“KERUSAKAN DAN METODE PERBAIKAN PERKERASAN JALAN RAYA KABUPATEN BOJONG GEDE”
Dosen : Bpk. Imam Hagni P, Ir, MT
Oleh : CUT INDAH LESTARI DAULAT ELY ARIE H. DIRGANTARA RAJIV HARDIANTO NILA KUSSRIANI NURHAYETI SAPTA G.
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS PANCASILA 20!
BAB PENDAHULUAN . L"#"$ L"#"$ Bel"%"& Bel"%"&' '
Jalan merupakan prasarana yang sangat menunjang bagi kebutuhan hidup masyarakat, kerusakan jalan dapat berdampak pada kondisi soial dan ekonomi terutama pada sarana transportasi darat. Dampak Dampak pada pada konstru konstruksi ksi jalan jalan yaitu yaitu peruba perubahan han bentuk bentuk lapisan lapisan permuk permukaan aan jalan jalan berupa lubang !potholes", bergelombang !rutting", retak#retak dan pelepasan butiran !ra$ !ra$el elli ling ng"" sert sertaa geru gerusa san n tepi tepi yang yang meny menyeb ebab abka kan n kine kinerj rjaa jala jalan n men menjadi jadi menu menuru run. n. %omperhensi&itas perenanaan prasarana jalan di suatu 'ilayah mulai dari tahapan prasur$ey, perenanaan
dan
peranangan
teknis,
pelaksanaan
pembangunan
&isiknya
hingga
pemeliharaan harus integral dan tidak terpisahkan sesuai kebutuhan saat ini dan prediksi umur pelayanannya di masa mendatang agar tetap terjaga ketahanan &ungsionalnya. Perkerasan Perkerasan jalan merupakan merupakan lapisan perkerasan perkerasan yang terletak terletak diantara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan yang ber&ungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi dimana diharapkan selama masa pelayanan tidak terjadi kerusakan yang berarti. Maka dari itu
sudah ke'ajiban kita untuk mengetahui mulai dari penyebab kerusakan dan ara pemeliharaan jalan tersebut. (gar teripta jalan yang aman,nyaman dan memberikan man&aat yang signi&ikan bagi kesinambungan dan keberlangsungan hidup masyarakat luas dan menjadi salah satu &ator menjadikannya peningkatan kehidupan masyarakat dari beberapa aspek#aspek kehidupan. Jika kita kaji seara teori dan realita yang sudah berjalan selama ini, dalam pembangunan jalan ada banyak hal yang harus diperhatikan lebih mendetail dan teliti baik itu dari perenanaan jalan itu sendiri maupun pelaksanaan tentunya.%ita sebagai pengguna jalan pastinya menginginkan jalan yang kita pakai itu aman, nyaman, bersih dll. Maka dari itu kerusakan yang terjadi dijalan tersebut harus ditanggulangi dan diperbaiki dengan sungguh# sungguh.
.2 R()(*"& M"*"l"h
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, makalah ini akan menguraikan permasalahan diantaranya) *. %erusakan jalan yang terjadi pada jalan %abupaten Bojong +ede) . Dampak akibat kerusakan jalan %abupaten Bojong +ede) -. Penyebab terjadinya kerusakan jalan %abupaten Bojong +ede) . (lternati& penanganan kerusakan jalan seara tepat dan tepat sesuai dengan standar yang ada.
.+ T(,("& D"& M"&-""#
*. Dapat mengetahui dan mengidenti&ikasi adanya kerusakan jalan) . Dapat mengetahui dan mengident&ikasi dampak akibat kerusakan jalan) -. Dapat mengetahui dan mengidenti&ikasi penyebab terjadinya kerusakan jalan) . Dapat menemukan solusi dan menyelesaikan permasalahan terjadinya kerusakan jalan.
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN DATA
2.
L"&"*"& Te/$
Perkerasan jalan adalah ampuran antara agregat dan bahan pengikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. (gregat yang dipakai adalah batuan peah atau batu belah ataupun bahan lainnya. Bahan ikatan yang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat. (papun jenis perkerasan lalu lintas, harus dapat mem&asilitasi sejumlah pergerakan lalu lintas. (pakah berupa jasa angkutan lalu lintas, berupa jasa angkutan manusia, atau berupa jasa angkutan barang berupa seluruh komoditas yang diijinkan untuk melintasi jalan tersebut. Dengan beragam jenis kendaraan dengan angkutan barangnya, akan memberikan $ariasi beban ringan, sedang sampai berat. Jenis kendaraan penumpang akan memberikan pula sejumlah $ariasi. Dan hal itu harus didukung oleh perkerasan jalan, daya dukung perkerasan jalan raya ini akan menentukan kelas jalan yang bersangkutan, misalnya jalan kelas * akan menerima beban besar dibanding jalan kelas . Maka dilihat dari mutu perkerasan jalan sudah jelas berbeda. Persyaratan umum dari suatu jalan adalah dapatnya menyediakan lapisan
permukaan yang selalu rata dan kuat, serta menjamin keamanan yang tinggi untuk masa hidup yang ukup lama, dan yang memerlukan pemeliharaan yang sekeil#keilnya dalam berbagai uaa. Persyaratan suatu jalan tergantung pada imbangan antara tingkat kebutuhan lalu lintas, keadaan tanah serta iklim yang bersangkutan. /ebagaimana telah dipahami bah'a yang dimaksud dengan perkerasan adalah lapisan atas dari badan jalan yang dibuat dari bahan#bahan khusus yang bersi&at baik0konstrukti& dari badan jalannya sendiri. Berdasarkan bahan pengikat yang menyusunnya, konstruksi perkerasan jalan dibedakan atas beberapa jenis antara lain: a. %onstruksi perkerasan lentur !1le2ible Pa$ement", yaitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya. 3apisan#lapisan perkerasan bersi&at memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.
G")1"$ 2.. 3apisan %onstruksi Perkerasan 3entur
b. %onstruksi perkerasan kaku !4igit Pa$ement", yaitu perkerasan yang menggunakan semen !Portland 5ement" sebagai bahan pengikatnya. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah dasat dengan atau tanpa lapis pondasi ba'ah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat.
G")1"$ 2.2. 3apisan %onstruksi Perkerasan %aku
. %onstruksi perkerasan komposit !5omposite Pa$ement", yaitu perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur diatas perkerasan kaku atau perkerasan kaku diatas perkerasan lentur.
G")1"$ 2.+. 3apisan %onstruksi Perkerasan %omposit
. K/&*#$(%* Pe$%e$"*"& Le($
%onstruksi perkerasan lentur !&le2ible pa$ement", adalah perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan lapisan#lapisan perkerasannya bersi&at memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. (spal itu sendiri adalah material ber'arna hitam atau oklat tua, pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat. Jika aspal dipanaskan sampai suatu temperatur tertentu, aspal dapat menjadi lunak 0 air sehingga dapat membungkus partikel agregat pada 'aktu pembuatan aspal beton. Jika temperatur mulai turun, aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada tempatnya !si&at termoplastis". /i&at aspal berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku dan rapuh sehingga daya adhesinya terhadap partikel agregat akan berkurang. Perubahan ini dapat diatasi 0 dikurangi jika si&at#si&at aspal dikuasai dan dilakukan langkah#langkah yang baik dalam proses pelaksanaan. %onstruksi perkerasan lentur terdiri atas lapisan#lapisan yang diletakkan diatas tanah dasar yang telah dipadatkan. 3apisan#lapisan tersebut ber&ungsi untuk menerima beban lalu lintas dan menyebarkan ke lapisan yang ada diba'ahnya, sehingga beban yang diterima oleh tanah dasar lebih keil dari beban yang diterima oleh lapisan permukaan dan lebih keil dari daya dukung tanah dasar.
G")1"$ 2.. 3apisan %onstruksi Perkerasan 3entur
". L"3*"& 3e$)(%""& 4S($-"5e C/($*e ) 3apis permukaan struktur pekerasan lentur terdiri atas ampuran mineral agregat dan
bahan pengikat yang ditempatkan sebagai lapisan paling atas dan biasanya terletak di atas lapis pondasi. 1ungsi lapis permukaan antara lain : a" /ebagai bagian perkerasan untuk menahan beban roda. b" /ebagai lapisan tidak tembus air untuk melindungi badan jalan dari kerusakan akibat uaa. " /ebagai lapisan aus !'earing ourse" Bahan untuk lapis permukaan umumnya sama dengan bahan untuk lapis pondasi dengan persyaratan yang lebih tinggi. Penggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan dapat bersi&at kedap air, disamping itu bahan aspal sendiri memberikan bantuan tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda. Pemilihan bahan untuk lapis permukaan perlu mempertimbangkan kegunaan, umur renana serta pentahapan konstruksi agar diapai man&aat sebesar# besarnya dari biaya yang dikeluarkan. 1. L"3*"& P/&"* A#"* 4B"*e C/($*e6 3apis pondasi adalah bagian dari struktur perkerasan lentur yang terletak langsung di ba'ah lapis permukaan. 3apis pondasi dibangun di atas lapis pondasi ba'ah atau, jika tidak menggunakan lapis pondasi ba'ah, langsung di atas tanah dasar. 1ungsi lapis pondasi antara lain : a" /ebagai bagian konstruksi perkerasan yang menahan beban roda. b" /ebagai perletakan terhadap lapis permukaan. Bahan#bahan untuk lapis pondasi harus ukup kuat dan a'et sehingga dapat menahan beban#beban roda. /ebelum menentukan suatu bahan untuk digunakan sebagai bahan pondasi, hendaknya dilakukan penyelidikan dan pertimbangan sebaik#baiknya sehubungan dengan persyaratan teknik. Bermaam#maam bahan alam0setempat !5B4 6 789, PI 9" dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu peah, kerikil peah yang distabilisasi dengan semen, aspal, po;;olan, atau kapur. 5. L"3*"& P/&"* B"7"h 4S(1 B"*e C/($*e6 3apis pondasi ba'ah adalah bagian dari struktur perkerasan lentur yang terletak antara tanah dasar dan lapis pondasi. Biasanya terdiri atas lapisan dari material berbutir !granular material" yang dipadatkan, distabilisasi ataupun tidak, atau lapisan tanah yang distabilisasi. 1ungsi lapis pondasi ba'ah antara lain : a" /ebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebar beban roda b" Menapai e&isiensi penggunaan material yang relati& murah agar lapisanlapisan di atasnya dapat dikurangi ketebalannya !penghematan biaya konstruksi". " Menegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
d" /ebagai lapis pertama agar pelaksanaan konstruksi berjalan lanar. 3apis pondasi ba'ah diperlukan sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda#roda alat berat !terutama pada saat pelaksanaan konstruksi" atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh uaa. Bermaam#maam jenis tanah setempat !5B4 6 89, PI *89" yang relati& lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi ba'ah. 5ampuran#ampuran tanah setempat dengan kapur atau semen portland, dalam beberapa hal sangat dianjurkan agar diperoleh bantuan yang e&ekti& terhadap kestabilan konstruksi perkerasan. . L"3*"& T"&"h D"*"$ 4S(1'$"e6 %ekuatan dan kea'etan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung pada si&atsi&at dan daya dukung tanah dasar. Dalam pedoman ini diperkenalkan modulus resilien !M4" sebagai parameter tanah dasar yang digunakan dalam perenanaan Modulus resilien !M4" tanah dasar juga dapat diperkirakan dari 5B4 standar dan hasil atau nilai tes soil inde2. %orelasi Modulus 4esilien dengan nilai 5B4 !Heukelom < %lomp" berikut ini dapat digunakan untuk tanah berbutir halus !&ine#grained soil" dengan nilai 5B4 terendam *8 atau lebih keil. M4 !psi" = *.788 2 5B4 Persoalan tanah dasar yang sering ditemui antara lain : a" Perubahan bentuk tetap !de&ormasi permanen" dari jenis tanah tertentu sebagai akibat beban lalu#lintas. b" /i&at mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air. " Daya dukung tanah tidak merata dan sukar ditentukan seara pasti pada daerah dan jenis tanah yang sangat berbeda si&at dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan konstruksi. d" 3endutan dan lendutan balik selama dan sesudah pembebanan lalu#lintas untuk jenis tanah tertentu. e6 Tambahan pemadatan akibat pembebanan lalu#lintas dan penurunan yang diakibatkannya, yaitu pada tanah berbutir !granular soil" yang tidak dipadatkan seara baik pada saat pelaksanaan konstruksi. 2. S-"# Pe$%e$"*"& Le($ (spal yang dipergunakan pada konstruksi perkerasan jalan ber&ungsi sebagai: ". Bahan pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dengan agregat dan
antara aspal itu sendiri. 1. Bahan pengisi, mengisi rongga antara butir#butir agregat dan pori#pori yang ada dari
agregat itu sendiri.
Dengan demikian, aspal haruslah memiliki daya tahan !tidak epat rapuh" terhadap uaa, mempunyai adhesi dan kohesi yang baik dan memberikan si&at elastis yang baik. a. Daya tahan !durability" Daya tahan aspal adalah kemampuan aspal mempertahankan si&at asalnya akibat pengaruh uaa selama masa pelayanan jalan. /i&at ini merupakan si&at dari ampuran aspal, jadi tergantung dari si&at agregat, ampuran dengan aspal, &aktor pelaksanaan dan sebagainya. b. (dhesi dan %ohesi (dhesi adalah kemampuan aspal untuk mengikat agregat sehingga dihasilkan ikatan yang baik antara agregat dengan aspal. %ohesi adalah kemampuan aspal untuk tetap mempertahankan agregat tetap ditempatnya setelah terjadi pengikatan. . %epekaan terhadap temperatur (spal adalah material yang termoplastis, berarti akan menjadi keras atau lebih kental jika temperatur berkurang dan akan lunak atau lebih air jika temperature bertambah. /i&at ini dinamakan kepekaan terhadap perubahan temperatur. %epekaan terhadap temperatur dari setiap hasil produksi aspal berbeda#beda tergantung dari asalnya 'alaupun aspal tersebut mempunyai jenis yang sama. d. %ekerasan aspal (spal pada proses penampuran dipanaskan dan diampur dengan agregat sehingga agregat dilapisi aspal atau aspal panas disiramkan ke permukaan agregat yang telah disiapkan pada proses peleburan. Pada 'aktu proses pelaksanaan, terjadi oksidasi yang menyebabkan aspal menjadi getas !$iskositas bertambah tinggi". Peristi'a perapuhan terus berlangsung setelah masa pelaksanaan selesai. Jadi selama masa pelayanan, aspal mengalami oksidasi dan polimerisasi yang besarnya dipengaruhi juga oleh ketebalan aspal yang menyelimuti agregat. /emakin tipis lapisan aspal, semakin besar tingkat kerapuhan yang terjadi.
2.2
D"#"
Data yang dibutuhkan dapat dikelompokkan atas dua kelompok yaitu data primer yang terkait dengan prasarana jalan, perangkat jalan dan perlengkapan jalan serta data yang terkait dengan lalu lintas yang bergerak diatas prasarana yang ada diatasnya. Data sekunder yang dibutuhkan terkait dengan in&ormasi yang mempengaruhi pergerakan yang diperoleh dari instansi terkait. . D"#" P$)e$ Data lokasi jalan Data dimensi jalan
Data arus lalu lintas Data keepatan lalu lintas Data berat kendaraan0berat sumbu dan dimensi kendaraan 2. D"#" Se%(&e$ Data in&rastruktur jaringan transportasi. Data perlengkapan jalan
BAB + PEMBAHASAN
+. Je&* Ke$(*"%"& Pe$%e$"*"& Le($
3apisan perkerasan sering mengalami kerusakan atau kegagalan sebelum menapai umur renana. %egagalan pada perkerasan dapat dilihat dari kondisi kerusakan &ungsional dan struktural. %erusakan &ungsional adalah apabila perkerasan tidak dapat ber&ungsi lagi sesuai dengan yang direnanakan. /edangkan kerusakan struktural terjadi ditandai dengan adanya rusak pada satu atau lebih bagian dari struktur perkerasan jalan. %egagalan &ungsional pada dasarnya tergantung pada derajat atau tingkat kekasaran permukaan, sedangkan kegagalan struktural disebabkan oleh lapisan tanah dasar yang tidak stabil, beban lalu lintas, kelelahan permukaan, dan pengaruh kondisi lingkungan sekitar Jenis %erusakan Perkerasan 3entur yang terjadi pada ruas jalan %abupaten Bojong +ede: . 4etak slip (slippage cracks)
4etak yang bentuknya melengkung seperti bulan sabit. Hal ini terjadi disebabkan oleh kurang baiknya ikatan antar lapis permukaan dan lapis diba'ahnya. %urang baiknya ikatan dapat disebabkan oleh adanya debu, minyak air, atau benda non adhesi$e lainnya, atau akibat tidak diberinya tak oat sebagai bahan pengikat antar kedua lapisan. 4etak selip pun dapat terjadi akibat terlalu banyaknya pasir dalam ampuran lapisan permukaan, atau kurang baiknya pemadatan lapisan permukaan. Perbaikan dapat dilakukan dengan membongkar bagian yang rusak dengan dan menggantikannya dengan lapisan yang lebih baik.
G")1"$ 2.!. 4etak /lip pada Jalan %abupaten Bojong +ede
. 5aat permukaan (disintegration) >ang termasuk dalam aat permukaan adalah 3ubang !potholes", berupa mangkuk, ukuran ber$ariasi dari keil sampai besar. 3ubang#lubang ini menampung dan meresapkan air ke dalam lapis permukaan yang menyebabkan semakin parahnya kerusakan jalan. 3ubang dapat terjadi karena : ". 5ampuran material lapis permukaan jelek, seperti %adar aspal rendah, sehingga &ilm aspal tipis dan mudah lepas. # (gregat kotor sehingga ikatan antara aspal dan agregat tidak baik. # Temperatur ampuran tidak memenuhi persyaratan. b. 3apis permukaan tipis sehingga ikatan aspal dan agregat mudah lepas akibat pengaruh uaa. . /istem drainase jelek, sehingga air banyak yang meresap dan mengumpul pada lapis permukaan. d. 4etak#retak yang terjadi tidak segera ditangani sehingga air meresap masuk dan mengakibatkan terjadinya lubang#lubang keil.
G")1"$ 2.8. 5aat Permukaan pada Jalan %abupaten Bojong +ede -. Pengupasan (polished aggregate )
Permukaan menjadi liin, sehingga membahayakan kendaraan. Pengausan terjadi karena agregat berasal dari material yang tidak tahan aus terhadap roda kendaraan, atau agregat yang dipergunakan berbentuk bulat dan liin, tidak berbentuk ubial. Dapat diatasi dengan menutup lapisan dengan latasir, buras, atau latasbum.
G")1"$ 2.9. Pengupasan Permukaan pada Jalan %abupaten Bojong +ede +.2 Pe&e1"1 Ke$(*"%"& Pe$%e$"*"& J"l"&
%erusakan pada konstruksi perkerasan lentur dapat disebabkan oleh: . 3alu lintas, yang dapat berupa peningkatan beban, dan repetisi beban. 2. (ir, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang tidak baik dan naiknya
air akibat kapilaritas. +. Material konstruksi perkerasan. Dalam hal ini dapat disebabkan oleh si&at material itu sendiri atau dapat pula disebabkan oleh sistem pengolahan bahan yang tidak baik. . Iklim, Indonesia beriklim tropis, dimana suhu udara dan urah hujan umumnya tinggi, yang dapat merupakan salah satu penyebab kerusakan jalan. !. %ondisi tanah dasar yang tidak stabil. %emungkinan disebabkan oleh system pelaksanaan yang kurang baik, atau dapat juga disebabkan oleh si&at tanah dasarnya yang memang kurang bagus. ?mumnya kerusakan#kerusakan yang timbul itu tidak disebabkan oleh satu &aktor saja, tetapi dapat merupakan gabungan penyebab yang saling berkaitan. /ebagai ontoh, retak pinggir, pada a'alnya dapat diakibatkan oleh tidak baiknya sokongan dari samping. Dengan terjadinya retak pinggir, memungkinkan air meresap masuk ke lapis diba'ahnya yang melemahkan ikatan antara aspal dengan agregat, hal ini dapat menimbulkan lubang#lubang disamping dan melemahkan daya dukung lapisan diba'ahnya. +.+ Me#/e Pe)elh"$""& J"l"& Berdasarkan kerusakan perkerasan jalan lentur pada jalan %abupaten Bojong +ede, operasi pemeliharaan jalan dapat dilakukan sesuai standar kegiatan pemeliharaan jalan Bina Marga, yaitu antara lain: *. Pemeliharaan 4utin @ Pekerjaan Pera'atan 4utin !Cyclic Works"
Pekerjaan ini dilakukan untuk seluruh ruas yang ada pada jaringan jalan sepanjang tahun dan tidak terpengaruh olhe jenis permukaan jalan !beraspal0tidak beraspal" ataupun $olume lalu lintas yang mele'atinya. (kti$itaas kegiatan termasuk dalam jenis pemeliharaan ini adalah) a. Pemeliharaan saluran drainase) b. Pembersihan jalan dan bangunan perlengkap jalan) . Pengedalian tumbuhan0 pemotongan rumput. . Pemeliharaan 4utin @ Pekerjaan Perbaikan Perkerasan ! Recurrent/Reactive Works an Pavement " Pekerjaan ini dilakukan pada ruas#ruas yang mengalami kerusakan yang terjadi pada pekerasan jalan akibat pengaruh lalu lintas dan kondisi lingkungan. (kti&itas yang dilakukan pada kegiatan pemeliharaan jalan ini adalah anatara lain) a. 3aburan Pasir ! sanding ") b. 3aburan aspal setempat !local sealing ") . Penyumbatan retak !crack sealing ") dilakukan dengan ara metode old milling, Berikut langkah kerjanya: a" Permukaan hotmi2 digali dengan menggunakan alat Jak Hammer dan (ir 5ompressor dandibantu dengan alat bantu berupa angkul, singkup, belinong dan lain sebagainya. b" /isa hasi galian dibersihkan dengan menggunakan (ir 5ompressor. " /elanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan. d. Penambalan permukaan0 perataan permukaan ! skin patching/ filling in") e. Penambalan struktur !deep pabtching ") 3ubang#lubang tersebut diperbaiki dengan ara dibongkar dan dilapis kembali. Perbaikan yang bersi&at permanen disebut juga deep patch !tambalan dalam", yang dilakukan sebagai berikut : a" Bersihkan lubang dari air dan material#material yang lepas.
b" Bongkar bagian lapis permukaan dan pondasi sedalam#dalamnya sehingga menapai lapisan yang kokoh !potong dalam bentuk yang persegi panjang". " Beri lapis tack coat sebagai lapis pengikat. d" Isikan ampuran aspal dengan hati#hati sehingga tidak terjadi segregasi. e" Padatkan lapis ampuran dan bentuk permukaan sesuai dengan lingkungannya.
G")1"$ 2.;. Patching
&" Perataan bahu dan lereng ! filling on shoulder and slopes") g" Perbaikan drainase !improvement of drainage") h" Perbaikan bahu jakkan ! shoulder improvement ". -. Pemeliharaan Periodik @ Pekerjaan Pera'atan Perkerasan ! Preventive" %egiatan ini khususnya untuk jalan beraspal dengan akti$itas kegiatan antara lain: a. Pemberian laburan aspal laburan pasir @ buras !resealing ") b. Pemberian lapis tipis ampuran aspal pasir @ latasir)
. Pemberian lapis bubur aspal ! slurry seal ". . Pemeliharaan Periodik @ Pekerjaan Pelapisan ?lang Perkerasan ! Resealling " %egiatan ini untuk melapisi kembali permukaan perkerasan lama dengan lapisan tambah yang si&atnya tidak memberikan nilai strutural tetapi hanya untuk memperbaiki integrasi perkerasan. Jenis akti&itas ini antara lain adalah: a. Pemberian laburan permukaan aspal ! surface dressing ", yaitu dengan lapisan burtu dan burda) b. Pemberian lapis tipis aspal beton @ lataston !thin overlay") 7. Pemeliharaan Periodik @ Pekerjaan Pelapisan Tambah Perkerasan !Overlay" %egiatan ini adalah penambahan nilai strutural perkerasan yaitu antara lain dengan: a. Pemberian lapis penetrasi maadam @ lapen !macadam") b. Pemberian lapis aspal beton @ laston !asphalt concrete". Pekerjaan pelapisan tambah perkerasan !Overlay", Berikut langkah kerjanya : a. Pengaturan lalu#lintas. Pengaturan lalu#lintas dengan memasang pagar dan rambu# rambu yang telah disyaratkan sehingga tidak mengganggu lalu#lintas yang ada. b. Tak 5oat a" Melakukan pengukuran permukaan jalan dan memberi tanda enter line dan batas lebar kanan 0 kiri jalan yang akan diaspal b" Membersihkan permukaan jalan dengan (ir 5ompressor " Penyiraman lapis Tak 5oat dengan aplikasi 8.*8 @ 8.7 ltr0m dengan (sphalt /payer. d" Material asphalt dituang !dumping" dari Dump truk. e" 4atakan !spreading" material dengan alat asphalt &inisher.
G")1"$ 2.<. Pekerjaan Pelapisan Tambah Perkerasan &" Pemadatan a'al !Breaking 5ompation" oleh Tandem 4oller sebanyak
lintasan 0 passing sesuai hasil Trial 5ompation di a'al yang telah disepakati bersama. /etelah pemadatan a'al hek kembali kerataannya dengan Jidar - m. /uhu saat pemadatan a'al min.**8#*-7A5. g" Pemadatan lanjutan !Intermediate 5ompation" oleh Tyre 4oller sebanyak *lintasan0passing sesuai hasil Trial 5ompation di a'al yang telah disepakati bersama. /etelah pemadatan lanjutan hek kembali kerataannya dengan Jidar m. /uhu saat pemadatan sekunder *8A5#*7A5. h" Pemadatan (khir !1inishing 5ompation" oleh Tandem 4oller sebanyak lintasan0passing sesuai hasil Trial 5ompation di a'al yang telah disepakati bersama.suhu pada saat pemadatan C7A5#7A5. 1aktor#&aktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan strategi kegiatan pemeliharaan suatu ruas jalan, antara lain) *. . -. . 7. .
%erusakan !jenis, keparahan, luas, penyebaran") Jenis perkerasan !beraspal) lapen maadam, beton aspal) tidak beraspal") 3alu lintas) 5uaa !terutama urah hujan") ?mur sisa perkerasan) %etersediaan sumber daya.
+.
P/l" Pe&"&'"&"& Pe)elh"$""&
Penanganan pekerjaan pemeliharaan di daerah dapat dilakukan seara s'akelola ataupun dikontrakkan dengan menggunakan kontraktor lokal0 daerah. Pemilihan penanganan pekerjaan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi dan keadaan setempat. Masing#masing pola penanganan harus dilakukan dengan hati#hati dan sesuai dengan petunjuk pengelolaan dana yang berlaku. (da beberapa kondisi yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan pola penanganan antara s'akelola dan dikontrakan. Pada pekerjaan yang dikontrakkan, penangan memiliki keterbatasan unutk kegiatan operasional di luar kontrak antara lain pekerjaan# pekerjaan yang si&atnya mendadak, peman&aatan tenaga personil dinas teknis yang berpengalaman dan peman&aatan peralatan yang tersedia. Eamun sebaliknya pekerjaan yang dis'akelola belumdapat menjamin penggunaan dana seara e&isien karena dalam pengelolaan administrasi mudah terjadi kesalahan. *. /'akelola Pola penanganan pekerjaan pemeliharaan dengan s'akelola adalah merupakan ara terbaik untuk pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan rutin. Hal ini disebabkan oleh kemudahan dalam peman&aatan sumber daya yang ada di dinas teknis masing#masing dengan system ?nit Pemeliharaan 4utin !?P4", ?P4 tersebut meliputi penggunaan peralatan, pengerahan tenaga kerja, penyediaan bahan, dan penjad'alan 'aktu. Pelaksanaan pemeliharaan jalan dengan s'akelola dapat dikelompokkan menjadi: a. /'akelola penuh, yaitu penanganan pemeliharaan rutin yang terdiri dari tenaga# tenaga organik dinas teknik, demikian juga penggunaan peralatannya. Pengadaan bahan0 material dilakukan dengan ara dikontrakkan. b. /'akelola upah borong, yaitu penanganan pemeliharaan rutin yang terdiri dari bukan tenaga organi melainkan menggunakan buruh setempat dan oembayaran upah dilakukan seara upah borong. Pengadaan barang0 material dilakukan dengan ara dikontrakkan. . %ontraktual
Pada ?mumnya pola penanganan ini dilakukan untuk pekerjaan peemeliharaan periodik, namun dimungkinkan juga untuk pekerjaan pemeliharaan rutin apabila dinas teknis yang bersangkutan belum mempunyai ?P4 atau peralatan yang dimiliki kurang memadai.
BAB KESIMPULAN DAN SARAN . Ke*)3(l"&
Dari uraian singkat tersebut dapat ditarik kesimpulan bah'a tanpa pemeliharaan dan perbaikan jalan seara memadai, baik rutin maupun berkala, akan dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada jalan, sehingga jalan akan lebih epat kehilangan &ungsinya baik perkerasan jalan lentur maupun perkerasan jalan kaku. (pabila perkerasan jalan dipelihara dengan baik dan tetap dalam kondisi yang baik, maka kedua jenis perkerasan jalan tersebut akan mempunyai umur lebih lama, tetapi sekali jalan itu mulai rusak dan dibiarkan begitu saja tanpa perbaikan, maka kerusakan yang lebih parah akan berlangsung sangat epat. Pada ruas jalan raya %abupaten Bojong +ede terdapat kerusakan pada perkerasan jalan yakni: *. 4etak slip yaitu retak yang bentuknya melengkung seperti bulan sabit) . 5aat permukaan, yang termasuk dalam aat permukaan adalah 3ubang !potholes", berupa mangkuk, ukuran ber$ariasi dari keil sampai besar) -. Pengausan terjadi karena agregat berasal dari material yang tidak tahan aus terhadap roda kendaraan, atau agregat yang dipergunakan berbentuk bulat dan liin, tidak berbentuk ubial. Fleh karena itu sangat penting untuk melakukan pemeliharaan yang bersi&at penegahan seperti menutup sambungan atau retak#retak dan memperbaiki kerusakan# kerusakan yang timbul, dan menemukan penyebab kerusakan dengan melakukan pemeriksaan !inspeksi" seara rutin. (dapun penyebab kerusakan perkerasan jalan pada ruas jalan raya %abupaten Bojong +ede: *. 3alu lintas, yang dapat berupa peningkatan beban, dan repetisi beban) . (ir, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang tidak baik dan naiknya air akibat kapilaritas) -. Material konstruksi perkerasan. Dalam hal ini dapat disebabkan oleh si&at material itu sendiri atau dapat pula disebabkan oleh sistem pengolahan bahan yang tidak baik)
. Iklim, Indonesia beriklim tropis, dimana suhu udara dan urah hujan umumnya tinggi, yang dapat merupakan salah satu penyebab kerusakan jalan) 7. %ondisi tanah dasar yang tidak stabil. %emungkinan disebabkan oleh system pelaksanaan yang kurang baik, atau dapat juga disebabkan oleh si&at tanah dasarnya yang memang kurang bagus. .2 S"$"&
?ntuk menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat kerusakan perkerasan jalan maka dapat dilakukan hal hal sebagai berikut *. ?ntuk meminimalisir masalah kerusakan jalan yang terjadi, maka ranangan pemeliharaannya perlu dilakukan sur$ey yang lebih akurat dengan melibatkan sejumlah instansi terkait. . (gar kerusakan yang terjadi pada ruas jalan tidak menjadi lebih parah, maka perlu segera dilakukan tindakan perbaikan pada bagian#bagian yang rusak, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah. -. Pekerjaan jalan harus menggunakan spesi&ikasi yang ditetapkan. . Perlunya penga'asan yang objekti& tanpa adanya %%E oleh dinas atau instansi terkait agar kualitas jalan menjadi lebih bermutu.
DA=TAR PUSTAKA *. Giki#buku. 4ekayasa 3alu 3intas atau %ebutuhan Data 3alu 3intas. Mei 8*7. http:00id.'ikibooks.org0'iki04ekayasa3alu3intas0%ebutuhandatalalulintas . (nonim. %erusakan Pada Perkerasan 3entur dan Perkerasan %aku. Mei 8*7. http:00eprints.undip.a.id0--*0C0*hapterIII.pd& -. (nonim. Jenis dan 3apisan Perkerasan Jalan. Mei 8*7. http:00repository.usu.a.id0bitstream0*-7CK07C0-05hapter98II.pd& . (nonim. L$aluasi %egiatan Pemeliharaan Jalan. Mei 8*7. http:00ore.a.uk0do'nload0pd&0*-C7-.pd&
LAMPIRAN
L")3$"& . %ondisi %erusakan Pengupasan Pekerasan Jalan %abupaten Bojong +ede
L")3$"& 2. %ondisi %erusakan 4etak /lip Pekerasan Jalan %abupaten Bojong +ede
L")3$"& +. %ondisi %erusakan 5aat Permukaan Pekerasan Jalan %abupaten Bojong +ede
L")3$"& . 3okasi Dekat dengan Pasar Tradisional
L")3$"& . 3okasi Dekat dengan /tasiun Bojong +ede