BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Berkurangnya jumlah gigi di dalam mulut dari jumlah yang seharusnya oleh karena berbagai faktor, sehingga fungsi gigi hilang. Kehilangan gigi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti lubang besar, traumatik, penyakit jaringan pendukung gigi gigi,, dan dan lain lain seba sebaga gain inya ya.. Kehi Kehila langa ngan n gigi gigi dalam dalam jangk jangkaa wakt waktu u lama lama,, akan akan menyebabkan perubahan susunan gigi, kontak gigi sehingga makanan akan sering menyangkut. Seiring bertambahnya usia, semakin besar pula kerentanan seseorang untuk kehilangan gigi. Hal itu berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan gigi tiruan. Dengan berkembangnya berbagai ilmu pengetahuan serta penelititan, ilmu dan cara pembuatan gigi-geligi tiruan terus berkembang sampai mencapai tahap yang sekarang kita saksikan. rotesa lengkap maupun sebagian, seperti yang dijumpai pada masa kini tidak tercatat secara pasti dari !aman awalnya masing-masing dan hanya diketahui secara lebih mendetail pada abad-abad akhir ini saja. "igi tiruan berfungsi untuk meningkatkan kemampuan dalam mengunyah, berbicara, dan memberikan dukungan untuk otot wajah. #eningkatkan penampilan wajah wajah dan senyum. senyum. "igi "igi tirua tiruan n secara secara garis garis besar besar dapat dapat dibeda dibedakan kan menjadi menjadi dua macam, macam, yaitu yaitu gigi gigi tiruan tiruan penuh penuh $%ull $%ull &rown' &rown' dan gigi gigi tirua tiruan n sebagi sebagian an $arti $artial al &rown'. "igi tiruan sebagian dapat dibagi lagi menjadi gigi tiruan lepasan(remo)able $yang dapat dilepas pasang sendiri oleh pasien' dan gigi tiruan cekat (fi*ed("+& $yang disemenkan disemenkan ke gigi pasien pasien secara secara permanen'. permanen'. "igi tiruan cekat atau disingkat disingkat deng dengan an "+& "+& dikl diklas asif ifik ikas asik ikan an menj menjad adii dua dua yaitu aitu crow crown n dan dan brid bridge ge.. Seca Secara ra keseluruhan gigi tiruan cekat dapat bertujuan untuk mencapai pemulihan kembali keadaan-keadaan yang abnormal pada pengunyahan, pemugaran dari sebagian atau
1
seluruh alat pengunyahan termasuk bagian yang mengalami kerusakan,pencegahan terjadinya kerusakan selanjutnya pada gigi-gigi lainnya dan jaringan lunak sekitarnya, keadaan keadaan yang menjam menjamin in keutuhan keutuhan alat alat penguny pengunyahan ahan untuk untuk waktu waktu yang yang selama selama mungkin. ada pembuatan gigi tiruan, rencana perawatan dan perawatan pendahuluan harus harus diteta ditetapka pkan n terleb terlebih ih dahulu, dahulu, karena karena bebera beberapa pa keadaan keadaan dapat dapat mempen mempengaru garuhi hi keadaan yang lain. ika pada pasien terdapat keluhan rasa sakit sebelum pembuatan gigi gigi tiru tiruan, an, mungk mungkin in yang yang dipe diperl rluk ukan an adal adalah ah penc pencabu abuta tan n gigi gigi gelig geligii sese sesege gera ra mungki mungkin, n, jika jika penamba penambalan lan tidak tidak dapat dapat dilakuk dilakukan, an, untuk untuk mendap mendapatka atkan n kesehat kesehatan an rongga rongga mulut. mulut. Selama Selama proses proses pemeri pemeriksa ksaan, an, rencana rencana perawa perawatan tan sement sementara ara telah telah ditentukan untuk digunakan pada masing-masing gigi geligi yang tinggal., pembuatan gigi tiruan dikatakan berhasil jika berbanding langsung pada gigi geligi yang tinggal, pemeriksaan rontgen foto juga diperlukan pada keadaan seperti ini untuk melihat keadaan gigi yang tinggal seperti karies interdental dan kualitas tulang al)eolar. erawatan erawatan pendahuluan pendahuluan yang dilakukan dilakukan sebelum sebelum pembuatan pembuatan gigi tiruan bertujuan bertujuan untuk melihat keadaan seluruh perubahan-perubahan(kelainan yang terjadi pada gigi geligi, geligi, linggir linggir al)eolus yang mendukung mendukung gigi tiruan tiruan dan struktur rongga mulut yang lain lain dapat dapat meng mengga gagal galka kan n dala dalam m pemb pembuat uatan an gigi gigi tiru tiruan. an. +ujuan ujuan diagn diagnos osaa dan dan perawatan pendahuluan pendahu luan mempunyai arti yang penting terhadap suksesnya pembuatan gigi tiruan untuk kebutuhan pasien.
1.2 Rumusan Masalah
Seorang perempuan usia tahun datang ke /S"# dengan keluhan rasa sakit pada gigi tiruan depan atas. ada anemnesis diketahui pasien sudah menggunakan gigo tiruan sejak 0 bulan yang lalu, warna gigi porselen mengganggu penampilan dan dibuatkan gigi tiruan pada gigi belakang bawah. emeriksaan intraoral terlihat gigi 11 dan 1 dengan mahkota gigi porselen dengan warna gigi terlihat tidak sama dengan 2
gigi sebelahnya serta bagian labiah dari margin crown $pinggir mahkota tiruan' tidak rapat dengan ser)ikal line. #issing gigi 2 pemeriksaan rontgen foto pada gigi 11 terlihat gambaran radiolusen, pada periapikal dengan diagnosa klinis abses. Dokter gigi menjelaskan pada pasien akan membuat gigi tiruan yang baru sesuai dengan kasus. ertanyaan 3 Bagaimana dokter gigi menjelaskan rencana perawatan pada pasien serta bagaimana prosedur kerja yang dilakukan dokter gigi untuk membuat gigi tiruan cekat supaya mecegah kegagalan biologis, mekanis, dan estetis.
1.3 Tujuan
1. Dokter gigi mampu menjelaskan rencana perawatan kepada pasien . #engetahui prosedur kerja dalam pembuatan "+& . Dokter gigi mampu mencegah terjadinya kegagalan biologis, mekanis, dan estetis dalam pembuatan "+&
1. Man!aat Makalah
1. Sebagai informasi bagi pembaca. . #empermudah pembaca dalam proses pencari informasi. . Sebagai tambahan pengetahuan.
BAB II
3
TIN"AUAN PU#TA$A 2.1 Ant%&%'t%k Untuk A&ses Dental
enggunaan antibiotik diperlukan baik pada abses periodontal maupun abses periapikal terutama pada yang bersifat akut. +ipe antibiotik yang biasa diberikan meliputi 4 Penicillin VK 4 dengan dosis awal 1555 mg dilanjutkan dengan 655 mg
diminum 2 kali sehariselama tujuh hari. Amoxicillin (Augmentin)4 65 mg diminum kali sehari untuk sepuluh hari Erythromycin: 1555 mg sebagai dosis awal dilanjutkan dengan 655 mg diminum 2 kali sehariselama 7 hari $diberikan pada pasien yang alergi terhadap penicillin' 8ntuk yang bersifat kronis atau infeksi dengan respon kecil terhadap penicilin, klindamisin dapat diberikan $ 55 mg sehari untuk 7 hari '. Biasanya penggunaan antibiotik tersebut juga disertai dengan pemberian obat kumur antiseptik $asetaminophen', atau dengan air garam hangat untuk membantu penyembuhan .Setalah itu bisa juga di berikan 9bat antiinflamasi nonsteroid $ibuprofen' untuk mengurangi nyeri dan peradangan. 2.2 Tre(anas% A&ses
+ujuan trepanasi adalah menciptakan drainase melalui saluran akar atau melalui tulang untuk mengalirkan sekret luka serta untuk mengurangi rasa sakit. ika timbul abses al)eolar akut, berarti infeksi telah meluas dari saluran akar melalui periodontal apikalis sampai ke dalam tulang periapeks. :anah dikelilingi oleh tulang pada apeks gigi dan tidak dapat mengalir keluar. ada stadium ini belum nampak
4
suatu pembengkakan. erasan sangat nyeri terutama bila ditekan sehingga untuk menghilangkannya perlu segera dilakukan drainase. 8ntuk itu dapat dipakai cara 4 +repanasi melalui saluran akar. +repanasi di daerah apeks akar.
+/;<:<>8= S<>8/<: <>8= +8><:" +repanasi ini dikenal dengan nama fistula apikal. teknik 4 1' berikan anestesi lokal ' insisi $ dalam bentuk semilar panjangnya kira-kira 5 mm' disekitar daerah batas mukogingi)al dimana terletak apeks, dilakukan dengan bantuan foto rontgen. perforasi dengan fistulator melalui mukosa dan tulang tidak dianjurkan karena lokasi apeks tidak dapat ditentukan dengan tepat dan luka yang disebabkan sobekan akan meninggalkan bekas.
5
' pengambilan tulang al)eolar langsung diatas apeks dan nanah mengalir keluar. 2' kuretase dengan kuret secara hati-hati pada apeks dan irigasi dengan larutan garam fisiologis. 6' lakukan penjahitan. 0' memasukkan pita kasa kesebuah selaput lendir. 7' pemberian analgetik dan antibiotik. A' 2.3 Pera)atan #aluran Akar
erawatan saluran akar adalah perawatan yang dilakukan dengan mengangkat jaringan pulpa yang telah terinfeksi dari kamar pulpa dan saluran aka r, kemudian diisi padat oleh bahan pengisi saluran akar agar tidak terjadi kelainan lebih lanjut atau infeksi ulang. +ujuannya adalah untuk mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rahang, sehingga fungsi dan bentuk lengkung gigi tetap baik. erawatan saluran akar membutuhkan ketelatenan sehingga seringkali membutuhkan lebih dari 1 kunjungan, ber)ariasi tergantung kasusnya. +ahapan S< adalah sebagai berikut4 - +ahap 1 #ahkota gigi di-bur untuk mendapatkan jalan masuk ke kamar pulpa. Semua tambalan dan jaringan rusak pada gigi $karies' dibuang. - +ahap ulpa dikeluarkan dari kamar pulpa dan saluran akar. Suatu instrumen kecil yang disebut fileC digunakan untuk membersihkan saluran akar. "igi ditutup dengan tambalan sementara untuk melindungi kamar pulpa dan saluran akar agar tetap bersih. +ambalan sementara akan dibongkar pada kunjungan selanjutnya. - +ahap
6
Saluran akar diisi dan dibuat kedap dengan suatu bahan yang mencegah bakteri masuk. Kamar pulpa sampai dengan permukaan mahkota gigi ditutup dengan tambalan sementara. - +ahap 2 +ambalan sementara dibongkar dan diganti dengan tambalan tetap atau dibuatkan crownC $sarung gigi'. - +ahap 6 Saluran akar, tambalan tetap, atau crownC die)aluasi untuk melihat ada ( tidaknya masalah. Setelah S< selesai, gigi akan disuplai nutrisinya oleh tulang dan gusi di sekitarnya. Dalam masa erawatan Saluran
bakteri dapat masuk. Bakteri kemudian dapat keluar dari ujung akar dan menimbulkan infeksi pada tulang dan gusi di sekitar akar gigi. Bila pulpa yang telah terinfeksi tidak diobati maka dapat menimbulkan sakit dan akan terbentuk nanah. S< dibutuhkan
karena dapat
membuang
pulpa
dan
bakteri
yang
menyebabkan infeksi, sehingga tulang di sekitar gigi dapat sehat kembali dan sakit gigi pun hilang. "ejala-gejala gigi yang membutuhkan perawatan yaitu4 sakit sepanjang waktu, selalu sensitif terhadap panas atau dingin, sakit saat mengunyah atau bila disentuh, gigi goyang, gusi bengkak, diskolorasi $perubahan warna' gigi, pipi bengkak dan adanya jerawat kecil berwarna putih di gusi yang mengeluarkan nanah. Bagaimana pun, terkadang ada juga kasus yang tidak terdapat gejala-gejala tersebut sama sekali. Bila satu atau lebih gejala tersebut terjadi pada anda, bisa jadi anda membutuhkan perawatan saluran akar. encabutan belum tentu menyelesaikan masalah. Bila gigi yang sakit dicabut, gigi-gigi di sebelahnya akan bergeser sehingga mengganggu gigitan dan pengunyahan. "igi yang hilang bisa saja diganti dengan gigi palsu, tapi rasanya tidak akan bisa senyaman gigi asli, khususnya saat dipakai menggigit dan mengunyah makanan. ada perawatan saluran akar, setelah jaringan pulpa di keluarkan akan terdapat luka yang kemudian dibersihkan dan didesinfeksi dengan instrumentasi dan irigasi. >uka ini tidak akan tertutup epitelium, seperti luka pada bagian tubuh lain karena itu mudah terkena infeksi ulang. 8ntuk mencegah penetrasi mikroorganisme dan toksin dari luar melalui ruang pulpa ke tubuh, ruang ini harus ditutup dibagian koronal dan apikal, hal ini untuk mencegah infeksi dan juga untuk memblokir lubang masuk ke periapikal bagi organisme. Selain itu untuk mencegah infeksi ulang dari ruang pulpa oleh mikroorganisme dari rongga mulut. Seluruh ruang pulpa harus diisi, jadi memblokir tubula dentin dan saluran asesori $Harty, 1@@'. Keberhasilan perawatan saluran ini dipengaruhi oleh preparasi dan pengisian saluran akar yang
8
baik, terutama pada bagian sepertiga apikal. +indakan preparasi yang kurang bersih akan mengalami kegagalan perawatan, bahkan kegagalan perawatan 05? diakibatkan pengisian yang kurang baik. engisian saluran akar dilakukan untuk 4
•
mencegah masuknya mikro-organisme ke dalam saluran akar melalui koronal mencegah multiplikasi mikroorganisme yang tertinggal mencegah masuknya cairan jaringan ke dalam pulpa melalui foramen apikal
•
karena dapat sebaga imedia bakteri menciptakan lingkungan biologis yang sesuai untuk proses penyembuhan
• •
jaringan.
Hasil pengisian saluran akar yang kurang baik tidak hanya disebabkan teknik preparasi dan teknik pengisian yang kurang baik, tetapi juga disebabkan oleh kualitas bahan pengisi saluran akar. asta saluran akar merupakan bahan pengisi yang digunakan untuk mengisi ruangan antara bahan pengisi $semi solid atau solid' dengan dinding saluran akar serta bagian-bagian yang sulit terisi atau tidak teratur $alton E +orabinejad, 1@@0'. 2. Mahk'ta #ementara
#ahkota +iruan Sementara #ahkota tiruan sementara adalah mahkota tiruan yang sementara dipasangkan pada gigi yang telah dipreparasi sebelum mahkota tiruan permanen siap dicetak. #ahkota tiruan sementara berfungsi untuk melindungi dentin, menjaga penampilan gigi, serta mencegah gigi yang telah dipreparasi mengalami tilting atau o)er erupsi dengan menjaga ttik kontak dan oklusi. +erdapat dua jenis mahkota tiruan sementara, yaitu yang telah dicetak di pabrik $preformed' dan yang dibuat pada waktu kunjung dengan cetakan yang sesuai. 1. reformed +emporay &rown
9
•
olycarbonate, mahkota tiruan sementara sewarna gigi untuk gigi anterior dan
•
beberapa gigi posterior. #ahkota tiruan sementara stainless-steel untuk gigi posterior. #ahkota tiruan sementara ini lebih sulit di adaptasi karena kekakuannya dan tidak
•
menghasilkan titik kontak dan oklusal kontak yang baik. #ahkota tiruan sementara aluminium untuk gigi posterior. #ahkota tiruan ini lebih lembut dari mahkota tiruan sementara stainless-steel, karenanya lebih mudah diadaptasikan dan menghasilkan titik kontak dan oklusal yang lebih baik. :amun marginnya dapat membuat iritasi pada jaringan lunak. Ketika salah satu dari ketiga jenis mahkota tiruan sementara tersebut digunakan ukuran yang sesuai dipilih sebelum gigi disiapkan menggunakan model studi sebagai panutan. Setelah di cocokkan ke gigi, mahkota tiruan tersebut dapat di atur panjang insisalnya, serta diatur oklusi dan marginal fit nya.
. &hair-side +emporary &rown +erdapat dua teknik pembuatan untuk mahkota tiruan sementara yang dibuat pada waktu kunjung pasien, yaitu teknik injeksi dan teknik moulding. a. +eknik injeksi. #enghasilkan kesesuaian yang lebih akurat dibandingkan dengan mahkota tiruan sementara yang siap cetak. Dapat digunakan komposit, memiliki tampilan yang baik dan setting time cepat. &etakan yang dipakai dapat berupa cetakan dari silicone(alginate yang diambil sebelum preparasi. b. +eknik moulding. +eknik moulding biasanya menggunakan akrilik karena lebih mudah untuk dicetak. ada konsistensi ini, akrilik dapat dibentuk menjadi mahkota tiruan sementara dengan mencetak gigi yang dipreparasi dengan jari dan pasien mengigit untuk mendapatkan oklusi. #erupakan teknik yang berguna, terutama untuk gigi posterior. #ahkota tiruan sementara harus memiliki titik kontak yang baik dengan 10
gigi tetangga dan permukaan oklusal harus disesuaikan untuk menjaga kontak dengan gigi antagonis
2.* Pem%l%han +arna P'rslen
emilihan
wama
gigi
dengan
menggunakan
sistem
#unsell
untuk
menyesuaikan warna dalam kedokteran gigi, digambarkan sebagai suatu bidang tiga dimensi warna. Hue merupakan warna dari suatu benda yang memberikan perbedaan dari suatu warna terhadap warna lainnya, digambarkan oleh sebuah lingkaran &hroma yaitu intensitas warna yang membedakan warna yang kuat dengan warna yang lemah, digambarkan sebagai jarak lingkaran dari pusat. Falue adalah kualitas warna yang berhubungan
dengan
pencahayaan,
hal
ini
merupakan
tingkat
kecerahan,
digambarkan sebagai garis )ertikal. +eknik ini menggunakan beberapa shade guide, pertama disusun berdasarkan hue, shade guide berdasarkan warna chroma, shade guide warna )alue dan menggunakan dua cincin tabung shade guide, satu warna enamel sedangkan yang lain warna dentin. %aktor-faktor yang mempengaruhi warna harus diperhatikan dalam menentukan warna gigitiruan, diantaranya kondisi pengamatan dan daya penglihatan mata. >angkah dalam memilih warna dengan menggunakan sistem #unsell adalah dimulai dari menentukan hue menggunakan shade guide yang disusun berdasarkan hue dengan mengobser)asi pada bagian ser)ik gigi. #enentukan chroma dengan membandingkan bagian tengah gigi dan menggunakan shade guide warna chroma dari warna hue yang diperoleh dan menggunakan dua cincin shade guide yang disusun atas warna dentin dan warna enamel. #enentukan )alue menggunakan shade guide yang disusun berdasarkan )alue dengan memicingkan mata dan mengkhususkan perhatian ke noda opak. Sesuai dengan warna gigi tetangga dengan bantuan pedoman warna$ shade guide' untuk menentukan )alue $tingkatkan warna gelap ke terang ', chroma $ kepekatan warna ', hue $ merah atau kuning '.
11
2., Pre(aras% -%g% Anter%'rP'ster%'r
+ahap-tahap preparasi gigi penyangga4 1. embuatan galur 8ntuk gigi anterior, galur proksimal dapat dibuat dengan baik bila gigi bagian labiopalatal cukup tebal. "alur berguna untuk mencegah pergeseran ke lingual atau labial dan berguna untuk mendapatkan ketebalan preparasi di daerah tersebut. "alur pada gigi anterior dapat dibuat dengan bur intan berbentuk silinder $rajitno, 1@@2'. . reparasi bagian proksimal +ujuannya untuk membuat bidang mesial dan distal preparasi sesuai dengan arah pasang jembatannya. Selain itu untuk mengurangi kecembungan permukaan proksimal yang menghalangi pemasangan jembatan. reparasi bagian proksimal dilakukan dengan menggunakan bur intan berbentuk kerucut. engurangan bagian proksimal membentuk konus dengan kemiringan 6-15 derajat $rajitno, 1@@2'. . reparasi permukaan insisal atau oklusal engurangan permukaan oklusal harus disesuaikan dengan bentuk tonjolnya. reparasi permukaan oklusal untuk memberi tempat logam bagian oklusal pemautnya, yang menyatu dengan bagian oklusal pemaut. Dengan demikian, gigi terlindungi dari karies, iritasi, serta fraktur $rajitno, 1@@2'. 2. reparasi permukaan bukal atau labial dan lingual engurangan permukaan bukal menggunakan bur intan berbentuk silinder. reparasi permukaan bukal bertujuan untuk memperoleh ruangan yang cukup
12
untuk logam pemaut yang memberi kekuatan pada pemaut dan supaya beban kunyah dapat disamaratakan $rajitno, 1@@2'. 6. embulatan sudut preparasi bidang aksial 0. embentukan tepi ser)ikal Batas ser)ikal harus rapi dan jelas batasnya untuk memudahkan pembuatan pola malamnya nanti.
Kesejajaran antar gigi penyangga dan arah insersi engambilan jaringan seoptimal mungkin
•
2./ Ma0amMa0am Te(% #er%kal •
Knife-edge
13
ada beberapa kasus, bentuk ini tidak dianjurkan karena sulit diikuti pada gigi maupun die. walaupun menghasilkan tepi restorasi yang rapat dan tepat,namun agak tipis sehingga menjadikan tepirestorasi yang lemah. Keadaan ini sering menyebabkan operator cendrung untuk men amb ah ketebalan tepirestorasi didaerah ini, sehingga terjadi bentuk yang o)ercontoured. •
Shoulder-edge Shoulder edge ini agak berbeda dengan knife edge, bentuk bahu merupakan suatu akhir preparasi yang tajam dan tegas, sehingga menghasilkan ketebalan yang cukup bagi tepi restorasi. 9leh karena itu bentuk ini merupakan pilihan yang baik untuk restorasi porselen yang mempunyai sifat agak getas dan mudah pecah, dan ketebalan tepi restorasi menimbulkan resistensi yang tinggi terhadap kekuatan tekanan oklusal pada saat berfungsi. namun bentuk ini kurangdi anjurkan pada restorasi yang terbuat dari logam,karena dengan akhiran bentuk bahu menghasilkan tepi restorasi kurang lancip, dimana
•
merupakan faktor yang utama bagi tepi restorasi logam. Be)elen shoulder edge Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk bahu yang diberi be) el pada daerahgingi)al. dan dapat digunakan pada beberapa situasi. biasanyadianjurkan pada dinding aksial yang pendek untuk menghasilkan bentuk retensi dan resistensi yang maksimal,terutama didaerah koronal dengan membuat bentuk preparasiyang hampir tegak lurus dengan arah inser si. selai n itu pula bentuk akhiran bahu dengan arah insersi. Selain
itu
pula
k em un gk in an
bentuk
akhiran
te rj ad in ya
bahu
b en tu k
d en ga n
b e) el
m en ce ga h
a na to mi
y an g
c emb un g
$o)ercontoured'. Be)el dibuat selebar 5,-5,6 mm, ditempatkan untuk menghasilkan akhiran preparasi yang tumpul untuk menyesuaikan tepi restorasi yang lancip, terus bentuk ini juga digunakan pada daerah gingi)al pada boksdi proksimaldari inlay atau bahudioklusal dari restorasi onlay juga
14
digunakan pada keadaan dimanabahu telah terbentuk sendirinya akibat pembuangan jaringan karena atau adanya tambalan lama.
•
&hamfer edge Bentuk ini sangat cocok untuk restorasi tuang penuh dengan menghasilkan preparasi yang memberi ketebalan yang cukup dan tidak mengorbankan terlalu banyak jaringan gigi seperti akhiran bahu dan bahu dengan be)el, namun cukup kuat untuk menahan tekanan oklusal. Harus diingat bahwa pembentukan akhiran chamfer yang terlalu dalam, oleh karena akan menghasilkan
bentuk dengan sudut @5 derajat.
Bentuk ini mudah
menggunakan bur intan bentuk torpedo, dimana ujung bur memungkinkan pengambilan jaringan sekaligus memberi bentuk chamfer tanpa membuang terlalu banyak jaringan. Bentuk ini memberi hasil yang tajam dan tegak baik pada gigi maupun pada die. Sehingga hasil tepi restorasi cukup memuaskan.
BAB III PEMBAHA#AN
3.1 $asus
Seorang perempuan usia tahun datang ke /S"# dengan keluhan rasa sakit pada gigi tiruan depan atas. ada anemnesis diketahui pasien sudah menggunakan gigo tiruan sejak 0 bulan yang lalu, warna gigi porselen mengganggu penampilan dan dibuatkan gigi tiruan pada gigi belakang bawah. emeriksaan intraoral terlihat gigi 11 dan 1 dengan mahkota gigi porselen dengan warna gigi terlihat tidak sama dengan gigi sebelahnya serta bagian labiah dari margin crown $pinggir mahkota tiruan' tidak rapat dengan ser)ikal line. #issing gigi 2 pemeriksaan rontgen foto pada gigi 11
15
terlihat gambaran radiolusen, pada periapikal dengan diagnosa klinis abses. Dokter gigi menjelaskan pada pasien akan membuat gigi tiruan yang baru sesuai dengan kasus. ertanyaan 3 Bagaimana dokter gigi menjelaskan rencana perawatan pada pasien serta bagaimana prosedur kerja yang dilakukan dokter gigi untuk membuat gigi tiruan cekat supaya mencegah kegagalan biologis, mekanis, dan estetis.
3.2 $erangka $'nse(
16
Preparasi Intraradikuler
3.3 Term%n'l'g% Ser)ikal line #argin crown eriapikal /adiolusen • • • •
4 "aris pemisah antara mahkota dan akar gigi 4 inggir mahkota tiruan 4 Daerah di ujung akar gigi 4 >olosnya sebagian sinar *, pada radiografi tampak lebih gelap
dibandingkan derah radiopak 3. Ient%!%kas% 1. Bagaimana cara dokter gigi menjelaskan kepada pasien tentang rencana
perawatan yang akan dilakukan G . Bagaimana prosedur yang dilakukan agar dapat memenuhi prinsip biologis, mekanis, dan estetis G 3.* Anal%s%s 1. enjelasan rencana perawatan pada pasien 4
17
Dokter mengatakan kepada pasien bahwa gigi tiruan yang sebelumnya sudah berubah warna akan dibongkar kembali dan akan dibuatkan gigi tiruan yang baru agar warnanya sama dengan gigi sebelahnya dan crown marginnya tertutup rapat dengan jenis porslen. ada gigi 11 akan dilakukan terlebih dahulu trepanasi dan perawatan saluran akar lalu dibuatkan gigi tiruan pasak $dowel crown' dengan preparasi intraradikuler. ada gigi 1 akan dilakukan preparasi ekstra korona dengan teknik preparasi untuk mendapatkan ukuran dan margin crown yang tepat. ada gigi anterior dengan jenis cer)ikal line adalah shoulder ada gigi yang missing pada gigi 2 akan dibuatkan gigi tiruan cekat jenis bridge dengan jenis bridge fi*ed-fi*ed bridge dengan gigi penyangga adalah gigi tetangganya yaitu gigi dan 6. . rosedur kerja elepasan mahkota tiruan $gigi 11 4 retainer de)ision, gigi 14 inersia •
•
force' S< pada gigi 11 dan dibuatkan dowel crown #encetak awal $model studi' 4 menggunakan alginate dengan teknik
•
mukostatik reparasi gigi dan 6, serta preparasi ulang gigi 1 untuk
•
mendapatkan prinsip biologis dan estetik embuatan mahkora tiruan sementara $akrilik' • #encetak akhir • engiriman ke lab • =nsersi • a. +eknik preparasi gigi anterior embuatan groo)e labial E insisal • engurangan permukaan insisal • engurangan permukaan labial • engurangan permukaan proksimal • engurangan permukaan palatal • %inishing àcer)ikal line(finishing line à tumpulkan sudut preparasi • finishing line gigi 11 dan 1 4 sh'uler •
18
b. +eknik preparasi gigi posterior •
embuatan alur panduan untuk pengurangan bidang oklusal
•
embuatan 9utline pada gigi premolar dan caninus yang berfungsi sebagai retainer untu pembuatan bridge
•
Derajat kekonusan - derajat yang penting kurang dari derajat dengan bentuknya yang lebih lurus
•
engurangan bagian bukal ( lingual
•
%inisihing dengan menentukan cer)ikal line
•
finishing line gigi dan 6 4 0ham!er
BAB I PENUTUP .1 $es%m(ulan
Sebelum dilakukan pembuatan gigi tiruan perlu diperhatikan diagnosa, pemeriksaaan pendahuluan, rencana perawatan dan perlu memperhatikan komponen serta desain dan teknik preparasinya. emakaian gigi tiruan mempunyai tujuan bukan hanya memperbaiki fungsi pengunyahan, fonetik, dan estetik saja, tetapi juga harus dapat mempertahankan kesehatan jaringan tersisa. 8ntuk tujuan terahir ini selain erat kaitannya dengan pemeliharaan kebersihan mulut, juga bagaimana mengatur agar gaya-gaya yang terjadi masih bersifat fungsional atau mengurangi besarnya gaya yang kemungkinan akan merusak gigi tiruan.
19
.2 #aran
Dalam makalah ini membahas materi tentang gigi tiruan cekat dan analisa kasus sebaiknya mahasiswa dapat memahami materi ini agar mempermudah dalam pemahaman mengenai ilmu geligi tiruan dan pelajaran prosthodonti selanjutnya.
DA4TAR PU#TA$A Bakar, epasan. akarta4 Hipokrates Shillingburg, Herbert +. et al. 1@@7. %undamental of %i*ed rosthodontics. rd ;d. http4((acityawara.com(Detail-1@@A-abses-gigi--dental-abses.html http4((www.scribd.com(doc(1@10@60(erawatan-Saluran-
20
https4((www.scribd.com(doc(725@102(bentuk-akhiran-serfikalll-1 https4((www.scribd.com(doc(1A20562@(#ahkota-+iruan-Sementara-doc*
21