Makalah Kebudayaan Suku Minang MENGENAL KEBUDAYAAN SUKU MINANGKABAU Dosen Pengampu: Ibu
Muryana S.Th. M.A
“Makalah ini di ajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Religi dan Budaya Lokal ”
Dsusun !"eh: Moh Khoru" #a$h %%&'(()*
+U,USAN +U,USAN PE,BANDINGAN PE,BANDINGAN AGAMA AGAMA #AKULT AKULTAS US-ULUDDIN US-ULUDDI N DAN PEMIKI,AN PEMIKI,A N ISLAM UNIE,SITAS ISLAM NEGE,I SUNAN KALI+AGA Y!GYAKA,TA
'(%)
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Yang telah mengirimkan seorang perwira untuk membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman yang terang benderang dan penuh rahmat yaitu Islam. Maka patutlah jika kita bershalawat atas nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut setianya. Selanjutnya, pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada Allah SW yang telah melimpahkan pertolongan!"ya atas kami, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul # Mengenal kebudayaan suku minangkabau$ dengan baik. ak lupa kedua orang tua yang senantiasa memberikan moti%asinya sehingga kami terus termoti%asi untuk menyelesaikan makalah ini walau dalam pembuatannya penulis menemukan banyak kesulitan. Semoga makalah ini menjadi amal baik bagi penulis khususnya, dan berman&aat bagi para pemba'a dan peminat di bidang kajian ilmu Religi dan budaya lokal pada umumnya.
“Ajining Dhiri Ana Lathi, Ajining Raga Ana Busana, Ajining Awak Ana Tumindak” Harga Diri seseorang di tentukan oleh erkataan yang selalu enuh dengan kejujuran ! Ajining Dhiri Ana Lathi ", Harga diri juga bisa saya katakana terletak ada #isik$enamilan ! Ajining Ana Busana ", h arga diri tergantung ula ada sika dan erilkau ! Ajining Awa Ana Tumindak ", “Alon%alon asal kelakon” ! Moh&'hoirul #atih "
Yogyakarta, () september (*+
Penulis
DA-A ISI /alaman 0udul 11111111111111111111111.
+
2ata Pengantar 11111111111111111111111.
(
Da&tar Isi 11..11111111111111111111111
3A3 I
P4"DA/565A"
A. 6atar 3elakang 1111111111111111
7
3. Perumusan Masalah 11111111111111
)
8. ujuan Dan man&aat 1111111111111...
)
3A3 II
P4M3A/ASA"
A. keadaan masyarakat Minangkabau 11111111
9
3. Sistem bahasa suku minangkabau 11111111.
9
8. Mata pen'aharian suku minangkabau 1111111
9
D. Sistem perkawinan suku minangkabau 111111..
9
4. Sistem 2esenian!nya 1111111111111..
:
-. Sistem eligi suku minangkabau 111111111
;
<. Sistem religi suku minangkabau para era 1111111111111111111111..
kontemporer
3A3 III
;
24SIMP56A" DA" P4"55P
+. 2esimpulan 11111.11111111111
=
(. Saran 1111111111111111111
=
. Penutup 1....111111111111111..
=
sekarang
ini
DA-A P5SA2A
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah salah satu diantara hamper sejuta jenis makhluk lain yang hidup dialam dunia ini, yang tentunya terdiri dari makhluk!makhluk yang sangat sederhana ragawi!nya, seperti misalnya perbedaan kulit dan budaya. /ingga jenis makhluk yang bisa dikatakan sangat kompleks, yaitu si&atnya beranekaragam. "amun diantara semua mkhluk tersebut mempunyai keunggulan, yaitu kebudayaan!nya yang masing mempunyai perbedaan tidak semua sama dan memungkinkan!nya dapat hidup di segala ma'am lingkungan alam, sehingga ia menjadi mahkluk yang paling berkuasa dimanapun ia berada. Walaupun demikian, segala kemampuan manusia itu tidak merupakan bawaaan dari alam > yang juga dinamakan #naluri$ karena sudah terprogram didalam genya, seperti halnya pada hewan ?, tetapi harus dikuasainya dengan belajar.@+ Sebelum kedatangan bangsa!bangsa 3arat di kawasan "usantara ini, adat adalah satu! satunya sistem yang mengatur masyarakat dan pemerintahan, terutama di kerajaan!kerajaan Melayu, mulai dari A'eh, iau, Malaka, 0awa, 3anjar, 3ugis, hingga Ambon dan ernate. Agama Islam pada umumnya terintagrasi dengan adat!adat yang dipakai di kerajaan!kerajaan tersebut. Adat Minangkabau pada dasarnya sama seperti adat pada suku!suku lain, tetapi dengan beberapa perbedaan atau kekhasan yang membedakannya. 2ekhasan ini terutama disebabkan karena masyarakat Minang sudah menganut sistem garis keturunan menurut Ibu, matrilinial, sejak kedatangannya di wilayah Minangkabau sekarang ini. 2ekhasan lain yang sangat penting ialah bahwa adat Minang merata dipakai oleh setiap orang di seluruh pelosok nagari dan tidak menjadi adat para bangsawan dan raja!raja saja. Setiap indi%idu terikat dan terlibat dengan adat,
hampir semua laki!laki dewasa menyandang gelar adat, dan semua hubungan kekerabatan diatur se'ara adat. Selain hal!hal di atas, kita juga dapat mengetahui berbagai kebudaya di Indonesia yang mengalami akulturasi. 2arena proses akulturasi yang terjadi tampak simpang siur dan setengah! setengah. 8ontoh, perubahan gaya hidup pada masyarakat Indonesia yang kebarat!baratan yang seolah!olah sedikit demi sedikit mulai mengikis budaya dan adat ketimurannya. "amun, masih ada beberapa masyarakat yang masih sangat kolot dan hampir tidak mempedulikan perkembangan dan kemajuan dunia luar dan mereka tetap menjaga kebu dayaan asli mereka. 2arena latar belakang di atas kita menyusun makalah tentang salah satu kebudayaan masyarakat Indonesia, yaitu masyarakat Minangkabau. Makalah ini akan memberikan wawasan tentang masyarakat Minangkabau yang memiliki keragaman suku dan budaya. entu!nya dipembahasan nanti penulis sangat berharap makalah yang sederhana ini dapat menyuguhkan sedikit in&ormasi tentang kehidupan suku minangkabau ditanah minang
B. Rumusan masalah +? 3agaimanakah keadaan masyarakat Minangkabau B (? 3ahasa apa yang suku minangkabau gunakan sebagai bahasa sehari!hari B ? 3agaimana sistem mata pen'aharian masyarakat minangkabauB 7? 3agaimana sistem perkawinan mereka B )? 3agaimana sistem kesenian mereka B 9? 3agaimana sistem religi diminangkabau B :? 3agaimana sistem religi suku minangkabau diCaman kontemporer sekarang iniB
C. Tujuan dan an!aat
Tujuan 5ntuk mengetahui kehidupan so'ial mereka dan juga sistem religi mereka yang bisa dikatakan sebagai suku terpandang, dan juga mengetahui perkembangan agama khususnya agama islam > Islami' religions ? suku minangkabau pada era modernisasi sekarang ini
an!aat
Memberikan pengetahuan pada masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya tentang masyarakat Minangkabau. .
BAB II PEBAHA"AN A. Keadaan suku m#nagka$au
Suku bangsa minangkabau mendiami daratan tengah pulau sumatera bagian barat yang sekarang menjadi propinsi Sumatera barat, Daerah asli orang tanduk kerbau dan hewan ini banyak dipelihara untuk membajak di sawah dan untuk kurban upa'ara adat, akan tetapi suku bangsa ini lebih suka menyebut daerah mereka dengan sebutan #anah minang$ atau tanah minang bukan ranah kabau atau tanah kerbau, sementara itu dalam pergaulan antarsuku bangsa orang Minangkabau dengan sesamanya menyebut diri Urang A%ak > rang kita ?@(. Istilah suku pada masyarakat ini tidak sama dengan #suku bangsa$, suku lebih setara dengan marga pada orang batak. B. Bahasa suku m#nangka$au
3ahasa minangkabau termasuk kedalam rumpun bahasa melayu Austronesia dengan aturan tata bahasa yang amat dekat dengan bahasa Indonesia, karena itu dekat pula dengan bahasa melayu lama yang mendasari bahasa Indonesia, kata!kata Indonesia dalam bahasa
minangkabau hanya mengalami sedikit perubahan bunyi, seperti tiga menjadi T#g&, lurus menjadi Luru#h' 3ulat menjadi Bulek' 4mpat menjadi am(ek Dan sebagainnya.@ C. ata (en)ar#an "uku m#nangka$au
Mata pen'arian utama orang minangkabau adalah bertanam padi disawah berteras!teras dengan sistem irigasi tradisional atau dengan sistem irigasi tradisional atau dengan sistem tadah hujan, sebagian ada pula yang bertanam padi diladang, tanaman pertanian lain adalah sayur! mayur, kopi, 'engkeh, kulit manis, kelapa, buah!buahan dan sebagainnya, sebagian bekerja menangkap ikan disungai dan laut atau berternak berma'am!ma'am hewan, pada masa sekarang orang minangkabau banyak yang menjadi pedagang atau membuat rumah makan, pegawai dan ahli sebagai bidang jumlah populasinya sulit untuk dihitung, karena banyak tersebar diberbagai daerah di Indonesia. api paling tidak ada sekitar 9 juta jiwa@7. D. "#stem (erka%#nan suku m#nangka$au
Dalam sistem perkawinan orang minang yang bersi&at eksogami suku pihak pihak pemberi lelaku > sumand& ? bagi seorang anak disebuat Bak&' sedangkan pihak penerima lelaki > karena orang minang menganut adat menetap sesudah kawin yang matrilokal ? disebut anak pisang
ikatan
kekerabatan
se'ara
disebut(asumandan. Walaupun
adat
antara
gelar!gelar
pihak
bako
dan
anak
pisang
ini
adat ke(enghuluan diwariskan
dari mamak >saudara lelaki ibu? kepada kemanakan >ego lelaki ? akan tetapi ada juga #gelar$ yang berikan oleh pihak bako > pihak ayah ?, terutama gelar!gelar untuk seorang laki!laki yang bukan (enghuluatau Datuk' Yaitu gelar sutan' memang sudah menjadi adat bagi orang minang untuk mengganti nama ke'il seorang pemuda dengan sebutan gelar dari pihak bako ketika ia dewasa atau sudah menikah,
Masyarakat Minangkabau memiliki berbagai ma'am atraksi dan kesenian, seperti tari! tarian yang biasa ditampilkan dalam pesta adat maupun perkawinan. Di antara tari!tarian tersebut misalnya tari asambahan merupakan tarian yang dimainkan bermaksud sebagai u'apan selamat datang ataupun ungkapan rasa hormat kepada tamu istimewa yang baru saja sampai, selanjutnya tari piring merupakan bentuk tarian dengan gerak 'epat dari para penarinya sambil memegang piring pada telapak tangan masing!masing, yang diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang.
"#lek atau "#lat Minangkabau merupakan suatu seni bela diri tradisional khas suku ini
yang sudah berkembang sejak lama. Selain itu, adapula tarian yang ber'ampur dengan silek yang disebut dengan randai. andai biasa diiringi dengan nyanyian atau disebut juga dengan sijobang, dalam randai ini juga terdapat seni peran >a'ting? berdasarkan skenario. Di samping itu, Minangkabau juga menonjol dalam seni berkata!kata. Ada tiga genre seni berkata!kata, yaitu pasambahan >persembahan?, indang, dan salawat dulang. Seni berkata!kata atau bersilat lidah, lebih mengedepankan kata sindiran, kiasan, ibarat, alegori, meta&ora, dan aphorisme. Dalam seni berkata!kata seseorang diajarkan untuk mempertahankan kehormatan dan harga diri, tanpa menggunakan senjata dan kontak &isik. Sebuah pertunjukan kesenian talempong, salah satu alat musik pukul tradisional Minangkabau.@9 *. "#stem Rel#g# atau keagamaan suku m#nangka$au
2edatangan para re&ormis Islam dari imur engah pada akhir abad ke!+;, telah menghapus adat budaya Minangkabau yang tidak sesuai dengan hukum Islam. 3udaya menyabung ayam, mengadu kerbau, berjudi, minum tuak, diharamkan dalam pesta!pesta adat masyarakat Minang. Para ulama yang dipelopori oleh /aji Piobang, /aji Miskin, dan uanku "an en'eh mendesak kaum adat untuk mengubah pandangan budaya Minang yang sebelumnya banyak berkiblat kepada budaya animisme dan /indu!3udha, untuk berkiblat kepada syariat Islam. e&ormasi budaya di Minangkabau terjadi setelah perang Paderi yang berakhir pada tahun +;:. /al ini ditandai dengan adanya perjanjian di 3ukit Marapalam antara alim ulama, tokoh adat, dan 'adiak pandai >'erdik pandai?. Mereka bersepakat untuk mendasarkan adat budaya Minang pada syariah Islam. /al ini tertuang dalam adagium Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Syarak mangato adat mamakai >Adat bersendikan kepada syariat, syariat bersendikan kepada Al!Euran?. Sejak re&ormasi budaya dipertengahan abad ke!+=, pola pendidikan dan pengembangan manusia di Minangkabau berlandaskan pada nilai!nilai Islam. Sehingga sejak itu, setiap kampung atau jorong di Minangkabau memiliki masjid, disamping surau yang ada di tiap!tiap lingkungan keluarga. Pemuda Minangkabau yang beranjak dewasa, diwajibkan untuk tidur di surau. Di surau, selain belajar mengaji, mereka juga ditempa latihan &isik berupa ilmu bela diri pen'ak silat. G. "#stem rel#g# suku m#nangka$au d#+aman k&ntem(&rer sekarang #n#
Pada masa sekarang boleh dikatakan seluruh orang minangkabau telah memeluk agama islam, akan tetapi sisa!sisa keper'ayaan lama yang animistik dan dinamistik masih bisa di temui di beberapa tempat, sebagian masih per'aya kepada tempat atau benda!benda tertentu sebagai keramat > Dihuni oleh oh tertentu ?, per'aya kepada adanya Hantu' kunt#lanak' s#jundal' ,rang $un#an > orang halus dan lain!lain.
BAB III KE"IPULAN DAN PENUTUP A. Kes#m(ulan
2ebudayaan minang memiliki ragam budaya yang memiliki potensi besar bagi kekayaan kebudayaan Indonesia. rang melayu umumnya diidenditaskan sebagai orang yang tinggal di tanah melayu, beragama islam, dan melaksanakan adat istiadat melayu, namun sebenarnya melayu sendiri ibarat rumah yang di isi oleh berbagai ma'am penghuni dengan berbagai ma'am jenis pandangan hidup pula dan tidak harus orang yang mendiami daerah melayu. Dikarenakan dalam perkembangan Caman melayu memiliki berbagai ma'am %ersi. "amun keanekaragaman yang ada dapat memberi warna baru bagi kekayaan kebudayaan Indonesia yang perlu ketahui dan kita lestarikan.
B. "aran 2eaekaragaman kebudayaan Indonesia terutama kebudayaan melayu harus senantiasa kita jaga dan kita lestarikan, mulai dari memperkenalkan kebudayaan!kebudayaan kepada tiap! tiap generasi diantaranya melalui pendidikan kebudayaan Indonesia. Perlu diadakannya
penelitian
lanjut mengenai kebudayaan Indonesia
terutama
kebudayaan minang, untuk mengetahui seluk beluk sejarah dan perkembangan kebudayaannya. C. Penutu(
Demikian makalah ini dibuat, dan kami anggap telah memenuhi syarat!syarat ilmiah sehingga layak disebut sebagai karangan ilmiah. Maka akhirnya makalah ini akan memberikan man&aat bagi penulis khusunya berupa penambahan wawasan tentang kajian eligi dan 3uadaya 6okal, begitupun bagi pemba'a pada umumnya.
DA*TAR PU"TAKA 2oentjaraningrat, pengantar Antroplogi, Penerbit F ineka 'ipta 0akarta F juni +==9, (*9 hlm /idayah Gulyani. # 4nsiklopedi suku bangsa di indonesia$, 0akarta. httpFHHbelajarbarengCiya.blogspot.'omH(*+(H*9Hmakalah!kebudayaan!minangkabau.htmlDiakses gl (9 September (*+.
“ (ebaik%baik insan yakni dia yang mamu menerima segala erbedaan dengan bersi#at luralis”& !Moh&khoirul #atih"
@+ 6ihat 2oentjaraningrat, #Pengantar ilmu Antrologi$, > 0akarta F juni +==9 ?. /lm :( @( Gulyani /idayah. # 4nsiklopedi suku bangsa di indonesia$, 0akarta, hlm +;; @ Ibid hlm +;; @7 Ibid hlm +;; @) Ibid hlm +;= @9 httpFHHbelajarbarengCiya.blogspot.'omH(*+(H*9Hmakalah!kebudayaan!minangkabau.html Diakses pukul F (*F * (9 September (*+.
makal ahk ebuday aanmi nangkabau
BAB % PENDA-ULUAN %.%.
La$ar Be"a/ang
Manusia adalah makhluk yang diciptakan tuhan sebagai satu-satunya makhluk yang berbudaya, dimana kebudayaan memiliki pengertian sebagai seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan manusia dalam proses belajar (Koentjaraningrat). Sebelum kedatangan bangsa-bangsa Barat di kawasan usantara ini, adat adalah satu-satunya sistem yang mengatur masyarakat dan pemerintahan, terutama di kerajaan-kerajaan Melayu, mulai dari !ceh, "iau, Malaka, #awa, Banjar, Bugis, hingga !mbon dan $ernate. !gama %slam pada umumnya terintagrasi dengan adat-adat yang dipakai di kerajaan-kerajaan tersebut. !dat Minangkabau pada dasarnya sama seperti adat pada suku-suku lain, tetapi dengan beberapa perbedaan atau kekhasan yang membedakannya. Kekhasan ini terutama disebabkan karena masyarakat Minang sudah menganut sistem garis keturunan menurut %bu, matrilinial, sejak kedatangannya di wilayah Minangkabau sekarang ini. Kekhasan lain yang sangat penting ialah bahwa adat Minang merata dipakai oleh setiap orang di seluruh pelosok nagari dan tidak menjadi adat para bangsawan dan raja-raja saja. Setiap indi&idu terikat dan terlibat dengan adat, hampir semua laki-laki dewasa menyandang gelar adat, dan semua hubungan kekerabatan diatur secara adat. %.'. ,umusan Masa"ah
'ari latar belakang kita dapat merumuskan masalah .
Bagaimana sistem religi di minangkabau
*.
Bagaimana sistem organisasi masyarakat minangkabau
+.
Bagaimana sistem pengetahuan dan teknologi masyarakat minangkabau .
Bagaimana sistem bahasa masyarakat minangkabau
.
Bagaimana sistem kesenian masyarakat minangkabau
.
Bagaimana sistem mata pencaharian masyarakat minangkabau
%.). Tu0uan
'ari rumusan masalah kita dapat mengetahui tujuan / .
0ntuk mengetahui bagaimana sistem religi di minangkabau
*.
0ntuk mengetahui bagaimana sistem organisasi masyarakat minangkabau
+.
0ntuk mengetahui bagaimana sistem pengetahuan dan teknologi masyarakat minangkabau . .
0ntuk mengetahui bagaimana sistem bahasa masyarakat minangkabau 0ntuk mengetahui bagaimana sistem kesenian masyarakat minangkabau
. 0ntuk mengetahui bagaimana sistem mata pencaharian masyarakat minangkabau
BAB %% PEMBA-ASAN Kebu1ayaan Mnang Budaya Minangkabau adalah sebuah budaya yang berkembang di Minangkabau serta daerah rantau Minang. Budaya Minangkabau merupakan salah satu dari dua kebudayaan besar di usantara yang sangat menonjol dan berpengaruh. Budaya ini memiliki si1at egaliter, demokratis, dan sintetik. 2al ini menjadi anti-tesis bagi kebudayaan besar lainnya, yakni Budaya #awa yang bersi1at 1eodal dan sinkretik. Sebelum kedatangan bangsa-bangsa Barat di kawasan usantara ini, adat adalah satu-satunya sistem yang mengatur masyarakat dan pemerintahan, terutama di kerajaan-kerajaan Melayu, mulai dari !ceh, "iau, Malaka, #awa, Banjar, Bugis, hingga !mbon dan $ernate. !gama %slam pada umumnya terintagrasi dengan adat-adat yang dipakai di kerajaan-kerajaan tersebut. !dat Minangkabau pada dasarnya sama seperti adat pada suku-suku lain, tetapi dengan beberapa perbedaan atau kekhasan yang membedakannya. Kekhasan ini terutama disebabkan karena masyarakat Minang sudah menganut sistem garis keturunan menurut %bu, matrilinial, sejak kedatangannya di wilayah Minangkabau sekarang ini. Kekhasan lain yang sangat penting ialah bahwa adat Minang merata dipakai oleh setiap orang di seluruh pelosok nagari dan tidak menjadi adat para bangsawan dan raja-raja saja. Setiap indi&idu terikat dan terlibat dengan adat, hampir semua laki-laki dewasa menyandang gelar adat, dan semua hubungan kekerabatan diatur secara adat.
'.%. Ss$em re"g a$au /eagamaan 1 Mnang/abau
Kedatangan para re1ormis %slam dari $imur $engah pada akhir abad ke-3, telah menghapus adat budaya Minangkabau yang tidak sesuai dengan hukum %slam. Budaya menyabung ayam, mengadu kerbau, berjudi, minum tuak, diharamkan dalam pesta-pesta adat masyarakat Minang. 4ara ulama yang dipelopori oleh 2aji 4iobang, 2aji Miskin, dan $uanku an "enceh mendesak kaum adat untuk mengubah pandangan budaya Minang yang sebelumnya banyak berkiblat kepada budaya animisme dan 2indu-Budha, untuk berkiblat kepada syariat %slam. "e1ormasi budaya di Minangkabau terjadi setelah perang 4aderi yang berakhir pada tahun 3+5. 2al ini ditandai dengan adanya perjanjian di Bukit Marapalam antara alim ulama, tokoh adat, dan cadiak pandai (cerdik pandai). Mereka bersepakat untuk mendasarkan adat budaya Minang pada syariah %slam. 2al ini tertuang dalam adagium Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Syarak mangato adat mamakai (!dat bersendikan kepada syariat, syariat bersendikan kepada !l-6uran). Sejak re1ormasi budaya dipertengahan abad ke-7, pola pendidikan dan pengembangan manusia di Minangkabau berlandaskan pada nilainilai %slam. Sehingga sejak itu, setiap kampung atau jorong di Minangkabau memiliki masjid, disamping surau yang ada di tiap-tiap lingkungan keluarga. 4emuda Minangkabau yang beranjak dewasa, diwajibkan untuk tidur di surau. 'i surau, selain belajar mengaji, mereka juga ditempa latihan 8sik berupa ilmu bela diri pencak silat. '.'. Ss$em !rgansas Masyara/a$
Semenjak 9aman kerajaan 4agaruyung, ada tiga sistem adat yang dianut oleh suku Minangkabau yaitu / 1. Sistem Kelarasan Koto 4iliang 2. Sistem Kelarasan Bodi :aniago 3. Sistem Kelarasan 4anjang
'alam pola pewarisan adat dan harta, suku Minang menganut pola matrilineal yang mana hal ini sangatlah berlainan dari mayoritas masyarakat dunia yang menganut pola patrilineal. $erdapat kontradiksi antara pola matrilineal dengan pola pewarisan yang diajarkan oleh agama %slam yang menjadi anutan orang Minang. ;leh sebab itu dalam pola pewarisan suku Minang, dikenalah harta pusaka tinggi dan harta pusaka rendah. 2arta pusaka tinggi merupakan harta turun temurun yang diwariskan berdasarkan garis keturunan ibu, sedangkan harta pusaka rendah merupakan harta pencarian yang diwariskan secara 1araidh berdasarkan hukum %slam. Ss$em Ke"arasan Ko$o P"ang
Sistem adat ini merupakan gagasan adat yang digariskan oleh 'atuk Ketumanggungan. :iri yang menonjol dari adat Koto 4iliang adalah otokrasi atau kepemimpinan menurut garis keturunan yang dalam istilah adat disebut sebagai
Sistem adat ini merupakan gagasan adat yang digariskan oleh 'atuk 4erpatih an Sebatang. Sistem adatnya merupakan antitesis terhadap sistem adat Koto 4iliang dengan menganut paham demokrasi yang dalam istilah adat disebut sebagai
Sistem ini digagas oleh adik laki-laki dari dua tokoh di atas yang bernama Mambang Sutan 'atuk Suri 'irajo nan Bamego-mego. 'alam adatnya dipantangkang pernikahan dalam negara yang sama. Sistem ini banyak dianut oleh luhak!gam dan sekitarnya.amun dewasa ini semua sistem adat di atas sudah diterapkan secara bersamaan dan tidak dikotomis lagi. '.). Ss$em Penge$ahuan 1an $e/no"og
Masyarakat akademik adalah masyarakat yang dalam berbagai kegiatan sosial budayanya menggunakan berbagai macam penanda keilmuan, misalnya>penggunaan angka-angka, dan penggunaan bahasa.'an menurut kajian sosiologi, disebutkan bahwa masyarakat demikian adalah masyarakat yang berpikir pragmatis, egaliter dan metropolis.!rtinya, mereka terbuka menerima sesuatu yang baru tanpa kehilangan identitas dirinya. Berdasarkan kajian sosio-lingustik dan sosiologi tersebut, masyarakat Minangkabau secara umum dapat dikatakan sebagai masyarakat akademis. Beberapa indikasi untuk itu adalah sebagai berikut> .4enggunaan angka-angka. !ngka-angka bagi masyarakat Minangkabau tidak hanya sebagai penghitung dan pembatas sebuah bilangan atau penjumlahan, tetapi sekaligus juga sebagai pembedamyang satu dengan yang lain.;rang Minang mengenal sistim perimbangan dengan angka-angka yang genap> dua, empat, delapan, duapuluh dstnya.Bilangan empat merupakan perimbangan antara dua dan dua. 2al ini banyak ditemukan dalam sistem adat dan bahasa yang mereka pakai sampai sekarang> koto nan ampek (untuk tempat), urang nan ampek (untuk 1ungsi manusia), kato nan ampek (untuk bahasa dan hukum), indak tahu dinan ampek (untuk etika dan moral), sahabat nan ampek (untuk agama), langkah ampek (untuk silat), pakok ampek (untuk musik, saluang), dan banyak lagi.Sesuatu yang empat terdiri dari suatu keseimbangan * dan *. Siang dan malam akan berimbang dan
pagi dan sore.2ilir dan mudik berimbang dengan ateh dan baruah.Begitu seterusnya. 'alam perkembangan berikutnya, setelah %slam masuk dan ajarannya telah mengakomodasi sistem adatnya dalam beberapa aspeknya, masyarakat Minangkabau mengenal apa yang disebut bilangan ?tunggal@ dan ?banyak@ menurut terminologi %slam. $unggal (!llah) atau aso atau satu adalah angka atau bilangan . Banyak (lebih dari satu adalah +,, dan 5)> langit tujuh lapis, kelambu tujuh lapis, puti nan batujuah, dan banyak lagi.4enggunaan angka-angka tersebut juga digunakan oleh masyarakat modern bagi penanda atau pembeda. 2al ini dapat dilihat dengan penggunaan nama-nama jalan> st Street *nd Sreet, dan seterusnya, sebagaimana yang ditemukan pada nama-nama jalan di kota-kota besar dunia seperti ew Aork misalnya. $idak ada bedanya dengan apa yang telah diterapkan orang Minang ketika mereka memberi nama negerinya> Koto nan ampek, Koto $ujuah, agari nan sambilan, * !nam lingkuang, "antau nan aso kurang duopuluah dan seterusnya. *.'alam penggunaan bahasa 'alam sistim komunikasi, diplomasi, perundingan dan pembicaraan umum,masyarakat Minangkabau lebih mementingkan kesamaan pengertian untuk setiap kata (&ocabulary).Mereka menyadari, bila pengertian untuk satu kata berbeda untuk masing-masing pihak yang sedang berkomunikasi apalagi dalam suatu perundingan, akan dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan pengertian, maksud dan tujuan. 2al semacam itu dapat disimak dalam pidato-pidato adat atau pasambahan. Setiap kata selalu diberikan batasan yang jelas. Seperti misalnya, orang Minang tidak mengenal kata biru dalam kamus bahasanya, mereka mengenal kata hijau. 0ntuk biru laut, mereka harus menjelaskan dengan sebutan ?ijau lauik@, hijau seperti warna laut, ijau daun (untuk warna daun), ijau pucuak (untuk warna hijau muda), dsbnya. Memberikan batasan yang jelas terhadap suatu kata, dalam kehidupan masyarakat modern ditemukan saat mereka menyiapkan naskah perundang-undangan, perjanjian-perjianjian, pernyataan-pernyataan, kertas kerja ilmiah,. 4. Sistem sosial
Selain dua 1aktor di atas, masih ada beberapa kondisi sosial masyarakat Minang yang mempercepat mereka menyerap dan mengembangkan pengetahuan, ilmu dan teknologi. Sejarah telah mengantarkan in1ormasi yang sangat berharga sekali kepada kita. ;rang Minang adalah masyarakat yang sangat mementingkan in1ormasi. Selalu mereka bertanya kepada seseorang yang datang> Baa kaba.Bagaimana khabar.Bukan sapaan> alah makan.'alam sejarahnya, masyarakat Minangkabau dikenal sebagai masyarakat yang lebih dulu mengenal dan menerbitkan surat kabar di %ndonesia. Surat kabar terbanyak yang terbit di %ndonesia, adalah di Minangkabau.
Begitu juga penerbitan buku-buku.4embuatan senjata dan mesiu, merupakan home industri terbesar Minangkabau.:atatan "aCes terhadap masyarakat di pedalaman Minangkabau terhadap hal ini dapat dipelajari kembali. Menghancurkan home industri inilah yang pertama dilakukan Belanda sebelum mereka merajalela di Minangkabau. Begitu juga dengan adanya institusi merantau, telah menyebabkan orang Minang menjadi sangat terbuka, menerima berbagai perkembangan keilmuan. Karenanya, sampai sekarang “rantau” bagi orang Minang adalah “jembatan” bagi mereka untuk menyalurkan berbagai ilmu dan pengetahuan bagi masyarakatnya yang berada di negerinya (nagari). 'ari apa yang dibentangkan seperti di atas dapat dijadikan sebagai indikator bahwa masyarakat Minangkabau adalah masyarakat yang“sesungguhnya” adalah masyarakat yang selalu berjalan di depan dalam menyerap dan pengembangkan pengetahuan, ilmu dan teknologi. '.*. Bahasa BahasaMi nangkabaumer upakansal ahsat uanakcabangbahasaAust r onesi a.Wal aupun adaper bedaanpendapatmengenaihubunganbahasaMi nangkabaudenganbahasaMel ayu, a da y a n g me ng an gg ap b ah as ay a n gd i t u t u r k a n ma s y a r a k a ti n is e b ag a ib ag i a nd ar id i a l e k Me l a y u ,k a r e na b an y a k n y ak e s a ma ank o s a k a t ad anb en t u kt u t u r a nd id al a mn y a ,s e me nt a r a y a n gl a i nj u s t r ub er a ng ga pa nb ah as ai n ime r u pa k a nb ah as a ma nd i r iy a n gb er b ed ad en ga n Mel ayuser t aadaj ugayangmenyebutbahasaMi nangkabaumer upakanbahasapr ot oMel ayu. Se l a i ni t ud al a m ma s y ar a ka tp en ut u rb a ha saMi n an gi t us en di r ij ug as u daht e r d ap atb er b ag ai ma c a md i a l e kb e r g a nt u ngk e p ad ada er a hn y ama s i n gma s i n g. Penga r uh ba ha s a l ai n y an g di s er ap k e da l am Baha s a Mi na ng umumn y a d a r i Sa ns k e r t a,Ar a b,Tami l ,danPer s i a. Ke mu di a nk o s a k a t aSa ns k e r t ada nT a mi ly a n gd i j u mp ai pada beber apapr as as t i diMi nangkabau t el ah di t ul i s menggunakan ber macam aks ar a di a n t a r a n y aDewanagar i ,Pal l awa,d anKawi .Menguat nyaI s l am y a ng d i t e r i ma s e ca r al u asj u ga mendor ong mas y ar ak at ny a menggun ak anAbj ad J awidal am penul i san sebel um ber gant i denganAl f abetLat i n. Meski pun memi l i kibahasa sendi r ior ang Mi nang j uga menggunakanBahasaMel ay udan kemudi anb ah as aI n do ne s i as e ca r a me l u as .Hi s t o r i o gr a fit r a di s i o nalor a ng Mi n an g,T ambo Mi nangkabau,d i t u l i sd al a mb ah as aMe l a y ud anme r u pa k a nb ag i a ns as t r aMe l a y u at a us as t r a I ndones i al ama. Suk u Mi nang k aba u menol ak pen ggu naan bah as a Mi nan gk aba u unt uk k e pe r l u anp eng aj a r a nd is ek o l ah s ek o l a h.Ba ha s a Me l a y uy a ngd i p eng ar u hib ai ks e ca r at a t a bahasamaupunk osakat aol ehbahasaAr ab t e l a hd i g un ak a nu nt u kp en ga j a r a na g amaI s l a m. Pi dat odisekol ahagamaj ugamenggunakanbahasaMel ayu.Padaawalabad ke20sekol ah Me l a y uy a ngd i d i r i k anp eme r i n t a hHi n di aBel a nd a d iwi l a y a hMi n an gk a b aume ng a j a r k a nr a ga m b ah as aMe l a y uRi a u,y a n gd i a ng ga ps e b ag aib ah as as t a n da rd a nj u gad i g un ak a nd iwi l a y a h J o ho r ,Ma l a y a .Na mu nk e n y at a an ny ab ah as ay a ngdi g un ak a no l e hs e k o l a hs e k o l a hBe l a nd ai n i a da l a hr a ga my a n gt e r p en ga r u hol e hba ha s aMi n an gk a b au .
Gur ugur udan penul i sMi nangkabauber per anpent i ngdal am pembi naanbahasaMel ayu Ti nggi . Banyak gur ugur u bahasa Mel ayu ber asal dar i Mi nangkabau, dan sek ol ah di Buk i t t i nggi mer upakansal ahsat upusatpembent ukanbahasaMel ayuf or mal .Dal am masa d i t e r i ma ny aba ha s aMe l a y uBal aiPus t ak a,o r a ng o r a ngMi n an gk a b aume nj a dip er c a y aba hwa me r e k aa da l a hp en j a gak e mu r n i a nb ah as ay a ngk e mu di a nme nj a di b ah as aI n do ne s i ai t u .
'.&. Kesenan
Masyarakat Minangkabau memiliki berbagai macam atraksi dan kesenian, seperti tari-tarian yang biasa ditampilkan dalam pesta adat maupun perkawinan. 'i antara tari-tarian tersebut misalnya tari pasambahan merupakan tarian yang dimainkan bermaksud sebagai ucapan selamat datang ataupun ungkapan rasa hormat kepada tamu istimewa yang baru saja sampai, selanjutnya tari piring merupakan bentuk tarian dengan gerak cepat dari para penarinya sambil memegang piring pada telapak tangan masing-masing, yang diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang . Silek atau Silat Minangkabau merupakan suatu seni bela diri tradisional khas suku ini yang sudah berkembang sejak lama. Selain itu, adapula tarian yang bercampur dengan silek yang disebut dengan randai . "andai biasa diiringi dengan nyanyian atau disebut juga dengan sijobang , dalam randai ini juga terdapat seni peran (acting) berdasarkan skenario.
'i samping itu, Minangkabau juga menonjol dalam seni berkata-kata. !da tiga genre seni berkata-kata, yaitu pasambahan (persembahan), indang, dan salawat dulang. Seni berkata-kata atau bersilat lidah, lebih mengedepankan kata sindiran, kiasan, ibarat, alegori, meta1ora, dan aphorisme. 'alam seni berkata-kata seseorang diajarkan untuk mempertahankan kehormatan dan harga diri, tanpa menggunakan senjata dan kontak 8sik.
Sebuah pertunjukan kesenian talempong, salah satu alat musik pukul tradisional Minangkabau.
'.3. Ss$em Ma$a Pen4aharan
;rang Minangkabau sangat menonjol di bidang perniagaan, sebagai pro1esional dan intelektual. Mereka merupakan pewaris terhormat dari tradisi tua Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang gemar berdagang dan dinamis. 2ampir separuh jumlah keseluruhan anggota masyarakat ini berada dalam perantauan. Minang perantauan pada umumnya bermukim di kota-kota besar, seperti #akarta, Bandung, 4ekanbaru, Medan, Batam, 4alembang, dan Surabaya. 'i
luar wilayah %ndonesia, etnis Minang banyak terdapat di egeri Sembilan, Malaysia dan Singapura
BAB III PENUTUP ).%. Smpu"an
Kebudayaan minang memiliki ragam budaya yang memiliki potensi besar bagi kekayaan kebudayaan %ndonesia. ;rang melayu umumnya diidenditaskan sebagai orang yang tinggal di tanah melayu, beragama islam, dan melaksanakan adat istiadat melayu, namun sebenarnya melayu sendiri ibarat rumah yang di isi oleh berbagai macam penghuni dengan berbagai macam jenis pandangan hidup pula dan tidak harus orang yang mendiami daerah melayu. 'ikarenakan dalam perkembangan 9aman melayu memiliki berbagai macam &ersi. amun keanekaragaman yang ada dapat memberi warna baru bagi kekayaan kebudayaan %ndonesia yang perlu ketahui dan kita lestarikan.
).'. Saran
Keaekaragaman kebudayaan %ndonesia terutama kebudayaan melayu harus senantiasa kita jaga dan kita lestarikan, mulai dari memperkenalkan kebudayaankebudayaan kepada tiap-tiap generasi diantaranya melalui pendidikan kebudayaan %ndonesia. 4erlu diadakannya penelitian lanjut mengenai kebudayaan %ndonesia terutama kebudayaan minang, untuk mengetahui seluk beluk sejarah dan perkembangan kebudayaannya.
'a1tar 4ustaka
Koet j ar ani ngr at .2000,Pen .Ce t ak ank e8J ak ar t a:Ri nek aCi p t a. ga nt a rI l muAn t r o pol o gi
http/DDid.wikipedia.orgDwikiDorangEminang s http/DDid.wikipedia.orgDwikiDbudayaEminangkabau