Makalah
BUDIDAYA TANAMAN REMPAH, OBAT DAN AROMATIKA Tanaman Lada La da ( Piper nigrum nigrum L.)” “Tanaman
Oleh Kelm!k " R#a An$$%aen# +l# l#ana ana M. M. Lam Lamaa-## Mh. Mh.He Hend nd%a %a Ahan han 0e1% 0e1%#a #an n2a 2ah h Kaha Kaha%%
(E &' *) (E &' "& "&) (E &' &' "/) "/) (E &' &' )
PRO3RAM 4TUDI A3ROTEKNOLO3I 0AKULTA4 PERTANIAN UNI5ER4ITA4 TADULAKO &6
BAB I PENDAHULUAN
. La7a% La7a% Belakan Belakan$ $
Lada ( Piper Piper nigrum L.) merupakan salah satu jenis rempah yang paling penting diantara rempah-rempah lainnya ( King King of Spices), baik ditinjau dari segi perannya dalam menyumbangkan devisa negara maupun dari segi kegunaannya yang sangat khas dan tidak dapat digantikan dengan rempah lainnya. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil utama lada dan mempunyai peranan penting dalam perdagangan lada dunia. Pasokan lada Indonesia dalam perdagangan dunia dipenuhi dari Provinsi P rovinsi Bangka Belitung yaitu Lada Putih dengan sebutan Muntok White Pepper dan Provinsi Lampung Lada hitam sebagai Lampung Black Pepper yang sudah dikenal sejak sebelum Perang Dunia ke-II.
Indones Indonesia ia pernah pernah memili memiliki ki peran peran yang sangat sangat penting penting dengan dengan kemamp kemampuan uan memasok sekitar !" dari kebutuhan lada dunia sebelum Perang Dunia II. Bahkan sela selama ma masa masa penj penjaj ajaha ahan n Bela Beland ndaa pada pada tahu tahun n #$$%, #$$%, lada lada mamp mampu u memb member erik ikan an keuntungan sebesar dua per tiga dari keuntungan yang diperoleh &'. ontribusi Lada (*itam dan Putih) Indonesia di pasar dunia selama + tahun terakhir mengalami peningkatan. ontribusi ekspor lada Indonesia pada kurun aktu %!! %!!/ berkisar antara 012 +.343.$4 #!.4#4.!!!. 5ahun %!!! Indonesia masih menempati posisi nomor # dunia, namun sejak &ietn &ietnam am mengem mengembang bangkan kan lada lada se6ara se6ara intens intensi7, i7, pos posisi isi Indone Indonesia sia di pasar pasar dunia dunia menjad menjadii turun. turun. Penuru Penurunan nan ini juga disebab disebabkan kan melema melemahny hnyaa daya daya saing saing akibat akibat rendahnya produktivitas dan mutu lada nasional. 1aat ini, posisi Indonesia berada pada urutan ketiga dunia negara eksportir lada (putih dan hitam) setelah &ietnam dan Bra8il. 0ntuk lada putih, meskipun saat ini
Indonesia masih merupakan pengekspor utama di dunia, namun posisinya teran6am oleh &ietnam. 9real pengembangan lada tahun %!#! men6apai #3.%/3 ha dengan produksi sekitar .%# ton yang tersebar di %/ provinsi dan hampir seluruhnya dikelola oleh rakyat (//,/!") dengan melibatkan sekitar 4% ribu petani di lapangan. Dengan demikian, apabila # diasumsikan terdiri dari + anggota keluarga maka usaha lada ini mampu mampu menghi menghidupi dupi sejuml sejumlah ah #,3% #,3% juta juta petani petani di lapang lapangan. an. Belum Belum termas termasuk uk masyarakat yang terlibat dalam perdagangan dan industri perladaan. :amun demikian, dalam beberapa tahun terakhir terjadi pengurangan areal lada yang diakibatkan beberapa 7aktor antara lain; (a) kekeringan< (b) serangan penyakit busuk pangkal pangk al batang, hama penggerek pengg erek batang dan bunga, serta penyakit kuning dan d an kerdil utamanya di Bangka Belitung, Lampung, alimantan 5imur, dan 1ulaesi 5enggara< 5enggara< (6) konversi areal lada baik untuk tambang maupun komoditi komoditi lain seperti seperti kelapa sait, karet dan kakao. Permasalahan yang dominan di lapangan adalah rendahnya produktivitas tanaman lada yang baru men6apai rata-rata $%4 kg=ha pada tahun %!#! dari potensi di tingkat lapangan %,+ ton=ha, atau di tingkat penelitian ton=ha. ondisi tersebut antara lain diakib diakibatk atkan an intens intensita itass serang serangan an hama=p hama=peny enyaki akitt lada, lada, belum belum menggun menggunaka akan n benih benih unggul, kurangnya pemeliharaan lada di tingkat lapangan, dan lemahnya permodalan yang dimiliki petani. >emper >empertim timbang bangkan kan kondisi kondisi terseb tersebut ut dan dalam dalam rangka rangka mengat mengatasi asi berbaga berbagaii permasalahan pengembangan lada, salah satu upaya yang dilakukan adalah rehabilitasi dan perluasan tanaman lada. 0paya ini sangat positi7 dan pada umumnya akan memberikan dampak yang mampu menggairahkan masyarakat petani. *al ini sesu sesuai ai denga dengan n visi visi pemban pembangu guna nan n perk perkeb ebuna unan n %!# %!#!!-%! %!# # yait yaitu u ?5e ?5eruj rujudn udnya ya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkebunan?.
0ntuk mendukung terlaksananya kegiatan rehabilitasi dan perluasan lada rakyat dengan baik perlu disusun Pedoman 5eknis sebagai a6uan bagi pelaksanaan kegiatan di lapangan. .& T8an 5ujuan pembuatan makalah ini adalah ; #. >engetahui sejarah, klasi7ikasi, jenis-jenis, dan man7aat dari tanaman Lada
( Piper nigrum L.). %. >engetahui bagaimana peranan sosial maupun peran ekonomi dari hasil tanaman Lada ( Piper nigrum L.). 4. >engetahui prospek dan strategi pengembangan hasil tanaman Lada ( Piper nigrum L.). . >engetahui komposisi kandungan bahan utama pada tanaman Lada ( Piper nigrum L.). +. >engetahui bagaimana teknik budidaya yang benar pada tanaman Lada ( Piper nigrum L.). 3. >engetahui bagamaimana pengolahan hasil setelah panen tanaman Lada ( Piper nigrum L.). $. >engetahui apa saja kandungan=senyaa
akti7 pada tanaman Lada
( Piper nigrum L.). . >engetahui bagaimana pemasaran perdagangan hasil produksi tanaman Lada ( Piper nigrum L.).
BAB II PEMBAHA4AN
&. 4e8a%ah Tanaman Lada ( Piper nigrum L.)
5anaman lada (Piper nigrum Linn) berasal dari daerah @hat Barat, India. Demikian juga, tanaman lada yang sekarang banyak ditanam di Indonesia ada kemungkinan berasal dari India. 1ebab pada tahun ##! 1> 3!! 1> banyak koloni *indu yang datang ke Aaa. >ereka itulah yang diperkirakan membaa bibit lada ke Aaa. Pada abad &I, tanaman lada di Indonesia baru diusahakan se6ara ke6ilke6ilan (Aaa). 5etapi pada abad &III, tanaman tersebut telah diusahakan se6ara besar-besaran. Lada adalah termasuk salah satu jenis tanaman yang telah lama diusahakan. Dan hasilnya pun telah lama pula diperdagangkan dipasaran Cropa. 1ehingga perdagangan lada di Indonesia akhirnya dikenal di seluruh penjuru dunia. Lada yang dipasarkan ke Cropa tersebut dibaa para pedagang leat pusatpusat perdagangan seperti Persia dan 9rabia, 5imur tengah dan >esir. Di muka telah diutarakan, baha tanaman lada telah lama diusahakan. *al ini bisa dibuktikan, baha semenjak tahun 4$% 1>, orang unani telah mengenal % jenis lada, yakni lada hitam dan lada panjang atau 6abe. Pada tahun #%/! telah diadakan pula hubungan dagang lada antara Aaa dan ina. Laju perdagangan lada Indonesia ini lebih pesat lagi, setelah olombus pada #/% bisa menemukan India Barat, di epulauan 5imur yang banyak rempahrempahnya. Dana kemudian disusul &as6o da @ama yang menemukan jalan baru, leat ujung 97rika pada tahun #/. Pada abad pertengahan, lada merupakan raja perdagangan dan merupakan rempah-rempah yang maha penting dan berharga pada aktu itu. Bahkan bagi kerajaan @enua dan &enesia, lada menjadi sumber kekayaan, sebagai halnya minyak tanah di Indonesia deasa ini. arena pada aktu itu lada dianggap sangat berharga
sehingga pada abad I& dan &, di Aerman lada tersebut dipergunakan sebagai nilai tukar seperti halnya uang. Lada juga dipergunakan untuk membayar gaji pegaai, pajak dan lain sebagainya. &.& kla#9#ka# 7anaman Lada ( Piper nigrum L.)
ingdom
; Plantae (5umbuhan)
1ubkingdom
; 5ra6heobionta (5umbuhan berpembuluh)
1uper Divisi
; 1permatophyta (>enghasilkan biji)
Divisi
; >agnoliophyta (5umbuhan berbunga)
elas
; >agnoliopsida (berkeping dua = dikotil)
1ub elas
; >agnoliidae
'rdo
; Piperales
Eamili
; Pipera6eae (suku sirih-sirihan)
@enus
; Piper
1pesies
; Piper nigrum L.
&." Dek%#!# 4#n$ka7 Tanaman Lada ( Piper nigrum L.)
5anaman lada ( Piper nigrum L) merupakan rempah-rempah yang terpenting dan tertua di dunia. 5anaman ini termasuk 7amili Pipera6eae, yang terdiri dari lebih kurang #% genus. Lada atau yang sering disebut meri6a memiliki nama ilmiah Piper nigrum L. adalah salah satu rempah yang berbentuk biji-bijian ke6il. 5umbuhan lada
adalah tumbuhan merambat dan memiliki daun tunggal berbentuk bulat telur berarna hijau pu6at dan buram dengan ujung run6ing yang tersebar dengan batang yang berbuku-buku. Bunga lada tersusun dalam bentuk bunga majemuk dan berkelamin tunggal tanpa memiliki hiasan bunga. 1edangkan buah lada berbentuk bulat dengan biji yang keras namun memiliki kulit buah yang lunak. 5umbuhan lada dapat tumbuh didaerah yang memiliki iklim tropis dengan 6urah hujan yang 6ukup sepanjang tahunnya. Lada dapat tumbuh subur pada
ketinggian dibaah 3!! mdpl dengan 6urah hujan antar %.%!! mm hingga +.!!! mm per tahunnya dengan sushu berkisar antara %!o hingga 4+o . 1elain itu, lada membutuhkan kelembaban udara antara 3!" hingga /4" dengan p* tanah berkisar antara 3 hingga $ dengan drainase yang baik dan dihindarkan dari genangan air karena dapat membuat akarnya membusuk terutama untuk tanaman muda. Di Indonesia sendiri lada banyak di temukan di daerah Pulau Bangka, Lampung, dan Belitung. &.6 :en#;:en# Tanaman Lada ( Piper nigrum L.)
Berdasarkan perbedaan arna kulit aktu memetik dan proses pengolahannya lada dibedakan menjadi ma6am yaitu; #. Lada *ijau 1ebenarnya lada hijau adalah lada yang dipetik saat belum terlalu tua dan arnanya masih kehijauan. Dijual dalam bentuk kering, segar dan direndam dalam larut an bumbu. Le8at untuk bumbu hidangan ayam ataupun sea7ood. Lada yang dipetik dipertahankan dalam bentuk basah dalam air asin dan 6uka, dibekukan atau dikeringkan. Lada hijau yang dikeringkan mempunyai arna hijau yang segar, lembut dan padat. Pengeringan yang balk adalah dengan temperatur rendah. Lada hijau beku dibuat dengan 6ara mendinginkan pada pendingin yang dibuat dari kuningan. Proses pembuatan lada hijau yang dikemas dalam kaleng diaali dengan proses pen6u6ian lada mentah kemudian dimasukkan kedalam kaleng yang berisi klorid,sodium solusi dengan atau tanpa kadar keasaaman yang ditambahkan. Lada hijau dengan arna hijau segar digemari orangorang Cropa. %. Lada Putih Buah lada yang dipanen saat buah lada sudah sangat matang, lalu diproses dengan 6ara merendam dalam air yang mengalir selama kurang lebih dua minggu dan kemudian di jemur selama tiga hari sehingga kulit luarnya yang berarna hitam mudah terkelupas dan tinggal bijinya yang putih. 4. Lada *itam
Buah lada yang ketika dipanen masih setengah matang dan arnanya kemerahan, tanpa direndam dan langsung dikeringkan dengan 6ara dijemur selama tiga hari. . Lada >erah Buah lada merah adalah jenis lada yang memiliki rasa sedikit manis dan kurang pedas. &.< Man9aa7 Tanaman Lada ( Piper nigrum L.)
Beberapa man7aat lada adalah sebagai berikut; #. Bumbu masakan 1eperti diketahui lada merupakan salah satu bumbu masakan yang sering digunakan dalam kuliner Indonesia. Di Fumah tangga, restoran, arung makan, bahkan di industri-industri makanan jadi seperti pabrik mi dan nugget, lada original sering digunakan sebagai bumbu masakan. Lada selain ber7ungsi sebagai penyedap rasa dan aroma, juga memiliki rasa pedas. Bila 6abai hanya menimbulkan rasa pedas, lada selain pedas juga ada rasa dan aroma lain sehingga masakan menjadi lebih le8at dan istimea. *al tersebut disebabkan karena kandungan resin, piperin, amidon, yang ada pada lada tetapi tidak ada pada jenis-jenis 6abai. %. 'bat Lada juga diman7aatkan sebagai bahan 6ampuran pembuatan obat, baik obat tradisional maupun obatobatan modern. Dosis yang digunakan dalam pembuatan obat-obatan berbeda-beda, tergantung pada jenis obat yang akan dibuat. 0ntuk obat tradisional biasanya menggunakan lada dengan dosis yang sedikit dan dalam bentuk bubuk, sedang obat-obatan yang dikemas se6ara modern biasanya berbentuk tablet atau bubuk yang dikemas dalam kapsul. 1alah satu jenis obat berbentuk salep biasanya juga mengandung lada. Balsem atau obat gosok menggunakan lada dalam dosis lebih banyak dibanding obat jenis lain karena balsem memerlukan bahan panas
dan pedas yang lebih banyak. 9roma dan rasa pedas dari lada hitam ternyata paling tajam dibandingkan jenis lada lainnya. Lada juga merupakan rempah yang bernilai tinggi karena dapat meningkatkan sekresi atau pengeluaran asam hidroldorik yang berguna untuk meningkatkan 7ungsi pen6ernaan. Dengan demikian lada juga bersi7at anti diare, mengobati perut kembung dan sembelit. Lada hitam juga ber7ungsi sebagai peluruh ken6ing dan meningkatkan produksi keringat. >emiliki e7ek anti bakteri dan anti oksidan. >erangsang terpe6ahnya sel-sel lemak sehingga dapat menjaga tubuh tetap Iangsing. >elan6arkan menstruasi. meredakan serangan asma, meringankan gejala rematik. dan menyembuhkan rasa sakit kepala. 4. >inuman dan penghangat tubuh Lada diman7aatkan masyarakat Cropa dan daerah utub untuk membuat minuman, baik minuman beralkohol maupun non alkohol yang ber7ungsi sebagai penghangat tubuh. yaitu ber7ungsi untuk menjagi suhu tubuh agar tetap normal, meskipun suhu udara kurang dari ! derajat 6el6ius. . Pembuatan par7um Lada yang diman7aatkan sebagai par7um hanya lada hitam karena lada ini masih memiliki kulit luar yang mengandung resin untuk disuling dan diambil minyaknya. >inyak hasil penyulingan tersebut beraroma m6rangsang dan eksklusi7 sehingga digunakan sebagai bahan dasar=bibit pembuatan par7um. Dalam pembuatan par7um minyak lada di6ampur dengan bahan-bahan lain yang diperlukan sehingga memenuhi syarat sebagai par7um. Pada umumnya, par7um minyak lada dikenal sebagai produk yang mahal dan eksklusi7, yang diperuntukkan bagi golongan masyarakat menengah ke atas. &.* Pe%anan 4#al Dan Eknm# Ha#l Tanaman Lada ( Piper nigrum L.)
Lada ( Piper nigrum L. atau pepper) yang oleh ibu rumah tangga sering disebut Gmeri6a?, merupakan salah satu komoditas unggulan bagi Indonesia. Lada
memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, yaitu pendapatan petani, sebagai sumber devisa :egara , bahan baku industri, dan konsumsi langsung. 1e6ara sosial merupakan komoditas tradisional yang telah dibudidayakan sejak lama dan aktivitas usahanya menjadi penyedia lapangan kerja yang 6ukup luas terutama di daerah sentra produksi. 1ebagai sumber pendapatan petani, tentunya apabila produksi tanaman lada ini meningkat maka pendapatan petani pun meningkat sehingga kehidupan para petani lada juga akan sejahtera. 1ebagai Devisa :egara, lada menempati urutan keempat setelah minyak sait, karet, dan kopi, dengan nilai ekspor 012 %%#.!/ juta (Direktorat Aenderal Bina Produksi Perkebunan %!!%). 1ebagai bahan baku industry, Lada merupakan bahan baku industri makanan siap saji, obatobatan, kosmetik, dan lainnya. Di beberapa negara industri par7um yang sudah maju seperti Peran6is, ketergantungan pada lada sangat besar. Dan dapat di konsumsi se6ara langsung Lada digunakan pada berbagai makanan tradisional maupun masakan Cropa sebagai penyedap. Potensi lada juga sangat berperan sebagai penyedia lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang masih sulit mendpatkan pekerjaan. Permintaan pasar yang tinggi tentunya akan meningkatkan kapasitas produksi serta perluasan budidaya tanaman ini, sehingga sangat di perlukan tenaga kerja untuk mengolah perkebunan serta hasil panennya. Lada juga berperan sebagai penggerak perekonomian di sentrasentra produksi. Di e6amatan Bukit emuning, abupaten Lampung 0tara, diperkirakan
44"
sumber
pendapatan
sektor
pertanian
berasal
dari lada
(>ahmud et al. %!!4). onsumsi lada di Indonesia rata-rata men6apai 3! g=kapita=tahun (Direktorat Aenderal Bina Produksi Perkebunan %!!%). Bila jumlah penduduk Indonesia sekitar %%! juta, maka dalam setahun dibutuhkan #4.%!! ton lada atau #/,3!" dari produksinasional. *arga lada dalam negeri selama tahun #//!-%!!! meningkat tajam. Pada tahun #//, harga lada putih men6apai Fp3!.!!!=kg padahal tahun #//+-#//3 hanya Fp#+.!!!=kg. *arga lada hitam pada tahun #// men6apai Fp4+.!!!=kg,
dibandingkan tahun #//+-#//3 yang hanya Fp#!.!!!=kg (Direktorat Aenderal Bina Produksi Perkebunan %!!%). Peningkatan harga ini terutama dipi6u oleh kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah. Pada tahun %!!#, harga lada 6enderung menurun. Pada tahun %!!%, harga lada putih di tingkat petani berkisar antara Fp#+.!!!Fp%!.!!!=kg, dan harga lada hitam Fp#!.!!!-Fp#%.!!!=kg. Penurunan harga lada dalam negeri tersebut merupakan re7leksi dari turunnya harga lada di pasar internasional, yaitu untuk lada putih turun dari 1in 2#.#4,$ menjadi 1in 234,$!=#!! kg dan untuk lada hitam dari 1in 243%,+! menjadi 1in 2%$!=#!! kg (Direktorat Aenderal Bina Produksi Perkebunan %!!%<%!!4). &./ P%!ek Pen$em1an$an
Indonesia sudah sejak lama dikenal sebagai produsen utama lada dunia yang diusahakan se6ara tradisional. ontribusi lada Indonesia terhadap produksi lada dunia pada tahun %!!! sekitar 4!,/". Ini merupakan kontribusi yang tertinggi dibandingkan produksi dari negara produsen lainnya di dunia. Demikian pula halnya untuk ekspor, kontribusi ekspor lada Indonesia terhadap dunia pada tahun %!!! sekitar 43,/3" yang merupakan pangsa ekspor terbesar dibandingkan negara produsen lainnya. Perkembangan harga lada di Pasar Dunia 6enderung ber7luktuati7. 0ntuk lada hitam, pada tahun #//# men6apai harga %4,#3 1in 2=#!! kg dan tahun #// meningkat menjadi #.#4 1in 2=#!! kg. 1edangkan untuk lada putih, pada tahun #//# men6apai harga %43,$ 1in 2=#!! kg meningkat menjadi 34,$! 1in 2=#!! kg pada tahun #//. Perkembangan harga lada tersebut erat pula kaitannya dengan si7at produk lada itu sendiri, dengan kata lain terdapat ke6enderungan kenaikan harga lada tidak dapat diikuti oleh kenaikan produksi. 1ampai saat ini masih belum ditemui adanya produk=bahan substitusi, dan hasilnya dapat disimpan. *al ini tentunya merupakan peluang yang sangat baik bagi negara-negara produsen yang mempunyai potensi
perluasan areal. 'leh karenanya dapatlah dikatakan baha masa depan perladaan dunia 6ukup 6erah. Bagi Indonesia, prospek pengembangan lada masih 6ukup besar peluangnya mengingat beberapa hal antara lain ; a. Indonesia sudah sejak lama dikenal sebagai produsen utama lada dunia yang diusahakan se6ara tradisional. ontribusi lada Indonesia terhadap kebutuhan lada dunia berkisar antara %4-43". b. Daya saing komoditas lada Indonesia 6ukup tinggi. 6. Potensi pasar tradisional (dalam negeri) 6ukup besar yaitu dengan semakin berkembangnya usaha makanan yang menggunakan bumbu dari lada serta minat masyarakat mulai berubah menyukai lada sebagai rempah untuk penyedap masakan. d. onsumsi dunia 6enderung meningkat sejalan dengan isu 7ood savety terhadap bahan syntetis lain dan tuntutan akan keamanan lada sebagai bahan rempah untuk pangan semakin menonjol terutama di negara-negara maju. e. 9real yang potensial untuk pengembangan lada tersedia 6ukup luas. 7. Diversi7ikasi produk melalui pengembangan produk hilir, seperti; tepung lada, minyak lada dan lada segar dalam kalengan. g. Lada Indonesia memiliki keunggulan dalam hal spesi7ik rasa yang tidak dimiliki oleh negara lain. h. Pengembangan lada menyerap tenaga kerja 6ukup besar, dimana untuk mengembangkan tanaman se6ara intensi7 satu petani hanya mampu untuk $+! pohon atau !,+ ha.
i. Pengembangan lada dapat dilakukan pada ilayah-ilayah terpen6il, sehingga berperan sebagai pemerataan pembangunan ilayah. j.
Pengembangan tanaman lada mempunyai potensi untuk dikembangkan bersama-sama dengan tanaman keras lain atau dengan tanaman keras untuk penghijauan. >engikutsertakan lada dalam usaha penghijauan tersebut akan lebih mempunyai arti penting dalam rangka perbaikan ekonomi petani yang berada di daerah kritis, oleh karena masalah utama daerah tersebut tidak hanya kritis dari segi 7isik tetapi juga kritis dari segi ekonomi.
:amun, kenyataan di lapang menunjukkan, sistem agribisnis lada menghadapi berbagai kendala, kelemahan dan an6aman. Pada subsistem bagian hulu, harga sarana produksi 6ukup tinggi serta prasarana jalan di daerah pengembangan belum baik. Pada subsistem produksi (on 7arm), teknologi produksi yang diterapkan petani masih konvensional dengan pola tanam sebagian besar monokultur. 1edangkan pada subsistem hilir, pengolahan produk belum higienis, dan adanya an6aman dari negara pesaing. Pada subsistem pendukung, kendalanya adalah peran kelembagaan di tingkat petani sampai tingkat pemasaran belum berpihak kepada petani. Dengan pendekatan analisis 1H'5 (strengths, eaknesses, opportunities, dan threats) diperoleh alternati7 strategi pengembangan sistem agribisnis lada melalui beberapa kebijakan, yaitu; #) mengembangkan lada melalui perluasan areal pada daerah yang sesuai dengan menggunakan teknologi rekomendasi, %) mempertinggi daya saing lada melalui peningkatan produktivitas dan mutu hasil serta diversi7ikasi produk, dan 4) meningkatkan peran kelembagaan petani sampai dengan kelembagaan pasar dalam dan luar negeri. Pembangunan sistem agribisnis merupakan
salah
satu landasan
dalam
pengembangan ekonomi Indonesia. Pembangunan pertanian yang di dalamnya men6akup pengembangan sistem agribisnis, mulai dari subsistem agribisnis hulu sampai hilir serta subsistem penunjang, harus saling terkait. elemahan pada
subsistem agribisnis hulu, seperti benih dan sarana produksi, akan berdampak terhadap produksi. kelemahan di sektor hilir menyebabkan ketidakmampuan untuk memperoleh nilai tambah dan produk rentan terhadap 7luktuasi harga (1aragih %!!#). 'leh karena itu, strategi pembangunan agribisnis lada harus didasarkan pada sistem mekanisme pasar terkendali. Pemerintah berperan sebagai pengaas agar setiap pelaku agribisnis lada dapat berperan optimal dengan meniadakan distorsi-distorsi yang mun6ul. >elihat kondisi agribisnis lada Indonesia serta masalah-masalah yang dihadapi maka strategi untuk memperbaikinya adalah dengan melakukan reorientasi usaha tani lada, penerapan teknologi anjuran, peningkatan e7isiensi dan daya saing, serta integrasi setiap subsistem agrbisnis lada. 9lternati7 strategi atau kebijakan pengembangans istem agribisnis lada meliputi; #. >engembangkan lada melalui perluasan areal pada lahan yang sesuai dengan menggunakan teknologi rekomendasi. %. >empertinggi daya saing lada melalui peningkatan produktivitas, mutu hasil, dan diversi7ikasi produk. 4. >eningkatkan peran kelembagaan mulai dari kelembagaan di tingkat petani sampai kelembagaan pemasaran hasil agar berpihak kepada petani. 0ntuk membenahi sistem agribisnis lada, disarankan beberapa hal sebagatt berikut ; #. 1arana produksi yang dibutuhkan hendaknya tersedia sedekat mungkin dengan petani, dengan harga yang ajar serta dalam jumlah, jenis dan aktu yang tepat. Diperlukan kemudahan, koordinasi dan kontrol yang baik agar semua instansi yang terkait dapat berperan se6ara nyata, termasuk penyediaan in7ormasi tentang kebutuhan pasar. %. 5eknologi budi daya anjuran (menggunakan tegakan hidup), yaitu budi daya lada yang e7isien, ramah lingkungan dan berkelanjutan, perlu disosialisasikan melalui buku petunjuk praktis, radio, televisi, penyuluhan disertai dengan kebun per6ontohan (visitor plot) untuk memper6epat trans7er teknologi. Integrasi usaha tani lada dengan tanaman semusim dan ternak
(termasuk hijauan pakan ternak) perlu didorong untuk mengurangi risiko ketidakpastian pendapatan. 4. 5eknologi pengolahan hasil yang dianjurkan perlu segera diterapkan disertai diversi7ikasi produk-produkn setengah jadi dan produk siap pakai untuk meraih nilai tambah. Pengolahan lada hitam dan lada putih harus higienis agar mampu bersaing di pasar bebas. Pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan in7ormasi pasar dibutuhkan agar produk yang dihasilkan tidak mengalami permasalahan dalam pemasaran (aubin %!!4). . Perlu ada kesamaan visi dari lembaga-lembaga yang terlibat dalam agribisnis lada sehingga ada keterkaitan antara lembaga-lembaga di sektor hulu dengan di sektor hilir. erja sama yang sinergis antara petani (9PLI) dengan pengusaha (9CLI) dan Pemda sebagai 7asilitator dalam penjualan lada sangat diperlukan. +. Perdagangan lada di pasar internasional hendaknya dikendalikan. 1emua negara-negara penghasil lada diupayakan bergabung dalam IP, agar perdagangan di pasar internasional dapat terkendali melalui penetapan harga ekspor terendah. 3. Perlu sikap yang tegas dari IP terhadap negara-negara penghasil lada bukan anggota IP yang menga6aukan perdagangan lada di tingkat internasional, misalnya tidak diperkenankan mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh IP serta menutup akses in7ormasi tentang perladaan. $. 9CLI perlu menjajaki kemungkinan ekspor lada ke negara-negara konsumen baru seperti 97rika 1elatan, 9rab 1audi, >esir, dan unani. &.' Km!## Kandn$an Bahan U7ama
andungan gi8i lada antara lain 8at besi (Ee), vitamin , dan mangan. Lada juga mengandung 8at-8at piperin, piperidin, pati. protein. lemak, asam-piperat, 6havisin dan minyak terbang (7elanden, kariolilen, terpen-terpen). >empunyai si7at kimia pedas dan beraroma sangat khas. Lada mengandung beberapa jenis 8at yang
sangat berman7aat bagi manusia. Beberapa jenis 8at tersebut ada yang jarang ditemui pada buah ataupun umbi tanaman lain, yakni eteris, resin dan alkaloid (piperin). Cteris adalah sejenis minyak yang dapat memberikan aroma sedap dan rasa enak bila digunakan sebagai bumbu masakan. Fesin adalah 8at yang dapat memberikan aroma harum dan khas bila dipakai sebagai bumbu atau par7um. 1edangkan alkaloid (piperin) adalah sejenis 8at yang dapat disamakan dengan nikotin, are6oline dan 6oni6ine yang akan berdampak negati7 jika dikonsumsi se6ara berlebihan. &.= Tekn#k Bd#da2a Tanaman Lada ( Piper nigrum L.)
5anaman meri6a termasuk tanaman memanjat yang mempunyai dua sulur yaitu sulur panjat dan sulur 6abang buah. Bilai di gunakan sebagai bibit, sulur panjat akan menghasilkan tanaman yang punya si7at memanjat atau yang biasanya d/i kenal lada panjat. 1edangkan sulur 6abang buah akan menghasilkan tanaman yang tidak memanjat atau lada perdu. Lada perdu bias di peroleh dengan perbanyakan vegetait7 daru sulur 6abang buah. 1e6ara umum teknik budidaya unuk tanaman Lada (Piper nigrum L.) adalah sebagai berikut ; #. syarat pertumbuhan •
•
Iklim - urah hujan %.!!!-4.!!! mm=th. - ukup sinar matahari (#! jam sehari). - 1uhu udara %!! 4 !. - elembaban udara +!" #!!" lengas nisbi dan optimal antara 3!" !" F*. - 5erlindung dari tiupan angin yang terlalu ken6ang. >edia tanam (tanah) - 1ubur dan kaya bahan organi6 - 5idak tergenang atau terlalu kering - p* tanah +,+-$,!
-
Harna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateriti6, Latosol dan 0tisol. andungan humus tanah sedalam #-%,+ m. elerengan=kemiringan lahan maksimal J 4!!. etinggian tempat 4!!-#.#!! m dpl.
%. pedoman teknis budidaya •
•
Pembibitan - 5erjamin kemurnian jenis bibitnya - Berasal dari pohon induk yang sehat - Bebas dari hama dan penyakit - Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur #! bulan-4 tahun (ebutuhan bibit J %.!!! bibit tanaman perhektar) Pengolahan >edia 5anam - angkul #, pembalikan tanah sedalam %!-4! 6m. - 5aburkan kapur pertanian dan diamkan 4- minggu. Dosis kapur pertanian ;
•
-
Pasir dan Lempung berpasir; p* 5anah 4,+ ke ,+ K !,3 ton=ha< p* 5anah ,+
-
ke +,+ K !,3 ton=ha< p* 5anah ke 3,+ K !,/ ton=ha. Lempung; p* 5anah 4,+ ke ,+ K !,3 ton=ha< p* 5anah ,+ ke +,+ K #,$
-
ton=ha< p* 5anah ke 3,+ K !,/ ton=ha. Lempung Berdebu; p* 5anah 4,+ ke ,+ K !,3 ton=ha< p* 5anah ,+ ke +,+ K
-
%,3 ton=ha< p* 5anah ke 3,+ K 4,% ton=ha. Lempung Liat; p* 5anah 4,+ ke ,+ K !,3 ton=ha< p* 5anah ,+ ke +,+ K 4,
ton=ha< p* 5anah ke 3,+ K ,% ton=ha. - angkul %, haluskan dan ratakan tanah 5eknik Penanaman - 1istem penanaman adalah monokultur (jarak tanam %m %m). 5etapi juga bisa ditanam dengan tanaman lain. - Lubang tanam dibuat limas ukuran atas ! 6m 4+ 6m, baah ! 6m #+ 6m dan kedalaman +! 6m.
-
Biarkan lubang tanam #!-#+ hari barulah bibit ditanam. Haktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim
-
kemarau kemusim hujan, pukul 3.4! pagi atau #3.4!-#.!! sore. ara penanaman ; menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat kebaah, sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat)
-
menghadap keatas. 5aburkan pupuk kandang !,$+-#!! gram=tanaman yang sudah di6ampur
:950F9L @LI'. - 5utup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas yang sudah di6ampur pupuk
dasar
; :P
%!
gram=tanaman. 0ntuk
tanah
kurang
subur
ditambahkan #! gram urea, $ gram 1P 43 dan + gram l per tanaman. 1egera setelah ditutup, disiram 10PCF:919 ; #.
9lternati7 # ; !,+ sendok makan= + lt air per tanaman. %. 9lternati7 % ; # botol 10PCF :919 dien6erkan dalam % liter (%!!! ml) air dijadikan larutan induk. emudian setiap # liter air diberi %! ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
-
•
Pemberian 10PCF:919 selanjutnya dapat diberikan setiap 4 bulan sekali.
Pemeliharaan 5anaman - Pengikatan 1ulur Panjat Panjatkan pada tiang panjat menggunakan tali. Ikatkan dengan dipilin dan dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah melekat pada tiang panjat. - Penyiangan dan Pembumbunan penyiangan setiap %-4 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
- Perempalan Perempalan atau pemangkasan dilakukan pada ;
#. Batang, dahan, ranting yang tidak produkti7, atau terserang hama dan penyakit. %. Pu6uk=batang, karena tidak memiliki dahan yang produkti7 4. Batang yang sudah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali. - Pemupukan 1usulan Penyemprotan P' :919 (-+ tutup) atau P' :919 (4- tutup) M *'F>':I
(#
tutup)
per
tangki
setiap
4
minggu
sekali.
Pupuk makro diberikan sebagai berikut ; 0mu r (bln) 4- -+ +-3 3-#$
0rea 4+ 4+ 4+ 4+
Pupuk makro (gram=pohon) 1P 43 l #+ %! %! %+ %+ 4! 4! 4+
- Pengairan dan Penyiraman pada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada musim hujan tidak boleh tergenang. - Pemberian >ulsa 0sia 4-+ bulan, beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan ataupun alang-alang. - Penggunaan 5ajar ( 9jir) 1ebaiknya gunakan tajar mati dari bahan kayu. Pangkal tajar dirun6ingkan, bagian ujung dibuat 6abang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya •
telah melebihi tinggi tajar. Panjang tajar %,+-4 m. *ama dan Penyakit - *ama #. *ama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis) 6iri; berarna hitam, ukuran 4-+ mm. 1erangga deasa lebih suka menyerang bunga, pu6uk daun dan 6abang-6abang muda. 9kibat lain bila :im7anya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan 6abang tanaman. Pengendalian; memotong 6abang batang< penyemprotan PC15':9.
%. *ama bunga iri; 1erangga deasa berarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan pada punggungnya, ukuran panjang tubuh ,+ mm dan lebar 4 mm. @ejala; serangga deasa=nim7anya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar # bulan. Pengendalian; penyemprotan PC15':9, serta dapat juga dilakukan pemotongan pada tandan bunga. 4. *ama buah iri; serangga berarna hijau ke6oklatan, nim7anya tidak bersayap, berarna bening dan empat kali ganti kulit. 1erangga deasa atau nim7anya menyerang buah sehingga isi buah kosong. 5elurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah, siklus hidupnya sekitar 3 bulan. Pengendalian; musnahkan telur dipermukaan daun, 6abang, dan yang ada pada tandan buah. @unakan PC15':9. - Penyakit #. Penyakit busuk pangkal batang (BPP) Penyebab; jamur Phytopthora Palmivora &ar Piperis. @ejala; aal serangan sulit diketahui. Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis 6oklat kehitaman dibaah kulit batang. Daun berubah arna menjadi layu (berarna kuning). Pen6egahan ; penanaman jenis lada tahan penyakit BPB. Pemberian :atural @lio sebelum dan sesudah tanam. %. Penyakit kuning Penyebab; tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan 6a6ing halus (:ematoda) Fadhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti *eterodera 1P, > in6ognita dan Fotylen6hus 1imilis. @ejala; menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berarna hitam. epat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya in7eksi dan kesuburan tanaman. Pengendalian; Pemberian
pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang, pemberian •
:atural @lio sebelum dan sesudah tanam. Panen Panen pertama umur tiga tahun atau kurang. iri-6iri; tangkainya berubah agak kuning dan sudah ada buah yang masak (berarna kuning atau merah). Panen di lakukan dengan 6ara memetik buah bagian baah hingga buah bagian atas, dengan mematahkan persendian tangkai buah yang ada diketiak dahan. Periode panen sesuai iklim setempat, jenis lada yang ditanam dan intensitas pemeliharaan.
&. Pen$lahan Ha#l Lada ( Piper nigrum L.) disebut sabagai raja dalam kelompok rempah ( King of
Spices), karena merupakan komoditas yang paling banyak diperdagangkan.Produksi
lada Indonesia pada tahun %!! men6apai #.33% ton. Daerah yang merupakan sentra produksi lada di Indonesia adalah Bangka dan Lampung dan pada beberapa tahun terakhir ini telah dikembangkan se6ara intensi7 di alimantan 5imur dan 1ulaesi 5enggara. Bangka menghasilkan lada putih sedangkan Lampung lada hitam. Di tingkat dunia lada dari Provinsi Lampung dikenal dengan nama Lampung Black Pepper sedangkan dari Provinsi Bangka dikenal dengan Muntok White Pepper .
Produksi lada di Indonesia dapat dikelompokkan kedalam dua jenis yaitu lada hitam dan lada putih. Lada hitam adalah lada yang dikeringkan bersama kulitnya (tanpa pengupasan), sedangkan lada putih adalah lada yang dikeringkan setelah melalui proses perendaman dan pengupasan.
Penan$anan Pa-a Panen Lada P7#h
A. Panen dan Penanganan Bahan
#. 0ntuk lada putih, hanya buah lada yang telah matang yang dapat dipanen yang ditandai dengan satu atau dua buah biji lada yang telah berubah arna menjadi kemerahan. %. Buah harus dipetik se6ara selekti7, dan panen harus dilakukan sesering mungkin selama musim panen. Dengan seringnya dilakukan pemetikan selama musim panen, dapat diharapkan buah lada yang di petik menjadi seragam. Bila pemetikan lada hanya dilakukan satu atau dua kali selama musim panen, kemungkinan buah yang tidak matang atau terlalu tua akan ikut terbaa. 4. Buah lada yang telah jatuh ke tanah harus diambil se6ara terpisah dan tidak boleh di6ampur dengan buah lada yang berasal dari pohon. Buah lada yang jatuh ke tanah harus diproses se6ara terpisah untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan. . Pemetikan lada harus dilakukan dengan 6ara yang higienis =bersih, dikumpulkan dan di angkut di dalam kantong atau keranjang yang bersih untuk dibaa ketempat pemrosesan. eranjang atau kantong yang telah dipergunakan untuk menyimpan bahan kimia pertanian tidak boleh digunakan untuk mengemas buah lada. 1etiap kantong atau keranjang yang akan digunakan harus dibersihkan untuk memastikan baha kantong atau keranjang tersebut bebas dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan kontaminasi. B. Perontokan dan Pengayakan (a) Perontokan
#. Perontokan buah lada dapat dilakukan dengan mempergunakan mesin atau se6ara manual. Bila jumlah buah lada yang dirontok berjumlah 6ukup banyak,
direkomendasikan menggunakan mesin perontok yang banyak tersedia dengan berbagai tipe. %. Perontokan harus dilakukan se6ara hati-hati supaya buah lada tidak rusak selama proses ini. 4. Pastikan baha alat perontok benar-benar bersih sebelum digunakan khususnya bila alat tersebut sudah lama tidak digunakan. 9lat perontok juga harus dibersihkan sebelum dan setelah digunakan. Pada perontokan dengan mesin dianjurkan supaya buah yang dirontok langsung direndam dalam air untuk men6egah perubahan arna karena proses pen6oklatan. (b) Pengaakan
#. Buah lada yang telah dirontok harus diayak untuk memisahkan biji buah lada yang ke6il, tidak matang dan lada menir, dimana bahan-bahan tersebut dapat mempengaruhi mutu lada hitam kering. %. Pengayakan dapat dilakukan menggunakan mesin atau se6ara manual, dengan menggunakan pengayak mm mesh, dimana buah lada dapat meleati lubang pengayak tersebut, kemudian dipisahkan untuk dikeringkan ditempat yang terpisah. . Perendaman #. Perendaman dapat dilakukan dalam karung atau keranjang, dalam air yang mengalir atau kolam perendaman dan harus terendam sepenuhnya %. Perendaman yang dilakukan dalam air yang tidak mengalir, harus dilakukan penggantian air paling tidak dua hari sekali. #3 4. Pada perendaman dalam air yang mengalir harus dipastikan baha tidak ada aktivitas sehari-hari yang dilakukan dibagian hulunya
. arung harus dibalik-balik dari aktu ke aktu untuk menjamin proses perendaman yang merata +. Proses perendaman dilakukan sampai kulit lunak untuk memudahkan proses pengupasan pada pemisahan kulit dari biji. Perendaman dapat dilakukan dengan aktu yang lebih singkat kalau proses pengupasannya dilakukan dengan mesin D. Pengupasan dan Pen6u6ian Pengupasan kulit lada setelah perendaman dapat dilakukan dengan berbagai 6ara. Pengupasan dapat dilakukan dengan mesin pengupas setelah perendaman dalam aktu yang singkat=lebih pendek daripada 6ara biasa. 1elama proses perlu diperhatikan agar biji lada tidak rusak. ang paling baik pengupasan dilakukan didalam air, atau dengan air yang mengalir untuk men6egah perubahan arna esudah pengupasan, biji lada harus di6u6i dengan air yang bersih untuk menghilangkan sisasisa kulit sebelum proses pengeringan. C. Pengeringan •
Pen!emuran"Pengeringan dengan Sinar Matahari (Solar drier)
Lada sebaiknya dikeringkan dibaah sinar matahari untuk mendapatkan arna putih kekuningan, pada suatu adah bersih jauh diatas permukaan tanah. Daerah tempat pengeringan harus diberi pagar atau terlindung dari hama atau binatang peliharaan. Pastikan baha lada 6ukup kering, untuk men6egah kerusakan yang disebabkan oleh jamur atau bahan-bahan kontaminan lainnya, khususnya bila tidak ada panas atau sinar matahari. Pengeringan dapat juga dilakukan dengan pengering rumah ka6a=platik menggunakan sinar matahari sebagai sumber panas untuk memper6epat proses pengeringan dan melindungi biji lada dari debu dan banda-benda kontaminan lainnya tanpa penambahan biaya yang nyata, ke6uali investasi pembangunan.
•
Pengeringan dengan mesin pengering.
Buah lada dapat dikeringkan dengan menggunakan alat pengering pada temperature diba#ah $%&' , untuk men6egah kehilangan minyak atsiri. Dilakukan di
lingkungan yang bersih, bebas dari kontak dengan debu, kotoran, binatang peliharaan dan=atau sumber-sumber lain yang dapat menyebabkan kontaminasi. Lada putih harus dikeringkan sampai dengan kadar air dibaah #%" bila lada tersebut akan disimpan. •
Pengeringan dengan sinar matabari (Solar drier)
Pengeringan dengan alat yang menggunakan sinar matahari sebagai sumber panas dapat digunakan untuk memper6epat proses pengeringan dan melindungi biji lada dari debu dan banda-benda kontaminan lainnya tanpa penambahan biaya yang nyata. •
Pengeringan dengan menggunakan bahan bakar padat
Pengeringan dengan alat yang menggunakan potongan kayu, limbah kelapa dan limbah kebun lainnya sebagai bahan bakar dapat digunakan untuk memper6epat proses pengeringan dan men6egah terjadinya kontaminasi. Perlu diperhatikan temperatur tidak lebih dari 3!N dan tidak ada kontaminasi dari asap. C. Pembubukan Dalam pembuatan bubuk lada, bahan yang digunakan adalah pala kering sempurna (kadar air sekitar -#! "). Bahan tersebut kemudian digiling halus dengan ukuran, sekitar +!-3! mesh dan dikemas dalam adah yang kering.
E. Pembersihan, Pengemasan dan Penyimpanan. (a) Pembersihan #. Biji lada putih yang telah kering, harus dihembus, dipilih dan dibersihkan untuk memisahkan kulit, tangkai buah atau benda asing lainnya. %. Haktu membersihkan lada putih, harus diperhatikan semua perkakas dan peralatan yang dipergunakan harus bersih dan bebas dari sumber-sumber yang mungkin menimbulkan kontaminasi. 4. Biji lada dapat dihembus dengan mengalirkan angin untuk menghilangkan sisa kulit lada atau debu dan diayak untuk menghilangkan sisa-sisa daun dan tangkai buah lada, maupun biji lada yang ke6il dan biji lada yang pe6ah. (b) Pengemasan #. Lada kering yang sudah bersih harus dikemas dalam kantong yang bersih dan kering atau kemasan lain yang 6o6ok untuk penyimpanan dan pengangkutan. %. *arus benar-benar diperhatikan baha lada tidak terkontaminasi karena penggunaan kantong yang sebelumnya telah dipergunakan untuk pupuk, bahan kimia pertanian atau bahan-bahan lainnya. 4. antong harus benar-benar bersih dan bila perlu dilakukan pemeriksaan se6ara seksama untuk memastikan baha kantong tersebut bebas dari debu atau benda-benda asing. . Lada yang sudah 6ukup kering, (kadar air dibaah #%") dapat dikemas didalam kantong yang dilapisi polythene untuk men6egah penyerapan air.
(6) Penyimpanan. #. # Lada harus disimpan di tempat yang bersih, kering, dengan ventilasi udara yang 6ukup, diatas bale-bale atau lantai yang di tinggikan, ditempat yang bebas dari hama seperti tikus dan serangga. %. Lada tidak boleh disimpan bersama dengan bahan kimia pertanian atau pupuk yang mungkin dapat menimbulkan kontaminasi. 5empat penyimpanan lada harus mempunyai ventilasi yang 6ukup tetapi bebas dari kelembaban yang tinggi. 4. Lada yang disimpan harus diperiksa se6ara berkala untuk mendeteksi adanya gejala kerusakan karena hama atau kontaminasi. •
Penan$anan Pa-a Panen Lada H#7am
Pada dasarnya, proses pengolahan buah lada untuk menghasilkan produk lada hitam adalah dengan 6ara mengeringkan dan memisahkan buah dari tangkainya tanpa menghilangkan kulit luarnya. Didalam kulit luar buah lada terdapat 8at resin yang memiliki khasiat obat dan mengandung minyak yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan par7um. 5ahap-tahap penanganan pas6a panen untuk menghasilkan lada hitam adalah sebagai berikut ; 9. Panen dan Penanganan Bahan #. 0ntuk lada hitam, hanya buah lada yang telah matang dapat dipanen, ditandai dengan satu atau dua buah lada dalam satu tangkai yang telah berubah arnanya menjadi kuning. %. Buah harus dipetik se6ara selekti7, dan panen harus dilakukan sesering mungkin selama musim panen. Dengan seringnya dilakukan pemetikan selama musim panen, dapat diharapkan buah lada yang di petik menjadi
seragam. Bila pemetikan lada hanya dilakukan satu atau dua kali selama musim panen, kemungkinan buah yang tidak matang atau terlalu tua akan ikut terbaa. 4. Buah lada yang jatuh ke tanah harus diambil se6ara terpisah dan tidak boleh di6ampur dengan buah lada yang berasal dari pohon. Buah lada yang jatuh ke tanah harus diproses se6ara terpisah untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan. . Pemetikan lada harus dilakukan dengan 6ara yang higienis =bersih, dikumpulkan dan di angkut di dalam kantong atau keranjang yang bersih untuk dibaa ketempat pemrosesan. eranjang atau kantong yang telah dipergunakan untuk menyimpan bahan kimia pertanian tidak boleh digunakan untuk mengemas buah lada. 1etiap kantong atau keranjang yang akan digunakan harus dibersihkan untuk memastikan baha kantong atau keranjang tersebut bebas dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan kontaminasi. B. Perontokan, Pen6u6ian dan Pengayakan (a) Perontokan #. Buah lada harus dirontok untuk memisahkan buah lada dengan tangkainya. %. Perontokan buah lada dapat dilakukan dengan mempergunakan mesin atau se6ara manual. Bila jumlah buah lada yang dirontok berjumlah 6ukup banyak, disarankan untuk menggunakan mesin perontok. 4. Perontokan harus dilakukan se6ara hati-hati supaya buah lada tidak rusak.
. Pastikan baha alat perontok benar-benar bersih sebelum digunakan khususnya bila alat tersebut sudah lama tidak digunakan. 9lat perontok juga harus dibersihkan setelah digunakan. (b)Pen6u6ian. #. # Buah lada yang telah dirontok harus di6u6i di dalam air yang bersih untuk menghilangkan kotoran yang menempel, serangga atau kontaminan lainnya yang mungkin ada. %. % Disarankan agar pen6u6ian buah buah lada di lakukan didalam air yang mengalir dan bersih. Bila air yang diperlukan tidak men6ukupi, supaya diperhatikan buah lada bebas dari daun, tangkai, dan kotoran lainnya. (6) Pengayakan #. Buah lada yang telah dirontok harus diayak untuk memisahkan biji buah lada yang ke6il, tidak matang dan lada menir, dimana bahan-bahan tersebut dapat mempengaruhi mutu lada hitam kering. %. Pengayakan dapat dilakukan menggunakan mesin atau se6ara manual, dengan menggunakan pengayak mm mesh, dimana buah lada dapat meleati lubang pengayak tersebut, kemudian dipisahkan untuk dikeringkan ditempat yang terpisah. . Perlakuan dalam 9ir Panas (blansir ) #. Lada yang sudah bersih di6elup antara # sampai dengan % menit di dalam air panas !! untuk mengurangi 6emaran, memudahkan pengeringan dan meningkatkan penampilan dari lada hitam kering.
%. Pen6elupan lada dapat dilakukan didalam keranjang yang terbuat dari kaat atau rotan yang di6elupkan kedalam air panas ! !. 9ir perlu diganti sesering mungkin, karena menjadi kotor setelah setiap 6elupan. D. Pengeringan #. Buah lada dikeringkan dengan alat pengering pada temperature dibaah 3!O , untuk men6egah kehilangan minyak atsiri, dilakukan di lingkungan yang bersih, bebas dari kontak dengan debu, kotoran, binatang peliharaan dan=atau sumber-sumber lain yang dapat menyebabkan kontaminasi. Lada hitam harus dikeringkan sampai dengan kadar air dibaah #%" bila lada tersebut akan disimpan. %. Penjemuran ; lada dapat dikeringkan dibaah sinar matahari, pada suatu adah bersih jauh diatas permukaan tanah. Daerah tempat pengeringan harus diberi pagar atau terlindung dari hama atau binatang peliharaan. Pastikan baha lada 6ukup kering, untuk men6egah kerusakan yang disebabkan oleh jamur atau bahan-bahan kontaminan lainnya, khususnya bila tidak ada panas atau sinar matahari. 4. Pengeringan dengan alat pengering dengan enersi sinar matabari (1olar drier) ; Pengeringan dengan alat yang menggunakan sinar matahari sebagai sumber panas dapat digunakan untuk memper6epat proses pengeringan dan melindungi biji lada dari debu dan banda-benda kontaminan lainnya tanpa penambahan biaya yang nyata. . Pengering dengan menggunakan bahan bakar padat; Pengeringan dengan alat yang menggunakan potongan kayu, limbah kelapa dan limbah kebun lainnya sebagai bahan bakar dapat digunakan untuk memper6epat proses pengeringan
dan men6egah terjadinya kontaminasi. Perlu diperhatikan temperatur tidak lebih dari 3!N dan tidak ada kontaminasi dari asap. C. Pembubukan Dalam pembuatan bubuk lada, bahan yang digunakan adalah pala kering sempurna (kadar air sekitar -#! "). Bahan tersebut kemudian digiling halus dengan ukuran, sekitar +!-3! mesh dan dikemas dalam adah yang kering. E. Pembersihan, Pengemasan dan Penyimpanan (a) Pembersihan #. Biji lada hitam yang telah kering, harus dihembus, dipilih dan dibersihkan untuk memisahkan kulit, tangkai buah atau benda asing lainnya. %. 1emua perkakas dan peralatan yang dipergunakan harus bersih dan bebas dari sumber-sumber yang mungkin menimbulkan kontaminasi. 4. Biji lada dapat dihembus dengan mengalirkan angin untuk menghilangkan sisa kulit lada atau debu dan diayak untuk menghilangkan sisa-sisa daun dan tangkai buah lada, maupun biji lada yang ke6il dan biji lada yang pe6ah. (b) Pengemasan #. Lada kering yang sudah bersih harus dikemas dalam kantong yang bersih dan kering atau kemasan lain yang 6o6ok untuk penyimpanan dan pengangkutan. %. *arus benar-benar diperhatikan baha lada tidak terkontaminasi karena penggunaan kantong yang sebelumnya telah dipergunakan untuk pupuk, bahan kimia pertanian atau bahan-bahan lainnya.
4. Lada yang sudah 6ukup kering, (kadar air dibaah #%") dapat dikemas didalam kantong yang dilapisi polietilene untuk men6egah penyerapan air. (6) Penyimpanan #. Lada harus disimpan di tempat yang bersih, kering, dengan ventilasi udara yang 6ukup, diatas bale-bale atau lantai yang di tinggikan, ditempat yang bebas dari hama seperti tikus dan serangga. %. Lada tidak boleh disimpan bersama dengan bahan kimia pertanian atau pupuk yang mungkin dapat menimbulkan kontaminasi. 5empat penyimpanan lada harus mempunyai ventilasi yang 6ukup tetapi bebas dari kelembaban yang tinggi. Lada kering yang disimpan harus diperiksa se6ara berkala untuk mendeteksi adanya gejala kerusakan karena hama atau kontaminasi.
&.Kandn$an Bahan Ak7#9 andungan imia • >inyak atsiri #-%,+" yang komposisinya antara lain; #. Dari kelompok >onoterpene hydro6arbon adalah am7ene -4-aren p-
1imen, Limonen >irsen 6is-'simen, L-Eellandren a-Eellandren b-Eellandren a-Pinen b-Pinen 1abinen, 5erpinen--ol a-5erpinen y-5erpinen dan 5erpinolen a-5hujen %. Dari kelompok 1esQuiterpene hydro6arbon adalah a-6is-bergamoten bBisabolen
b-adinen,
9-trans-bergamoten
alamen
y-adinen
B-ario7illen a-opaene a-ubeben, 9r-urkumen b-Clemen b-ubeben
b-Earnesen a-guaien a-*umulen, Iso-ario7illen y-murolen a-santalen a-1elinen b-1elinen. 4. Dari kelompok >onoterpen yang teroksigenasi adalah Borneol amphor arvakrol, is-arveol trans-arveol arvon, arvetonasetone #,-6ineol ripton a-5erpineol #-terpinen-+-ol Linalool, >irtenal >irtenol b-Pinon, P-1imene--ol Dihidrokarveol Dihidrokarvon p-1imene--metil-eter 6is-%,>entadien-%-ol 4,(/)-p->entadien-#-ol #($),%-p-mentadien-3-ol #($),%-pmentadien--ol
#,(/)-p-mentadien-+-ol
#,(/)-p-menthadien--ol
>etilkarvakrol, 5rans-sabinen hidrat #-terpinen--ol, is-p-%-menten-#-ol trans-sabinene hidrat #,#,-5rimetilsilohepta-%,-dien-3-one. . Dari kelompok Eenil ester adalah Cugenol, 1a7rol, >iristisin, >etil eugenol. +. Dari kelompok 1esQuiterpen teroksigenasi adalah +.#!(#+)-adin--ol ario7illa-4(#%),$(#+)-dien--b-ol, B-kario7illen al6ohol, ario7illa-%,$(#+)dien--b-ol, ario7illen keton, ario7illa-%,$(#+)-dien--ol, ario7illene oksida,
Cpoksi-dihidrokario7illene,
:erolidol,
1esQuisabinen
,#!,#!-
trimetil-$-metilen-bisiklo-(3,%,!) dekane--6arboksaldehid
•
1enyaa lain ; 9sam butirat ,9sam 4->etil Butirat ,9sam heksanoat ,9sam %->e-pentanoat, 9sam ben8oate, 9sam Eenil 9setat, 9sam sinamat, 9sam piperonat >e-heptanoat >e-oktanoat, %-undekanoat Piperonal, m->e-aseto7enon n-Butiro7enon, :-:onan p->e-aseto7enon, :-5ridekan Piperidin, 5inalool :erolidol, b-pinol b-Pinon, :Eormalpiperidin. 9lkaloid %-+", yang terutama terdiri dari trans-Piperin /!-/+" (beras pedas),
kandungan lainnya adalah avisin, Piperidin, Piperettin, Piperanin (!,#") ,Piperylin, Piperaestin 9, Piperolein 9, Piperolein B. 9sam lemak $" 9milum 4!-!", Lignan b-metil proline. Piperin berasa pedas, rasa pedas ini masih dapat terasa hingga pada pengen6eran.
avisin merupakan kandungan yang bertanggung jaab terhadap rasa pedas, dia merupakan isomer basa dari piperin, #$*#/:'4, berupa kristal kuning dengan jarak lebur antara #%/-#4!'. 1ementara piperin sedikit larut dalam air, larut dalam #+ bagian alkohol atau 43 eter. Bila dike6ap mula-mula tidak berasa, lama-lama terasa tajam menggigit. 9pabila Piperin dihidrolisis akan terurai menjadi Piperidin dan asam piperat. Piperidin adalah 6airan mudah menguap, larut dalam alkohol atau air, ia merupakan *eksahidropiridin, +*##:. Dalam #!! gram buah Piper nigrum dilaporkan mengandung ;
&.&
Pemaa%an Pe%da$an$an Lada ( Piper Nigrum L.) Fantai pemasaran perdagangan lada 6ukup e7isien. Lada merupakan komoditas
andalan ekspor tradisional bagi Indonesia, merupakan produk tertua dan terpenting yang diperdagangkan di dunia (Hahid dan 1uparman #/3). *arga lada dalam negeri selama tahun #//!-%!!! meningkat tajam. Pada tahun #//, harga lada putih men6apai Fp3!.!!!=kg padahal tahun #//+-#//3 hanya Fp#+.!!!=kg. *arga lada hitam pada tahun #// men6apai Fp4+.!!!=kg, dibandingkan tahun #//+-#//3 yang hanya Fp#!.!!!=kg (Direktorat Aenderal Bina Produksi Perkebunan %!!%). Peningkatan harga
ini
terutama
dipi6u
oleh
kenaikan
nilai tukar dolar terhadap rupiah. Pada tahun %!!#, harga lada 6enderung menurun.
Pada tahun %!!%, harga lada putih di tingkat petani berkisar antara Fp#+.!!!Fp%!.!!!=kg, dan harga lada hitam Fp#!.!!!-Fp#%.!!!=kg. Penurunan harga lada dalam negeri tersebut merupakan re7leksi dari turunnya harga lada di pasar internasional, yaitu untuk lada putih turun dari 1in 2#.#4,$ menjadi 1in 234,$!=#!! kg dan untuk lada hitam dari 1in 243%,+! menjadi 1in 2%$!=#!! kg (Direktorat Aenderal Bina Produksi Perkebunan %!!%<%!!4). Pada tahun %!!, produksi lada Indonesia men6apai /.4$# ton (Direktorat Aenderal Bina Produksi Perkebunan %!!3) atau menduduki urutan kedua dunia setelah &ietnam dengan produksi #!+.!!! ton (9sosiasi Cksportir ada Indonesia %!!< International Pepper ommunity %!!). Luas areal dan produksi lada selama tahun %!!!-%!!+ 6enderung meningkat, yaitu dari #+!.+4# ha pada tahun %!!! menjadi %##.$%/ ha pada tahun %!!+, dan produksi dari 3/.!$ ton pada tahun %!!! menjadi //.#4/ ton pada tahun %!!+ (Direktorat Aenderal Bina Produksi Perkebunan %!!3). :amun, ekspor 6enderung menurun rata-rata /,3!"=tahun (Direktorat Aenderal Bina Produksi Perkebunan %!!3). 5otal ekspor lada dari negara-negara produsen pada tahun %!! men6apai %4!.3%+ ton. Dari total ekspor tersebut, Indonesia mengekspor +.$3! ton atau sekitar #/,!". Dilihat dari volume ekspor, masih terbuka peluang yang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor lada. Devisa negara dari ekspor lada sekitar 012/,+33 juta (International Pepper ommunity %!!+). Di pasar internasional, lada Indonesia mempunyai kekuatan dan daya jual tersendiri karena 6ita rasanya yang khas. Lada Indonesia dikenal dengan nama >untok hite pepper untuk lada putih dan Lampong bla6k pepper untuk lada hitam
(uhono %!!+). 1ebagian besar (//") pertanaman lada diusahakan dalam bentuk perkebunan.
BAB III KE4IMPULAN
Dari hasil pembahasan di atas, maka dapat di simpulkan beberapa hal anatar lain ; #. 5anaman lada ( Piper nigrum L) merupakan rempah-rempah yang terpenting dan tertua di dunia. 5umbuhan lada adalah tumbuhan merambat dan memiliki daun tunggal berbentuk bulat telur berarna hijau pu6at dan buram dengan ujung run6ing yang tersebar dengan batang yang berbuku-buku. Bunga lada tersusun dalam bentuk bunga majemuk dan berkelamin tunggal tanpa memiliki hiasan bunga. 1edangkan buah lada berbentuk bulat dengan biji yang keras namun memiliki kulit buah yang lunak. %. Aenis-jenis lada adalah lada hitam, lada putih, lada hijau, dan lada merah. :amun, yang popular atau yang terkenal sampai ke pasar internasional adalah jenis lada putih dan lada hitam. 4. >an7aat lada sangat banyak. >an7aat utama lada sebagai rempah-rempah yang popular di masyarakat karena memiliki aroma yang khas dan tajam.
1elain itu, di gunakan sebagai bahan obat-obatan, minuman penghangat tubuh, dan juga di gunkan dalam bidang kosmetik sebagai bahan pembuatan par7um. . Indonesia pernah menjadi pengekspor lada terbesar di dunia. :amun, pada tahun %!!+ di geser oleh vietaam. hal tersebut di karenakan produkti7itas dalam negri yang menurun. >aka dari itu pemerintah sangat menganjurkan para petani lada untuk mengingkatkan kualitas serta kuantitas hasil produksinya.
DA0TAR PU4TAKA
9sosiasi Cksportir Lada Indonesia. %!!. Indonesian ountry Paper 7or the 4+th Pepper Cporters >eeting, ogyakarta, Indonesia, %$ 1eptember %!!, International Pepper ommunity, Aakarta. Bunasor. #//! . Aaringan erja 1ama 9ntar 1ubsistem dalam Pengembangan 1istem 9gribisnis *ortikultura. >akalah pada Latihan >etodologi dan >anajemen Penelitian dan Pengembangan Pola 0saha 5ani *ortikultura. %! hlm. Dhalimi, 9., >. 1yakir, dan 9. Hahyudi. #//3. Pola tanam lada. >onogra7 5anaman Lada. Balai Penelitian 5anaman Fempah dan 'bat, Bogor. hlm. $3-$/. Direktorat Aenderal Bina Produksi Perkebunan. %!!%. 1tatistik Perkebunan Indonesia. Lada. Direktorat Aenderal Bina Produksi Perkebunan, Aakarta. hlm. ##-4#. International Pepper ommunity. %!!. Feport o7 4+th Pepper Cporters >eeting, ogyakarta, Indonesia, %$ 1eptember %!!, pp. IP, Aakarta. emala, 1. #//3. Prospek dan pengusahaan lada. >onogra7 5anaman Lada. Balai Penelitian 5anaman Fempah dan 'bat, Bogor. hlm. #%-#$.