BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang bersangkutan berhubungan dengan besarnya besarnya kemungkinan terjadi keadaan yang gawat.Keadaan yang yang gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan ektopik ialah kehamilan, dengan ovum yang dibuahi, berimplantasi dan tumb tumbuh uh tida tidak k di tempa tempatt yang yang norm normal al yakn yaknii dalam dalam endo endome metri trium um kavu kavum m uter uteri. i. Istil Istilah ah kehamilan ektopik lebih tepat daripada istilah ekstrauterin yang sekarang masih juga banyak dipakai, oleh karena terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik yang berimplantasi dalam uterus tetapi tidak pada tempat yang normal, misalnya kehamilan pada pars interstisialis tuba dan kehamilan pada serviks uteri. Kehamilan ektopik terganggu merupakan peristiwa yang dapat dihadapi oleh stiap dokter, karena sangat beragamnya gambaran klinik kehamilan ektopikterganggu itu.Tidak jarang yang menghadapi penderita untuk pertama kali adalah dokter umum atau a tau dokter ahli lainnya, lainnya, maka dari itu, perlu diketahui diketahui setiap setiap dokter klinikkehamilan klinikkehamilan optic terganggu terganggu serta diagnosis diferensialnya. Hal yang perlu diingat adalah bahwa setiap wanita dalam masa reproduksi dengan gangguan atau keterlambatan haid yang disertai dengan nyeri perut bagian bawa, perlu difikirkan kehamilan ektopik terganggu. B. Tujuan
Tujuan umum : enj enjel elask askan an peng penger ertia tian n dari dari keham kehamil ilan an etop etopik ik serta serta meny menyeb ebab abka kan n terja terjadi diny nyaa
". #. $. %. &. '. (. ).
kehamilan ektopik Tujuan khusus : !dapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini : ahasiswa memahami anatomi fisiologi dari kehamilan ektpik ahasiswa mampu memahami tentang pengertian kehamilan ektopik ahasiswa mampu memahami tentng klasifikasi dari kehamilan ektopik ahasiswa mampu memahami tentang manifestasi klinis dari kehamilan ektopik ahasiswa mampu memahami tentang tanda dan gejala dari kehamilan ektopik ahasiswa mampu memahami tentang komplikasi kehamilan ektopik ahasiswa memahami tentang patofisiologi dari kehamilan ektopik ahasiswa mampu memahami tentang penatalaksanaan dari kehamilan ektopik BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
Kehamilan ektopik adalah setiap implantasi yang telah dibuahi di luar cavum uterus.Implantasi
dapat
terjadi
di
tuba
falopi,
ovarium,
serviks,
dan
abdomen.
*amun,kejadian kehamilan ektopik yang terbanyak adalah di tuba falopi+urria,##-. Kehamilan etropik terjadi bila telur yang dibuahi berimplatasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri. Kehamilan ekstrauterin tidak sinonim dengan kehamilan ektopik karena kehamilan pada pars intertisialis tuba dan kanalis servikalis masih termaksud dalam uterus, tetapi jelas bersifat ektopik. Kehamilan ektopik ialah kehamilan, dengan ovum yang dibuahi, berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang normal yakni dalam endometrium kavum uteri. Istilah kehamilan ektopik lebih tepat daripada istilah ekstrauterin yang sekarang masih juga banyak dipakai, oleh karena terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik yang berimplantasi dalam uterus tetapi tidak pada tempat yang normal, misalnya kehamilan pada pars interstisialis tuba dan kehamilan pada serviks uteri. Kehamilan ektopik adalah implantasi dari pertumbuhan hasil konsepsi diluar endometrium kavum uteri+kapita selekta,#"ebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba.angat jarang terjadi implantasi pada ovarium, rongga perut, kanalis servikalis uteri, tanduk uterus yang rudimeter, dan divertikel pada uterus. /erdasarkan implantasi hasil konsepsi pada tuba, terdapat kehamilan pars intersialis tuba, kehamilan pars ismika tuba, kehamilan pars ampullaris tuba, dan kehamilan infundibulum tuba. B. lasifikasi enurut arwono 0rawirohardjo, lokasinya kehamilan ektopik dapat dibagi dalam
beberapa golongan : ". Tuba 1allopii a- 0ars2interstisialis b- Isthmus c- !mpula d- Infundibulum e- 1imbrae #. 3terus a- Kanalis servikalis b- 4ivertikulum
c- Kornua d- Tanduk rudimenter $. 5varium %. Intraligamenter &. !bdominal a- 0rimer b- ekunder '. Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus . !. "anifestasi klinik
0ada kehamilan ektopik yang mudah dan tidak terganggu terdapat gejala2gejala seperti pada kehamilan normal yakni amenorea, enek sampai muntah dan sebagainya.ungkin rasa nyeri kiri atau kanan pada perut bagian bawah lebih sering ditemukan berhubung dengan tarikan pada peritoneum berhubung dengan pembesaran tuba dengan kehamilan ektopik. 3terus juga membesar dan lembek seperti pada kehamilan intra uteri, pada kehamilan dua bulan mungkin disamping uterus yang membesar dapat ditemukan tumor yang lembek dan licin, akan tetapi hal itu disebabkan oleh korpus luteum graviditatis atau suatu tumor ovarium. !menorea diikuti
oleh perdarahan merupakan gejala yang sering dijumpai pada
kehamilan ektopit.biasa perdarahan tidak banyak tetapi dapat berlangsung cukup lama ,dan darah berwarnwa hitam.seperti telah dikemukakan jika mudigih mati,desidua dapat dikeluarkan seluruhnya6ada pemeriksaan histologi pada desidua ini tidak ditemukan villus korialus !bortus tuba ialah gangguan yang umumnya tidak begitu mendadak,dan dapan memberti gambaran yang beraneka ragam.timbul perdarahan dari uterus kyang berwarna hitam,dan rasa nyeri disamping uterus bertambah keras.pemerikssan ditemukan disamping uterus sebuah tumor nyeri tekan ,agak pendek dan batas2batas jelas,kadang2kadang
yang tidak rata dan
uterus termaksud dalam tumor tersebut. kavum dougelasi,menonjol
kevagina karena darah didalamnya,kadang2kadang teraba dengan jelas,hemtokele sebagai tumor agak lembek.satu gejala yang penting ialah timbul nyeri yang cukup keras apabila serviks uteri digerakan.
Tergantung dari banyaknya darah yang keluar kerongga perut,penderita tampak biasa 7aja.atau tampak anemis.suhu badan agak naik ,tetapi tidak banyak.ditempat adanya hematosalping perut nyeri pada palpasi,dan kadang2kadang
dapat diraba,tumor pada
pemeriksaan tersebut. 0ada ruptur tuba peristiwa terjadi dengan mendadak dan keadaan penderita umumnya lebih gawat.adanya enemi lebih tampak ,kadang2kadang penderita dalam keadaan syok,dengan suhu badan menurun,nadi cepat,tekanan darah menurun,dan bagian perifer badan terasa dingin.perut agak membesar,menunjukan tanda2tanda rangsangan peritoneum dengan rassa nyeri yang keras pada palpasi.kadang2kadang dapat ditemukan adanya cairan bebas dalam rongga perut.pada pemeriksaan genekologik uterus tidak dapat diraba dengan jelas karena dinding perut menegang dan uterus dikelilingi oleh darah.gerakan pada serviks uteri nyeri sekali,dan kavum douglas terang menonjol.
anisfestasi klinik pada klien dengan kehamilan ektopik adalah sebagai berikut. ".8ambaran klinis kehamilan tuba belum terganggu tidak khas. 0ada umumnya ibu menunjukan gejala2gejala kehamilan muda dan mungkin merasa nyeri sedikit di perut bagian bawah yang tidak seberapa dihiraukan. 0ada pemeriksaan vaginal, uterus membesar dan lembek, walaupun mungkin besarnya tidak sesuai dengan usia kehamilan. Tuba yang mengandung hasil konsepsi karena lembeknya sukar diraba pada bimanual. #.8ejala kehamilan tuba terganggu sangat berbeda2bada dari perdarahan banyak yang tiba2tiba dalam rongga perut sampai terdapat gejala yang tiadk jelas sehingga sukar dibuat diagnosisnya. $.*yeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. 0ada ruptur tuba nyeri perut bagian bawah terjadi secara tiba2tiba dan intesitas yang kuat disertai dengan perdarahan yang menyebabkan ibu pingsan dan masuk kedalam syok. %.!menore juga merupakan tanda yang penting pada kehamilan ektopik. 9amanya amenore tergantung pada kehidupan janin, sehingga dapat berpriasi. D. Eti#l#gi ebagian besar penyebab tidak banyak diketahui,kemungkinan faktor yang memegang peran adalah sebagai berikut: ". 1aktor dalam lumen tuba: endosalfingitis, hipoplasia lumen tuba. #.1aktor lumen tuba: endometriosis tuba, diventrikel tuba kongenital. $.1aktor di luar dinding lumen tuba. %.1aktor lain: migrasi luar ovum, fertilisasi in vitro. enurut arwono0rawirohardjo, /uku Ilmu Kebidanan +#)- adalahetiologi kehamilan ektopik sudah banyak disebutkan karena secara patofisiologi mudah dimengrti
sesuai dengan proses awal kehamilan sejak pembuahan sampai nidasi. /ila nidasi terjadi diluar kavum uteri ataw diluar endomeamilan etrium, maka terjadilah ektopik.4engan demikian. 1akto2faktor yang menyebabkan terjadinya hambatan dalam nidasi embrio ke endometrium menjadi penyebab kehamilan ektopik in. 1actor2 factor disebutkan adalah sebagai berikut : a-1actor tuba !danya peradangan atau infeksi pada tuba menyebabkan lumen tubah menyempit atau buntu.Keadaan uterus yang mengalami hypoplasia dan saluran tubah yang berkelok2 kelok panjang dapat menyebabakan fungsi silia tuba tidak berfungsi dengan baik.juga pada keadaan pasca operasi rekanalisasi tuba dapat merupakan predisposisi terjadinya kehamian ektopik.1actor tuba yang lain adalah adanya kelainan endometriosis tuba atau difertikel saluran tuba yang bersifat kongenital. !danya tumor disekitar saluran tuba, misalnya mioma uteri, atau tumor ovarium yag menyebabkan perubahan bentuk dan potensi t3ba, juga dapat menjadi etiologic kehamilan ektopik. b-1aktor abnormalitas dari 7igot !pabila tumbuh terlalu cepat atau tumbuh dengan ukuran besar, maka 7igot akan tersendat dalam perjalanan pada saat melalui tuba, kemudian terhenti dan tumbuh disaluran tubah . c-1aktor ovarium /ila ovarium memproduksi ovum dan ditangkap oleh tuba yang kontralateral,dapat membutuhkan proses khusus atau waktu yang lebih panjang sehingga kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik lebih besar. d-1aktor hormonal 0ada akseptor, pil kb yang hanya mengandung progesterone dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik. e-1actor lain. Termaksut disini antara lain adalah pemakan I34 dimana proses peradagan yang dapat timbul pada endometrium dan endosapling dapat menyebabkan kehamilan ektopik. 1actor umur penderita yang sudah menuah.4an factor perokok juga sering dihubungkan dengan terjadinya kehamilan ektopik. E. Pat#fisi#l#gi 0roses implantasi ovum di tuba pada dasarnya sama dengan yang terjadi di kavum uteri. Telur di tuba bernidasi secara kolumnar atau interkolumnar. 0ada nidasi secara kolumnar telur bernidasi pada ujung atau sisi jonjot endosalping. 0erkembangan telur selanjutnya dibatasi oleh kurangnya vaskularisasi dan biasanya telur mati secara dini dan direabsorbsi. 0ada nidasi interkolumnar, telur bernidasi antara dua jonjot endosalping. etelah tempat nidasi tertutup maka ovum dipisahkan dari lumen oleh lapisan jaringan yang menyerupai desidua
dan dinamakan pseudokapsularis. Karena pembentukan desidua di tuba malahan kadang2 kadang sulit dilihat vili khorealis menembus endosalping dan masuk kedalam otot2otot tuba dengan merusak jaringan dan pembuluh darah. 0erkembangan janin selanjutnya tergantung dari beberapa faktor, yaitu6 tempat implantasi, tebalnya dinding tuba dan banyaknya perdarahan yang terjadi oleh invasi trofoblas. 4i bawah pengaruh hormon esterogen dan progesteron dari korpus luteum graviditi dan tropoblas, uterus menjadi besar dan lembek, endometrium dapat berubah menjadi desidua
+%-
.
/eberapa perubahan pada endometrium yaitu6 sel epitel membesar, nukleus hipertrofi, hiperkromasi, lobuler, dan bentuknya ireguler. 0olaritas menghilang dan nukleus yang abnormal mempunyai tendensi menempati sel luminal. itoplasma mengalami vakuolisasi seperti buih dan dapat juga terkadang ditemui mitosis. 0erubahan endometrium secara keseluruhan disebut sebagai reaksi Arias-Stella. etelah janin mati, desidua dalam uterus mengalami degenerasi kemudian dikeluarkan secara utuh atau berkeping2keping. 0erdarahan yang dijumpai pada kehamilan ektopik terganggu berasal dari uterus disebabkan pelepasan desidua yang degenerative. ebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara ' sampai " minggu. Karena tuba bukan tempat pertumbuhan hasil konsepsi, tidak mungkin janin tumbuh secara utuh seperti dalam uterus. /eberapa kemungkinan yang mungkin terjadi adalah 0rinsip patofisiologi yakni terdapat gangguan mekanik terhadap ovum yang telah dibuahi dalam perjalanannya menuju kavum uteri. 0ada suatu saat kebutuhan embrio dalam tuba tidak dapat terpenuhi lagi oleh suplai darah dari vaskularisasi tuba itu. !da beberapa kemungkinan akibat dari hal ini yaitu : ". Kemungkinan tubal abortion;, lepas dan keluarnya darah dan jaringan ke ujung distal +fimbria- dan ke rongga abdomen. !bortus tuba biasanya terjadi pada kehamilan ampulla, darah yang keluar dan kemudian masuk ke rongga peritoneum biasanya tidak begitu banyak karena dibatasi oleh tekanan dari dinding tuba. #. Kemungkinan ruptur dinding tuba ke dalam rongga peritoneum, sebagai akibat dari distensi berlebihan tuba. $. 1aktor abortus ke dalam lumen tuba.
0roses implantasi ovum yang dibuahi, yang terjadi di tuba pada dasarnya sama dengan di kavum uteri. Telur di tuba bernidasi secara kolumner atau inter kolumner. 0ada yang pertama telur berimplantasi pada ujung atau sisi jonjot endosalping.0erkembangan telur selanjutnya di batasi oleh kurangnya vaskularisasi dan biasanya telurmati secara dini dan kemudian diresorbsi. engenai nasib kehamilan dalam tuba terdapat beberapa kemungkinan, karena tuba bukan tempat untuk pertumbuhan hasil konsepsi, tidak mungkin janin tumbuh secara utuh seperti dalam uterus.ebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara ' sampai"minggu. ".Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi 5vum mati dan kemudian diresorbsi, dalam hal ini sering kali adanya kehamilan tidak di ketahui, dan perdarahan dari uterus yang timbul sesudah meninggalnya ovum, di anggap sebagai haid yang datangnya agak terlambat.
#. !bortus ke dalam lumen tuba Trofoblast
dan
villus
korialisnya
menembus lapisan pseudokapsularis, dan
menyebabkan timbulnya perdarahan dalam lumen tuba.4arah itu menyebabkan pembesaran tuba +hematosalping- dan dapat pula mengalir terus ke rongga peritoneum, berkumpul di kavum 4ouglasi dan menyebabkan hematokele retrouterina.
$.
Komplikasi2komplikasi kehamilan tuba yang biasa adalah ruptur tuba atau abortus tuba, aksierosif dari trofroblas dapat menyebabkan kekacauan dinding tuba secara mendadak: ruptur mungkin paling sering timbul bila kehamilan berimplatasi pada pars ismikus tuba yang sempit, abortus tuba dapat menimbulkan hematokel pelvis, reaksi peradangan lokal dan infeksi sekunder dapat berkembang dalam jaringan yang berdekatan dengan bekuan darah yang berkumpul. '. Penatalaksanaan a("e)is *#&erasi(
". Tubektomi 4alam pembedahan yang disebut tubektomi, kedua saluran tuba falopi yang menghubungkan ovarium dan rahim +uterus- tersebut dipotong dan ujung2ujungnya ditutup dengan cincin atau dibakar +kauter-. etode lain yang tidak melakukan pemotongan adalah dengan mengikat atau menjepit saluran tuba falopi +tubal ring=tubal clip-. Hal ini menyebabkan sel telur tidak dapat terjangkau sperma. 0embedahan biasanya dilakukan dengan pembiusan umum atau lokal +spinal=epidural-. 4okter dapat menggunakan alat bantu berupa teleskop khusus yang disebut laparoskop. Teleskop berupa pipa kecil bercahaya dan berkamera ini dimasukkan melalui sebuah sayatan kecil di perut untuk menentukan lokasi tuba falopi. ebuah sayatan lainnya kemudian dibuat untuk memasukkan alat pemotong tuba falopi !nda. /iasanya, ujung2ujung tuba falopi kemudian ditutup dengan jepitan. >ara yang lebih tradisional yang disebut laparotomi tidak menggunakan teleskop dan membutuhkan sayatan yang lebih besar. #. 9aparatomi 9aparotomi eksisi tuba yang berisi kantung kehamilan + salfingo-ovarektomi- atau insisi longitudinal pada tuba dan dilanjutkan dengan pemencetan agar kantung kehamilan keluar dari luka insisi dan kemudian luka insisi dijahit kembali. $. 9aparoskopi 9aparoskop yaitu untuk mengamati tuba falopii dan bila mungkin lakukan insisi pada tepi superior dan kantung kehamilan dihisap keluar tuba. %. Tanfusi darah 0enanganan pada kehamilan ektopik dapat pula dengan tranfusi, jika terjadi pendarahan yang berlebihan. &. 0emeriksaan laboratorium Kadar haemoglobin, leukosit, tes kehamilan bila terganggu. '. 4ilatasi kuretase (. Kuldosintesi yaitu suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah di dalam kavum douglasi terdapat darah. Tehnik kuldosintesi : a. /aringkan pasien dalam posisi litotomi. b. /ersihkan vulva dan vagina dengan antiseptik. c. 0asang spekulum dan jepitbibir belakang porsio dengan cunam serviks, lakukan traksi ke depan sehinggah forniks posterior tampak. d. untikan jarum spinal no.") ke kavum 4ouglasi dan lakukan penghisapan dengan semprit " ml.
e.
/ila pada pengisapan keluar darah, perhatikan apakah darahnya berwarna coklat sampai hitam yang tidak membeku atau berupa bekuan kecil yang merupakan tanda hematokel
retrouterina. ). 3ltrasonografi /erguna pada &2"? kasus bila di temukan kantong gestasi di luar uterus . b( e&era+atan Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat, dan pelaksanaan kemoterapi, dan menciptakan suasana tenang dan nyaman untuk mengurangi rasa nyeri dan kecemasan. Konseling pasca tindakan dan asuhan mandiri selama dirumah.
BAB III ONSEP DASAR ASUHAN EPERA,ATAN A. Pengkajian Ana%nesa ". enstruasi terakhir.
+T0-.T0 ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir +H0HT-.3ntuk menentukan T0 berdasrkan H0HT dapat digunakan rumus *aegle, yaitu hari ditambah tujuh, bulan dikurang tiga, tahun disesuaikan. #. !danya bercak darah yang berasal dari vagina. $. *yeri abdomen: kejang, tumpul. %. @enis kontrasepsi. /eberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibatkan buruk pada janin, ibu, atau keduanya.
Kondisi kronis +menahun=terus2menerus- seperti diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan.5leh karena itu, adanya riwayat infeksi, prosedur operasi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan. '. Tanda2tanda vital. 0emeriksaan fisik lengkap pada ibu hamil diperlukan untuk mendeteksi masalah fisik yang dapat dipengaruhi kehamilan. a. Tanda2tanda vital ". Tekanan darah 0osisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan mempengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. ebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan posisi sejajar posisi jantung. 0endokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang didapatkan. #. *adi 1rekuensi nadi normalnya '2A kali per menit.Takikardia bisa terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid dan infeksi.*adi diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung. *adi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur. $. 0ernapasan 1rekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara "'2#% kali per menit.Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. uara napas harus sama bilateral, ekspansi paru simetris dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal. %. uhu uhu normal selama hamil adalah $',#2$(,' >. 0eningkatan suhu menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawat medis. b. istem Kardiovaskular ". /endungan vena 0emeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan vena, yang bisa berkembang menjadi varises. /endungan vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva dan rectum. #. Bdema pada ekstremitas Bdema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah oada ekstermitas akibat perpindahan cairan intravaskular keruan intertesial.Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema.Bdema pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan. c. istem musculoskeletal ". 0ostur tubuh ekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai. #. Tinggi badan dan berat
/erat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan./erat badan sebelum konsepsi kurang dari %& kg dan tinggi badan kurang dari "& cm ibu beresiko melahirkan prematurdan berat badan lahir rendah. /erat badan sebelum konsepsi lebih dari A kg dapat mengakibatkan diabetes pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio caesarea, dan infeksi postpartum.
nyeri hebat istem neurologi 0emeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah.0emeriksaan reflek tendo sebaiknya dilakukan
e.
karena hiperfleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan. istem integumen Carna kulit biasanya sama dengan rasnya. 0ucat menandakan anemis, jaundice menandakan ganguan pada hepar, lesi hiperpigmentasi seperti closma gravidarum, sreta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. 0enempangan kuku berwarna merah
muda menandakan pengisian kapiler dengan baik. f. istem endokrin 0ada trimester kedua kelenjar tiroid membesar, pembesaran yang berlebihan menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut. g. istem gastrointestinal ". ulut embran mukosa berwarna merah muda dan lembut .bibir bebas dari ulserasi, gusiberwarna kemerahan,
serta
edema
akibat
efek
peningkatan
estrogen
yang
mengakibatkan
hiperplasia.8igi terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan kedokter gigi secara teratur karena penyakit
periodontal
menyebabkan
infeksi
yang
memicu
terjadinya
prematur.Trimester kedua lebih nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi. #. 3sus
persalinan
testokop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu hamil./ising usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi.0eningkatan bising usus terjadi bila menderita diare. h.
istem urinarius 0engumpulan urine untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara urine tengah. 3rine diperiksa untuk mendeteksi tanda infeksi saluran kemih dan 7at yang ada dalam urine yang
menandakan suatu masalah. ". 0rotein 0rotein seharusnya tidak ada dalam urine. @ika protein ada dalam urine, hal ini menandakan adanya kontaminasi sekret vagina, penyakit ginjal, serta hipertensi pada kehamilan, #. 8lukosa 8lukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan normal pada ibu hamil. 8lukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan gula darah $. Keton Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktivitas yang berat atau pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat %. /akteri 0eningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran kemih yang bisanya terjadi pada ibu hamil i. istem reproduksi ". 3kuran payudara, kesimetrisan, kondisi putting dan pengeluaran kolostrum perlu dicatat. !danya benjolan dan tidak simetris pada payudara membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. #. 5rgan reproduksi eksternal Kulit dan membran mukosa perineum, vulva dan anus perlu diperiksa dari eksiorisasi, ulserasi, lesi, varises dan jarinagn parut pada perineum $. 5rgan reproduksi internal a- erviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda >hadwik. b- Dagina :mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh esterogen sehingga tampak makin merah dab kebiru biruan. c- 5varium +indung telur- : dengan terjadinya kehamilan, indung telur mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur "' minggu.
(. Tes laboratorium: Ht dan Hb menurun a. 3rine : ". 0rotein: Hasil negative menunjukkan keadaan yang normal #. 8lukosa: adanya glukosa dalam urine ibu hamil harus dianggap sebagai gejala 4, kecuali dapat membuktikan bahwa hal2hal lain menyebabkannya $. 0emeriksaan sedimen : untuk melihat adanya gangguan pada ginjal
b. 4arah: ". H/: & gr ? #. Britrosit: $,& juta=mm$ $. 9eukosit: )2". mm $ c. H>8 : Terdapat kuman chorionic gonadotropin dalam urine dihasilkan oleh tropulus ketika ovum yang dibuahi terbenam dalam endemetrium. 0emeriksaan 38: /eberapa variabel janin dan plasenta lebih jelas dan lebih detail dan tidak ada kontraindikasi
d.
pemeriksaan 38 dalam kehamilan e. *on2tres Test +*T-: !da ) 0emeriksaan " T di antaranya : TB dan BB : tinggi badan yang diharuskan untuk kehamilan adalah "& cm dan kenaikan a. berat badan selama kehamilan berkisar antara ""2"$,& kg, pada trimester I kenaikannya b.
kurang lebih " kg, trimester II kurang lebih & kg dan trimester III kurang lebih &,& kg. Tekanan )ara - 0osisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan mempengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. ebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk
c.
dengan posisi sejajar posisi jantung. 0endokumentasian perlu dicatat posisi dan
tekanan darah yang didapatkan. T$U 9eopold I : menentukan usia kehamilan dan tinggi fundus uteri dalam cm 9eopold II : menentukan bagian janin, punggung kiri E punggung kanan 9eopold III : menentukan bagian terendah janin, apakah kepala atau bokong Kepala : bundar, keras dan melenting /okong : tidak bundar, keras dan melenting 9eopold ID: mengukur seberapa jauh kepala masuk di 0!0 +pintu atas panggul-
d.
TT- pemberian imunisasi selama kehamilan dilakukan sebnyak % kali. 0ada trimester I satu
e.
kali, trimester II satu kali dan trimester III dua kali Tablet- selama hamil ibu diberikan tablet 1B sebanyak A tablet fungsinya yaitu untuk
f.
membantu pertumbuhan tulang janin, waktu meminumnya "F" setiap malam sebelum tidur. Te%u ,i/ara +HB- : dilakukan untuk memberikan health education pada ibu hamil dan
g.
memberikan penjelasan pada ibu hamil yang mengalami keluhan2keluhan selama kahamilan T#r/0T#ks#&las%a - pemeriksaan melalui 9!/ yang gunanya untuk mengetahui apakah
h. i. j.
ibu hamil terinfeksi bakteri toksoplasma 0emeriksaan reduksi urine atas indikasi 0emberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok 0emberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria
B. Diagnosis Keperawatan
Kemungkinan diagnosis keperawatan yang muncul adalah sebagai berikut.
".
4evisit volume yang berhubungan dengan rupture pada lokasi implantasi sebagai efek
#. $.
tindakan pembedahan. *yeri yang berhubungan dengan rupture tuba falopi, perdarahan intraperitoneal. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemahaman tidak mengenal
%.
sumber2sumber informasi. !nsietas yang berhubungan dengan kritisituasi, ancaman yang dirasakan dari kesejahteraan maternal yang ditandai dengan pasien mengatakan sulit tidur.
!.
Inter1ensi ke&ra+atan
4iagnosis ": 4evisit volume cairan yang berhubungan dengan rupture lokasi implantasi sebagai efek dari tindakan pembedahan. Kriteria hasil: Ibu menunjukan kestabilan =perbaikan keseimbangan cairan yang di buktikan oleh tanda2 tanda vital yang stabil, pengisian kapiler cepat, sensorium tepat, serta frekuensi serta berat jenis urine adekuat. .
keadaan dan perkembangan Kaji pendarahan +jumlah ,warna, engkaji pendarahan ,jumlah,warna,gumpalan gumpalan>ek hemolobin.
akan mengetahui gejala2gejala syok >ek hemoglobin akan mengetahui keaadan hb
$
klien /erikan tranfusi darah
emberikan tranfusi darah akan menggantikan
%.
banyaknya darah yang keluar.
Kolaborasi: %. 9akukan
pemeriksaan
rhesus
golongan darah.
0emeriksaan tersebut memudahkan melakukan tranfusi
4iagnosis # : *yeri yang berhubungan dengan rupture tuba falopi, perdarahan intraperitoneal. Tujuan : setelah di lakukan tindakan selama....F#% jam nyeri berkurang. 4engan kriteria hasil : a. *yeri yang di rasakan berkurang b. kala nyeri : $ c. Klien tampak rileks
menghadapi nyeri !njurkan klien untuk melakukan teknik #. 4engan melakukan teknik relaksasi rasa relaksasi +tarik nafas dalam -
$.
nyeri yang di rasakan menjadi berkurang.
!jarkan klien untuk melakukan teknik $. distraksi
%.
teknik
melancarkan
terapi obat
distraksi peredaran
itu
untuk darah
merenggangkan otot2otot yang kaku. %. 5bat analgetik memberikan rasa nyeri
Kolaborasi : /erikan
4engan
analgetik
sesuai
menjadi berkurang.
dengan indikasi. D. I%&le%entasi e&era+atan Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan,
mencangkup tindakan mandiri dan kolaborasi.
Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat, dan bukan atas petunjuk data petugas kesehatan lain. Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bersama seperti dokter atau petugas kesehatan lain. D. E1aluasi e&era+atan
erupakan hasil perkembangan ibu dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai.
.
BAB II PENUTUP A. esi%&ulan Kehamilan ektopik adalah setiap implantasi yang telah dibuahi di luar cavum
uterus.Implantasi
dapat
terjadi
di
tuba
falopi,
ovarium,
serviks,
dan
abdomen.
*amun,kejadian kehamilan ektopik yang terbanyak adalah di tuba falopi +urria,##-. Kehamilan etropik terjadi bila telur yang dibuahi berimplatasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri. Kehamilan ekstrauterin tidak sinonim dengan kehamilan ektopik karena kehamilan pada pars intertisialis tuba dan kanalis servikalis masih termaksud dalam uterus, tetapi jelas bersifat ektopik. 4an pada asuhan keperwatan untuk kehamilan ektopik di awali dengan pengkajian sampai dengan evaluasi.
B. Saran
emoga makalah ini dapat menjadi pedoman dan menambah pengetahuan tentang kehamilan ektopik terganggu.