1'. Mudah terjatuh dan keseimbangan buruk. 14. 8idak dapat makan dan menelan. 1+. =nkontinensia urine 1:. Dapat berjalan jauh dari rumah dan tidak bisa pulang. 1;. Menurunnya daya ingat yang terus terjadi. /ada penderita demensia, >lupa? menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas. 1<. Gangguan orientasi &aktu dan tempat, misalnya5 lupa hari, minggu, bulan, tahun, tempat penderita demensia berada 1. /enurunan dan ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat yang benar, menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi, mengulang kata atau cerita yang sama berkalikali 19. "kspresi yang berlebihan, misalnya menangis berlebihan saat melihat sebuah drama tele!isi, marah besar pada kesalahan kecil yang dilakukan orang lain, rasa takut dan gugup yang tak beralasan. /enderita demensia kadang tidak mengerti mengapa perasaanperasaan tersebut muncul. '. Adanya perubahan perilaku, seperti 5 acuh tak acuh, menarik diri dan gelisah D.
1.
KLASIFIKASI DEMENSIA
Menurut 7erusakan 3truktur @tak a.
8ipe Al#heimer Al#heimer adalah kondisi dimana sel saraf pada otak mengalami
kematian sehingga membuat signal dari otak tidak dapat di transmisikan sebagaimana mestinya (Grayson, %. '+. /enderita Al#heimer mengalami gangguan memori, kemampuan membuat keputusan dan juga penurunan proses berpikir. 3ekitar :; penderita demensia disebabkan karena penyakit Al#heimer. Demensia ini ditandai dengan gejala 5 a /enurunan fungsi kognitif dengan onset bertahap dan progresif, b Daya ingat terganggu, ditemukan adanya 5 afasia, apraksia, agnosia, gangguan fungsi eksekutif, c 8idak mampu mempelajari B mengingat informasi baru, d /erubahan kepribadian (depresi, obsesiti!e, kecurigaan, e 7ehilangan inisiatif. /enyakit Al#heimer dibagi atas 4 stadium berdasarkan beratnya deteorisasi intelektual 5 3tadium = (amnesia
6erlangsung '+ tahun
Amnesia menonjol
/erubahan emosi ringan
Memori jangka panjang baik
7eluarga biasanya tidak terganggu
3tadium == (6ingung
6erlangsung ' C 1 tahun
"pisode psikotik
Agresif
3alah mengenali keluarga 3tadium === (Akhir
b.
3etelah ; 1' tahun
Memori dan intelektual lebih terganggu
Membisu dan gangguan berjalan
=nkontinensia urin Demensia 0ascular Demensia tipe !ascular disebabkan oleh ganggu an sirkulasi darah di
otak dan setiap penyebab atau faktor resiko stroke dapat berakibat terjadinya demensia. Depresi bisa disebabkan karena lesi tertentu di otak akibat gangguan sirkulasi darah otak, sehingga depresi dapat diduga sebagai demensia !askular. 8andatanda neurologis fokal seperti 5 1
/eningkatan reflek tendon dalam
'.
4.
'
7elainan gaya berjalan
4
7elemahan anggota gerak
Menurut mur5 a.
Demensia senilis ( usia E;:tahun
b.
Demensia prasenilis (usia F;:tahun
Menurut perjalanan penyakit 5 a.
e!ersibel (mengalami perbaikan
b.
=re!ersibel (-ormal pressure hydrocephalus, subdural hematoma, !it.6, Defisiensi, 2ipotiroidisma, intoikasi /b
/ada demensia tipe ini terdapat pembesaran !ertrikel dengan meningkatnya cairan serebrospinalis, hal ini menyebabkan adanya 5 1
Gangguan gaya jalan (tidak stabil, menyeret.
'
=nkontinensia urin. +.
Menurut sifat klinis5 a. Demensia proprius b. /seudodemensia
E. P*(+)/)+,+&)
2al yang menarik dari gejala penderita demensia (usia E;: tahun adalah adanya perubahan kepribadian dan tingkah laku sehingga mempengaruhi akti!itas seharihari. ansia penderita demensia tidak memperlihatkan gejala yang
menonjol pada tahap a&al, mereka sebagaimana ansia pada umumnya mengalami proses penuaan dan degeneratif. 7ejanggalan a&al dirasakan oleh penderita itu sendiri, mereka sulit untuk mengingat dan sering lupa jika meletakkan suatu barang. Mereka sering kali menutupnutupi hal tersebut dan meyakinkan bah&a itu adalah hal yang biasa pada usia mereka. 7ejanggalan berikutnya mulai dirasakan oleh orangorang terdekat yang tinggal bersama mereka, mereka merasa kha&atir terhadap penurunan daya ingat yang semakin menjadi, namun sekali lagi keluarga merasa bah&a mungkin lansia kelelahan dan perlu lebih banyak istirahat. Mereka belum mencurigai adanya sebuah masalah besar di balik penurunan daya ingat yang dialami oleh orang tua mereka. Gejala demensia berikutnya yang muncul biasanya berupa depresi pada ansia, mereka menjaga jarak dengan lingkungan dan lebih sensitif. 7ondisi seperti ini dapat saja diikuti oleh munculnya pen yakit lain dan biasanya akan memperparah kondisi ansia. /ada saat ini mungkin saja lansia menjadi sangat ketakutan bahkan sampai berhalusinasi. Disinilah keluarga memba&a ansia penderita demensia ke rumah sakit dimana demensia bukanlah menjadi hal utama fokus pemeriksaan. 3eringkali demensia luput dari pemeriksaan dan tidak terkaji oleh tim kesehatan. 8idak semua tenaga kesehatan memiliki kemampuan untuk dapat mengkaji dan mengenali gejala demensia. F*(+' P/)+/+/)*,
Derajat keparahan dan perjalanan penyakit demensia dapat dipengaruhi oleh faktor psikososial. 3emakin tinggi intelegensia dan pendidikan pasien sebelu m sakit maka semakin tinggi juga kemampuan untuk mengkompensasi deficit intelektual. /asien dengan a&itan demensia yang cepat (rapid onset menggunakan pertahanan diri yang lebih sedikit daripada pasien yang mengalami a&itan yang bertahap. 7ecemasan dan depresi dapat memperkuat dan memperburuk gejala. /seudodemensia dapat terjadi pada indi!idu yang mengalami depresi dan mengeluhkan gangguan memori, akan tetapi pada kenyataannya ia mengalami gangguan depresi. 7etika depresinya berhasil ditanggulangi, maka defek kognitifnya akan menghilang. F. P$$')/**% P$%%*%&
/emeriksaan penunjang 5 (Asosiasi Al#heimer =ndonesia,'4 1.
/emeriksaan laboratorium rutin /emeriksaan laboratorium hanya dilakukan begitu diagnosis klinis demensia ditegakkan untuk membantu pencarian etiologi demensia khususnya pada demensiareversible, &alaupun : penyandang demensia adalah demensia Al#heimer dengan hasil laboratorium normal, pemeriksaan laboratorium rutin sebaiknya dilakukan. /emeriksaan laboratorium yang rutin dikerjakan antara lain5 pemeriksaan darah lengkap, urinalisis, elektrolit serum, kalsium darah, ureum, fungsi hati, hormone tiroid, kadar asam folat
'.
=maging Computed Tomography (%8 scan dan M= ( Magnetic Resonance Imaging telah menjadi pemeriksaan rutin dalam pemeriksaan demensia &alaupun hasilnya masih dipertanyakan.
4.
/emeriksaan ""G Electroencephalogram (""G tidak memberikan gambaran spesifik dan pada sebagian besar ""G adalah normal. /ada Al#heimer stadium lanjut dapat memberi gambaran perlambatan difus dan kompleks periodik.
+.
/emeriksaan cairan otak /ungsi lumbal diindikasikan bila klinis dijumpai a&itan demensia akut, penyandang dengan imunosupresan, dijumpai rangsangan meningen dan panas, demensia presentasi atipikal, hidrosefalus normotensif, tes sifilis (H, penyengatan meningeal pada %8 scan.
:.
/emeriksaan genetika Apolipoprotein " (A/@" adalah suatu protein pengangkut lipid polimorfik yang memiliki 4 allel yaitu epsilon ', epsilon 4, dan epsilon +. setiap allel mengkode bentuk A/@" yang berbeda. Meningkatnya frekuensi epsilon + diantara penyandang demensia Al#heimer tipe a&itan lambat atau tipe sporadik menyebabkan pemakaian genotif A/@" epsilon + sebagai penanda semakin meningkat.
;.
/emeriksaan neuropsikologis /emeriksaan neuropsikologis meliputi pemeriksaan status mental, akti!itas seharihari B fungsional dan aspek kognitif lainnya. (Asosiasi Al#heimer =ndonesia,'4 /emeriksaan neuropsikologis penting untuk sebagai penambahan pemeriksaan demensia, terutama pemeriksaan untuk fungsi kognitif, minimal yang mencakup atensi, memori, bahasa, konstruksi !isuospatial, kalkulasi dan problem solving . /emeriksaan neuropsikologi sangat berguna terutama pada kasus yang sangat ringan untuk membedakan proses ketuaan atau proses depresi. 3ebaiknya syarat pemeriksaan neuropsikologis memenuhi syarat sebagai berikut5 a. Mampu menyaring secara cepat suatu populasi b. Mampu mengukur progresifitas penyakit yang telah diindentifikaskan demensia.
<.
3ebagai suatu esesmen a&al pemeriksaan 3tatus Mental Mini (MM3" adalah test yang paling banyak dipakai. (Asosiasi Al#heimer =ndonesia,'4 I6oustani, '4I 2ou, ''I 7liegel dkk,'+ tetapi sensitif untuk mendeteksi gangguan memori ringan. (8ang)ei,'4 /emeriksaan status mental MM3" *olstein adalah test yang paling sering dipakai saat ini, penilaian dengan nilai maksimal 4 cukup baik dalam mendeteksi gangguan kognisi, menetapkan data dasar dan memantau
penurunan kognisi dalam kurun &aktu tertentu. -ilai di ba&ah '< dianggap abnormal dan mengindikasikan gangguan kognisi yang signifikan pada penderita berpendidikan tinggi.(Asosiasi Al#heimer =ndonesia,'4. /enyandang dengan pendidikan yang rendah dengan nilai MM3" paling rendah '+ masih dianggap normal, namun nilai yang rendah ini mengidentifikasikan resiko untuk demensia. (Asosiasi Al#heimer =ndonesia,'4. /ada penelitian %rum .M 1994 didapatkan median skor MM3" adalah '9 untuk usia 1'+ tahun, median skor ': untuk yang E tahun, dan median skor '9 untuk yang lama pendidikannya E9 tahun, '; untuk yang berpendidikan : tahun dan '' untuk yang berpendidikan + tahun.Clinical Dementia Rating (%D merupakan suatu pemeriksaan umum pada demensia dan sering digunakan dan ini juga merupakan suatu metode yang dapat menilai derajat demensia ke dalam beberapa tingkatan. (6urns,''. /enilaian fungsi kognitif pada %D berdasarkan ; kategori antara lain gangguan memori, orientasi, pengambilan keputusan, akti!itas sosialBmasyarakat, pekerjaan rumah dan hobi, pera&atan diri. -ilai yang dapat pada pemeriksaan ini adalah merupakan suatu derajat penilaian fungsi kognitif yaituI -ilai , untuk orang normal tanpa gangguan kognitif. -ilai ,:, untuk Quenstionable dementia. -ilai 1, menggambarkan derajat demensia ringan, -ilai ', menggambarkan suatu derajat demensia sedang dan nilai 4, menggambarkan suatu derajat demensia yang berat. (Asosiasi Al#heimer =ndonesia,'4, Golomb,'1 G. P$%*(*,*/*%**% 1.
F*'*+($'*)
3ebagian besar kasus demensia tidak dapat disembuhkan. a. ntuk mengobati demensia al#heimer digunakan obatobatan antikoliesterase seperti Donepe#il , i!astigmine , Galantamine , Memantine b. Dementia !askuler membutuhkan obat obatan anti platelet seperti Aspirin ,8iclopidine , %lopidogrel untuk melancarkan aliran darah ke otak sehingga memperbaiki gangguan kognitif. c. Demensia karena stroke yang berturutturut tidak dapat diobati, tetapi perkembangannya bisa diperlambat atau bahkan dihentikan dengan mengobati tekanan darah tinggi atau kencing manis yang berhubungan dengan stroke. d. $ika hilangnya ingatan disebabakan oleh depresi, diberikan obat anti depresi seperti 3ertraline dan %italopram. e. ntuk mengendalikan agitasi dan perilaku yang meledakledak, yang bisa menyertai demensia stadium lanjut, sering digunakanobat antipsikotik (misalnya 2aloperidol , Juetiapine dan isperidone. 8etapi obat ini kurang efektif dan menimbulkan efek samping yang serius. @bat antipsikotik efektif diberikan kepada penderita yang mengalami halusinasi atau paranoid
2.
D%&*% *(* P$'*% K$,*'&*
a. Mempertahankan lingkungan yang familiar akan membantu penderita tetap memiliki orientasi. 7alender yang besar, cahaya yang terang, jam dinding dengan angkaangka yang besar atau radio juga bisa membantu penderita tetap memiliki orientasi. b. Menyembunyikan kunci mobil dan memasang detektor pada pintu bisa membantu mencegah terjadinya kecelekaan pada penderita yang senang berjalanjalan. c. Menjalani kegiatan mandi, makan, tidur dan akti!itas lainnya secara rutin, bisa memberikan rasa keteraturan kepada penderita. d. Memarahi atau menghukum penderita tidak akan membantu, bahkan akan memperburuk keadaan. e. Meminta bantuan organisasi yang memberikan pelayanan sosial dan pera&atan, akan sangat membantu. 3. T$'*) S)(+*()
/ada penderita penyakit demensia dapat diberikan terapi simtomatik, meliputi a. Diet b. atihan fisik yang sesuai c. 8erapi rekreasional dan aktifitas d. /enanganan terhadap masalahmasalah H. P$%5$&*6*% 7*% P$'*8*(*% D)$%/)*
2al yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya demensia diantaranya adalah menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan fungsi otak, seperti 5 1.
Mencegah masuknya #at#at yang dapat merusak selsel otak seperti alkohol dan
#at adiktif yang berlebihan. '.
Membaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan
setiap hari. 4.
Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif 5
+.
7egiatan rohani K memperdalam ilmu agama.
:.
8etap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang memiliki
persamaan minat atau hobi ;.
Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam
kehidupan seharihari dapat membuat otak kita tetap sehat. I. K+%/$ A/6*% K$$'*8*(*% 1.
P$%&*)*%
a. =dentitas pasien b. i&ayat kesehatan
c. 3tatus kesehatan d. 3tatus kesehatan mental e. Aspek kognitif, pembelajaran dan memori f. /erubahan sistem tubuh
/erubahan kardio!askuler
/erubahan sistem pernafasan
/erubahan integlumen
/erubahan sistem reproduksi
/erubahan genitourinaria
/erubahan gastrointestinal
/erubahan kebutuhan nutrisi
/erubahan muskuloskeletal
/erubahan sensorik
(Brunner & Suddarth, 2001)
2. D)*&%+/* K$$'*8*(*%
a.
3indrom stress relokasi berhubungan dengan perubahan dalam akti!itas
kehidupan seharihari ditandai dengan kebingungan, keprihatinan, gelisah, tampak cemas, mudah tersinggung, tingkah laku defensi!e, kekacauan mental, tingkah laku curiga, dan tingkah laku agresif. b.
/erubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis
(degenerasi neuron ire!ersibel ditandai dengan hilang ingatan atau memori, hilang konsentrsi, tidak mampu menginterpretasikan stimulasi dan menilai realitas dengan akurat. c.
/erubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan persepsi,
transmisi atau integrasi sensori (penyakit neurologis, tidak mampu berkomunikasi, gangguan tidur, nyeri ditandai dengan cemas, apatis, gelisah, halusinasi. d.
/erubahan pola tidur berhubungan dengan perubahan lingkungan
ditandai dengan keluhan !erbal tentang kesulitan tidur, terusmenerus terjaga, tidak mampu menentukan kebutuhanB &aktu tidur. e.
7urang pera&atan diri berhubungan dengan intoleransi akti!itas,
menurunnya daya tahan dan kekuatan ditandai dengan penurunan kemampuan melakukan akti!itas seharihari. f.
esiko terhadap cedera berhubungan dengan kesulitan keseimbangan,
kelemahan, otot tidak terkoordinasi, akti!itas kejang. g.
esiko terhadap perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mudah lupa, kemunduran hobi, perubahn sensori.
3. )%($'$%/) K$$'*8*(*% N+ D
'
4
T*% 7*% ')($')* 6*/),
I%($'$%/)
R*/)+%*,
3etelah diberikan tindakan a. $alin hubungan saling a kepera&atan diharapkan klien mendukung dengan klien. dapat beradaptasi dengan b. @rientasikan pada b perubahan akti!itas sehari lingkungan dan rutinitas baru. hari dan lingkungan dengan c. 7aji tingkat stressor c 72 5 (penyesuaian diri, a. mengidentifikasi perubahan perkembangan, peran d b. mampu beradaptasi pada keluarga, akibat perubahan perubahan lingkungan dan status kesehatan e akti!itas kehidupan sehari d. 8entukan jad&al akti!itas hari yang &ajar dan masukkan c. cemas dan takut berkurang dalam kegiatan rutin. d. membuat pernyataan yang e. 6erikan penjelasan dan positif tentang lingkungan informasi yang yang baru. menyenangkan mengenai kegiatanB peristi&a.
ntuk membangan kepercayaan dan rasa nyaman. Menurunkan kecemasan dan perasaan terganggu. ntuk menentukan persepsi klien tentang kejadian dan tingkat serangan. 7onsistensi mengurangi kebingungan dan meningkatkan rasa kebersamaan. Menurunkan ketegangan, mempertahankan rasa saling percaya, dan orientasi.
3etelah diberikan tindakan a. kepera&atan diharapkan klien mampu mengenali perubahan dalam berpikir dengan 725 a. Mampu memperlihatkan b. kemampuan kognitif untuk menjalani konsekuensi c. kejadian yang menegangkan terhadap emosi dan pikiran tentang diri. d. b. Mampu mengembangkan strategi untuk mengatasi anggapan diri yang negati!e. e. c. Mampu mengenali tingkah laku dan faktor penyebab.
Mengurangi kecemasan dan emosional. 7ebisingan merupakan sensori berlebihan yang meningkatkan gangguan neuron. Menimbulkan perhatian, terutama pada klien dengan gangguan perceptual.
7embangkan lingkungan a. yang mendukung dan b. hubungan klienpera&at yang terapeutik. c. /ertahankan lingkungan yang menyenangkan dan tenang. d. 8atap &ajah ketika berbicara dengan klien. /anggil klien dengan namanya.
-ama adalah bentuk identitas diri dan menimbulkan pengenalan terhadap realita dan klien. e. Meningkatkan pemahaman.
Gunakan suara yang agak rendah dan berbicara dengan perlahan pada klien.
3etelah diberikan tindakan a. 1. 7embangkan lingkungan a. kepera&atan diharapkan yang suportif dan hubungan perubahan persepsi sensori pera&atklien yang klien dapat berkurang atau terapeutik. b. terkontrol dengan 725 b. '. 6antu klien untuk a. Mengalami penurunan memahami halusinasi. c. halusinasi. c. 4. 7aji derajat sensori atau b. Mengembangkan strategi gangguan persepsi dan psikososial untuk mengurangi bagaiman hal tersebut stress. mempengaruhi klien c. Mendemonstrasikan respons termasuk penurunan d. yang sesuai stimulasi. penglihatan atau pendengaran. e. d. +. Ajarkan strategi untuk mengurangi stress.
capan tinggi dan keras menimbulkan stress yg mencetuskan konfrontasi dan respon marah. Meningkatkan kenyamanan dan menurunkan kecemasan pada klien. Meningkatkan koping dan menurunkan halusinasi. 7eterlibatan otak memperlihatkan masalah yang bersifat asimetris menyebabkan klien kehilangan kemampuan pada salah satu sisi tubuh. ntuk menurunkan kebutuhan akan halusinasi. /iknik menunjukkan realita dan memberikan stimulasi sensori yang menurunkan perasaan curiga dan halusinasi yang disebabkan perasaan
e. Ajak piknik sederhana, jalan jalan keliling rumah sakit. /antau akti!itas. f +
3etelah dilakukan tindakan a. kepera&atan diharapkan tidak terjadi gangguan pola tidur pada klien dengan 72 5 a. Memahami faktor penyebab b. gangguan pola tidur. b. Mampu menentukan penyebab tidur inadekuat. c. Melaporkan dapat beristirahat yang cukup. c. d. Mampu menciptakan pola tidur yang adekuat.
$angan menganjurkan klien a. tidur siang apabila berakibat efek negati!e terhadap tidur pada malam hari. "!aluasi efek obat klien b. (steroid, diuretik yang mengganggu tidur. c.
8entukan kebiasaan dan rutinitas &aktu tidur malam dengan kebiasaan d. klien(memberi susu hangat. d. Memberikan lingkungan yang nyaman untuk meningkatkan tidur(mematikan lampu, !entilasi ruang adekuat, suhue. yang sesuai, menghindari kebisingan. e. 6uat jad&al tidur secara teratur. 7atakan pada klien bah&a saat ini adalah &aktu untuk tidur.
:
;
terkekang.
=rama sirkadian (irama tidurbangun yang tersinkronisasi disebabkan oleh tidur siang yang singkat. Deragement psikis terjadi bila terdapat panggunaan kortikosteroid, termasuk perubahan mood, insomnia. Mengubah pola yang sudah terbiasa dari asupan makan klien pada malam hari terbukti mengganggu tidur. 2ambatan kortikal pada formasi reticular akan berkurang selama tidur, meningkatkan respon otomatik, karenanya respon kardio!akular terhadap suara meningkat selama tidur. /enguatan bah&a saatnya tidur dan mempertahankan kesetabilan lingkungan.
3etelah diberikan tindakan a. =dentifikasi kesulitan dalam a. Memahami penyebab yang kepera&atan diharapkan klien berpakaianB pera&atan diri, mempengaruhi inter!ensi. Masalah dapat dapat mera&at dirinya sesuai seperti5 keterbatasan gerak diminimalkan dengan menyesuaikan atau dengan kemampuannya fisik, apatisB depresi, memerlukan konsultasi dari ahli lain. dengan 72 5 penurunan kognitif seperti b. 3eiring perkembangan penyakit, a. Mampu melakukan akti!itas apraksia. kebutuhan kebersihan dasar mungkin pera&atan diri sesuai dengan b. =dentifikasi kebutuhan dilupakan. tingkat kemampuan. kebersihan diri dan berikan b. Mampu mengidentifikasi dan bantuan sesuai kebutuhan menggunakan sumber dengan pera&atan pribadiB komunitas yang rambutBkukuB kulit, bersihkan dapat memberikan bantuan. kaca mata, dan gosok gigi. c. 7ehilangan sensori dan penurunan fungsi c. /erhatikan adanya tanda bahasa menyebabkan klien tanda non!erbal yang mengungkapkan kebutuhan pera&atan fisiologis. diri dengan cara non!erbal, seperti terengahengah, ingin berkemih dengan d. 6eri banyak &aktu untuk memegang dirinya. melakukan tugas. d. /ekerjaan yang tadinya mudah sekarang menjadi terhambat karena penurunan motorik dan perubahan kognitif. e. Meningkatkan kepercayaan untuk hidup. e. 6antu mengenakan pakaian yang rapi dan indah. 3etelah dilakukan tindakan a. 7aji derajat gangguan kepera&atan diharapkan kemampuan, tingkah laku
a. Mengidentifikasi risiko di lingkungan dan mempertinggi kesadaran pera&at akan
isiko cedera tidak terjadi impulsi!e dan penurunan bahaya. 7lien dengan tingkah laku dengan 72 5 persepsi !isual. 6antu impulsi berisiko trauma karena kurang a. Meningkatkan tingkat keluarga mengidentifikasi mampu mengendalikan perilaku. akti!itas. risiko terjadinya bahaya yang /enurunan persepsi !isual berisiko b. Dapat beradaptasi dengan mungkin timbul. terjatuh. lingkungan untuk mengurangi b. 7lien dengan gangguan kognitif, risiko traumaB cedera. gangguan persepsi adalah a&al terjadi c. 8idak mengalami cedera. trauma akibat tidak bertanggung ja&ab b. 2ilangkan sumber bahaya terhadap kebutuhan keamanan dasar. lingkungan. c. Mempertahankan keamanan dengan menghindari konfrontasi yang meningkatkan risiko terjadinya trauma. d. 7lien yang tidak dapat melaporkan tandaBgejala obat dapat menimbulkan kadar toksisitas pada lansia. kuran dosisB penggantian obat diperlukan untuk c. Alihkan perhatian saat mengurangi gangguan. perilaku teragitasiB berbahaya,e. Membahayakan klien, meningkatkan memenjat pagar tempat tidur. agitasi dan timbul risiko fraktur pada klien lansia (berhubungan dengan penurunan kalsium tulang. d. 7aji efek samping obat, tanda keracunan (tanda ekstrapiramidal, hipotensi ortostatik, gangguan penglihatan, gangguan gastrointestinal. e. 2indari penggunaan restrain terusmenerus. 6erikan kesempatan keluarga tinggal bersama klien selama periode agitasi akut. <
3etelah dilakukan tindakan a. kepera&atan diharapkan klien mendapat nutrisi yang b. seimbang dengan 725 a. Mengubah pola asuhan yang c. benar b. Mendapat diet nutrisi yang seimbang. d. c. Mendapat kembali berat badan yang sesuai. e. *
6eri dukungan untuk penurunan berat badan. A&asi berat badan setiap minggu. 7aji pengetahuan keluargaB klien mengenai kebutuhan makanan. sahakanB beri bantuan dalam memilih menu. 6eri /ri!asi saat kebiasaan makan menjadi masalah.
a. Moti!asi terjadi saat klien mengidentifikasi kebutuhan berarti. b. Memberikan umpan balikB penghargaan. c. =dentifikasi kebutuhan membantu perencanaan pendidikan. d. 7lien tidak mampu menentukan pilihan kebutuhan nutrisi. e. 7etidakmampuan menerima dan hambatan sosial dari kebiasaan makan berkembang seiring berkembangnya penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
6runner K 3uddarth. ''. !uku "#ar $ %epera&atan Medikal !edah .0ol 1 K '. "G% 5 $akarta. Doenges, Marilyn ". 1999. Rencana "suhan %epera&atan 'edoman untuk 'erencanaan dan 'endokumentasian 'era&atan 'asien edisi 4 alih bahasa = Made 7ariasa, -i Made 3umar&ati. "G% 5 $akarta. "li#abeth.$.%or&in. '9. !uku (aku $ 'atofisiologi. "d.4. "G% 5 $akarta. 7ushariyadi.'1. "skep pada %lien )an#ut *sia 3alemba medika 5 $akarta -ugroho, )ahjudi. 1999. %epera&atan +erontik Edisi , !uku %edokteran"G% 5 $akarta. 3il!ia.A./rice K )ilson, 'atofisiologi. "d.. $akarta. "G%.'; 3tanley,Mickey. ''. !uku "#ar %epera&atan +erontikEdisi,. "G%I $akarta.