MAKALAH “PENGARUH DAMPAK KENAIKAN BBM BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA” DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA
DISUSUN OLEH : IRFANUL CHASAN N. R. (7311410010) MANAJEMEN, S1 2013
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagipembaca Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi
makalah
ini
sehingga
kedepannya
dapat
lebih
baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Semarang, 17 Juni 2013
Penulis
1. Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa minyak bumi merupakan penghasil energi utama di Indonesia, Bahkan di Dunia. Dekade awal 80-an Indonesia termasuk salah satu negara yang tergabung dalam OPEC (asosiasi negara pengekspor minyak) dan mendapat untung ketika harga minyak dunia naik dari U$ 10/barrel menjadi U$ 30/barrel. Tetapi hal itu tidaklah lama, euforia minyak yang menjadi salah satu sumber pendapatan Indonesia tersebut hanya bertahan sampai dekade 2000-an. Dari tahun 2003-sekarang Indonesia sudah merubah statusnya dari negara pengekspor minyak menjadi negara pengimpor minyak, hal itu diperkuat dengan keluarnya Indonesia dari keanggotaan OPEC pada tahun 2005-an. Kenaikan harga minyak dunia pada akhir-akhir ini menjadi salah satu penyebab utama subsidi BBM yang membengkak, karena dari tahun 2003 Indonesia sudah menjadi importir neto minyak sehingga pemerintah mengalami kesulitan untuk menentukan APBN. Meskipun pemerintah sudah mengantisipasi kenaikan harga BBM tersebut dengan melakukan beberapa kebijakan seperti pemberian bantuan langsung tunai (BLT), tetap saja tidak bisa mengurangi beban masyarakat terutama masyarakat kelas bawah. Rencana Pemerintah untuk membatasi subsidi BBM merupakan rencana yang patut
diapresiasi,
masalahnya
adakah
keberanian
dari
Pemerintah
untuk
merealisasikannya. Tetapi jika Pemerintah tidak segera menaikkan harga BBM, juga menjadi buah simalakama bagi APBN negara, Subsidi yang tidak terkontrol, akan sangat berbahaya bagi
negara.
Sehingga
tantangan
bagi
pemerintah
adalah
bagaimana
mengkomunikasikan kepada seluruh rakyat terkait rencana pembatasan subsidi BBM serta bagaimana mengalokasikan dana hasil penghematan subsidi BBM tersebut secara optimal. Dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh semua kalangan, harus ada penjelasan bahwa Indonesia sekarang bukanlah Indonesia yang dulu, yang kaya bahan minyak, tambang, Dll seperti yang biasanya dipersepsikan selama ini, juga penjelasan
bahwa Indonesia adalah negara dengan harga BBM temurah dari pada harga BBM di negara berkembang lainnya di dunia. Bagi pemerintahan SBY-Boediono saat ini, menaikkan harga BBM bukan merupakan kebijakan populer, tetapi jika pemerintah tidak menaikkan harga BBM, upaya untuk menekan APBN akan hilang, sehingga ada kesempatan bagi Indonesia untuk menjadi negara Bangkrut. Atau kita kembali pada era krisis moneter.
B. Rumusan Masalah 1.
Apa dampak kenaikan BBM ?
2. Bagaimana tindakan oleh Pemerintah ? 3. Bagaimana Tindakan oleh Masyarakat ?
2. Analisis Pembahasan A. Sudut Pandang kenaikan BBM Seperti yang kita ketahui, pada Bulan ini akhirnya kenaikan harga BBM menjadi salah satu Trending Topic yang hangat untuk diperbincangkan. Bagaimana sikap para mahasiswa terhadap wacana ini ? , bagaimana sikap para elit politik ? baik dalam koalisi pemerintah maupun oposisi pemerintah ? untuk itu kita perlu melihat beberapa sudut pandang untuk menjabarkan wacana tersebut 1. Sudut Pandang Pemerintah Untuk menyelamatkan APBN dan anggaran negara lainnya, krena harga minyak dunia naik, sedangkan kita adalah negara pengimpor, mau tidak mau harga BBM harus naik agar APBN tidak terbebani 2. Sudut pandang Parpol Koalisi Mengikuti kebijakan pemerintah dan berusaha meyakinkan rakyat bahwa inilah jalan yang terbaik 3. sudut pandang pengusaha BBM naik, Beban operasional naik, bisa ditutup dengan menaikkan harga barang produksi 4. sudut pandang akademisi/ mahasiswa BBM naik, masyarakat susah, harga gorengan naik, harga nasi kucing naik, Sembako naik, TOLAK ! 5. Sudut pandang Parpol Koalisi Menentang keputusan pemerintah, menyengsarakan rakyat, TOLAK ! 6. sudut pandang masyarakat Pasrah, hanya bisa menerima kebijakan pemerintah Dari data diatas kita lihat apakah benar sudut pandang pemerintah ? saya rasa benar. Jika harga minyak dunia naik, maka subsidi BBM akan bertambah, hal itu disebabkan karena kita belum bisa memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri atau dengan kata lain kita mengimpor minyak dari negara lain. Untuk itu harga BBM kita masih mengikuti harga Minyak Dunia.
“Meningkatkan Efisiensi Anggaran” mungkin itu salah satu alasan pemerintah untuk menaikkan harga BBM, seperti yang kita ketahui bahwa, subsidi BBM selama ini masih belum dinikmati oleh semua masyarakat atau lebih tepatnya salah sasaran. Untuk itu beberapa waktu lalu pemerintah mewajibkan pemakaian pertamax oleh kalangan tertentu. B. dampak kenaikan BBM Dampak positif : 1. Munculnya beberapa bahan bakar alternatif dan kendaraan alternatif Dengan banyaknya sumber saya alam di indonesia dan didukung dengan naiknya harga BBM, menyebabkan masyarakat berlomba lomba menciptakan beberapa bahan bakar dan kendaraan alternatif, misal BBG (bahan bakar gas) yang trbukti lebih hemat dari BBM, atau mobil listrik yang lebih ramah lingkungan. 2. Pembangunan Nasional akan lebih baik Hal ini didapat dari dana pengalihan subsidi BBM yang dapat digunakan untuk pembangunan daerah daerah tertinggal di Indonesia. 3. Hemat APBN Jika BBM naik, maka tanggungan subsidi BBM di APBD otomatis berkurang. Dampak Negatif : 1.Harga barang-barng dan jasa menjadi mahal 2.berdampak bagi UMKM di indonesia 3.meningkatnya biaya produksi perusahaan, yang mungkin bisa berujung pada PHK 4. Inflasi C. Dampak kenaikan Harga BBM terhadap inflasi dan perekonomian Jika harga BBM naik, sudah pasti akan terjadi Inflasi di segala bidang, inflasi ini tidak dapat dihindari karena dalam hal ini BBM (premium khususnya) telah menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat, dan merupakan jenis barang komplementer, walaupun sudah dilakukan berbagai cara untuk mengganti BBM dalam kehidupan sehari hari, tetap saja BBM tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat seharihari.
Kenaikan harga BBM akan membawa pengaruh terhadap kehidupan iklim berinvestasi. Biasanya kenaikan BBM akan mengakibatkan naiknya biaya produksi, naiknya biaya distribusi dan menaikan juga inflasi. Harga barang-barang menjadi lebih mahal, daya beli merosot, karena penghasilan masyarakat yang tetap. Ujungnya perekonomian akan stagnan dan tingkat kesejahteraan terganggu. Di sisi lain, kredit macet semakin kembali meningkat, yang paling parah adalah semakin sempitnya lapangan kerja karena dunia usaha menyesuaikan produksinya sesuai dengan kenaikan harga serta penurunan permintaan barang. Hal-hal di atas terjadi jika harga BBM dinaikkan, Bagaimana jika tidak? Subsidi pemerintah terhadap BBM akan semakin meningkat juga. Meskipun negara kita merupakan penghasil minyak, dalam kenyataannya untuk memproduksi BBM kita masih membutuhkan impor bahan baku minyak juga. Dengan tidak adanya kenaikan BBM, subsidi yang harus disediakan pemerintah juga semakin besar. Untuk menutupi sumber subsidi, salah satunya adalah kenaikan pendapatan ekspor. Karena kenaikan harga minyak dunia juga mendorong naiknya harga ekspor komoditas tertentu. Seperti kelapa sawit, karena minyak sawit mentah (CPO) merupakan subsidi minyak bumi. Income dari naiknya harga CPO tidak akan sebanding dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk subsidi minyak.
3.Kesimpulan Isu kenaikan harga BBM subsidi sudah muncul sejak setahun lalu. isu ini terus berkembang hingga muncul rencana membatasi pemakaian bbm subsidi. sejak itu banyak spekulan yang bermain di bisnis ini mencoba mengambil untung. caranya bbm ditimbun, dan harga pun melambung tinggi. Kenaikan harga BBM memang pada dasarnya tidak dapat dipungkiri sehubungan dengan berbagai faktor-faktor baik internal dan eksternal yang menekan perekonomian negara. Meroketnya hutang akibat peningkatan ABPN yang harus dialokasikan untuk subsidi BBM. Selain itu, demi mewujudkan peningkatan daya beli masyarakat dan kemandirian perlu adanya upaya untuk terus merangsang masyarakat demi tidak berpangkunya pada subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek tersebut, menerima kebijakan pemerintah untuk
melakukan pengurangan subsidi BBM diharapkan dapat menjadi jawaban atas berbagai persoalan ini. Pemerintah harus berani bersikap bahwa, beban anggaran akan semakin berat kalau tidak dinaikkan. Dan itu berdampak tidak sehat pada APBN negara Indonesia Saran untuk masyarakat : 1. Menggunakan Transportasi umum 2. Hemat BBM 3. Meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi
Daftar Pustaka Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hamid, Edi Suandi. (2000). Perekonomian Indonesia: Masalah dan Kebijakan Kontemporer. Jogjakarta: UII Press. Rosyidi, Suherman. (2009). Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Rajawali Pers Wahyuningsih, Endang. (2012). Dampak Kenaikan Harga Minyak Terhadap Kondisi Ekonomi Indonesia.