembarangan, suplemen dapat menimbulkan gas di dalam perut sehingga terasa tidak nyaman. d. akukan olahraga atau aktivitas lainnya untuk memperlanar aliran pembuluh darah balik (vena). ?lahraga juga dapat menurunkan berat badan, yang pada akhirnya dapat menghindari atau setidakmya mengurangi gejala hemoroid. e. Hindari duduk atau berdiri dalam posisi lama. /uduk di alas yang keras, misalnya di atas WE dapat meningkatkan tekanan vena pada &.
anus. Aangan mengedan berlebihan atau menahan napas terlalu lama saat buang air besar (;+;). >indakan tersebut dapat meningkatkan
tekanan pada pembuluh darah balik di bagian ba'ah rektum. g. Aangan menahan ;+;. Aika menunda ;+;, sehingga rasa tersebut hilang, kotoran menjadi kering dan sulit mele'ati anus. h. %engurangi9menegah stres (;runner C !uddarth, 200#) B. KEPERAWATAN
#. -engkajian epera'atan a. 1i'ayat kesehatan #) +pakah ada rasa gatal, terbakar dan nyeri selama de&ekasiF 2) +dakah nyeri abdomenF 3) +pakah terdapat perdarahan dari rektumF 7) ;erapa banyak, seberapa sering, apa 'arnanyaF
13
b. .
d.
e.
&. g. h. i.
5) +dakah muus atau pusF 6) ;agaimana pola eliminasi klienF <) +pakah sering menggunakan laksati& F -engkajian -ola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan. #) urang olahraga 2) 1i'ayat penyakit sirois hepatis -ola nutrisi metabolik #) ?besitas, anemia 2) /iet rendah serat (kurang makan sayur dan buah) 3) %inum air putih kurang dari 2.000 9hari -ola eliminasi #) /itemukan sering konstipasi 2) yeri 'aktu de&ekasi, duduk, jalan 3) eluar darah segar dari anus, jumlah, 'arna 7) %engejan hebat 'aktu de&ekasi, konsistensi &eses, ada darah9nanah 5) -rolap varies pada anus -ola aktivitas dan latihan #) urang aktivitas 2) urang olahraga 3) -ekerjaan banyak duduk9berdiri 7) %engangkat barang$barang berat -ola persepsi kogniti& #) yeri 2) atal -ola tidur dan istirahat #) angguan pola tidur karena nyeri -ola reproduksi seksual #) 1i'ayat persalinan dan kehamilan -ola mekanisme koping dan toleransi terhadap serat #) oping yang digunakan dan alternati& pemeahan masalah.
(/oengoes, 2000) 2. /iagnose epera'atan a. yeri kronis berhubungan dengan in&lamasi. b. 1esiko in&eksi berhubungan denga n perdarahan. . 1esiko kekurangan volume airan berhubungan hemoglobin. d. +nsietas berhubungan dengan trauma nyeri saat bab. (/oengoes, 2000)
penurunan
14
15
3. 1enana +suhan epera'atan N!. D"#$%! K'(')#*#+#%
T,-,#% #% /)"+')"#
I%+')'%&"
R#&"!%#
#&"
#.
yeri kronis
!etelah dilakukan
berhubungan dengan
tindakan kepera'atan
in&lamasi.
selam 3G 27 jam nyeri dapat berkurang atau hialng dengan riteria a. -asien nyeri berkurang b. Wajah tenang . !kala 0 3 d. #309:0 #00960
2.
1esiko in&eksi berhubungan dengan
mmHg !etelah dilakukan tindakan kepera'atan
perdarahan.
selama 3G 27 jam pasien tidak terjadi in&eksi ditandai dengan a. >idak ada tanda$ tanda in&eksi b. ! 36, 5$ 3<, 5 E
#. ?bservasi tingkat nyeri
#. %engetahui tingkat
2. ?bservasi tanda vital
nyeri pasien 2. %engetahui tanda
3. +jarkan teknik relaksasi
vital sign 3. %egurangi dan
na&as dalam 7. olaborasi dan laksanakan program pengobatan eka&on 3G# tab.
ketenangan pasien 7. %engurangi nyeri dengan kolaborasi obat.
#. ?bservasi tanda$ tanda inveksi 2. ?bservasi tanda$ tanda
#. %emantau terjadinya in&eksi 2. %engetahui
vital 3. %enganjurkan klien
petahanan tubuh 3. %enjaga
untuk menjaga
terkontaminasi
kebersihan luka.
dengan
7. olaborasi dan
mikroorganisme
16
. eukosit 7.#0 #0.D0 3
1esiko kekurangan
!etelah dilakukan
volume airan
tindakan kepera'atan
berhubungan penurunan
selam 3G27 jam pasien
hemoglobin.
tiddak terjadi kekurangan volume airan tubuh dengan riteria a. >urgorkulit elasti b. *nput dan output seimbang . Ht 7#,0$53,0
laksanakan program dokter #. ?bservasi input dan
mengurangi in&eksi #. %engetahui balane
output 2. +njurkan klien untuk
airan 2. *ntake ukup
makan minum yang ukup 3. Aelaskan &aktor$ &aktor yang menyebabkan penurunan Ht. 7. olaborasikan dan laksanakan program pengobatan
7.
+nsietas berhubungan dengan trauma nyeri saat
!etalah dilakukan tindakan kepera'atan
;+;.
selama 3G 27 jam emas
7. %enegah dan
#. ?bsevasi tingkat keemasan
3. %engetahui penyebab penurunan hb dan dampaknya 7. %enegah terjadinya anemia dan menambah Iat besi. #. %engetai tinkat keamasan dan renana kepera'atan
16
. eukosit 7.#0 #0.D0 3
1esiko kekurangan
!etelah dilakukan
volume airan
tindakan kepera'atan
berhubungan penurunan
selam 3G27 jam pasien
hemoglobin.
tiddak terjadi kekurangan volume airan tubuh dengan riteria a. >urgorkulit elasti b. *nput dan output seimbang . Ht 7#,0$53,0
laksanakan program dokter #. ?bservasi input dan
mengurangi in&eksi #. %engetahui balane
output 2. +njurkan klien untuk
airan 2. *ntake ukup
makan minum yang ukup 3. Aelaskan &aktor$ &aktor yang menyebabkan penurunan Ht. 7. olaborasikan dan laksanakan program pengobatan
7.
+nsietas berhubungan
!etalah dilakukan
dengan trauma nyeri saat
tindakan kepera'atan
;+;.
selama 3G 27 jam emas
#. ?bsevasi tingkat keemasan
3. %engetahui penyebab penurunan hb dan dampaknya 7. %enegah terjadinya anemia dan menambah Iat besi. #. %engetai tinkat keamasan dan renana kepera'atan
berkurang dengan
2. +jarkan teknik relaksasi
riteria a. Wajah tenang dan
3. Aelaskan semua tindakan
rileks b. -asien mengetahui
7. %enegah dan
yang akan dilakukan
selanjutnya 2. %ngurangi tingkat keemasan 3. %engetahui dan mengurangi
17
tentang penyakitnya.
keemaan pasien.
17
tentang penyakitnya.
keemaan pasien.
18
;+; ** -@@?++ +!4! -@+A*+ @-@1+W+>
M##&"&*#NIM
Y'&&"# P,&("+#)" 1002112
T#%$$#
17 ," 2012
#
12.00 WIB
18
;+; ** -@@?++ +!4! -@+A*+ @-@1+W+>
M##&"&*#NIM
Y'&&"# P,&("+#)" 1002112
T#%$$#
17 ," 2012
#
12.00 WIB
I.
I'%+"+#&
#. -asien ama 4mur Aenis kelamin +lamat !tatus !uku +gama -endidikan -ekerjaan >gl. %asuk 1! o.1% 1uang /iagnosis kerja9medis
;p. ; 7#th aki$laki otagede, %enikah (ka'in) Aa'a *slam !>+ arya'an !'asta #<$0<$20#2 (#3.30 W*;) 0077
2. eluarga 9 -enanggungja'ab ama y. > 4mur 3Dth Hubungan !audara -endidikan !>+ -ekerjaan >idak terkaji +lamat otagede, II.
R"*##+ K'&'#+#% P#&"'%
#. esehatan -asien a. eluhan utama saat dikaji -asien mengatakan ;+; air hitam
19
b. eluhan tambahan saat dikaji -using, mual$muntah, dan nyeri pada perutnya . +lasan masuk 1umah !akit -asien mengatakan tiba$tiba pingsan, sebelumnya pusing, mual, muntah dan ;+; air be'arna hitam. d. 1i'ayat penyakit sekarang -asien saat di rumah tiba$tiba pingsan lalu di ba'a ke rumah sakit ;ethesda dan masuk ke 4/ pada tanggal #< +gustus 20#2, di 4/ pasien diberikan in&us asering 500 ml 20 tts9mnt dan obat ada tiga jenis yaitu, Eodantron # ampul, alneG 3G# ampul dan 1anitidin 2G# ampul. e. 1i'ayat penyakit yang lalu -asien pernah dira'at di rumah sakit Hidayatullah dengan penyakit hipertensi pada tahun 20#0. &. +lergi #) Aenis >idak ada alergi 2) 1eaksi >idak ada alergi 3) >indakan >idak ada alergi
III.
P!# F,%$&" K'&'#+#%
#. -ola utrisi$%etabolik a. !ebelum sakit rekuensi makan Aenis makanan9diet -orsi yang dihabiskan %akanan yang disukai %akanan yang tidak disukai %akanan pantang %akanan tambahan9vitamin ebiasaan makan a&su makan ;anyaknya minum
3G sehari. asi, lauk, dan sayur. !atu porsi. !emua makanan suka. Hampir semua makanan disukai !esuai ajaran yang dianut >idak ada /i rumah ;aik, karena setiap porsi yang diberikan dapat dihabiskan oleh pasien 6$: gelas,kurang lebih 2009gelasJ
#2009#6009hari Aenis minuman +ir putih dan teh panas %inuman yang tidak disukai Hampir semua minuman suka %inuman yang disukai >eh panas manis -erubahan ;; 6 bulan terakhir >etap
20
b. !elama sakit Aenis makanan rekuensi makan -orsi makan yang dihabiskan ;anyaknya minum dalam sehari Aenis minuman eluhan 2. -ola @liminasi a. !ebelum sakit #) ;uang air besar (;+;) a) rekuensi b) Waktu ) Warna d) onsistensi e) -osisi ;+; &) -enghantar untuk ;+; g) -emakaian obat h) eluhan lain i) 4paya yang dilakukan 2) ;uang air keil (;+) a) rekunsi (dalam sehari) b) Aumlah (927 jam) ) Warna d) ;au e) eluhan &) 4paya yang dilakukan b. !elama sakit #) ;uang air besar (;+;) a) rekuensi b) Waktu ) Warna d) onsistensi e) eluhan &) 4paya yang dilakukan 2) ;uang air keil (;+) a) rekuensi b) Aumlah ) Warna
;! 3G sehari # porsi dihabiskan 7 gelas sehari, K 2509gelasJ #.000 +ir putih dan teh panas %ual
7 G sehari -agi dan siang hari ehitaman seperti kopi embek Aongkok -asien mengatakan tidak pernah memakai penghantar ;+; >idak ada >idak ada >idak ada
idak ada keluhan >idak ada !ering ;+; K 6G -agi dan siang hari %erah kehitaman Eair -asien berkata nyeri perut eluarga pasien mamba'a pasien ke rumah sakit K6G sehari (sering) K#000927 jam uning
21
d) ;au e) eluhan &) +lat ;antu 3. -ola akti&itas istirahat$tidur a. !ebelum sakit #) eadaan akti&itas sehari$hari a) ebiasaan olahraga
has urine >idak ada keluhan >idak menggunakan alat bantu
b) Aenis olahraga ) ingkungan rumah
-asien berolahraga #G seminggu ;ersepeda ingkungan rumah ukup luas,
d) +lat bantu untuk memenuhi
dan bersih -asien tidak selalu memakai
alat bantu e) +pakah akti&itas sehari$hari dapat dilakukan sendiri, bantuan alat, orang lain, sangat tergantung
>abel ** +kti&itas !ehari$hari !aat !ehat
+>*8*>+! %andi @liminasi ;erpakaian9berdandan %obilisasi di tempat tidur -indah +mbulansi aik tangga %emasak ;elanja %erapikan rumah
0 L L L L L L L L L L
#
!umber -rimer terolah
et 0 mandiri # dibantu sebagian 2 perlu bantuan orang lain 3 perlu bantuan orang lain dan alat 7 tergantung total 2) ebutuhan tidur
2
3
7
22
a) Aumlah tidur dalam sehari
K 7 jam
b) >idur siang
Aarang tidur siang
) >idur malam
K 7 jam
d) >idur yang diutamakan
>idur malam
e) ebiasaan pengantar tidur
>idak ada
&) -asien tidur dengan
!endiri, karena istri tidur dengan anak$anak
g) -erangkat yang digunakan
!elimut, bantal,guling
h) eluhan
>erkadang sulit tidur
3) ebutuhan istirahat a) apan
%alam hari
b) ;erapa lama
>idak tentu
) egiatan 'aktu luang
erja
d) %enyediakan 'aktu istirahat
+da
e) /alam suasana apa pasien bisa istirahat >enang b. !elama sakit #) eadaan akti&itas >abel *** +kti&itas !ehari$hari !elama !akit
+>*8*>+!
0
#
%andi %akan9minum ;erpakaian9berdandan >oileting %obilisasi di >> +mbulansi91?% ;erpindah !umber -rimer terolah
et
0 mandiri # dibantu sebagian 2 perlu bantuan orang lain
2 L L L L L L L
3
7
23
3 perlu bantuan orang lain dan alat 7 tergantung total 2) ebutuhan tidur a) Aumlah tidur dalam sehari >idur siang
K 3 jam
>idur malam
K 5 jam
-enghantar untuk tidur
>idak ada
b) eluhan tidur
!aat malam hari sulit tidur
) -asien kesakitan
>erkadang terasa pusing
3) ebutuhan istirahat a) -erasaan pasien
-asien mengatakan merasa pusing
b) lien merasa terganggu dengan lingkungan baru *ya ) +lat$alat medi yang mengganggu >idak ada 7. -ola ebersihan /iri (sebelum sakit) a. ebersihan ulit #) apan kebiasaan mandi 2) %andi menggunakan 3) eluhan
2G sehari, pagi dan sore hari !abun >idak ada keluhan
b. ebersihan 1ambut #) %enui rambut dengan
!hampoo
2) eluhan
>idak ada keluhan
. ebersihan >elinga #) apan mera'at telinga
!esudah mandi pagi
2) %enggunakan alat pendengar
>idak
3) eluahan
>idak ada keluhan
d. ebersihan %ata #) ebiasaan membersihkan mata
;angun tidur dan saat mandi
2) eluhan
>idak ada keluhan
24
e. ebersihan %ulut #) ;erapa kali menggosok gigi
2G sehari
2) %enggunakan pasta gigi
*ya
3) eluhan
>idak ada keluhan
&. ebersihan uku #) apan memotong kuku
;ila kuku sudah panjang dan otor
2) Eat kuku
>idak menggunakan at kuku
3) eluhan
>idak ada keluhan
5. -ola -emeliharaan esehatan a. -enggunaan tembakau -asien tidak mengkonsumsi tembakau b. +-I+ -asien mengatakan tidak pernah memakai +-I+ . +lkohol -asien mengatakan tidak pernah minum alkohol d. *ntelektual #) -asien hanya mengetahui penyakit yang diderita 2) -asien tidak mengerti pera'atan, penegahan penyakit yang diderita 6. -ola 1eproduksi$!eksualitas a. angguan hubungan seksual
>idak ada gangguan
b. -emahaman &ungsi seksual
>idak ada gangguan
. -erkembangan karakteristik sekunder -asien memiliki anak sebanyak 3 orang d. %asalah menstruasi
$
25
e. -ap smear terakhir
$
&. -emerikasaan payudara (!+!+1*)
$
<. -ola ogniti&$-ersepsi9!ensori a. eadaan mental
!adar
b. ;erbiara
Aelas
. ;ahasa yang dikuasai
*ndonesia dan Aa'a
d. emampuan membaa
;isa membaa dengan baik
e. emampuan berkomunikasi
;isa berkomunikasai dengan baik
&. emampuan memahami in&ormasi
-asien memahami setiap in&ormasi
g. >ingkat ansietas
1ingan, karena pasien merasa penyakitnya bisa disembuhkan dan keadaan tubuhnya masih baik
h. eterampilan berkomunikasi
%emadai
i. -endengaran
>idak ada keluhan
j. -englihatan
>idak ada keluhan
k. 8ertigo
>idak
l. yeri
yeri kepala dan perut
m. 4paya yang dilakukan
-asien hanya menahannya
:. -ola onsep /iri a. *dentitas diri
-asien mampu menyebutkan nama dan tempat tinggalnya dan meneritakan keadaannya
b. *deal diri
-asien mengatakan ingin epat sembuh dan segera pulang
. Harga diri
-asien tidak merasa malu ketika kerabat
26
berkunjung ke rumah sakit d. ambaran diri
-asien memiliki semangat untuk epat sembuh
e. -eran diri
-eran diri sebagai kepala keluarga terganggu
D. -ola oping a. -engambilan keputusan !endiri dan istri b. Hal$hal yang dilakukan jika mempunyai masalah >erkadang tidur
#0. -ola -eran$;erhubungan a. !tatus pekerjaan
;ekerja
b. Aenis pekerjaa
Wiras'asta
. lien berkeimpung dalam organisasi masyarakat >idak d. !ystem pendukung
>etangga, keluarga /alam satu rumah, keluarga dalam rumah terpisah
e. /ukungan keluarga di 1umah !akit
eluarga selalu menunggu di rumah sakit
&. esulitan dalam keluarga #) Hubungan dengan orang tua
>idak ada
2) Hubungan dengan anak saudara
>idak ada
3) Hubungan perka'inan
>idak ada
g. !elama sakit #) Hubungn dengan anggota keluarga
27
!angat erat, keluarga sangat perhatian pada pasien 2) Hubungan dengan masyarakat ;aik, saat jam kunjung ada tetangga yang menengok 3) Hubungan dengan pasien lain, anggota kesehatan lain
omunikati&
##. -ola ilai dan eyakinan a. !ebelum sakit #) +gama
*slam
2) arangan agama
+da, makan makanan yang halal
3) egiatan keagamaan
a) %aam
!holat 5 'aktu
b) rekuensi
-asien sholat 5 'aktu tapi dengan tidur
b. !elama sakit #) egiatan keagamaan yang ingin dilakukan 2) %embutuhkan bantuan
*ya
3) %embutuhkan kunjungan rohania'an
*ya
!holat 5 'aktu
I. P'%$#-"#% F"&"
#. -engukuran >;
>idak terkaji karena pasien bedrest
2. -engukuran ;;
>idak terkaji karena pasien bedrest
3. >anda vital a. >ekanan darah
#309D0 mmHg
/iukur di
>angan kanan (vena brahioradialis)
-osisi pasien
!upinasi
4kuran manset /e'asa b. adi
<6 G9menit
1egular9ireguler 1eguler /iukur di
>angan kanan (vena radialis)
28
ualitas
uat 36,#0 E
. !uhu /iukur di d. 1epirasi
+Gila #7G9menit
1egular9ireguler 1eguler >ipe perna&asan -erut 7. >ingkat kesadaran
Eompos mentis E! #5 @ 7 8 5 % 6
5. eadaan umum
-asien tampak sakit sedang -asien tampak lemah, 'ajah tampak sayu dan puat -asien bedrest >erpasang in&use 1 20 tetes9menit di tangan kanan tanggal #<$0<$20#2
6. -emeriksaan &isik a. epala #) 1ambut a) 1ambut pasien ber'arna hitam sebagian lagi ber'arna putih, rambut berminyak b) ;entuk kepala bulat ) >idak terdapat bekas luka pada kulit kepala d) >idak terdapat nyeri tekan pada kepala e) >erdapat &inger print pada dahi 2) %ata a) Wajah pasien ber'arna sa'o matang kemerahan dan berminyak b) %ata kiri dan kanan pasien simetris ) -upil kana$kiri isokor d) !lera ber'arna putih keruh
29
e) onjungtiva ber'arna merah puat &) 1e&lek ahaya kanan (B) kiri (B) 3) >elinga a) >elinga kanan dan kiri simetris b) >idak terdapat luka pada daun telinga kanan dan kiri ) >idak terdapat nyeri tekan pada telinga kanan dan kiri 7) Hidung a) !eptum tepat berada di tengah b) ubang hidung kiri dan kanan simetris ) >erdapat sedikit kotoran pada kedua lubang hidung 5) %ulut dan >enggorokan a) emampuan biara jelas b) ;ibir ber'arna merah puat ) %embran mukosa kering d) >onsil ># e) 4vula berada di tengah 6) eher a) eher ber'arna sa'o matang b) >idak terdapat bekas luka pada leher ) >idak terdapat nyeri tekan pada leher d) >idak ada pembesaran kelenjar tyroid <) /ada a) *nspeksi
dada ber'arna sa'o matang, tidak terdapat bekas luka pada dada, simetris dada kanan dan kiri, itus
30
ordis pada *E! 5 b) -alpasi
perna&asan dada kiri dan kanan simetris, tidak terdapat nyeri tekan pada dada, voal rensonan teraba sama di semua bagian.
) -erkusi
terdengar sonor pada lapang paru.
d) +uskultasi tidak ada suara tambahan disemua lapang paru.
:) +bdomen a) *nspeksi
perut ber'arna sa'o matang, tidak terdapat bekas luka pada perut, umbilius tepat di tengah, kotor.
b) +uskultasi peristalti usus #DG9menit. ) -alpasi
terdapat nyeri tekan pada k'adran kanan ba'ah dan kiri ba'ah
d) -erkusi
suara tympani pada abdomen.
D) enetalia >idak terpasang /E. #0)+nus >erdapat sedikit darah. ##) @kstremitas a) +tas +nggota gerak lengkap, 'arna kulit sa'o matang, turgor kulit elastis, tidak terdapat kelainan jari pada tangan kanan dan kiri, terpasang in&us 1$500 20 tetes9menit di tangan kanan, kekuatan otot kanan$kiri 595 b) ;a'ah
31
+nggota gerak lengkap, 'arna kulit sa'o matang, turgor kulit elastis, tidak terdapat kelainan
jari pada kaki kanan dan kiri,
kekuatan otot kaki kanan dan kiri 595
.
D"#$%!&+" T'&+
a. @ Hasil #) #2 Auli 20#2 a) 1ate
<66 pm
b) -1 *nt
#<: ms
) ?1! /ur
#06 ms
d) M>
3<: ms
e) M>E
725 ms
&) -$1$> +N@! 6# D 50 b. Hasil -emeriksaan aboratorium #) >anggal #6 Auli 20#2 ;ahan /arah >able *8 -emeriksaan aboratorium ;erbahan /arah
o
-emeriksaan
Hasil
!atuan
ormal
#
Hemoglobin
D,D
r9d
#3,5$#<,5
2
eukosit
H #2,DD
1ibu9mmk
7,50$##,0
3
@osino&il
0,2
=
0,0$5,0
7
eutro&il !egmen
H :3,2
=
7<,0$:0,0
5
im&osit
##,2
=
#3,0$70,0
6
%onosit
5,3
=
2,0$##,0
32
<
Ht
30,D
=
7#,0$53,0
:
@ritrosit
7,05
Auta9mmk
7,50$5,D0
D
1/W
#3,:0
=
##,60$#7,:0
#0
%E89*@1
<6,30
&
D2,00$#2#.000
##
%EH9H@1
27,70
pO
3#,00$3<,00
#2
%EHE9H@1
32,0
g9d
2D,00$36,00
#3
>rombosit
36#
1ibu9mmk
#70$770
#7
%-8
:,:0
&
7,00$##,00
#5
-/W
#0,3
&
!umber -emeriksaan laboratorium status pasien ;p.;
2) >anggal #< Auli 20#2 ;ahan 4rin >able 8 -emeriksaan aboratorium ;erbahan 4rin
o
-emeriksaan
Hasil
!atuan
ormal
#
Warna
uning
uning
2
;A
#.020
#.003$#.030
3
pH
6,0
7,5$:,0
7
-rotein
egati&
egati&
5
lukosa
egati&
egati&
6
ekosit puat
egati&
<
!el gliter
egati&
:
ekosit gelap
#BPsel9-;
D
@ritrosit
egati&
#0
@pitel
#BP7sel9-;
33
##
Ea ?Galat
egati&
#2
+s.4rat
egati&
#3
>riple &os&at
egati&
#7
;akteri
egati&
#5
Aamur
egati&
#6
!il.Hyalin
egati&
#<
!il.ranula
egati&
#:
!il.@pitel
egati&
#D
!il.@ritrosit
egati&
20
!il.eukosit
egati&
2#
ain$lain
egati&
!umber -emeriksaan laboratorium status pasien ;p.;
*.
-1?1+% -@?;+>+ #. Eedantron 7mg9#amp 2. alneG 3G500 mg 3. 1anitidin 2G# amp 7. !alo&alk 5. +moGilin 6. >erapi airan 1 500 <. /iet ;!
I. A%#" O:#+
>able 8* +nalisa ?bat
o ama ?bat *ndikasi #. *n&us 1 20 %engembalikan keseimbangan elektrolit tetes 9menit pada keadaan dehidrasi dan syok hipovolemik. 1inger laktat menjadi kurang disukai karena
ontraindikasi Hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, asidosis laktat.
@&ek samping
34
2.
Eendanteron
3.
alneG
7.
1anitidin
5.
!alo&alk
menyebabkan hiperkloremia dan asidosis metabolik, karena akan menyebabkan penumpukan asam laktat yang tinggi. %ual C muntah karena kemoterapi sitotoksik, radioterapi atau setelah operasi.
ibrinolisis lokal seperti epistaksis (mimisan), prostatektomi (pembedahan mengangkat prostata), konisasi servikal, @dema angioneurotik herediter, -erdarahan abnormal setelah pembedahan.
Hipersensiti&
angguan &ungsi ginjal, hematuria (kening yang berampur darah) dari parenkim ginjal, hamil, menyusui.
!embelit9susah buang air besar, sakit kepala, perasaan panas atau hangat di kepala C ulu hati.
angguan saluran erna, mual, pusing, muntah, anoreksia (kehilangan na&su makan), eksantema (erupsi kulit yang timbul serentak dan tersebar, biasanya diiringi demam) dan sakit kepala. %enghilangkan gejala$ >idak dianjurkan pada +dakalanya gejala ketidakmampuan anak usia kurang #6th terjadi hepatitis menerna asam dan rasa yang bersi&at panas pada ulu hati, reversible, ruam ulkus lambung jinak dan kulit, leuopenia, ulkus duodenum, re&luk sakit kepala dan eso&agitis, dyspepsia pusing. yang menahun, menegah perdaran karena ulserasi akibat stress atau ulkus peptikum. olitis ulserati& akut -enderitaan dengan @ksantema alergi, serta untuk penegahan gangguan ginjal yang demam, dari kambuhan. berat, gangguan &ungsi bronkospasme, hati dan ulkus sindroma
35
6.
peptikum bayi dan balita penderita dengan hemoragik diatesis. *n&eksi yang disebabkan -enderita yang oleh kuman$kuman hipersensiti& terhadap gram positip dan gram -eniillin dan negatip yang peka turunannya. ;ayi baru terhadap +moGiillin, lahir dimana ibunya seperti in&eksi pada hipersensiti& terhadap saluran pernapasan -eniillin atau bagian atas, otitis turunannya. Aangan media, bronhitis akut digunakan untuk dan kronik, pneumonia pengobatan meningitis ystitis, urethris, atau in&eksi pada pyelonephritis, tulang sendi karena gonorhea yang tidak +moGiillin oral tidak terkomplikasi, in&eksi menembus ke dalam kulit dan jaringan lunak. airan erebrospinal atau sinovial.
+moGilin
menyerupai lupus eritematosis -ada pasien yang hipersensiti& dapat terjadi reaksi alergi seperti urtiaria, ruam kulit, angioedema dan gangguan saluran erna seperti diare, mual, muntah, glositis dan stomatitis. emungkinan reaksi ana&ilaksi.
!umber /a&tar obat status pasien dan buku %*%!
II. A%#" D#+#
ama -asien
;p. ;
1uang
1uang / 1! ;ethesda akkum ogyakarta
o
/ata
%asalah
-enyebab
#.
/!
yeri akut
+gen edera &isik
-
-asien
mengatakan
nyeri
(adanya
36
pada bagian perutnya -asien mengatakan badan lemas. lien mengeluh nyeri pada saat duduk dan berbaring terutama saat tidur malam hari. !kala nyeri < /?
pembengkakan,
-
pembuluh
darah
pada anus).
-
-
− lien
tampak menahan nyeri
meringis,
− lien
tampak memegangi daerah yang nyeri
− %ata pasien tampak sayu − >ampak apek
2.
/!
/iare
ansietas.
− -asien mengatakan nyeri perut
terkadang seperti kram − -asien mengatakan seperti tertusuk$tusuk /?
%alabsorpsi dan
perut
− ;+; K6G sehari − ;+; air − Warna merah kehitaman
3.
/! -asien mengatakan nyeri pada perut -asien mengatakan mual /? %embran mukosa pasien kering >urgor kulit tidak elasti Hb D,D r9d
-
-
-
-
-
etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
aktor biologis
37
7.
/! -asien mengatakan sulit tidur /? -asien terlihat kurang berkonsentrasi -asien mengalami gangguan tidur
+nsietas
!tress
-
-
-
III.
D"#$%! K'(')#*#+#%
o /iagnosis epera'atan #
yeri akut berhubungan dengan agen edera &isik (adanya pembengkakan, trombus pembuluh darah pada anus) ditandai dengan /! -
-
-
-asien mengatakan nyeri pada bagian perutnya -asien mengatakan badan lemas !kala nyeri <
/? − lien tampak meringis, menahan nyeri − lien tampak memegangi daerah yang nyeri − H1 <6 G9menit
38
− >/ #309D0 mmHg − %ata pasien tampak sayu − >ampak apek
2
/iare berhubungan dengan malabsorpsi dan ansietas ditandai dengan /! − -asien mengatakan nyeri perut terkadang seperti kram − -asien mengatakan perut seperti tertusuk$tusuk /? − ;+; K6G sehari − ;ising usus #DG per menit
3
etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan aktor biologis ditandai dengan /! -asien mengatakan nyeri pada perut -asien mengatakan mual /? %embran mukosa pasien kering >urgor kulit tidak elasti Hb D,D r9d
-
-
-
-
-
7
+nsietas berhubungan dengan krisis situasional ditandai dengan /! -asien mengatakan mual -asien mengatakan sulit tidur /? %ulut pasien terlihat kering -asien terlihat kurang berkonsentrasi -asien mengalami gangguan tidur
-
-
-
-
-
39
I;.
R'%/#%# K'(')#*#+#%
ama
;p. ;
1uang
1uang /
/iagnosa %edis Hemoroid
N!.
#.
DIAGNOSA
T<
KEPERAWATAN
HASIL
INTERENSI
RASIONAL
>anggal #< Auli 20#2
>anggal #< Auli 20#2
>anggal #< Auli 20#2
>anggal #< Auli 20#2
Aam
0D.00 W*;
Aam
Aam
Aam
yeri
akut
0D.00 W*;
0D.00 W*;
0D.00 W*;
berhubungan !etelah dilakukan tindakan
#. -engkajian nyeri seara
dengan agen edera &isik kepera'atan selama 3 G 27
komprehensi& termasuk
nyeri
(adanya
lokasi,
pasien
trombus
pembengkakan, jam diharapkan pasien tidak pembuluh
darah mengalami
pada anus) ditandai dengan
-
-
-
-asien mengatakan nyeri pada bagian perutnya -asien mengatakan
dengan
riteria hasil -
/!
nyeri
-
karakteristik,
#.%engetahui yang
tingkat dialami
durasi, &rekuensi dan kualitas
%ampu mengontrol nyeri
2.?bservasi
reaksi
%elaporkan bah'a nyeri
nonverbal
dari
berkurang
ketidaknyamanan
%enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
3.ontrol
reaksi
pasien saat merasakan nyeri
lingkungan
yang
2. %engetahui
dapat
3.ingkingan tenang dan
yang nyaman
40
badan lemas. /? − !kala nyeri < − lien tampak meringis,
menahan nyeri
− lien
tampak memegangi daerah yang nyeri
-
-
>anda vital dalam rentang
mempengaruhi
normal
seperti suhu ruangan,
>idak gangguan tidur
mengalami
nyeri
penahayaan
nyeri pasien
dan
kebisingan 7. +jarkan tehknik na&as dalam,
relaksasi,
kompres hangat$dingin
7. >ehknik non&armakologis dapat membantu pasien untuk meringankan rasa nyeri
− H1 <6 G9menit − >/ #309D0 mmHg
dapat mengurangi rasa
yang dialami 5. >ingkatkan istirahat
5.*stirahat yang ukup dapat
− %ata pasien tampak sayu
menghilangkan
rasa nyeri yang dialami
− >ampak apek
pasien 6.olaborasi
dalam
pemberian analgetik
6.-emberian pada
pasien
analgeti dapat
40
badan lemas. /? − !kala nyeri <
-
-
>anda vital dalam rentang
mempengaruhi
normal
seperti suhu ruangan,
>idak
mengalami
penahayaan
dapat mengurangi rasa nyeri pasien
dan
kebisingan
gangguan tidur
− lien tampak meringis,
nyeri
7. +jarkan tehknik na&as
menahan nyeri
dalam,
− lien
tampak memegangi daerah yang nyeri
relaksasi,
kompres hangat$dingin
7. >ehknik non&armakologis dapat membantu pasien untuk meringankan rasa nyeri
− H1 <6 G9menit
yang dialami 5. >ingkatkan istirahat
− >/ #309D0 mmHg
5.*stirahat yang ukup dapat
− %ata pasien tampak sayu
menghilangkan
rasa nyeri yang dialami
− >ampak apek
pasien 6.olaborasi
dalam
pemberian analgetik
6.-emberian pada
analgeti
pasien
dapat
mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien >anggal #< Auli 20#2
>anggal #< Auli 20#2
>anggal #< Auli 20#2
>anggal #< Auli 20#2
Aam
Aam
Aam
Aam
0D.20 W*;
0D.20 W*;
0D.20 W*;
0D.20 W*;
41
2.
etidakseimbangan nutrisi
!etelah dilakukan tindakan
kurang dari kebutuhan tubuh
kepera'atan selama 3 G 27
berhubungan dengan aktor
jam
biologis ditandai dengan /! -asien mengatakan nyeri pada perut -asien mengatakan mual /? %embran mukosa pasien kering >urgor kulit tidak elasti Hb D,D r9d
nutrisi dapat teratasi dengan
-
#. ?bservasi adanya mual dan muntah.
membuat pasien sulit
ketidakseimbangan
mengkonsumsi makan. 2. %onitor intake nutrisi.
riteria hasil -
-
-
nutrisi porsi
-
-
Hemoglobin
3. +tur posisi semi &o'ler atau
makan
-
#3,5$#<,5
&o'ler
tinggi
selama makan.
-
%embrane mukosa pasien lembab
apakah mengalami
yang
tidak
seimbang. 3. -osisi
tersebut
memudahkan
pasien
menelan makanan dan
r9d
-
2.%engetahui pasien
>idak merasa mual %enghabiskan
#. 1asa mual dan muntah
7. +jarkan pada keluarga untuk sering memberi makanan. 5. olaborasi dengan ahli gi"i dalam menentukan
mengurangi rasa mual. 7.-emberian
makanan
sedikit$sedikit
akan
memenuhi kebutuhan. 5.4ntuk
menentukan
41
2.
etidakseimbangan nutrisi
!etelah dilakukan tindakan
kurang dari kebutuhan tubuh
kepera'atan selama 3 G 27
berhubungan dengan aktor
jam
biologis ditandai dengan /! -asien mengatakan nyeri pada perut -asien mengatakan mual /? %embran mukosa pasien kering >urgor kulit tidak elasti Hb D,D r9d
nutrisi dapat teratasi dengan
-
#. ?bservasi adanya mual dan muntah.
membuat pasien sulit
ketidakseimbangan
mengkonsumsi makan. 2. %onitor intake nutrisi.
riteria hasil -
-
-
-
-
>idak merasa mual
nutrisi
%enghabiskan
porsi
3. +tur posisi semi &o'ler atau
Hemoglobin
#3,5$#<,5
&o'ler
tinggi
selama makan.
-
mengalami yang
tidak
seimbang. 3. -osisi
tersebut pasien
menelan makanan dan
%embrane mukosa pasien
7. +jarkan pada keluarga untuk sering memberi
lembab
makanan.
mengurangi rasa mual. 7.-emberian
makanan
sedikit$sedikit
5. olaborasi dengan ahli gi"i dalam menentukan diit.
3.
apakah
memudahkan
r9d
-
2.%engetahui pasien
makan
-
#. 1asa mual dan muntah
akan
memenuhi kebutuhan. 5.4ntuk jumlah
menentukan kalori
dan
>anggal #< Auli 20#2
>anggal #< Auli 20#2
>anggal #< Auli 20#2
nutrisi pasien. >anggal #< Auli 20#2
Aam
Aam
Aam
Aam
0D.70 W*;
0D.70 W*;
/iare berhubungan dengan !etelah dilakukan tindakan
0D.70 W*;
#. ?bservasi turgor kulit,
0D.70 W*;
#.%engetahui
keadaan
42
malabsorpsi
dan
ansietas kepera'atan selama 3 G 27
ditandai dengan /! − -asien mengatakan nyeri perut terkadang seperti kram /?
jam -
-
menit
dapat
-
usus #DG per -
2.%onitor (elektrolit
ese tidak ada darah dan
leukosit).
hasil
lab dan
yeri perut tidak ada.
&rekuensi
-ola ;+; normal.
konsistensi &eses. tehknik
mukosa
stress.
lembab,
dan
7.+jarkan pada pasien
Hidrasi baik (membrane tidak
2. Hasil lab dapat member in&ormasi
tehadap
keadaan pasien.
3. Eatat 'arna, volume,
@lektrolit normal.
umum dari pasien.
indikasi dehidrasi.
>idak ada diare. muus.
-
− ;ising
pasien
teratasi dengan riteria hasil
-
− ;+; K6G sehari
diare
mukosa oral sebagai
pengurangan
3.%engetahui
&eses
pasien masih diare atua tidak. 7. %engurangi stress akan membuat keadaan dari pasien menjadi baik.
panas, vital sign normal,
5. onsultasi dengan ahli
5./iet yang tepat akan
urin output dalam batas
gi"i untuk diet yang
memvbantu
normal.
tepat.
memperbaiki
untuk
penernaan pasien.
42
malabsorpsi
dan
ansietas kepera'atan selama 3 G 27
ditandai dengan
jam
/! − -asien mengatakan nyeri perut terkadang seperti kram /?
-
-
-
usus #DG per
menit
dapat
-
2.%onitor (elektrolit
ese tidak ada darah dan
leukosit).
hasil
lab dan
yeri perut tidak ada.
&rekuensi
-ola ;+; normal.
konsistensi &eses.
dan
tehknik
mukosa
stress.
lembab,
tidak
in&ormasi
tehadap
3.%engetahui
&eses
pasien masih diare atua tidak.
7.+jarkan pada pasien
Hidrasi baik (membrane
2. Hasil lab dapat member keadaan pasien.
3. Eatat 'arna, volume,
@lektrolit normal.
umum dari pasien.
indikasi dehidrasi.
>idak ada diare. muus.
-
− ;ising
pasien
teratasi dengan riteria hasil
-
− ;+; K6G sehari
diare
mukosa oral sebagai
pengurangan
7. %engurangi stress akan membuat keadaan dari pasien menjadi baik.
panas, vital sign normal,
5. onsultasi dengan ahli
5./iet yang tepat akan
urin output dalam batas
gi"i untuk diet yang
memvbantu
normal.
tepat.
memperbaiki
untuk
penernaan pasien.
7.
>anggal #< Auli 20#2
>anggal #< Auli 20#2
>anggal #< Auli 20#2
>anggal #< Auli 20#2
Aam
Aam
Aam
Aam
0D.55 W*;
0D.55 W*;
+nsietas berhubungan dengan !etelah dilakukan tindakan krisis situasional
ditandai kepera'atan selama 3 G 27
0D.55 W*;
#.*denti&ikasi
rasa
ansietas pasien.
0D.55 W*;
#.%emahami
keadaan
dari pasien.
43
dengan /! -asien mengatakan mual -asien mengatakan sulit
-
-
jam ansietas klien teratasi dengan riteria hasil -
tidur /? -asien terlihat kurang
-
-
berkonsentrasi -asien mengalami
-asien
situasi mampu
mengidenti&ikasi
dan
mengungkapkan
gejala
8ital sign dalam batas normal.
gangguan tidur -
-ostur
yang
menimbulkan ansietas. 3. /orong
pasien
mengungkapkan
rasa
ansietas.
emas. -
2. ;antu pasien mengenal
tubuh,
ekspresi
'ajah, bahasa tubuh dan tingkat
aktivitas
menunjukkan berkurangnya keemasan
2. !ituasi
yang
terkoordinasi
akan
mengurangi ansietas. 3. %engungkapkan perasaan
akan
mengurangi stress.
7. >emani pasien untuk 7.-asien
akan
memberikan keamanan
tenang
dan
diperhatikan.
mengurangi
lebih bila
ansietas. 5. ibatkan
keluarga
mendampingi pasien. 6. ;erikan in&ormasi yang &atual
mengenai
penyakit pasien.
5. eluarga akan member rasa tenang. 6.*n&ormasi yang jelas akan membantu pasien untuk tenang.
43
dengan /! -asien mengatakan mual -asien mengatakan sulit
-
-
jam ansietas klien teratasi dengan riteria hasil -
tidur /? -asien terlihat kurang
-
-
berkonsentrasi -asien mengalami
2. ;antu pasien mengenal situasi
-asien
mampu
mengidenti&ikasi
dan
mengungkapkan
gejala
3. /orong
-
tubuh,
3. %engungkapkan
rasa
perasaan
akan
mengurangi stress. akan
memberikan keamanan
tenang
dan
diperhatikan.
mengurangi
lebih bila
ansietas.
'ajah, bahasa tubuh dan tingkat
akan
mengurangi ansietas.
7. >emani pasien untuk 7.-asien
ekspresi
yang
terkoordinasi
ansietas.
8ital sign dalam batas -ostur
pasien
mengungkapkan
normal.
gangguan tidur
yang
menimbulkan ansietas.
emas. -
2. !ituasi
5. ibatkan
aktivitas
keluarga
5. eluarga akan member
mendampingi pasien.
menunjukkan
6. ;erikan in&ormasi yang
berkurangnya keemasan
&atual
rasa tenang. 6.*n&ormasi yang jelas
mengenai
penyakit pasien.
akan membantu pasien untuk tenang.
44
;.
ATATAN PERKEMBANGAN
ama -asien ;p.; 1uangan NO
#.
/9D;
DIAGNOSA
/N.#
TGLAM
IMPLEMENTASI
#< Auli 20#2
*
#3.20
#. %engobservasi tingkat nyeri pasien.-asien mengatakan
#3.20
masih nyeri dan skala 7. 2. %engobservasi 4 sedang,
PARAF
44
;.
ATATAN PERKEMBANGAN
ama -asien ;p.; 1uangan NO
#.
/9D;
DIAGNOSA
/N.#
TGLAM
IMPLEMENTASI
#< Auli 20#2
*
#3.20
#. %engobservasi tingkat nyeri pasien.-asien mengatakan
#3.20
#3.35
masih nyeri dan skala 7. 2. %engobservasi 4 sedang, es Eompos %entis. 3. %engukur vital sign >/ #309D0 mmHg <6 G9mnt ! 36,# E 1 #7 G9mnt 7. %engobservasi keadaan pasien. @ /! pasien mengatakan nyeri
#3.50
/N.2
sedikit berkuranng. /? nyeri pasien dalam skala 7
#3.50 #< Auli 20#2
*
#3.20
#. %engobservasi keadaan mual pasien.
#3.35
2. %engobservasi porsi makan yang dihabiskan pasien.
#3.35
3. %emberikan makan pada
PARAF
45
pasien. #3.35
7. %engukur vital sign >/ #309D0 mmHg <6 G9mnt ! 36,# E 1 #7 G9mnt @ /! -asien mengataka sedikit merasa mual.
#3.50
/? -asien tenang, pasien terlihat
/N.3
puat.
#
*
#3.20
#. %engobservasi turgor kulit pasien.
#3.20
2. %engobservasi tingkat ;+; pasien.
#3.30
3. %engauskultasi perut pasien, peristaltik #DG9menit @
#3.50
/! pasien mengatakan perut pasien sakit.
/N.7
#
/? peristaltik pasien #DG9menit * #. %engobservasi eemasan pasien. @ /! pasien mengatakan takut
#3.50
;+; darah.
46
/? pasien terlihat puat dan lemas 2.
/N.#
#: Auli 20#2 0<.30
! pasien mengeluh nyeri berkurang. ? skala nyeri 2, 'ajah tenang. + masalah teratasi sebagian. - lanjutkan intervensi. * #. %engobservasi tingkat nyeri klien . lien mengatakan nyeri
0<.70
0:.00
berkurang. 2. %engukur vital sign d. :7G9mnt e. 1 27 G9mnt &. !uhu 36,60 E 3. %emberikan obat *8 g. alneG h. 1anitidine 7. %engajarkan teknik relaksasi na&as dalam disetiap nyeri munul lien sudah dapat melakukan
0:.#5
#2.35
#3.00
teknik relaksasi na&as dalam. 5. %ngobservasi >/ dan nyeri i. lien mengatakan nyeri sedikit j. >/ #309 D0 mmHg @ ! pasien mengeluh nyeri agak berkurang ? skala nyeri 2, 'ajah tenang. + masalah teratasi sebagian. - lanjutkan intervensi.
47
#3.50
/N.2
#: Auli 20#2
! $
0<.30
? pasien terlihat masih mual, pasien terlihat tenang. + masalah teratasi sebagian. - lanjutkan intervensi. *
0:.00
#. %engobservasi porsi makan pasien.
0D.00
2. %emberikan
posisi
semi
&o'ler saat pasien makan. #2.00
3. %emberikan airan oral (air putih).
#2.00
7. %emonitor intake dan output makanan pasien. @ ! pasien mengatakan sudah tidak begitu mual. ? mukosa pasien terlihat kering, pasien terlihat tenang. + masalah teratasi sebagian.
/N.3
#: Auli 20#2
- lanjutkan intervensi. ! pasien mengatakan perut sudah
48
0<.30
berkurang rasa nyerinya. ? peristaltik usus pasien #2G9menit. + masalah teratasi sebagian. - lanjutkan intervensi. *
0D.00
#. %enatat 'arna, volume, &rekuensi dan konsistensi &eses.
##.70
2. %engajarkan
pada
pasien
tehknik pengurangan stress dengan na&as dalam. @ #2.30
! pasien mengatakan perut sudah berkurang rasa nyerinya. ? peristaltik usus pasien DG9menit. + masalah teratasi sbagian.
/N.7
#: Auli 20#2 0<.30
- lanjutkan intervensi. ! pasien mengatakan bisa tidur tadi malam. ? pasien terlihat tenang, sedikit lemas. + masalah teratasi sebagian. - lanjutkan intervensi. * #. %engobservasi keemasan pasien. 2. %emberikan in&ormasi tentang penyakitnya. @
49
0D.00 0D.#5
3.
/N.#
#3.50 #D Auli 20#2 0<.30
! pasien mengatakan saya ka'atir bila penyakit tidak sembuh. ? pasien terlihat tenang, sedikit lemas. + masalah teratasi sebagian. - lanjutkan intervensi. ! pasien mengatakan nyeri hilang dan jarang timbul. ? 'ajah tenang dan tidak menahan sakit. + masalah dapat teratasi. - hentikan intervensi * #. %engobservasi keadaan umum pasien ringan. 2. %engobservasi kesadaran pasien Eompos %entis. 3. %engobservasi tingkat nyeri
0<.50 0<.50 0:.00 0:.#5
7. 5.
6. <.
pasien sudah hilang. %emberikan obat peroral k. !alo&alk l. +moGilin %engukur 8ital !ign ! 360 E :/ >/ #709#00 mmHg %engobservasi nyeri -asien mengatakan nyeri hilang.
0:.75
@ ! pasien mengatakan nyeri hilang. ? 'ajah tenang dan tidak
50
#2.55
menahan sakit. + masalah dapat teratasi. - hentikan intervensi
#3.75
#3.50
/N.2
#D Auli 20#2 0<.30
!$ ? 'ajah tenang + masalah dapat teratasi. - hentikan intervensi. * #. %engobservasi 4 pasian tenang. 2. %engobservasi apakah pasien
?<.70
0<.75 0:.20
masi ada indikasi mual. 3. %engingatkan keluarga agar memberikan makanan sedikit$sedikit tapi sering. 7. %emberikan air teh setengah gelas. 5. %engobservasi intake dan output makan pasien
#2.00 #2.30
@ !$ ? pasien tidak merasa mual dan dapat makan dengan menghabiskan # porsi.
51
+ masalah dapat teratasi. - hentikan intervensi. #2.30
/N.3
#D Auli 20#2
! pasien mengatakan ;+; lanar
0<.30
dan tidak sakit. ? pasien terlihat segar. + masalah dapat teratasi. - hentikan intervensi. * #. %engobservasi peristaltik usus
0D.00
pasien 5G9menit. 2. rekuensi ;+; pasien # kali,
#2.00
;+; saat pagi hari. @ ! pasien mengatakan ;+; sudah lanar. ? pasien terlihat segar. + masalah dapat teratasi.
/N.7
#D Auli 20#2 0<.30
- hentikan intervensi. ! pasien mengatakan keadaan baik. ? 'ajah tenang dan terlihat tiduran dengan rileks. + masalah dapat teratasi. - hentikan intervensi. * #. %engobservasi keemasan -asien sudah tidak takut lagi. 2. %engobservasi keemasan pasien, pasien sudah tenang
52
karena akan pulang. @ ! pasien mengatakan saya merasa sudah enakan dan sehat. ? 'ajah tenang dan terlihat tiduran dengan rileks. + masalah dapat teratasi. - hentikan intervensi.
;+; *** -@%;+H+!+ ;ab ini membahas tentang pasien kelolaan ;p.; dengan hemoroid yang telah dikelola tga hari di ruang / 1umah !akit ;ethesda ogyakarta pada #<$#D Auli 20#2
53
dengan menggunakan pendekatan proses kepera'atan mulai dari pengkajian, analisa data, perumusan diagnosa kepera'atan, menentukan renana tindakan kepera'atan, melakukan implementasi, evaluasi sampai pendokumentasian kasus kelolaan. +. -engkajian epera'atan /ari pengkajian yang telah dilakukan pada klien ;p.; diperoleh data hasil pasien mengalami nyeri pada perut, peristalti usus #DG9menit, mengalami diare, adanya peningkatan denyut jantung dan tubuh lemah. ;. /iagnosa epera'atan /alam pengelolaan kasus ;p. ditemukan beberapa diagnosa kepera'atan yaitu #. yeri akut berhubungan dengan agen edera &isik (adanya pembengkakan, trombus pembuluh darah pada anus). /iangkat sebagai diagnosa karena pasien mengalami hemoroid dan ;+; ber'arna merah$hitam. 2. etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan aktor biologis. 3. /iare berhubungan dengan malabsorpsi dan ansietas. /iangkat sebagai diagnose karena pasien mengalami diare. 7. +nsietas berhubungan dengan krisis situasional. /iangkat sebagai diagnose karena pasien emas terhadap penyakit yang dialaminya.
-ada tinjauan teori menurut +/+ 20##$20#2 adalah #. yeri akut berhubungan dengan agen edera &isik (adanya pembengkakan, trombus pembuluh darah pada anus). 2. ekurangan volume airan berhubungan dengan ehilangan airan akti&. 3. /iare berhubungan dengan malabsorpsi dan ansietas. 7. +nsietas berhubungan dengan krisis situasional.
54
5. /ukaita berhubungan dengan mengantisipasi kehilangan hal yang bermakna. 6. elebihan volume airan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi. <. urang pengetahuan berhubungan dengan proses suatu penyakit. :. angguan itra tubuh berhubungan dengan penyakit. D. angguan proses keluarga berhubungan dengan pergeseran pada status kesehatan anggota keluarga. #0. esiapan meningkatkan harapan berhubungan dengan peningkatan makna kehidupan. ##. 1esiko edera berhubungan dengan dis&ungsi imun$autoimun. #2. 1esiko ketidake&ekti&an per&usi ginjal berhubungan dengan hipertensi. #3. 1esiko penurunan per&usi jaringan jantung berhubungan dengan hipertensi. #7. 1esiko in&eksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat. #5. /istress spiritual berhubungan dengan nyeri dan ansietas. #6. etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan aktor biologis /ari empat diagnosa yang munul pada kasus kelolaan, ada empat diagnosa sama dan ada #6 diagnosa yang tidak diangkat karena kurang sesuai dengan keadaan klien.
E. -erenanaan /ilakukan penulisan perenanaan dengan menyesuaikan teori /oengoes 2000 dan +/+ 20## #. yeri akut berhubungan dengan agen edera &isik (adanya pembengkakan, trombus pembuluh darah pada anus). >indakan yang sudah dilakukan
55
a. -engkajian nyeri seara komprehensi& termasuk lokasi, karakteristik, durasi, &rekuensi dan kualitas. b. ?bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.Q . +jarkan tehknik na&as dalam, relaksasi, kompres hangat$dingin. d. >ingkatkan istirahat. e. olaborasi dalam pemberian obat. 2. etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan aktor biologis. >indakan yang sudah dilakukan a. ?bservasi adanya mual dan muntah. b. %onitor intake nutrisi. . +tur posisi semi &o'ler atau &o'ler tinggi selama makan. d. +jarkan pada keluarga untuk sering memberi makanan. e. olaborasi dengan ahli gi"i dalam menentukan diit. 3. /iare berhubungan dengan malabsorpsi dan ansietas. >indakan yang sudah dilakukan a. ?bservasi turgor kulit, mukosa oral sebagai indikasi dehidrasi. b. %onitor hasil lab (elektrolit dan leukosit). . Eatat 'arna, volume, &rekuensi dan konsistensi &eses. d. +jarkan pada pasien tehknik pengurangan stress. 7. +nsietas berhubungan dengan krisis situasional. >indakan yang sudah dilakukan a. *denti&ikasi rasa ansietas pasien. b. ;antu pasien mengenal situasi yang menimbulkan ansietas. . ibatkan keluarga mendampingi pasien. d. ;erikan in&ormasi yang &atual mengenai penyakit pasien. /. *mplementasi
56
>ahap implementasi asuhan kepera'atan dilaksanakan selama tiga hari, #<$#D Auli 20#2 . *mplementasi yang dilakukan sesuai dengan renana tindakan kepera'atan untuk setiap diagnosa yang disusun sebelumnya yaitu /N.# #. -engkajian nyeri seara komprehensi& termasuk lokasi, karakteristik, durasi, &rekuensi dan kualitas. 2. ?bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan. 3. +jarkan tehknik na&as dalam, relaksasi, kompres hangat$dingin. 7. >ingkatkan istirahat. 5. olaborasi dalam pemberian obat. /N.2 #. ?bservasi adanya mual dan muntah. 2. %onitor intake nutrisi. 3. +tur posisi semi &o'ler atau &o'ler tinggi selama makan. 7. +jarkan pada keluarga untuk sering memberi makanan.
/N.3 #. ?bservasi turgor kulit, mukosa oral sebagai indikasi dehidrasi. 2. %onitor hasil lab (elektrolit dan leukosit). 3. Eatat 'arna, volume, &rekuensi dan konsistensi &eses. 7. +jarkan pada pasien tehknik pengurangan stress. /N.7 #. *denti&ikasi rasa ansietas pasien. 2. ;antu pasien mengenal situasi yang menimbulkan ansietas.
57
3. ibatkan keluarga mendampingi pasien. 7. ;erikan in&ormasi yang &atual mengenai penyakit pasien. @. @valuasi #. yeri akut berhubungan dengan agen edera &isik (adanya pembengkakan, trombus pembuluh darah pada anus). !udah bisa teratasi karena karena pasien sudah tidak merasakan rasa nyeri pada perutnya. 2. etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan aktor biologis. !udah bisa teratasi karena pasien sudah tidak mengalami rasa mual dan muntah pasien juga dapat menghabiskan # porsi makan. 3. /iare berhubungan dengan malabsorpsi dan ansietas. !udah bisa teratasi karena pasien sudah tidak mengalami diare. 7. +nsietas berhubungan dengan krisis situasional. !udah bisa teratasi karena pasien sudah dapat pulang dan penyakit dapat teratasi.
;+; *8 -@4>4+. esimpulan #. yeri akut berhubungan dengan agen edera &isik (adanya pembengkakan, trombus pembuluh darah pada anus). /iangkat sebagai diagnosa karena pasien mengalami hemoroid dan ;+; ber'arna merah$hitam. 2. etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan aktor biologis. /iangakat sebagai diagnosa karena pasien