BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Banyak dijumpai berbagai unsur yang ada di bumi. Terhitung hingga sekarang telah ditemukan 118 unsur yang tercatat dalam tabel sistem periodik. Dari 118 unsur yang ada banyak sekali kegunaan dan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti oksigen, bila tidak ada oksigen, kita tidak dapat bernafas, tidak akan ada api, dan lain-lain. Namun, dari seluruh unsur yang ada, banyak orang yang tidak mengetahuinya. Kalaupun mengetahuinya, mungkin hanya beberapa unsur yang sering disebut atau terlihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti asap mengandung gas CO 2, sulfur, dan lainnya. Bahkan banyak juga yang tidak mengetahui bahwa besi, timbal, emas, perak, alumunium juga termasuk kedalam unsur kimia. Padahal seluruh materi yang ada di muka bumi ini mengandung suatu unsur, yang dapat berbentuk molekul, senyawa, campuran maupun unsur itu sendiri. Setiap unsur memiliki sifat kimia, sifat fisika, karakteristik, kegunaan dan manfaatnya tesendiri. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang sifat kimia, sifat fisika, karakteristik, kegunaan dan manfaat dari unsur-unsur. Terutama unsur pada golongan VI A dan VI B. Untuk memberi tahu kepada mahasiswa, siswa dan masyarakat tentang sifat, karakteristik, kegunaan serta manfaat yang ada pada unsur golongan VI A dan VI B. B. TUJUAN Adapun tujuan dari penyusun makalah ini adalah: 1. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Kimia Anorganik I. 2. Mahasiswa, siswa dan masyarakat dapat mengetahui sifat dan karakteristik unsur golongan VI A dan VI B. 3. Mahasiswa, siswa dan masyarakat mengetahui kegunaan dan manfaat unsur golongan VI A dan VI B. C. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimanakah sifat dan karakteristik unsur golongan VI A dan VI B ? 2. Apa jenis ikatan yang dimiliki ? 3. Apa kegunaan dan manfaat dari unsur VI A dan VI B ?
1
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Golongan VI A A. Oksigen (O) 1. Sifat Fisika Nama Unsur Simbol Nomor Atom Radius Atom Volume Atom Massa Atom Titik Didih Radius Kovalensi Struktur Kristal Massa Jenis Konduktivitas Listrik Elektronegativitas Konfigurasi Elektron Formasi Entalpi Konduktivitas Panas Potensial Ionisasi Titik Lebur Bilangan Oksidasi Kapasitas Panas Entalpi Penguapan
: Oksigen :O :8 : 0.65 Å : 14 cm3/mol : 15.9994 : 90.168 K : 0.73 Å : Kubus : 1.429 g/cm3 : 5 x 10-10 x ohm-1 cm-1 : 3.44 : [He]2s2 2p4 : 0.222 kJ/mol : 0.2674 W/mK : 13.618 V : 54.8 K : -2, -1 : 0.92 J/gK : 3.4109 kJ/mol
2. Sifat Kimia Sifat dari oksigen yaitu tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dalam bentuk cair dan padat, oksigen berwarna biru pucat dan merupakan paramagnetik yang kuat. Oksigen sangat reaktif, adalah komponen ratusan ribu senyawa organik dan dapat bergabung dengan kebanyakan unsur. Oksigen memiliki 9 isotop. Oksigen alami adalah campuran dari 3 isotop. Oksigen berbobot aatom 18 yang terdapat di alam bersifat stabil dan tersedia untuk keperluan komersial, seperti dalam air (H2O dengan kandungan isotop 18 sebanyak 15%). Konsumsi oksigen komersial di Amerika Serikat diperkirakan mencapai 20 juta ton per tahun dan diperkirakan akan terus meningkat. Pemisahan udara (destilasi) menghasilkan gas dengan kemurnian 99%, sedangkan elektrolisis hanya 1%. Bentkuk lain dari oksigen adalah Ozon (O 3). Merupakan senyawa yang sangat aktif, dihasilkan dari pelepasan muatan elektris (kilat) atau penyinaran sinar Ultraviolet terhadap oksigen. Keberadaan ozon di atmosfer (dengan jumlah yang sebanding dengan ketebalan lapisan 3 mm dengan 2
kondisi tekanan dan suhu yang luar biasa) mencegah sinar Ultraviolet yang berbahaya dari matahari sebelum mencapai permukaan. Pencemaran udara di atmosfer dapat merusak lapisan ozon ini. Ozon bersifat racun dan tidak boleh terpapar dengan ozon melebihi kadar 0.2 mg/m (8 jam kerja rata-rata-40 jam per minggu). Ozon yang masih pekat memiliki warna hitam kebiru-biruan dan ozon padat berwarna hitam ungu 3. Persenyawaan Senyawaan oksigen atau senyawa-senyawa oksigen banyak di temukan di alam. Oksigen mempunyai elektron valensi sebanyak 6 elektron yang membuatnya perlu berikatan membentuk senyawa dengan unsur-unsur lain agar konfigurasi elektronnya stabil mengikuti aturan oktet.
Senyawaan oksigen paling populer
adalah air, si H2O yang membentuk ikatan kovalen sekaligus ikatan hidrogen dan kita tidak bisa berlepas darinya (si air) barang seharipun. Jika masih bingung dengan sifat-sifat Oksigen baca juga Sifat Fisika dan Kimia Oksigen. Fluorida Senyawa fluorida dari oksigen dikenal dengan nama OF 2, O2F2, dan O2F4. Hanya OF2 yang stabil. Ini disebabkan karena F merupakan satu-satunya yang lebih stabil daripada O. OF2 di buat dengan basa, 2F2 + 2NaOH → OF2 +H2O +2NaF Serta terhidrolisa dalam basa OF2 + 2OH- → O2 +2F- +H2O Oksida Oksigen dapat bereaksi dengan unsure logam dan nonlogam membentuk oksida. Senyawa oksida digolongkan menjadi: a. Oksida asam, yaitu oksida yang bereaksi dengan air membentuk asam. Misalnya: SO3 (g) + H2O(l) → H2SO4 (aq) Cl2O7(g) + H2O(l) → 2HClO4(aq) b. Oksida basa, yaitu oksida yang bereaksi dengan air membentuk basa. Misalnya: Na2O(s) + H2O(l) → 2NaOH(aq) CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq) c. Oksida amfoter, yaitu oksida yang dapat bersifat sebagai asam maupun basa. Dan dapat bereaksi dengan asam maupun basa. Misalnya: ZnO(s) + H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + H2O(l) ZnO(s) + 2NaOH(aq) → Na2ZnO2(aq) + H2O(l) Al2O3(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + H2O(l) Al2O3(s) + 2NaOH → 2NaAlO2(aq) + H2O(l)
3
d. Peroksida, oksida ini mempunyai sebuah atom oksigen lebih banyak dari oksidanya. Jika sebuah proksida direaksikan dengan asam, akan menghasilkan hydrogen peroksida (H2O2). Na2O2(s) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq)+ H2O(l) BaO2(s) + H2SO4(aq) → BaSO4(aq) + H2O(l) e. Oksida netral atau oksida indiferen, yaitu oksida yang tidak dapat bereaksi dengan air, asm, maupun basa. Misalnya CO, N2O, NO, dan H2O. Beberapa contoh struktur oksida: Rutil (TiO2) Spinel (M3O4) Perovskit (ABO2) Hibrida Contoh senyawa hibrida adalah peroksida. Peroksida mengalami sedikit self ionisasi 2H2O2 → H2O2 + HO2 ; k = 1,5 x 10-12 (lebih kuat asamnya dari air) Sintesa peroksida di laboratorium: BaO2 +H2SO →BaSO4 + H2O2 Penguraian eksotermik; H2O2 → H2O + 1/2O2 , ∆G= -121,4 Kj/mol Senyawa ini digunakan untuk restorasi dan bleaching 4. Manfaat dan kegunaan Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan gas ini, rata - rata setiap kali kita bernafas membutuhkan sekitar 2 liter oksigen. Banyak penyakit di era modern ini yang disebabkan kekurangan oksigen. Ini adalah masalah serius dunia. Dengan oksigen akan mampu meregenerasi sel, membantu memperbesar daya absorsi vitamin dan nutrisi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menetralkan zat-zat beracun dalam aliran darah. Setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan oksigen, untuk membelah, untuk bertumbuh dan untuk sel tetap hidup. Di bidang Industri oksigen digunakan pada pengolahan besi menjadi baja di tanur terbuka (tanur oksigen); saat dicampur dengan bahan bakar, digunakan untuk pengelasan, pemotongan, pemanasan dan penyepuhan; untuk membuat methanol, etilin oksida, titanium dioksida dan untuk memperkaya udara tungku untuk pencairan tembaga, seng, dan sebagainya; di pabrik kertas oksigen digunakan untuk memutihkan pulp, oksidasi dari cairan limbah pekat dan pemurnian limbah. B. Sulfur (S) 1. Sifat kimia Nama
: Sulfur 4
Lambang Nomor atom Deret kimia Golongan Periode Blok Penampilan Massa atom Konfigurasi elektron Jumlah elektron tiap kulit
:S : 16 : nonmetals : VI A :3 :p : kuning lemon : 32.065(5) g/mol : [Ne] 3s2 3p4 : 2, 8, 6
Belerang merupakan unsur khalkogen. Keelektronegativannya lebih rendah dari keelektronegativan oksigen, senyawa ini menunjukkan derajat ion yang lebih rendah dan kenaikan derajat kekovalenan ikatan dan akibatnya derajat ikatan hydrogennya menjadi lebih kecil. Unsur belerang mempunyai banyak alotrop seperti S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S18, dan S… yang menecerminkan kemampuan katenasi atom belerang. Elektronegativitas atom belerang = 2.58 (skala pauling) dan jari-jari atomnya = 100 pm. 2. Sifat fisika Unsur belerang bentuknya non-metal yang tidak berasa dan tidak berbau. pada umumnya berbentuk padatan kuning dengan titik leleh 112,8 C. Bila belerang dipanaskan akan mencair dan saat didinginkan menjadi seperti karet . Belerang juga berbentuk molekuler, larut dalam CS2. Molekul S2 dan S3 ada dalam fase gas. Unsur khalkogen dalam asam sulfat menunjukkan warna biru, merah, dan kuning. Spesi polikation S42+, S64+,S42+ memberikan warna ini. Masa jenis pada suhu kamar adalah α=2.07 g/cm3, β=1.96 g/cm3, ɣ=1.92 g/cm3, titik didih= 717,8 K 3. Persenyawaan a. membentuk senyawa biner dengan hidrogen kebanyakan logam (sulfida), b. c. d. e.
unsur-unsur nonlogam(kecuali gas mulia). H2S merupakan hidrida yang paling stabil. Senyawa biner sulfur-halogen SF6 stabil, S2Cl2 dan SCl2 (cair) Asam okso dan garam sulfur. Sulfur terbakar menjadi SO2, bentuk ini dalam larutan berair umumnya menjadi
H2SO3. f. Sulfur trioksida dibuat dengan mengoksidasi SO2 dengan penambahan katalis, dan digunakan untuk membuat asam sulfat g. Selenium dan tellurium membentuk asam oksida yang mirip 4. Manfaat dan kegunaan
5
Unsur Belerang Kegunaan: proses pembuatan asam sulfat, pembuatan bubuk mesiu, insektisida dan proses vulkanisasi ban kendaraan bermotor, pembuatan pulp kertas, pembuatan obat penyakit kulit / jerawat. Senyawa Belerang Kegunaan; SO2 : sebagai fungisida (anti jamur), fumigant (anti serangga), pengawet makanan (jumlah sangat kecil). Natrium Tiosulfat Pentahidrat (Na2S2O3 . 5H2O): proses pencucian film (Merk Hipo). H 2SO4: sebagai pelarut, pengisis aki, pembuatan garam fosfat, pembuatan pupuk, pengolahan minyak & pewarnaan tekstil dengan belerang.
C. Selenium (Se) 1. Sifat Kimia Bilangan oksidasi Elektronegativitas Energi ionisasi
: 6, 4, 2, 1,[1] -2(strongly acidic oxide) : 2.55 (skala Pauling) : pertama: 941.0 kJ/mol Kedua : 2045 kJ/mol Ketiga : 2973.7 kJ/mol : 120 pm : 120±4 pm : 190 pm
Jari-jari atom Jari-jari kovalen Jari-jari van der Waals Beberapa sifat kimia lainnya: a. Reaktif b. Mudah bereaksi dengan H2, F2, Cl2, dan Br2 c. Bereaksi dengan asam nitrat dan asam sulfat d. Bereaksi dengan logam lainnya membentuk senyawa selenida, contoh: MgSe e. Bereaksi dengan O2 membentuk api berwarna biru atau disebut SeO2 (selenium dioksida) yang berbau busuk. 2. Sifat Fisika Fase Massa jenis (mendekati suhu kamar) Massa jenis (mendekati suhu kamar) Massa jenis (mendekati suhu kamar) Massa jenis cairan pada t.l. Titik lebur Titik didih Titik kritis Kalor peleburan Kalor penguapan Kapasitas kalor
: solid : (gray) 4.81 g·cm−3 : (alpha) 4.39 g·cm−3 : (vitreous) 4.28 g·cm−3 : 3.99 g·cm−3 : 494 K, 221 °C, 430 °F : 958 K, 685 °C, 1265 °F : 1766 K, 27.2 MPa : (gray) 6.69 kJ·mol−1 : 95.48 kJ/mol : 25.363 J/mol·K
3. Persenyawaan a. Berzelianite (Copper Selenide) b. Clausthalite (Lead Selenide) c. Eucairite (Silver Copper Selenide) d. Hakite (Copper Mercury Silver Antimony Selenium Sulfide) 6
e. Palladseite (Palladium Selenide) f.Penroseite (Nickel Selenide) g. Selen-tellurium (Selenium Tellurium) h. Tiemannite (Mercury Selenide) i.Umangite (Copper Selenide) 4. Manfaat dan Kegunaan a. Kegunaan Selenium di Industri 1) Digunakan sebagai tinta
fotografi
untuk
memperbanyak
salinandokumen, surat dan lain-lain 2) Di bawah titik cairnya, selenium adalah semi konduktor tipe p danmemiliki banyak kegunaan dalam penerapan elektronik 3) Digunakan dalam industri kaca untuk mewarnai kaca dan lapisan emailgigi yang berwarna rubi 4) Digunakan sebagai bahan tambahan pembutan baja tahan karat. 5) Karena sifat-sifatnya fotovoltaik dan fotokonduktif,
selenium
digunakandalam fotokopi, photocells, meter cahaya dan sel surya. 6) Lembar selenium amorf mengkonversi gambar
x-ray,
dalamxeroadiography dan solid-state, x-ray kamera panel datar b. Kegunaan Selenium bagi Manusia Selenium adalah mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuhsebagai
antioksidan
untuk
meredam
aktivitas
radikal
bebas.
Seleniumbekerja sebagai kofaktor untuk enzim yang terlibat dalam oksidasi asamlemak dan penghancuran asam amino. Manfaat Selenium bagi tubuh:Menangkal radikal bebas. Di dalam tubuh setiap
orang terdapat
kemampuan untuk melawanradikal bebas yang bias menghancurkan sel dan menimbulkan berbagaipenyakit berbahaya seperti kanker, penyakit jantung, dan penuaan dini.Di dalam tubuh, selenium bekerjasama dengan vitamin E sebagai zatantioksidan. Meningkatkan kekebalan tubuh. Selenium
dapat
memperbaiki
system imunitas (kekebalan tubuh) danberperan dalam fungsi kelenjar tiroid dan dalam setiap sel yangmenggunakan hormone tiroid, dengan berpartisipasi
sebagai
kofaktoruntuk tiga deiodinases diketahui hormon
tiroid, yang mengaktifkan dankemudian
menonaktifkan
berbagai
hormon
tiroid metabolitnya. Inimungkin menghambat penyakit Hashimotos, di mana sel-sel tubuhsendiri tiroid diserang sebagai asing. Mencegah HIV. Selenium banyak terdapat pada daging,
sereal,
ikan,
telur,
kacang. Diketahui dapat menghambat replikasi HIV.
Selenium bergabung denganprotein dalam bentuk asam amino, yang disebut 7
selenoprotein. Zat inimengurangi tekanan tyang disebabkan oleh infeksi, dan memperlambat penyebaran infeks
D. Tellurium (Te) 1. Sifat Kimia Bilangan oksidasi Elektronegativitas Energi ionisasi Jari-jari atom Jari-jari kovalen Jari-jari van der Waals
: 6, 5, 4, 2, -2 (sedikit oksida asam) : 2.1 (skala Pauling) : Pertama: 869.3 kJ·mol−1 Kedua : 1790 kJ·mol−1 Ketiga : 2698 kJ·mol−1 : 140 pm : 138±4 pm : 206 pm
Telurium mempunyai keelektronegatifan yang lebih rendah daripada oksigen yaitu sebesar 2.1, yang berarti bahwa senyawaannya mempunyai sifat kurang ionik. Kestabilan relatif ikatannya kepada unsur lain juga berbeda. Telurium memiliki ikatan kovalen (kJ/mol), yaitu: a. Te-H 240 b. Te-O 268 c. Te-F 335 d. Te-Cl 251 e. Te-Te 235 2. Sifat Fisika Fase Massa jenis (mendekati suhu kamar) Massa jenis cairan pada t.l. Titik lebur Titik didih Kalor peleburan Kalor penguapan Kapasitas kalor
: solid : 6.24 g·cm−3 : 5.70 g·cm−3 : 722.66 K, 449.51 °C, 841.12 °F : 1261 K, 988 °C, 1810 °F : 17.49 kJ·mol−1 : 114.1 kJ·mol−1 : 25.73 J·mol−1·K−1
3. Persenyawaan Telurium memiliki kesamaan kimia dengan golongan unsur oksigen, sulfur, selenium, dan polonium yaitu sama-sama golongan kalkogen. Bentuk senyawanya mirip dengan sulfur dan selenium. Telurium memiliki bilangan oksidasi, +2, +4 dan +6, bilangan oksidasi yang umum +4. Contoh telurium yang memiliki bilangan oksidasi -2 adalah seng telurida (ZnTe) yang dibentuk melalui pemanasan Telurium dengan Seng . Zn + Te → ZnTe
8
ZnTe dapat bereaksi dengan asam klorida menghasilkan hidrogen telurida (H 2Te). Reaksinya yaitu: ZnTe + 2 HCl → ZnCl2 + H2Te Reaksi Telurium : a. Reaksi dengan Air (H2O) Telurium dioksida bereaksi dengan air membentuk asam tellurous (H2TeO3). TeO2 + H2O → H2TeO3 Tellurium tidak bereaksi dengan air dalam keadaan di bawah normal b. Reaksi dengan Udara (O2) Tellurium yang terbakar di udara membentuk dioxide tellurium(IV) oxide (tellurium dioksida). Te(s) + O2(g) → TeO2(s) c. Reaksi dengan Halogen Telurium juga bereaksi dengan unsur-unsur halogen Fluorin, Khlorin, Bromin, dan Iodin (F, Cl, Br, dan I ) membentuk tetrahalida pada keadaan yang terkontrol. Reaksinya adalah: 1) Pada suhu optimum dan pada tabung yang tertutup, telurium bereaksi dengan Fluorin, Khlorin, Bromin, dan Iodin membentuk Telurium halida: Te(s) + F2(g) → TeF2(l) Te(s) + Cl2(g) → TeCl2(l) Te(s) + Br2(g) → TeBr2(l) Te(s) + I2(g) → TeI2(l) 2) Telurium bereaksi dengan gas fluorin pada T 150 ° C membentuk Telurium heksaflorida: Te(s) +3F2(g) → TeF6(l) 3) Telurium bereaksi dengan unsur halogen membentuk tellurium tetrahalida: Te(s) + 2F2(q) → TeF4(s) Te(s) + 2Cl2(q) → TeCl4(s) Te(s) + 2Br2(q) → TeBr4(s) Te(s) + 2I2(q)→ TeI4(s) 4. Manfaat dan Kegunaan a. Telurium dapat memperbaiki kemampuan tembaga dan baja tahan karat untuk digunakan dalam permesinan. b. Pada Timbal yang ditambahkan Telurium dapat mengurangi reaksi korosi oleh asam sulfat, dan juga memperbaiki kekuatan serta kekerasannya. c. Digunakan sebagai pelapis besi pada menara pendingin. d. Telurium juga digunakan dalam campuran warna keramik.
9
E. Polonium (Po) 1. Sifat kimia Bilangan oksidasi Elektronegativitas Energi ionisasi Jari-jari atom Jari-jari kovalen Jari-jari van der Waals 2. Sifat Fisika Fase Massa jenis (mendekati suhu kamar) Massa jenis (mendekati suhu kamar) Titik lebur Titik didih Kalor peleburan Kalor penguapan Kapasitas kalor
: 6, 4, 2, −2 (oksida amfoter) : 2.0 (skala Pauling) : Pertama: 812.1 kJ·mol−1 : 168 pm : 140±4 pm : 197 pm : solid : (alpha) 9.196 g·cm−3 : (beta) 9.398 g·cm−3 : 527 K, 254 °C, 489 °F : 1235 K, 962 °C, 1764 °F : ca. 13 kJ·mol−1 : 102.91 kJ·mol−1 : 26.4 J·mol−1·K−1
3. Persenyawaan a. Reaksi dengan Air Polonium tidak bisa bereaksi dengan air b. Reaksi dengan Udara Polonium terbakar dalam udara dan menghasilkan Polonium(IV) dioksida Po(s) + O2(g) → PoO2(s) c. Reaksi dengan Halogen Pada keadaan tertentu, polonium akan bereaksi dengan klorin, bromine dan iodine untuk membentuk tetrahalida. Po(s) + 2Cl2(g) → PoCl4(s) Po(s) + 2Br2(g) →PoBr4(s) Po(s) + 2I2(g) → PoI4(s) 4. Manfaat dan Kegunaan Karena kebanyakan radiasi alfa dihentikan di sekitar bahan padat sedangkan wadahnya melepaskan energinya, sehingga polonium menarik perhatian untuk digunakan sebagai sumber panas yang ringan sebagai sumber energi termoelektrik pada satelit angkasa. Polonium dapat dicampur atau dibentuk alloy dengan berilium untuk menghasilkan sumber neutron. Unsur ini telah digunakan dalam peralatan untuk menghilangkan muatan statis dalam pemintalan tekstil dan lain-lain. Namun sumber beta termasuk yang paling sering digunakan karena tingkat bahayanya
10
yang lebih rendah. Polonium yang digunakan untuk tujuan ini harus tersegel dan terkontrol, sebab untuk mengurangi bahaya terhadap pengguna. Polonium terdapat dalam mineral Uranium dan Tellurium sebagai produk rangkaian peluruhan radioaktif. F. Livermorium (Lv) 1. Sifat Kimia Bilangan oksidasi Jari-jari kovalen 2. Sifat Fisika Nama Lambang Nomor atom Golongan, periode, blok Konfigurasi elektron Jumlah elektron tiap kulit Bilangan oksidasi Jari-jari kovalen
: 2, 4 (prediction)[1] : 175 (estimated)[2] pm : Livermorium : Lv : 116 : 16, 7, p : [Rn] 5f14 6d10 7s2 7p4 : 2, 8, 18, 32, 32, 18, 6 : 2, 4 : 175 pm
3. Persenyawaan Elemen ini tidak dapat diamati di alam secara bebas. ilmuwan yang ingin belajar harus mensintesis dalam sebuah laboratorium. Proses sintesisnya yang mahal membuat ununheksium tidak mungkin diproduksi secara komersil. Tampilan pertama ununheksium di laboratorium terjadi pada tahun 2000, ketika para peneliti Rusia berhasil menghasilkan sejumlah kecil dengan membombardir kalsium dengan Kurium. Reaksinya adalah : 24896 Cm + 4820 Ca à292116 Lv + 4n 4. Manfaat dan Kegunaan Berdasarkan literatur yang di dapat, ununheksium tidak mempunyai aplikasi, karena senyawanya yang tidak terdapat di alam secara bebas. Untuk mengetahuinya pun harus mensintesis di laboratorium. Selain itu, ununheksium merupakan unsur sintesis dengan waktu paruh yang sangat cepat sehingga tidak stabil, setiap jumlah unsur yang terbentuk akan terurai menjadi unsur-unsur lain dengan cepat. Namun, kemungkinan besar unsur ini berbahaya karena radioaktivitasnya (Anynomous3, 2008 ).
2.2 Golongan VI B 11
A. Chromium (Cr) 1. Sifat Kimia Warna Fasa
: Perak metalik : padat
Enthalpy pengatomannya
: 121,8 KJ/mol pada 250°C
Keelektronegatifan Enthalpy peleburannya Enthalpy penguapannya Kapasitas panas Konduktifitas panasnya Rasio racun Kecepatan suara Kekerasan a. Kekerasan Brinell b. Kekersasan mohsnya c. Kekerasan vickersnya Modulus young Modulus shear Modulus Bulk Resistvittas electric Konduktivitas electric
: 1,66. : 15,3 KJ/mol dan : 341,8 KJ/mol : 23,35 J/mol K : 93,9 W/m K :0,21. : 5940 m/s
2. Sifat Fisika Titik Didih Titik Leleh Fasa Spesifikasi Panas Ekspansi Termal Panas Penguapan
: 1120 Mpa : 8,5 Mpa : 1060 Mpa : 297 Gpa : 5940 Gpa : 160 Gpa : 125 Ωm : 0,0774x106 /cmΩ : 2671˚ C : 1907˚ C : Solid : 448 J.Kg⁻¹.K⁻¹ : 0,0000049 K⁻¹ : 339 kJ.mol⁻¹
3. Persenyawaan a. Kromium karbida Cr3C2 Bahan yang sangat keras keramik tahan api, sangat tahan korosi, dan tidak mengoksidasi bahkan pada suhu tinggi (1000-1100°C). Kromium karbida digunakan sebagai bahan semprot termal untuk melindungi permukaan logam yang mendasari, dan sebagai aditif untuk bahan tahan korosi dan tahan aus. Hal ini digunakan dalam pelapis bantalan, segel, lubang, dan segel katup. b. Kromium (IV) oksida CrO2 Sebuah substansi magnet sintetis sekali banyak digunakan dalam pita magnetik. Dengan meningkatnya popularitas CD dan DVD, penggunaan kromium (IV) oksida telah menurun. Namun, masih digunakan dalam aplikasi rekaman data untuk kelas enterprise sistem penyimpanan. Hal ini masih
12
dianggap hari ini oleh banyak oksida dan produsen rekaman telah partikulat perekaman magnetik yang paling sempurna yang pernah diciptakan.
4. Manfaat dan Kegunaan Kegunaan dari Chromium adalah untuk membuat stainless steel, juga digunakan untuk melapisi komponen mobil, untuk magnet pada tape, pisau, untuk laser dan untuk membuat cat. Chromium (VI) Oksida (CrO 3) digunakan untuk industri magnet pada tape, magnet yang dibuat dari kromium oksida kualitasnya lebih baik dari besi oksida.
B. Molybdenum (Mo) 1. Sifat Kimia Kesetimbangan Elektrokimia Elektron Fungsi Kerja Elektronegativitas
: 0.8949g/amp-h : 4.6 eV : 2.16 (Pauling); 1.3
(Rochow Allrod)
Energi Ionisasi a. Pertama
:7,099
b. Kedua c. Ketiga Potensi Elektron Valensi (-eV)
: 16,461 : 27,16 : 88,6
2. Sifat Fisika Warna Fasa Massa Atom Rata-rata Koefisien lineal termal expansion/K-1 Konduktivitas a. Listrik b. Thermal c. Kepadatan Modulus elastik a. Massal b. Kekakuan c. Youngs Entalpi atomisasi Entalpi Fusion Entalpi Penguapan Skala Kekerasan a. Brinell b. Mohs c. Vickers Panas Penguapan
: Putih perak : Solid : 95,94 : 5.43E-6 : 0,187 106/cm Ω : 1,38 W / cmK : 10.22g/cc @ 300K : 261.2/GPa : 125.6/GPa : 324.8/Gpa : 653 kJ / mol @ 25 ° C : 27,61 kJ / mol : 594,1 kJ / mol : 1500 m MN-2 : 5,5 : 1530 MN m-2 : 598kJ/mol 13
Titik Leleh Molar Volume Bentuk (pada 20 ° C & 1atm)
: 2890K 2617 °C 4743 °F : 9,41 cm3/mole : Solid
Spesifik Panas
: 0.25J/gK
Tekanan Uap
: 3.47Pa @ 2617 ° C
3. Persenyawaan a. Reaksi dengan oksigen Tidak bereaksi dengan oksigen pada suhu ruangan/normal. Pada temperature tinggi, membentuk Molibdenum (VI) trioxide. Reaksi: 2Mo(s) + 3O2(g) → 2MoO3(S) b. Reaksi dengan halogen Pada temperatur ruangan Mo breaksi dengan fluorine membentuk Molibdenum (VI) fluoride. Reaksi : Mo(S) + 3F2(g) → MoF6(l) c. Molybdenum disulfide (MoS2) Digunakan sebagai pelumas yang tahan tekanan-tinggi suhu tinggi (HPHT) d. Molybdenum disilicide (MoSi2) Penggunaan primer di elemen pemanas beroperasi pada suhu di atas 1500 ° C dalam udara. e. Molybdenum trioksida (MoO3) Sebagai perekat f. Lead molibdat (wulfenite) Diendapkan dengan kromat timah dan timbal sulfat merupakan pigmen terang-oranye digunakan untuk industri keramik dan plastik. g. Heptamolybdate Amonium Digunakan dalam prosedur pewarnaan biologi. 4. Manfaat dan Kegunaan Molibdenum terutama banyak digunakan di industri, diantaranya adalah: · Baja, · Pesawat, · Rudal, · Filamen di pemanas listrik, · Pelumas, · Lapisan pelindung pelat boiler, · Pigmen, · Katalis.
14
Sekitar 75 persen dari Molibdenum yang digunakan di Amerika Serikat pada tahun 1996 dijadikan campuran untuk baja dan besi. Hampir setengah dari campuran ini digunakan untuk membuat stainless dan baja tahan panas. Hasilnya dapat digunakan dalam pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, dan rudal bagian. Penggunaan penting lainnya adalah campuran Molibdenum dalam produksi alat-alat khusus, seperti: busi, shaft baling-baling, senapan barel, peralatan listrik digunakan pada temperatur tinggi, dan boiler pelat. Penggunaan penting lainnya adalah sebagai katalis Molibdenum. Katalis adalah zat yang digunakan untuk mempercepat atau memperlambat suatu reaksi kimia. Katalis tidak mengalami perubahan wujud selama reaksi. Katalis Molibdenum digunakan dalam berbagai operasi kimia, dalam industri minyak bumi, dan dalam produksi polimer dan plastik. Molibdenum digunakan pada alloy tertentu yang berbasis nikel, seperti Hastelloy ®, yang mana tahan panas dan tahan korosi bahan kimia. Molibdenum mengoksidasi pada suhu yang meningkat. Penerapan terbaru molibdenum adalah sebagai elektroda untuk tungku pembakaran kaca yang dipanaskan dengan listrik. Molibdenum juga digunakan dalam nuklir, dan dalam pembuatan suku cadang rudal dan pesawat terbang. Molibdenum merupakan katalis penting dalam pemurnian minyak bumi. Juga diterapkan sebagai bahan filamen dalam dunia elektronik. Molibdenum adalah unsur esensial dalam jumlah sedikit yang dibutuhkan oleh tanaman; beberapa daerah tandus karena kekurangan unsur ini dalam tanah. Molibdenum sulfida adalah pelumas yang sangat berguna, khususnya pada suhu tinggi di mana oli mudah terurai. Hampir semua baja yang sangat kuat, dengan minimum daya tampung
300.000 psi mengandung
molibdenum sejumlah 0.25 hingga 8%. Secara biologis, molibdenum sebagai unsur penting dalam pengikatan nitrogen dan proses metabolisme lainnya C. Tungsten (Wolframium/W) 1. Sifat Fisik Kepadatan (dekat rt ) Cair kepadatan di mp Titik lebur Titik didih Kritis titik Kalor peleburan Kalor penguapan Kapasitas panas molar
: 19.25 g·cm−3 : 17.6 g·cm−3 : 3695 K , 3422 °C, 6192 °F : 5828 K, 5555 °C, 10031 °F : 13892 K, : 35.3 kJ·mol −1 : 806.7 kJ·mol −1 : 24.27 J·mol −1 ·K −1 15
2. Persenyawaan Beberapa oksida yang umum adalah WO3 (kuning) dan WO2. Trioksida dibuat dengan memanaskan logam wolfram dengan senyawa lain seperti sulfida dalam oksigen. Oksida tersebut tidak bereaksi dengan asam tetapi larut dalam basa membentuk larutan wolframat. WO3 merupakan padatan kuning lemon dengan titik leleh ~1200°C. Dioksida (WO2) dibuat dengan mereduksi trioksida dengan hidrogen atau NH3 pada suhu kurang lebih 4700C. 3. Manfaat Tungsten beserta aloynya dapat digunakan pada pembuatan filament lampu pijar, tabung elektron, dan televisi, untuk titik kontak pada distributor mobil, unsur windings (proses pencarian logam pada tungku listrik), pemanasan pada tungku listrik, paduan logam untuk alat pemotong bersuhu tinggi dan pada pesawat luar angkasa. Aloy yang digunakan untuk peralatan berkecepatan tinggi seperti Hastelloy. 4. Sifat Kimia Logam tungsten berwarna perak-putih dan mengkilat atau berkilau, tetapi logam ini biasanya diperoleh berupa serbuk berwarna abu-abu (Annonymous, 2004). Pada referensi lain, menyebutkan bahwa tungsten murni adalah logam yang berwarna putih timah hingga abu-abu baja. Tungsten yang sangat murni dapat dipotong dengan gergaji besi dan bisa dibentuk dengan mudah. Dalam keadaan tidak murni, tungsten rapuh dan membutuhkan kerja keras untuk bisa membentuknya. Tungsten memiliki titik cair tertinggi dari semua unsur logam, dan pada suhu 1650ᴼC memiliki kekuatan regang tertinggi. Tungsten teroksidasi di udara dan harus dilindungi bila disimpan pada suhu yang meningkat. Pemuaian akibat panasnya hampir sama dengan kaca borosilikat, yang membuatnya berguna untuk segel dari kaca ke logam (Redaksi chem.-is-try.org, 2008). . Tidak seperti logam Cr, anion W adalah pengoksidasi lemah (Cotton dan Wilkinson, 1989).
D. Seaborgium (Sg) 1. Sifat Kimia Sifat kimia Seaborgium mirip dengan Wolfram. Dikarenakan unsur ini memiliki nomor atom lebih tinggi daripada Uranium, sehingga Seaborgium memiliki sejumlah sifat kimia yaitu ketidakstabilan dan radioaktivitas. 16
Jumlah Tingkat Energi Energi Tingkat Pertama Kedua Energi Level Ketiga Energi Level Keempat Energi Level Kelima Energi Level Keenam Energi Level Ketujuh Energi Level
:7 :2 :8 : 18 : 32 : 32 : 12 :2
2. Sifat fisika Sebuah logam radioaktif yang tidak terjadi secara alami dan hanya untuk kepentingan penelitian saja. Hanya beberapa atom yang pernah dibuat dan bentuk kimia menyerupai tungsten. Seaborgium adalah unsur yang sangat tidak stabil, dengan setengah kehidupan para isotop yang diukur dalam detik. Ketidakstabilan ini membuat seaborgium mustahil untuk ditemukan di alam, tetapi harus disintesis di laboratorium oleh para peneliti yang akan mempelajarinya. Seperti elemen berat sintetis lain, seaborgium tidak memiliki komersial karena sangat mahal untuk memproduksi dan hidup terlalu pendek untuk menjadi sangat produktif. Fase : dianggap padat Massa jenis (sekitar suhu kamar) 3. Persenyawaan Sedikit penelitian yang dilakukan tentang seaborgium secara kimia yaitu menyatakan bahwa seaborgium cenderung memilih bilangan oksidasi +6 dan membentuk oksi-anion SgO42dan senyawa SgO2Cl2 yang sesuai dengan posisinya yang terletak pada golongan VI B dalam tabel periodik 4. Manfaat dan kegunaan Manfaat dan kegunaan seaborgium belum diketahui aplikasinya secara pasti
17
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan materi yang telah diuraikan di atas, yang tergolong kedalam golongan VI A adalah oksigen(O), Sulfur(S), Selenium(Se), Telenium(Te), dan Polonium(Po). Kecenderungan sifat unsur golongan VI A dapat disimpulkan bahwa titik didih, densitas, afinitas elektron, serta jari-jari atom dari atas kebawah dalam
satu
golongan
semakin
besar. Sedangkan
energi
ionisasi
dan
keelektronegatifan atom dari atas kebawah nilainya cenderung berkurang. Unsur golongan VI A dapat membentuk anion X2-. Unsur-unsur yang tergolong kedalam golongan VI B adalah Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Tungsten (Wolframium/W), dan Seaborgium (Sg). Unsurunsur tersebut terletak dalam blok d pada sistem periodik unsur dan berfase solid atau padat. Titik didih, titik leleh, jari-jari atom, kerapatan unsur golongan VI B dari Cr sampai Sg nilainya semakin besar, sedangkan energi ionisasi dan keelektronegatifan nilainya semakin menurun dari atas kebawah dalam satu golongan. B. Saran Saran yang dapat kami berikan baik untuk penulis sendiri maupun untuk pembaca pada umumnya. Untuk penulis, makalah dapat ditambahkan beberapa referensi untuk materi ajar yang akan dijelaskan pada bab pembahasan makalah. Untuk pembaca pada umumnya, penulis menyarankan untuk membaca pula mengenai kimia unsur di teks book, serta memahami pengertian atau istilah tentang struktur atom, seperti: afinitas elektron, keelektronegatifan, energi ionisasi, densitas, dan lain sebagainya.
18
DAFTAR PUSTAKA Brady, James E. Kimia Universitas: Asas & Struktur. Tangerang: Binarupa Aksara Chang, Raymond. 2004. General Chemistry: The Essential Concepts, atau Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga Cotton, F. Albert. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI Press
19