LAPORAN PENDAHULUAN PRIMARY BONE TUMOR (TUMOR TULANG PRIMER)
A. KONS KONSEP EP MEDI MEDIS S 1. DEFINISI
Tumor Tumor tulang tulang primer primer (osteo (osteosark sarkoma oma)) merupa merupakan kan neopla neoplasma sma tulang primer yang sangat ganas. Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang tempat yang paling sering terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut. Tempat-tempat yang paling sering terkena adalah femur distal, tibia proksimal dan humerus proksimal. Tempat Tempat yang paling jarang adalah pelvis, kolumna, vertebra, mandibula, klavikula, skapula, atau tulang-tulang pada tangan dan kaki. Lebih dari 50 kasus terjadi pada daerah lutut. ( !tto."00# $ #" ). 2. ETIOLOGI a. %adiasi %adiasi sinar sinar radi radio o aktif aktif dosi dosiss tingg tinggii b. &eturunan '. eberap eberapaa kondisi kondisi tulang tulang yang ada sebelumn sebelumnya ya seperti seperti penyaki penyakitt paget
(akibat pajanan radiasi). d. irus irus onkog onkogenik enik ( *melt+er *melt+er.. "00$ "00$ "# "# ). ). 3. PATOFIS OFISIO IOLO LOGI GI Primary bone tumor merupakan neoplasma tulang primer yang sangat ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang tempat yang paling sering terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut. /eny /enyeb ebab ab primary bone tumor belum belum jelas jelas diketah diketahui, ui, adanya adanya hubungan kekeluargaan menjadi suatu predisposisi. egitu pula adanya heredi hereditery tery.. ikatak ikatakan an bebera beberapa pa virus virus onkoge onkogenik nik dapat dapat menimb menimbulk ulkan an osteosarkoma pada he1an per'obaan. %adiasi ion dikatakan menjadi penyebab langsung osteosarkoma. 2khir-akhir 2khir-akhir ini dikatakan ada " tumor suppressor gene yang berperan se'ara signifikan terhadap tumorigenesis pada osteosarkoma yaitu protein /5 ( kromosom 3#) dan %b (kromosom 3). Lokasi tumor dan usia penderita pada pertumbuhan pesat dari tulang tulang memun' memun'ulk ulkan an perkir perkiraan aan adanya adanya pengar pengaruh uh dalam dalam patogen patogenesis esis primary bone tumor . 4ula 4ulaii tumb tumbuh uh bisa bisa didal didalam am tulan tulang g atau atau pada pada
permukaan tulang dan berlanjut sampai pada jaringan lunak sekitar tulang epifisis dan tulang ra1an sendi bertindak sebagai barier pertumbuhan tumor kedalam sendi. Primary bone tumor mengadakan metastase se'ara hematogen paling sering keparu atau pada tulang lainnya dan didapatkan sekitar 35-"0 telah mengalami metastase pada saat diagnosis ditegakkan. (*alter, robert $ "00). 2danya tumor di tulang menyebabkan reaksi tulang normal dengan respons osteolitik (destruksi tulang) atau respons osteoblastik (pembentukan tulang). eberapa tumor tulang sering terjadi dan lainnya jarang terjadi, beberapa tidak menimbulkan masalah, sementara lainnya ada yang sangat berbahaya dan mengan'am ji1a. Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang panjang dan biasa ditemukan pada ujung ba1ah femur, ujung atas humerus dan ujung atas tibia. *e'ara histolgik, tumor terdiri dari massa sel-sel kumparan atau bulat yang berdifferensiasi jelek dan sring dengan elemen jaringan lunak seperti jaringan fibrosa atau miksomatosa atau kartilaginosa yang berselang seling dengan ruangan darah sinusoid. *ementara tumor ini meme'ah melalui dinding periosteum dan menyebar ke jaringan lunak sekitarnya garis epifisis membentuk terhadap gambarannya di dalam tulang. 2danya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau penghan'uran tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal.. /ada proses osteoblastik, karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru dekat lempat lesi terjadi sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif. 4. MANIFESTASI KLINIK a. %asa sakit (nyeri), 6yeri dan atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi semakin parah pada malam hari dan meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit).
b. /embengkakan, /embengkakan pada atau di atas tulang atau '. d. e. f.
persendian serta pergerakan yang terbatas. &eterbatasan gerak 7raktur patologik. 4enurunnya berat badan Teraba massa, lunak dan menetap dengan kenaikan suhu kulit di atas
massa serta distensi pembuluh darah maupun pelebaran vena. g. 8ejala-gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat badan menurun dan malaise (*melt+er. "00$ "#). 5. PEMERIKSAAN PENUNJANG /emeriksaan yang biasa dilakukan$ a. /emeriksaan radiologis menyatakan adanya segitiga 'odman dan destruksi tulang. b. 9T s'an dada untuk melihat adanya penyebaran ke paru-paru. '. iopsi terbuka menentukan jenis malignansi tumor tulang, meliputi tindakan insisi, eksisi, biopsi jarum, dan lesi- lesi yang di'urigai. d. *kening tulang untuk melihat penyebaran tumor. e. /emeriksaan darah biasanya menunjukkan adanya peningkatan alkalin fosfatase. f. 4%: digunakan untuk menentukan distribusi tumor pada tulang dan penyebaran pada jaringan lunak sekitarnya. g. *'intigrafi untuk dapat dilakukan mendeteksi adanya ;skip lesion<, ( %asjad. "00). 6. PENATALAKSANAAN a. /enatalaksanaan 4edis /enatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat didiagnosis. Tujuan penatalaksanaan se'ara umum meliputi
pengangkatan
tumor,
pen'egahan
amputasi
jika
memungkinkan dan pemeliharaan fungsi se'ara maksimal dari anggota tubuh atau ekstremitas yang sakit. /enatalaksanaan meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau terapi kombinasi. Primary bone tumor biasanya ditangani dengan pembedahan dan = atau radiasi dan kemoterapi. /rotokol kemoterapi yang digunakan biasanya meliputi
adriamy'in
(siklofosfamid)
(doksorubisin)
atau metrote>ate
dosis
'ytoksan
dosis
tinggi
tinggi (4T?)
dengan
leukovorin. 2gen ini mungkin digunakan se'ara tersendiri atau dalam kombinasi.
ila terdapat hiperkalsemia, penanganan meliputi hidrasi dengan pemberian 'airan normal intravena, diurelika, mobilisasi dan obat-obatan seperti fosfat, mitramisin, kalsitonin atau kortikosteroid. ( 8ale. "00$ "5 ). b. /enatalaksanaan &epera1atan 3) 4anajemen nyeri Teknik manajemen nyeri se'ara
psikologik (teknik
relaksasi napas dalam, visualisasi, dan bimbingan imajinasi) dan farmakologi (pemberian analgetika). ") 4engajarkan mekanisme koping yang efektif 4otivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan berikan dukungan se'ara moril serta anjurkan keluarga untuk berkonsultasi ke ahli psikologi atau rohania1an. ) 4emberikan nutrisi yang adekuat erkurangnya nafsu makan, mual, muntah sering terjadi sebagai efek samping kemoterapi dan radiasi, sehingga perlu diberikan nutrisi yang adekuat. 2ntiemetika dan teknik relaksasi dapat mengurangi reaksi gastrointestinal. /emberian nutrisi parenteral dapat dilakukan sesuai dengan indikasi dokter.
) /endidikan kesehatan /asien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang kemungkinan terjadinya komplikasi, program terapi, dan teknik pera1atan luka di rumah. (*melt+er. "003$ "50 ). 5) @ika diperlukan traksi, /rinsip /era1atan Traksi a) erikan tindakan kenyamanan ( 'ontoh$ sering ubah posisi, pijatan punggung ) dan aktivitas terapeutik. b) erikan obat sesuai indikasi 'ontoh analgesik relaksan otot. ') erikan pemanasan lokal sesuai indikasi. d) eri penguatan pada balutan a1al = pengganti sesuai dengan indikasi, gunakan teknik asepti' dengan tepat. e) /ertahankan linen klien tetap kering, bebas keriput. f) 2njurkan klien menggunakan pakaian katun longgar. g) orong klien untuk menggunakan manajemen stress, 'ontoh$ bimbingan imajinasi, nafas dalam. h) &aji derajat imobilisasi yang dihasilkan
i) :dentifikasi tanda atau gejala yang memerlukan evaluasi medik, 'ontoh$ edema, eritema. Tujuan dari penatalaksanaan adalah untuk menghan'urkan atau mengankat jaringan maligna dengan menggunakan metode yang seefektif mungkin. *e'ara umum penatalaksanaan primary bone tumor ada dua, yaitu$ a. /ada pengangkatan tumor dengan pembedahan biasanya diperlukan tindakan amputasi pada ekstrimitas yang terkena, dengan garis amputasi yang memanjang melalui tulang atau sendi di atas tumor untuk 'ontrol lokal terhadap lesi primer. eberapa pusat pera1atan kini memperkenalkan reseksi lokal tulang tanpa amputasi dengan menggunakan prosthetik metal atau allograft untuk mendukung kembali penempatan tulang-tulang.
b. &emoterapi !bat yang digunakan termasuk dosis tinggi metotreksat yang dila1an dengan fa'tor 'itrovorum, adriamisin, siklifosfamid, dan vinkristin. 7. KOMPLIKASI a. 2kibat langsung $ /atah tulang b. 2kibat tidak langsung $ /enurunan berat badan, anemia, penurunan kekebalan tubuh '. 2kibat pengobatan $ 8angguan saraf tepi, penurunan kadar sel darah, kebotakan pada kemoterapi.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN a. :dentitas pasien 6ama, umur, jenis kelamin, pendidkan, pekerjaan, status perka1inan,
alamat, dan lain-lain. b. %i1ayat kesehatan 3) /asien mengeluh nyeri pada daerah tulang yang terkena. ") &lien mengatakan susah untuk beraktifitas=keterbatasan gerak ) 4engungkapkan akan ke'emasan akan keadaannya '. /engkajian fisik 3) /ada palpasi teraba massa pada derah yang terkena. ") /embengkakan jaringan lunak yang diakibatkan oleh tumor. ) /engkajian status neurovaskuler nyeri tekan ) &eterbatasan rentang gerak d. Aasil laboratorium=radiologi 3) Terdapat gambaran adanya kerusakan tulang dan pembentukan tulang baru. ") 2danya gambaran sun ray spi'ules atau benang-benang tulang dari kortek tulang. ) Terjadi peningkatan kadar alkali posfatase. 2. MASALAH KEPERAWATAN a. 6yeri b. %esiko terhadap 'edera '. :ntoleransi aktifitas d. &etidakefektifan koping e. 8angguan harga diri
3. INTERENSI KEPERAWATAN
6o 3
iagnosa N!"#$
• •
atasan karakteristik 3. ". . . 5.
•
/erubahan selera makan /erubahan tekanan darah /erubahan frekuensi jantung /erubahan frekuensi pernafasan Laporan isyarat
6!9 /ain level /ain kontrol 9ompor level
6:9 /ain managemen 3. Tentukan ri1ayat nyeri, misal$ lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan intensita (skala 0-30), dan
K#$%"#$& '&$*
3. 4ampu (tahu
tindakan penghilangan yang digunakan nyeri ". Bvaluasi= sadari terapi tertentu misal$ radiasi,
mengontrol p en yeb ab
n yeri,
mampu menggunakan teknik 7aktor yang berhubungan$ 2gen
non-farmakologi
'edera (mis, biologis, +at kimia,
mengurangi nyeri, men'ari bantuan ) ". 4elaporkan
fisik, psikologis)
untuk
bah1a
nyeri
berkurang
resposisi,
nyeri
gosokan
nyeri(misal$ bimbingan
ajarkan
punggung
dan
aktifitas
teknik
relaksasi,
imajinasi),
terta1a,
visualisasi, musik
dan
sentuhan teraupetik. 5. Bvaluasi penghilangan nyeri=kontrol nilai aturan pengobatan bila perlu
( skala intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri) . 4enyatakan rasa
bioterapi,
hiburan misal$ musik dan televisi . orong penggunaan keterampilan manejemen
manajemen
mengennali
kemoterapi,
pasien atau orang terdekat apa yang diharapkan . erikan tindakan kenyamanan dasar, misal$
dengan
menggunakan nyeri . 4ampu
pembedahan,
nyaman
setelah nyeri berkurang
"
I+%,"#&+$ &-%$$%& *.
• •
B&%&&+ -&-%"#$%$-*
3. respon tekanan darah abnormal terhadap aktifitas ". respon frek1ensi
•
yang setelah
beraktifitas . dipsnea setelah beraktifitas #. menyatakan merasa letih C. menyatakan merasa lemah
terdekat
bagaimana diagnosis dan pengobatan yang mempengaruhi kehidupan pribadi pasien=rumah
fisik
tanpa
disertai
berkenaan dengan pengobatan tertentu, termasuk
peningkatan tekanan darah,
kemungkinan efek aktifitas seksual dan rasa
nadi, dan %% ". mampu melakukan aktifitas
ketertarikan
=
keinginan
misal
alopesia,
ke'atatan bedah, beri tau pasien bah1a tidak
sehari-hari (2L*) se'ara
semua efek samping terjadi mandiri . orong diskusi tentang= pe'ahkan masalah . tanda-tanda vitas normal tentang efek kanker = pengobatan pada peran . status kardio pulmunari sebagai ibu rumah tangga, orang tua, dan adekuat 5. sirkulasi status baik sebagainya. . 2kui kesulitan pasien yang mungkin dialami.
3. tirah baring atau imobilitas ". kelemahan umum . ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen . imobilitas 5. gaya hidup monoton
orang
dan aktifitas kerja jan tun g 3. berpartisipasi dalam aktifitas ". Tinjau ulang efek samping yang diantisipasi
men'erminkan aritmia . perubahan B&8
&-%,# !&+/ 0"#'0+/&+*
pasien=
K#$%"#$ '&$*
abnormal terhadap aktivitas . perubahan B&8 yang
men'erminkan iskimia 5. ketidakn yaman an
3. iskusikan dengan
energy 'onservion aktivity toleran'e self 'are $ 2L*
erikan informasi bah1a konseling sering perlu 5.
dan penting dalam proses adaptif Bvaluasi struktur pendukung yang ada dan
.
digunakan oleh pasien = orang terdekat erikan dukungan emosi untuk pasien = orang terdekat
selama
tes
diagnostik
dan
fase
"
I+%,"#&+$ &-%$$%& *.
•
B&%&&+ -&-%"#$%$-*
3. respon tekanan darah abnormal
3. iskusikan dengan
energy 'onservion aktivity toleran'e self 'are $ 2L*
•
•
pasien=
orang
terdekat
bagaimana diagnosis dan pengobatan yang mempengaruhi kehidupan pribadi pasien=rumah
K#$%"#$ '&$*
terhadap aktifitas ". respon frek1ensi
dan aktifitas kerja jan tun g 3. berpartisipasi dalam aktifitas ". Tinjau ulang efek samping yang diantisipasi fisik
abnormal terhadap aktivitas . perubahan B&8 yang men'erminkan aritmia . perubahan B&8 men'erminkan iskimia 5. ketidakn yaman an
yang setelah
beraktifitas . dipsnea setelah beraktifitas #. menyatakan merasa letih C. menyatakan merasa lemah &-%,# !&+/ 0"#'0+/&+*
tanpa
disertai
berkenaan dengan pengobatan tertentu, termasuk
peningkatan tekanan darah,
kemungkinan efek aktifitas seksual dan rasa
nadi, dan %% ". mampu melakukan aktifitas
ketertarikan
=
keinginan
misal
alopesia,
ke'atatan bedah, beri tau pasien bah1a tidak
sehari-hari (2L*) se'ara
semua efek samping terjadi mandiri . orong diskusi tentang= pe'ahkan masalah . tanda-tanda vitas normal tentang efek kanker = pengobatan pada peran . status kardio pulmunari sebagai ibu rumah tangga, orang tua, dan adekuat 5. sirkulasi status baik sebagainya. . 2kui kesulitan pasien yang mungkin dialami.
erikan informasi bah1a konseling sering perlu
3. tirah baring atau imobilitas ". kelemahan umum . ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen . imobilitas 5. gaya hidup monoton
5.
dan penting dalam proses adaptif Bvaluasi struktur pendukung yang ada dan
.
digunakan oleh pasien = orang terdekat erikan dukungan emosi untuk pasien = orang terdekat
selama
tes
diagnostik
dan
fase
pengobatan #. 8unakan sentuhan selama interksi, bila diterima pada pasien dan dapat mempertahankan kontak ".
R"$-, %"#'&& ""#&
efenisi 'edera
$
berisiko
sebagai
lingkungan
•
mengalami K#$%"#$& '&$
&+&/""+%(&+&""+
$+/-+/&+
kondisi 3. klien terbebas dari 'edera 3. sediakan lingkungan yang aman untuk pasien ". identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai ". klien mampu menjelaskan berinteraksi 'ara=
dengan sumber adaftif dan sumber
metode
untuk
dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien
dan ri1ayat penyakit terdahulu pasien men'egah injury='edera . menghindarkan lingkungan yang berbahaya . klien mampu menjelaskan
defensif individu 7aktor resiko $
imunisasi
%isk kontrol
akibat
yang
3. Bksternal a. iologis
mata. E+$#,+"+%
faktor (mis,
tingkat komunitas,
.
risiko
dari
lingkungan=perilaku personal mampu memodifikasigaya
(misalnya memindahkan perabotan) . memasang side rali tempat tidur 5. menyediakan tempat tidur yang nyaman dan
bersih hidup untuk men'egah njuri . menempatkan saklar lampu ditempat yang mikroorganisme 5. menggunakan fasilitas b. Dat kimia (mis, ra'un, mudah dijangkau pasien kesehatan yang ada #. membatasi pengunjung polutan, obat, agenes . mampu mengenali perubahan C. menganjurkan keluarga untuk menemani pasien farmasi, alkohol, nikotin, E. mengontrol lingkungan dari kebisingan status kesehatan 30. memindahkan barang-barang yang dapat penga1at, kosmetik, membahayakan pe1arna) 33. berikan penjelasan pada pasien dan keluarga '. 4anusia (mis, agen
pengobatan #. 8unakan sentuhan selama interksi, bila diterima pada pasien dan dapat mempertahankan kontak ".
R"$-, %"#'&& ""#&
efenisi 'edera
$
berisiko
sebagai
lingkungan
•
mata. E+$#,+"+%
%isk kontrol
mengalami K#$%"#$& '&$
&+&/""+%(&+&""+
$+/-+/&+
akibat
yang
kondisi 3. klien terbebas dari 'edera 3. sediakan lingkungan yang aman untuk pasien ". identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai ". klien mampu menjelaskan berinteraksi 'ara=
dengan sumber adaftif dan sumber
metode
untuk
dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien
dan ri1ayat penyakit terdahulu pasien men'egah injury='edera . menghindarkan lingkungan yang berbahaya . klien mampu menjelaskan
defensif individu 7aktor resiko $
faktor
3. Bksternal a. iologis
(mis,
imunisasi
tingkat komunitas,
.
risiko
dari
lingkungan=perilaku personal mampu memodifikasigaya
(misalnya memindahkan perabotan) . memasang side rali tempat tidur 5. menyediakan tempat tidur yang nyaman dan
bersih hidup untuk men'egah njuri . menempatkan saklar lampu ditempat yang mikroorganisme 5. menggunakan fasilitas b. Dat kimia (mis, ra'un, mudah dijangkau pasien kesehatan yang ada #. membatasi pengunjung polutan, obat, agenes . mampu mengenali perubahan C. menganjurkan keluarga untuk menemani pasien farmasi, alkohol, nikotin, E. mengontrol lingkungan dari kebisingan status kesehatan 30. memindahkan barang-barang yang dapat penga1at, kosmetik, membahayakan pe1arna) 33. berikan penjelasan pada pasien dan keluarga '. 4anusia (mis, agen
nosokomial,
pola
ketegangan, kognitif,
atau
fakror
afek tif,
dan
psikomotor ) d. 9ara pemindahan=transpor e. 6utrisi ( mis, desain, struktur, komunitas,
dan
pengaturan bangunan,dan
peralatan ". :nternal a. /rofil darah yang abnormal (mis, leukositosis=leukopenia, gangguan faktor koagulasi, trombositopenia, sel sabit, talasemia,
penurunan
hemoglobin) b. isfungsi biokimia '. Fsia perkembangan (fisiologis, psikososial) d. isfungsi efektor e. isfungsi imun-auto imun
atau
pengunjung
adanya
perubahan
kesehatan dan menyebabkan penyakit.
status
nosokomial,
pola
ketegangan, kognitif,
atau
atau
fakror
afek tif,
pengunjung
adanya
perubahan
status
kesehatan dan menyebabkan penyakit.
dan
psikomotor ) d. 9ara pemindahan=transpor e. 6utrisi ( mis, desain, struktur,
dan
komunitas,
pengaturan bangunan,dan
peralatan ". :nternal a. /rofil darah yang abnormal (mis, leukositosis=leukopenia, gangguan faktor koagulasi, trombositopenia, sel sabit, talasemia,
penurunan
hemoglobin) b. isfungsi biokimia '. Fsia perkembangan (fisiologis, psikososial) d. isfungsi efektor e. isfungsi imun-auto imun
f. isfungsi integratif g. 4alnutrisi h. 7isik (mis, integritas kulit tidak
utuh,
gang guan
mobilitas) i. /sikologis(orientasi efektif) j. isfungsi sensorik k. Aipoksia jaringan K"%$&-""-%$&+ -,$+/
•
B&%&&+ -&-%"#$%$-*
3. dalam pola komunikasi yang biasa ". /enurunan
•
•
K#$%"#$ '&$
penggunaan 3.
dukungan sosial . /erilaku destruktif
terhadap ".
. penyakit
yang
. tinggi . &etidakmampuan memerhatikan informasi #. &etidakmampuan memerhatikan
4engidentifikasi koping yang efektif 4engungkapkan
5.
efektif 4engatakan
.
4enginformasikan pasien alternatif atau solusi
#.
lain penanganan 4emfasilitasi pasien
C.
keputusan antu pasien mengidentifikasi keuntungan,
E.
kerugian dari keadaan role inhan'emet antu pasien untuk identifikasi berma'am-
pola se'ra
verbal tentang koping yang
orang lain . /erilaku destruktif terhadap diri sendiri 5. Letih, angka
D$$,+ &-$+/
e'ision making %ole inhasmet *osial support
penurunan
untuk
ma'am nilai kehidupan 30. pasien identifikasi strategi
membuat
positif
untuk
mengatur pola nilai yang dimiliki 33. 9oping enhan'ement meng atakan telah 3". 2njurkan pasien untuk mengidentifikasi menerima tentang gambaran perubahan peran yang realitis keadaanya 3. 8unakan pendekatan tenang dan menyakitkan 4ampu mengidentifikasi 3. Aindari pengambilan keputusan pada saat stres &lien
f. isfungsi integratif g. 4alnutrisi h. 7isik (mis, integritas kulit tidak
utuh,
gang guan
mobilitas) i. /sikologis(orientasi efektif) j. isfungsi sensorik k. Aipoksia jaringan K"%$&-""-%$&+ -,$+/
• •
B&%&&+ -&-%"#$%$-*
3. dalam pola komunikasi yang
•
K#$%"#$ '&$
biasa ". /enurunan
penggunaan 3.
dukungan sosial . /erilaku destruktif
terhadap ".
. penyakit
yang
. tinggi . &etidakmampuan memerhatikan informasi #. &etidakmampuan memerhatikan
informasi C. &etidakmampuan
berfokus
perilaku pada
yang
pen'apaian
tujuan 33. &urangnya resolusi masalah 3". 4engungkapkan ketidak mampuan meminta bantuan 3. 4engungkapkan ketidakmampuan
untuk
mengatasi masalah •
F&-%,# !&+/ 0"#'0+/&+
3. 8angguan dalam pola penilaian an'aman, melepaskan tekanan ". 8anguan dalam pola melepaskan
koping yang efektif 4engungkapkan
5.
efektif 4engatakan
tekanan
ketegangan . erajat an'aman tinggi . &eetidakmampuan
=
untuk
.
4enginformasikan pasien alternatif atau solusi
#.
lain penanganan 4emfasilitasi pasien
C.
keputusan antu pasien mengidentifikasi keuntungan,
E.
kerugian dari keadaan role inhan'emet antu pasien untuk identifikasi berma'am-
pola se'ra
penurunan
untuk
ma'am nilai kehidupan 30. pasien identifikasi strategi
membuat
positif
untuk
mengatur pola nilai yang dimiliki 33. 9oping enhan'ement meng atakan telah 3". 2njurkan pasien untuk mengidentifikasi menerima tentang gambaran perubahan peran yang realitis keadaanya 3. 8unakan pendekatan tenang dan menyakitkan 4ampu mengidentifikasi 3. Aindari pengambilan keputusan pada saat stres &lien
strategi tentang koping memenuhi
harapan peran E. /eme'ahan masalah yang tidak adekuat 30. &urangnya
4engidentifikasi
verbal tentang koping yang
orang lain . /erilaku destruktif terhadap diri sendiri 5. Letih, angka
D$$,+ &-$+/
e'ision making %ole inhasmet *osial support
pasien berada dalam stess berat 35. erikan informasi a'tual yang tekait dengan diagnosis, terapi dan prognosis
informasi C. &etidakmampuan
strategi tentang koping memenuhi
harapan peran E. /eme'ahan masalah yang tidak adekuat 30. &urangnya berfokus
perilaku pada
pasien berada dalam stess berat 35. erikan informasi a'tual yang tekait dengan diagnosis, terapi dan prognosis
yang
pen'apaian
tujuan 33. &urangnya resolusi masalah 3". 4engungkapkan ketidak mampuan meminta bantuan 3. 4engungkapkan ketidakmampuan
untuk
mengatasi masalah •
F&-%,# !&+/ 0"#'0+/&+
3. 8angguan dalam pola penilaian an'aman, melepaskan tekanan ". 8anguan dalam pola melepaskan
tekanan
ketegangan . erajat an'aman tinggi . &eetidakmampuan
=
untuk
mengubah energi adaptif 5. *umber yang tersedia tidak adekuat . Tidak per'aya diri yang tidak adekuat
dalam
kemampuan
mengatasi masalah #. Tidak persepsi kontrol yang 5
tidak adekuat G&+//&+ '/& $#$
•
B&%&&+ -&-%"#$%$-*
3. Bvaluasi diri bah1a individu tidak
mampu
menghadapi
• • • •
ody image, disiturbed 9oping, ineffe'tive /ersonal identy, disturbed Aealty behavior, risk *elf esteem situasional, lo1
S" E%"" E+'&+""+%*
3. Tunjukan rasa per'aya diri terhadap kemampuan pasien untuk mengatasi situasi ". orong pasien mengidentifikasi
kekuatan
dirinya peristi1a K#$%"#$& '&$ . 2jarkan keterampilan perilku yang positif mlalui ". Bvaluasi diri bah1a individu 3. 2daptif terhadap bermain pern, moden peran, diskusi tidak mampu menghadapi . ukung peningkatan tangguang ja1ab diri, jika ketunandayan fisik$ respon situasi diperlukan adaptif klien terhadap . /erilaku bimbang 5. uat statement positif terhadap pasien . /erilaku tidak asertif tantangan fungsional penting . 4onitor frekuensi komuniksi verbal pasien yang 5. *e'ara verbal melaporkan akibat ketunandayan fisik negative tantangan situsional saat ini ". %esolusi berduka$ 7. ukung pasien untuk menerima tantangan bar terhadap harga diri penyesuaian dengan 8. &aji alasan alasan untuk mengkritik atau . Bkspresi ketidakberdayaan menyalahkan diri sendiri
mengubah energi adaptif 5. *umber yang tersedia tidak adekuat . Tidak per'aya diri yang tidak adekuat
dalam
kemampuan
mengatasi masalah #. Tidak persepsi kontrol yang 5
tidak adekuat G&+//&+ '/& $#$
•
B&%&&+ -&-%"#$%$-*
3. Bvaluasi diri bah1a individu tidak
mampu
menghadapi
• • • •
ody image, disiturbed 9oping, ineffe'tive /ersonal identy, disturbed Aealty behavior, risk *elf esteem situasional, lo1
peristi1a K#$%"#$& '&$ ". Bvaluasi diri bah1a individu 3. 2daptif terhadap tidak mampu menghadapi ketunandayan fisik$ respon situasi adaptif klien terhadap . /erilaku bimbang . /erilaku tidak asertif tantangan fungsional penting 5. *e'ara verbal melaporkan akibat ketunandayan fisik tantangan situsional saat ini ". %esolusi berduka$ terhadap harga diri . Bkspresi ketidakberdayaan
penyesuaian
#. Bkspresi ketidakbergunaan C. erbalisasi meniadakan diri
kehilangan
dengan
S" E%"" E+'&+""+%*
3. Tunjukan rasa per'aya diri terhadap kemampuan pasien untuk mengatasi situasi ". orong pasien mengidentifikasi
kekuatan
dirinya . 2jarkan keterampilan perilku yang positif mlalui bermain pern, moden peran, diskusi . ukung peningkatan tangguang ja1ab diri, jika diperlukan 5. uat statement positif terhadap pasien . 4onitor frekuensi komuniksi verbal pasien yang 7. 8.
negative ukung pasien untuk menerima tantangan bar &aji alasan alasan untuk mengkritik atau menyalahkan diri sendiri
aktual
atau
9.
&olaborasi dengan sumber- sumber lain
kehilangan yang akan terjadi B,! $&/" "+'&+""+% ,+"$+/ F&-%,# !&+/ 0"#'0+/&+ * . /enyesuaia psikososial$ 3. 4enggunakan proses pertolongan interaktif 3. /erilaku tidak selaras dengan perubahan hidup, respon yang berfokus pada kebutuhan, masalah, atau nilai psikososial adaptif individu perasaanpasien dan orang terdekat ntuk ". /erubahan perkembangan terhadap perubahan . 8angguan 'itra tubuh meningkatkan atau mendukung koping, . &egagalan bermakna dalam hidup peme'ahan masalah 5. 8angguan fungsional . 4enunjukan penilaian . &urang penghargaan pribadi tentang harga diri #. &ehilangan 5. 4engungkapkan penerimaan C. /enolakan E. /erubahan peran sosial diri . &omunikasi terbuka #. 4engatakan optimis me tentang masan depan C. 4eggunakan strategi koping efektif
#. Bkspresi ketidakbergunaan C. erbalisasi meniadakan diri
kehilangan
aktual
atau
9.
&olaborasi dengan sumber- sumber lain
kehilangan yang akan terjadi B,! $&/" "+'&+""+% ,+"$+/ . /enyesuaia psikososial$ 3. 4enggunakan proses pertolongan interaktif /erilaku tidak selaras dengan perubahan hidup, respon yang berfokus pada kebutuhan, masalah, atau nilai psikososial adaptif individu perasaanpasien dan orang terdekat ntuk /erubahan perkembangan terhadap perubahan 8angguan 'itra tubuh meningkatkan atau mendukung koping, &egagalan bermakna dalam hidup peme'ahan masalah 8angguan fungsional . 4enunjukan penilaian &urang penghargaan pribadi tentang harga diri &ehilangan 5. 4engungkapkan penerimaan /enolakan /erubahan peran sosial diri . &omunikasi terbuka #. 4engatakan optimis me
F&-%,# !&+/ 0"#'0+/&+ *
3. ". . . 5. . #. C. E.
tentang masan depan C. 4eggunakan strategi koping efektif
DAFTAR PUSTAKA
Gijaya 2ndra *aferi, /utri Hessie 4ari+a, "03. Keperawatan Medikal Bedah 2 (Keperawatan Dewasa). Hokyakarta$ 6uha 4edika
Gilkinson @udith 4, "00#. Buku saku Diagnosa Keperawatan. @akarta$ B89
6urarif 2min Auda, &usuma Aardhi, "03. Panduan penyusunan asuhan keperawatan profesional. @akarta$ B89
/ear'e. 9 Bvelyn, "00E. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. @akarta$ 8ramedia.
DAFTAR PUSTAKA
Gijaya 2ndra *aferi, /utri Hessie 4ari+a, "03. Keperawatan Medikal Bedah 2 (Keperawatan Dewasa). Hokyakarta$ 6uha 4edika
Gilkinson @udith 4, "00#. Buku saku Diagnosa Keperawatan. @akarta$ B89
6urarif 2min Auda, &usuma Aardhi, "03. Panduan penyusunan asuhan keperawatan profesional. @akarta$ B89
/ear'e. 9 Bvelyn, "00E. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. @akarta$ 8ramedia.
WO8 PRIMAR9 BONE TUMOR
7aktor %esiko, &eturunan, 'edera, irus !nkogenik, dan %adiasi *el Tumor 4enginvasi @aringan Lunak
%espon osteolitik
%espon osteoblastik (pembentukan tulang)
estruksi tulang
/enimbunan periosteum tulang yang terdapat lesi
/enghan'uran tulang lokal
Terjadi pertumbuhan tulang yang abortif
*pasme otot Tumor tulang /elepasan histamin /rotein plasma hilang Bdema
/ertumbuhan massa pada tulang
ilakukan proses pembedahan /engangkatan sel tumor
Terputusnya kontinuitas jaringan 6yeri dipersepsikan
/enekanan pembuluh darah
&elemahan
/enurunan perfusi jaringan
Tirah baring
N "#$
G&+//&+ K"#&-&+ $+%" #$%& -
%$&erusakan jaringan lunak Terpapar bakteri
LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR TULANG PRIMER ( PRIMARY BONE TUMOR )
MUH DHIENN9 SATRIA NIM * 216:7:75
8I LAHAN
8I INSTITUSI
(..................................)
(..................................)
PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIK MAKASSAR 2:16