makalah kesehatan dan keselamatan kerja (k3) di perusahaan
A. Latar Belakang Masalah K3 Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tinggina angka kecelakaan kerja. !i Indonesia" setiap tujuh detik terjadi satu kasus kecelakaan kerja (#K3 Masih !ianggap $emeh"# %arta %arta &konomi" ' uni '*). Hal ini tentuna sangat memprihatinkan. +ingkat +ingkat kepedulian dunia usaha terhadap K3 masih rendah. ,adahal ,adahal kara-an adalah aset penting perusahaan. Ke-ajiban Ke-ajiban untuk menelenggarakaan istem Manajemen K3 pada perusahaan/ perusahaan besar melalui 00 0 0 Ketenagakerjaan" Ketenagakerjaan" baru menghasilkan '"12 saja dari 1. lebih perusahaan berskala besar di Indonesia ang sudah menerapkan istem Manajemen K3. Minimna jumlah itu sebagian besar disebabkan oleh masih adana anggapan bah-a program K3 hana akan menjadi tambahan beban biaa perusahaan. ,adahal jika diperhitungkan besarna dana kompensasi4santunan untuk korban kecelakaan kerja sebagai akibat diabaikanna istem Manajemen K3" ang besarna mencapai lebih dari 15 milar rupiah di tahun '3" jelaslah bah-a masalah K3 tidak selaakna diabaikan. !i samping itu" ang masih perlu menjadi catatan adalah standar keselamatan kerja di Indonesia ternata paling buruk jika dibandingkan dibandingkan dengan negara/negara Asia +enggara +enggara lainna" termasuk termasuk dua negara lainna" akni Bangladesh Bangladesh dan ,akistan. ,akistan. ebagai contoh" data terjadina kecelakaan kerja ang berakibat 6atal pada tahun '1 di Indonesia sebanak 1*.531 kasus" sementara di Bangladesh 11.7*8 kasus. umlah kecelakaan kecelakaan kerja ang tercatat juga juga ditengarai tidak menggambarkan menggambarkan kenataan di lapangan ang sesungguhna aitu tingkat kecelakaan kecelakaan kerja ang lebih tinggi lagi. eperti diakui oleh berbagai kalangan di lingkungan !epartemen +enaga +enaga Kerja" Kerja" angka kecelakaan kecelakaan kerja kerja ang tercatat tercatat dicurigai hana me-akili me-akili tidak lebih dari setengah saja dari angka kecelakaan kecelakaan kerja ang terjadi. Hal ini disebabkan oleh beberapa masalah" antara lain rendahna kepentingan masarakat masarakat
untuk melaporkan kecelakaan kerja kepada pihak ang ber-enang" khususna ,+. amsostek. ,elaporan kecelakaan kerja sebenarna di-ajibkan oleh undang/undang" namun terdapat dua hal penghalang aitu prosedur administrasi ang dianggap merepotkan dan nilai klaim asuransi tenaga kerja ang kurang memadai. !i samping itu" sanksi bagi perusahaan ang tidak melaporkan kasus kecelakaan kerja sangat ringan. ebagian besar dari kasus/kasus kecelakaan kerja terjadi pada kelompok usia produkti6. Kematian merupakan akibat dari kecelakaan kerja ang tidak dapat diukur nilaina secara ekonomis. Kecelakaan kerja ang mengakibatkan cacat seumur hidup" di samping berdampak pada kerugian non/materil" juga menimbulkan kerugian materil ang sangat besar" bahkan lebih besar bila dibandingkan dengan biaa ang dikeluarkan oleh penderita penakit/penakit serius seperti penakit jantung dan kanker. B. enis Makalah !an Lokasi Kejadian enis makalahna adalah makalah tentang kecelakaan kerja ang terjadi di ,+ Adaro" sebuah tambang batu bara di Kalimantan elatan pada tahun '7. Kecelakaan kerja ang mengakibatkan kematian merupakan suatu kecelakaan ang sangat serius di industri pertambangan. Kasusna adalah seorang juru ledak meninggal dunia akibat terkena batuan oleh suatu peledakan dari hasil peledakan ang dikelolana. ebuah makalah ang dibuat oleh peneliti dari 0 Mine a6et and Health Administration pada tahun '1 menunjukkan bah-a terdapat empat kategori utama kecelakaan kerja ang berhubungan dengan peledakan" aitu (1) keselematan dan keamanan lokasi peledakan9 (') batu terbang atau:rock" (3) peledakan premature (premature blasting) dan (;) mis6re (peledakan mangkir)http<44a6andi5'.multipl.com4journal4item43 = >6tn1 . Kasus ang terjadi di Adaro merupakan salah satu jenis kecelakaan kerja ang ditenggarai disebabkan oleh arah peledakan (keselamatan peledakan) dan terkena batuan hasil peledakan ang dapat dikategorikan sebagai :rock (pada jarak ang dekat). Ini merupakan situasi ang masuk akal karena seorang juru ledak memang berada di daerah ang paling dekat dengan pusat kegiatan peledakan.
Hal ini merupakan salah satu contoh perluna pengetahuan ang lebih mendalam dalam hal blasting management sstem (sstem pengaturan atau pengontrolan peledakan) terhadap semua ang terlibat di dalam kegiatan peledakan. !alam suatu peledakan terdapat banak hal/hal ang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil peledakan sesuai dengan ang diinginkan oleh tambang ang bersangkutan. Batuan ang diledakkan dalam hal ini bisa ber-ujud batu bara itu sendiri dan batuan penutup (o?erburdenand interburden). !alam tambang emas kita mempunai istilah -aste(sampah) dan ore (bijih emas) ang harus diledakkan untuk memudahkan pengangkutan dan pencucian atau proses permurnian bahan galian ang ditambang. !alam kasus ini ang memegang peranan penting adalah kontrol terhadap proses penembakan. Ada beberapa hal ang perlu dilakukan adalah sebagi berikut !esain peledakan. Bagian ini memegang peranan penting dalam mengurangi kecelakaan kerja ang berhubungan dengan akti?itas peledakan. $ancangan peledakan ang memadai akan mengidenti@kasi jarak aman9 jumlah isian bahan peledak per lubang atau dalam setiap peledakan9 -aktu tunda (dela period) ang diperlukan untuk setiap lubang ledak atau -aktu tunda untuk setiap baris peledakan9 serta arah peledakan ang dikehendaki. ika arah peledakan sudah dirancang sedemikian rupa" juru ledak dan blasting engineer harus berkordinasi untuk menentukan titik dimana akan dilakukan penembakan (@ring) dan radius jarak aman ang diperlukan. Ini perlu dilakukan supaa juru ledak memahami potensi bahaa ang berhubungan dengan broken rock hasil peledakan and batu terbang (:rock) ang mungkin terjadi. +raining kepada juru ledak. Hal ini sangat penting dilakukan" karena sumber daa ini memegang peranan penting untuk menerjemahkan keinginan insinur tambang ang membuat rancangan peledakan. Hal ini sudah diatur dalam Keputusan Menteri'" ang mengharuskan setiap juru ledak harus mendapatkan training ang memadai dan hana petugas ang ditunjuk oleh Kepala +eknik +ambang ang bersangkutan ang dapat melakukan peledakan. uru ledak dari tambang tertentu tidak diperbolehkan untuk melakukan peledakan di tambang ang lain karena Karakterisktik suatu tambang ang berbeda/beda.
,rosedur kerja ang memadai. ,rosedur kerja atau biasa disebut C, (a6e Cperating ,rocedure) ini memegang peranan penting untuk memastikan semua kegiatan ang berhubungan dengan peledakan dilakukan dengan aman dan selalu mematuhi peraturan ang berlaku" baik peraturan pemerintah maupun peraturan di tambang ang bersangkutan. ,rosedur ini biasana dibuat berdasarkan pengujian resiko (risk assessment) ang dilakukan oleh tambang tersebut sebelum suatu proses kerja dilakukan. ,rosedur ini mencakup keamanan bahan peledak" proses pengisian bahan peledak curah" proses perangakaian bahan peledak " proses penembakan (@ring) termasuk jarak aman dan clearing daerah disekitar lokasi peledakan.
BAB II +IDA0AD ,0+AKA
A. +eori K3 K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu sistem program ang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaa pencegahan (pre?enti6) timbulna kecelakaan kerja dan penakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal/hal ang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penakit akibat hubungan kerja" dan tindakan antisipati6 bila terjadi hal demikian. +ujuan dari dibuatna sistem ini adalah untuk mengurangi biaa perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penakit akibat hubungan kerja. Damun patut disaangkan tidak semua perusahaan memahami arti pentingna K3 dan bagaiman mengimplementasikanna dalam lingkungan perusahaan. !alam tulisan sederhana ini penulis mencoba mengambarkan arti pentingna K3 dan akibat hukum apabila tidak dilaksanakan.
K3 Adalah hal ang sangat penting bagi setiap orang ang bekerja dalam lingkungan perusahaan" terlebih ang bergerak di bidang produksi khu susna" dapat pentingna memahami arti kesehatan dan keselamatan kerja dalam bekerja keseharianna untuk kepentinganna sendiri atau memang diminta untuk menjaga hal/hal tersebut untuk meningkatkan kinerja dan mencegah potensi kerugian bagi perusahaan. Damun ang menjadi pertanaan adalah seberapa penting perusahaan berke-ajiban menjalankan prinsip K3 di lingkungan perusahaanna. ,atut diketahui pula bah-a ide tentang K3 sudah ada sejak ' (dua puluh) tahun lalu" namun sampai kini masih ada pekerja dan perusahaan ang belum memahami korelasi K3 dengan peningkatan kinerja perusahaan" bahkan tidak mengetahui aturanna tersebut. ehingga seringkali mereka melihat peralatan K3 adalah sesuatu ang mahal dan seakan/akan mengganggu proses berkerjana seorang pekerja. 0ntuk menja-ab itu kita harus memahami @loso@ pengaturan K3 ang telah ditetapkan pemerintah dalam undang/undang. +ujuan ,emerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada ,asal 3 Aat 1 00 Do. 1 +ahun 157 tentang keselamatan kerja" aitu< mencegah dan mengurangi kecelakaan9 mencegah" mengurangi dan memadamkan kebakaran9 mencegah dan mengurangi bahaa peledakan9 memberi kesempatan atau jalan menelematkan diri pada -aktu kebakaran atau kejadian/kejadian lain ang berbahaa9 memberikan pertolongan pada kecelakaan9 memberi alat/alat perlindungan diri pada para pekerja9m mencegah dan mengendalikan timbul atau menebar/luaskan suhu" kelembaban" debu" kotoran" asap" uap" gas" hembusan angin" cuaca" sinar atau radiasi" suara dan getaran9
mencegah dan mengendalikan timbulna penakit akibat kerja" baik @sik maupun psikhis" peracunan" in6eksi dan penularan9 memperoleh penerangan ang cukup dan sesuai9 1. menelenggarakan suhu dan lembab udara ang baik9 11. menelenggarakan penegaran udara ang cukup9 1'. memelihara kebersihan" kesehatan dan ketertiban9 13. memperoleh keserasian antara tenaga kerja" alat kerja" lingkungan" cara dan proses kerjana9 1;. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang" binatang" tanaman atau batang9 1. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan9 1*. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar/muat" perlakuan dan penimpanan barang9 17. mencegah terkena aliran listrik ang berbahaa9 menesuaikan dan menempurnakan pengamanan pada pekerjaan ang berbahaa kecelakaanna menjadi bertambah tinggi. !ari tujuan pemerintah tersebut dapat kita ambil kesimpulan bah-a dibuatna aturan penelenggaraan K3 pada hakekatna adalah pembuatan sarat/sarat keselamatan kerja sehingga potensi bahaa kecelakaan kerja tersebut dapat dieliminir. B. !asar Hukum ,eraturan K3 Berbicara penerapan K3 dalam perusahaan tidak terlepas dengan landasan hukum penerapan K3 itu sendiri. Landasan hukum ang dimaksud memberikan pijakan ang jelas mengenai aturan apa dan bagaimana K3 itu harus diterapkan. Adapun sumber hukum penerapan K3 adalah sebagai berikut< 1)
00 Do. 1 tahun 157 tentang Keselamatan Kerja.
')
00 Do. 3 tahun 155' tentang aminan osial +enaga Kerja.
3)
,, Do. 1; tahun 1553 tentang ,enelenggaraan ,rogram aminan osial
+enaga Kerja. ;)
Keppres Do. '' tahun 1553 tentang ,enakit ang +imbul karena Hubungan
Kerja. )
,ermenaker Do. ,er/4M&D41553 tentang ,etunjuk +eknis ,enda6taran
Kepesertaan" pembaaran Iuran" ,embaaran antunan" dan ,elaanan aminan osial +enaga Kerja. emua produk perundang/undangan pada dasarna mengatur tentang ke-ajiban dan hak +enaga Kerja terhadap Keselamatan Kerja untuk< Memberikan keterangan ang benar bila diminta oleh pega-ai penga-as dan atau ahli keselamatan kerja9 Memakai alat/alat perlindungan diri ang di-ajibkan9 Memenuhi dan mentaati semua sarat/sarat keselamatan dan kesehatan kerja ang di-ajibkan9 Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua sarat keselamatan dan kesehatan kerja ang di-ajibkan9 Menatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana sarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat/alat perlindungan diri ang di-ajibkan diragukan olehna kecuali dalam hal/hal khusus ditentukan lain oleh pega-ai penga-as dalam batas/ batas ang masih dapat dipertanggungja-abkan. elanjutna sebagai per-ujudan program K3 ang ditujukan sebagai program perlindungan khusus bagi tenaga kerja" maka dibuatlah aminan osial +enaga Kerja" aitu suatu program perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian pengganti sebagian dari penghasilan ang hilang atau berkurang dan pelaanan sebagai akibat peristi-a atau keadaan ang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja" sakit" hamil" bersalin" hari tua dan meninggal dunia.
,rogram jamsostek lahir dan diadakan dan selanjutna dilegitimasi dalam 00 Do. 3 +ahun 155' tentang amsostek sebagai pengakuan atas setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja. edangkan ruang lingkup program jaminan sosial tenaga kerja dalam 0ndang/undang ini meliputi< 1)
aminan Kecelakaan Kerja9
')
aminan Kematian9
3)
aminan Hari +ua9
;)
aminan ,emeliharaan Kesehatan.
,rogram amsostek sebagai pengeja-antahan dari program K3 di-ajibkan berdasarkan ,asal ' Aat 3 ,, Do. 1; +ahun 1553 bagi setiap perusahaan" ang memiliki kriteria sebagai berikut< 1)
,erusahaan ang mempekerjakan tenaga kerja 1 orang atau lebih9
')
,erusahaan ang membaar upah paling sedikit $p 1.."/ (satu juta
rupiah) per bulan (-alaupun kenataanna tenaga kerjana kurang dari 1 orang). Akibat hukum bagi perusahaan ang tidak menjalankan program jamsostek ini adalah ,engusaha dapat dikenai sanksi berupa hukuman kurungan selama/lamana * (enam) bulan atau denda setinggi/tinggina $p .."/ (lima puluh juta rupiah). Apabila setelah dikenai sanksi tersebut si pengusaha tetap tidak mematuhi ketentuan ang dilanggarna" maka ia dapat dikenai sanksi ulang berupa h ukuman kurungan selama/lamana 8 (delapan) bulan dan dicabut ijin usahana" apabila pengusaha melakukan hal/hal sebagai berikut< 1)
+idak memenuhi hak buruh untuk mengikuti program amsostek9
')
+idak melaporkan adana kecelakaan kerja ang menimpa tenaga kerja
kepada Kantor !epnaker dan Badan ,enelenggara dalam -aktu tidak lebih dari ' kali '; jam (' hari)9 3)
+idak melaporkan kepada Kantor !epnaker dan Badan ,enelenggara
dalam -aktu tidak lebih dari ' kali '; jam (' hari) setelah si korban dinatakan oleh dokter ang mera-atna bah-a ia telah sembuh" cacad atau meninggal dunia9
;)
Apabila pengusaha melakukan pentahapan kepesertaan program
jamsostek" tetapi melakukan juga pentahapan pada program jaminan kecelakaan kerja (program kecelakaan kerja mutlak diberlakukan kepada seluruh buruh tanpa terkecuali)9 Hal tersebut diatas berdasarkan ketentuan ang telah diatur dalam ,asal '5 aat (1) dan (') 00 Do. 3 tahun 155' E pasal '7 sub a ,, Do. 1; tahun 1553. anksi lain ang mungkin diterapkan adalah berdasarkan ketentuan ,asal '5 aat (1) dan (') 00 Do. 3 tahun 155' pada ,engusaha dapat dikenai sanksi berupa hukuman kurungan selama/lamana * (enam) bulan atau denda setinggi/tinggina $p .."/ (lima puluh juta rupiah). Apabila setelah dikenai sanksi tersebut si pengusaha tetap tidak mematuhi ketentuan ang dilanggarna" maka ia dapat dikenai sanksi ulang berupa hukuman kurungan selama/lamana 8 (delapan) bulan dan" apabila pengusaha melakukan hal/hal sebagai berikut< 1)
tidak mengurus hak tenaga kerja ang tertimpa kecelakaan kerja kepada
Badan ,enelenggara sampai memperoleh hak/hakna9 ')
tidak memiliki da6tar tenaga kerja beserta keluargana" da6tar upah beserta
perubahan/perubahan dan da6tar kecelakaan kerja di perusahaan atau bagian perusahaan ang berdiri sendiri9 3)
tidak menampaikan data ketenagakerjaan dan data perusahaan ang
berhubungan dengan penelenggaraan program jamsostek kepada Badan ,enelenggara9 ;)
menampaikan data ang tidak benar sehingga mengakibatkan ada tenaga
kerja ang tidak terda6tar sebagai peserta program jamsostek9 )
menampaikan data ang tidak benar sehingga mengakibatkan kekurangan
pembaaran jaminan kepada si korban9 *)
menampaikan data ang tidak benar sehingga mengakibatkan kelebihan
pembaaran jaminan oleh Badan ,enelenggara9
7)
apabila pengusaha telah memotong upah buruh untuk iuran program
jamsostek tetapi tidak membaarkanna kepada Badan ,enelenggara dalam -aktu ang ditetapkan9 elain sanksi/sanksi ang sudah disebutkan diatas" ada pula sanksi administrati6 berupa pencabutan ijin usaha seperti ang diatur dalam ,asal ;7 sub a ,, Do. 1; tahun 1553. ,eringatan ini dapat dikenakan apabila pengusaha melakukan tindakan/tindakan sebagai berikut< 1)
tidak menda6tarkan perusahaan dan tenaga kerjana sebagai peserta
program amsostek kepada Badan ,enelenggara -alaupun perusahaanna memenuhi kriteria untuk berlakuna program amsostek9 ')
tidak menampaikan kartu peserta program jaminan sosial tenaga kerja
kepada masing/masing tenaga kerja dalam -aktu paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diterima dari Badan ,enelenggara9 3)
tidak melaporkan perubahan<
alamat perusahaan kepemilikan perusahaan jenis atau bidang usaha jumlah tenaga kerja dan keluargana = besarna upah setiap tenaga kerja palling lambat 7 (tujuh) hari sejak terjadina perubahan9 ;) ang )
tidak memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi tenaga kerja tertimpa kecelakaan9 tidak melaporkan penakit ang timbul karena hubungan kerja dalam
-aktu tidak lebih dari ' F '; jam setelah ada hasil diagnosis dari !okter ,emeriksa9 *)
tidak membaar upah tenaga kerja ang bersangkutan selama tenaga
kerja ang tertimpa
kecelakaan kerja masih belum mampu bekerja" sampai
adana penetapan dari menteri.
,engusaha dapat pula dikenakan denda sebesar '2 untuk setiap bulan keterlambatan ang dihitung dari iuran ang seharusna dibaar" apabila melakukan keterlambatan pembaaran iuran program amsostek. elanjutna apabila ada pengusaha ang tidak menjalankan program jamsostek padahal telah memenuhi kriteria" maka pekerja ang cepat tanggap dapat melaporkan hal ini pada !epartemen +enaga Kerja" ang kemudian akan diadakan penelidikan terhadap perusahaan selanjutna ditangani oleh petugas/petugas penelidik dalam hukum acara" aitu< 1)
Kepolisian $epublik Indonesia
')
,ega-ai negeri sipil ang mempunai ke-enangan dalam hal ini pega-ai
penga-as !epnaker. BAB III ADALIIA K3 !I+&M,A+ K&$A A. Gaktor ,enebab ,enebab Kecelakaan kerja E ,AK 1. ,enebab Langsung ( Immediate auses) ,enebab langsung Kecelakaan Adalah suatu keadaan ang biasana bisa dilihat dan di rasakan langsung" ang di bagi ' kelompok< A. +indakan/tindakan tidak aman (unsa6e acts) aitu ,erbuatan berbahaa dari dari manusia ang dalam bbrp hal dapat dilatar belakangi antara lain< acat tubuh ang tidak kentara (bodill de6ect) Keletihan dan kelesuan (6atigiue and boredom) ikap dan tingkak laku ang tidak aman ,engetahuan. B. Kondisi ang tidak aman (unsa6e condition) aitu keadaan ang akan menebababkan kecelakaan" terdiri dari<
Mesin" peralatan" bahan. Lingkungan ,roses pekerjaan i6at pekerjaan ara kerja '. ,enebab !asar (Basic causes). ,enebab !asar (Basic auses)" terdiri dari ' 6aktor aitu A. Gaktor manusia4personal (personal 6actor) Kurang kemampuan @sik" mental dan psikologi Kurangna 4lemahna pengetahuan dan skill. tres. Moti?asi ang tidak cukup4salah B. Gaktor kerja4lingkungan kerja (job -ork en?iroment 6actor) Gactor @sik aitu" kebisingan" radiasi" penerangan" iklim dll. Gactor kimia aitu debu" uap logam" asap" gas dst Gactor biologi aitu bakteri"?irus" parasit" serangga. &rgonomi dan psikososial. Menurut Henrich 6aktor penebab kecelakaan disebabkan oleh 6aktor +indakan/ tindakan tidak aman (unsa6e acts) 8 2 dan Kondisi ang tidak aman (unsa6econdition) '2. Menurut umamur 6aktor penebab kecelakaan disebabkan oleh 6aktor +indakan/tindakan tidak aman (unsa6e acts) 8 2 dan Kondisi ang tidak aman (unsa6e condition) 1 2. Menurut Hastuti dan Adiatma 6aktor penebab kecelakaan disebabkan oleh 6aktor +indakan/tindakan tidak aman (unsa6e acts) 8 2 dan Kondisi ang tidak aman (unsa6e condition) 12 dan 6aktor alam (act o6 god)
2. Menurut ,hoon (1588)" penebab kecelakaan sangat banak" beraneka ragam" dan kompleks. Gaktor utama ang menebabkan kecelakaan adalah< Lingkungan kerja Metode kerja ,ekerja sendiri Damun pada akhirna semua kecelakaan baik langsung maupun tidak langsung" di akibatkann kesalahan manusia. elalu ada resiko kegagalan (risk o6 6ailures) pada setiap proses4 akti@tas pekerjaan. !an saat kecelakaan kerja (-ork accident) terjadi" seberapapun kecilna" akan mengakibatkan e6ek kerugian (loss). Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin" kecelakaan4 potensi kecelakaan kerja harus dicegah4 dihilangkan" atau setidak/ tidakna dikurangi dampakna. ,enanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius oleh seluruh komponen pelaku usaha" tidak bisa secara parsial dan diperlakukan sebagai bahasan/bahasan marginal dalam perusahaan. alah satu bentuk keseriusan itu adalah resourcing" baik itu @nansial dan M!M. ecara umum penebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut< Kelelahan (6atigue) Kondisi tempat kerja (en?iromental aspects) dan pekerjaan ang tidak aman (unsa6e -orking condition) Kurangna penguasaan pekerja terhadap pekerjaan" ditengarai penebab a-alna (pre/cause) adalah kurangna training Karakteristik pekerjaan itu sendiri. Hubungan antara karakter pekerjaan dan kecelakaan kerja menjadi 6okus bahasan ang cukup menarik dan membutuhkan perhatian tersendiri. Kecepatan kerja (paced -ork)" pekerjaan ang dilakukan secara berulang (short/ccle repetiti?e
-ork)" pekerjaan/pekerjaan ang harus dia-ali dengan Jpemanasan prosedural#" beban kerja (-orkload)" dan lamana sebuah pekerjaan dilakukan (-orkhours) adalah beberapa karakteristik pekerjaan ang dimaksud. ,enebab/penebab di atas bisa terjadi secara tunggal" simultan" maupun dalam sebuah rangkain sebab/akibat (cause conseuences chain). Menimak dari kecelakaaan ang terjadi di Adaro" terdapat dua hal ang menjadi penebab langsung (immediate causes) ang menebabkan kejadian tersebut" aitu" jarak aman dan arah peledakan. arak aman pada suatu peledakan (sa6e blasting parameter) saat ini memang tidak mempunai standard ang dibakukan" termasuk tambang/tambang di Australia. !i dalam Keputusan Menteri/pun" tidak dijelaskan secara detail berapa jarak ang aman bagi manusia dari lokasi peledakan. Hal ini disebabkan oleh setiap tambang mempunai metode peledakan ang berbeda/beda tergantung kondisi daerah ang akan diledakkan dan tentu saja hasil peledakan ang dikehendaki. Akan tetapi bukan berarti setiap juru ledak boleh menentukan sendiri jarak aman tersebut. Keputusan mengenai keselamatan khususna jarak aman tersebut berada pada seorang Kepala +eknik +ambang ang ditunjuk oleh perusahaan setelah mendapat pengesahan dari Kepala ,elaksana Inspeksi +ambang. !i tambang/tambang terbuka di Indonesia" jarak aman terhadap manusia boleh dikatakan hampir mempunai kesamaan aitu dalam kisaran meter. !ari mana jarak ini diperoleh elas seharusna dari hasil risk assessment (pengujian terhadap resiko) ang telah dilakukan di tambang/tambang tersebut. $isk assessment ini tidak saja berbicara secara teknik peledakan dan pelaksaanna" namun perlu juga dimasukkan contoh/contoh hasil perbandingan dari tambang/tambang ang ada baik di dalam ataupun luar negeri. arak aman dari hasil risk assessment inilah ang seharusna menjadi acuan bagi pembuatan prosedur kerja dalam lingkup pekerjaan peledakan di lapangan. %alaupun ada beberapa tambang ang membuat standard ang lebih kecil dari meter9 tapi hal itu diperbolehkan sepanjang risk assessment sudah dilakukan dan sudah disetujui oleh Kepala +eknik +ambang ang bersangkutan. Biarpun tidak menutup kemungkinan terjadina pelanggaran terhadap jarak aman dari peledakan" akan tetapi seorang juru ledak ang kompeten semestina akan mentaati aturan dan prosedur kerja. ,elanggaran prosedur kerja
akan berakibat 6atal" baik bagi diri dia sendiri" teman kerja maupun ada perusahaan tempat dia bekerja. B. ara ,enanganan !ari egi Hukum Kesehatan. Membicarakan aspek hukum tentang kesehatan kerja pada masa kini harus diketahui pula tentang program Asuransi +enaga Kerja (Astek). ,rogram ini sangat penting untuk tenaga kerja ang bukan pega-ai negeri sipil dan anggota AB$I. ,rogram ini dilaksanakan berdasarkan pengalaman banakna korban ang terjadi akibat kecelakaan kerja ang mendatangkan kerugian bark jasmani maupun rohani. Karena itu" pemerintah membuat satu jaminan sosial bagi pekerja ang dapat kecelakaan pada -aktu melakukan pekerjaan di suatu perusahaan. aminan sosial ini bertujuan memberikan perlindungan terhadap risiko sosial ekonomi ang menimpa pekerja. Ketentuan pokok mengenai jaminan sosial ini diatur dalam 0ndang/undang Do. 1; tahun 15*5. alah satu dari jaminan ini adalah program Astek. Menunit ,eraturan ,emerintah $I Do. 33 tahun 1577 tentang Astek" programna adalah berupa Asuransi Kecelakaan Kerja" Asuransi +abungan Hari +ua dan Asuransi Kematian. !alam pasal 3 aat 1 ,eraturan ,emerintah ini dijelaskan bah-a setiap perusahaan -ajib menelenggarakan program Astek. !engan demikian" program ini akan memberikan jaminan terhadap kecelakaan" penakit atau kematian ang timbul dan dengan hubungan kerja. Ada pula 0ndang/undang Kecelakaan diumumkan tahun 15;7" undang/undang ini dinatakan berlaku pada tahun 151. 0ndang/undang kecelakaan ini disebut juga 0ndang/undang Kompensasi ,ekerja (%orkmen ompensation La-) mengatur tentang penggantian kerugian kepada buruh ang mendapat kecelakaan atau penakit akibat kerja. Beberapa pasal ang patut diketahui antara lain adalah< !i perusahaan ang di-ajibkan memberi tunjangan" majikan berke-ajiban membaar ganti rugi kepada buruh ang mendapat kecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan itu.
,enakit ang timbul karena hubungan kerja dipandang sebagai kecelakaan. ikalau buruh meninggal dunia akibat kecelakaan ang demikian itu" ke-ajiban membaar kerugian itu berlaku terhadap keluarga ang ditinggalkanna. !an seterusna. ,enanganan ang harus dilakukan oleh perusahaan adalah pengantirugian atas te-as na para pekerja. ,erusahaaan -ajib memberikan tunjangan atau ganti rugi pada pihak keluarga ang ditinggalkan berdasarkan ketentuan perusahaan. !an apabila perusahaan ikut jamsostek maka jamsostek juga ikut memberi ganti rugi atau tunjangan pada keluarga korban. BAB I ,&D0+0, A. Kesimpulan eiring dengan berkembangna dunia industri" dunia kerja selalu dihadapkan pada tantangan/tantangan baru ang harus bisa segera diatasi bila perusahaan tersebut ingin tetap eksis. Berbagai macam tantangan baru muncul seiring dengan perkembangan jaman. Damun masalah ang selalu berkaitan dan melekat dengan dunia kerja sejak a-al dunia industri dimulai adalah timbulna kecelakaan kerja. +erjadina kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah ang besar bagi kelangsungan sebuah perusahaan. Kerugian ang diderita tidak hana berupa kerugian materi ang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulna korban ji-a ang tidak sedikit jumlahna. Kehilangan sumber daa manusia ini merupakan kerugian ang sangat besar karena manusia adalah satu/satuna sumber daa ang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun. Kerugian ang langsung ang nampak dari timbulna kecelakaan kerja adalah biaa pengobatan dan kompensasi kecelakaan. edangkan biaa tak langsung ang tidak nampak ialah kerusakan alat/alat produksi" penataan manajemen keselamatan ang lebih baik" penghentian alat produksi" dan hilangna -aktu kerja. umlah kerugian materi ang timbul akibat kecelakaan kerja sangat besar. +entu saja perusahaan/ perusahaan tersebut tidak tinggal diam dalam menghadapi angka kecelakaan ang
begitu besar. ,erusahaan/perusahaan banak mengeluarkan dana setiap tahun untuk meningkatkan keselamatan di lingkungan perusahaan agar angka kecelakaan kerja ang tinggi bisa diatasi. !ana ang besar tersebut digunakan terutama untuk menambah alat/alat keselamatan kerja (alat pemadam kebakaran" rambu/rambu" dll)" memperbaiki proses produksi agar lebih aman dan meningkatkan sistem manajemen keselamatan kerja secara keseluruhan. !alam beberapa tahun terakhir memang upaa tersebut bisa mengurangi angka kecelakaan kerja. Damun masih jauh untuk mencapai angka kecelakaan kerja ang minimal. Kenataan bah-a ternata perbaikan ang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut belum bisa menurunkan angka kecelakaan kerja seminimal mungkin membuat para ahli dibidang industri bertana/tana 6aktor apakah ang terlupakan dalam mencegah terjadina kecelakaan kerja. Kasus ang terjadi di Adaro merupakan salah satu jenis kecelakaan kerja ang ditenggarai disebabkan oleh arah peledakan (keselamatan peledakan) dan terkena batuan hasil peledakan. ,erusahaan -ajib memberikan ganti rugi kepada pihak keluarga korban sebagai kompensasi berdasarkan uu ang telah berlaku. B. aran !alam penelenggaran K3 ada 3 (tiga) hal penting ang harus diperhatikan< ,ertama" seberapa serius K3 hendak diimplementasikan dalam perusahaan. Kedua" pembentukan konsep budaa malu dari masing/masing pekerja bila tidak melaksanakan K3" serta keterlibatan (dukungan) serikat pekerja dalam program K3 di tempat kerja.Ketiga" kualitas program pelatihan K3 sebagai sarana sosialisasi. Adapun hal lain ang tak kalah pentingna agar program K3 dapat terlaksana" adalah adana suatu komite K3 ang bertindak sebagai penilai e6ekti?itas dan e@siensi program bahkan melaksanakan in?estigasi bila terjadi kecelakaan kerja untuk dan atas nama pekerja ang terkena musibah kecelakaan kerja. Bila terjadi hal demikian" maka hal/hal ang harus diperhatikan adalah sebagai berikut<
Lingkungan Kerja terjadina kecelakaan. ,elatihan" Instruksi" In6ormasi dan ,enga-asan kecelakaan kerja. Kemungkinan resiko ang timbul dari kecelakaan kerja. ,era-atan bagi korban kecelakaan kerja dan pera-atan peralatan sebagai upaa pencegahan kecelakaan kerja ang telah dilakukan. ,erlindungan bagi pekerja lain sebagai tindakan pre?enti6. Aturan bila terjadi pelanggaran (sanksi). ,emeriksaan atas kecelakaan ang timbul di area kerja. ,engaturan pekerja setelah terjadi kecelakaan kerja. Memeriksa proses in?estigasi dan membuat laporan kecelakaan kepada pihak ang ber-enang. 1. Membuat satuan kerja ang terdiri atas orang ang berkompeten dalam penanganan kecelakaan di area terjadi kecelakaan kerja. Inti dari terlaksanana K3 dalam perusahaan adalah adana kebijakan standar berupa kombinasi aturan" sanksi dan bene@t dilaksanakanna K3 oleh perusahaan bagi pekerja dan perusahaan" atau dengan kata lain adana suatu kebijakan mutu K3 ang dijadikan acuan4pedoman bagi pekerja dan pengusaha. !a6tar pustaka Morison" M " 155'" A.colour guide to the nursing management o6 -ounds" alih bahasa Monica &ster "akarta <&N Danang Gattah" Landasan Manajemen ,endidikan" (Bandung < $osdakara" 155*).