keperawatan anak 2 ELIS LISTIAWATIFull description
makalahDeskripsi lengkap
makalah
refrat bronkopneumonia pada anakDeskripsi lengkap
BronkopneumoniaFull description
refrat bronkopneumonia pada anakFull description
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bronkop Bronkopneum neumonia onia disebut disebut juga juga pneumon pneumonia ia lobula lobularis ris yaitu yaitu suatu suatu peradan peradangan gan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai bronkiolus dan juga mengenai meng enai alveolus dise diseki kita tarn rnya ya yang yang seri sering ng menim menimpa pa anak! anak!ana anak k dan oran orang g de"as de"asa a yang yang dise disebab babkan kan ole# ole# berma$am!ma$am etiologi seperti bakteri virus jamur dan benda asing. %ebanyakan kasus pneumonia disebabkan ole# mikroorganisme tetapi ada juga sejumla# penyebab non in&eksi yang yang perlu perlu dipert dipertimb imbang angkan. kan. Bronkop Bronkopneum neumonia onia lebi# lebi# sering sering merupak merupakan an in&eks in&eksii sekunder sekunder ter#adap berbagai keadaan yang melema#kan daya ta#an tubu# tetapi bisa juga sebagai in&eksi primer yang biasanya kita jumpai pada anak!anak dan orang de"asa. Insiden penyakit ini pada p ada negara berkembang #ampir '() pada anak!anak di ba"a# umur * ta#un dengan resiko kematian yang tinggidi Negara berkembang in&eksi saluran napas ba"a# masi# tetap merupakan masala# utama dalam bidang kese#atan. Laporan +H, - menyebutkan ba#"a penyebab kematian tertinggi akibat penyakit in&eksi di dunia adala# in&eksi saluran napas akut termasuk pneumonia dan in&luen/a. Hasil survei %ese#atan 0uma# 1angga Depkes ta#un 2((- penyakit in&eksi saluran napas ba"a# menempati urutan ke!2 sebagai penyebab kematian di Indonesia. Di 03UD Dr. 3oetomo 3urabaya didapatkan data sekitar -4( pneumonia komuniti dengan angka kematian antara 2( ! '* ). Pneumonia komuniti menduduki peringkat keempat dan sepulu# penyakit terbanyak yang dira"at per ta#un. 5ambaran klinis bronkopneumonia biasanya dida#ului ole# in&eksi saluran na&as bagian atas atas selama selama beberap beberapaa #ari. #ari. Batuk Batuk biasan biasanya ya tidak tidak dijump dijumpai ai pada a"al a"al penyakit penyakitana anak k akan mendapat batuk setela# beberapa #ari di mana pada a"alnya berupa batuk kering kemudian menjadi produkti&. 5ambaran klinis pada bronkopneumoni ini #arus dapat dibedakan dengan gambaran gambaran klinis klinis Bronkiolit Bronkiolitis is Aspirasi Aspirasi pneumonia1b paru primer primer se#ingga se#ingga penatalaksanaa penatalaksanaan n dapat dilakukan se$ara tepat.
B. 1ujuan -. 1ujuan Umum 6ampu menerapkan pera"atan pasien bronkopneumonia pada aanak 2. 1ujuan %#usus a.
Dapat melakukan pengkajian se$ara langsung ter#adap pera"atan pasien bronkopneumonia pada anak.
b.
6ampu melaksanakan tindakan kepera"atan dan mampu mengevaluasi tindakan yang tela# dilakukan pada pera"atan pasien bronkopneumonia pada anak.
BAB II PE6BAHA3AN
A. %onsep Dasar Penyakit -. Pengertian Bron$#o pneumoni adala# &rekuensi komplikasi pulmonari batuk produkti& yang lama tanda dan gejalanya biasanya su#u meningkat perna&asan meningkat 73u/anne 5 Bare -'8. Bronk#o pneumonia adala# sala# satu peradangan paru yang terjadi pada jaringan paru atau alveoli yang biasanya dida#ului ole# in&eksi traktus respiratus bagian atas selama beberapa #ari. 9ang dapat disebabkan ole# berma$am!ma$am etiologi seperti bakteri virus jamur dan benda asing lainnya. 7Dep. %es. -: ; Halaman -(:8. Bron$#opneumoni adala# sala# satu jenis pneumonia yang mempunyai pola penyebaran berber$ak teratur dalam satu atau lebi# area terlokalisasi di dalam bron$#i dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya. 73melt/er < 3u/anne = 2((2 ; *>2 8. Bron$#opneomonia adala# penyebaran daera# in&eksi yang berber$ak dengan diameter sekitar ' sampai ? $m mengelilingi dan juga melibatkan bron$#i. 73ylvia A. Pri$e < Lorraine 6.+ 2((:; 4(*8. %esimpulan
Bron$#opneomonia
adala#
sala#
satu
jenis
pneumonia
tepatnya
pneumononia lobaris yang penyebaran daera# in&eksinya berupa penyebaran ber$ak dan dapat meluas ke parenkim paru yang ada disekitarnya. 2. Etiologi 3e$ara umum individu yang terserang bron$#opneumonia diakibatkan ole# adanya penurunan mekanisme perta#anan tubu# ter#adap virulensi organisme patogen. ,rang yang normal dan se#at mempunyai mekanisme perta#anan tubu# ter#adap organ perna&asan yang terdiri atas ; re&lek glotis dan batuk adanya lapisan mukus gerakan silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ dan sekresi #umoral setempat. 1imbulnya bron$#opneumonia disebabkan ole# virus bakteri jamur proto/oa mikobakteri mikoplasma dan riketsia. 73andra 6. Nettiria 2((- ; :428 antara lain;
a.
Bakteri ; 3trepto$o$$us 3tap#ylo$o$$us H. In&luen/ae %lebsiella.
b. @irus ; Legionella pneumoniae $. amur ; Aspergillus spesies =andida albi$ans d. Aspirasi makanan sekresi oroåeal atau isi lambung ke dalam paru!paru e. 1erjadi karena kongesti paru yang lama. 3ebab lain dari pneumonia adala# akibat &lora normal yang terjadi pada pasien yang daya ta#annya terganggu atau terjadi aspirasi &lora normal yang terdapat dalam mulut dan karena adanya pneumo$ystis $rani 6y$oplasma. 73melt/er < 3u/anne = 2((2 ; *>2 dan 3andra 6. Nettina 2((- ; :428 6enurut +#aleys dan +ong 7-:; -?((8 disebutkan ba#"a
3trepto$o$us
stap#ylo$o$$us atau basil ektrik sebagai agen penyebab di ba"a# umur ' bulan. 3elain itu juga dapat disebabkan ole# bakteri ; Diplo$o$us Pneumonia Pneumo$o$$us 3treto$o$$us Hemoliti$us Aureus Haemop#ilus In&luen/a Basilus Criendlander 7%lebsial Pneumoni8 6y$oba$terium 1uber$ulosis. @irus ; 0espiratory synti$al virus virus in&luen/a virus sitomegalik.amur ; =itoplasma =apsulatum =ripto$o$$us Nepromas Blastomi$es Dermatides =o$edirides Immitis Aspergillus 3p =andinda Albi$ans 6y$oplasma Pneumonia. Aspirasi benda asing. '. Pato&isiologi %uman penyebab bron$#opneumonia masuk ke dalam jaringan paru!paru melaui saluran perna&asan atas ke bron$#iolus kemudian kuman masuk ke dalam alveolus ke alveolus lainnya melalui poros ko#n se#ingga terjadi peradangan pada dinding bron$#us atau bron$#iolus dan alveolus sekitarnya. %emudian proses radang ini selalu dimulai pada #ilus paru yang menyebar se$ara progresi& ke peri&er sampai seluru# lobus. Dimana proses peradangan ini dapat dibagi dalam empat 7?8 ta#ap antara lain ; a.
3tadium %ongesti 7? -2 jam8 Dimana lobus yang meradang tampak "arna kemera#an membengkak pada perabaan banyak mengandung $airan pada irisan keluar $airan kemera#an 7eksudat masuk ke dalam alveoli melalui pembulu# dara# yang berdilatasi8
b. 3tadium Hepatisasi 7?4 jam berikutnya8
Dimana lobus paru tampak lebi# padat dan bergranuler karena sel dara# mera# &ibrinosa le$o$it polimor&omuklear mengisi alveoli 7pleura yang berdekatan mengandung eksudat &ibrinosa kekuningan8. $.
3tadium Hepatisasi %elabu 7' 4 #ari8 Dimana paru!paru menjadi kelabu karena le$o$it dan &ibrinosa terjadi konsolidasi di dalam alveolus yang terserang dan eksudat yang ada pada pleura masi# ada ba#kan dapat beruba# menjadi pus.
d. 3tadium Resolusi (7 – 11 hari) Dimana eksudat lisis dan reabsorbsi ole# makro&ag se#ingga jaringan kembali pada struktur semua 73ylvia Anderson Pear$e -* ; 2'-! 2'28. Bakteri dan virus penyebab terisap ke paru peri&er melalui saluran napas menyebabkan reaksi jaringan berupa edema se#ingga akan mempermuda# proli&erasi dan penyebaran kuman. Bagian paru yang terkena mengalami konsolidasi yaitu terjadinya sel P6N 7polimo&onuklear8 &ibrin eritrosit $airan edema dan kuman alveoli. %elanjutan proses in&eksi berupa deposisi &ibril dan leukosit P6N di alveoli dan proses &agositosis yang $epat dilanjutkan stadium resolusi dengan meningkatnya jumla# sel makro&ag di alveoli degenerasi sel dan menipisnya &ebrio serta meng#ilangkan kuman dan debris 76ansjoer 2(((; ::8. ?. 5ejala %linis Bron$#opneumonia biasanya dida#ului ole# suatu in&eksi di saluran perna&asan bagian atas selama beberapa #ari. Pada ta#ap a"al penderita bron$#opneumonia mengalami tanda dan gejala yang k#as seperti menggigil demam nyeri dada pleuritis batuk produkti& #idung kemera#an saat berna&as menggunakan otot aksesorius dan bisa timbul sianosis7Barbara =. long -: ;?'*8. 1erdengar adanya krekels di atas paru yang sakit dan terdengar ketika terjadi konsolidasi 7pengisian rongga udara ole# eksudat873andra 6. Nettina 2((- ; :4'8.
1anda gejala yang mun$ul pada bronkopneumonia adala#;
a. -8 28 '8 b. -8 28 $. d. e. &. g. #.
%esulitan dan sakit pada saat perna&asan Nyeri pleuritik Na&as dangkal dan mendengkur 1akipnea Bunyi na&as di atas area yang menglami konsolidasi 6enge$il kemudian menjadi #ilang %rekels ronki 5erakan dada tidak simetris 6enggigil dan demam '44 = sampai ?--= delirium Dia&oesis Anoreksia 6alaise Batuk kental produkti& 3putum kuning ke#ijauan kemudian beruba# menjadi kemera#an atau
berkarat i. 5elisa# j. 3ianosis Area sirkumoral dasar kuku kebiruan k. 6asala#!masala# psikososial ; disorientasi
ansietas
takut
mati
76artin
tu$ker
3usan. 2(((F2?>8. *. Pemerikasaan Penunjang Untuk dapat menegakkan diagnosa kepera"atan dapat digunakan $ara; a. Pemeriksaan Laboratorium -8 Pemeriksaan dara# Pada kasus bron$#opneumonia ole# bakteri akan terjadi leukositosis 7meningkatnya jumla# neutro&il8. 73andra 6. Nettina 2((- ; :4?8 28 Pemeriksaan sputum Ba#an pemeriksaan yang terbaik diperole# dari batuk yang spontan dan dalam. Digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis dan untuk kultur serta tes sensiti&itas untuk mendeteksi agen in&eksius. 7Barbara = Long -: ; ?'*8 '8
Analisa gas dara# untuk mengevaluasi status oksigenasi dan status asam basa.73andra 6.
Nettina 2((- ; :4?8. ?8 %ultur dara# untuk mendeteksi bakteremia *8 3ampel dara# sputum dan urin untuk tes imunologi untuk mendeteksi antigen mikroba 73andra 6. Nettina 2((- ; :4?8. b. Pemeriksaan 0adiologi -8 0ontgenogram 1#oraks 6enunjukkan konsolidasi lobar yang seringkali dijumpai pada in&eksi pneumokokal atau klebsiella.
In&iltrat
multiple
seringkali
#aemo&ilus7Barbara = Long -: ; ?'*8.
dijumpai
pada in&eksi
sta&ilokokus
dan
28
LaringoskopiG bronkoskopi untuk menentukan apaka# jalan na&as tersumbat ole# benda padat73andra 6 Nettina 2((-8. :. Penatalaksanaan Penatalaksanaan %epera"atan yang dapat diberikan pada klien bronkopneumonia adala#;
a. b. $. d. e.
6enjaga kelan$aran pernapasan %ebutu#an istira#at %ebutu#an nutrisi dan $airan 6engontrol su#u tubu# 6en$ega# komplikasi atau gangguan rasa nyaman dan nyaman 3ementara Penatalaksanaan medis yang dapat diberikan adala#;
a. b.
,ksigen 2 literGmenit 7sesuai kebutu#an klien8 ika sesak tidak terlalu #ebat dapat dimulai makan eksternal berta#ap melalui selang
nasogastrik dengan &eeding drip $. ika sekresi lendir berlebi#an dapat diberikan in#alasi dengan salin normal dan beta agonis untuk transpor muskusilier d. %oreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit 7Arie& 6ansjoer2(((8.
B. %onsep Asu#an %epera"atan -. Pengkajian a. Cokus Pengkajian Usia bronkopneumoni sering terjadi pada anak. %asus terbanyak sering terjadi pada anak berusia diba"a# ' ta#un dan kematian terbanyak terjadi pada bayi berusia kurang dari 2 bulan tetapi pada usia de"asa juga masi# sering mengalami bronkopneumonia. b. %elu#an Utama ; sesak na&as $. 0i"ayat Penyakit -8 Pneumonia @irus Dida#ului ole# gejala!gejala in&eksi saluran na&as termasuk renitis 7alergi8 dan batuk serta su#u badan lebi# renda# daripada pneumonia bakteri. 28 Pneumonia 3ta&ilokokus 7bakteri8 Dida#ului ole# in&eksi saluran pernapasan akut atau ba"a# dalam beberapa #ari #ingga seminggu kondisi su#u tubu# tinggi batuk mengalami kesulitan pernapasan. d. 0i"ayat %ese#atan Da#ulu 3ering menderita penyakit saluran pernapasan bagian atas ri"ayat penyakit &ertusis yaitu penyakit peradangan pernapasan dengan gejala berta#ap panjang dan lama yang disertai "#ee/ing 7pada Bron$#opneumonia8.
e. Pengkajian Cisik -8 Inspeksi ; Perlu diper#atikan adanya tak#ipnea dispnea sianosis sirkumoral perna&asan $uping #idung distensi abdomen batuk semula non produkti& menjadi produkti& serta nyeri dada pada "aktu menarik na&as pada pneumonia berat tarikan dinding dada akan tampak jelas. 28 Palpasi ; 3uara redup pada sisi yang sakit #ati mungkin membesar &remitus raba mungkin meningkat pada sisi yang sakit dan nadi mengalami peningkatan. '8 Perkusi ; 3uara redup pada sisi yang sakit. ?8 Auskultasi ; Pada pneumoniakan terdengar stidor suara na&as berjurang ronk#i #alus pada sisi yang sakit dan ronk#i pada sisi yang resolusi perna&asan bron$#ial bronk#o&oni kadang!kadang terdenar bising gesek pleura. &. Data Cokus -8 Pernapasan 5ejala ; takipneu dispneu progresi& pernapasan dangkal penggunaan obat aksesoris pelebaran nasal. 1anda ; bunyi napas ronk#i #alus dan melema# "aja# pu$at atau sianosis bibir atau kulit 28 Aktivitas atau istira#at 5ejala ; kelema#an kelela#an insomnia 1anda ; penurunan toleransi aktivitas letargi '8 Integritas ego ; banyaknya stressor ?8 6akanan atau $airan 5ejala ke#ilangan napsu makan mual munta# 1anda; distensi abdomen #iperperistaltik usus kulit kering dengan tugor kulit buruk penampilan kakeksia 7malnutrisi8 *8 Nyeri atau kenyamanan 5ejala ; sakit kepala nyeri dada 7pleritis8 meningkat ole# batuk nyeri dada subternal 7in&luen/a8 maligna atralgia. 1anda ; melindungi area yang sakit 7pasien umumnya tidur pada posisi yang sakit untuk membatasi gerakan87Doengos2(((8. 2. Diagnosa kepera"atan a. Bersi#an jalan na&as tidak e&ekti& ber#ubungan dengan in&lamasi trakeobronkial pembentukan edema peningkatan produksi sputum. 7Doenges 2((( ; -::8 b. 5angguan pertukaran gas ber#ubungan dengan peruba#an membran alveolus kapiler gangguan kapasitas pemba"a aksigen dara# ganggguan pengiriman oksigen. 7Doenges 2((( ; -::8 $. Pola na&as tidak e&ekti& ber#ubungan dengan proses in&lamasi dalam alveoli. 7Doenges 2((( ; ->>8 d. 5angguan keseimbangan $airan dan elektrolit ber#ubungan dengan ke#ilangan $airan berlebi# penurunan masukan oral. 7Doenges 2((( ; ->28
e.
Nutrisi kurang dari kebutu#an tubu# ber#ubungan dengan kebutu#an metabolik sekunder ter#adap demam dan proses in&eksi anoreksia yang ber#ubungan dengan toksin bakteri bau dan
&.
rasa sputum distensi abdomen atau gas.7 Doenges 2((( ; ->-8 Intoleransi akti&itas ber#ubungan dengan insu&isiensi oksigen untuk akti&itas se#ari!#ari. 7Doenges 2((( ; ->(8 '. 0en$ana kepera"atan
-.
Diagnosa ; Bersi#an jalan na&as tidak e&ekti& ber#ubungan dengan in&lamasi trakeobronkial pembentukan edema peningkatan produksi sputum 1ujuan ;
a.
alan na&as e&ekti& dengan bunyi na&as bersi# dan jelas
b.
Pasien dapat melakukan batuk e&ekti& untuk meng eluarkan sekret Hasil yang di#arapkan ;
a8
6emperta#ankan jalan na&as paten dengan bunyi na&as bersi#G jelas
b8
6enunjukkan perilaku untuk memperbaiki bersi#an jalan na&as 6isalnya; batuk e&ekti& dan mengeluarkan sekret. Intervensi ;
-8
Auskultasi bunyi na&as $atat adanya bunyi na&as. 6isalnya; mengi krekels dan ron$#i. 0asional; Bersi#an jalan na&as yang tidak e&ekti& dapat dimani&estasikan dengan adanya bunyi na&as adventisius
28
%aji atau pantau &rekuensi perna&asan $atat rasio inspirasiG ekspirasi. 0asional; 1akipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan pada penerimaan atau selama stress atau adanya proses in&eksi akut. Perna&asan dapat melambat dan &rekuensi ekspirasi memanjang dibanding inspirasi.
'8
Berikan posisi yang nyaman buat pasien misalnya posisi semi &o"ler 0asional; Posisi semi &o"ler akan mempermuda# pasien untuk berna&as.
?8
Dorong atau bantu lati#an na&as abdomen atau bibir 0asional; 6emberikan pasien beberapa $ara untuk mengatasi dan mengontrol dipsnea dan menurunkan jebakan udara
*8
,bservasi karakteristik batuk bantu tindakan untuk memperbaiki ke e&ekti&an upaya batuk.
0asional; Batuk dapat menetap tetapi tidak e&ekti&. Batuk paling e&ekti& pada posisi duduk tinggi atau kepala di ba"a# setela# perkusi dada. :8
%olaborasi untuk memberikan obat bronkodilator mis; B!agonis epine&rin 7adrenalin @apone&rin8. 0asional; 6erilekskan otot #alus dan menurunkan kongesti lokal menurunkan spasme jalan na&as mengi dan produksi mukosa.
2.
Diagnosa ; 5angguan pertukaran gas ber#ubungan dengan peruba#an membran alveolus kapiler gangguan kapasitas pemba"a oksigen dara# gangguan pengiriman oksigen. 1ujuan ; Perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan dengan 5DA dalam rentang normal dan tidak ada distres perna&asan. Hasil yang di#arapkan ;
a8
6enunjukkan adanya perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan
b8
Berpartisispasi pada tindakan untuk memaksimalkan oksigenasi Intervensi ;
-8
%aji &rekuensi kedalaman dan kemuda#an perna&asan 0asional; 6ani&estasi distres perna&asan tergantung pada derajat keterlibatan paru dan status kese#atan umum
28
,bservasi "arna kulit membran mukosa dan kuku. =atat adanya sianosis. 0asional; 3ianosis menunjukkan vasokontriksi atau respon tubu# ter#adap demam atau menggigil dan terjadi #ipoksemia.
'8
%aji status mental 0asional; 5elisa# muda# terangsang bingung dapat menunjukkan #ipoksemia.
?8
A"asi &rekuensi jantung atau irama 0asional; 1akikardi biasanya ada karena akibat adanya demam atau de#idrasi.
*8
A"asi su#u tubu#. Bantu tindakan kenyamanan untuk mengurangi demam dan menggigil. 0asional; Demam tinggi sangat meningkatkan kebutu#an metabolik dan kebutu#an oksigen dan mengganggu oksigenasi seluler.
:8
1inggikan kepala dan dorong sering menguba# posisi na&as dalam dan batuk e&ekti&
0asional; 1indakan ini meningkatkan inspirasi maksimal meningkatkan pengeluaran sekret untuk memperbaiaki ventilasi. >8
%olaborasi pemberian oksigen dengan benar sesuai dengan indikasi 0asional; 6emperta#ankan Pa,2 di atas ( mmHg.
'.
Diagnosa ; Pola na&as tidak e&ekti& ber#ubungan dengan proses in&lamasi dalam alveoli 1ujuan; Pola na&as e&ekti& dengan &rekuensi dan kedalaman dalam rentang normal dan paru jelas atau bersi# Hasil yang di#arapkan;
a8
pola na&as menjadi e&ekti&
b8
Crekuensi dan kedalamanya dalam rentang normal 7-:!2(Gmenit8 Intervensi ;
-8
%aji &rekuensi kedalaman perna&asan dan ekspansi dada. 0asional; %e$epatan biasanya meningkat dispnea dan terjadi peningkatan kerja na&as kedalaman bervariasi ekspansi dada terbatas.
28
Auskultasi bunyi na&as dan $atat adanya bunyi na&as adventisius. 0asional; Bunyi na&as menurun atau tidak ada bila jalan na&as terdapat obstruksi ke$il.
'8
1inggikan kepala dan bentu menguba# posisi. 0asional; Duduk tinggi memungkinkan ekspansi paru dan memuda#kan perna&asan.
?8
,bservasi pola batuk dan karakter sekret. 0asional; Batuk biasanya mengeluarkan sputum dan mengindikasikan adanya kelainan.
*8
Bantu pasien untuk na&as dalam dan lati#an batuk e&ekti&. 0asional; Dapat meningkatkan pengeluaran sputum.
:8
Berikan #umidi&ikasi tamba#an 0asional; 6emberikan kelembaban pada membran mukosa dan membantu pengen$eran sekret untuk memuda#kan pembersi#an.
>8
Bantu &isioterapi dada postural drainage 0asional; 6emuda#kan upaya perna&asan dan meningkatkan drainage sekret dari segmen paru ke dalam bronkus.
48
%olaborasi pemberian oksigen tamba#an. 0asional; 6emaksimalkan berna&as dan menurunkan kerja na&as.
?.
Diagnosa ; 5angguan keseimbangan $airan dan elektrolit ber#ubungan dengan ke#ilngan $airan berlebi# penurunan masukan oral. 1ujuan ; 6enunjukkan keseimbangan $airan dan elektrolit Hasil yang di#arapkan ;
a8
Intake dan output yang adekuat
b8
1anda!tanda vital dalam batas normal
$8
1ugor kulit baik Intervensi ;
-8
%aji peruba#an tanda vital $onto#; peningkatan su#u takikardi #ipotensi. 0asional; Untuk menunjukkan adnya kekurangan $airan sistemik
=atat laporan mual atau munta#. 0asional; Adanya gejala ini menurunkan masukan oral
?8
Pantau masukan dan #aluaran urine. 0asional; 6emberikan in&ormasi tentang keadekuatan volume $airan dan kebutu#an penggantian
*8
%olaborasi pemberian obat sesuai indikasi. 0asional; 6emperbaiki ststus kese#atan
*.
Diagnosa ; Nutrisi kurang dari kebutu#an tubu# ber#ubungan dengan peningkatan kebutu#an metabolik sekunder ter#adap demam dan proses in&eksi anoreksia distensi abdomen. 1ujuan ; Pemenu#an nutrisi yang terpenu#i se$ara adekuat. Hasil yang di#arapkan ;
a8
6enunjukkan peningkatan na&su makan
b8
6emperta#ankan atau meningkatkan berat badan
$8
Bissing usus dalam batas normal Intervensi ;
-8
Identi&ikasi &aktor yang menimbulkan mual atau munta#. 0asional; Pili#an intervensi tergantung pada penyebab masala#
28
Berikan "ada# tertutup untuk sputum dan buang sesering mungkin bantu kebersi#an mulut. 0asional; 6eng#ilangkan ba#aya rasa baudari lingkungan pasien dan dapat menurunkan mual
'8
ad"alkan pengobatan perna&asan sedikitnya - jam sebelum makan. 0asional; 6enurunkan e&ek mual yang ber#ubungan dengan pengobatan ini
?8
Auskultasi bunyi usus observasi atau palpasi distensi abdomen. 0asional; Bunyi usus mungkin menurun bila proses in&eksi berat distensi abdomen terjadi sebagai akibat menelan udara dan menunjukkan pengaru# toksin bakteri pada saluran gastro intestinal
*8
Evaluasi status nutrisi umum ukur berat badan dasar. 0asional; Adanya kondisi kronis dapat menimbulkan malnutrisi renda#nya ta#anan ter#adap in&eksi atau lambatnya respon ter#adap terapi
:8
%olaborasi dengan a#li gi/i untuk memberikan makanan yang muda# di$erna se$ara nutrisi seimbang. 0asional
;metode makan den kebutu#an kalori didasarkan pada situasi atau kebutu#an
individu. :.
Diagnosa ; Intoleransi akti&itas ber#ubungan dengan insu&isiensi oksigen untuk akti&itas #idup se#ari!#ari. 1ujuan ; Peningkatan toleransi ter#adap akti&itas. Hasil yang di#arapkan ;
Evaluasi respon pasien ter#adap aktivitas. 0asional; 6enetapkan kemampuan atau kebutu#an pasien dan memuda#kan pili#an intervensi
28
Berikan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung selama &ase akut. 0asional; 6enurunkan stres dan rangsangan berlebi#an meningkatkan istira#at
'8
elaskan pentingnya istita#at dalam ren$ana pengobatan dan perlunya keseimbamgan aktivitas dan istira#at. 0asional; 1ira# baring diperta#ankan untuk menurunkan kebutu#an metabolik
?8
Bantu aktivitas pera"atan diri yang diperlukan. 0asional; 6eminimalkan kelela#an dan membantu keseimbangan suplai dan kebutu#an oksigen76arilyn E. Doenges 2(((8. ?. Pelaksanaan Adala# mengelola# dan me"ujudkan dari ren$ana pera"atan meliputi tindakan yang diren$anakan ole# pera"at melaksanakan anjuran dokter dan ketentuan 03. *.
Evaluasi 6erupakan ta#ap ak#ir dari proses kepera"atan yang menyediakan nilai in&ormasi
mengenai pengaru# intervensi yang tela# diren$anakan dan merupakan perbandingan dari #asil yang diamati dengan kriteria #asil yang tela# di buat pada ta#ap peren$anaan.
BAB III PENU1UP A. %esimpulan Bron$#opneomonia adala# sala# satu jenis pneumonia tepatnya pneumononia lobaris yang penyebaran daera# in&eksinya berupa penyebaran ber$ak dan dapat meluas ke parenkim paru yang ada disekitarnya. Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis yaitu suatu peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya yang sering menimpa anak!anak dan orang de"asa yang disebabkan ole# berma$am!ma$am etiologi seperti bakteri virus jamur dan benda asing. %ebanyakan kasus pneumonia disebabkan ole# mikroorganisme tetapi ada juga sejumla# penyebab non in&eksi yang perlu dipertimbangkan. B. 3aran Ada beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai masukan dalam kepera"atan agar menjadi lebi# baik; -.
6emperbanyak "aktu pengkajian sampai evaluasi tentang pera"atan bronkopneumonia
pada anak. 2. 6elanjutkan intervensi kepera"atan pada prioritas masala# pera"atan bronkopneumonia pada anak.
DAC1A0 PU31A%A 6artin tu$ker 3usan. 2(((. Standar Perawatan Pasien: Proses Keperawatan, Diagnosis, Dan Evaluasi halaman !7"E5=; akarta. 6ansjoer Ari&.2(((. Kapita Sele#ta Kedo#teran" Edisi #e $ %ilid #e " &edia 'esulapius"Cakultas %edokteran Universitas Indonesia;akarta.
Departemen %ese#atan 0I 7-:8. Pusat Penuluhan Kesehatan &asara#at Depkes akarta. Brunner < 3uddrat#. 2((2. Keperawatan &edi#el *edah" E5=; jakarta. 3ylvia A. Pri$e < Lorraine 6.+. 2((:. Pato+isiologi #onsep #linis dan prosesproses pena#it" E5=; akarta. 3andra 6 Nettina.2((-. -ippinott .&anual Pra#ti# Keperawatan/. E5=; akarta.