BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Demensia adalah sebuah sindrom karena penyakit otak, bersifat kronis atau progresif progresif di mana ada banyak.gangguan banyak.gangguan fungsi kortikal kortikal yang lebih tinggi, tinggi, termasuk termasuk memori, berpikir, orientasi, pemahaman, perhitungan, belajar, kemampuan, bahasa, dan penilaian kesadaran tidak terganggu. Gangguan fungsi kognitif yang biasanya disertai, kadang-kadang didahului, oleh kemerosotan dalam pengendalian emosi, perilaku perilaku sosial, atau motivasi. motivasi. Sindrom terjadi terjadi pada penyakit penyakit Alzheimer, Alzheimer, di penyakit penyakit serebrovaskula serebrovaskular, r, dan dalam kondisi lain terutama terutama atau sekunder sekunder yang mempengaruhi otak (Durand dan Barlow, 2006) Menur Menurut ut data data Asia Asia Pasi Pasifik fik tahun tahun 2006 2006,, juml jumlah ah orang orang yang yang mende menderi rita ta demensia di wilayah Asia Pasifik pada 2025 diperkirakan meningkat lebih dari dua kali lipat dan peningkatan ini akan lebih cepat dibandingkan dengan yang terjadi di nega negara ra-ne -nega gara ra barat barat.. Seme Sementa ntara ra di dunia dunia,, pada pada tahun tahun 2040 2040 juml jumlah ah pende penderi rita ta demensia diperkirakan menjadi sekitar 80 juta orang. (Demensia di kawasan asia pasifik, pasifik, 2006) 2006) Gejala awal gangguan ini adalah lupa akan peristiwa yang baru saja terjadi, tetapi bisa juga bermula sebagai depresi, ketakutan, kecemasan, penurunan emosi atau atau perub perubaha ahan n kepr keprib ibadi adian an lainn lainnya ya.. Terj Terjadi adi peru peruba bahan han ringa ringan n dalam dalam pola pola berbicara, berbicara, penderita penderita menggunakan menggunakan kata-kata kata-kata yang lebih sederhana, sederhana, menggunakan menggunakan kata-kata yang tidak tepat atau tidak mampu menemukan kata-kata yang tepat. Ketidak Ketidakmam mampua puan n mengart mengartikan ikan tanda-ta tanda-tanda nda bisa menimb menimbulka ulkan n kesuli kesulitan tan dalam dalam mengemudikan kendaraan. Pada akhirnya penderita tidak dapat menjalankan fungsi sosialnya. (…………..) Demens Demensia ia banyak banyak menyer menyerang ang mereka mereka yang telah telah memasuk memasukii usia lanjut. lanjut. Bahkan, penurunan fungsi kognitif ini bisa dialami pada usia kurang dari 50 tahun. 1
Sebag Sebagia ian n besa besarr orang orang mengi mengira ra bahwa bahwa deme demensi nsiaa adala adalah h penya penyaki kitt yang yang hanya hanya diderita oleh para Lansia, kenyataannya demensia dapat diderita oleh siapa saja dari semua tingkat usia dan jenis kelamin (Harvey, R. J. et al. 2003). Untuk mengurangi risiko, otak perlu dilatih sejak dini disertai penerapan gaya hidup sehat. (Harvey, R. J., Robinson, M. S. & Rossor, M. N, 2003).
Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah seminar klinis dengan memfokuskan pada salah satu topik klinis yaitu demensia.
BAB II ISI
Definisi
Menurut Emil Kraepelin (1856-1926), seorang psikiatri Jerman pada tahun 1893. 1893.
Kraepe Kraepelin lin menyebu menyebutkan tkannya nya dengan dengan istilah istilah “dementi “dementia a praecox”. praecox”. Istila Istilah h
dementia praecox berasal dari bahasa Latin “dementis “dementis”” dan “ precocious” precocious”,, mengacu pada situasi dimana seseorang seseorang mengalami kehilangan kehilangan atau kerusakan kemampuankemampuankema kemamp mpua uan n menta mentalny lnyaa seja sejak k dini. dini. Menur Menurut ut Krae Kraepe peli lin, n, “dementi dementia a praecox praecox”” merupakan proses penyakit yang disebabkan oleh penyakit tertentu dalam tubuh. Dementia praecox meliput meliputii hilangny hilangnyaa kesatua kesatuan n dalam dalam pikira pikiran, n, perasa perasaan, an, dan tingkah tingkah laku. Menurut orang awam istilah istilah ini disebut suatu kepikunan yaitu istilah istilah deskripsi umum bagi kemunduran kemampuan intelektual hingga ke titik yang melemahkan fungsi sosial dan pekerjaan. Demensia terjadi secara sangat perlahan selama selama bertahu bertahun-ta n-tahun; hun; kelema kelemahan han kogniti kognitiff dan behavio behavioral ral yang hampir hampir tidak tidak terliha terlihatt dapat dapat didetek dideteksi si jauh jauh sebelum sebelum orang orang yang bersang bersangkuta kutan n menunj menunjukka ukkan n henda hendaya ya yang yang jela jelass (Sma (Small ll dala dalam m Davis Davison on dkk, dkk, 2006 2006). ). Hal Hal yang yang sama sama juga juga dikemu dikemukaka kakan n oleh oleh Pudjona Pudjonarko rko (2010) (2010) bahwa bahwa demensia demensia sering sering diangga dianggap p proses proses yang normal pada orang tua, karena merupakan proses penuaan karena Lansia selain mengalami kemunduran fisik juga sering mengalami kemunduran fungsi intelektual. intelektual. Sedangkan menurut Grayson (2004) menyebutkan bahwa demensia demensia bukanlah bukanlah sekedar sekedar penyakit penyakit biasa, melainkan melainkan kumpulan kumpulan gejala yang disebabkan disebabkan beberapa beberapa penyakit atau atau kondisi tertentu tertentu sehingga sehingga terjadi terjadi perubahan perubahan kepribadian kepribadian dan tingkah laku.
3
Dalam Durand dan Barlow (2006) demensia adalah onset-gradual fungsi otak yang melibatkan kehilangan ingatan, ketidakmampuan mengenali berbagai objek objek atau wajah, wajah, dan kesuli kesulitan tan dalam dalam merenca merencanakan nakan dan penala penalaran ran abstra abstrak. k. Keadaan ini berhubungan dengan frustasi dan kehilangan semangat. Menurut WHO dalam Clin Clinic ical al Desk Deskri ript ptio ions ns and and Diag Diagno nost stic ic Guid Guidel elin ines es for for Me Ment ntal al and and Behavioural Behavioural Disorders Disorders dan International International Classi Classificatio fication n of Diseases Diseases (10th Revision) (ICD-10) (2008) demensia memiliki ciri-ciri yang harus ada diantaranya: Kemu Kemund ndur uran an
kema kemamp mpua uan n
inte intele lekt ktua uall
teru teruta tama ma
memo memori ri
yang yang
samp sampai ai
menganggu menganggu aktivitas-akt aktivitas-aktivitas ivitas keseharian keseharian sehingga sehingga menjadikan menjadikan penderita penderita sulit bahkan tidak mungkin untuk hidup secara mandiri. Mengalami kemunduran dalam berfikir, merencanakan dan mengorganisasikan hal-hal dari hari ke hari. Awalny Awalnya, a, mengal mengalami ami kesuli kesulitan tan menyebu menyebutkan tkan nama-na nama-nama ma benda, benda, orienta orientasi si waktu, tempat. Kemunduran pengontrolan emosi, motivasi, perubahan dalam perilaku sosial yang tampak dalam kelabilan emosi, ketidak mampuan melakukan ritual keseharian, apatis (tidak peduli) terhadap perilaku sosial seperti makan, berpakaian berpakaian dan interaksi interaksi dengan dengan orang orang lain. Ada bermac bermacamam-mac macam am jenis jenis demens demensia, ia, menurut menurut Durland Durland dan Barlow Barlow (200 (2006) 6) ada ada lima lima golo golong ngan an deme demens nsia ia berd berdas asar arka kan n etio etiolo logi giny nyaa yang yang tela telah h didefi didefinis nisikan ikan yaitu yaitu : (1) demensi demensiaa tipe tipe Alzheim Alzheimer, er, (2) demens demensia ia vaskular vaskular,, (3) demensia larena kondisi medis umum, (4) demensia menetap yang diinduksi oleh substansi tertentu, dan (5) demensia karena etiologi ganda/multiple, (6) demensia yang tak tergolongkan. Demens Demensia ia Alzheim Alzheimer er adalah adalah demensi demensiaa yang paling paling banyak banyak terjadi terjadi dan dicirikan oleh kemunduran intelektual yang progresif. Faktor risiko utama adalah
usia yang lanjut, keturunan dan trauma kepala. Demens Demensia ia vaskule vaskulerr (multi (multi infrak) infrak) adalah adalah demensi demensiaa kedua kedua yang banyak banyak terjdai setelah demensia Alzheimer. Demensia vaskuler seringkali dicirikan oleh step-wise), adanya tanda dan gejala tertentu seperti kemunduran yang bertahap ( step-wise ), riwayat sroke atau hipertensi, bukti adanya aterosklerosis, gejala neurologis fokal, dan emosi stabil. Sebab-Sebab
Penyebab secara biologis Adanya penumpukan protein yang lengket yang disebut anyloid plauques yang berakumulasi berakumulasi di di otak pada pada penderita penderita demensia. demensia. Plak Plak amiloid amiloid juga ditemuka ditemukan n pada lansia yang tidak memiliki gejala-gejala gejala-gejala demensia, demensia, tetapi juga dalam jumlah jumlah yang jauh lebih sedikit (Bourgeois (Bourgeois dkk dalam Durand dan Barlow, Barlow, 2006) Di dalam otak ditemukan jaringan abnormal (disebut plak senilis dan serabut saraf yang semrawut) dan protein abnormal, yang bisa terlihat pada otopsi. Demens Demensia ia sosok sosok Lewy Lewy sangat sangat menyer menyerupai upai penyaki penyakitt Alzheim Alzheimer, er, tetapi tetapi memiliki perbedaan dalam perubahan mikroskopik yang terjadi di dalam otak. Penyebab Penyebab yang lain dari dari demensi demensiaa adalah adalah seranga serangan n stroke yang berturutberturutturut.Stroke turut.Stroke tunggal ukurannya kecil dan menyebabkan kelemahan yang ringan atau kelemahan yang timbul secara perlahan. Stroke kecil ini secara bertahap bertahap menyebabkan menyebabkan kerusakan kerusakan jaringan jaringan otak, daerah otak yang mengal mengalami ami kerusak kerusakan an akibat akibat tersum tersumbat batnya nya aliran aliran darah darah disebu disebutt infark. infark. Demensia yang berasal dari stroke kecil disebut disebut demensia demensia multi-infark. multi-infark. Sebagian besar penderitanya memiliki tekanan darah tinggi atau kencing manis, yang keduanya menyebabkan kerusakan pembuluh darah di otak. 5
Demensi Demensiaa juga juga bisa bisa terjadi terjadi setela setelah h seseor seseorang ang mengal mengalami ami cedera cedera otak otak atau atau cardiac arrest . Penyebab lain dari demensia adalah penyakit parkinson, penyakit penyakit pick, AIDS, AIDS, penyakit penyakit paru, ginjal, ginjal, gangguan gangguan darah, gangguan gangguan nurtrisi, keracunan metabolism, diabetes. Penyebab biologis demensia tidak diketahui penyebabnya hanya saja masalah kerusakan cortex (jaringan otak). Penelitian otopsi mengungkapkan bahwa lebih lebih dari setenga setengah h pender penderita ita yang meningg meninggal al karena karena demensi demensiaa senile senile mengalami penyakit Alzheimer jenis ini. Pada kebanyakan penderita, besar kasar otak pada saat otopsi jauh lebih rendah yang ventrikel dan sulkus jauh lebih lebih besa besarr diban dibandin dingk gkan an yang yang norma normall yang yang seuku seukura ran n usia usia ters tersebu ebut. t. Demielinasi dan peningkatan kandungan air pada jaringan otak ditemukan berdekatan berdekatan dengan ventrikel ventrikel lateral lateral dan dalam beberapa beberapa daerah lain di bagian
dalam
hemifsfer hemifsfer
serebrum serebrum
pad
penderita penderita
manula
( http://www.scrib.com/doc/24799498/DEMENSIA http://www.scrib.com/doc/24799498/DEMENSIA ). Faktor genetik yang berhubungan dengan apoprotein E4 (Apo E4), alela (4) kromosom kromosom 19 pada penderita Alzheimer familial/sporadic familial/sporadic.. Mutasi Mutasi 21,1, 14 awal penyakit. Penyebab lainnya yaitu neorotransmiter lain yang berkurang (def (defis isit it))
yait yaitu u
non adrene adrenerg rgic ic pres presin inap apti tik, k, sero seroto tonin nin,,
soma somato tost stat atin, in,
corticotrophin, releasing faktor, glutamate, dll.
Penyebab secara psikologis Pende Penderi rita ta yang yang menga mengala lami mi depr depres esii memi memili liki ki risi risiko ko dua kali kali lebi lebih h besa besar r mengalami demensia. Hal ini diperkuat dari hasil penelitian oleh Epidemi oleh Epidemiolog ological ical Pathways Pathways Follow-Up Follow-Up Study Study yang dilakukan selama lima tahun pasien yang sudah di diagnosis menderita demensia dikeluarkan dari penelitian ini (……) Selama periode lima tahun 36 dari 445, atau 7.9 persen dari pasien diabetes dengan depresi berat didiagnosis dengan demensia. Di antara 3.382 pasien dengan diabetes saja, 163 atau 4,8 persen mengembangkan gejala demensia. Para peneliti
menemukan hasil bahwa depresi berat dengan diabetes mengalami peningkatan 2.7 kali kali lipat lipat untuk untuk mengala mengalami mi demens demensia, ia, dibandi dibanding ng dengan dengan pasien pasien diabete diabetess tanpa tanpa mengalami depresi berat. Depres Depresii meningk meningkatka atkan n risiko risiko demensi demensia, a, karena karena kelaina kelainan n biologi biologiss afekti afektiff ini berhubungan berhubungan dengan penyakit, penyakit, termasuk termasuk tingginya tingginya kadar hormon stres kortisol, kortisol, atau masalah sistem saraf otonom yang dapat mempengaruhi jantung, pembekuan darah. darah. Selain Selain itu faktorfaktor-fakt faktor or lain lain yang meningk meningkatka atkan n risiko risiko demens demensia ia karena karena perilaku perilaku umum dalam kondisi kondisi seperti seperti merokok, merokok, makan makan berlebihan, berlebihan, kurang kurang olahraga, olahraga, dan kesulitan dalam mengikuti rejimen pengobatan dan perawatan.
Penyebab secara sosial Gaya hidup seseorang mungkin melibatkan kontak dengan faktor-faktor yang dapa dapatt menye menyebab babka kan n deme demensi nsia, a, misal misalnya nya penya penyala lahan han subs substa tans nsii yang yang dapat dapat meng mengak akib ibat atka kan n
deme demens nsia ia..
Gaya Gaya hidu hidup p
sepe sepert rtii
diet diet,,
olah olahra raga ga,,
dan dan
stre stress
mempengaruhi penyakit kardiovaskuler dan dapat membantu menentukan siapa saja yang akan mengalami demensia vaskuler. Gaya hidup yang sehat seperti diet, olah olahra raga ga dan dan kontr kontrol ol terha terhada dap p makan makanan an dapa dapatt memi meminim nimal alis isir ir kemun kemungk gkina inan n terjadinya stroke dan tekanan darah tinggi yang menyebabkan demensia vaskuler. Sedangkan gaya hidup yang tidak sehat seperti stres, tidak mengontrol makanan, jarang berolahraga berolahraga dapat meningkatkan meningkatkan risiko terkena stroke dan tekanan darah tinggi yang menyebabkan demensia vaskuler. Faktor-faktor kultural juga dapat memengaruhi seseorang mengalami demensia. Sebagai contoh, hipertensi dan stroke menonjol di kalangan orang-orang AfrikaAmerika dan orang-orang Asia-Amerika tertentu (Cruickshank dan Beevers dalam Durand dan Barlow, 2006), yang menjelaskan mengapa demensia vaskular lebih sering dialami oleh kelompok ini. Hal ini terjadi akibat gaya hidup yang kurang sehat seperti dikalangan orang-orang Afrika-Amerika yang sering mengkonsumsi alkohol dan makanan-makanan cepat saji dan berpengawet yang meningkatkan 7
risiko terkena hieprtensi dan stroke yang menyebabkan demensia varskuler ( de la Monte, et all dalam Durand dan Barlow, 2006).
Penyebab secara spiritual Q.S An-Nahl: 70, Q.S Al-Hajj:5 , Q.S Yassin:68 yang menjelaskan bahwa seorang manusia dapat bertambah umurnya akan mengalami penurunan ingatan yang dapat menyebabkan umurnya akan mengalami mengalami penurunan ingatan yang dapat menyebabkan pikun atau lupa. Berkait Berkaitan an dengan dengan ini Ibnu Khaldu Khaldun n mengung mengungkap kapkan kan bahwa bahwa akal memili memiliki ki fungsi yaitu kerja otak baik kognitif maupun imajinatif dan dengan jelas tersirat dan tersurat pada Al-qur’an (QS. Al’anfal:8 dan Al’A’raf: 9). Sebagaimana fungsi akal adalah tempat untuk berfikir maka manusia haruslah menggunakan apa yang telah diberikan Allah dengan optimal yaitu untuk mentafakkuri dan mentadabburi ayatayat Allah baik yang tertulis dalam Al-Qur’an maupun di alam semesta. Jika akal manusia tidak digunakan dengan semestinya maka akal tersebut akan kehilangan fung fungsi sinya nya “otak “otak berfi berfikir kir”, ”, sela selanju njutn tnya ya diam diambi bill alih alih oleh oleh otak otak binat binatang ang yang yang dicirikan oleh nafsu tak terkendali yang bersifat kepemilikan dan seksualitas. Hal yang serupapun serupapun dikemukakan dikemukakan oleh ahli neorologi bahwa fungsi otak akan semakin menuru menurun n ketika ketika sedikit sedikit mendap mendapatka atkan n stimul stimulasi asi,, saat saat hal terseb tersebut ut terjadi terjadi maka neuron-neuron dalam otak akan semakin melemah dan mati sehingga akan memicu gangguan fungsi kognitif yang cukup signifikan. Jika otak berfikir “mati” maka fungsi-fungsi fungsi-fungsi kognisi manusia seperti; bahasa dan memori memori kognitif kognitif akan rusak dan kehilangan kemampuan berfikir terutama kalkulasi bahasa dan matematis logis dan kesulitan kesulitan untuk memberikan respon atas setiap stimulus stimulus yang masuk (Hasanuddin, (Hasanuddin, 2010).
Pendekatan Menurut Aliran-aliran
Sudut pandang behaviorisme Demensi Demensiaa
dapat dapat disebabka disebabkan n oleh oleh salah salah satunya adalah adalah penggu penggunaan naan
obat-obatan terlarang dan alkohol, seseorang yang menggunakan obat-obatan sela selain in memi memili liki ki faktor faktor inte interna rnal, l, juga juga meme memeil ilik ikii fakt faktor or ekst ekster ernal nal untuk untuk mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan alkohol. Misalnya saja stress dalam menjalani persoalaan hidup, kemudian ia memutuskan untuk mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol setelah ia melihat teman-teman yang mengkonsumsi obat-obatan obat-obatan dan alkohol (lingkungannya (lingkungannya merupakan merupakan lingkungan lingkungan dengan orangorang orang yang yang seri sering ng mengk mengkons onsum umsi si obatobat-oba obata tan n dan alko alkohol hol). ). Sehin Sehingg ggaa ia mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol untuk menghilangkasn stresnya, hal inilah yang akan menyebabkan ia dapat mengalami demensia. Sudut pandang Neuropsikologi Pendeka Pendekatan tan ini memanda memandang ng bahwa bahwa demensi demensiaa terjadi terjadi karena karena adanya adanya kesalahan dalam menggunakan fungsi otak. Terkait hal ini, jika short term memory tidak digunakan secara optimal, maka fungsi rehearsal pada rehearsal pada long term memory pun akan terganggu terganggu akibat akumulasi akumulasi dari tindakan tindakan yang tidak benar. Selain itu, ditinjau dari stuktur otak itu sendiri lama-kelamaan lama-kelamaan sel neuron yang ada di otak akan melemah dan akhirnya mati karena kurangnya pemberian stim stimul ulus. us. Jika Jika hal ini dibia dibiarka rkan n berke berkepan panjan janga gan n maka maka pote potensi nsi sese seseor orang ang mengalami demensia akan lebih tinggi. Sudut pandang kognitif Menurut Menurut sudut pandang pandang ini, orang orang yang mengala mengalami mi demens demensia ia bisa disebabkan karena stigma berfikir yang salah yaitu menganggap sesuatu ‘’lupa” bahkan “pikun” adalah hal yang wajar karena disebabkan disebabkan oleh faktor usia. Terkait ini seseorang tidak berusaha untuk menjaga memori yang dimilikinya atau atau sekedar sekedar melakuk melakukan an senam senam otak. otak. Kecende Kecenderung rungan an manusi manusiaa untuk untuk malas malas berfikir berfikir misal melakukan melakukan hitungan sederhana sederhana tanpa menggunakan menggunakan kalkulator kalkulator inila inilah h salah salah satu satu fakto faktorr yang yang turut turut memp mempeng engar aruhi uhi kele kelema mahan han otak otak untuk untuk 9
berfikir. berfikir. Sudut pandang psikologi islami Berdasarkan Berdasarkan tinjauan dari Al Qur’an, manusia dibekali kelebihan kelebihan untuk berpikir berpikir dimana hal tersebut tersebut terletak pada fungsi otak otak itu sendiri. Bahkan Allah Allah menjelaskan kedudukan manusia yang tidak mau menggunakan otaknya untuk berfikir berfikir lebih rendah dari binatang ternak. (QS. Al A’araf: A’araf: 7: 179). Penjelasan dari binatang ternak disini adalah sebuah kiasan yang bisa diinterpretasikan dengan kemampuan berfikir manusia yang tidak manusiawi (mengutamakan nafsu biologis semata), kemampuan berfikir manusia yang sudah tidak logis, sistem sistematis atis,, disori disorienta entasi, si, bahkan bahkan kemundu kemunduran ran intelekt intelektual. ual. Dengan Dengan demikia demikian n sudah disinggung dalam Al-Qur’an bahwa otak yang telah diberikan Allah SWT harus digunakan secara optimal.
Gejala
Gejala-gejala klinis demensia menurut Yatim (2003) meliputi: Hilang atau menurunnya daya ingat serta penurunan intelektual. Kadang-kadang gejala ini begitu ringan hingga luput dari perhatian pemeriksa bahkan dokter dokter ahli ahli yang berpengal berpengalaman aman sekalipun. sekalipun. Penderita kurang perhatian terhadap sesuatu yang merupakan kejadian seharihari dan tidak mampu berfikir jernih atas kejadian yang di hadapi seharihari, kurang inisiatif, serta mudah tersinggung. Kurang perhatian dalam berfikir. Emosi Emosi yang mudah mudah berubah berubah-uba -ubah h terliha terlihatt dari dari mudahny mudahnyaa gembira gembira,, tertaw tertawaa terbahak-bahak lalu tiba-tiba sedih berurai air mata hanya karena sedikit pengaruh pengaruh lain.
Muncul Muncul reflek reflekss sebagai sebagai tanda tanda regres regresii (kemund (kemunduran uran kualita kualitass fungsi fungsi sepert seperti: i: refleks mengisap, rrefleks memegang, dan refleks glabella). Banyak Banyak perubah perubahan an perila perilaku ku diakibat diakibatkan kan oleh oleh penyaki penyakitt syaraf, syaraf, maka maka terliha terlihatt dalam bentuk lain yang dikaburkan oleh gejala penyakit syaraf. Pada gejala gejala klinis klinis usia usia lanjut lanjut telihat telihat dari penuru penurunan nan perkem perkembang bangan an pemahaman pemahaman yang terlihat terlihat sebagai sebagai berikut: berikut: Penurunan daya ingat. Salah satu gangguan pengamatan: Aphasia Aphasia (kurang lancar berbahasa). Apraxia (tidak ada kemauan). Agnosia Agnosia (kurang mampu merasakan rangsangan bau, penciuman dan rasa). Penurunan pengamatan timbul secara bertahap dan terus menurus dari waktu ke waktu sehingga menggangu kerja dan hubungan masyarakat. Onset
Onset Onset muda muda demens demensia ia menunj menunjuk uk kepada kepada mereka mereka yang mengem mengembang bangkan kan demensia sebelum usia 65 ( previosly previosly disebut 'pra-pikun' demensia); onset akhir demensia mulai menunjuk kepada mereka yang mengembangkan penyakit setelah berusia berusia lebih dari dari 65 ('pikun' ('pikun' demensia). demensia). Perbeda Perbedaan an antara antara awal awal dan akhir akhir penyak penyakit it onset onset klinis klinis masih masih memili memiliki ki utilitas karena etiologi dan ciri-ciri orang dengan demensia berbeda antara onset muda muda dan dan
onse onsett akhi akhir, r, dan dan
oran orangg-or oran ang g deng dengan an deme demens nsia ia dipe diperk rkir irak akan an
membutuhkan pendekatan yang berbeda. AD (Alzheimer Dieases) menyumbang sekitar 60% dari semua kasus; penyebab umum lainnya pada orang tua termasuk penyakit penyakit serebrovaskular serebrovaskular (demensia (demensia vaskular vaskular (VAD)) (VAD)) dan demensia demensia dengan badan 11
Lewy (DLB) akuntansi selama 15-20% dari kasus masing-masing. Dalam kasus young onset onset , frontotemporal dementia (FTD) juga merupakan penyebab terbesar ke dua setelah Alzheim setelah Alzheimer er diaeses. diaeses. Penye Penyeba bab b deme demensi nsiaa lainn lainnya ya term termas asuk uk penya penyaki kitt degene degenera rati tiff lainn lainnya ya (misal (misalnya, nya, penyaki penyakitt hungting hungtington ton), ), penyaki penyakitt prion prion (penyak (penyakit it Creutzf Creutzfeld eldt-J t-Jakob akob (CJD)) HIV dan beberapa beracun dan gangguan metabolisme (misalnya, alkohol yang berhubungan dengan demensia). Demensia juga berkembang antara 30-70% dari orang-orang dengan penyakit parkinson, namun tergantung pada durasi dan usia (the british psychology & Gaskell. 2007)
Prevalensi
Alzheimer’s Alzheimer’s Disease Disease International International (ADI) (ADI) 2008 memperkirakan bahwa ada sekitar 30 juta jiwa di dunia yang mengalami demensia dengan 4,6 juta yang memiliki kasus-kasus baru disetiap tahunnya. Jumlahnya akan meningkat lebih dari 100 juta jiwa pada tahun 2050. Perkiraan ini diperoleh berdasarkan penelitian pada populasi populasi terperinci terperinci terhadap terhadap prevelens prevelensii demensia demensia di Negara-neg Negara-negara ara yang berbeda. Tabel Tabel 1: ratarata-ra rata ta kemun kemuncu culan lan dan preva prevalen lensi si demen demensia sia ber berdas dasar arkan kan penelitian orang eropa di Negara maju
Kelompok
Kemunculan tahunan per 100
Prevalensi (%)
usia 60-64
Laki-laki – Perempuan 0.2 0.2
Laki-laki - Perempuan 0.4 0.4
65-69
0.2
0.3
1.6
1.0
70-74
0.6
0.5
2.9
3.1
75-79
1.4
1.8
5.6
6.0
80-84
2.8
3.4
11.0
12.6
85-89
3.9
5.4
12.8
20.2
90+ 4.0 8.2 22.10 30.8 Prevalensi yang ditunjukkan pada laki-laki dan perempuan kedua-duanya meningkat tiap 5 tahunnya setelah usia 65 tahun. Demensia kebanyakan merupakan
penyakit penyakit orang tua, tetapi 2 % darinya dialami dialami oleh orang-orang di bawah usia 65 tahun tahun.. Seda Sedangk ngkan an pada pada Nega Negara ra berke berkemb mbang ang juml jumlah ah orang orang-o -ora rang ng tua tua akan akan menin meningk gkat at 200% 200% diband dibanding ingkan kan pada pada Nega Negara ra maju maju pada pada tahun tahun 2020 2020.. Pada Pada prevalensi prevalensi baru yang yang dipublikasikan dipublikasikan tahun tahun 2008 2008 mengungkapkan mengungkapkan bahwa bahwa penaksiran penaksiran yang dipaparkan mengarah kepada penaksiran yang terlalu terlalu rendah pada prevalensi prevalensi dan jumlah orang-orang yang mengalami demensia pada negara maju. Table 2: Perkiraan consensus ADI terhadap prevalensi demensia (%) oleh Negara-negara WHO dan kelompok usia. A= Negara dengan tingkat mort mortal alit itas as pali paling ng rend rendah ah ; E= Nega Negara ra-n -neg egar ara a deng dengan an ting tingka katt mortalitas mortalitas paling tinggi (2008).
WHO
region
Description
60-
65-
70-
75-
80-
85+
69 1.5
74 3.6
79 6.0
84 2.2
24.8
EURO
(A)
W Eropa
64 0.9
EURO EURO AMRO AMRO AMRO EMRO
(B) (C) (A) (D) (C) (B)
E Eropa E Eropa N Amerika S Amerika S Amerika Timur
0.9 0.9 0.8 0.8 0.7 0.9
1.3 1.3 1.7 1.7 1.5 1.8
3.2 3.2 3.3 3.4 2.8 3.5
5.8 5.8 6.5 7.6 6.2 6.6
12.2 11.8 12.8 14.8 11.1 13.6
24.7 24.5 30.1 33.2 28.1 25.5
(D)
Tengah N Africa,
1.2
1.9
3.9
6.6
13.9
23.5
EMRO
Timur
WPRO WPRO
(A)
Tengah Jepang,
0.6
1.4
2.6
4.7
10.4
22.1
(B)
Australia Cina dan 0.6
1.7
3.7
7.0
14.4
26.2
1.7
3.4
5.7
10.8
17.6
Negaranegara
SEARO
(B)
tetangga Indonesia,
13
1. 1.0
Srilangka,
SEARO
(D)
Thailand India dan 0.4
0.9
1.8
3.7
7.2
14.4
0.3
0.6
1.3
2.3
4.3
9.7
0.5
1.0
1.9
3.8
7.0
14.9
Negaranegara
AFRO
(D)
tetangga Bagian gurun sahara
AFRO
(E)
Afrika Bagian gurun sahara Afrika
Dari hasil data epidemiologi mengungkapkan bahwa prevalensi terhadap kecenderungan demensia pada negara berkembang lebih rendah dibanding pada Negara Negara maju (lihat. (lihat. Tabel 2). Perbedaan Perbedaan ini bisa disebabkan disebabkan karena kemampuan kemampuan survive orang-orang yang berada di Negara berkembang lebih rendah dari pada orang-orang yang ada pada Negara maju. Alasan-alasanya adalah karena adanya perbedaan perbedaan budaya dalam hal ini demensia ringan sering diabaikan diabaikan dan deteksi dini terhadap faktor risiko yang rendah seperti merokok dan penyakit kardiovaskular. Selain itu juga pada negara miskin, hanya sedikit orang-orangnya yang mampu bertahan bertahan hidup sampai sampai usia 65 tahun. Namun, Namun, tidak menutup kemungkinan kemungkinan bahwa bentuk-bentuk bentuk-bentuk ketidak normalan normalan dan tingkat mortalitaspu mortalitaspun n terjadi terjadi pada negara maju. Sehingga pertanyaannya adalah akankah prevalensi demensia mengarah pada beban yang semakin semakin meningkat meningkat pada negara negara yang lebih lebih miskin. Meskipun Meskipun sekarang sekarang tampak bahwa orang-orang dengan gangguan demensia hidup pada negara-negara berkembang berkembang yaitu yaitu 60% pada tahun tahun 2001 2001 dan eningkat eningkat 71% di di tahun 2040. 2040. Dengan Dengan demikia demikian n dapat dapat dimenge dimengerti rti bahwa bahwa meningk meningkatn atnya ya usia harapa harapan n
hidu hidup p
aka akan
meni mening ngka katk tkan an
pula ula
popu popula lassi
dem demensi ensia. a. Peng Pengar aruh uh lain lain dar dari
meningkatnya usia harapan hidup adalah meningkat pula penyakit kardiovakuler antara antara lain stroke stroke yang mening meningkat kat pada usia 65 tahun tahun dan telah telah diketa diketahui hui dan disepakati sebagai penyebab demensia vaskuler. Terapi
Hasil dari consensus epidemiologi di atas menyatakan bahwa prosentase untuk untuk prevale prevalensi nsi orang orang yang mengal mengalami ami demensi demensiaa semaki semakin n mening meningkat kat setiap setiap tahunny tahunnya, a, sehingg sehinggaa perlu perlu diupay diupayakan akan tindaka tindakan-t n-tinda indakan kan promot promotif, if, prevent preventif if maupun kuratif. Baik bagi mereka tanpa masalah maupun yang sudah bermasalah sesuai dengan yang sudah dibahas di atas. Penanganan yang bisa dilakukan: Farmako Farmakolog logis is (dengan (dengan obat): obat): hal ini perlu perlu pemeri pemeriksaa ksaan n dan pertim pertimbang bangan an secara individual. Non-Farmakolog Non-Farmakologis is (tanpa obat): obat): hal ini bisa bisa dilakukan dilakukan oleh semua warga warga senior tanpa tanpa ada pertim pertimbang bangan an baik sebagai sebagai upaya upaya promot promotif, if, prefent prefentif if maupun maupun kuratif. Pena Penang ngan anan an
seca secara ra
farm farmak akol olog ogis is
yang yang
dila dilaku kuka kan n
(Yat (Yatim im,,
200 2003)
diantaranya: Mengobati penyakit-penyakit yang memperberat kejadian demensia. Mengobati gejala-geja gangguan jiwa yang mungkin menyertai demensia. Menga Mengata tasi si masa masala lah h penyi penyimp mpang angan an peri perila laku ku denga dengan n obat obat-ob -obat at pene penenan nang g (tranzquillizer dan hypnotic) serta memberikan obat-obatan anti kejang bila perlu. perlu. Intervensi lain yaitu dengan antipsykotics, antipsykotics, Anxiiolitycs, Anxiiolitycs, Selegiline, Selegiline, Antimanic Antimanic drugs,Acetlcholinesterase inhibit ( inhibit ( Gaskel, 2007) 15
Konse Konsep p
penan penanga gana nan n
NonNon-far farma makol kolog ogis is
bisa bisa
mengg mengguna unakan kan
rekre rekreasi asi
terapeu terapeutik tik.. Konsep Konsep ini bermanf bermanfaat aat untuk untuk meningk meningkatka atkan n dan memper mempertaha tahankan nkan kebu kebutu tuha han n
psik psikos osos osia iall
warg wargaa
seni senior or
sert sertaa
bert bertuj ujua uan n
meni mening ngka katk tkan an
dan dan
mempertahankan kepercayaan diri, motivasi, mobilitas tantangan, interaksi sosial dan kebugaran mental. Aktivi Aktivitas tas-akt -aktivit ivitas as yang memili memiliki ki dampak dampak terape terapeutik utik (Kusum (Kusumopu oputro tro & Sidiarto,2006) diantaranya: Reminisensi Orientasi realitas Stimulasi kognitif Stimulasi sensorik Stimulasi fisik (berupa gerak dan latihan otak, GLO) Pelak Pelaksan sanaa aan n progr program am dila dilakuk kukan an denga dengan n juml jumlah ah pese pesert rtaa yang yang tida tidak k terlam terlampau pau banyak, banyak, dipimp dipimpin in seorang seorang koordina koordinator tor yang memaham memahamii konsep konsep ini. Peserta harus dalam kelompok kebersamaan. Aktivi Aktivitas tas reminis reminisens ensii dilakuka dilakukan n dengan dengan berbinc berbincangang-binc bincang ang mengena mengenaii masa masala lah h yang yang lamp lampau au,, mengi menginga ngatt kemb kembal alii masa masa lamp lampau aunya nya denga dengan n memo memori ri episodi episodik k (mater (materii tentang tentang waktu waktu dan tempat tempat kejadia kejadian). n). Dengan Dengan mengak mengaktif tifkan kan memori episodik yang naratif, imajinatif dan emosional akan meningkatkan daya ingat ingat kembal kembali. i. Bersam Bersamaan aan dengan dengan aktivit aktivitas as tersebu tersebutt juga dilakuk dilakukan an aktivit aktivitas as orienta orientasi si nyata nyata dengan dengan menginga mengingatkan tkan lokasi, lokasi, waktu waktu dan perang perang orang-o orang-orang rang di masa lampau. Sebagai aktivitas rekreasi terapeutik ini juga dilakukan stimulasi kognitif disebut juga memory training, memory retraining atau cognitive rehabilitation.
Aktivitas ini perlu ditambah dengan aktivitas fisik seperti senam ataupun menurut selera masing-masing. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kerja jantung dan paru untuk mengalirkan mengalirkan darah yang penuh oksigen oksigen ke bagian-bagian bagian-bagian tubuh terutama otak selain itu juga memiliki tujuan renovasi sel tubuh. Berbagai hal yang disebutkan tadi juga menguntungkan bagi kondisi klinis prademensia seperti mild cognitive cognitive impairment, impairment, MCI dan MCI dan vascular cognitive impairment, VCI serta kondisi klinis demensia vaskuler dan Alzeimer. Dalam jurnal yang meniliti melalui efek dari terapi musik terhadap lansia penderita penderita demensia demensia (Wall, (Wall, & Duffy, Duffy, 2010 ). Dalam jurnal tersebut tersebut dijelaskan dijelaskan melalu melaluii kebiasa kebiasaan an mendeng mendengarka arkan n music music walaup walaupun un secara secara singkat singkat akan akan sangat sangat bermanfaat bermanfaat untuk melatih melatih ingatan ingatan para lansia lansia penderitanya. penderitanya. Tingkat Tingkat kegelisahannya kegelisahannya pun akan akan menurun, menurun, termasuk termasuk perilaku perilaku agresif agresif verbal verbal maupun maupun non-verbal non-verbalnya. nya. Terapi lain dengan pendekatan psikososial adalah : Care giver : giver : mengoptimalkan kemampuan yang masih ada Mengurangi perilaku sulit Menjaga keselamatannya Memperbaiki kualitas hidup Mengurangi stres terhadap care giver Memberi kepuasaan kepada care giver
Prevensi
Untuk Untuk deteksi deteksi dini terhada terhadap p gangguan gangguan demensi demensia, a, tentunya tentunya kita kita harus harus memahami terlebih dahulu fungsi kognitif pada dementia syndrome yang berbeda dari dari proses proses normal normal penuaan penuaan.. Strateg Strategi-st i-strat rategi egi yang mungkin mungkin bisa menceg mencegah ah 17
terhadap demensia diantaranya: Mengetahui faktor-faktor risiko pada demensia dan sub tipe-tipenya. Perluasan pengetahuan seperti mengetahui faktor-faktor risiko yang bisa dimodifikasi Tanda Tanda bahwa bahwa modif modifik ikas asii (mer (meruba ubah) h) fakt faktor or risi risiko ko untuk untuk mengu mengura rangi ngi kemunculan demensia. Bebera Beberapa pa faktor faktor risiko risiko yang bisa bisa diminim diminimali alisir sir atau atau memili memiliki ki potens potensii modifiable: modifiable: Pengkonsumsian alkohol. Smoking. Obesitas. Hipertensi.
Hyperkolestero Hyperkolesteroaemia aemia (kadar kolesrterol yang melebihi 239 mg/mL dalam darah) terjadi akibat adanya akumulasi kolesterol dan lipid pada dinding pembuluh pembuluh darah. Luka kepala. Tingkat rendahnya folat rendahnya folat dan dan meningkatnya homocysteine. homocysteine. Depresi. Sedangkan faktor risiko demensia yang tidak bisa dilakukan modifikasi: Bertambahnya usia. Gen.
Jenis kelamin. Memiliki learning disability (kesulitan belajar). Terapi penggantian estrogen bisa dilakukan, hal ini berhubungan dengan penurunan penurunan risiko demensia demensia tipe Alzheirmer Alzheirmer di kalangan kalangan perempuan perempuan (Shepherd (Shepherd dalam dalam Durand Durand dan Barlow Barlow,, 2006). 2006). Penelit Penelitian ian sebelu sebelumnya mnya menunju menunjukkan kkan bahwa bahwa penanganan penanganan yang baik baik terhadap terhadap hipertensi hipertensi sistolik sistolik juga juga mengurangi mengurangi risiko risiko demensia demensia (Clarke dalam Durand dan Barlow, 2006). Karena kemungkinan perannya dalam perkembangan perkembangan demensia, demensia, penanganan penanganan dan pencegahan pencegahan yang baik terhadap terhadap stroke mestin mestinya ya mengura mengurangi ngi demensi demensiaa yang terkait terkait dengan dengan penyak penyakit it serebr serebrovas ovaskula kular. r. Upaya-upaya keselamatan yang menyebabkan perluasan reduksi trauma kepala dan paparan paparan neurotoksin neurotoksin mungkin mungkin juga juga ikut membantu membantu usaha usaha ini.
Kualitas Hidup
Penderita demensia sering terbangun dari tidur malamnya dan panik karena tidak mengetahui berada di mana, berteriak-teriak dan sulit untuk ditenangkan. Selain itu juga penderita penderita demensia melakukan sesuatu yang kadang mereka sendiri tidak memahaminya. Tindakan tersebut dapat saja membahayakan dirinya sendiri maup maupun un oran orang g lain lain,, misa misalk lkan an mere mereka ka tiba tiba-t -tib ibaa meny menyal alak akan an komp kompor or dan dan meninggalkan begitu saja, merasa mampu mengemudikan kendaraan dan tersesat atau malah mengelami mengelami kecelakaan, atau juga menggunakan menggunakan pakaiain berlapis-lap berlapis-lapis is pada suhu suhu yang panas. panas. Penderita Penderita demensia demensia rentan rentan juga terhadap terhadap depresi depresi dan frustas frustasii akibat ketidakmampuannya melakukan tugas sehari-hari. Dukung Dukunganan- dukunga dukungan n yang bisa diberi diberikan kan untuk untuk membant membantu u pender penderita ita demensia: Pelajari lebih dalam tentang demensia.
19
Cura Curahka hkan n kasih kasih saya sayang ng dan beru berusah sahaa untuk untuk tenan tenang g dan dan sabar sabar dalam dalam menghadapi penderita. Berusaha memahami apa yang dirasakan penderita. Perlak Perlakukan ukan penderi penderita ta demensi demensiaa sebagai sebagaimana mana biasa, biasa, tetap tetap hormat hormatii dan usahakan untuk tidak berdebat dengan penderita. Bantu penderita dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang lambat laun akan mengalami penurunan. Menjalani kegiatan mandi, makan, tidur dan aktivitas lainnya secara rutin, bisa memberikan rasa keteraturan kepada penderita. Mempertahankan lingkungan yang familiar akan membantu penderita tetap memili memiliki ki orienta orientasi. si. Kalende Kalenderr yang besar, besar, cahaya cahaya yang terang, terang, jam dinding dengan angka-angka yang besar atau radio juga bisa membantu membantu penderita penderita tetap memiliki memiliki orientasi. orientasi. Menyem Menyembuny bunyikan ikan kunci kunci mobil mobil dan memasan memasang g detekt detektor or pada pada pintu pintu bisa bisa membantu mencegah terjadinya kecelekaan pada penderita yang senang berjalan-jalan. berjalan-jalan. Ayat Al-Qur’an
Beberapa dalil Al-Qur’an yang berkaitan mengenai demensia antaranya: Q.S An Nahl ayat 70 “Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Mengetahui lagi lagi Maha Kuasa.”
Q.S Al Hajj ayat 5 “ Hai manusia, manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna sempurna kejadiannya kejadiannya dan yang tidak sempurna, sempurna, agar Kami jelaskan jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, ditentukan, kemudian kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurn umurnya ya samp sampai ai pikun pikun,, supay supaya a dia tidak tidak meng menget etahu ahuii lagi lagi sesu sesuat atupu upun n yang yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila tela telah h Kami Kami turu turunk nkan an air air di atas atasny nya, a, hidu hidupl plah ah bumi bumi itu itu dan dan subu suburl rlah ah dan dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” indah.”
Q.S Yaa Siin ayat 68 “ Dan barangsiapa barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan kembalikan dia kepada kejadian(nya) . Maka apakah mereka tidak memikirkan?” memikirkan?”
“ Bacalah dengan nama TuhanMu yang menciptakan, menciptakan, Dia telah menciptakan menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah dan TuhanMulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (Q.S. Al-Alaq: 1-5). Dalam Dalam ayat ini terkandu terkandung ng makna makna akan pentingn pentingnya ya membaca membaca,, maksud maksud membaca disini bukanlah hanya membaca buku cetak akan tetapi juga membaca “buku” “buku” alam semest semestaa (ayat(ayat-ayat ayat kauniyyah) kauniyyah) denga dengan n mere merenun nungi gi dan berf berfiki ikir r tentangnya. Di sisi lain selain membaca bisa menambahkan ilmu pengetahuan, memb membaca aca juga juga memb member erik ikan an manfa manfaat at bisa bisa terhi terhinda ndarr dari dari penya penyaki kitt demens demensia. ia. Menurut penelitian Coffey menyatakan bahwa dengan membaca, seseorang bisa menciptakan semacam lapisan penyangga yang melindungi dan mengganti rugi perubahan perubahan otak. Hal ini dibuktikan dibuktikan dengan dengan meneliti meneliti struktur otak otak 320 orang berusia berusia 21
66-99 tahun yang terkena demensia.
BAB III
Kesimpulan
Para Para ahli ahli sepak sepakat at mende mendefi finis nisik ikan an deme demensi nsiaa sebag sebagai ai gangg gangguan uan fung fungsi si kogni kogniti tiff beru berupa pa kemu kemundu ndura ran n kema kemamp mpua uan n intel intelekt ektual ual hingg hinggaa ke titi titik k yang yang mele melema mahk hkan an fung fungsi si sosi sosial al dan dan peke pekerj rjaa aan. n. Hal Hal ini ini dise diseba babk bkan an oleh oleh fakt faktor or biopsikososi biopsikososiorelig oreligi. i. Prevalensi Prevalensi yang mengalami mengalami gangguan ini selalu selalu meningkat meningkat tiap 5 tahunnya dan negara-negara maju memiliki potensi prevalensi yang lebih tinggi mengalami demensia dibandingkan negara-negara berkembang. Hal ini disebabkan karena negara maju memiliki harapan hidup yang lebih tinggi dibanding negara berkembang. berkembang. Onset orang yang mengalami mengalami gangguan gangguan ini cenderung cenderung pada orangorang di atas usia 65 tahun, akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika seseorang
bisa mengalami mengalami demensia demensia saat berusia masih muda. Terapi-ter Terapi-terapi api yang dilakukan dilakukan bisa berupa terapi farmakologis farmakologis dan terapi non farmakologis. farmakologis. Terapi non farmako farmakolog logii yang dapat dapat dilakuka dilakukan n adalah adalah dukungan dukungan dari dari keluarg keluarga, a, manipu manipulas lasii ling lingku kung ngan an dan dan pena penang ngan anan an pasi pasien en (ber (berup upaa lati latiha han n & reha rehabi bili lita tasi si). ). Pada Pada kenyata kenyataanny annyaa sebagia sebagian n besar besar demens demensia ia ini dapat dapat dicega dicegah h atau diobati diobati karena karena bersifat bersifat reversible reversible atau potensial potensial reversible reversible bila terdeteksi terdeteksi dini dan dilakukan dilakukan penatalaksanaa penatalaksanaan n yang tepat. tepat. Saran
untuk penulis selanjutnya seharusnya lebih menjabarkan menjabarkan bagian-bagian dari demensia (sub tipe-tipenya) kemudian perbedaan gejala-gejala dari sub tipe-tipe tersebut.
23