BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang
Bagi kebanyakan orang mungkin belum mengerti apa itu transdermal. Transdermal adalah salah satu cara administrasi obat dengan bentuk sediaan farmasi/obat berupa krim, gel atau patch (koyo) yang digunakan pada permukaan kulit, namun mampu menghantarkan obat masuk ke dalam tubuh melalui kulit (trans = lewat; dermal = kulit). mumnya penggunaan transdermal adalah pada obat!obatan hormon, misalnya estrogen. "ang paling umum ditemui mungkin koyo untuk menghilangkan kecanduan rokok, atau menghilangkan nafsu makan (berfungsi sebagai pelangsing). Bentuk transdermal men#adi pilihan terutama untuk obat!obat yang apabila diber diberik ikan an seca secara ra oral oral bisa bisa memb member erii efek efek samp sampin ing g yang yang tida tidak k diin diingi gink nkan an.. $isa $isaln lnya ya efek efek penggumpalan darah akibat estrogen oral, atau iritasi lambung pada obat!obat antiinflamasi an tiinflamasi non steroid dan aspirin / asetosal(%ucida, &''). ist istem em pengi pengiri rima man n obat obat tran transd sder erma mall ( T** T** ) adala adalah h bent bentuk uk sedi sediaa aan n meli meliba batk tkan an transportasi obat ke #aringan epidermal dan dermal atau layak dari kulit untuk efek terapeutik lokal sementara fraksi yang sangat besar obat diangkut ke dalam sirkulasi darah sistemik . +erekat dari sistem pengiriman obat transdermal sangat penting untuk keamanan, khasiat dan kualitas kualitas produk . +emberian +emberian topikal agen terapi menawarkan menawarkan banyak keuntungan keuntungan dibandingkan dibandingkan metode lisan dan inasif konensional pemberian obat . Beberapa keuntungan penting pemberian obat transdermal adalah keterbatasan metabolisme hepatik lulus pertama , peningkatan efisiensi dan pemeliharaan kadar plasma stabil obat terapeutik. Banya Banyak k sedi sediaan aan utam utamany anyaa pada pada kosm kosmet etik ik dan sedi sediaa aan n derm dermat atol olog ogii yang yang ditu ditu#u #ukan kan untuk pemakaian pemakaian melalui melalui kulit karena berbagai alasan. ediaan tersebut misalnya misalnya lotio, salep, kirim, suspense, emulsi, dan lain!lain. $eskipun pada umumnya dimaksudkan untuk pengobatan penyakit kulit dan kalaupun ditu#ukan agar obat menembus permukaan kulit dihindari permeasi ke sirkul sirkulasi asi sistem sistemik ik tentu tentu ada beberap beberapaa pengecu pengecuali alian, an, akan tetapi tetapi #ika #ika obat obat telah telah berhas berhasil il menembus menembus epidermis, epidermis, akan tetap ada kemungkinan kemungkinan obat tersebut menembus sirkulasi sistemik. sistemik. -danya obat yang sampai ke sirkulasi sistemik dapat dibuktikan dengan pemeriksaan kadar obat dalam darah atau dalam urin. Tetapi untungnya, biasanya kadar obat yang tidak senga#a
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
menem menembu buss sirk sirkul ulas asii sist sistem emik ik ber#um ber#umla lah h kecil kecil sehi sehing ngga ga efek efekny nyaa tida tidak k dira dirasa saka kan n oleh oleh pasien(-nonim, &'0'). +roses masuknya suatu 1at dari luar kulit melintasi lapisan 2 lapisan kulit menu#u posisi di bawah bawah kulit kulit hing hingga ga menem menembu buss pembul pembuluh uh dara darah h dise disebut but absor absorbs bsii perkut perkutan an.. -bsor bsorbs bsii transdermal ter#adi melalui proses difusi yang lambat yang ditentukan oleh gradient konsentrasi obat dari konsentrasi tinggi (pada sediaan yang diaplikasikan) menu#u konsntrasi rendah di kulit. 3bat 3bat dapat dapat mempene mempenetr trasi asi kulit kulit utuh utuh melalu melaluii dindin dinding g folikel folikel rambut rambut,, kelen# kelen#ar ar minyak, minyak, atau atau kelen#ar lemak. *apat pula melalui celah antar sel dari epidermis dan inilah cara yang paling dominan dominan untuk penetrasi obat melalui melalui kulit dibandingkan dibandingkan penetrasi penetrasi melalui folikel rambut, kelen#ar minyak, maupun kelen#ar lemak. 4al ini terkait perbandingan luas permukaan diantara keem keempat patny nya. a.ebe ebena narn rnya ya,, kuli kulitt yang yang rusa rusak k pun pun (rob (robek ek,, irit iritas asi, i, peca pecah h 2peca 2pecah, h, dll) dll) dapat dapat terpenetrasi oleh obat. Bahkan penetrasinya lebih banyak dari pada kulit normal. 4al ini karena kulit rusak telah kehilangan sebagian lapisan pelindungnya. pelindungnya. $eski demikian, demikian, penetrasi penetrasi melalui kulit yang rusak tidak dian#urkan karena absorbs obat men#adi sulit untuk diprediksi(-nonim, &'0'). enyawa peningkat penetrasi (penetration enhancers) la1im digunakan di dalam sediaan transdermal dengan tu#uan mempermudah transfer obat melewati kulit. 5ute pemberian obat secara transdermal merupakan suatu alternatif untuk menghindari ariabilitas ketersediaan hayati obat pada penggunaan per oral, menghindari kontak langsung obat dengan mukosa lambung sehing sehingga ga mengur mengurangi angi efek efek samping samping obat terten tertentu, tu, #uga #uga untuk untuk mempero memperoleh leh konsen konsentra trasi si obat terlokalisir pada tempat ker#anya. 6amun, kulit merupakan suatu 7barrier7 alami dengan lapisan terluar terluar (stratum corneum) tersusun tersusun atas #alinan #alinan kompak 7crystalline 7crystalline lipid lamellae7 lamellae7 sehingga sehingga bersifat impermeable terhadap sebagian besar senyawa obat(%ucida, &'').
1.2 Tu Tujuan juan
$engetahui dan memahami tentang *rug *eliery ystem Transdermal di dalam tubuh.
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
1.3 Manfaa Manfaatt Peptidan dan !at Pr"tein H"r#"n $ak%in Per!aikan &ulit
1.' Ala%an Ala%an
*rug *eliery ystem Transdermal atau pengiriman obat secara transdermal merupakan obat yang dapat langsung dihantarkan sampai tu#uannya dan tidak perlu melewati proses berliku!liku seperti #alur utama proses pencernaan. elain itu untuk menimimalisasi farmakokinetik dan yang paling menyenangkan adalah pasien tidak perlu menelan obat, cukup ditempelkan dipermukaan kulit dan tidak harus minum obat berkali!kali setiap setiap hari karena obat akan dilepas pelan!pelan. pelan!pelan. erta erta 5esiko 5esiko oer dosis dan efek efek sampin samping g ketika ketika obat masuk ke sirku sirkulas lasii dapat dapat dihent dihentika ikan n dengan segera karena karena pengobatan dapat dimulai dan diakhiri diakhiri kapan sa#a melalui penggunaan penggunaan plester (patch), memungkinkan pengontrolan input, misalnya dengan penghentian hantaran melalui penghilangan alat atau menyingkirkan sediaan dari kulit. uatu hal yang sangat berbeda #ika oer dosis dan keracunan ter#adi setelah obat diminum.
BAB II
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
TIN(AUAN PU)TA&A
2.1 Drug Deli*er+ )+%te# Tran%der#al
Transdermal pengiriman obat melalui kulit ke sirkulasi sistemik menyediakan rute nyaman administrasi untuk berbagai indikasi klinis. istem pengiriman obat transdermal ( T** ) , #uga dikenal sebagai patch , adalah bentuk sediaan dirancang untuk memberikan se#umlah efektif secara terapi obat di kulit pasien . *alam rangka untuk memberikan agen terapeutik melalui kulit manusia untuk efek sistemik , sifat morfologi , biofisik dan fisikokimia komprehensif kulit yang harus dipertimbangkan . +engiriman transdermal menyediakan terdepan atas in#eksi dan rute oral dengan meningkatkan kepatuhan pasien. +engiriman transdermal tidak hanya menyediakan dikendalikan , administrasi konstan obat , tetapi #uga memungkinkan input terus!menerus obat dengan waktu paruh biologis pendek dan menghilangkan masuk berdenyut ke sirkulasi sistemik , yang sering menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan . *engan demikian berbagai bentuk 6oel sistem pengiriman obat seperti sistem Transdermal pengiriman obat , sistem rilis 8ontrolled , sistem pengiriman Transmucosal dll muncul . Beberapa keuntungan penting pemberian obat transdermal adalah keterbatasan metabolisme hepatik lulus pertama , peningkatan efisiensi dan pemeliharaan kadar plasma stabil obat terapeutik. istem transdermal pertama , Transderm ! 83+ telah disetu#ui oleh 9*- pada tahun 0:: untuk pencegahan mual dan muntah yang berhubungan dengan rael , terutama lewat laut . Bukti penyerapan obat perkutan dapat ditemukan melalui tingkat darah diukur dari obat , ekskresi terdeteksi obat dan metabolitnya dalam urin dan melalui respon klinis pasien untuk diberikan obat terapi.
+enerapan pengiriman transdermal ke beberapa #enis obat terbatas karena hambatan yang signifikan untuk penetrasi di seluruh kulit yang berhubungan terutama dengan lapisan stratum korneum terluar dari epidermis. -kibatnya dosis harian obat yang dapat disampaikan dari patch transdermal adalah
dan
teknik
yang
telah digunakan
untuk
meningkatkan
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
penetrasi
di
kulit
manusia. istem pengiriman Transdermal saat skopolamin mengandung tersedia (hyoscine) untuk mabuk, clonidine dan nitrogliserin untuk penyakitkardioaskular, fentanyl untuk nyeri kronis, nikotin untuk membantu berhenti merokok, estradiol (sendiri atau dalam kombinasi dengan leonorgestrel atau noretisteron) untuk penggantian hormontestosteron dan untuk hipogonadisme. Bahan umum yang digunakan untuk penyusunan T** adalah sebagai berikut •
3bat 3bat berada dalam kontak langsung dengan rilis liner.>? 6ikotin, $etotreksat
• •
dan >strogen. %iner $elindungi patch selama penyimpanan. >? film poliester. -dhesie Berfungsi untuk mengikuti patch ke kulit untuk pengiriman sistemik obat.
•
>? -crylates, +oliisobutilena, ilikon +ermeasi enhancer $engontrol 5ilis obat. >? terpen, Terpenoid, +yrrolidones.olents seperti alkohol, >tanol, $ethanol.urfactants seperti odium lauryl sulfat, +luronic
•
90&, +luronic 9@. Backing lapisan $elindungi patch dari lingkungan luar. >? turunan selulosa, poli inil alkohol, +olypropylene ilicon karet
2.2 ,akt"r +ang #e#pengaru-i • • •
Aondisi Aulit mur ritasi Aulit (anonoim, &'0').
2.3 &euntungan dan &erugian %ediaan tran%der#al •
&euntungan "!at Tran%der#al
! $eningkatkan kemudahan dan kenyamanan pemakaian obat ! +elepasan obat dapat mudah dan diakhiri dengan cara melepaskan patch ! $encegah metabolisme presistemik dihati dan saluran cerna ! $engurangi ariabilitas antar pasien ! +engurangan fluktuasi kadar plasma obat ! +emanfaatan calon obat dengan indeks terapeutik pendek setengah!hidup dan rendah ! Aadar obat dapat dikontrol pada sirkulasi sistemik untuk obat yang ker#anya diperan#ang ! ntuk ker#a obat yang diperpan#ang dapat mengurangi frekuensi pemberian obat ! $engurangi tingkat konsentrasi plasma obat, dengan efek samping yang menurun. BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
! *osis yang dibutuhkan #auh lebih kecil dibanding dosis oral, karena obat diharapkan langsung masuk ke sasaran, sehingga tingkat toksisitasnya pun lebih rendah dibanding oral. $isalnya, pada 8arbama1epin (antikonulsan / antike#ang, umum digunakan untuk penderita epilepsi) dosis transdermal C mg mampu memberikan efek setara dengan dosis 0&'' mg oral(+atel, &'00). •
&erugian "!at tran%der#al
! Terbatas untuk obat!obat oten lebih kecil atau sama dengan 0'mg ! $empunyai kelarutan yang baik dalam air dan minyak ! Aadang! kadang mengiritasi kulit(+atel, &'00).
2.' "nt"- )ediaan Drug Deli*er+ )+%te#
8ontoh pengembangan sediaannya adalah •
copolamine!releasing 7Transdermal *rug *eliery ystem7 yang digunakan untuk
•
perawatan profilaksis atau motion!induced nausea 6itroglyserin!releasing 7Transdermal *rug *eliery ystem7 sosorbide *initrate!releasing 7Transdermal *rug *eliery ystem7 untuk perawatan angina
•
pectoris 8lonidine!releasing 7Transdermal *rug *eliery ystem7 (8atapresD) untuk terapi
•
hipertensi >stradiol!releasing 7Transdermal *rug *eliery ystem7 (>stradermD) untuk perawatan
•
sindrom postmenopause 9entanyl!releasing 7Transdermal *rug *eliery ystem7 (*uragesicD) untuk perawatan
•
analgesik pada penderita kanker(+atel, &'00)
2./ TE&NI& TE0BA0U UNTU& MENIN&AT&AN TDD) 2./.1 )T0U&TU0 BE0BA)I) TE&NI& PENIN&ATAN A. Pat- Tran%der#al
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
ediaan transdermal yang biasa di#umpai di pasaran saat ini adalah transdermal therapeutic system (TT) yang biasa disebut sebagai plester. ecara sederhana, plester terdiri atas komponen 2 komponen berikut (dimulai dari lapisan paling luar)
0. mpermeable backing atau lapisan penyangga, biasanya terbuat dari lapisan polyester, ethylene inyl alcohol (>E-), atau lapisan polyurethane. %apisan ini berguna untuk melindungi obat dari air dan sebagainya yang dapat merusak obat. %apisan ini harus lebih luas dari pada lapisan di bawahnya untuk
&. *rug 5eseroir atau lapisan yang mengandung obat (1at aktif) beserta dengan perlengkapannya seperti material pengatur kecepatan pelepasan obat, dsb. 3bat terdispersi dengan baik dalam eksipien cair yang inert dalam lapisan ini.
F. %apisan perekat atau semacam lem untuk menempelkan impermeable back beserta drug reseroir pada kulit.;
C. %apisan pelindung yang akan dibuang ketika plester digunakan. %apisan ini berguna untuk mencegah melekatnya lapisan perekat pada kemasan sebelum digunakan.
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
Terkadang, ada pula lapisan tambahan yaitu rate!controlling membrane yang terbuat dari polypropylene berpori mikro dan yang berfungsi sebagai membrane pengatur #umlah dan kecepatan pelepasan obat dari sediaan menu#u permukaan kulit. *ewasa ini, terdapat dua tipe plester yaitu plester dengan sistem reseroir dan plester dengan sistem matriks (drug in adhesie system). nti perbedaan di antara keduanya adalah pada sistem reseroir la#u pelepasan obat dari sediaan dan la#u permeasi kulit ditentukan oleh kemampuan kulit mengabsorbsi obat sedangkan pada sistem matriks la#u pelepasan obat dari sediaan diatur oleh matriks.
B. Mir"fa!riated Mir"needle%
ni adalah perangkat yang memiliki fitur dari kedua #arum suntik dan transdermal patch yang dapat memberikan obat yang mengangkut obat efektif di seluruh memberane tersebut. istem terdiri dari wadah obat dan beberapa proyeksi (microneedles) meman#ang dari reseroir, ini membantu dalam menembus kornea stratum dan epidermis untuk memberikan obat.
Gambar C +engiriman situs untuk teknologi microneedle
(a) microneedles berongga dengan formulasi diterapkan, (b) +adat microneedles $icroneedles kecil dan perangkat sangat ramping yang diproduksi oleh silikon dsain teknologi dan sistem manufaktur mikro!mekanik ($>$) teknik, yang tidak menembus cukup dalam ke dalam kulit untuk mencapai ke u#ung saraf dan dengan demikian tidak ada sensasi rasa sakit selama penyisipan microneedles ke d alam kulit. -da se#umlah pendekatan pengiriman yang telah digunakan untuk menggunakan microneedles untuk T**. ini termasuk
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
Menu%uk dengan pendekatan Pat- $elibatkan menusuk ke dalam kulit diikuti
dengan penerapan patch obat di lokasi pengobatan. Melapi%i dan pendekatan #enu%uk Harum dilapisi dengan obat yang dimasukkan ke dalam kulit dan pelepasan obat yang kemudian ter#adi dengan disolusi. Mir"needle% Bi"degrada!le $elibatkan enkapsulasi obat dalam biodegradable,
microneedles polimer, yang kemudian dimasukkan ke dalam kulit. Mir"needle% H"ll"4 $elibatkan suntik narkoba melalui #arum dengan lubang berongga.
. Mar"flu5
ni adalah perangkat yang memiliki luas sekitar cm serta F'' proyeksi mikro per cm& dengan pan#ang proyeksi mikro!masing kurang dari &''i I m. Tiga #enis $acroflu? telah dirancang. $ereka termasuk, kering!8oated $acroflu?system!ini digunakan untuk pengiriman periode pendek yang terdiri mikroproyeksi array yang dilapisi dengan obat yang menganut polimer perekat elastis.
D. )e#pr"t tran%der#al #eteran6D"%i% 7Mdt%8
ni adalah sediaan cair dalam bentuk larutan yang digunakan secara topikal yang terdiri dari kendaraan yang olatile datang non olatile di alam, yang terdiri dalam obat benar!benar larut dalam larutan. +enggunaan $*T mencapai tingkat yang berkelan#utan dan perembesan yang lebih baik dari obat melalui kulit. +ara $*T memiliki potensi keuntungan berikut
4al ini meningkatkan potensi pengiriman tanpa iritasi kulit karena sifat non!oklusif nya. +eningkatan penerimaan. fleksibilitas *osis pembuatan ederhana
2. / .2 Teknik Peningkatan Elektrik Ber!a%i%
-. ontophoresis ni melibatkan melewati arus (beberapa milliamperes) pada kulit terbatas pada area tertentu dengan menggunakan elektroda tetap dalam kontak dengan formulasi yang akan diberikan. +engiriman +ilokarpin dapat diambil sebagai contoh untuk menginduksi keringat dalam diagnosis cystic fibrosis dan pengiriman ontophoretic lidocaine dianggap pendekatan yang bagus untuk onset cepat anestesi.
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
B. G *alam teknik ini, ada pencampuran bahan obat dengan bahan penghubung (biasanya dengan gel, krim atau salep) yang menyebabkan transfer energi ultrasonik dari sistem untuk kulit. ni melibatkan pecah lipid hadir dalam strata kornea, yang memungkinkan obat untuk menyerap melalui penghalang biologis. 8. Gelombang photomechanical Gelombang photomechanical signifikan menyebabkan kornea stratum sangat permeabel terhadap 1at obat melalui mekanisme permeabilisation mungkin karena pen gembangan saluran sementara. *. >lektroporasi ni metode ini, pendek dan listrik pulsa tegangan tinggi diterapkan pada kulit sehingga difusi obat ditingkatkan dengan permeabilitas meningkat. +ara pulsa elektrik dianggap membentuk pori!pori kecil di kornea strata, di mana transportasi obat ter#adi. ntuk administrasi aman dan tidak menyakitkan, pulsa elektrik diperkenalkan oleh elektroda berdekatan dengan milik medan listrik dalam kornea strata. >. >lectro!3smosis ntuk membran berpori yang memiliki beberapa biaya, perbedaan tegangan diterapkan untuk itu, sehingga cairan massal atau olume aliran ter#adi tanpa gradien konsentrasi. +roses ini dikenal sebagai elektro!osmosis. 2./.3 Teknik
-. Harum ! untikan Gratis
ntra#ect mpla#ect Het yringe #ect $ini!byek
B. +owder#ect +erangkat +artikel!partikel obat padat didorong di kulit dengan bantuan aliran gas berkecepatan tinggi. ni terdiri dari tabung gas yang memungkinkan gas helium pada tekanan tinggi untuk memasuki ruang pada akhir yang kaset obat yang mengandung bubuk obat antara dua membran polikarbonat. etelah rilis, rupturation sesaat dari kedua membran biasanya terlihat yang menghasilkan gas untuk memperluas cepat yang membentuk gerakan yang kuat seperti gelombang yang bergerak ke bawah no11le. ni ter#adi dengan kecepatan @''!:'' m / s.
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
F.C.C. Teknik +eningkatan %ain -. Transfersomes +erangkat ini menembus penghalang kulit sepan#ang gradien kelembaban kulit. 3perator Transfersome dapat membuat depot obat dalam sirkulasi sistemik yang memiliki konsentrasi tinggi obat. Transfersomes mengandung komponen yang mendestabilkan bilayers lipid dan sehingga mengarah ke esikel mampu deformasi. B. 3bat Tato +engobatan Tato merupakan modifikasi dari tato temporer yang mengandung 1at obat aktif untuk pengiriman trandermal. Teknik ini berguna dalam pemberian obat pada anak!anak yang tidak mampu mengambil bentuk sediaan tradisional. 8. -brasi kulit ni melibatkan penghapusan langsung atau gangguan dari lapisan atas kulit untuk memberikan yang lebih baik perembesan bahan obat yang dioleskan. ecara umum, salah satu pendekatan yang diadopsi untuk menciptakan saluran mikro di kulit dengan mengikis lapisan luar kedap dengan ta#am butiran logam mikroskopis umumnya dikenal sebagai $icroscissuining.
*. +engiriman 3bat (8hadd) istem 8ontrolled +anas -ided ni memfasilitasi transfer bahan obat ke sirkulasi darah dengan menggunakan panas pada kulit yang meningkatkan suhu dan akhirnya menyebabkan peningkatan mikrosirkulasi dan permeabilitas pembuluh darah. istem 8hadd terdiri dari unit kecil yang digunakan untuk tu#uan pemanasan, ditempatkan di atas perangkat patch yang konensional. 5eaksi oksidasi ter#adi dalam unit yang cenderung membentuk panas intensitas dan durasi yang terbatas. >. %aser 5adiasi ni melibatkan paparan kulit terhadap sinar laser yang menghasilkan ablasi kornea strata tanpa merusak epidermis yang tetap dalam kontak dengan itu. +enghapusan kornea strata dengan teknik ini dianggap untuk meningkatkan pengiriman obat lipofilik dan hidrofilik. 9. $agnetophoretic +engaruh medan magnet pada fluks difusi 1at obat ditemukan untuk meningkatkan dengan meningkatkan kekuatan diterapkan.
2.9 (eni% Tran%der#al Pat-
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
-. 3bat lapisan tunggal dalam perekat +ada tipe ini lapisan perekat mengandung obat. %apisan perekat tidak hanya berfungsi untuk mematuhi berbagai lapisan bersama!sama dan #uga bertanggung #awab untuk melepaskan obat ke kulit. %apisan perekat dikelilingi oleh kapal sementara dan bahan pendukung. B. $ulti ! obat lapisan perekat di Tipe ini #uga mirip dengan lapisan tunggal tapi mengandung lapisan pelepasan obat segera dan lapisan lainnya akan men#adi pelepasan terkontrol bersama dengan lapisan perekat. %apisan perekat bertanggung #awab untuk pelepas obat. +atch ini #uga memiliki kapal!lapisan sementara dan dukungan permanen. 8. ap +atch *alam hal ini #enis patch peran lapisan perekat tidak hanya berfungsi untuk mematuhi berbagai lapisan bersama!sama tetapi #uga berfungsi sebagai mengeluarkan uap. +atch uap baru ke pasar, biasanya digunakan untuk melepaskan minyak esensial di decongestion. Berbagai #enis patch uap #uga tersedia di pasar yang digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi k ondisi merokok.
*. istem 5eseroir *alam sistem ini reseroir obat tertanam antara lapisan kedap dukungan dan membran mengendalikan tingkat. 3bat melepaskan hanya melalui tingkat membran pengendali, yang dapat berpori mikro atau non berpori. *alam kompartemen wadah obat, obat bisa dalam bentuk larutan, suspensi, gel atau tersebar dalam matriks polimer padat. 4ypoallergenic perekat polimer dapat diterapkan sebagai permukaan luar membran polimer yang kompatibel dengan narkoba.
>. istem $atri? !at dala# %i%te# perekat
+ada tipe ini reseroir obat dibentuk dengan mendispersikan obat dalam polimer perekat dan kemudian menyebarkan perekat polimer obat oleh pengecoran pelarut atau peleburan ( dalam kasus perekat panas meleleh ) pada lapisan backing kedap . *i atas reseroir , lapisan polimer perekat unmediated diterapkan untuk tu#uan perlindungan. )i%te# #atrik% 6 di%per%i
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
+ada tipe ini obat ini tersebar merata dalam matriks polimer hidrofilik atau lipofilik . 3bat ini berisi disk polimer tertu#u pada sebuah pelat dasar oklusif dalam kompartemen dibuat dari obat dukungan lapisan kedap air . -lih!alih menerapkan perekat di muka reseroir obat, tersebar bersama dengan lingkar untuk membentuk strip pelek perekat . 9. istem $icroreseroir +ada tipe ini sistem pengiriman obat adalah kombinasi dari waduk dan sistem matriks ! dispersi . Jadah obat dibentuk dengan terlebih dahulu menangguhkan obat dalam larutan polimer yang larut air dan kemudian menyebar solusi homogen dalam polimer lipofilik untuk membentuk ribuan ter#angkau , bola mikroskopis waduk obat . *ispersi ini termodinamika tidak stabil distabilkan cepat dengan segera silang polimer in situ dengan menggunakan agen silang .
2.:. Met"de untuk Ber!agai Per%iapan TDD)
-. -symmetric $etode membran T+K &F ebuah patch prototipe dapat dibuat untuk ini film poliester sealable panas yang (tipe 0'':, Fm ) dengan cekung diameter 0cm akan digunakan sebagai membran dukungan . ampel 3bat dibagikan ke membran cekung , ditutupi oleh T+K L poli ( C ! metil ! 0 ! pentena ) M membran asimetris, dan disegel oleh perekat . B. >daran teflon metode cetak &C olusi yang mengandung polimer dalam berbagai rasio yang digunakan dalam pelarut organik . *ihitung #umlah obat dilarutkan dalam setengah #umlah pelarut organik yang sama . >nhancer dalam konsentrasi yang berbeda dilarutkan dalam bagian lain dari pelarut organik dan kemudian ditambahkan . *i ! 6 ! butylphthalate ditambahkan sebagai plastici1er ke dalam larutan polimer obat . si total harus diaduk selama 0& #am dan kemudian dituangkan ke dalam cetakan teflon melingkar . 8etakan harus ditempatkan pada permukaan diratakan dan ditutupi dengan corong terbalik untuk mengontrol penguapan pelarut dalam model hood aliran laminar dengan kecepatan udara ',< m / s . +elarut dibiarkan menguap selama &C #am . 9ilm!film kering harus disimpan selama &C #am pada &< N ',< O 8 dalam desikator yang berisi silika gel sebelum ealuasi untuk menghilangkan efek penuaan . Henis film yang akan diealuasi dalam waktu satu minggu dari persiapan mereka .
*. $ercury metode substrat &<
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
*alam metode ini obat dilarutkan dalam larutan polimer bersama dengan plastici1er . olusi di atas yang akan diaduk selama 0'!0< menit untuk menghasilkan dispersi homogen dan dituangkan ke permukaan merkuri diratakan , ditutupi dengan corong terbalik untuk mengontrol penguapan pelarut . >. *engan menggunakan +4T membran P $etode &@ *alam metode ini obat didispersikan dalam campuran air dan propilen glikol yang mengandung polimer karbomer :C' dan diaduk selama 0& #am dalam pengaduk magnetik . *ispersi adalah untuk dinetralkan dan membuat kental dengan penambahan trietanolamina . Buffer p4 ,C dapat digunakan untuk mendapatkan solusi gel , #ika kelarutan obat dalam larutan berair sangat miskin . $embentuk gel akan dimasukkan dalam membran +4T . G. *engan menggunakan membran >E-8 P $etode *alam rangka mempersiapkan sistem target terapi transdermal , 0 Q karbopol waduk gel , polyethelene ( +> ) , etilena inil asetat kopolimer ( >E-8 ) membran dapat digunakan sebagai membran rate control . Hika obat tidak larut dalam air , propilen glikol digunakan untuk persiapan gel . 3bat dilarutkan dalam propilen glikol , resin 8arbopol akan ditambahkan ke dalam larutan di atas dan dinetralkan dengan menggunakan < Q larutan natrium hidroksida b / b . 3bat ( dalam bentuk gel ) ditempatkan pada selembar lapisan backing meliputi wilayah yang ditentukan . Tingkat pengendalian membran akan ditempatkan di atas gel dan u#ung!u#ungnya akan disegel dengan panas untuk mendapatkan perangkat bukti kebocoran . 4. -luminium didukung metode perekat film istem pengiriman obat transdermal dapat menghasilkan matriks tidak stabil #ika dosis muatan lebih besar dari 0' mg.-luminium metode perekat film yang didukung adalah satu yang cocok. ntuk persiapan yang sama , kloroform adalah pilihan pelarut , karena sebagian besar obat! obatan serta perekat yang larut dalam kloroform . 3bat ini dilarutkan dalam kloroform dan bahan perekat akan ditambahkan ke dalam larutan obat dan dibubarkan . ebuah custam membuat aluminium mantan dilapisi dengan aluminium foil dan u#ung blanked off dengan blok gabus erat pas . . +ersiapan T** dengan menggunakan +roliposom +roliposom disusun dengan metode operator menggunakan teknik deposisi film . *ari awal obat acuan dan lesitin dalam rasio '.0&.' dapat digunakan sebagai salah satu dioptimalkan . +ara proliposomes disusun dengan mengambil
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
yang disimpan pada @'!' O c suhu dan labu diputar pada '!:' rpm dan dikeringkan manitol di akum selama F' menit . etelah pengeringan , suhu air mandi disesuaikan dengan &'!F' O 8. 3bat dan lesitin yang dilarutkan dalam campuran pelarut organik yang cocok , alikuot '.
2.; E*alua%i Para#eter
-. tudi nteraksi >ksipien merupakan komponen integral dari hampir semua bentuk sediaan farmasi . tabilitas formulasi antara faktor!faktor lain tergantung pada kompatibilitas obat dengan bahan pembantu. 3bat dan eksipien harus kompatibel dengan satu sama lain untuk menghasilkan produk yang stabil , sehingga itu adalah wa#ib untuk mendeteksi interaksi fisik atau kimia mungkin karena dapat mempengaruhi bioaailabilitas dan stabilitas obat . Hika eksipien baru dan belum digunakan dalam formulasi yang mengandung 1at aktif , studi kompatibilitas memainkan peran penting dalam pengembangan formulasi . tudi nteraksi biasanya dilakukan dalam analisis termal , 9T ! 5 , E dan teknik kromatografi dengan membandingkan mereka
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
karakter fisikokimia susuch sebagai u#i , mencair endotermik , bilangan gelombang karakteristik , penyerapan ma?ima dll , B. Aetebalan patch Aetebalan patch dimuat obat diukur dalam titik yang berbeda dengan menggunakan mikrometer digital dan menentukan ketebalan rata!rata dan deiasi standar yang sama untuk memastikan ketebalan patch disiapkan . 8. Aeseragaman bobot +atch disiapkan harus dikeringkan pada @' O c untuk C #am sebelum pengu#ian . ebuah wilayah tertentu dari patch yang akan dipotong di berbagai bagian patch dan menimbang timbangan digital . Berat rata!rata dan nilai standar deiasi akan dihitung dari bobot indiidu.
*. Aetahanan lipat ebuah strip tertentu yang akan dipotong merata dan berulang dilipat di tempat yang sama sampai pecah . Humlah kali film bisa dilipat di tempat yang sama tanpa melanggar memberikan nilai ketahanan lipat . >. $oisture +ersentase konten 9ilm!film disiapkan harus ditimbang secara indiidu dan disimpan dalam desikator $engandung kalsium klorida menyatu pada suhu kamar selama &C #am . etelah &C #am film harus ditimbang dan menentukan kadar air persentase dari rumus yang disebutkan di bawah . +ersentase kadar air = S nitial berat -khir berat / berat -khir U 0'' . 9. +ersentase penyerapan $oisture 9ilm!film ditimbang harus disimpan dalam desikator pada suhu kamar selama &C #am yang mengandung larutan #enuh kalium klorida untuk mempertahankan C Q 54 . etelah &C #am film harus ditimbang dan menentukan penyerapan kelembaban persentase dari yang disebutkan di bawah formula.+ercentage kelembaban serapan = S berat -khir berat awal / berat awal U 0'' G. +ermeabilitas uap air ( JE+ ) >aluasi +ermeabilitas uap air dapat ditentukan dengan metode busa saus oen udara paksa diganti dengan oen sirkulasi udara alami . JE+ dapat ditentukan dengan rumus berikut JE+ = J / *imana JE+ dinyatakan dalam gm/m& per &C #am , J adalah #umlah uap meresap melalui patch dinyatakan dalam gm/&Chrs dan - adalah luas permukaan paparan sampel dinyatakan dalam m& .
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
4. Aandungan obat ebuah wilayah tertentu dari patch harus dilarutkan dalam pelarut yang sesuai dalam olume tertentu. $aka solusinya adalah harus disaring melalui media filter dan menganalisis obat mengandung dengan metode yang cocok ( E atau teknik 4+%8 ) . etiap nilai merupakan rata! rata dari tiga sampel yang berbeda . . Aeseragaman dosis unit u#i ebuah porsi akurat ditimbang patch yang akan dipotong kecil!kecil dan ditransfer ke labu ukur olume spesifik , dilarutkan dalam pelarut yang sesuai dan sonicate untuk ekstraksi lengkap obat dari patch dan dibuat untuk menandai dengan sama. olusi yang dihasilkan dibiarkan mengendap selama sekitar satu #am , dan supernatan sesuai diencerkan untuk memberikan konsentrasi yang diinginkan dengan pelarut yang cocok . %arutan disaring menggunakan '.&m membran filter dan dianalisis dengan teknik analisis yang sesuai ( E atau 4+%8 ) dan kandungan obat per potong akan dihitung . H. +emeriksaan polariskop Tes ini harus dilakukan untuk mengu#i kristal dari obat patch oleh polariskop . ebuah luas permukaan spesifik bagian tersebut harus disimpan pada slide ob#ek dan amati untuk obat kristal untuk membedakan apakah obat ini hadir sebagai bentuk kristal atau bentuk amorf di patch . A . hear tes -dhesi Tes ini harus dilakukan untuk pengukuran kekuatan kohesif dari polimer perekat . 4al ini dapat dipengaruhi oleh berat molekul , tingkat silang dan komposisi polimer , #enis dan #umlah tackifier menambahkan . ebuah pita dilapisi perekat diterapkan ke piring stainless steel , berat tertentu tergantung dari rekaman itu, untuk mempengaruhi itu menarik dalam arah se#a#ar dengan piring . Aekuatan perlekatan geser ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menarik pita dari piring . emakin lama waktu dibutuhkan untuk penghapusan , semakin besar kekuatan geser . %. +eel u#i -dhesi *alam tes ini , gaya yang dibutuhkan untuk menghapus bentuk lapisan perekat substrat tes disebut sebagai kulit adhesi . Berat molekul polimer perekat , #enis dan #umlah aditif adalah ariabel yang menentukan sifat adhesi mengelupas. ebuah rekaman tunggal diterapkan pada plat stainless steel atau membran dukungan pilihan dan kemudian tape *itarik dari substrat pada 0' V sudut, dan gaya yang dibutuhkan untuk rekaman dihapus diukur . +eel adhesi adalah gaya
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
yang dibutuhkan untuk menghapus lapisan perekat dari substrat u#i. +erekat harus memberikan kontak yang memadai perangkat dengan kulit dan tidak harus merusak kulit pada penghapusan . +eel adhesi sifat dipengaruhi oleh berat molekul polimer perekat , #enis dan #umlah aditif , dan komposisi polimer . 4al ini diu#i dengan mengukur gaya yang dibutuhkan untuk menarik pita dilapisi tunggal, diterapkan pada substrat , pada sudut 0'' . Tidak ada residu pada substrat menun#ukkan W kegagalan perekat W yang diinginkan untuk perangkat transdermal . isa pada substrat mengindikasikan W kegagalan kohesif W menandakan defisit kekuatan kohesif dalam lapisan . $. #i Taktik dengan bu Hari ni adalah tes kualitatif diterapkan untuk penentuan taktik properti perekat . bu #ari hanya ditekan pada perekat dan properti taktik relatif terdeteksi . 6. #i kerataan Tiga strip meman#ang harus dipotong dari setiap film di bagian yang berbeda seperti salah satu dari dia pusat , yang lain dari sisi kiri , dan satu lagi dari sisi kanan . +an#ang setiap strip diukur dan ariasi pan#ang karena non ! keseragaman dalam kerataan diukur dengan menentukan persen penyempitan, dengan ' Q penyempitan setara dengan 0'' Q kerataan . 3. +ersentase +eman#angan u#i istirahat +ersentase perpan#angan break akan ditentukan dengan mencatat pan#ang sebelum titik reak , peman#angan persentase dapat ditentukan dari rumus yang disebutkan di bawah ini . +ersentase +eman#angan = %0 ! %& U 0'' %& . *imana , %is pan#ang akhir dari setiap strip dan %& adalah pan#ang theinitial dari setiap strip . + . $enggelindingkan bola u#i taktik Tes ini mengukur kelembutan dari polimer yang berhubungan dengan berbicara . *alam tes ini , stainless steel bola dari /0@ inci diameter dirilis pada #alur miring sehingga gulung ke bawah dan datang ke dalam kontak dengan horisontal , atas menghadap perekat . Harak bola sepan#ang per#alanan perekat menyediakan pengukuran taktik , yang dinyatakan dalam inci . X. 8epat Tongkat ( peel ! tack ) u#i *alam tes ini , rekaman itu ditarik dari substrat di :' V 8 pada kecepatan 0& inci / menit . Aekuatan kulit yang dibutuhkan untuk memecah ikatan antara perekat dan substrat diukur dan dicatat sebagai nilai taktik , yang dinyatakan dalam ons atau gram per inci lebar . 5 . +emeriksaan u#i arah
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
*alam tes ini , u#ung probe bersih dengan kekasaran permukaan didefinisikan dibawa ke dalam kontak dengan perekat , dan ketika ikatan terbentuk antara pemeriksaan dan perekat . +enghapusan berikutnya probe mekanis mengelompokkannya . Gaya yang dibutuhkan untuk menarik probe #auh dari perekat pada tingkat bunga tetap dicatat sebagai taktik dan dinyatakan dalam gram . . n itro obat studi rilis Bagian atas metode cakram (+ aparat E) dapat digunakan untuk penilaian pelepasan obat dari patch disiapkan. 9ilm kering ketebalan yang diketahui adalah dipotong men#adi bentuk yang pasti, ditimbang, dan tetap di atas piring kaca dengan perekat. +elat kaca kemudian ditempatkan dalam <'' m% media pembubaran atau buffer fosfat (p4 ,C), dan aparat yang diseimbangkan dengan F& N ',< O 8. *ayung kemudian ditetapkan pada #arak &,< cm dari pelat kaca dan dioperasikan pada kecepatan <' rpm. ampel (< ! m% aliRuot) dapat ditarik pada interal waktu yang tepat hingga &C #am dan dianalisis dengan spektrofotometer E atau 4+%8. +ercobaan yang akan dilakukan dalam rangkap tiga dan nilai rata!rata dapat dihitung. T. n itro kulit studi permeasi ebuah studi di permeasi in itro dapat dilakukan dengan menggunakan sel difusi. +enuh kulit perut ketebalan tikus Jistar #antan dengan berat &'' sampai & <'g. 5ambut dari perut sisi dermal kulit itu dibersihkan dengan air suling untuk menghilangkan #aringan mengikuti atau pembuluh darah , diseimbangkan selama satu #am dalam medium disolusi atau buffer fosfat p4 ,C sebelum memulai percobaan dan ditempatkan pada pengaduk magnetik dengan #arum magnet kecil untuk distribusi seragam diffusant tersebut . uhu sel dipertahankan pada F& N ',< O 8 dengan menggunakan pemanas termostatik dikendalikan . The terisolasi sepotong kulit tikus yang akan dipasang antara kompartemen dari sel difusi , dengan epidermis menghadap ke atas ke dalam kompartemen donor . Eolume sampel olume tertentu yang akan dihapus dari kompartemen reseptor secara berkala , dan olume yang sama dari media segar yang akan diganti . ampel yang akan disaring melalui penyaringan menengah dan dapat dianalisis secara spektrofotometri atau 4+%8 . 9lu? dapat ditentukan secara langsung sebagai kemiringan kura antara nilai!nilai mapan #umlah obat meresap ( mg cm ! & ) s waktu dalam #am dan koefisien permeabilitas yang disimpulkan dengan membagi fluks oleh beban obat awal ( mg cm ! & ) . . tudi ritasi Aulit
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
ritasi kulit dan sensitisasi pengu#ian dapat dilakukan pada kelinci sehat ( berat rata!rata 0,& hingga 0,< kg ) . +ermukaan dorsal ( <'cm& ) kelinci itu harus dibersihkan dan menghapus rambut dari permukaan dorsal bersih dengan mencukur dan membersihkan permukaan dengan menggunakan semangat diperbaiki dan formulasi perwakilan dapat diaplikasikan di atas kulit . +atch ini akan dihapus setelah &C #am dan kulit yang harus diamati dan diklasifikasikan men#adi < kelas berdasarkan tingkat keparahan cedera kulit. E . tudi tabilitas tudi tabilitas harus dilakukan sesuai dengan pedoman 84 dengan menyimpan sampel T** pada C' N ',< O 8 dan < N < Q 54 selama @ bulan . *itarik sampel pada ' , F' , @' , :' dan 0' hari dan menganalisa sesuai untuk kandungan obat.
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
BAB III PEMBAHA)AN
3.1 Bi"far#a%i Drug Deli*er+ )+%te# 3.1.1 &ulit dan A!%"r!%i Perkutan
Aulit manusia merupakan organ terluas dengan ketebalan sekitar ',< mm. Terdiri atas stratum corneum (8), epidermis, dan dermis. tratum 8orneum merupakan lapisan kulit terluar yang berfungsi sebagai barrier utama untuk menghalangi masuk benda asing dari luar dan menghalangi penguapan. tratum 8orneum ini tersusun atas berlapis 2 lapis sel mati dan lipid yang tersusun sebagaimana tembok rumah dengan sel mati sebagai batu bata dan lipid sebagai semennya. %apisan ini bisa dikatakan sama sekali tidak mengandung air dan bersifat sangat lipofil sehingga untuk dapat melewati lapisan ini obat harus bersifat lipofil. %apisan selan#utnya adalah epidermis. >pidermis tersusun atas sel2sel yang masih iable berupa sel2sel keratinosit pada berbagai tahap diferensiasi yang berbeda (proses aging menu#u kematian sel yang selan#utnya akan ditumpuk di tratum 8orneum). +ada lapisan ini terdapat berbagai en1im2en1im katabolic seperti acid lipase, phosphor lipase, sphingomyelinase, dan steroid sulfatase. *era#at lipofilisitas lapisan ini relatif lebih rendah daripada 8. %apisan terdalam dari kulit adalah dermis. +ada dermis ini terdapat pembuluh darah, pembuluh limfa, dan u#ung saraf. %apisan ini bersifat hidrofil sehingga untuk dapat melewatinya dan menembus sirkulasi sistemik suatu obat harus bersifat hidrofil. Berdasarkan struktur kulit yang demikian, maka hanya obat2obat tertentu sa#a yang dapat dihantarkan melalui Transdermal *rug *eliery ystem. 3bat2obat tertentu tersebut adalah obat2obat yang memenuhi syarat sebagai berikut 0. $emiliki koefeisien partisi sedang. 3bat dengan koefisien partisi tinggi dapat dengan mudah melalui 8 akan tetapi akan mengalami kesulitan untuk melewati lapisan dermis yang hidrofil. *emikian pula sebaliknya, obat dangan koefisien partisi rendah mungkin
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
akan dapat dengan mudah melewati lapisan dermis akan tetapi dia kesulitan untuk melewati lapisan tratum 8orneum. &. $emiliki ukuran yang kecil, direpresentasikan dengan B$ yang rendah (di bawah <'' *a). kuran obat yang terlalu besar akan menyulitkan dalam menembus berbagai lapisan kulit tersebut kecuali #ika digunakan Transdermal *rug *eliery ystem aktif. F. 4arus obat yang poten dalam artian dosis terapinya kecil. Bayangkan #ika obat dengan dosis besar seperi -mo?icillin (dosis sekali minum <'' mg) dihantarkan dengan T**. C. $emiliki titik lebur yang rendah. Titik lebur ini terkait erat dengan B$. emakin besar B$, semakin tinggi pula titik leburnya. <. Tidak menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan pada kulit seperti iritasi dan sensitisasi. Ahusus aspek ini, reaksinya sangat indiidual. angat boleh #adi suatu obat aman bagi indiidu - tetapi menimbulkan reaksi alergi yang demikian mengganggu pada indiidu B. +roses masuknya suatu 1at dari luar kulit melintasi lapisan 2 lapisan kulit menu#u posisi di bawah kulit hingga menembus pembuluh darah disebut absorbsi perkutan. -bsorbsi transdermal ter#adi melalui proses difusi yang lambat yang ditentukan oleh gradient konsentrasi obat dari konsentrasi tinggi (pada sediaan yang diaplikasikan) menu#u konsntrasi rendah di kulit. 3bat dapat mempenetrasi kulit utuh melalui dinding folikel rambut, kelen#ar minyak, atau kelen#ar lemak. *apat pula melalui celah antar sel dari epidermis dan inilah cara yang paling dominan untuk penetrasi obat melalui kulit dibandingkan penetrasi melalui folikel rambut, kelen#ar minyak, maaupn kelen#ar lemak. 4al ini terkait perbandingan luas permukaan di antara keempatnya. ebenarnya, kulit yang rusak pun (robek, iritasi, pecah 2pecah, dll) dapat terpenetrasi oleh obat. Bahkan penetrasinya lebih banyak dari pada kulit normal. 4al ini karena kulit rusak telah kehilangan sebagian lapisan pelindungnya. $eski demikian, penetrasi melalui kulit yang rusak
tidak
dian#urkan
karena
absorbs
obat
men#adi
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
sulit
untuk
diprediksi.
*i antara faktor 2 faktor yang mempengaruhi absorbs perkutan antara lain 0. ifat fisiko 2 kimia obat &.
ifat pembawa
F. Aondisi kulit C. ap air
3.1.2 Peng-antaran !at %eara Tran%der#al
istem penghantaran obat secara transdermal merupakan salah satu inoasi dalam sistem penghantaran obat modern untu mengatasi problema bioaailabilitas obat tersebut #ika diberikan melalui #alur lain seperti oral. 3bat yang diberikan secara transdermal masuk ke tubuh melalui permukaan kulit yang kontak langsung dengannya baik secara transeluler maupun secara inter seluler. noasi penghantaran obat ini memiliki keunggulan dibandingkan #alur panghantaran obat yang lain, di antaranya •
$eminimalisaasi
ketidakteraturan
absorbsi
dibandingkan dengan
#alur
oral
yang
dipengaruhi oleh p4, makanan, kecepatan pengosongan lambung, waktu transit usus, dll •
3bat terhindar dari first passed effect
•
Terhindar dari degradasi oleh saluran gastro intestinal
•
Hika ter#adi efek samping yang tidak diinginkan (missal reaksi alergi, dll) pemakaian dapat dengan mudah dihentikan
•
-bsorbsi obat relatif konstan dan kontinyu
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
•
nput obat ke sirkulasi sistemik terkontrol serta dapat menghindari lon#akan obat sistemik
•
5elatif mudah digunakan dan dapat didesain sebagai sediaan lepas terkontrol yang digunakan dalam waktu relatif lama (misalnya dalam bentuk transdermal patch atau semacam plester)sehingga dapat meningkatkan patient compliance.
dealnya, obat 2 obat yang akan diberikan secara transdermal memiliki sifat 2 sifat •
$emliki bobot molekul relatif kecil (kurang dari <'' *a). 4al ini karena pada dasarnya stratum corneum pada kulit merupakan barrier yang cukup efektif untuk menghalangi molekul asing masuk ke tubuh sehingga hanya molekul 2 molekul yang berukuran sangat kecil sa#alah yang dapat menembusnya
•
$emiliki koefisien partisi sedang (larut baik dalam lipid maupun air
•
$emiliki titik lebur yang relatif rendah. 4al ini karena untuk dapat berpenetrasi ke dalam kulit, obat harus dalam bentuk cair
•
$emiliki effectie dose yang relatif rendah.
$engingat syarat keidealan tersebut, maka sistem penghantaran transdermal ini memiliki keterbatasan •
5ange obat terbatas (terutama terkait ukuran molekulnya);
•
*osisnya harus kecil;
•
Aemungkinan ter#adinya iritasi dan sensitiitas kulit;
•
Tidak semua bagian tubuh dapat men#adi tempat aplikasi obat 2 obat transdermal. $isalnya telapak kaki, dll;
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
•
4arus diwaspadai pre!systemic metabolism mengingat kulit #uga memiliki banyak en1im pemetabolisme.
3.2 (alur Per#ea%i Tran%der#al
+ermeasi dapat ter#adi dengan difusi melalui
! Transdermal permeasi, melalui stratum korneum. ! nterselular permeasi, melalui stratum korneum. ! Transappendaged permeasi, melalui folikel rambut, kelen#ar sebasea dan keringat (Bharadwa#, &'00).
3.3 &la%ifika%i Berda%arkan Tekni% &eanggi-an TDD)
a) Tingkat pra!diprogram sistem pengiriman obat ni melibatkan desain sistem yang memberikan obat!obatan dengan mengendalikan difusi molekuler dari molekul obat melintasi penghalang kulit dalam atau di sekitar sistem pengiriman. +olimer membran permeasi dikendalikan sistem pengiriman obat. ni melibatkan sistem di mana obat ini tertutup dalam reseroir obat. 4al ini tercakup oleh membran semipermeabel dari polimer yang mengatur pelepasan dan memiliki permeabilitas tertentu.-da beberapa potensi pengembangan dengan proses permeasi membran permeasi membran sebagai mikroporous dikendalikan pengiriman perangkat pencernaan, resistensi cairan lambung usus ditargetkan rilis perangkat dikendalikan pencernaan dan gel difusi dikendalikan sistem pengiriman obat (Bharadwa#, &'00).
b) -ktiasi sistem pengiriman obat dimodulasi Henis sistem pengiriman dapat dicapai oleh 0. 9isik • • • • • • •
Tekanan osmotik diaktifkan sistem pengiriman obat. Tekanan hidrodinamik obat dikendalikan sistem pengiriman. Tekanan uap diaktifkan sistem pengiriman obat. $ekanis diaktifkan sistem pengiriman obat. $agnetis diaktifkan sistem pengiriman obat. >lektrik diaktifkan sistem pengiriman obat. G diaktifkan sistem pengiriman obat.
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
4idrasi diaktifkan sistem pengiriman obat. &. Aimia p4 diaktifkan sistem pengiriman obat • on diaktifkan sistem pengiriman obat • 4idrolisis sistem pengiriman obat diaktifkan • F. Biokimia •
>n1im diaktifkan sistem pengiriman obat (Bharadwa#, &'00).
c)
mpan balik pengiriman obat diatur system +elepasan molekul obat dari sistem transdermal difasilitasi oleh agen yang memicu
pelepasan obat, seperti biokimia dalam tubuh dan #uga diatur oleh konsentrasi melalui beberapa mekanisme umpan balik(Bharadwa#, &'00).
d) 8arrier berbasis sistem pengiriman obat 4al ini melibatkan sistem esikuler seperti hidrogel, liposom, niosomes, nanocapsules, nanopartikel, polimer kompleks, mikrosfer, nanoerythrosomes, transferosomes, dendrimers, aRuasomes, dan lain!lain(Bharadwa#, &'00).
•
Batasan T** 3bat harus memiliki beberapa sifat fisikokimia yang diinginkan untuk penetrasi melalui
stratum korneum dan #ika dosis obat yang diperlukan untuk nilai terapeutik lebih dari 0' mg / hari, pengiriman transdermal akan sangat sulit #ika tidak memungkinkan.ritasi kulit
atau
dermatitis kontak akibat obat , eksipien dan enhacers dari obat yang digunakan untuk meningkatkan penyerapan perkutan adalah keterbatasan lain. Aebutuhan klinis adalah bidang lain yang harus diperiksa dengan teliti sebelum keputusan dibuat untuk mengembangkan produk transdermal 9ungsi penghalang perubahan kulit dari satu situs ke situs lain pada orang yang sama , dari orang ke orang dan dengan usia . Aeterbatasan untuk bahan obat yang akan dimasukkan ke dalam sistem pengiriman transdermal adalah
Berat molekul obat ( Y <'' *a ) biasanya sulit untuk menembus kornea strata. 3bat dengan koefisien partisi sangat rendah atau tinggi gagal mencapai sirkulasi darah . 3bat yang sangat mencair dapat diberikan melalui rute ini karena kelarutannya rendah baik dalam air dan lemak .
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
Banyak pendekatan telah berusaha untuk memberikan obat melintasi penghalang kulit dan meningkatkan keman#uran .
+ertimbangan utama untuk meningkatkan pengiriman transdermal enhancer fisik ( G , iontophoresis , elektroporasi , magnetophoretic , microneedle ) , esikel , sistem partikulat ( liposom , niosom , transfersome , mikroemulsi , lipid nanopartikel padat) dan enhancer kimia ( sulfoksida , a1ones , glikol , alkanol , terpen dll )
Gambar 0 teknologi waduk 8rystal telah menghasilkan patch kecil dengan pelepasan obat lebih terkontrol dan berkelan#utan
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
Gambar & rilis berkelan#utan difasilitasi melalui perema#aan konsisten molekul obat pada permukaan kulit
eiring dengan se#umlah obat dapat diberikan oleh transdermal. +enyerapan obat transdermal nyata mengubah kinetika obat dan tergantung pada beberapa parameter, termasuk yang berikut
aplikasi situs obat Tebal dan integritas kornea epidermidis strata. kuran dari molekul yang akan diberikan. +ermeabilitas membran untuk pengiriman obat transdermal. 4idrasi keadaan kulit. p4 obat. $etabolisme obat oleh flora kulit. Aelarutan lipid. *epot obat pada kulit. +erubahan -liran darah di kulit dengan aditif dan suhu tubuh.
>fek toksik dari obat dan masalah dalam membatasi serapan obat adalah potensi yang cukup besar untuk sistem pengiriman transdermal, terutama pada anak!anak karena ketebalan kulit dan aliran darah di kulit biasanya berariasi dengan usia. $eningkatnya pasokan darah di kulit bersama dengan kulit yang lebih tipis memiliki efek yang signifikan terhadap farmakokinetika pengiriman transdermal untuk anak!anak. *alam beberapa situasi ini mungkin menguntungkan, sementara di lain toksisitas sistemik dapat ter#adi. ni diamati setelah menggunakan patch skopolamin yang digunakan untuk mencegah mabuk per#alanan, campuran eutektik anestesi lokal (>$%-) cream digunakan untuk meminimalkan rasa sakit, krim kortikosteroid diterapkan untuk efek lokal pada penyakit kulit. BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
3.' Per!edaan Tran%der#al DD) dan &"n*en%i"nal
$asalah yang kita hadapi dalam penggunaan obat secara konensional, khususnya melalui #alur per oral antara lain 0. Banyak obat yang terdegradasi dalam saluran cerna utamanya pada hepar dan usus. 8ontoh paling ekstrim dalam masalah ini adalah obat2obat golongan peptida dan protein seperti insulin. ampai saat ini insulin belum memungkinkan untuk dibuat sediaan per oral, meski dibuat dalam sediaan non konensional sekali pun karena insulin akan dirusak oleh en1im2 en1im pencerna protein dalam saluran cerna yang menyebabkan insulin sangat tidak stabil dalam saluran cerna. &. Banyak obat sukar diabsorbsi melalui saluran cerna. Banyak faktor yang mengakibatkan permasalahan ini di antaranya adalah karena kelarutan obat yang rendah dalam saluran cerna, kemampuan penetrasi yang rendah, maupun kombinasi dari kedua faktor tersebut. F. Beberapa obat dapat menyebabkan iritasi pada saluran gastro intestinal, utamanya pada lambung. 8ontoh yang paling terkenal dalam masalah ini adalah asam salisilat maupun aspirin yang akan terdegradasi men#adi asam salisilat. Hika dipaksakan, maka dapat menimbulkan bahaya pada tukak lambung. C. Aonsumsi obat secara per oral konensional menyebabkan ter#adinya fluktuasi kadar obat dalam darah.
Gambar di atas menun#ukkan ter#adinya fluktuasi kadar obat di dalam darah yang ter#adi pada pemakaian obat secara e?tra ascular konensional. Tampak #elas adanya puncak tertinggi kadar
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
obat (tunak maksimal) dan kadar obat terendah (tunak minimal) yang dipengaruhi oleh waktu paro eliminasi obat. "ang tampak pada gambar di atas itu pun #ika pasien benar2benar mengkonsumsi obat sesuai aturan, terutama terkait dengan interal konsumsi obat yang sesuai dengan waktu paruh eliminasinya. ementara #ika tidak, maka selisih antara tunak maksimal dan tunak minimal men#adi semakin besar. -kibatnya, efek yang ditimbulkan men#adi tidak seregam, Tu#uan terapi tidak tercapai, bahkan dapat memperparah penyakit, misalnya pada penyakit2 penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. ebenarnya masalah ini bisa diminimalisasi dengan pengaturan dosis dan interal waktu pemberian. $isalnya obat yang seharusnya dikonsumsi F ? <'' mg per hari (per #am), dapat dikonsumsi @ ? &<' mg per hari (per C #am). +erubahan dosis sekali minum (dengan dosis per hari tetap) dan interal ini akan memperkecil perbedaan tunak maksimal dan tunak minimal dengan kadar rata2rata yang sama. Tetapi tidak memungkinkan #ika pasien harus mengkonsumsi obat setiap C #am dalam sehari.
<. erta perlunya penghantaran obat secara terkontrol
$aka diperlukan alternatif lain untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut. alah satu alternatif yang dapat dipilih adalah Transdermal *rug *eliery ystem ini. Transdermal *rug *eliery ystem didefinisikan sebagai suatu sistem penghantaran obat yang mengharuskan obat berdifusi melalui se#umlah lapisan kulit yang berbeda2beda hingga akhirnya mencapai sirkulasi sistemik untuk menimbulkan suatu efek terapi tertentu. -dapun #ika obat tidak sampai ke dalam sirkulasi sistemik, maka tidak dikategorikan ke dalam Transdermal *rug *eliery ystem melainkan hanya sebatas topical drug deliery. Transdermal *rug *eliery ystem biasanya dibuat dalam suatu sediaan berbentuk patch yang idealnya harus tipis, elastis, dan transparan. ebenarnya ketiga sayarat ini tidak mutlak dan sama sekali tidak mempengaruhi efek terapinya tetapi hanya untuk kenyamanan pasien dan sisi estetika sa#a. Transdermal *rug *eliery ystem ada dua macam, yaitu •
Tran%der#al Drug Deli*er+ )+%te# Pa%if Transdermal *rug *eliery ystem +asif
hanya mengandalkan gradient konsentrasi obat dalam patch dibandingkan konsentrasi obat dalam sirkulasi sistemik sedangkan
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
•
Tran%der#al Drug Deli*er+ )+%te# Aktif elain mengandalkan gradient konsentrasi,
tetapi #uga menggunakan energi eksternal untuk membantu pergerakan obat menembus lapisan2lapisan kulit menu#u sisrkulasi sistemik.
Transdermal *rug *eliery ystem dipilih sebagai alternatif penghantaran obat menggantikan sistem penghantaran konensional, karena 0. 3bat yang dihantarakan melalui Transdermal *rug *eliery ystem tidak mengalami first pass effect karena dia tidak melewati portal hepatic sehingga dapat menghindari permasalahan rendahnya bioaailabilitas. &. Transdermal *rug *eliery ystem dapat memberikan kadar obat yang terkontrol dan stabil sehingga dapat mengurangi kebutuhan pengulangan konsumsi obat. 4al ini dapat ditimbulkan akibat pelepasan obat dari sediaan yang dikontrol baik dengan sistem reseroir, maupun sistem matriks F. Transdermal *rug *eliery ystem memberikan profil 8p relatif mirip dengan profil 8p intra ascular (landai) tanpa menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman seperti dalam pemberian obat secara intra ascular yang inasie. %andainya profil 8p pada Transdermal *rug *eliery ystem disebabkan oleh pan#angnya #arak tempuh obat dari sediaan menu#u sirkulasi sistemik dan adanya fase2fase yang berbeda. ehingga perlu diperhatikan onset dan A>$2nya. C. Hika ternyata ter#adi side effect yang tidak diinginkan (aderse effect), maka pemakaian dapat dihentikan dengan mudah. Bayangkan #ika hal ini ter#adai pada pemberian p.o maupun pemberian secara inasie. <. Bisa diberikan dalam waktu yang pan#ang tanpa diganti asalkan patch tidak terlepas dari kulit. @. Tidak ada resiko interaksi dengan cairan lambung. 4al ini penting mengingat banyak obat dapat terdegradasi oleh cairan lambung maupun dapat mengiritasi lambung. . Transdermal *rug *eliery ystem sangat cocok untuk obat dengan waktu paruh eliminasi pendek, #endela terapetik sempit, serta absorbsi rendah.
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
$eskipun Transdermal *rug *eliery dapat men#adi solusi atas berbagai permasalahan yang muncul dalam sistem penghantaran obat konensional, bukan berarti Transdermal *rug *eliery ystem tidak memiliki masalah. $asalah terbesar dalam Transdermal *rug *eliery ystem adalah terkait dengan fungsi kulit. ebagaimana diketahui, kulit berfungsi sebagai organ protektif sehingga dia tidak mudah ditembus oleh 1at asing dari luar.
BAB I$ PENUTUP
'.1 &e%i#pulan 0. +enghantaran 3bat ecara Aonensional Banyak obat yang terdegradasi dalam saluran cerna utamanya pada hepar dan usus. • Banyak obat sukar diabsorbsi melalui saluran cerna. • Beberapa obat dapat menyebabkan iritasi pada saluran gastro intestinal, utamanya •
•
pada lambung. Aonsumsi obat secara per oral konensional menyebabk an ter#adinya fluktuasi kadar
obat dalam darah. &. +enghantaran 3bat ecara Transdermal *rug *eliery ystem 3bat yang dihantarakan melalui Transdermal *rug *eliery ystem tidak mengalami • •
first pass effect. Transdermal *rug *eliery ystem dapat memberikan kadar obat yang terkontrol dan stabil sehingga dapat mengurangi kebutuhan pengulangan konsumsi obat.
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
•
Transdermal *rug *eliery ystem memberikan profil 8p relatif mirip dengan profil 8p intra ascular (landai) tanpa menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman seperti
•
dalam pemberian obat secara intra ascular yang inasie. Hika ternyata ter#adi side effect yang tidak diinginkan (aderse effect), maka
•
pemakaian dapat dihentikan dengan mudah. Bisa diberikan dalam waktu yang pan#ang tanpa diganti asalkan patch tidak terlepas
• •
dari kulit. Tidak ada resiko interaksi dengan cairan lambung. Transdermal *rug *eliery ystem sangat cocok untuk obat dengan waktu paruh
eliminasi pendek, #endela terapetik sempit, serta absorbsi rendah. F. 8ontoh sediaannya adalah copolamine!releasing 7Transdermal *rug *eliery ystem7 yang digunakan untuk •
•
perawatan profilaksis atau motion!induced nausea 6itroglyserin!releasing 7Transdermal *rug *eliery ystem7 sosorbide *initrate!releasing 7Transdermal *rug *eliery ystem7 untuk perawatan
•
angina pectoris 8lonidine!releasing 7Transdermal *rug *eliery ystem7 (8atapresD) untuk terapi
•
hipertensi >stradiol!releasing 7Transdermal *rug *eliery ystem7 (>stradermD) untuk
•
perawatan sindrom postmenopause 9entanyl!releasing 7Transdermal *rug *eliery ystem7 (*uragesicD) untuk
•
perawatan analgesik pada penderita kanker(+atel, &'00)
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL
DA,TA0 PU)TA&A
•
Anonim, 2011, FDA Menyetujui Obat (online), !!"#$$i%&i'o&'om$oo%* +n%*%-.*+%mini/!+!ion$o+!$%i/e!--i*o+!*113456&!ml , %i+7/e/
•
!+n..+l 22 De/eme 2011& Anonim, 2010, Sediaan Transdermal (online), !!"#$$&/'i%&'om$%o'$438540$/e%i++n*
•
!+n/%em+l, %i+7/e/ !+n..+l 22 De/eme 2011& B++%+, Sni.%+&, %77, 2011, Recent Advancement In Transdermal Drug Delivery System(online), !!"#$$i!&'om$o-n+l$9-ne:2011:Vol-me*1:I//-e*1*
•
+!i'leNo*8&"% , %i+7/e/ !+n..+l 22 De/eme 2011& L-'i%+, ;enn<&, %77, 2006, UjiDaya Peningkat Penetrasi Virgin !c!nut Oil "VO# Dalam $asis %rim(online),!!"#$$%i.ili&-n/i&+'&i%$%onlo+%$=-li7+/i
•
>20S-7m+0?0613&"% , %i+7/e/ !+n..+l 22 De/eme 2011& =+!el, Di@
1$"+"e*10&"% , %i+7/e/ !+n..+l 22 De/eme 2011& •
Hournal of *rug *eliery Z Therapeutics REVIEW ON: RECENT TREND ON TRANSDERMAL DRUG DELIVERY SYSTEM , http// #ddtonline.info, 20 9+n-+i
2012 •
Aulkarni, Eitthal , &'0'. Handbook of Non-Invasiv D!"# D$iv!% S%s&'s. 3?ford >lseier.
BIOFARMASI – DRUG DELIVERY SYSTEM TRANSDERMAL