BAB I IMBALAN KERJA
1.1. Pengertian
Imbalan Imbalan kerja adalah adalah semua semua bentuk bentuk imbala imbalan n yangdi yangdiberi berika kan n oleh oleh enti entita tas s seba sebaga gaii pert pertuk ukar aran an atas atas jasa jasa yang yang dibe diberi rik kan oleh oleh pek pekerja erja,, termasuk direktur dan manajemen. terdapat empat jenis imbalan kerja: a) Imbalan Imbalan kerja jangka jangka pendek adalah imbalan imbalan kerja (selainpes (selainpesango angon n pemutu pemutusan san kerja) erja) yang yang jatuh jatuh tempo tempo seluru seluruhny hnyada adalam lam waktu waktu 12 bulan setelah akhir periode pekerjamemberikan pekerjamemberikan jasanya. b) Imbalan
pascakerja
pesangonpemutusan
adalah kerja)
imbalan yang
kerja
terutang
(selain setelah
pekerjamenyelesaikan pekerjamenyelesaikan masa kerjanya. c) Imbala Imbalan n kerja erja jangk jangka a panjan panjang g lainny lainnya a adalah adalah imbala imbalan n kerja(s erja(sela elain in imbala imbalan n pasca pascak kerja erja dan pesang pesangon on pemutu pemutusan san kerja)y erja)yang ang tidak tidak selu seluru ruhn hnya ya jatu jatuh h temp tempo o dala dalam m wakt waktu u 12 bula bulans nset etel elah ah pek pekerja erja memberikan jasanya; dan d) esan esango gon n pemu pemutu tusa san n kerja erja adal adalah ah imba imbala lan n kerja erja yang yang teru teruta tang ng akibat : 1) !eputus eputusan an entita entitas s untuk untuk member memberhen hentik tikan an pekerj pekerja a sebelu sebelum m usia usia pensiun normal, 2) !eputus eputusan an pekerj pekerja a meneri menerima ma tawara tawaran n untuk untuk mengun mengundur durka kan n diri secara sukarela dengan imbalan tertentu.
1.2. Prinsip umum umum pengakuan pengakuan untuk seluruh imbalan kerja
"nti "ntita tas s haru harus s meng mengak akui ui biay biaya a atas atas selu seluru ruh h imba imbala lan n kerja erja yang yang menjadi hak pekerja akibat dari jasa yang diberikankepada entitas selama periode pelaporan: a) sebaga sebagaii kewajib ewajiban, an, setela setelah h dikura dikurang ng jumlah jumlah yang telah telah dibaya dibayarr baik baik secara langsung kepada pekerja atau sebagai kontribusi kepada dana imbalan imbalan kerja. kerja. #ika pembayaran pembayaran kontribu kontribusi si melebihi melebihi kewajib kewajiban an yang 1
timb timbul ul dari dari jasa jasa sebe sebelu lum m tang tangga gall pela pelapo pora ran, n, maka maka enti entita tas s haru harus s mengakui kelebihan tersebut sebagai aset dibayar dimuka yang aka mengur mengurang angii pembay pembayara aran n masa masa datang datang atau atau sebag sebagai ai pengem pengembal balian ian kas. b) sebagai sebagai beban, biaya tersebut tersebut diakui diakui sebagai sebagai bagian biaya peroleha perolehan n suatu asset seperti persediaan atau aset tetap
BAB II IMBALAN KERJA JANKA PEN!EK
2.1. "akupan Imbalan kerja jangka pen#ek
$ontoh Imbalan kerja jangka pendek mencakup upah, gaji, dan iuran jaminan sosial, cuti%berimbalan jangka pendek (seperti cuti tahunan dancuti sakit) dimana ketidakhadiran diperkirakan terjadi dalamwaktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya bagi laba dan bonus terutang dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa terkait; dan imbalan nonmoneter (seperti perawatan kesehatan, perumahan, mobil serta barang dan jasa yang diberikan secara cuma%cuma atau subsidi) untuk pekerja saat ini. 2.2. Pengukuran Imbalan Kerja Kerja Jangka Jangka Pen#ek Pen#ek $e%ara &mum.
#ika pekerja memberikan jasa kepada entitas selama periode pelaporan, maka entitas harus mengukur nilai yang diakui sesuai dengan paragra& 2'.2 pada nilai tidak%terdiskonto yang diperkirakan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut. a. engakuan engakuan dan engukuran engukuran $uti erimbalan erimbalan #angka #angka endek. endek. "ntitas "ntitas mungkin mungkin mengkompe mengkompensasi nsasi pekerja atas cuti untuk untuk berbagai berbagai alasan termasuk cuti tahunan dan cuti sakit eberapa cuti berimbalan jangka pendek dapat diakumulasi diakumulasi cuti bisa digeser ke periode berikutnya dan digunakan untuk periode mendatang jika pekerja tidak
2
menggunakannya secara penuh pada periode berjalan. *isalnya cuti tahunan dan cuti sakit. "ntitas harus mengakui taksiran biaya cuti berimbalan yang dapat diakumulasi ketika pekerja memberikan jasa yang meningkatkan hak mereka atas imbalan cuti masa mendatang. "ntitas harus mengukur taksiran cuti berimbalan yang dapat diakumulasi
pada jumlah
tambahan yang diperkirakan akan dibayar sebagai akibat tidak digunakannya hak yangterakumulasi pada akhir periode pelaporan. "ntitas harus menyajikan cuti berimbalan yang dapat diakumulasi yang tidak
digunakan
yang
diprediksi
akan
kewajibanlancar pada tanggal pelaporan.
digunakan
sebagai
"ntitas harus mengakui
biaya cuti berimbalan (yang tidak dapat diakumulasi) pada saat terjadinya cuti. "ntitas harusmengukur biaya cuti berimbalan yang tidak dapat diakumulasi pada jumlah gaji dan upah tidak%terdiskonto yang dibayarkanatau terutang selama periode cuti. b. engakuan agi +aba dan onus. "ntitas harus mengakui ekspektasi biaya untuk bagi laba dan bonus hanya jika : a) entitas telah memiliki kewajiban hukum atau kewajibankonstrukti& kini untuk melakukan pembayaran sebagaiakibat peristiwa masa lalu (ini berarti entitas tidak memilikialternati& realistis lainnya kecuali untuk melakukanpembayaran); dan b) estimasi kewajiban yang andal dapat dilakukan
'
BAB III IMBALAN PA$"A'KERJA
(.1. Perbe#aan antara pr)gram iuran pasti #an imbalan pasti
Imbalan pascakerja termasuk misalnya: a) tunjangan pensiun, dan b) imbalan
pascakerja
lain,
seperti
asuransi
jiwa
dan
perawatan
kesehatan pascakerja erjanjian dimana entitas memberikan imbalan pascakerja adalah program imbalan pascakerja. "ntitas harus menerapkan bagian ini untuk semua perjanjian tersebut baik entitas terlibat atau tidak terlibat atas pendirian entitas terpisah yang menerima iuran dan membayar imbalan.
-alam beberapa kasus, perjanjian ini diwajibkan oleh hukum dan bukan sekadar inisiati& entitas. rogram imbalan pascakerja diklasikasikan sebagai program iuran pasti atau program imbalan pasti, bergantung pada substansi ekonomis atas program sebagai turunan dari syarat dan kondisi utamanya : a)
rogram iuran pasti adalah program imbalan pasca kerja dimana entitas membayar iuran tetap kepada
entitas erpisah (dana) dan tidak
memiliki kewajiban hukum atau konstrukti& untuk membayar iuran berikutnya atau melakukan pembayaran langsung ke pekerja jika dana yang ada tidak mencukupi untuk membayar seluruh imbalan pekerja terkait dengan jasa mereka pada periode kini dan periode lalu. /ehingga jumlah imbalan pascakerja yang diterima pekerja ditentukan oleh jumlah iuran yang dibayar oleh entitas (dan mungkin juga oleh pekerja) ke program imbalan pascakerja atau perusahaan asuransi, ditambah hasil in0estasi iuran tersebut. b)
rogram imbalan pasti adalah program imbalan pascakerja selain iuran pasti. -engan imbalan pasti, kewajiban entitas adalah menyediakan imbalan yang telah disepakati kepada pekerja dan mantan pekerja, dan risiko aktuarial (dimana imbalan akan lebih besar daripada yang diperkirakan) dan risiko in0estasi secara substanti& berada pada entitas. #ika pengalaman aktuarial atau in0estasi lebih buruk daripada yang diperkirakan, maka kewajiban entitas akan meningkat.
(.2.
Pr)gram Multi Pemberi Kerja #an Pr)gram Pemerintah.
rogram
multi
pemberi
pekerja
dan
program
pemerintah
diklasikasikan sebagai iuran pasti atau imbalan pasti berdasarkan persyaratan dari program tersebut, termasuk setiap kewajiban konstrukti& di luar persyaratan &ormal. amun, jika in&ormasi yang memadai tidak tersedia untuk menggunakan akuntansi imbalan pasti atas program multi pemberi pekerja yang ditetapkan sebagai program imbalan pasti, maka
entitas harus mencatat program tersebut seolah%olah program tersebut ditetapkan sebagai program iuran pasti dan membuat pengungkapan. (.(.
Imbalan *ang !ijamin
"ntitas mungkin membayar premi asuransi untuk program imbalan pascakerja. "ntitas harus memperlakukan program seperti ini sebagai program iuran pasti, kecuali entitas memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstrukti& : (a)untuk membayar imbalan kerja secara langsung ketika jatuh tempo, atau (b)untuk membayar jumlah tambahan jika perusahaan asuransi tidak membayar seluruh imbalan kerja masa mendatang terkait dengan jasa pekerja periode sekarang dan periode sebelumnya. !ewajiban konstrukti& dapat muncul secara tidak langsung melalui program, mekanisme untuk penentuan premi masa mendatang, atau pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang memiliki hubungan dengan perusahaan asuransi. #ika entitas memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstrukti& tersebut, maka entitas harus memperlakukan program tersebut sebagai program imbalan pasti. (.+. Imbalan pas%akerja, pr)gram iuran pasti
engakuan dan engukuran "ntitas harus mengakui iuran yang terutang untuk periode berjalan: a) sebagai kewajiban, setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar. #ika pembayaran iuran melebihi iuran yang terutang sebelum tanggal pelaporan, maka entitas harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset. b) sebagai beban, kecuali ab lain mensyaratkan biaya tersebut diakui sebagai bagian biaya perolehan suatu aset seperti persediaan atau aset tetap.
3
(.-. Imbalan pas%a'kerja, pr)gram imbalan pasti
a. engakuan : -alam menerapkan prinsip pengakuan umum untuk program imbalan pasti, maka entitas mengakui: 1.
kewajiban atas kewajiban yang timbul dalam program imbalan pasti neto setelah aset program (kewajiban imbalan pasti atau dened benet liability) dan
2. mengakui perubahan neto dalam kewajiban tersebut selama periode sebagai biaya program imbalan pasti selama periode tersebut b. engukuran !ewajiban Imbalan asti "ntitas harus mengukur kewajiban imbalan pasti untuk kewajiban dalam program imbalan pasti pada nilai neto dari total jumlah berikut: 1. nilai kini dari kewajiban dalam program imbalan pasti (kewajiban imbalan pasti atau dened benet obligation) pada tanggal pelaporan (paragra& 2'.1%2'.24 memberikan panduan cara untuk mengukur kewajiban ini), dikurang; 2. nilai wajar aset program pada tanggal pelaporan (jika ada) yang digunakan untuk menutup secara langsung kewajiban tersebut. c. -iskonto "ntitas harus mengukur kewajiban imbalan pasti pada nilai kini yang terdiskonto. "ntitas harus menentukan tingkat suku bunga yang digunakan berdasarkan
untuk
mendiskontokan
re&erensi
suku
bunga
pembayaran pasar
masa
obligasi
datang
perusahaan
berkualitas tinggi pada tanggal pelaporan. #ika tidak terdapat pasar untuk obligasi tersebut, maka entitas harus menggunakan suku bunga pasar obligasi pemerintah pada tanggal pelaporan. *ata uang dan persyaratan obligasi perusahaan dan obligasi pemerintah harus konsisten dengan mata uang dan estimasi periode pembayaran mendatang. 5
BAB I ME/0!E PENILAIAN AK/&ARIA
#ika entitas mampu (tanpa biaya dan usaha yang tidak semestinya), maka entitas menggunakan metode projected unit credit untuk mengukur kewajiban imbalan
pasti dan beban yang terkait. #ika imbalan pasti
didasarkan pada tingkat gaji akan datang, maka metode projected unit credit mensyaratkan entitas untuk mengukur kewajiban man&aat pasti dengan dasar yang mencerminkan estimasi kenaikan gaji akan datang. /ebagai tambahan, metode projected unit credit mensyaratkan entitas untuk membuat berbagai asumsi aktuarial dalam mengukur kewajiban imbalan pasti termasuk tingkat diskonto, tingkat imbal hasil aset program, tingkat kenaikan gaji, perputaran pekerja, mortalitas, dan kecenderungan tingkat biaya kesehatan (untuk program man&aat pasti kesehatan). #ika entitas tidak mampu (tanpa biaya dan usaha yang tidak semestinya) untuk menggunakan metode projected unit credit untuk mengukur kewajiban dan biaya program imbalan pasti, maka entitas diperkenankan
untuk
membuatpenyederhanaan
berikut
dalam
pengukuran kewajiban imbalan pasti untuk pekerja kini: 1. mengabaikan estimasi kenaikan gaji akan datang (diasumsikan gaji kini akan sama ketika pekerja kini diekspektasikan mulai menerima man&aat imbalan pascakerja 2. mengabaikan jasa akan datang dari pekerja kini (diasumsikan penutupan program untuk pekerja yang ada saat ini dan pekerja baru); dan
6
'. mengabaikan kemungkinan mortalitas pekerja kini selama masa jasa antara tanggal pelaporan dan tanggal pekerja diekspektasikan mulai menerima man&aat imbalan pascakerja (yaitu diasumsikan semua pekerja kini akan menerima man&aat pascakerja). 7etapi, mortalitas setelah jasa (usia harapan hidup) akan tetap perlu dipertimbangkan. "ntitas yang mengambil man&aat dari penyederhanaan pengukuran di atas harus memasukan man&aat yang sudah menjadi 0ested dan belum 0ested dalam mengukur kewajiban imbalan pasti. /8! "78 tidak mensyaratkan entitas untuk menggunakan aktuaris independen untuk melakukan penilaian aktuarial komprehensi& yang diperlukan untuk
menghitung kewajiban imbalan
pasti. 7idak ada
persyaratan untuk penilaian aktuarial komprehensi& harus dilakukan secara tahunan. -alam periode di antara penilaian aktuarial komprehensi& (jika asumsi aktuarial utama tidak berubah secara signkan) kewajiban imbalan pasti dapat diukur dengan menyesuaikan pengukuran periode lalu untuk perubahan demogra pekerja seperti jumlah pekerja dan tingkat gaji.
+.1. Pengenalan Perubahan Pengurangan #an Pen*elesaian Pr)gram
#ika imbalan pasti sudah diperkenalkan atau diubah dalam periode sekarang, maka entitas harus menaikkan atau menurunkan kewajiban imbalan pastinya untuk mencerminkan perubahan tersebut, dan mengakui kenaikan (penurunan) sebagai beban (penghasilan) dalam mengukur laba atau
rugi
periode
berjalan.
/ebaliknya,
jika
program
mengalami
penurunan (misalnya imbalan atau kelompok pekerja yang dilindungi berkurang) atau diselesaikan (kewajiban pemberi kerja telah selesai dilaksanakan), maka kewajiban imbalan pasti harus diturunkan atau dieliminasi, dan entitas harus mengakui keuntungan atau kerugian dalam laporan
laba
rugi
9
periode
berjalan.
+.2. Aset Pr)gram Imbalan Pasti
#ika kewajiban imbalan pasti pada tanggal pelaporan lebih kecil dibandingkan nilai wajar aset program pada tanggal tersebut, maka program mengalami surplus. "ntitas harus mengakui surplus tersebut sebagai aset program imbalan pasti hanya jika surplus tersebut bisa dipulihkan melalui pengurangan iuran masa mendatang atau melalui pengembalian
dari
program.
+.(. Bia*a Pr)gram Imbalan Pasti
"ntitas harus mengakui perubahan neto atas kewajiban imbalan pasti selama periode berjalan, selain perubahan yang terkait dengan imbalan yang dibayarkan kepada pekerja selama periode atau iuran yang jatuh tempo dari pemberi kerja, sebagai biaya program imbalan pasti selama periode. iaya tersebut diakui seluruhnya sebagai beban dalam laporan laba rugi, atau sebagian diakui dalam laporan laba rugi dan sebagian diakui dalam ekuitas (lihat paragra& 2'.22) kecuali ab lain mensyaratkan sebagai
bagian biaya
perolehan suatu aset seperti
persediaan dan aset tetap.
+.+. Pengakuan'Pemilihan Kebijakan Akuntansi
"ntitas
disyaratkan
untuk mengakui seluruh
keuntungan dan
kerugian aktuarial pada periode terjadinya. "ntitas harus: a. mengakui seluruh keuntungan dan kerugian aktuarial dalam laporan laba rugi; atau b. mengakui seluruh keuntungan dan kerugian aktuarial dalam ekuitas sebagai pilihan kebijakan akuntansi.
14
"ntitas harus menerapkan kebijakan akuntansi yang dipilih secara konsisten untuk semua program imbalan pasti dan semua keuntungan dan kerugian
aktuarial.
erubahan neto dalam kewajiban imbalan pasti yang diakui sebagai biaya program imbalan pasti meliputi: a. perubahan dalam kewajiban imbalan pasti yang muncul dari jasa yang diberikan pekerja selama periode pelaporan. b. bunga atas kewajiban imbalan pasti selama periode pelaporan; c. pendapatan atas setiap aset program dan perubahan neto dalam nilai wajar atas hak penggantian yang diakui selama periode pelaporan; d. keuntungan dan kerugian aktuarial selama periode pelaporan; e. kenaikan atau penurunan dalam kewajiban imbalan pasti akibat dari pengenalan program baru atau mengubah program yang telah ada selama periode pelaporan &. penurunan dalam kewajiban imbalan pasti akibat dari pengurangan atau penyelesaian program yang telah ada selama periode pelaporan. #asa pekerja akan memberikan kenaikan pada kewajiban program imbalan pasti meskipun imbalan tersebut bersi&at kondisional terhadap pekerjaan pada masa datang (dengan kata lain, belum 0esting). #asa pekerja sebelum tanggal 0esting memberikan kenaikan atas kewajiban konstrukti& karena (pada setiap tanggal pelaporan berturut%turut) jumlah atas jasa masa mendatang yang pekerja harus berikan sebelum menjadi hak atas imbalan adalah berkurang. -alam
mengukur
kewajiban
imbalan
pasti,
entitas
harus
memperhatikan kemungkinan bahwa sebagian pekerja tidak memenuhi syarat 0esting. /ama halnya,
meski
sebagian imbalan
pascakerja
(misalnya imbalan kesehatan pasca kerja) menjadi terutang hanya jika kejadian tertentu terjadi ketika pekerja tidak lagi dipekerjakan (misalnya sakit) maka suatu kewajiban dibentuk ketika pekerja memberikan jasa yang akan menyediakan hak atas imbalan tersebut jika kejadian tertentu terjadi. !emungkinan bahwa kejadian tertentu akan terjadi mempengaruhi pengukuran kewajiban, tapi tidak menentukan apakah kewajiban itu ada atau tidak. 11
#ika imbalan pasti berkurang sejumlah yang dibayarkan kepada pekerja dalam program yang disponsori pemerintah, maka entitas harus mengukur
kewajiban
imbalan
pasti
dengan
suatu
dasar
yang
mereeksikan imbalan terutang dalam program pemerintah, tapi hanya jika: a. program tersebut dibuat sebelum tanggal pelaporan; atau b. kejadian masa lalu atau bukti andal lain menunjukkan bahwa imbalan dari pemerintah akan berubah, misalnya, terkait dengan perubahan masa datang tingkat inasi dan tingkat gaji. +.-. Penggantian
#ika entitas secara nyata yakin bahwa pihak lain akan mengganti sebagian atau seluruh biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kewajiban imbalan pasti, maka entitas harus mengakui haknya untuk mendapatkan penggantian sebagai aset yang terpisah. "ntitas harus mengukur asset tersebut pada nilai wajar. -alam laporan laba rugi, beban yang terkait dengan program imbalan pasti dapat disajikan secara neto setelah
jumlah
pengakuan
12
penggantian.
BAB IMBALAN KERJA JANKA PANJAN LAINNA
-.1. Imbalan Kerja Jangka Pen#ek Lainn*a
Imbalan kerja yang termasuk dalam imbalan kerja jangka panjang lainnya, meliputi misalnya: a. kompensasi cuti jangka panjang seperti cuti pengabdian atau cuti hari raya; b. imbalan pengabdian; c. imbalan cacat jangka panjang; d. bagi hasil dan bonus yang terutang 12 bulan atau lebih setelah akhir periode di mana pekerja memberikan jasa terkait; e. kompensasi yang ditunda yang dibayarkan 12 bulan atau lebih setelah akhir periode kompensasi tersebut diperoleh. "ntitas harus mengakui kewajiban untuk imbalankerja jangka panjang lainnya yang diukur pada nilai neto dari total jumlah berikut: a. nilai kini kewajiban imbalan kerja pada tanggal pelaporan,dikurang b. nilai wajar aset program pada tanggal pelaporan (jika ada) di luar kewajiban yang akan diselesaikan secara langsung. "ntitas harus mengakui
perubahan
dalam
kewajiban
tersebut
sesuai
dengan
paragra& 2'.21.
-.2.
Pesang)n pemutusan kerja
erjanjian kontraktual atau perjanjian lainnya dengan pekerja atau perwakilan pekerja atau oleh kewajiban konstrukti& berdasarkan praktik bisnis, kebiasaan atau keinginan untuk bertindak adil, untuk melakukan pembayaran (atau menyediakan imbalan lainnya) kepada pekerja ketika memberhentikan pekerjanya. embayaran tersebut adalah pesangon
1'
pemutusan
kerja.
a. engakuan !arena pesangon pemutusan kerja tidak memberikan entitas man&aat ekonomi masa datang, maka entitas harus segera mengakuinya sebagai
beban
dalam
laporan
laba
rugi.
!etika entitas mengakui pesangon pemutusan kerja, entitas juga mencatat pengurangan atas tunjangan pensiun atau imbalan kerja lainnya. "ntitas harus mengakui pesangon pemutusan kerja sebagai kewajiban dan beban hanya ketika entitas mampu menunjukkan komitmen, baik: 1) memutus masa kerja pekerja atau sekelompok pekerja sebelum masa pensiun normalnya; atau 2) memberikan pesangon pemutusan kerja sebagai akibat penawaran yang dibuat dalam rangka pengurangan jumlah pekerja secara sukarela. "ntitas dianggap mampu menunjukkan komitmen untuk melakukan pemutusan hanya ketika entitas memiliki program &ormal yang detail untuk melakukan pemutusan kerja dan tanpa kemungkinan realistis untuk menarik program tersebut. b. engukuran "ntitas harus mengukur pesangon pemutusan kerja pada estimasi terbaik pembayaran yang akan dibutuhkan untuk menyelesaikan kewajiban
pada
pengurangan pemutusan
tanggal
pekerja kerja
diekspektasikan
pelaporan.
secara
harus akan
-alam
sukarela,
berdasarkan menerima
kasus
pengukuran jumlah
penawaran pesangon
pekerja
tawaran
yang
tersebut.
!etika pesangon pemutusan kerja terutang lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan, nilainya harus diukur pada nilai kini terdiskonto.
1
-.(.
Pengungkapan
a. Imbalan !erja #angka endek agian ini tidak mensyaratkan secara spesik pengungkapan imbalan kerja
jangka
pendek.
b. rogram Iuran asti. "ntitas harus mengungkapkan jumlah biaya iuran pasti untuk periode dan jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi sebagai beban untuk program
iuran
pasti.
#ika
entitas
memperlakukan program imbalan pasti multi pemberi kerja sebagai program iuran pasti karena in&ormasi yang memadai tidak tersedia untuk menggunakan akuntansi imbalan pasti (lihat paragra& 2'.14), maka entitas harus mengungkapkan &akta bahwa program tersebut adalah program imbalan pasti dan alasan dicatat sebagai program iuran pasti, bersama dengan semua in&ormasi yang tersedia mengenai surplus atau desit program dan implikasinya terhadap entitas (jika ada). c. rogram Imbalan asti "ntitas harus mengungkapkan in&ormasi berikut tentang program imbalan pasti (kecuali program multi pemberi kerja yang dicatat sebagai program iuran pasti sesuai dengan paragra& 2'.14, dimana menerapkan pengungkapan dalam paragra& 2'.'5). #ika entitas memiliki lebih dari satu program imbalan pasti, maka pengungkapan ini
dibuat
secara
pengelompokkan
total
erpisah
tersebut
untuk
dianggap
setiap paling
program
atau
berma&aat:
1) penjelasan umum jenis program, termasuk kebijakan pendanaan. 2) kebijakan akuntansi entitas untuk mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial (dalam laporan laba rugi atau ekuitas) dan
1
jumlah atas keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui selama periode berjalan. ') penjelasan narati& jika entitas menggunakan penyederhanaan pada paragra& 2'.15 dalam mengukur kewajiban imbalan pasti. ) tanggal penilaian aktuarial komprehensi& paling kini dan (jika tidak dilakukan
pada
periode
pelaporan)
penjelasan
mengenai
penyesuaian untuk mengukur kewajiban imbalan pasti pada tanggal pelaporan. ) rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir kewajiban imbalan pasti yang menunjukkan keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui selama periode 3) rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir atas nilai wajar aset program dan saldo awal dan saldo akhir setiap hak penggantian yang diakui sebagai aset, ditunjukkan secara terpisah (jika dapat diterapkan): a)
iuran
b)
imbalan yang dibayarkan; dan
c)
perubahan lainnya dalam aset program.
5) total biaya yang terkait dengan program imbalan pasti untuk periode, diungkapkan secara terpisah jumlah: a) diakui dalam laporan laba rugi sebagai beban; dan b) termasuk biaya perolehan suatu asset 6) untuk setiap kategori besar aset program, dimana seharusnya termasuk tetapi tidak terbatas pada instrumen ekuitas, instrumen utang, properti, dan semua aset lainnya, persentase dan jumlah masing%masing kategori tersebut berdasarkan nilai wajar aset program pada tanggal pelaporan. 9) jumlah yang termasuk nilai wajar aset program untuk: a) setiap kelompok instrumen keuangan yang dimiliki entitas; dan b) setiap properti yang dikuasai oleh, atau aset lainnya yang digunakan oleh, entitas; 14)
pengembalian aktual aset program.
11)
asumsi aktuarial utama yang digunakan, termasuk, jika dapat
diterapkan: 13
a) tingkat diskonto; b) tingkat imbal hasil yang diekspektasikan atas setiap aset program untuk periode yang disajikan dalam laporan keuangan c) ekspektasi tingkat kenaikan gaji; d) tingkat tren kenaikan biaya kesehatan; dan e) asumsi aktuatial material lainnya.
-.+. Imbalan Jangka Panjang Lainn*a
ntuk diberikan
setiap kategori oleh
entitas
imbalan
kepada
jangka
pekerja,
panjang maka
lainnya entitas
yang harus
mengungkapkan si&at imbalan, jumlah kewajiban dan status pendanaan pada tanggal pelaporan.
-.-. Pesang)n Pemutusan Kerja
ntuk setiap kategori pesangon pemutusan kerja yang diberikan oleh entitas kepada pekerja, maka entitas harus mengungkapkan si&at imbalan, kebijakan akuntansi, dan jumlah atas kewajiban dan status pendanaan pada tanggal pelaporan.
!etika terdapat ketidakpastian
tentang
menerima
jumlah
pekerja
yang
akan
tawaran
pesangon
pemutusan kerja, maka timbul kewajiban kontinjensi. ab 16 !ewajiban -iestimasi dan !ontijensi mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan in&ormasi tentang kewajiban kontijensi kecuali kemungkinan terjadinya penyelesaian kecil sekali.
BAB I AK&N/AN$I !ANA PEN$I&N
15
3.1. Akuntansi #an Pelap)ran !ana Pensiun
/ebagaimana disebutkan dalam ernyataan /tandard 8kuntansi !euangan
/8!
o.16
tentang
8kuntansi
-ana
ensiun
bahwa
pengertian -ana ensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan man&aat pensiun. rogram ensiun dapat dibedakan menjadi dua yaitu rogram ensiun luran asti (I) dan rogram ensiun *an&aat asti (*).-ana ensiun dapat berupa -ana ensiun emberi !erja atau -ana ensiun +embaga
!euangan.
-ana
ensiun
emberi
!erja
dapat
menyelenggarakan I atau *, sedangkan -ana ensiun +embaga !euangan hanya dapat menyelenggarakan I. embentukan dan pengelolaan -ana ensiun harus didasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku a. !ewajiban 8ktuaria -alam laporan keuangan -ana ensiun yang menyelenggarakan *, perlu diungkapkan penjelasan yang memadai mengenai sumber perhitungan kewajiban aktuaria seperti metode penilaian dan asumsi aktuarial yang digunakan aktuaris, nama aktuaris dan tanggal laporan aktuaris yang terakhir b.
keuangan.
/ebagai
in&ormasi tambahan atas laporan 16
keuangan perlu disajikan antara lain porto&olio in0estasi, rincian biaya yang merupakan beban -ana ensiun selama satu periode sesuai dengan eraturan -ana ensiun (untuk -ana ensiun emberi !erja) atau rincian biaya yang dapat dipungut dari eserta atau dibebankan pada rekening eserta selama satu periode sesuai dengan eraturan -ana ensiun (untuk -ana ensiun +embaga !euangan) d. enilaian 8kti0a -ana ensiun 8kti0a -ana ensiun dinilai sesuai dengan /8! yang berlaku, namun mengingat tujuan -ana=ensiun dan kekhususan in&ormasi yang diperlukan maka dalam neraca, untuk akti0a tertentu disamping nilai historis perlu ditentukan pula nilai wajarnya. /elisih antara nilai historis dan
nilai
wajar
disajikan
sebagai
/elisih
enilaian
In0estasi.
ntuk tujuan penyusunan laporan akti0a bersih dan laporan perubahan akti0a bersih, in0estasi -ana ensiun dinilai berdasarkan nilai wajar (&air 0alue). /urat%surat berharga dinilai berdasarkan harga pasar karena dianggap sebagai nilai yang paling tepat untuk mengukur nilai surat berharga pada tanggal laporan dan hasil in0estasi selama periode tersebut. /urat%surat berharga yang nilai jatuh temponya sudah
ditetapkan dan
memang dimaksudkan untuk
membayar
man&aat pensiun dinilai berdasarkan nilai jatuh temponya dengan asumsi tingkat pengembalian yang tetap. #ika suatu in0estasi tidak mempunyai nilai wajar maka perlu diungkapkan alasan mengapa nilai wajar tidak dapat ditentukan. 8kti0a operasional dinilai berdasarkan nilai buku. e. enyajian In&ormasi dalam +aporan !euangan +aporan keuangan -ana ensiun perlu mengungkapkan in&ormasi rele0an antara lain sebagai berikut: 1) laporan akti0a bersih a) nilai akti0a pada akhir periode dengan klasikasi yang tepat b) dasar penilaian akti0a, c) in0estasi sesuai dengan rincian jumlah in0estasi menurut jenis, d) kewajiban selain daripada kewajiban aktuaria
19
2) laporan perubahan akti0a bersih: a) biaya jasa kini (iuran normal) yang jatuh tempo baik yang berasal dari pemberi kerja atau pemberi kerja dan peserta atau peserta, b) biaya jasa lalu (iuran tambahan) yang jatuh tempo, c) hasil in0estasi antara lain bunga, di0iden, dan sewa, d) pendapatan lain%lain, e) man&aat yang sudah dibayarkan dan yang masih terhutang, dirinci untuk peserta yang pensiun, yang meninggal atau yang cacat, juga untuk pembayaran man&aat secara sekaligus, &) beban administrasi, g) beban in0estasi, h) beban lain%lain i) pajak penghasilan, j) keuntungan
atau
kerugian
dari
pelepasan
in0estasi
dan
penurunan atau kenaikan nilai in0estasi,dan k) pengalihan dana ke>dan dari -ana ensiun lain; ') neraca: a) posisi keuangan -ana ensiun b) nilai historis, khusus untuk in0estasi ditentukan juga nilai wajarnya; ) perhitungan hasil usaha: a) pendapatan dan beban in0estasi, b) beban administrasi, c) pendapatan lain%lain; ) laporan arus kas: laporan arus kas disajikan sesuai dengan si&at kegiatan usaha -ana ensiun selama periode pelaporan; 3) catatan atas laporan keuangan, mencakup: 24
a) penjelasan mengenai program pensiun serta perubahan yang terjadi selama periode laporan, antara lain: 1. nama pendiri -ana ensiun dan mitra pendiri (jika ada), 2. kelompok karyawan yang menjadi peserta program pensiun, '. jumlah peserta program pensiun dan jumlah pensiunan, . jenis program pensiun, . iuran yang berasal dari peserta, jika ada, 3. untuk *, penjelasan mengenai man&aat pensiun yang dijanjikan, 5. penjelasan mengenai rencana penggabungan, pemisahan, pemindahan
kelompok
peserta
dan
pembubaran
-ana
ensiun (jika besar kemungkinannya terjadi); b) penjelasan singkat mengenai kebijakan akuntansi yang penting, c) penjelasan mengenai kebijakan pendanaan, d) rincian porto&olio in0estasi, dan e) perhitungan kewajiban aktuaria,
metode penilaian, asumsi
aktuarial, nama dan tanggal laporan aktuaris terakhir (dalam hal *).
21