BAB I PENDAHULUAN
Orang sering menyebut ilmu pengetahuan forensik sebagai ilmu pengetahuan dea! hal ini karena karena dengan dengan ilmu ilmu forensi forensik k kita kita men"adi men"adi tahu segala segala sesuat sesuatu u yang yang tak diketah diketahui! ui! atau atau mengetahui sesuatu yang tadinya tidak kita ketahui#
Dalam Dalam dunia dunia penega penegakan kan hukum hukum di "aman "aman yang yang moderen moderen ini ilmu ilmu pengeta pengetahua huan n forens forensik ik merupakan hal yang $ital bagi kelangsungan penegakan hukum di dunia! karena tanpa ilmu pengetahuan forensik akan banyak kasus%kasus ke"ahatan yang tak akan terungkap# Untuk &ontoh kasus yang sederhana kita dapat melihat dari kasus kematian 'unir sang pahlaan hak asasi manusia di Indonesia yang meninggal dalam penerbangan pesaat (aruda menu"u Belanda# )oba kita bayangkan "ika tidak ada ilmu pengetahuan forensik di dunia ini! tentunya kita kita akan akan meng mengan angg ggap ap kasu kasuss kemat kematian ian 'uni 'unirr hany hanyala alah h sebua sebuah h kemati kematian an biasa biasa yang yang disebabkan oleh serangan "antung! tetapi dengan adanya ilmu pengetahuan forensik! kita "adi mengetahui mengetahui baha kematian 'unir disebabkan oleh Arsenic sebuah Arsenic sebuah *at kimia yang sering digu diguna naka kan n untu untuk k memb membun unuh uh kare karena na sang sangat at suli sulitt dila& dila&ak ak dan dan meny menyeb ebab abka kan n kemati kematian an menyeru menyerupai pai ge"ala ge"ala gastrointestinal yang hebat! atau orang aam menganggapnya terkena suatu penyakit + "antung ,#
-eperti dalam sebuah serial yang &ukup ternama di tele$isi +.%files, kita dapat menemukan istilah istilah /the the truth truth is out out ther theree0 +ken +kenya yata taan1 an1 kebe kebena naran ran ada ada di luar luar sana,! sana,! hal hal ini ini dapa dapatt menggambarkan bagaimana penyidikan forensik di dasari atau berdasar# 2alimat tersebut menggambarkan baha kenyataan atau kebenaran ada dalam setiap 3empat 2e"adian Perkara +32P, dan untuk menemukannya dilakukan dengan langkah ilmiah! yaitu mengumpulkan data! mengamati data! mengetes data! kemudian memformulasikan data! memodifikasi data dan membuat hipotesa hingga pada akhirnya hanya terdapat satu kesimpulan#
Itulah ilmu pengetahuan forensik! sebuah ilmu pengetahuan yang sangat memberikan andil dalam se"arah perkembangan umat manusia di dunia ini dan sangat menarik untuk diteliti#
2riminalitas
Penegakan Hukum Pidana
Ilmu Bantu
Ilmu 4orensik
Proses A&ara Pidana
Penyelidikan1 Penyidikan Pembuktian
4akta
BAB II PEMBAHASAN
A. Fungsi Ilmu Pengetahuan Forensik 1.
Pengertian Dasar Tentang Ilmu Pengetahuan Forensik
Ilmu pengetahuan forensik adalah sebuah ilmu pengetahuan yang ditu"ukan untuk membantu proses peradilan! terutama dalam bidang pembuktian (David Owen, 2000:12)# -ehingga di dapat bukti%bukti yang sulit ditemukan dengan &ara biasa! dan memerlukan metode%metode tertentu dalam pen&ariannya# Dengan ditemukannya bukti tersebut diharapkan pengadilan dapat memberi putusan yang tepat! sehingga hukum dapat ditegakkan dengan benar# Ilmu pengetahuan forensik berkembang seiring dengan semakin banyaknya tindak ke"ahatan yang ter"adi dalam masyarakat# Dalam ilmu pengetahuan forensik itu sendiri terdapat berbagai &abang ilmu yang berasal dari ilmu pengetahuan lain +hukum! kedokteran! kimia! psikologi! antropologi, sehingga men"adikan obyek ka"ian ilmu pengetahuan forensik sangat luas +kedokteran forensik! kimia forensik! psikologi forensik! antropologi forensik! dan lain%lain,# Berdasarkan kenyataan! hal tersebut tidak begitu diketahui orang! sehingga kebanyakan orang menganggap forensik hanyalah sebuah ilmu untuk memeriksa mayat! alaupun anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah#
Pada dekade%dekade akhir ini kema"uan ilmu pengetahuan forensik sangat &epat! karena ditun"ang oleh kema"uan teknologi yang "uga &ukup pesat! sehingga men"adikan obyek ka"ian ilmu pengetahuan forensik semakin luas yaitu dengan masuknya berbagai teknik identifikasi menggunakan teknologi tinggi! dan kini penggunaan ilmu pengetahuan forensik tidaklah hanya terbatas pada lingkungan pidana! lingkungan perdata pun "uga ikut memakai ilmu pengetahuan forensik untuk melakukan pembuktian +pembuktian keaslian suatu kontrak atau tulisan! pembuktian hubungan ke ayah%an atau paternitas,#
2.
Sejarah Ilmu Pengetahuan Forensik
Ilmu forensik yang ada sekarang ini sebenarnya berasal dari peradaban &ina kuno# Hal ini diketahui dari sebuah arsip yang ditemukan pada abad ke%56 yang menun"ukkan tentang
seorang hakim yang hidup seribu tahun sebelumnya pada masa pemerintahan dinasti 3ang# Hakim ini bernama 3i 7en )hieh! dia dikenal selalu menggunakan logika dan bukti atau petun"uk forensik untuk membantu meme&ahkan misteri berbagai tindak ke"ahatan di akhir abad ke tu"uh sesudah masehi# Dalam ker"anya 3i menggunakan tim penyelidik atau investigator untuk memepela"ari tempat tindak ke"ahatan! memeriksa dan mengu"i bukti fisik! dan meaan&arai saksi%saksi atau tersangka# 'etode dan peralatan yang digunakan oleh 3i terdapat sedikit kemiripan dengan metode dan peralatan forensik sekarang ini# Perkembangan ilmu forensik mulai terlihat banyak pada masa penemuan ilmiah yaitu di abad 58! 56! dan 59# Hal ini diaali dengan penemuan mikroskop oleh :a&harias 7ansen di tahun 5;<=! sebuah penggunaan penggabungan dari lensa%lensa untuk menghasilkan gambar yang lebih besar dari ka&a pembesar biasa! alat ini kemudian digunakan untuk meneliti atau menganalisa sidik "ari se&ara lebih dekat dan kemudian dibandingkan dengan sidik "ari yang ada di &atatan ataupun yang ada di tempat ke"adian! tetapi mikroskop ini baru bisa menghasilkan pembesaran sebesar 5= kali# Pada abad 56 mun&ullah pengembangan dari mikroskop terdahulu! mikroskop ini dapat menghasilkan pembesaran >== kali! kemampuan yang sedemikian besar memungkinkan para ahli forensik untuk menganalisa benda%benda yang ke&il seperti rambut dan serat%serat! &ontoh darah! atau potongan dan sisa%sisa bahan yang lain# Pada tahun 599= dikembangkanlah mikroskop yang mampu menghasilkan pembesaran sampai dengan ?=== kali! kemudian disebut dengan mikroskop stereoskopik karena menggunakan sistem mata dan lensa ganda! hal ini semakin memudahkan ker"a para ahli forensik# Pada tahun 5= an Phillip (ra$elle dan )al$in (oddard yang beker"a di biro forensik dan balistik Ne @ork! telah mengembangkan mikroskop yang dapat menghasilkan gambaran se&ara tiga dimensi! sehingga makin mempermudah tugas para ahli forensik dalam menganalisa suatu bukti atau petun"uk# Bahkan sekarang ini "uga terdapat mikroskop yang dapat digunakan dengan sinar infra merah sehingga dapat untuk menun"ukkan sama atau tidaknya dokumen yang telah dirusak#
Perkembangan ilmu pengetahuan forensik "uga tidak dapat dilepaskan dari fotografi! prinsip pada film fotografi telah ditemukan pertama kali oleh seorang penemu 7erman yang bernama 7ohan Heinri&h -&hult*e! tetapi penemuannya belum sempurna sampai kemudian pada tahun 59?8 disempurnakan oleh seorang purnairaan Peran&is yang bernama 7oseph Ni&ephore Niep&e yang 5> tahun kemudian beker"asama dengan Louis Daguerre untuk lebih menyempurnakan konsep fotografi! yang kemudian disebut dengan /Daguerrotype/# Dalam
perkembangannya /Daguerrotype/ dirasa kurang sempurna karena hanya bisa menghasilkan satu gambar dalam sekali pen&ahayaan! akhirnya teknik negatif ditemukan oleh illiam 4o 3albot! teknik negatif memungkinkan pembuatan gambar positif yang lebih banyak dan lebih &epat! dan hingga kini teknik negatif telah mengalami berbagai perkembangan yang &ukup pesat! akhirnya fotografi telah digunakan se&ara rutin untuk merekam bukti atau petun"uk di tempat ke"adian perkara +32P,! detail dari korban! dan memgambil gambar sub"ek%sub"ek yang terlibat dalam tindak ke"ahatan sehingga dapat mempermudah proses pengidentifikasian nantinya! bahkan kini telah ada teknologi fotografi yang lebih ma"u dari teknik negatif yaitu teknik fotografi digital yang dapat menghasilkan gambar lebih murah dan lebih mudah dari fotografi negatif#
-elain berbagai kema"uan yang telah disebutkan di atas ada satu lagi teknik penyidikan yang paling dasar yang tidak dapat ditinggalkan dalam setiap proses penyidikan! hal tersebut adalah penyidikan menggunakan sidik "ari# 3eknik dasar penyidikan menggunakan sidik "ari telah berkembang se"ak tiga ribu tahun yang lalu di )ina kuno! dimana telah dilakukan penggunaan &ap "empol para pihak yang terlibat dalam per"an"ian%per"an"ian legal yang mereka buat! budaya ini "uga ter"adi di 7epang# Barulah pada abad ke%5< seorang Inggris yang telah meninggalkan negerinya! bernama Dr# Henry 4aulds yang beker"a di sebuah rumah sakit di 3okyo mulai mengembangkan teknik penyidikan sidik "ari setelah ia terlibat penyidikan terhadap sebuah kasus pen&urian yang meninggalkan sidik "ari si pen&uri! bahkan kemudian Dr# Henry 4aulds men"adi sukarelaan pendanaan biro sidik "ari + fingerprints beareau, pada Scotlands ard markas besar kepolisian London#
Perkembangan ilmu pengetahuan forensik modern mulai tampak pada akhir abad ke%5<# -e&ara pelan tapi pasti para ilmuan forensik Amerika mendirikan A!erican Acade!" of #orensic Sciences pada tahun 5<;= yang dipimpin oleh Dr# C# H# (radohl of -t# Louis! di 'issouri# Di dalam A!erican Acade!" of #orensic Sciences dapat dipela"ari tentang pathologi dan biologi! toksikologi! kriminalistik! dokumen yang dipertanyakan! kedokteran gigi! antropologi! "urisprudensi! psikologi dan berbagai ma&am pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu forensik#
'asih banyak penemuan%penemuan lain yang turut mengembangkan ilmu pengetahuan forensik! mulai dari mun&ulnya ilmu $o%icolog" +mempela"ari tentang ra&un,! lalu mulai
dikenalnya
ilmu
balistic
+mempela"ari
tentang
akibat
dari
sen"ata,!
kemudian
diperkenalkannya sistem pendokumentasian pelaku ke"ahatan se&ara detail pada akhir abad 5
.
Fungsi Ilmu Forensik
4ungsi ilmu forensik adalah membuat suatu perkara men"adi "elas! yaitu dengan men&ari dan menemukan kebenaran materiil yang selengkap%lengkapnya tentang suatu perbuatan ataupun tindak pidana yang telah ter"adi + David Owen, 2000: 2' ,#
-edangkan ilmu forensik adalah bagian dari penyidikan! dan penyidikan itu sendiri adalah suatu proses untuk mempela"ari dan mengetahui apa yang telah ter"adi di masa yang lampau dan dalam kaitannya dengan tu"uan dari penyidikan itu sendiri! sehingga untuk menghasilkan penyidikan yang benar%benar $alid penyidik dengan seyogianya harus melakukan penyidikan dengan sebaik%baiknya# Dalam
men"alankan
tugas
yang
dibebankan
pada
penyidik!
umumnya
penyidik
memanfaatkan ilmu forensik untuk mendapatkan sumber%sumber informasi yang dapat membuat "elas dan terang suatu perkara! sesuai dengan fungsi dari ilmu forensik itu sendiri# -umber%sumber informasi yang dipakai untuk mengetahui apa yang telah ter"adi antara lain adalah 5# Barang%barang bukti + ph"sical evidence, seperti a#
Anak peluru
b#
Ber&ak darah
7e"ak +i!pression, dari alat! "e"ak ban! "e"ak sepatu
d#
Narkotika
e#
3umbuh%tumbuhan ?# Dokumen serta &atatan%&atatan!seperti
a#
)ek palsu
b#
-urat pen&ulikan
3anda%tanda pengenal diri lainnya
d#
)atatan tentang an&aman ># Orang%orang seperti
a#
2orban
b#
-aksi%saksi mata
-i%tersangka pelaku ke"ahatan
d#
Hal%hal lain yang berhubungan dengan korban! tersangka dan keadaan di 32P (Abdul uni! *dries, Agung +egowo $ipto!artono, 1-.2: /)
Untuk dapat memanfaatkan sumber%sumber informasi tersebut tentu dibutuhkan pemahaman dan bantuan dari ilmu forensik yang memiliki berbagai bidang ka"ian! seperti pathologi dan biologi!
toksikologi!
kriminalistik!
dokumen
yang
dipertanyakan!
kedokteran
gigi!
antropologi! "urisprudensi! psikologi! kimia! fisika! dan khususnya dalam tindak pidana yang menyangkut tubuh! kesehatan dan nyaa manusia diperlukan pemahaman serta penguasaan prinsip%prinsip dasar dari ilmu kedokteran forensik yang praktis +Baik se&ara tersendiri yaitu pemahaman serta penguasaan prinsip%prinsip dasar ilmu kedokteran kehakiman yang praktis oleh penyidik! maupun se&ara keseluruhan
dalam arti bantuan dokter dengan ilmu
pengetahuan yang dimilikinya merupakan sumbangan yang besar artinya dalam penyidikan demi teru"udanya tu"uan dari penyidikan itu sendiri! yaitu membuat terang dan "elas suatu perkara,#
-eperti diketahui baha penyidik adalah merupakan pusat dan pimpinan dalam penyidikan# -emua aktifitas atau kegiatan serta tindakan yang diambil dalam men&ari ke"elasan seperti yang dimaksud adalah sepenuhnya tergantung dari kebutuhan atau sesuai dengan kebutuhan bagi penyidikan# Perlu tidaknya suatu pemeriksaan atau langkah%langkah yang harus diambil dan sampai se"auh mana bantuan ahli diperlukan dalam usaha men&ari ke"elasan seperti yang dimaksud dalam fungsi ilmu forensik! penyidikan yang menentukan# Ini tidaklah berarti baha penyidik menutup diri dari setiap pendapat atau saran yang disampaikan oleh ahli! yang sesungguhnya merupakan partner yang berguna dalam penyidikan suatu perkara tindak pidana#
Berpi"ak pada kenyataan diatas! berhasil atau tidaknya penggunaan ilmu forensik dalam penyidikan ditentukan oleh kualitas penyidik! dan mengingat baha dalam penyidikan sering dibutuhkan bantuan dari berbagai ilmu pengetahuan maka dengan demikian diperlukan kriteria yang harus ada pada setiap penyidik! agar dapat men"adi seorang penyidik yang baik! yaitu 5#
)erdas
?#
'empunyai keinginan untuk mengetahui dan memiliki ima"inasi
>#
'emiliki pengamatan yang ta"am serta ingatan yang kuat
#
'engetahui tentang kehidupan dan masysrakatnya
;#
'enguasai teknik yang dibutuhkan
8#
'emiliki ketabahan
6#
Harus bebas dari prasangka dan sikap berat sebelah
9#
'emiliki ke"u"uran dan keberanian
<#
)ukup peka dan tanggap serta penuh pertimbangan
5=#
'emiliki kondisi fisik yang baik dan penampilan yang rapih
55#
'empunyai kemampuan membuat laporan tertulis dengan baik
Bantuan ilmu forensik dalam penyidikan perkara tindak pidana yang menyangkut tubuh! kesehatan dan nyaa manusia dalam garis besarnya dapat dibagi menurut tahapan%tahapan sebagai berikut! yaitu 5# Pada pemeriksaan di 3empat 2e"adian Perkara +32P, ?# Pada pemeriksaan korban baik pemeriksaan terhadap korban yang telah men"adi mayat maupun pada pemeriksaan korban ke"ahatan seksual ># Penganiayaan dan dan lain sebagainya # Pada saat dilakukannya rekonstruksi suatu ke"ahatan dan interogasi + Abdul uni! *dries, Agung +egowo $ipto!artono, 1-.2: ')
B. Peranan Ilmu Forensik Dalam !saha !ntuk Meme"ahkan #asus$kasus #riminalitas
Berdasar dari hal%hal diatas dapat kita amati baha ilmu forensik merupakan ilmu yang sangat menarik untuk dika"i! hal ini karena se"arah yang pan"ang dari ilmu forensik itu sendiri! lalu dukungan kema"uan teknologi terhadap kema"uan ilmu forensik! dan selain itu
tentu sa"a karena ilmu forensik memiliki bidang ka"ian yang sangat banyak# Untuk itu berikut ini akan dibahas beberapa &ontoh kasus yang berhasil dipe&ahkan oleh ilmu forensik ataupun bagian%bagiannya# 1.
Psikiatri
Forensik
%an
Peranann&a
Dalam
Meme"ahkan
#asus
#riminalitas
Pada bagian ini akan dibahas kasus mengenai /karena kurang sempurna akalnya dan sakit berubah akal0 atau dalam bahasa medisnya siofrenia kronis dan debilitas !entis
'# bin -#! laki%laki -unda! umur ?6 tahun! telah dikirim oleh 7aksa 3asikmalaya dengan -urat 2etetapan Hhtng ggakim Pengadilan Negeri 3asikmalaya! untuk diperiksa kesehatan "ianya# Dituduh telah membunuh seorang guru sampai meninggal#
'ulai diraat tanggal 5< 'aret 5<6=! pernah diraat di Cumah -akit 7ia Pusat Bogor tanggal ?5 'ei 5<8< dan melarikan diri pada tanggal ?? Agustus 5<8<#
'# adalah seorang pendiam! sedikit sedih! men"aab seperlunya# Perasaan datar! a&uh tak a&uh dan hormat! sopan# Pakaiannya bagi orang kampung &ukup bersih dan teratur# Pendidikan hanya sampai kelas Lima -ekolah Dasar +-D, dan kemudian membantu ibunya "ualan di arung# -ebab dimasukkan ke Cumah -akit 7ia Pusat Bogor banyak bi&ara! melempari rumah orang! karena merasa selalu panas dan selalu pusing ! rasa distroom! segan dan malas! kurang tidur# Halusinasi dengar mendengar suara perempuan dalam "ianya sendiri yang merayu! menga"ak! menghina# Halusinasi lihat bayangan laki%laki dan anita itu# Halusinasi &ium bau makanan! bau obat! bau rokok! bau minyak# Halusinasi raba pernah merasa dipegang 5! di iga dan lengan# Lari dari bogor karena kesal -ebab membunuh
Halusinasi%halusinasi tidak ada lagi dan tidak pusing# -ebelumnya ingin pa&aran dengan tetangganya! yang beker"a bersamanya pada ibunya di arung# anita itu tinggal bersama
ibunya dan ia sendiri! tetapi ia tidak pernah mengadakan hubungan kelamin dengannya! sungguhpun banyak kesempatan! malahan tidak pernah menyentuhnya# Lama%kelamaan ia merasa pusing#
2emudian ke arung datang isteri guru itu# Ia sering mengobrol dengannya# Dalam ingatannya ia merasa &inta terhadap nyonya itu# /saya melayaninya karena ia terus melayani saya0# 'ereka sering berdua%duaan! tetapi tidak pernah pergi bersama%saama# Hanya di halaman sa"a! karena nyonya itu sering datang untuk menagih#
Pukul setengah delapan malam itu! ia se&ara mendadak pergi ke rumah nyonya itu# -epulangnya dari arung! tiba%tiba ia merasa panas dalam pikiran! lalu mengambil pisau dapur dan pergi ke rumah nyonya itu# Di rumah nyonya itu si suami sedang menghadapi dua orang tamu# Pintu di dobrak dengan kaki dan terus masuk# (uru itu menge"arnya! lalu pisau ditusukkan# 3idak ada suara%suara yang menyuruhnya# @ang ada hanya suara perempuan merayu! menga"ak mati dan menghina#
Ada perasaan menyesal karena telah melakukan pembunuhan! tetapi tidak kelihatan di air mukanya# Ia banyak pikiran sedih# Ia telah membunuh karena &inta isteri orang lain# Ia sadar baha tidak boleh membunuh seseorang! karena &inta kepada isteri orang itu#
-ebabnya ia membunuh! karena kegelapan! karena tidak tahan gangguan%gannguan! karena pikiran%pikiran sa"a# Pikiran banyak! terus sa"a ingat pada perempuan itu# Pemeriksaan psikologis
'# memiliki ke&erdasan yang agak rendah# IF kurang dari 6=# Pengalamannya tidak mengikuti perkembangan umurnya! sehingga ke&erdasannya tidak sesuai umurnya# 2ehidupan emosional "uga terhambat dan masih bersifat infantil# 7uga tingkah lakunya bersifat kekanak%kanakan# Ia tidak sanggup menilai kenyataan dengan baik# 'udah terpengaruh + suggestibel , dan suka lari ke dalam khayalan# 2arena perkembangan kepribadiannya tidak baik! ia tidak dapat menyelesaikan masalah%masalah hidup! sering mengalami keke&eaan dan konflik%konflik batin#
-elama dalam obser$asi terlihat pola regresi# Ia selalu mengasingkan diri! sulit mengadakan hubungan dengan peraat%peraatnya# Pikiran dan tingkah laku seperti anak%anak# Pemeriksaan psikiatris
Pikiran dan tingkah lakunya seperti kanak%kanak# Ia dikuasai oleh nafsu%nafsu dasar dan libidineus yang berasal dari asadar! yang tidak dipengaruhi oleh hukum%hukum logika! aktu dan nilai%nilai masyarakat yang teratur# 3erdapat pembelahan emosi dan intelegensi seperti pada masa kanak%kanak! karena pada masa kanak%kanak belum lagi terdapat diferensiasi tegas dan a"ar antara kedua%duanya#
'asalah adolesensi dan kedeasaan! yang membaa ketegangan dan konflik%konflik tidak dapat dihadapinya dengan a"ar! yang menyebabkan ia lari kepada pola%pola regresi +kekanak%kanakanG infantil,! yang bersifat siofrenia# Dengan &ara demikian ia dapat menghindarkan diri dari apa%apa yang tidak dapat diterima dalam tingkatan asadar#
-ampai berapa "auhnya ia sembuh dari pengobatan di Bogor! tidak diketahui# Cupa%rupanya penyembuhan hanya sampai pada tingkatan sembuh sosial! dalam arti ia sudah dapat ber"ualan di arung ibunya! tidak mengganggu! tidak merusak#
3etapi pikirannya masaih infantil atau autistis! banyak mengkhayal! tidak memperdulikan kenyataan# 2etika sering bertemu dengan nyonya! isteri guru itu! timbul pikiran dan dalam khayalannya! baha nyonya itu men&intainya dan ia men&intai pula perempuan itu#
)inta disini harus diartikan bukan &inta yang berarna seksual#! tetapi &inta untuk memiliki# Apakah ia sepenuhnya mengerti apa sebenarnya hubungan kelamin! disangsikan# -elama hidup dengan pembantu ibunya! yang serumah dengannya! ia tidak melakukan hubungan kelamin dan tidak pernah pula menyentuhnya! sungguhpun kesempatan banyak terdapat untuk melakukannya#
2arena ingin memiliki perempuan isteri guru itu! timbul halusinasi dan aham! baha nyonya itu selalu merayunya! menge"ek dan menghina# Nyonya itu men&intanya# -ementara itu ia menyadari! baha perempuan itu sudah bersuami# Ia &ukup menyadari! baha suami
nyonya itu men"adi penghalang bagi memenuhi keinginannya untuk memilki perempuan yang /di&intainya0 itu# Apa yang ter"adi sebelum pembunuhan! tidaklah begitu "elas# Ia bermaksud untuk berpa&aran dengan tetangganya# 3etapi ia kemudian mengambil pisau ke dapur dan terus pergi ke rumah guru itu# Apa yang dirasakannya tidak dapat ia menerangkannya#
Dalam keadaan tegang ber&ur takut sering ter"adi! baha seseorang melakukan pembunuhan + 3aptus reaksi terhadap ketegangan yang tak tertahankan,# Pada siofrenia! "uga di"umpa raptus! tanpa ada ketegangan afek# Ditambah lagi! baha tertuduh adalah seseorang yang debil sering melakukan ke"ahatan yang dasarnya adalah! kurang kemampuan untuk memperkirakan akibat dari perbuatannya# Ia tidak &ukup memiliki ke&erdasan untuk dapat mengetahui dan menyadari sepenuhnya apa yang akan ter"adi! sebagai akibat akan perbuatannya dan akibat bagi dirinya#
Apakah kekurangan ke&erdasan disebabkan oleh debilitas !entis! ataukah karena siofrenia yang menahun ! dapat diperdebatkan# Diagnosa siofrenia yang menahun +kronis, dengan debilitas !entis# 2esimpulan tidak dapat dipertanggung"aabkan kepadanya! karena kurang sempurna akalnya dan sakit berubah akal# 'aka menurut pasal ayat +5, 2UHPidana! penderita '# seaktu melakukan perbuatannya berada dalam keadaan "ia terganggu! sehingga ia tidak bertanggung"aab atas perbuatannya sehingga ia tidak dipidana (4asan 5asri Saanin Dt $an 6aria!an,1-.&:272)
2.
Peranan Ilmu Forensik Dalam I%enti'ikasi #or(an Ben"ana Massal
-eringkali dalam suatu ke&elakaan ataupun ben&ana alam yang mengakibatkan korban amat banyak! terutama "ika para korban sudah tidak dapat dikenali lagi! hal ini sangat menyulitkan dalam hal identifikasi para korban! seperti pada tragedi bom Bali di 6add"s dan -ari 8afe ataupun tragedi "atuhnya pesaat terbang milik maskapai penerbangan 'andala Airlines di Polonia 'edan#
Pada dua ke&elakaan diatas korban men&apai puluhan sampai ratusan orang! yang mana sebagian besar dari korban sudah tidak dapat dikenali lagi karena berbagai hal! mulai dari hangus terbakar sampai organ tubuh yang sudah tidak lengkap ataupun ter&erai berai#
Disinilah tugas ilmu forensik! yaitu untuk mengidentifikasi para korban terutama korban yang sudah tidak dapat dikenali lagi# Untuk masalah pengidentifikasian adalah bagian dari tugas kedokteran forensik maupun antropologi forensik#
Identifikasi korban penting sekali untuk keluarganya terutama untuk mengetahui keberadaan korban dan "uga sehubungan dengan akta kematian! arisan! dan perkara perdata lainnya#
Identifikasi mayat yang masih utuh dan baru tidak akan memberi kesukaran# Identifikasi mayat tidak berbeda dari orang hidup! yaitu dari foto! sidik "ari! &iri tubuh! dan benda milik pribadi seperti pakaian! &in&in kain! -I' +-urat I*in 'engemudi,! 23P+2artu 3anda Penduduk,#
Untuk identifikasi perlu ditentukan! yaitu barang bukti yang berasal dari tubuh manusia! apa kelaminnya! berapa pan"ang badannya! berapa umurnya! data gigi! arna kulit! mata! rambut! kelainan kulit! penyakit! &a&at badan! sidik "ari atapun kaki! benda milik pribadi! dan DNA mitokondria#
Pada dua kasus diatas yakni tragedi bom Bali di 6add"s dan -ari cafe serta ke&elakaan pesaat milik 'andala Airlines pihak forensik dalam melakukan tugasnya mengidentifikasi korban menggunakan beberapa &ara di baah ini#
@ang pertama kali dilakukan adalah men&ari identitas umum yang mudah dikenali seperti foto! sidik "ari! &iri tubuh! dan benda milik pribadi seperti pakaian! &in&in kain! -I'! 23P serta tanda pengenal lainnya# Bila bukti &ukup banyak tidak menimbulkan kesukaran dalam pengidentifikasiannya#
Baru setelah tanda pengenal yang umum tidak dapat ditemukan maka dilakukan langkah% langkah pengidentifikasian antara lain sebagai berikut# Ilmu urai dapat membuktikan baha
bukti berasal dari manusia atau bukan# Bila ditemukan tulang ke&il pembuktian "adi sukar dan perlu bantuan ahli ilmu urai# -epotong daging dapat dibuktikan berasal dari manusia dengan tes presipitin# 3es presipitin sangat peka! diperlukan hanya sedikit "aringan untuk pemeriksaan# 3es ini berdasarkan ikatan antigen antibodi yang membentuk presipitat putih seperti aan#
2elamin dapat dengan mudah ditentukan# Pada laki%laki dapat dilihat dari kelen"ar prostat! *akar! buah *akar! dan pada perempuan dilihat dari rahim! indung telur! payudara! bibir kemaluan# Cahim yang tidak hamil dan kelen"ar prostat adalah dua "aringan yang paling tahan lama terhadap pembusukan#
3ulang adalah bahan yang baik untuk menentukan kelamin# Pada umumnya tulang seorang laki%laki lebih besar dan lebih kasar dibandingkan tulang seorang perempuan# 3ulang yang baik untuk menentukan seks atau "enis kelamin adalah tulang tengkorak! tulang pinggul dan tulang kelangkang! tulang paha! tulang kering! tulang lengan atas dan tulang dada# Penentuan seks "uga dapat dilakukan dengan pemeriksaan histopatologik dari ton"olan sel selaput lendir rongga mulut# Pada sel perempuan ditemukan satu atau lebih ton"olan ke&il kromatin yang dinamakan 5arr bod"# Inti lekosit polimorf pada perempuan menun"ukkan ton"olan menyerupai pemukul drum! dru!stic proection atau Davidson bod"
Pan"ang badan dapat diperkirakan dari tulang pan"ang seperti tulang paha! tulang kering ! tulang lengan atas dan pengumpil dengan menggunakan rumus Dupertuis dan Hadden! 2arl person! 3rotter dan (leser#
Untuk penentuan umur dapat dilihat dari pertumbuhan kumis pada laki%laki! pertumbuhan payudara pada perempuan! pertumbuhan rambut ketiak! pertumbuhan rambut kemaluan! pertumbuhan lekum pada laki%laki! selain itu tengkorak "uga dapat dipakai untuk menentukan umur! yaitu dengan memperhatikan menutupnya sambungan masing%masing tulang kepala# 3eknik penentuan umur yang lain dapat dilakukan dengan pengamatan susunan gigi! pada bayi dilakukan dengan mengamati susunan gigi susu! sedang pada anak%anak sampai deasa dilihat dari susunan gigi permanen# Data gigi harus diambil dari tiap korban yang idetitasnya tidak dikenal! bila perlu otot maseter dipotong supaya rahang baah dapat dibuka lebih lebar#
(igi yang tidak rata! gigi yang dibungkus logam! gigi palsu! "embatan gigi! merupakan &iri yang mudah dikenal kembali oleh keluarganya#
-idik "ari merupakan bukti "ati diri seseorang yang dapat diper&aya 5==# Di dunia tidak ada dua orang yang memiliki sidik "ari yang sama! bahkan "uga tidak pada kembar mono*ygot +identical twins,# -ehingga pada dua ke"adian diatas para keluarga korban diminta untuk membaa tanda pengenal milik korban yang terdapat &ap sidik "arinya! dengan tu"uan untuk di&o&okkan dengan sidik "ari milik korban(9owito 4a!dani, 1--2: .&)
Inilah teknik identifikasi yang paling final yaitu pemeriksaan DNA mitokondria# Ini dilakukan "ika korban benar%benar sudah tidak dapat dikenali dan sudah tidak memungkinkan dilakukan proses%proses pengidentifikasian di atas# 3eknik pengidentifikasian menggunakan DNA dilakukan dengan &ara korban%korban yang sudah tidak dapat dikenali diambil DNA nya masing%masing! kemudian di&o&okkan dengan para DNA dari para pihak keluarga yang mengklaim keluarga mereka ikut men"adi korban# DNA digunakan sebagai teknik final karena pada manusia di setiap bagian tubuhnya terdapat "aringan genetik yang sama dengan milik keturunannya! sehingga dari DNA dapat diketahui hubungan genetika seseorang# -ehingga tidak mengherankan "ika pada dua ke"adian diatas banyak keluarga yang merasa keluaraganya men"adi korban diperiksa DNA nya untuk kemudian di&o&okkan dengan data% data DNA milik para korban#
Hasil dari pengidentifikasian terhadap para korban dua ke"adian diatas terutama pada kasus bom Bali di Paddys dan -ari &afe dapat kita lihat pada monumen yang didirikan untuk memperingati ke"adian tersebut! pada monumen tersebut dapat kita lihat semua nama dan negara asal dari para korban! yang mana hal ini tidak akan diketahui tanpa adanya teknik% teknik pengidentifikasian diatas#
.
Peranan Ilmu Forensik Dalam Menemukan Tersangka
2asus%kasus diatas adalah &ontoh kasus yang ada di Indonesia# Dari &ontoh diatas kita dapat mengetahui se"auh manakah perkembangan ilmu forensik di negara ini# Lalu bagaimanakah perkembangan ilmu forensik di luar negeri! terutama di negara dimana akademi forensik pertama kali di dirikan +Amerika,! dapat kita lihat dari &ontoh kasus berikut ini dimana kasus
berikut ter"adi pada tahun 5>! sebuah masa yang mana Indonesia masih dalam kondisi ter"a"ah dan belum mengenal ilmu forensik#
2asus ini adalah salah satu dari &ontoh keberhasilan yang spektakuler dari ilmu forensik dalam meme&ahkan suatu kasus ke"ahatan# 2asus yang sangat menarik dimana pen"ahat lihai bertemu dengan para ahli yang ulet# 2asus ini penyelidikannya dipimpin oleh Edard Heinri&h yang bertugas di laboratorium forensik di Berkeley! )alifornia# Dimana pada saat itu terdapat kelompok perampok yang men&oba merampok sebuah kereta surat pada rel milik nion 6acific 3ail 3oad # 3empat ke"adian adalah di sebuah pengendali perpindahan "alur di pegunungan selatan Oregon#
(erbong surat diledakkan dengan dinamit dan seluruh petugas kereta dibunuh dengan ke"i sebelum korban panik! dan pergi tanpa meninggalkan " e"ak apapun#
-etelah itu melalui sebuah pen&arian yang hati%hati di 32P! ditemukan sebuah re$ol$er! baterai pemberi tenaga detonator yang digunakan untuk peledakan! sepasang pelindung sepatu yang dibuat dari karung yang dibasahi &airan seperti minyak yang dibuat dari ter kayu untuk menghilangkan bau pelarian yang dapat ditangkap oleh an"ing%an"ing pela&ak yang digunakan! dan sebuah setelan pakaian ker"a# -etelah tidak dapat lagi menemukan petun"uk yang berguna! polisi kemudian mengirimkan pakaian ker"a tersebut kepada Heinri&h! yang menelitinya hingga detil terke&il#
Heinri&h mengambil &ontoh reruntuhan atau puing dari saku pakaian ker"a tersebut! yang beberapa diantaranya menun"ukkan "e"ak atau bekas pelumas# Hal tersebut membuat penyelidik memiliki petun"uk baha pemilik pakaian tersebut kemungkinan seorang montir bengkel! tetapi analisa Heinri&h menun"ukkan baha pelumas tersebut berasal dari pohon &emara# Pada saat itu ia "uga telah meneliti setiap detail dari pakaian ker"a tersebut menggunkan mikroskop! hingga dia telah mampu menggambarkan karakteristik si pemilik se&ara detail#
Heinri&h membuat pernyataan yang menge"utkan para petugas baha mereka men&ari seorang penebang kayu yang kidal dengan tinggi sekitar lima kaki 5= in&i! memiliki rambut &oklat terang dan berat sekitar 58; pound# Orang ini berusia sekitar aal ?= an! menggulung
rokoknya sendiri! sangat berhati%hati dengan penampilannya! dan beker"a pada penebangan di barat laut pasifik#
2ehadiran ter pelumas dari pohon &emara! dan bi"i dari &emara douglas yang ditemukan di pakaian ker"a! mengindikasikan seorang penebang kayu yang beker"a di barat laut pasifik dimana &emara douglas banyak digunakan# 2antong dari sisi kiri pakaian ker"a menun"ukkan lebih sering dipakai daripada kantong sisi kanan! dan pakaian tersebut dikan&ingkan dari kiri! menun"ukkan si pemakai adalah seorang kidal# -ehelai rambut &oklat terang tertinggal di salah satu kan&ing menun"ukkan arna rambut dan usia tersangka! dan ukuran dari pakaian tersebut menun"ukkan tinggi sekaligus berat dari si pemakai# Beberapa helai tembakau ditemukan di kantong! yang menun"ukkan si pemakai menggulung sendiri rokoknya# Pemotong kuku "uga ditemukan yang menun"ukkan seseorang yang memotong kukunya se&ara rutin! sebuah kepribadian yang unik diantara penebang kayu# Akhirnya Heinri&h menemukan pada dasar kantong yang tak tersentuh sebuah lembaran kertas amplop rapat yang hampir han&ur karena di&u&i bersama pakaian tersebut# 2etika dengan hati%hati diambil dan di beri larutan iodine untuk memun&ulkan tulisan! hal itu menun"ukkan pada tanda terima kantor pos Amerika untuk sebuah paket surat terdaftar yang dikirimkan ke seorang bernama Coy dAutremont di Eugene! Oregon#
2etika polisi menge&ek alamat terakhir yang diketahui! tetangganya mengatakan baha dAutremont &o&ok dengan gambaran Heinri&h dari berbagai sisi# mereka "uga menemukan baha dia telah menghilang bersamaan dengan kembarannya Cay dan saudaranya Hugh! se"ak hari dari perampokan# Penggambaran "uga melibatkan Cay dan Hugh! dan mereka semua bertiga telah men"adi orang yang di&ari#
Pela&akan bersaudara membuktikan lebih sulit daripada pela&akan tunggal# Dan itu telah leat empat tahun sebelum seorang sersan di angkatan darat Amerika mengidentifikasikan Hugh dAutremont sebagai seorang pra"urit yang bertugas bersamanya di 4ilipina# Dia kemudian di tahan di 'anila! dan saudaranya kemudian terla&ak di sebuah peleburan ba"a di Ohio dimana mereka beker"a dengan nama samaran# Akhirnya ketiga bersaudara tersebut telah mengaku! dan mempertanggung "aabkannya dengan hukuman seumur hidup (David Owen, 2000: &')
BAB III #ESIMP!)AN
5#
4ungsi ilmu forensik adalah membuat suatu perkara men"adi "elas! yaitu dengan men&ari dan menemukan kebenaran materiil yang selengkap%lengkapnya tentang suatu perbuatan ataupun tindak pidana yang telah ter"adi# Ilmu forensik adalah bagian dari penyidikan! dan penyidikan itu sendiri adalah suatu proses untuk mempela"ari dan mengetahui apa yang telah ter"adi di masa yang lampau dan dalam kaitannya dengan tu"uan dari penyidikan itu sendiri! sehingga untuk menghasilkan penyidikan yang benar%benar $alid penyidik dengan seyogianya harus melakukan penyidikan dengan sebaik%baiknya#
Penyidik memanfaatkan ilmu forensik untuk mendapatkan sumber%sumber informasi yang dapat membuat "elas dan terang suatu perkara! sesuai dengan fungsi dari ilmu forensik itu sendiri# -umber%sumber informasi tersebut adalah +barang bukti fisik yang ada di tempat ke"adian! dokumen serta &atatan yang ada di tempat ke"adian atau yang berhubungan dengan ke"adian!orang%orang yang mengetahui atau dapat membantu memberi informasi tentang ke"adian yang ada,#
Untuk dapat memanfaatkan sumber%sumber informasi tersebut tentu dibutuhkan pemahaman dan bantuan dari ilmu forensik yang memiliki berbagai bidang ka"ian! seperti pathologi dan biologi!
toksikologi!
kriminalistik!
dokumen
yang
dipertanyakan!
kedokteran
gigi!
antropologi! "urisprudensi! psikologi! kimia! fisika#
Agar fungsi dari ilmu forensik diatas dapat ber"alan dengan baik! maka diperlukan penyidik yang berkualitas dalam melakukan tugasnya# ?#
Peranan ilmu forensik dalam usaha untuk meme&ahkan kasus%kasus kriminalitas adalah sangat besar! hal ini dapat dilihat dari berbagai kasus yang ada dimana ilmu forensik
dipakai untuk menentukan apakah si tersangka bisa dikenai hukuman atau tidak menyangkut kesehatan "ianya! kemudian ilmu forensik dapat digunakan untuk menentukan keaslian suatu tulisan ataupun dokumen! lalu penggunaan ilmu forensik untuk mengidentifikasi korban ke"ahatan ataupun ben&ana! dan yang paling utama adalah penggunaan ilmu forensik untuk mengetahui tersangka dari suatu tindak ke"ahatan#
DAFTA* P!STA#A
Abdul 'unim Idries dan Agung Legoo 3"iptomartono# 5<9?# 6enerapan *l!u ;edoteran ;ehai!an Dala! 6roses 6en"idian# 7akarta P3 2arya Unipres
Abdul 'unim Idries! -idhi! -utomo -lamet Iman -antoso# 5<9;# *l!u ;edoteran ;ehai!an ($osiologi ;ehai!an< 6siiatri ;ehai!an) 7akarta P3 (unung Agung Andi Ham*ah# 5<96# 6engantar 4uu! Acara 6idana *ndonesia# 7akarta (halia Indonesia# Badan Pembinaan Hukum Nasional# 5<95# 9asah Aade!i 3encana ndang=undang tentang ;edoteran ;ehai!an# 7akarta Departemen 2ehakiman Bagian 2edokteran 4orensik# 5<<6# *l!u ;edoteran #orensi # 7akarta 4akultas 2edokteran Uni$ersitas Indonesia Daran Prinst# 5<<9# 4uu! Acara 6idana Dala! 6rate # 7akarta D"ambatan Da$id Oen# ?===# 4idden >vidence# London Fuintet Publishing Limited Handoko 3"ondroputranto# 5<9?# *l!u ;edoteran #orensi dan ;itab ndang=ndang 4uu! Acara 6idana# 7akarta Hasan Basri -aanin Dt# 3an Pariaman# 5<9># 6siiater dan 6engadilan (6siiatri #orensi *ndionesia)# 7akarta (halia Indonesia H#B# -utopo# 5<<># 6engantar etodologi 6enelitian ;ualitatif -olo UN-# 7ohn '# E&hols dan Hassan -hadily# 5<<;# An >nglish *ndonesian Dictionar"# 7akarta (ramedia Pustaka Utama 2oent"araningrat# 5<<# etode=!etode 6enelitiaan as"araat 7akarta (ramedia# 'ardalis# 5<<=# etode 6enelitian Suatu 6endeatan 6roposal # 7akarta Bumi Aksara# 'unakhir 'ud"osemedi# ?==># 5ibir, Sidi 5ibir, *l!u ;esehatan dan Antropologi 3agawi: *ntegrasi antara $eori dan Apliasi# @ogyakarta Banyu Biru Offset '# @ahya Harahap# 5<99# 6e!bahasan 6er!asalahan dan 6enerapan ;4A6 # 7akarta Pustaka 2artini# N"oito Hamdani# 5<# *l!u ;edoteran ;ehai!an# 7akarta (ramedia Pustaka Utama Panitia -eminar 42 U('# 5<<<# Se!inar Sehari Apliasi *l!u ;edoteran #orensi ntu *dentifiasi# @ogyakarta 4akultas 2edokteran Uni$ersitas (ad"ah 'ada Posman -iman"untak# 5<<6# 5erenalan Dengan Antropologi# 7akarta Erlangga Catna Nurul Afiah# 5<<9# 5arang 5uti Dala! 6roses 6idana# 7akarta -inar (rafika C# Atang Canoemihard"a# 5<9># *l!u ;edoteran ;ehai!an (#orensic Science)# Bandung 3arsito Ciduan -yahrani# 5<9># 5eberapa 4al $entang 4uu! Acara 6idana# Bandung Alumni -oer"ono -oekanto# 5<98# 6engantar6enelitian 4uu!# 7akarta Uni$ersitas Indonesia# -ofan Dahlan# ?==# *l!u ;edoteran #orensi (6edo!an 5agi Doter dan 6enega 4uu!)# -emarang Badan Penerbit Uni$ersitas Diponegoro
-# 3anusubroto# 5<9># 6eranan 6ra 6eradilan Dala! 4uu! Acara 6idana# Bandung Alumni -utrisno Hadi# 5<6<# etodologi 3iset @ogyakarta U(' Press# 3eam 4orensik# 5<6<# 5agai!ana Doter engetahui Sebab ;e!atian (#orensic edicine)# 7akarta Penerbit Lan&ar Undang%undang Nomor 9 tahun 5<95# $entang 4uu! Acara 6idana (;4A6) aluyadi# ?===# *l!u ;edoteran ;ehai!an# 7akarta D"ambatan illiam (# E&kert# 5<9=# *ntroduction to #orensic Sciences# United -tates of Ameri&a )# J# 'osby )ompany