keperawatan anak 2 ELIS LISTIAWATIFull description
makalahDeskripsi lengkap
makalah
refrat bronkopneumonia pada anakDeskripsi lengkap
BronkopneumoniaFull description
refrat bronkopneumonia pada anakFull description
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bronkop Bronkopneum neumonia onia disebut disebut juga juga pneumon pneumonia ia lobula lobularis ris yaitu yaitu suatu suatu peradan peradangan gan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai bronkiolus dan juga mengenai meng enai alveolus dise diseki kita tarn rnya ya yang yang seri sering ng menim menimpa pa anak! anak!ana anak k dan oran orang g de"as de"asa a yang yang dise disebab babkan kan ole# ole# berma$am!ma$am etiologi seperti bakteri virus jamur dan benda asing. %ebanyakan kasus pneumonia disebabkan ole# mikroorganisme tetapi ada juga sejumla# penyebab non in&eksi yang yang perlu perlu dipert dipertimb imbang angkan. kan. Bronkop Bronkopneum neumonia onia lebi# lebi# sering sering merupak merupakan an in&eks in&eksii sekunder sekunder ter#adap berbagai keadaan yang melema#kan daya ta#an tubu# tetapi bisa juga sebagai in&eksi primer yang biasanya kita jumpai pada anak!anak dan orang de"asa. Insiden penyakit ini pada p ada negara berkembang #ampir '() pada anak!anak di ba"a# umur * ta#un dengan resiko kematian yang tinggidi Negara berkembang in&eksi saluran napas ba"a# masi# tetap merupakan masala# utama dalam bidang kese#atan. Laporan +H, - menyebutkan ba#"a penyebab kematian tertinggi akibat penyakit in&eksi di dunia adala# in&eksi saluran napas akut termasuk pneumonia dan in&luen/a. Hasil survei %ese#atan 0uma# 1angga Depkes ta#un 2((- penyakit in&eksi saluran napas ba"a# menempati urutan ke!2 sebagai penyebab kematian di Indonesia. Di 03UD Dr. 3oetomo 3urabaya didapatkan data sekitar -4( pneumonia komuniti dengan angka kematian antara 2( ! '* ). Pneumonia komuniti menduduki peringkat keempat dan sepulu# penyakit terbanyak yang dira"at per ta#un. 5ambaran klinis bronkopneumonia biasanya dida#ului ole# in&eksi saluran na&as bagian atas atas selama selama beberap beberapaa #ari. #ari. Batuk Batuk biasan biasanya ya tidak tidak dijump dijumpai ai pada a"al a"al penyakit penyakitana anak k akan mendapat batuk setela# beberapa #ari di mana pada a"alnya berupa batuk kering kemudian menjadi produkti&. 5ambaran klinis pada bronkopneumoni ini #arus dapat dibedakan dengan gambaran gambaran klinis klinis Bronkiolit Bronkiolitis is Aspirasi Aspirasi pneumonia1b paru primer primer se#ingga se#ingga penatalaksanaa penatalaksanaan n dapat dilakukan se$ara tepat.
B. 1ujuan -. 1ujuan Umum 6ampu menerapkan pera"atan pasien bronkopneumonia pada aanak 2. 1ujuan %#usus a.
Dapat melakukan pengkajian se$ara langsung ter#adap pera"atan pasien bronkopneumonia pada anak.
b.
6ampu melaksanakan tindakan kepera"atan dan mampu mengevaluasi tindakan yang tela# dilakukan pada pera"atan pasien bronkopneumonia pada anak.
BAB II PE6BAHA3AN
A. %onsep Dasar Penyakit -. Pengertian Bron$#o pneumoni adala# &rekuensi &rekuensi komplikasi pulmonari pulmonari batuk produkti& yang lama tanda dan gejalanya biasanya su#u meningkat perna&asan meningkat 73u/anne 5 Bare -'8. Bronk#o pneumonia adala# sala# satu peradangan paru yang terjadi pada jaringan paru atau alveoli yang biasanya dida#ului ole# in&eksi traktus respiratus bagian atas selama beberapa #ari. 9ang dapat disebabkan ole# berma$am!ma$am etiologi seperti bakteri virus jamur dan benda asing lainnya. 7Dep. %es. -: ; Halaman -(:8. Bron$#opneumoni Bron$#opneumoni adala# sala# satu jenis pneumonia yang mempunyai mempunyai pola penyebaran berber$ak teratur dalam satu atau lebi# area terlokalisasi di dalam bron$#i dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di d i sekitarnya. 73melt/er < 3u/anne = 2((2 ; *>2 8. Bron$#opneomonia adala# penyebaran daera# in&eksi yang berber$ak dengan diameter sekitar ' sampai ? $m mengelilingi dan juga melibatkan bron$#i. 73ylvia A. Pri$e < Lorraine 6.+ 2((:; 4(*8. %esi %esimp mpul ulan an
Bron Bron$# $#op opne neom omon onia ia
adal adala# a#
sala sala# #
satu satu
jeni jeniss
pneu pneumo moni niaa
tepa tepatn tnya ya
pneumononia lobaris yang penyebaran daera# in&eksinya berupa penyebaran ber$ak dan dapat meluas ke parenkim paru yang ada disekitarnya. 2. Etiologi 3e$ara 3e$ara umum umum indivi individu du yang yang terser terserang ang bron$#o bron$#opneu pneumon monia ia diakib diakibatk atkan an ole# ole# adanya adanya penurunan mekanisme perta#anan tubu# ter#adap virulensi organisme patogen. ,rang yang normal dan se#at mempunyai mekanisme perta#anan tubu# ter#adap organ perna&asan yang terdiri atas ; re&lek glotis dan batuk adanya lapisan mukus gerakan silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ dan sekresi #umoral setempat. 1imb 1imbul ulny nyaa bron$ bron$#op #opneu neumo moni niaa dise diseba babka bkan n ole# ole# viru virus s bakte bakteri ri jamu jamur r prot proto/o o/oa a mikobakteri mikoplasma dan riketsia. 73andra 6. Nettiria 2((- ; :428 antara lain;
a.
Bakteri ; 3trepto$o$$us 3tap#ylo$o$$us H. In&luen/ae %lebsiella.
b. @irus @irus ; Legionella pneumoniae $. amur ; Aspergillus Aspergillus spesies =andida albi$ans albi$ans d. Aspirasi makanan sekresi oroåeal atau isi lambung ke dalam paru!paru e. 1erjadi karena kongesti paru yang lama. 3ebab lain dari pneumonia adala# akibat &lora normal yang terjadi pada pasien yang daya ta#annya terganggu atau terjadi aspirasi &lora normal yang terdapat dalam mulut dan karena karena adanya adanya pneumo$y pneumo$ysti stiss $rani $rani 6y$oplasm 6y$oplasma. a. 73melt 73melt/er /er < 3u/anne 3u/anne = 2((2 ; *>2 dan 3andra 6. Nettina 2((- ; :428 6enur 6enurut ut +#al +#aley eys dan +ong 7-: 7-:;; -?((8 -?((8 dise disebut butkan kan ba#"a ba#"a
3tre 3trept pto$ o$o$u o$us s
stap#ylo$o$$us atau basil ektrik sebagai agen penyebab di ba"a# umur ' bulan. 3elain itu juga dapat dapat dise disebab babkan kan ole# ole# bakte bakteri ri ; Dipl Diplo$ o$o$u o$uss Pneum Pneumoni onia a Pneum Pneumo$ o$o$$ o$$us us 3tre 3treto to$o $o$$u $$uss Hemoli Hemoliti$ ti$us us Aureu Aureus s Haemop Haemop#il #ilus us In&lue In&luen/a n/a Basilu Basiluss Criendl Criendlande anderr 7%lebs 7%lebsial ial Pneumon Pneumoni8 i8 6y$oba 6y$oba$ter $terium ium 1uber 1uber$ul $ulosi osis. s. @irus irus ; 0espir 0espirato atory ry synti synti$al $al virus virus virus virus in&lue in&luen/a n/a virus virus sitomegalik.amur ; =itoplasma =apsulatum =ripto$o$$us Nepromas Blastomi$es Dermatides =o$edirides =o$edirides Immitis Immitis Aspergil Aspergillus lus 3p =andinda =andinda Albi$ans Albi$ans 6y$oplasma 6y$oplasma Pneumonia. Pneumonia. Aspirasi Aspirasi benda asing. '. Pato&isiologi %uman penyebab bron$#opneumonia masuk ke dalam jaringan paru!paru melaui saluran perna&asan atas ke k e bron$#iolus kemudian kuman masuk ke dalam alveolus ke alveolus lainnya melalui poros ko#n se#ingga terjadi peradangan pada dinding bron$#us atau bron$#iolus dan alveolus sekitarnya. %emudia %emudian n proses proses radang radang ini selalu selalu dimulai dimulai pada #ilus #ilus paru paru yang yang menyeb menyebar ar se$ara se$ara progresi& ke peri&er sampai seluru# lobus. Dimana proses peradangan ini dapat dibagi dalam empat 7?8 ta#ap antara lain ; a.
3tadium %ongesti 7? -2 jam8 Dimana lobus yang meradang tampak "arna kemera#an membengkak pada perabaan banyak mengandung $airan pada irisan keluar $airan kemera#an 7eksudat masuk ke dalam alveoli melalui pembulu# dara# yang berdilatasi8
b. 3tadium Hepatisasi 7?4 jam berikutnya8
Dimana lobus paru tampak lebi# padat dan bergranuler karena sel dara# mera# &ibrinosa le$o$it le$o$it polimo polimor&o r&omukl muklear ear mengis mengisii alveol alveolii 7pleur 7pleuraa yang yang berdeka berdekatan tan mengand mengandung ung eksudat eksudat &ibrinosa kekuningan8. $.
3tadium Hepatisasi %elabu 7' 4 #ari8 Dimana paru!paru menjadi kelabu karena le$o$it dan &ibrinosa terjadi konsolidasi di dalam dalam alveol alveolus us yang yang terser terserang ang dan eksudat eksudat yang ada pada pleura pleura masi# masi# ada ba#kan ba#kan dapat dapat beruba# menjadi pus.
d. 3tadium Resolusi 3tadium Resolusi (7 – 11 hari) Dimana eksudat lisis dan reabsorbsi ole# makro&ag se#ingga jaringan kembali pada struktur semua 73ylvia Anderson Pear$e -* ; 2'-! 2'28. Bakteri dan virus penyebab terisap ke paru peri&er melalui saluran napas menyebabkan reaksi jaringan berupa edema se#ingga akan mempermuda# proli&erasi dan penyebaran kuman. Bagian paru yang terkena mengalami konsolidasi yaitu terjadinya sel P6N 7polimo&onuklear8 &ibrin eritrosit $airan edema dan kuman alveoli. %elanjutan proses in&eksi berupa deposisi &ibril dan leukosit P6N di alveoli dan proses &agositosis yang $epat dilanjutkan stadium resolusi dengan meningkatnya jumla# sel makro&ag di alveoli degenerasi sel dan menipisnya &ebrio serta meng#ilangkan kuman dan debris 76ansjoer 2(((; ::8. ?. 5ejala %linis Bron$#opneumonia biasanya dida#ului ole# suatu in&eksi di saluran perna&asan bagian atas selama beberapa #ari. Pada ta#ap a"al penderita penderita bron$#opneumoni bron$#opneumoniaa mengalami mengalami tanda dan gejala gejala yang yang k#as seperti seperti menggi menggigil gil demam demam nyeri nyeri dada pleuri pleuritis tis batuk batuk produkt produkti& i& #idung #idung kemera#an kemera#an saat berna&as menggunakan menggunakan otot aksesorius aksesorius dan bisa timbul timbul sianosis7Ba sianosis7Barbara rbara =. long -: ;?'*8. 1erdengar adanya krekels di atas paru yang sakit dan terdengar ketika terjadi konsolidasi 7pengisian rongga udara ole# eksudat873andra 6. Nettina 2((- ; :4'8.
1anda gejala yang mun$ul pada bronkopneumonia adala#;
a. -8 28 '8 b. -8 28 $. d. e. &. g. #.
%esulitan dan sakit pada saat perna&asan Nyeri pleuritik Na&as dangkal dan mendengkur mendengku r 1akipnea Bunyi na&as di atas area yang menglami konsolidasi 6enge$il kemudian menjadi #ilang %rekels ronki 5erakan dada tidak simetris 6enggigil dan demam '44 = sampai ?--= delirium Dia&oesis Anoreksia 6alaise Batuk kental produkti& 3putum kuning ke#ijauan kemudian beruba# menjadi kemera#an atau
berkarat i. 5elisa# j. 3ianosis Area sirkumoral dasar kuku kebiruan k. 6asa 6asala la#! #!ma masa sala la# # psik psikos osos osia iall ; diso disori rien enta tasi si
ansi ansiet etas as
taku takutt
mati mati
76ar 76arti tin n
tu$k tu$ker er
3usan. 2(((F2?>8. *. Pemerikasaan Penunjang Untuk dapat menegakkan diagnosa kepera"atan dapat digunakan $ara; a. Pemeriksaan Laboratorium -8 Pemeriksaan dara# Pada kasus bron$#opneumonia bron$#opneumonia ole# bakteri bakteri akan terjadi terjadi leukositosis leukositosis 7meningkatnya 7meningkatnya jumla# neutro&il8. 73andra 6. Nettina 2((- ; :4?8 28 Pemeriksaan sputum Ba#an Ba#an pemer pemerik iksa saan an yang yang terb terbai aik k diper diperol ole# e# dari dari batu batuk k yang yang spon sponta tan n dan dala dalam. m. Diguna Digunakan kan untuk untuk pemeri pemeriksaa ksaan n mikros mikroskopi kopiss dan untuk untuk kultur kultur serta serta tes sensit sensiti&i i&itas tas untuk untuk mendeteksi agen in&eksius. 7Barbara = Long -: ; ?'*8 '8
Analisa gas dara# untuk mengevaluasi status oksigenasi dan status asam basa.73andra 6.
Nettina 2((- ; :4?8. ?8 %ultur dara# untuk mendeteksi bakteremia *8 3ampel dara# sputum dan urin untuk tes imunologi untuk mendeteksi antigen mikroba 73andra 6. Nettina 2((- ; :4?8. b. Pemeriksaan 0adiologi -8 0ontgenogram 1#oraks 6enunjukkan konsolidasi lobar yang seringkali dijumpai pada in&eksi pneumokokal atau kleb klebsi siel ella la..
In&i In&ilt ltra ratt
multi ultipl plee
ser seringk ingkal alii
#aemo&ilus7Barbara = Long -: ; ?'*8.
diju dijum mpai pai
pada pada in& in&eksi eksi
sta&i ta&illokok okokus us
dan dan
28
Laring Laringosko oskopiG piG bronkos bronkoskopi kopi untuk untuk menentu menentukan kan apaka# apaka# jalan jalan na&as na&as tersum tersumbat bat ole# ole# benda benda padat73andra 6 Nettina 2((-8. :. Penatalaksanaan Penatalaksanaan %epera"atan yang dapat diberikan pada klien bronkopneumonia adala#;
a. b. $. d. e.
6enjaga kelan$aran pernapasan %ebutu#an istira#at %ebutu#an nutrisi dan $airan 6engontrol su#u tubu# 6en$ega# komplikasi atau gangguan rasa nyaman dan nyaman 3ementara Penatalaksanaan medis yang dapat diberikan adala#;
a. b.
,ksigen 2 literGmenit 7sesuai kebutu#an klien8 ika ika sesa sesak k tida tidak k terl terlal alu u #ebat #ebat dapat dapat dimul dimulai ai makan makan ekst ekster ernal nal bert berta#a a#ap p mela melalu luii sela selang ng
nasogastrik dengan &eeding drip $. ika sekresi lendir berlebi#an dapat diberikan in#alasi dengan salin normal dan beta agonis untuk transpor muskusilier d. %oreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit 7Arie& 6ansjoer2(((8.
B. %onsep Asu#an %epera"atan -. Pengkajian a. Cokus Pengkajian Usia bronkopneumoni sering terjadi pada anak. %asus terbanyak sering terjadi pada anak berusia diba"a# ' ta#un dan kematian terbanyak terjadi pada bayi berusia kurang k urang dari 2 bulan tetapi pada usia de"asa juga masi# sering mengalami bronkopneumonia. b. %elu#an Utama ; sesak na&as $. 0i"ayat Penyakit -8 Pneumonia @irus @irus Dida#ului ole# gejala!gejala in&eksi saluran na&as termasuk renitis 7alergi8 dan batuk serta su#u badan lebi# renda# daripada pneumonia bakteri. 28 Pneumonia 3ta&ilokokus 7bakteri8 Dida#ului ole# in&eksi saluran pernapasan akut atau ba"a# dalam beberapa #ari #ingga seminggu kondisi su#u tubu# tinggi batuk mengalami kesulitan pernapasan. d. 0i"ayat %ese#atan Da#ulu 3ering menderita penyakit saluran pernapasan bagian atas ri"ayat penyakit &ertusis yaitu penyakit peradangan pernapasan dengan gejala berta#ap panjang dan lama yang disertai "#ee/ing 7pada Bron$#opneumonia8.
e. Pengkajian Cisik -8 Inspeksi ; Perlu diper#atikan adanya tak#ipnea dispnea sianosis sirkumoral perna&asan $uping #idung distensi abdomen batuk semula non produkti& menjadi produkti& serta nyeri dada pada "aktu menarik na&as pada pneumonia berat tarikan dinding dada akan tampak jelas. 28 Palpasi ; 3uara redup pada sisi yang sakit #ati mungkin membesar &remitus raba mungkin meningkat pada sisi yang sakit dan nadi mengalami peningkatan. '8 Perkusi ; 3uara redup pada sisi yang sakit. ?8 Auskultasi Auskultasi ; Pada pneumoniakan terdengar terdengar stidor stidor suara na&as berjurang berjurang ronk#i #alus pada sisi yang sakit dan ronk#i pada sisi yang resolusi perna&asan bron$#ial bronk#o&oni kadang!kadang terdenar bising gesek pleura. &. Data Cokus -8 Pernapasan 5ejala ; takipneu dispneu progresi& pernapasan dangkal penggunaan obat aksesoris pelebaran nasal. 1anda ; bunyi napas ronk#i #alus dan melema# "aja# pu$at atau sianosis bibir atau kulit 28 Aktivitas atau istira#at 5ejala ; kelema#an kelela#an insomnia 1anda 1anda ; penurunan toleransi aktivitas letargi '8 Integritas ego ; banyaknya stressor ?8 6akanan atau $airan 5ejala ke#ilangan napsu makan mual munta# 1anda; nda; dist disten ensi si abdom abdomen en #iper #iperper peris istal talti tik k usus usus kuli kulitt kerin kering g dengan dengan tugor tugor kuli kulitt buruk buruk penampilan kakeksia 7malnutrisi8 *8 Nyeri atau kenyamanan 5eja 5ejala la ; saki sakitt kepal kepala a nyer nyerii dada dada 7ple 7pleri riti tis8 s8 meni meningk ngkat at ole# ole# batuk batuk nyeri nyeri dada dada subt subter ernal nal 7in&luen/a8 maligna atralgia. 1anda 1anda ; melind melindungi ungi area area yang yang sakit sakit 7pasie 7pasien n umumny umumnyaa tidur tidur pada posisi yang sakit sakit untuk untuk membatasi gerakan87Doengos2(((8. 2. Diagnosa kepera"atan a. Bersi#an jalan na&as tidak e&ekti& ber#ubungan dengan in&lamasi trakeobronkial pembentukan edema peningkatan produksi sputum. 7Doenges 2((( ; -::8 b. 5angguan pertukaran gas ber#ubungan dengan peruba#an membran alveolus kapiler gangguan kapasitas pemba"a aksigen dara# ganggguan pengiriman oksigen. 7Doenges 2((( ; -::8 $. Pola na&as tidak e&ekti& ber#ubungan dengan proses in&lamasi dalam alveoli. alveoli. 7Doenges 2((( ; ->>8 d. 5angguan keseimbangan $airan dan elektrolit ber#ubungan dengan ke#ilangan $airan berlebi# penurunan masukan oral. 7Doenges 2((( 2 ((( ; ->28
e.
Nutrisi kurang dari kebutu#an tubu# ber#ubungan dengan kebutu#an metabolik sekunder ter#adap demam dan proses in&eksi anoreksia yang ber#ubungan dengan toksin bakteri bau dan
&.
rasa sputum distensi abdomen atau gas.7 Doenges 2((( ; ->-8 Intole Intoleran ransi si akti&i akti&itas tas ber#ubu ber#ubungan ngan dengan dengan insu&i insu&isie siensi nsi oksige oksigen n untuk untuk akti&i akti&itas tas se#ari se#ari!#a !#ari. ri. 7Doenges 2((( ; ->(8 '. 0en$ana kepera"atan
-.
Diagnosa Diagnosa ; Bersi#an Bersi#an jalan jalan na&as na&as tidak tidak e&ekti& e&ekti& ber#ubungan ber#ubungan dengan dengan in&lamas in&lamasii trakeobronk trakeobronkial ial pembentukan edema peningkatan pen ingkatan produksi sputum 1ujuan ;
a.
alan na&as e&ekti& dengan bunyi bunyi na&as bersi# dan jelas
b.
Pasien dapat melakukan batuk e&ekti& untuk meng eluarkan sekret Hasil yang di#arapkan ;
a8
6emperta#ankan jalan na&as paten dengan bunyi na&as bersi#G jelas
b8
6enunjukkan perilaku untuk memperbaiki bersi#an jalan na&as 6isalnya; batuk e&ekti& dan mengeluarkan sekret. Intervensi ;
-8
Auskultasi bunyi na&as $atat adanya bunyi na&as. 6isalnya; mengi krekels dan ron$#i. 0asional; Bersi#an jalan na&as yang tidak e&ekti& dapat dimani&estasikan dengan adanya bunyi na&as adventisius
28
%aji atau pantau &rekuensi perna&asan $atat rasio inspirasiG ekspirasi. 0asional; 1akipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan pada penerimaan atau selama stress atau adanya proses in&eksi akut. Perna&asan dapat melambat dan &rekuensi ekspirasi memanjang dibanding inspirasi.
'8
Berikan posisi yang nyaman buat pasien misalnya posisi semi &o"ler 0asional; Posisi semi &o"ler akan mempermuda# pasien untuk berna&as.
?8
Dorong atau bantu lati#an na&as abdomen atau bibir 0asion 0asional; al; 6ember 6emberikan ikan pasien pasien beberap beberapaa $ara $ara untuk untuk mengata mengatasi si dan mengont mengontrol rol dipsne dipsneaa dan menurunkan jebakan udara
*8
,bservasi karakteristik batuk bantu tindakan untuk memperbaiki ke e&ekti&an upaya batuk.
0asional; Batuk dapat menetap tetapi tidak e&ekti&. Batuk paling e&ekti& pada posisi duduk tinggi atau kepala di ba"a# setela# perkusi dada. :8
%olabor %olaborasi asi untuk memberi memberikan kan obat bronkod bronkodila ilator tor mis; B!agonis B!agonis epine& epine&rin rin 7adrenal 7adrenalin in @apone&rin8. 0asional; 6erilekskan otot #alus dan menurunkan kongesti lokal menurunkan spasme jalan na&as mengi dan produksi mukosa.
2.
Diagnos Diagnosaa ; 5anggua 5angguan n pertukar pertukaran an gas ber#ubung ber#ubungan an dengan dengan peruba#an peruba#an membra membran n alveolus alveolus kapiler gangguan kapasitas pemba"a oksigen dara# gangguan pengiriman oksigen. 1ujuan ; Perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan dengan 5DA dalam rentang normal dan tidak ada distres perna&asan. Hasil yang di#arapkan ;
a8
6enunjukkan adanya perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan
b8
Berpartisispasi pada tindakan untuk memaksimalkan oksigenasi Intervensi ;
-8
%aji &rekuensi kedalaman dan kemuda#an perna&asan 0asional; 6ani&estasi distres perna&asan tergantung pada derajat keterlibatan paru dan status kese#atan umum
28
,bservasi "arna kulit membran mukosa dan kuku. =atat adanya sianosis. 0asi 0asiona onal; l; 3iano 3ianosi siss menun menunju jukka kkan n vasoko vasokont ntri riks ksii atau atau resp respon on tubu# tubu# ter# ter#ada adap p demam demam atau atau menggigil dan terjadi #ipoksemia.
'8
%aji status mental 0asional; 5elisa# muda# terangsang bingung dapat menunjukkan #ipoksemia.
?8
A"asi A"asi &rekuensi jantung atau irama 0asional; 1akikardi 1akikardi biasanya ada karena akibat adanya demam atau de#idrasi.
*8
A"asi A"asi su#u tubu#. Bantu tindakan kenyamanan untuk mengurangi demam dan menggigil. 0asional; Demam tinggi sangat meningkatkan kebutu#an metabolik dan kebutu#an oksigen dan mengganggu oksigenasi seluler.
:8
1inggikan kepala dan dorong sering menguba# posisi na&as dalam dan batuk e&ekti&
0asional; 0asional; 1indakan ini meningkatkan meningkatkan inspirasi inspirasi maksimal meningkatkan meningkatkan pengeluaran pengeluaran sekret untuk memperbaiaki ventilasi. >8
%olaborasi pemberian oksigen dengan benar sesuai dengan indikasi 0asional; 6emperta#ankan Pa,2 di atas ( mmHg.
'.
Diagnosa ; Pola na&as tidak e&ekti& ber#ubungan dengan proses in&lamasi dalam alveoli 1ujuan; Pola na&as e&ekti& dengan &rekuensi dan kedalaman dalam rentang normal dan paru jelas atau bersi# Hasil yang di#arapkan;
a8
pola na&as menjadi e&ekti&
b8
Crekuensi dan kedalamanya dalam da lam rentang normal 7-:!2(Gmenit8 Intervensi ;
-8
%aji &rekuensi kedalaman perna&asan dan ekspansi dada. 0asi 0asiona onal; l; %e$epa %e$epata tan n bias biasan anya ya meni mening ngkat kat disp dispne nea a dan dan terj terjadi adi penin peningka gkata tan n kerja kerja na&a na&as s kedalaman bervariasi ekspansi dada terbatas.
28
Auskultasi bunyi na&as dan $atat adanya bunyi na&as adventisius. 0asional; Bunyi na&as menurun atau tidak ada bila jalan na&as terdapat obstruksi ke$il.
'8
1inggikan kepala dan bentu menguba# posisi. 0asional; Duduk tinggi memungkinkan ekspansi paru dan memuda#kan perna&asan.
?8
,bservasi pola batuk dan karakter sekret. 0asional; Batuk biasanya mengeluarkan sputum dan mengindikasikan adanya kelainan.
*8
Bantu pasien untuk na&as dalam dan lati#an batuk e&ekti&. 0asional; Dapat meningkatkan pengeluaran sputum.
:8
Berikan #umidi&ikasi tamba#an 0asional; 6emberikan kelembaban pada membran mukosa dan membantu pengen$eran sekret untuk memuda#kan pembersi#an.
>8
Bantu &isioterapi dada postural drainage 0asional; 6emuda#kan upaya perna&asan dan meningkatkan drainage sekret dari segmen paru ke dalam bronkus.
48
%olaborasi pemberian oksigen tamba#an. 0asional; 6emaksimalkan berna&as dan menurunkan kerja na&as.
?.
Diagnos Diagnosaa ; 5anggua 5angguan n keseimban keseimbangan gan $airan $airan dan elektrol elektrolit it ber#ubun ber#ubungan gan dengan dengan ke#ilngan ke#ilngan $airan berlebi# penurunan masukan oral. 1ujuan ; 6enunjukkan keseimbangan $airan dan elektrolit Hasil yang di#arapkan ;
a8
Intake dan output yang adekuat
b8
1anda!tanda vital dalam batas normal
$8
1ugor kulit baik Intervensi ;
-8
%aji peruba#an tanda vital $onto#; peningkatan su#u takikardi #ipotensi. 0asional; Untuk menunjukkan adnya kekurangan $airan sistemik
=atat laporan mual atau munta#. 0asional; Adanya gejala ini menurunkan masukan oral
?8
Pantau masukan dan #aluaran urine. 0asi 0asiona onal; l; 6embe 6emberi rikan kan in&o in&orm rmas asii tent tentang ang keade keadekua kuata tan n volu volume me $air $airan an dan dan kebut kebutu# u#an an penggantian
*8
%olaborasi pemberian obat sesuai indikasi. 0asional; 6emperbaiki ststus kese#atan
*.
Diagnosa Diagnosa ; Nutrisi Nutrisi kurang dari kebutu#an kebutu#an tubu# ber#ubungan ber#ubungan dengan peningkatan peningkatan kebutu#an kebutu#an metabolik sekunder ter#adap demam dan proses in&eksi anoreksia distensi abdomen. 1ujuan ; Pemenu#an nutrisi yang terpenu#i se$ara adekuat. Hasil yang di#arapkan ;
a8
6enunjukkan peningkatan na&su makan
b8
6emperta#ankan atau meningkatkan berat badan
$8
Bissing usus dalam batas normal Intervensi ;
-8
Identi&ikasi &aktor yang menimbulkan mual atau munta#. 0asional; Pili#an intervensi tergantung pada penyebab masala#
28
Berikan "ada# tertutup untuk sputum dan buang sesering mungkin bantu kebersi#an mulut. 0asional; 6eng#ilangkan ba#aya rasa baudari lingkungan pasien dan dapat menurunkan mual
'8
ad"alkan pengobatan perna&asan sedikitnya - jam sebelum makan. 0asional; 6enurunkan e&ek mual yang ber#ubungan dengan pengobatan ini
?8
Auskultasi bunyi usus observasi atau palpasi distensi abdomen. 0asion 0asional; al; Bunyi Bunyi usus usus mungki mungkin n menurun menurun bila bila proses proses in&eksi in&eksi berat disten distensi si abdomen abdomen terjadi terjadi sebagai akibat menelan udara dan menunjukkan pengaru# toksin bakteri pada saluran gastro intestinal
*8
Evaluasi status nutrisi umum ukur berat badan dasar. 0asional; Adanya kondisi kronis dapat menimbulkan malnutrisi renda#nya ta#anan ter#adap in&eksi atau lambatnya respon ter#adap terapi
:8
%olaborasi %olaborasi dengan a#li gi/i untuk memberikan memberikan makanan makanan yang muda# muda# di$erna di$erna se$ara nutrisi nutrisi seimbang. 0asion 0asional al
;metod ;metodee makan makan den kebutu#an kebutu#an kalori kalori didasa didasarka rkan n pada situasi situasi atau kebutu#a kebutu#an n
individu. :.
Diagnosa ; Intoleransi akti&itas ber#ubungan dengan insu&isiensi oksigen untuk akti&itas #idup se#ari!#ari. 1ujuan ; Peningkatan toleransi ter#adap akti&itas. Hasil yang di#arapkan ;
1anda!tanda 1anda!tanda vital dalam batas normal Intervensi ;
-8
Evaluasi respon pasien ter#adap aktivitas. 0asional; 6enetapkan kemampuan atau kebutu#an pasien dan memuda#kan pili#an intervensi
28
Berikan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung selama &ase akut. 0asional; 6enurunkan stres dan rangsangan berlebi#an meningkatkan istira#at
'8
elaskan pentingnya istita#at dalam ren$ana pengobatan dan perlunya keseimbamgan aktivitas dan istira#at. 0asional; 1ira# baring diperta#ankan untuk menurunkan kebutu#an metabolik
?8
Bantu aktivitas pera"atan diri yang diperlukan. 0asion 0asional; al; 6emini 6eminimal malkan kan kelela kelela#an #an dan membant membantu u keseim keseimbang bangan an suplai suplai dan kebutu# kebutu#an an oksigen76arilyn E. Doenges 2(((8. ?. Pelaksanaan Adala# mengelola# dan me"ujudkan dari ren$ana pera"atan meliputi tindakan yang diren$anakan ole# pera"at melaksanakan anjuran dokter dan ketentuan 03. *.
Evaluasi 6erupa 6erupakan kan ta#ap ta#ap ak#ir ak#ir dari dari proses proses kepera" kepera"ata atan n yang yang menyed menyediaka iakan n nilai nilai in&orm in&ormasi asi
mengenai mengenai pengaru# pengaru# intervensi intervensi yang tela# diren$anakan diren$anakan dan merupakan merupakan perbandingan perbandingan dari #asil yang diamati dengan kriteria #asil yang tela# di buat pada ta#ap peren$anaan.
BAB III PENU1UP A. %esimpulan Bron$#opneomoni Bron$#opneomoniaa adala# sala# satu jenis pneumonia pneumonia tepatnya tepatnya pneumononia pneumononia lobaris lobaris yang penyebaran daera# in&eksinya berupa penyebaran ber$ak dan dapat meluas ke parenkim paru yang ada disekitarnya. Bronkop Bronkopneum neumonia onia disebut disebut juga juga pneumon pneumonia ia lobula lobularis ris yaitu yaitu suatu suatu peradan peradangan gan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai bronkiolus dan juga mengenai meng enai alveolus dise diseki kita tarn rnya ya yang yang seri sering ng menim menimpa pa anak! anak!ana anak k dan oran orang g de"as de"asa a yang yang dise disebab babkan kan ole# ole# berma$am!ma$am etiologi seperti bakteri virus jamur dan benda asing. %ebanyakan kasus pneumonia disebabkan ole# mikroorganisme tetapi ada juga sejumla# penyebab non in&eksi yang perlu dipertimbangkan. B. 3aran Ada beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai masukan dalam kepera"atan agar menjadi lebi# baik; -.
6emperbanyak "aktu pengkajian sampai evaluasi tentang pera"atan bronkopneumonia
pada anak. 2. 6elanjutkan intervensi kepera"atan pada prioritas masala# pera"atan bronkopneumonia pada anak.
DAC1A0 PU31A%A 6arti 6artin n tu$ker tu$ker 3usan. 3usan. 2(((. 2(((. Standar Standar Perawat Perawatan an Pasien Pasien:: Prose Prosess Keperaw Keperawata atan, n, Diagnos Diagnosis, is, Dan Evaluasi halaman !7"E5=; !7"E5=; akarta. 6ansjoer Ari&.2(((. Kapita Ari&.2(((. Kapita Sele#ta Kedo#teran" Edisi #e $ %ilid #e " &edia 'esulapius"Cakultas 'esulapius"Cakultas %edokteran Universitas Indonesia;akarta.
Departemen %ese#atan 0I 7-:8. Pusat 7-:8. Pusat Penuluhan Kesehatan &asara#at Depkes akarta. Brunner < 3uddrat#. 2((2. Keperawatan 2((2. Keperawatan &edi#el *edah" E5=; jakarta. 3ylvia A. Pri$e < Lorraine 6.+. 2((:. Pato+isiologi Pato+isiologi #onsep #linis dan prosesproses prosesproses pena#it" E5=; akarta. 3andra 6 Nettina.2((-. -ippinott Nettina.2((-. -ippinott .&anual Pra#ti# Keperawatan/. Keperawatan/. E5=; akarta.