BAB I PENDAHULUAN A. LAT LATAR BELAK BELAKANG ANG AIDS AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndromeat Syndrome atau au Acquired Immune
Deficiency Syndrome) Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau : sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virusvirus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV! "IV! dan Iainlain)# Virusn rusny ya send sendir irii bern bernam amaa Human Immunodeficiency Virus Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia# $rang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena rumor# %eskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus! namun penyakit ini belum benar benar bisa disembuhkan# HIV dan virusvirus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah! dengan &airan tubuh yang mengandung HIV! seperti darah! air mani! &airan vagina! &airan presemmal! dan air susu ibu# 'enularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal! anal! ataupun oral)! transfusi darah! jarum suntik yang terkontaminasi! antara ibu dan bayi selama kehamilan! bersalin! atau menyusui! serta bentuk kontak lainnya dengan &airan&airan tubuh tersebut# erbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orangorang yang memiliki memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik# ebanyakan kondisi tersebut akib akibat at infek infeksi si oleh oleh bakt bakter eri! i! viru virus! s! fung fungi! i! dan dan paras parasit it!! yang yang bias biasany anyaa dikendalikan dikendalikan oleh unsurun unsurunsur sur sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV# HIV# Infeksi oportunistik umum didapati pada penderita AIDS# HIV mempengaruhi hampi hampirr semua semua orga organ n tubu tubuh# h# 'end 'ender erita ita AIDS IDS juga juga beris berisik iko o lebi lebih h besar besar
menderi menderita ta kanker kanker seperti seperti sarkoma sarkoma kaposi kaposi!! kanker kanker leher leher rahim!d rahim!dan an kanker kanker sistem kekebalan yangdisebut limfoma# iasany iasanyaa pender penderita ita AIDS AIDS memilik memilikii gejala gejala infeks infeksii sistemi sistemik* k* seperti seperti demam! berkeringat berkeringat (terutama (terutama pada malam hari)! pembengkakan pembengkakan kelenjar! kedinginan kedinginan!! merasa lemah! serta penurunan penurunan berat badan# badan# Infeksi Infeksi oportunist oportunistik ik tertentu yang diderita pasien AIDS! juga tergantung pada tingkat kekerapan terjadinya infeksi tersebut di +ilayah geografis tempat hidup pasien# Viru Viruss HIV HIV dikl diklasi asifik fikasi asika kan n ke dalam dalam golo golong ngan an lenti lentivi viru russ atau atau retro retrovi viri rida dae# e# Virus rus ini ini se&ara se&ara mate materia riall gene geneti tik k adala adalah h viru viruss ,-A ,-A yang yang tergan tergantun tung g pada pada en.im en.im reverse reverse trans&ri trans&ripta ptase se untuk untuk dapat dapat mengin menginfeks feksii sel mamalia mamalia!! termasu termasuk k manusi manusia! a! dan menimb menimbulk ulkan an kelain kelainan an patolo patologi gi se&ara se&ara lambat# Virus ini terdiri dari / grup! yaitu HIV0 dan HIV/# %asingmasing grup mempunyai lagi berbagai subtipe! dan masingmasing subtipe se&ara evolusi yang &epat mengalami mutasi# Diantara kedua grup tersebut! yang paling banyak menimbulkan kelainan dan lebih ganas di seluruh dunia adalah grup HIV0 (1ein! /223)# Human Immunodeficiency Virus Virus (HIV (HIV)) dian diangg ggap ap sebag sebagai ai viru viruss penyebab AIDS# Virus Virus ini termaksuk dalam retrovirus anggota subfamili lentivirinae# lentivirinae# 4iri khas morfologi morfologi yang unik dari HIV adalah adanya nukleoid yang berbentuk silindris dalam dala m virion matur# Virus Virus ini mengandung 5 gen yang dibutuhkan untuk replikasi retrovirus yaitu gag! pol! env# 6erdapat lebih dari 3 gen gen tamba tambaha han n peng pengat atur ur eksp ekspres resii viru viruss yang yang pent pentin ing g dalam dalam pato patoge gene nesi siss penyakit# Satu protein replikasi fase a+al yaitu protein 6at! 6at! berfungsi dalam transaktivasi dimana produk gen virus terlibat dalam aktivasi transkripsional dari dari gen gen viru viruss lain lainny nya# a# 6rans ransak akti tiva vasi si pada pada HIV HIV sang sangat at efis efisie ien n untu untuk k menentukan virulensi dari infeksi HIV# 'rotein ,ev dibutuhkan untuk ekspresi protein struktural virus# ,ev membantu keluarnya transkrip virus yang yang terlepas dari nukleus# 'rotein -ef menginduksi produksi khemokin oleh makrofag! yang dapat menginfeksi sel yang lain (rooks! /227)#
Sejak ditemukan tahun 089! se&ara kumulatif jumlah kasus AIDS di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun# erdasarkan data dari Ditjen '' ; '< ,I jumlah kumulatif kasus AIDS sebagai berikut : =umlah HIV ; AIDS yang dilaporkan 0 =anuari s#d# 50 Desember /205 adalah : HIV> /8!259! AIDS > 7!32 =umlah umulatif asus AIDS %enurut ?olongan @mur
Kelompok Umur
Presentasi
07 tahun
/!37 B
0708 tahun
5!27B
/2/8 tahun
C8!29B
5258 tahun
52!0CB
C2C8 tahun
!/B
7278 tahun
/!37B
32 tahun
2!70B
6idak diketahui
5!/9B
Sumber : Ditjen '' ; '< emenkes ,I
=umlah umulatif asus AIDS %enurut =enis elamin
Jenis Kelamin
AIDS
/!C3
'erempuan
07!737
6idak Diketahui
9!859
=umlah
7/!5C
Sumber : Ditjen '' ; '< emenkes ,I
=umlah umulatif asus AIDS %enurut "aktor ,isiko
aktor Risiko
AIDS
Heteroseksual
5/!908
Homoiseksual
0!/9C
ID@
!C29
6ransfusi Darah
0/5
6ransfusi 'erinatal
0!C5
6idak Diketahui
9!87C
Sumber : Ditjen '' ; '< emenkes ,I
=umlah umulatif asus HIV ; AIDS erdasarkan 'rovinsi
-o
'ropinsi
HIV
AIDS
0
'apua
0C!29
02!003
/
=a+a 6imur
03!/57
!9/7
5
DI =akarta
/!982
9!C99
C
=a+a arat
02!8
C!050
7
ali
!278
5!87
3
=a+a 6engah
3!835
5!558
9
Sula+esi Selatan
5!93C
0!925
alimantan arat
C!057
0!388
8
Sumatra @tara
9!839
0!520
02
anten
5!098
0!2C/
00
,iau
0!955
88/
0/
Sumatra arat
8/5
87/
05
DI Eogyakarta
/!098
803
0C
Sula+esi @tara
/!2C5
98
07
-usa 6enggara 6imur
0!70
C83
03
-usa 6enggara arat
902
C73
09
%aluku
0!09
C59
0
=ambi
3C/
C59
08
858
C/5
/2
epulauan ,iau
5!82/
5/
/0
alimantan Selatan
533
55C
//
alimantan 6imur
/!088
55/
/5
Sumatra Selatan
0!C30
5//
/C
angka elitung
C/8
525
/7
Sula+esi 6enggara
//3
/0/
/3
Sula+esi 6engah
52
082
/9
'apua arat
/!5CC
09
/
%aluku @tara
/23
037
/8
-ADFA&eh
050
037
52
engkulu
/53
032
50
alimantan 6engah
08/
89
5/
?orontalo
70
3
55
Sula+esi arat
55
3
0/9!C03
7/!5C
=umlah
Sumber : Ditjen '' ; '< emenkes ,I
Hal hal yang mendorong penulis melakukan surveliens epidemiologi penyakit HIVFAIDS ini adalah meningkatnya jumlah kasus penyakit HIVFAIDS# Surveilens epidemiologi digunakan untuk menilai! memonitor! dan meren&anakan program kesehatan pada umumnya terutama dalam kaitan kasus yang berhubungan dengan HIVFAIDS# 6iga kegiatan surveilens epidemiologi yaitu pengumpulan data se&ara sistematik!teratur! dan terus menerus! pengolahan dan analisa serta interpresi data menghasilkan suatu informasi! penyebaran hasil informasi tersebut kepada orang orang atau lembaga berkepentingan# B. RU!USAN !ASALAH 0# agaimana gambaran epidemiologi penyakit HIVFAIDSG /# agaimana klasifikasi untuk epidemi& HIVFAIDSG 5# Apakah tujuan surveilans epidemiologiG C# Apa saja ma&amma&am surveilans epidemiologiG ". TUJUAN 0# @ntuk mengetahui gambaran epidemiologi penyakit HIVFAIDS /# @ntuk mengetahui klasifikasi untuk epidemi& HIVFAIDS 5# @tuk mengetahui tujuan surveilans epidemiologi C# @ntuk mengetahui ma&amma&am surveilans epidemiologi BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A# HIVFAIDS 0# Definisi HIVFAIDS AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome! yang berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi virus HIV# 6ubuh manusia mempunyai kekebalan untuk melindungi diri dari serangan luar seperti kuman! virus! dan penyakit# AIDS melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini! sehingga akhirnya berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain (Eatim! /223)#
HIV adalah jenis parasit obligat yaitu virus yang hanya dapat hidup dalam sel atau media hidup# Seorang pengidap HIV lambat laun akan jatuh ke dalam kondisi AIDS! apalagi tanpa pengobatan# @mumnya keadaan AIDS ini ditandai dengan adanya berbagai infeksi baik akibat virus! bakteri! parasit maupun jamur# eadaan infeksi ini yang dikenal dengan infeksi oportunistik (1ein! /223)# /# tiologi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dianggap sebagai virus penyebab AIDS# Virus ini termaksuk dalam retrovirus anggota subfamili lentivirinae# 4iri khas morfologi yang unik dari HIV adalah adanya nukleoid yang berbentuk silindris dalam virion matur# Virus ini mengandung 5 gen yang dibutuhkan untuk replikasi retrovirus yaitu gag! pol! env# 6erdapat lebih dari 3 gen tambahan pengatur ekspresi virus yang penting dalam patogenesis penyakit# Satu protein replikasi fase a+al yaitu protein 6at! berfungsi dalam transaktivasi dimana produk gen virus terlibat dalam aktivasi transkripsional dari gen virus lainnya# 6ransaktivasi pada HIV sangat efisien untuk menentukan virulensi dari infeksi HIV# 'rotein ,ev dibutuhkan untuk ekspresi protein struktural virus# ,ev membantu keluarnya transkrip virus yang terlepas dari nukleus# 'rotein -ef menginduksi produksi khemokin oleh makrofag! yang dapat menginfeksi sel yang lain (rooks! /227)# 5# %ekanisme 'enyakit (,A') a# 6ahap 're 'atogenesis 6ahap pre patogenesis tidak terjadi pada penyakit HIV AIDS# Hal ini karena penularan penyakit HIV terjadi se&ara langsung (kontak langsung dengan penderita)# HIV dapat menular dari suatu satu manusia ke manusia lainnya melalui kontak &airan pada alat reproduksi! kontak darah (misalnya trafusi darah! kontak luka! dll)! penggunaan jarum suntik se&ara bergantian dan kehamilan# b# 6ahap 'atogenesis
'ada fase ini virus akan menghan&urkan sebagian besar atau keseluruhan sistem imun penderita dan penderita dapat dinyatakan positif mengidap AIDS# ?ejala klinis pada orang de+asa ialah jika ditemukan dua dari tiga gejala utama dan satu dari lima gejala minor# ?ejala utamanya antara lain demam berkepanjangan! penurunan berat badan lebih dari 02B dalam kurun +aktu tiga bulan! dan diare kronis selama lebih dari satu bulan se&ara berulangulang maupun terus menerus# ?ejala minornya yaitu batuk kronis selama lebih dari 0 bulan! mun&ulnya Herpes .oster se&ara berulangulang! infeksi pada mulut dan tenggorokan yang disebabkan oleh 4andida albi&ans! ber&ak ber&ak gatal di seluruh tubuh! serta pembengkakan kelenjar getah bening se&ara menetap di seluruh tubuh# Akibat rusaknya sistem kekebalan! penderita menjadi mudah terserang penyakitpenyakit yang disebut penyakit oportunitis# 'enyakit yang biasa menyerang orang normal seperti flu! diare! gatalgatal! dan lainlain# isa menjadi penyakit yang mematikan di tubuh seorang penderita AIDS# 6ahap Inkubasi %asa inkubasi adalah +aktu yang diperlukan sejak seseorang terpapar virus HIV sampai dengan menunjukkan gejalagejala AIDS# aktu yang dibutuhkan ratarata &ukup lama dan dapat men&apai kurang lebih 0/ tahun dan semasa inkubasi penderita tidak menunjukkan gejalagejala sakit# Selama masa inkubasi ini penderita disebut penderita HIV# 'ada fase ini terdapat masa dimana virus HIV tidak dapat tedeteksi dengan pemeriksaan laboratorium kurang lebih 5 bulan sejak tertular virus HIV# Selama masa inkubasi penderita HIV sudah berpotensi untuk menularkan virus HIV kepada orang lain dengan berbagai &ara sesuai pola transmisi virus HIV# %engingat masa inkubasi yang relatif lama!
dan penderita HIV tidak menunjukkan gejalagejala sakit! maka sangat besar kemungkinan penularan terjadi pada fase inkubasi ini# d# 6ahap 'enyakit Dini 'enderita mengalami demam selama 5 sampai 3 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut# Setelah kondisi membaik! orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebalan tubuhnya menurunFlemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang# Satu &ara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani uji antibody HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang beresiko terkena virus HIV# e# 6ahap 'enyakit
6erjadinya
gangguan
pada
persyarafan
&entral
mengakibatkan kurang ingatan! sakit kepala! susah berkonsentrasi! sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat# 'ada sistem persyarafan ujung (peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki! reflek tendon yang kurang selalu mengalami tensi darah rendah dan impotent# 'enderita mengalami serangan virus &a&ar air (herpes simpleJ) atau &a&ar api (herpes .oster) dan berbagai ma&am penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit#
HIV berada terutama dalam &airan tubuh manusia# 4airan yang berpotensial mengandung HIV adalah darah! &airan sperma! &airan vagina dan air susu ibu ('A! /229)# 'enularan HIV dapat terjadi melalui berbagai &ara! yaitu : kontak seksual! kontak dengan darah atau sekret yang infeksius! ibu ke anak selama masa kehamilan! persalinan dan pemberian ASI (Air Susu Ibu) (1ein! /223)# a# Seksual 'enularan melalui hubungan heteroseksual adalah yang paling dominan dari semua &ara penularan# 'enularan melalui hubungan seksual dapat terjadi selama senggama lakilaki dengan perempuan atau lakilaki dengan lakilaki# Senggama berarti kontak seksual dengan penetrasi vaginal! anal (anus)! oral (mulut) antara dua individu# ,esiko tertinggi adalah penetrasi vaginal atau anal yang tak terlindung dari individu yang terinfeksi HIV# b# %elalui transfusi darah atau produk darah yang sudah ter&emar dengan virus HIV# %elalui jarum suntik atau alat kesehatan lain yang ditusukkan atau tertusuk ke dalam tubuh yang terkontaminasi dengan virus HIV! seperti jarum tato atau pada pengguna narkotik suntik se&ara bergantian# isa juga terjadi ketika melakukan prosedur tindakan medik ataupun terjadi sebagai ke&elakaan kerja (tidak sengaja) bagi petugas kesehatan# d# %elalui silet atau pisau! pen&ukur jenggot se&ara bergantian hendaknya dihindarkan karena dapat menularkan virus HIV ke&uali bendabenda tersebut disterilkan sepenuhnya sebelum digunakan# e# %elalui transplantasi organ pengidap HIV# f# 'enularan dari ibu ke anak# g# ebanyakan infeksi HIV pada anak didapat dari ibunya saat ia dikandung! dilahirkan! dan sesudah lahir melalui ASI# 7# %anifestasi linis %anifestasi klinis infeksi HIV pada anak bervariasi dari asimtomatis sampai penyakit berat yang dinamakan AIDS# AIDS pada anak terutama terjadi pada umur muda karena sebagian besar (K2B)
AIDS pada anak akibat transmisi vertikal dari ibu ke anak#
sehat dapat menjauhkan diri dari penularan HIV# %isalnya! dengan tidak berhubungan seks di luar nikah! tidak bergantiganti pasangan! dan menggunakan pengaman (terutama pada kelompok perilaku beresiko tinggi) se+aktu melakukan aktivitas seksual# b# %enggunakan =arum Suntik dan Alatalat %edis yang Steril 'ara tenaga medis hendaknya memperhatikan
alatalat
kesehatan yang mereka gunakan# =arum suntik yang digunakan harus terjamin sterilitasnya dan sebaiknya hanya sekali pakai# =adi! setiap kali menyuntik pasien! seorang tenaga medis harus memakai jarum suntik yang haru# Hal ini dimaksudkan untuk men&egah penularan HIV melalui jarum suntik# Selain itu! penggunaan sarung tangan lateks setiap kontak dengan &airan tubuh juga dapat memperke&il peluang penularan HIV# %enjauhi Segala entuk 'enggunaan -arkoba 'ara pangguna narkoba sangat rentan tertular HIV! terutama pengguna narkoba suntik# "akta menunjukkan bah+a penyebaran HIV di kalangan pengguna narkoba suntik tiga sampai lima kali lebih &epat dibanding perilaku resiko lainnya# d# 6idak 6erima 6ransfusi Darah dari $rang yang %engidap HIV 'emeriksaan medis yang ketat pada setiap transfusi darah dapat men&egah penularan HIV# Sebelum transfusi darah berlangsung! para ahli kesehatan sebaiknya melakukan tes HIV untuk memastikan bah+a darah yang akan didonorkan bebas dari HIV# e# %enganjurkan anita 'engidap HIV untuk 6idak Hamil %eskipun hamil adalah hak setiap +anita! namun bagi +anita pengidap HIV dianjurkan untuk tidak hamil# Sebab! +anita hamil pengidap
HIV
dikandungnya#
dapat =ika
menularkan ingin
hamil!
virus
kepada
sebaiknya
janin
mereka
yang selalu
berkonsultasi# 'rogram penanggulangan HIVFAIDS yaitu le+at jalur pendidikan mempunyai arti yang sangat strategis karena besarnya populasi remaja di jalur sekolah dan se&ara politis kelompok ini adalah aset dan penerus
bangsa# Salah satu kelompok sasaran remaja yang paling mudah dijangkau adalah remaja di lingkungan sekolah (&losed &ommunity) (%uninjaya! 088)# eimanan dan ketaL+aan yang lemah serta tertekannya ji+a menyebabkan remaja berusaha untuk melarikan diri dari kenyataan hidup dan ingin diterima dalam lingkungan atau kelompok tertentu# $leh karena itu diperlukan peningkatan keimanan dan ketaL+aan melalui ajaranajaran agama# (--! /228)# Sebagian masyarakat Indonesia menggangap bah+a seks masih merupakan hal yang tabu# 6ermasuk diantaranya dalam pembi&araan! pemberian informasi dan pendidikan seks# Akibatnya jalur informasi yang benar dan mendidik sulit dikembangkan (1ulaini! /222)# 4ara&ara mengurangi resiko penularan AIDS antara lain melalui seks aman yaitu dengan melakukan hubungan seks tanpa melakukan penetrasi penis ke dalam vagina! anus! ataupun mulut# Dalam proses pen&egahan terhadap semakin luasnya epidemi& HIVFAIDS! semua elemen dari masyarakat bertanggung ja+ab terhadap proses pen&egahan# Eang bertanggung ja+ab terhadap pen&egahan persebaran HIVFAIDS adalah : a# Individu Seseorang harus mengadopsi gaya hidup dan perilaku yang sehat dan mengurangi risiko penularan HIV# $rang terinfeksi HIV harus menjadi orang yang bertanggung ja+ab untuk menjamin bah+a mereka untuk seterusnya tidak akan menyebarkan virus ke orang lain# b# eluarga eluarga harus mengadopsi nilainilai peningkatan
kesehatan#
eluarga harus memberikan pemahaman dan rasa simpati serta perlindungan untuk menolong anggota keluarga yang divonis orang terinfeksi HIV dalam menghadapai situasi yang tidak normal dan memaksimalkan potensi kesehatan untuk mempertahankan diri dari infeksi yang lain# %asyarakat
%asyarakat harus menghindari sikap diskriminasi terhadap orang terinfeksi
HIV
mendukung
dan
dengan
meningkatkan norma
sosial
suasana yang
lingkungan
bersifat
yang
melindungi#
%asyarakat juga harus berusaha keras meminimalkan kemiskinan yang &enderung memperburuk situasi# d# 'etugas kesehatan 'etugas kesehatan memiliki tanggung
ja+ab
ganda
terhadap
penyediaan pera+atan dan konseling terhadap orang terinfeksi HIV# %ereka harus menyediakan tindakan pen&egahan yang sesuai untuk men&egah penyebaran infeksi ke klien yang lain dan diri mereka sendiri# e# %edia %edia masa memiliki peran yang dengan mudah dapat dijangkau oleh banyak pemba&a dan murah dalam menyampaikan informasi tentang HIVFAIDS# ersama media dalam bentuk lain! media masa bisa efektif menimbulkan
kepedulian
agaimanapun!
media
melaporkan
informasi
masyarakat
masa
harus
tentang
tentang
bertanggung HIVFAIDs!
HIVFAIDS# ja+ab
dalam
menghindari
ketidakakuratan yang mana mungkin menghasilkan perbedaan persepsi dan membutuhkan klarifikasi# f# Ahli kesehatan dan
dalam
mengumpulkan
data!
menganalisa
data
dan
menginterpresikannya yang mungkin akan menghasilkan informasi yang biasa
atau luar biasa dengan tujuan memantau! menilai! dan meren&anakan pelayananFprogram kesehatan# Salah satu faktor yang berpengaruh dalam epdemiologi HIV di Indonesoa adalah variasi antar +ilayah! baik dalam hal besarnya masalah maupun faktorfaktor yang berpengaruh# pidemi& HIV di Indonesia berapa pada kondisi epidemi& terkonsentrasi# lasifikasi untuk epidemi& HIVFAIDS terdiri dari : ,endah • 'revalensi HIV dalam suatu subpopulasi berisiko tertentu belum melebihi •
72B# 6erkonsentrasi 'revalensi HIV se&ara konsisten lebih dari 7B di subpopulasi berisiko tertentu dan prevalensi HIV di ba+ah 0B di populasi umum atau ibu
hamil# %eluas • 'revalensi HIV lebih dari 0B di populasi umum atau ibu hamil (@SAID! /225) 0# Surveilans pidemiologis Surveilans esehatan %asyarakat menurut 6ha&ker dan erkelman adalah pengumpulan! analisis! dan penafsiran data out&omespe&ifi& se&ara terus menerus dan sistematis untuk peren&anaan! pelaksanaan! dan evaluasi upaya kesmas# Definisi system Surveilans pidemiologi menurut epmenkes -o 0003 tahun /225 adalah tatanan prosedur penyelenggaraan surveilans epidemiologi yang terintegrasi antara unitunit penyelenggara surveilans dengan laboratorium! sumbersumber data! pusat penelitian! pusat kajian dan penyelenggara program kesehatan! meliputi tata hubungan surveilans epidemiologi antar +ilayah kabupatenFkota! 'ropinsi dan 'usat# /# 6ujuan Surveilans pidemiologi a# %emprediksi dan mendeteksi dini pidemi (Outbreak )# b# %emonitor! mengevaluasi! dan memperbaiki program pen&egahan dan pengendalian penyakit#
Sebagai sumber informasi untuk penentuan prioritas! pengambilan kebijakan! peren&anaan! implementasi! dan alokasi sumber daya kesehatan# d# %emonitoring ke&enderungan penyakit ndemis dan mengestimasi dampak penyakit di masa mendatang# e# %engidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi lebih lanjut# 5# %a&amma&am Surveilans pidemiologis a# Surveilans pasif %erupakan pengumpulan data yang diperoleh dari laporan bulanan sarana pelayanan kesehatan di daerah# Dari data yang diperoleh! dapat diketahui distribusi geografis tentang berbagai penyakit menular! dan perubahanperubahan yang terjadi serta kebutuhan tentang penelitian sebagai tindak lanjut# b# Surveilans aktif 'engumpulan data yang dilakukan se&ara langsung untuk mempelajari penyakit tertentu dalam +aktu yang relative singkat (seminggu sekali atau / minggu sekali) yang dilakukan oleh petugas kesehatan untuk men&atat ada atau tidaknya kasus baru penyakit tertentu# 'en&atatan meliputi Variabel Demografis seperti umur! jenis kelamin! pekerjaan! sosial ekonomi! +aktu timbulnya gejala! pola makanan! tempat kejadian yang berkaitan dengan penyakit tertentu dan pen&atatan ini tetap dilakukan +alaupun tidak ditemukan kasus baru# Surveilans aktif dilakukan apabila : 0) Ditemukan kasus baru# /) 'enelitian tentang &ara penyebaran yang baru suatu penyakit tertentu# 5) ,isiko tinggi terjadinya penyakit musiman# C) 'enyakit tertentu yang timbul di daerah baru atau akan menimbulkan pengaruh pada kelompok penduduk tertentu atau penyakit
dengan
insidensi
yang
peningkatan# C# Indikator Indikator yang di gunakan adalah a# 'roposi
rendah
mendadak
terjadi
b# 4ase "atality ,ate In&iden&e ,ate 7# 6ujuan husus a# @ntuk mengetahui Angka Proporsi pada kasus HIVFAIDS "aktor ,esiko# b# @ntuk mengetahui Angka Incidence pada kasus HIVFAIDS menurut elompok @mur# @ntuk mengetahui Angka Incidence pada kasus HIVFAIDS menurut =enis elamin# d# @ntuk mengetahui Angka Incidence pada kasus HIVFAIDS menurut 6empat 6inggal# e# @ntuk mengetahui 4", pada kasus HIVFAIDS menurut kelompok @mur# f# @ntuk mengetahui 4", pada kasus HIVFAIDS menurut golongaan =enis elamin# g# @ntuk mengetahui 4", pada kasus HIVFAIDS menurut 6empat 6inggal#
3# %etode a# 'opulasi : 0) @ntuk tujuan khusus 0#0 sampai 0#/ populasinya adalah semua kasus HIVFAIDS# /) @ntuk tujuan khusus 0#5 sd 0#7 populasinya adalah smua kasus HIVFAIDS# 5) @ntuk tujuan khusus 0#3 sd 0 populasinya adalah semua kasus HIVFAIDS# b# 'enumpulan data 0) =enis data : data primer dan data sekunder /) Sumber data : Ditjen '' ; '< emenkes ,I /205 'engolahan dan analisis data Dari data primer dan data sekunder yang telah di kumpulkan di analisis di interpretasikan sesuai tujuan khusus : a# @ntuk mengetahui angka proporsi kasus HIVFAIDS
b# @ntuk
mengetahui
distribusi
angka
in&iden&i
pada
kasus
HIVFAIDS menurut kelompok umur @ntuk mengetahui angka in&iden&i kasus HIVFAIDS menurut jenis kelamin# d# @ntuk mengetahui angka in&iden&i kasus HIVFAIDS menurut tempat tinggal# e# @ntuk mengetahui 4", pada kasus HIVFAIDS menurut gol#umur f# @ntuk mengetahui 4", pada kasus HIVFAIDS menurut jenis kelamin g# @ntuk mengetahui
4",
pada
kasus
HIVFAIDS
menurut
+ilayahFtempat tinggal
A III '-@6@' 0# lasifikasi untuk epidemi& HIVFAIDS terdiri dari : a# ,endah 'revalensi HIV dalam suatu subpopulasi berisiko tertentu belum melebihi 72B# b# 6erkonsentrasi 'revalensi HIV se&ara konsisten lebih dari 7B di subpopulasi berisiko tertentu dan prevalensi HIV di ba+ah 0B di populasi umum atau ibu hamil# %eluas 'revalensi HIV lebih dari 0B di populasi umum atau ibu hamil /# 6ujuan Surveilans pidemiologi a# %emprediksi dan mendeteksi dini pidemi (Outbreak )# b# %emonitor! mengevaluasi! dan memperbaiki program pen&egahan dan pengendalian penyakit# Sebagai sumber informasi untuk penentuan prioritas! pengambilan kebijakan! peren&anaan! implementasi! dan alokasi sumber daya kesehatan# d# %emonitoring ke&enderungan penyakit ndemis dan mengestimasi dampak penyakit di masa mendatang#
e# %engidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi lebih lanjut# 5# %a&amma&am Surveilans pidemiologis a# Surveilans pasif %erupakan pengumpulan data yang diperoleh dari laporan bulanan sarana pelayanan kesehatan di daerah# Dari data yang diperoleh! dapat diketahui distribusi geografis tentang berbagai penyakit menular! dan perubahanperubahan yang terjadi serta kebutuhan tentang penelitian sebagai tindak lanjut# b# Surveilans aktif 'engumpulan data yang dilakukan
se&ara langsung untuk
mempelajari penyakit tertentu dalam +aktu yang relative singkat (seminggu sekali atau / minggu sekali) yang dilakukan oleh petugas kesehatan untuk men&atat ada atau tidaknya kasus baru penyakit tertentu# 'en&atatan meliputi Variabel Demografis seperti umur! jenis kelamin! pekerjaan! sosial ekonomi! +aktu timbulnya gejala! pola makanan! tempat kejadian yang berkaitan dengan penyakit tertentu dan pen&atatan ini tetap dilakukan +alaupun tidak ditemukan kasus baru#