BAB I PENDAHULUAN Saat ini teknologi di dalam eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi telah berkembang dengan pesat. Hal tersebut sangat diperlukan mengingat harga minyak dan gas bumi yang semakin meningkat sehingga perlu dilakukan eksplorasi e ksplorasi terhadap sumur minyak baru maupun peningkatan produksi terhadap sumur minyak yang telah ada sebelumnya. Sebelum Sebelum dilakukan dilakukan pengeboran pengeboran kita harus melakukan melakukan evaluasi evaluasi formasi formasi untuk mengetahui karakteristik formasi batuan yang akan di bor. Berbagai macam macam metode metode diguna digunakan kan untuk untuk menget mengetahu ahuii karakt karakteri eristik stik formas formasii baik baik melalui melalui analisis analisis batu inti, analisis analisis cutting, cutting, maupun maupun analisis analisis data well logging. logging. Analisis Analisis well logging saat ini banyak digunakan digunakan karena biayanya biayanya yang relatif lebih murah dan kualitas datanya yang akurat. Ada beberapa macam metode untuk untuk memper memperole oleh h data data log yaitu yaitu salah salah satunya satunya Loggi Logging ng While While rillin rilling g !LW !LW"" dan dan ada ada #uga #uga untu untuk k $easu $easure reme ment nt Whil Whilee ril rillin ling g !$W !$W"" yang yang berperan penting untuk menghantarkan menghantarkan data hasil perhitungan alat%alat logging !LW". !LW". &ntuk &ntuk itu perlu dilakukan pembahasan mengenai 'Logging 'Logging While rilling !LW" dan $easurement While rilling !$W"(. Adapun tu#uan dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk men#elaskan pengertian Logging While rilling !LW. !LW. &ntuk men#elaskan perhitungan dalam teknologi LW. &tuk &tuk men#el men#elask askan an keungg keunggula ulan n dan kelema kelemahan han LW. &ntuk &ntuk men#el men#elask askan an pengertian dan cara ker#a Measurement While Drilling !$W !$W". ". an an memberikan pen#elasan lengkap tentang sistem telemetri di dalam pemboran.
1
2
BAB II TEORI DASAR 2.1 Logging While While Drilling (LWD) (LWD) 2.1.1 2.1.1 Pengerti Pengertian an Logging Logging While Drilling Drilling Logging while drilling !LW" merupakan suatu metode pengambilan data
log dimana logging dilakukan bersamaan dengan pemboran !Harsono,)**+". Hal ini dikarenakan alat logging tersebut ditempatkan di dalam drill collar. ada LW, LW, pengukuran pengukuran dilakukan dilakukan secara real time oleh measurement measurement while drilling !Harsono,)**+". Alat LW terdiri dari tiga bagian yaitu- sensor logging bawah lubang bor, sebuah sistem transmisi data, dan sebuah penghubung permukaan. Sensor logging logging ditempatkan ditempatkan di belakang drill bit, tepatnya pada drill collars collars !lengan !lengan yang berfungsi memperkuat drill string" dan aktif selama pemboran dilakukan !Bateman,)*/". Sinyal kemudian dikirim ke permukaan dalam format digital melalui pulse telemetry melewati lumpur pemboran dan kemudian ditangkap oleh receiver yang ada di permukaan !Harsono,)**+". Sinyal tersebut lalu dikonversi dan log tetap bergerak dengan pelan selama proses pemboran. Logging Logging berlangsung berlangsung sangat lama sesudah sesudah pemboran pemboran dari beberapa beberapa menit hingga beberapa #am tergantung pada kecepatan pemboran dan #arak antara bit dengan sensor di bawah lubang bor bor !Harsono,)**+". Layanan yang saat ini disediakan oleh perusahaan penyedia #asa LW meliputi gamma ray, resistivity, densitas, neutron, survei lan#utan !misalnya sonik". 0ipe log tersebut sama !tapi tidak identik" dengan log se#enis yang
3
digunakan pada wireline logging. Secara umum, log LW dapat digunakan sama baiknya dengan log wireline logging dan dapat diinterpretasikan dengan cara yang sama pula !arling,122/". $eskipun demikian, karakteristik pembacaan dan kualitas data kedua log tersebut sedikit berbeda.
a!"ar #on$e% LWD 2.1.2 Perhit&ngan 'ang Di$eiaan LWD 0eknologi LW sebenarnya dikembangkan
secara
sebagian
atau
keseluruhan untuk menggantikan wireline logging sehingga umumnya perhitungan yang tersedia pada LW sama dengan wireline logging. Beberapa perhitungan hanya didapatkan pada LW, berikut adalah daftar dari perhitungan yang tersedia pada teknologi LW 3atural 4amma 5ay !45" 0otal 4amma 5ay Spectral 4amma 5ay A6imuthal 4amma 5ay 4amma ray close to drill bit. ensity and hotoelectric 7nde8 3eutron orosity Borehole 9aliper
4
<ra sonic a6imuthal caliper. ensity 9aliper 5esistivity !ohm%m" Attenuation and phase shift resistivities at different transmitter
spacings and fre:uencies. 5esistivity at the drill bit. eep directional resistivities
Sonic
9ompressional Slowness!;tc" Shear Slowness !;ts" Borehole 7mages ensity Borehole 7mage 5esistivity Borehole 7mage
Peralatan LWD Ele*tro!agneti*+,a-e re$i$ti-it' (EWR) resistansi gelombang elektromagnetik atau Electromagnetic-wave resistivity
!>W5" telah men#adi Alat standar logging while drilling !LW". Si$te! %eng&&ran re$i$ti-ita$ 0u#uan utama dari sistem pengukuran resistivitas adalah untuk mendapatkan
nilai true resistivity formation !5t" dan untuk mengukur kedalaman invasi filtrat cairan pemboran ke dalam formasi. arameter kritis dalam pengukuran sedangkan pengukuran pengeboran !$W" adalah waktu pemaparan formasi atau formation e8posure time !<>0", perbedaan waktu antara kondisi kritis dan sensor penguat yang mengukur formasi. Sistem $W memiliki keuntungan dalam mengukur 5t setelah <>0 yang relatif pendek, biasanya ?2 sampai ?22 menit. 7nterpretasi kesulitan terkadang dapat disebabkan oleh
5
variabel <>0, dan log harus selalu mengandung setidaknya satu kurva paparan formasi. emikian pula, kerapatan data LW bergantung pada tingkat penetrasi !5@". log berkualitas baik biasanya memiliki tanda centang di setiap lintasan untuk memberi indikasi variasi kerapatan dengan memperhatikan kedalaman. Sistem resistivitas awal menekankan perbedaan antara kurva fase dan atenuasi, dan menyarankan bahwa kurva satunya adalah kurva dalam !radius penyelidikannya" dan kurva lain adalah medium. esulitan dengan interpretasi ini dalam praktik menghasilkan pengembangan perangkat yang menghasilkan perbedaan penyelidikan kedalaman dari #arak tambahan. 7dentifikasi dan penya#ian profil invasi, terutama pada lubang horisontal, dapat menyebabkan pemahaman mekanisme reservoir yang lebih besar. Banyak aplikasi di mana log LW telah menggantikan log wireline yang ter#adi di sumur dengan sudut deviasi tinggi. 0ren ini mengarah pada penekanan pada LW untuk beberapa masalah interpretasi spesialis tertentu. LWD In&*tion tool$ &ntuk memperluas pemasaran resistivitas LW ke lingkungan oil-base mud !@B$", pengukuran propagasi tipe induksi diperkenalkan pada awal tahun )*2an. erangkat komersial pertama adalah alat resistivitas gelombang elektromagnetik
!>W5"
dari
3L
7nformation
Services
!kemudian
digabungkan dengan Sperry%Sun". 0ak lama setelah ini, Schlumberger memperkenalkan alat resistivitas ganda atau 9ompensated ual 5esistivity !95". Semua alat propagasi LW di#alankan dengan alat sinar gamma untuk estimasi litologi dan korelasi. ata log ditransmisikan secara bersamaan dengan menggunakan mud pulse telemetry. $emori downhole dan
6
baterai memungkinkan data mentah dan olahan disimpan untuk pengambilan nanti. arena 95 adalah alat sederhana yang mengukur atenuasi dan pergeseran fasa, ini digunakan untuk mendemonstrasikan konsep dasar dari pengukuran propagasi. engukuran induksi konvensional dilakukan dengan susunan koil pemancar dan penerima yang seimbang dari operasi yang beroperasi pada rentang frekuensi kilohert6 dan pengukuran elektronik. arena sulit untuk merancang #enis pengukuran ini pada drill colar berbahan ba#a dengan menggunakan teknologi pada awal tahun )*2an, pengukuran propagasi frekuensi yang lebih tinggi dianggap lebih praktis untuk LW.
engukuran caliper ultrasonik saat pengeboran dilakukan terutama untuk memperbaiki pengukuran neutron dan densitas. 9aliper transduser terdiri dari dua atau lebih tumpukan kristal pie6oelektrik yang ditempatkan di dinding drill colar. 0ransduser ini menghasilkan sinyal akustik frekuensi tinggi, yang tercermin dari permukaan di dekatnya !idealnya, dinding bor". ualitas refleksi ditentukan oleh ketidakcocokan impedansi akustik antara sinyal asli dan
sinyal
yang
dipantulkan.
Seringkali,
terdapat
kesulitan
dalam
mendapatkan pengukuran caliper di sumur dengan berat cairan pengeboran tinggi. ibandingkan dengan wireline mechanical caliper, caliper ultrasonik menyediakan pembacaan dengan resolusi yang #auh lebih tinggi. Acoustic velocity data penting untuk berbagai litologi untuk korelasi dengan informasi
7
seismic. ata tersebut berguna untuk indicator porositas di area tertentu. Shear%wave velocity dapat diukur dan digunakan untuk menghitung property mekanikal batuan. NR LWD 3uclear magnetic resonance !3$5" telah lama diterapkan di laboratorium, dan
selama beberapa
dekade
terakhir,
alat
3$5 downhole
telah
dikembangkan. Logging 3$5 adalah logging whle driling !LW". 3$5% LW menawarkan alternatif nonradioaktif untuk pengukuran porositas, alternatif 3$5 untuk wireline di sumur berisiko tinggi dan biaya tinggi, dan memungkinkan analisis fluida resolusi tinggi di thin%beds dan reservoir berlapis. Alat logging yang beroperasi di lingkungan pengeboran dirancang untuk dapat melakukan pengukuran disaat posisi drill string statis, sliding, berotasi, ditengah !terpusat" satau tidak terpusat. engukuran alat LW bersifat omnidirectional atau a6imut, tergantung pada perancangan alat. enggabungan magnetometer memungkinkan binning data ke dalam sektor a6imuthal. engukuran omnidirectional dapat dihasilkan dari data a6imuthal, namun tidak sebaliknya. $eskipun servis LW%3$5 saat ini hanya menyediakan data omnidirectional, paten telah dikeluarkan untuk alat dengan kemampuan a6imuthal.
2.1./ #e&ngg&lan an #ele!ahan LWD A. eunggulan LW $enurut arling !122/", alat LW mempunyai se#umlah keunggulan
yaituata yang didapat berupa real%time information
8
7nformasi tersebut dibutuhkan untuk membuat keputusan penting selama pemboran dilakukan seperti menentukan arah dari mata bor
atau mengatur casing. 7nformasi yang didapat tersimpan lebih aman Hal ini karena informasi tersebut disimpan di dalam sebuah memori khusus yang tetap dapat tetap diakses walaupun ter#adi gangguan pada
sumur. apat digunakan untuk melintas lintasan yang sulit LW tidak menggunakan kabel sehingga dapat digunakan untuk menempuh lintasan yang sulit di#angkau oleh wireline logging seperti pada sumur hori6ontal atau sumur bercabang banyak !high deviated
well". $enyediakan data awal apabila ter#adi hole washing%out atau invasi ata LW dapat disimpan dengan menggunakan memori yang ada pada alat dan baru dilepas ketika telah sampai ke permukaan atau ditransmisikan sebagai pulsa pada mud column secara real%time pada
• •
B.
saat pemboran berlangsung !Harsono,)**+". $emiliki kapabilitas di formasi yang keras apat melakukan logging pada banyak arah elemahan LW arling !122/" menyebutkan se#umlah kelemahan dari LW yang membuat penggunaannya men#adi terbatas yaitu $ode pemboran- ata hanya bisa ditransmisikan apabila ada lumpur
yang dipompa melewati drillstring. aya tahan baterai- tergantung pada alat yang digunakan pada string,
biasanya hanya dapat beker#a antara C2%*2 #am &kuran memori- Sebagian besar LW mempunyai ukuran memori yang terbatas hingga beberapa megabit. Apabila memorinya penuh maka data akan mulai direkam di atas data yang sudah ada
9
sebelumnya. Berdasarkan se#umlah parameter yang direkam, memori
tersebut penuh antara 12%)12 #am esalahan alat- Hal ini bisa menyebabkan data tidak dapat direkam
atau data tidak dapat ditransmisikan. ecepatan data- ata ditransmisikan tanpa kabel, hal ini membuat kecepatannya men#adi sangat lambat yaitu berkisar antara 2,/%)1 bitDs #auh dibawah wireline logging yang bisa mencapai ? $bDs.
4ambar skematik dari alat string LW dengan beberapa sensor 2.2 ea$&re!ent While Drilling (WD)
10
$W adalah proses mengambil data beberapa parameter fisik sumur sembari membor sumur dan secara real%time. $eskipun terdapat banyak #enis pengukuran yang dilakukan saat pengeboran, istilah $W mengacu pada pengukuran yang dilakukan dengan alat elektromekanik yang terletak di unit lubang bawah !BHA". ata%data yang dapat diperoleh adalah ). roperti formasi- resistivity, porosity E density !ini disebut #uga LWLogging%While%rilling". 1. Survey trayektori lubang sumur- inklinasi, a6imut E tool%face. ?. ata drilling mechanics- weight%on%bit E tor:ue%on%bit. Semua sistem $W biasanya memiliki tiga subkomponen utama). Sistem tenaga 1. Sistem telemetri ?. Sensor directional D berarah Seperangkat sensorDtransmitter/receiver yg dipasang pada $W tools !di atas drill bit" akan mengukur temperatur , pressure, inklinasi, dan sebagainya. ata tersebut lalu dikirim ke permukaan yang umumnya memakai prinsip mud%pulse telemetry !mengirim sinyal analog lewat kolom lumpur di dalam lubang sumur". ata tersebut #uga disimpan dalam memory di dalam tool utk diretrieve
nanti
di
permukaan.
i
permukaan,
ada
seperangkat
sensorDtransduser yg akan menangkap mud-pulse tersebut lalu oleh komputer dikonversi men#adi data digital, dikirim ke komputer lain untuk diolah, direcord dan ditampilkan untuk interpretasi. $eski demikian, metode telemetri mengalami kesulitan dalam menerima data downhole dalam #umlah besar, sehingga definisiDpenentuan $W diperluas untuk memasukkan data yang tersimpan dalam memori alat dan akan direcover saat alat dikembalikan ke permukaan 9ara telemetry lainnya adalah memakai kabel wireline.
11
elebihan utama $W adalah operator dapat mengetahui berbagai properti sumur dan formasi secara real%time pada saat drilling.
4ambar $W 0ools
12
media dan sumber telemetri yang berbeda%beda. Sistem ini adalah sistem terbaik yang bisa digunakan untuk menyampaikan informasi dari dalam sumur bor ke komputer yang berada di permukaan. Mud-pulse telemetry merupakan metode standar dalam $W komersial dan sistem LW. Sistem akustik yang mentransmisikan drillpipe mengalami atenuasi kira%kira )/2 dB per )222 m dalam cairan pengeboran. Beberapa upaya telah dilakukan untuk membangun
drillpipe
khusus
dengan
hardwire
integral.
$eskipun
menawarkan tarif data yang sangat tinggi, metode telemetri hardwire integral memerlukan). rill pipe khusus yang mahal 1. enanganan spesial
13
?. 5atusan sambungan listrik yang semuanya harus tetap dapat diandalkan dalam kondisi yang tidak ramah lingkungan !harsh" 0ransmisi elektromagnetik berfrekuensi rendah digunakan dalam sistem $W dan LW secara terbatas. adang kala digunakan saat udara atau busa digunakan
sebagai
fluida
pengeboran.
edalaman
dari
telemetri
elektromagnetik yang dapat ditransmisikan dibatasi oleh konduktivitas dan ketebalan formasi di atasnya. 5epeater atau penguat sinyal yang diposisikan dalam drillstring dapat memperpan#ang kedalaman dari mana sistem elektromagnetik dapat mentransmisikan dengan baik. erhitungan di dalam sumur bor dapat terkirim ke permukaan secara langsung melalui suatu sistem yang disebut telemetri. Alat $easurement While rilling !$W" yang ada di dalam sumur berperan penting untuk menghantarkan data hasil perhitungan alat%alat logging !LW" agar bisa diterima dan diproses di komputer di permukaan. Alat $W mengirimkan data ke permukaan dengan membuat pulsa tekanan terhadap lumpur bor yang ada di dalam pipa bor. Selan#utnya suatu sensor pulsa tekanan yang ditempatkan di pangkal pipa bor di permukaan sumur akan menerima pulsa tersebut dan merubah wu#ud energi dari tekanan men#adi energi listrik untuk dikirimkan selan#utnya ke komputer di unit logging yang kemudian dapat diter#emahkan ke dalam binari digital yang sesuai dengan kode%kode binari yang telah diprogram sebelumnya, bisa diter#emahkan ke dalam suatu data dalam bentuk bermacam%macam seperti kurva !log", numerik, dan gambar !image".
14
Setiap tipe alat $W memiliki tipe sensor penerima pulsa tekanan yang berbeda, bergantung dari #enis pulsa yang dikirimkan. ulsa ini bisa berupa pulsa negatif, pulsa positif dan pulsa berkesinambungan. Sistem ini bisa lebih dipela#ari lebih detil melalui fisika getaran dan gelombang. Begitu pula dengan media yang digunakan untuk menghantarkan pulsa tekanan tersebut !lumpur bor" #uga bisa dipela#ari lebih detil melalui termodinamika, dinamika fluida dan fisika bumi, yaitu tentang karakterisasi lumpur dan lingkungan pengeboran !berat #enis, viskositas, yield point, suhu, dan lain%lain". Alat $W bisa menghasilkan pulsa tekanan dengan adanya berputar dan berhentinya suatu alat turbin modulasi sesuai dengan program yang telah dilakukan oleh operator saat alat $W ada dipermukan. erputaran turbin modulasi ini menghasilkan bentuk pulsa tekanan tertentu pada lumpur bor dan karena sifat fisis gelombang maka pulsa ini akan ber#alar sampai energi berubah men#adi bentuk energi lainnya. Hal ini #uga berpengaruh pada kuat atau lemahnya sinyal $W yang diterima oleh sensor pulsa tekanan di permukaan. arena faktor media pen#alaran gelombang yang dihasilkan $W akan sangat berpengaruh pada hasil yang diterima oleh sensor di permukaan, disamping itu faktor%faktor lain yang menentukan kuatnya sinyal $W antara lain kedalaman pengeboran, #enis turbin modulasi, kuatnya aliran lumpur, tekanan lumpur di permukaan, dan gangguan ! noise" di media pen#alaran yang bisa berasal dari motor bor, kabel listrik, gangguann piston pompa. 0ipe
lain
dari
sistem
telemetri
adalah
pemakaian
gelombang
elektromagnetik. rinsip ker#a sistem ini tentu sama sa#a dengan prinsip ker#a
15
pulsa tekanan, tapi tentu peralatan yang dipakai berbeda, dan sistem ker#anya #uga sedikit berbeda.
16
menghilangkan suara pompa dari data mentah sinyal telemetri. frekuensi rendah dalam volume lumpur sering dihasilkan oleh motor pengeboran. edalaman dan #enis lumpur #uga mempengaruhi amplitudo dan lebar sinyal yang diterima. Secara umum, lumpur berbasis minyak !@B$" dan lumpur berbasis pseudo-oil lebih kompresibel daripada lumpur berbasis air. @leh karena itu, mereka menyebabkan kerugian sinyal terbesar. 3amun demikian, sinyal telah diambil tanpa masalah yang signifikan dari kedalaman hampir *)CC m !?2.222 kaki" dalam cairan yang dapat dikompres. Si$te! tenaga %aa %eralatan WD Sistem tenaga di $W umumnya dapat diklasifikasikan sebagai salah
satu dari dua #enis- baterai atau turbin. edua #enis sistem tenaga memiliki kelebihan dan kewa#iban yang melekat dan berkaitan. alam banyak sistem $W, kombinasi dari kedua #enis sistem tenaga ini digunakan untuk memberi tenaga pada alat $W sehingga daya tidak terganggu saat kondisi aliran fluida pengeboran intermitent atau secara berkala. Baterai dapat memberikan daya ini terpisah dari sirkulasi fluida pemboran, dan diperlukan saat logging berlangsung, saat tripping !ber#alan" masuk atau keluar dari lubang. Si$te! "aterai Baterai lithium%thionyl chloride biasa digunakan pada sistem $W
karena merupakan kombinasi yang sangat baik dari kepadatan energi tinggi dan kiner#a superior pada suhu saat $W sedang beker#a. Baterai tersebut menyediakan sumber tegangan stabil sampai mendekati akhir masa pakainya, dan tidak memerlukan peralatan elektronik yang rumit
17
untuk memenuhi pasokan. Baterai ini, bagaimanapun, telah membatasi output energi seketika, dan mungkin tidak sesuai untuk aplikasi yang membutuhkan pengosongan arus tinggi. $eskipun baterai ini aman pada suhu yang lebih rendah, #ika dipanaskan di atas )2 G 9, baterai ini dapat mengalami reaksi yang cepat, dan cepat meledak dengan kekuatan yang signifikan. Akibatnya, ada pembatasan pengiriman baterai lithium% thionyl chloride di pesawat penumpang. $eskipun baterai ini sangat efisien selama masa servisnya, baterai ini tidak dapat diisi ulang, dan pembuangannya telah diatur sesuai dengan peraturan lingkungan yang ketat.
Si$te! T&r"in
Sumber pembangkit tenaga kedua yang melimpah, tenaga turbin, menggunakan aliran fluida pengeboran yang berada di rig. 4aya rotasi ditransmisikan oleh rotor turbin ke alternator melalui poros !shaft" umum, menghasilkan arus bolak%balik tiga fasa !A9" dari frekuensi variabel. Sirkuit elektronik memperbaiki A9 men#adi arus searah yang dapat digunakan !9". 5otor turbin untuk peralatan ini harus dapat menerima berbagai macam la#u alir untuk menerima semua kondisi pemompaan lumpur yang mungkin ter#adi. emikian pula, rotor harus mampu menoleransi puing%puing dan bahan sirkulasi yang hilang atau lost circulation material !L9$" yang masuk dalam cairan pengeboran. Sen$or "erarah
18
$eskipun dalam keadaan normal, sensor directional memberikan survei yang dapat diterima, pada pengaplikasiannya terdapat ketidakpastian di bottomhole dapat merepotkan. 3amun terdapat tren terbaru untuk mengebor sumur yang lebih lama dan lebih kompleks dengan cara memusatkan perhatian pada kebutuhan
akan model
kesalahan
standar.
Sumber kesalahan
diklasifikasikan men#adi). esalahan sensor 1. 7nterferensi magnetic dari BHA !bottom Hole Assembly" ?. 0ool misalignment C. etidakpastian medan magnet Seiring dengan ketidakpastian dalam kedalaman
yang
utama
diukur,
ketidakpastian survei bottomhole merupakan salah satu penyumbang kesalahan dalam kedalaman absolut. erhatikan bahwa semua metode koreksi a6imuth real%time memerlukan data mentah untuk dikirim ke permukaan, yang memaksakan beban pada saluran telemetri.
#etahanan alat Sebagian besar alat $W dapat beroperasi terus menerus pada
suhu sampai )/2 G 9, dengan beberapa sensor tersedia dengan rating hingga )+/ G 9. 0emperatur alat $W dapat 12 G 9 lebih rendah daripada suhu formasi yang diukur dengan log wireline, karena efek pendinginan sirkulasi lumpur, sehingga suhu tertinggi yang ditemui oleh alat $W adalah yang diukur saat berlari ke dalam lubang di mana volume cairan pengeboran belum beredar untuk waktu yang lama. alam kasus tersebut, disarankan untuk memutus sirkulasi secara berkala saat berlari di lubang. $enggunakan labu ewar untuk melindungi sensor dan elektronika dari
19
suhu tinggi biasa ter#adi pada wireline, di mana waktu pemaparan downhole biasanya singkat, namun dengan menggunakan termos untuk perlindungan suhu tidak praktis di $W karena waktu pemaparan yang lama pada suhu tinggi yang harus dialami. 0ekanan di downhole area tidak terlalu berpengaruh pada sistem $W. Sebagian besar alat dirancang untuk dapat menahan tekanan hingga 12.222 psi, dengan alat khusus, diberi nilai 1/.222 psi. ombinasi dari tekanan hidrostatik dan sistem backpressure #arang mendekati batas
• • •
• •
ini. #ele"ihan WD apat mengetahui temperature di bawah permukaan apat mengetahui volume aliran lumpur apat menghitung inklinasi dan a6imuth dengan tepat !setiap ?2 feet sampai /22 feet" 0ype and severity of any vibration downhole apat mengetahui tipe Etingkat kekerasan formasi dari getaran yang terdeteksi
20
BAB III PEBAHASAN Salah satu permasalahan yang umum di#umpai dalam kegiatan pemboran adalah lemahnya analisa formasi dan lemahnya pengetahuan untuk mengetahui kondisi% kondisi yang tidak terduga di bawah permukaan bumi. Hal ini menyebabkan berbagai
efek negative
selama
kegiatan
pemboran dan tentunya dapat
menyebabkan kegiatan pemboran terhambat. Salah satu efek negative yang dapat ter#adi ialah pipa ter#epit dan kesalahan penentuan titik pemboran. ermasalahan pipa ter#epit ini senantiasa dapat diminimalisir apabila kondisi formasi batuan sudah dianalisa dengan baik selama kegiatan pemboran. Salah satu perkembangan teknologi yang berkaitan dengan penilaian formasi adalah Logging While rilling. Logging While rilling merupakan analisa formasi batuan yang dilaksanakan selama kegiatan pemboran berlangsung. ada dasarnya metode LW ini relative mirip dengan metode Wireline Logging yang mana memberikan hasil berupa data log dengan proses penganalisaan yang sama dengan data log. arameter utama yang terukur melalui teknologi ini adalah karakteristik% karakteristik dari formasi batuan meliputi
densitas batuan, tingkat porositas
batuan, resistivitas batuan, serta tekanan formasi. 0erdapat beberapa aspek yang membedakan antara LW dan Wireline Logging aspek utamanya ialah pengukuran parameter yang dilakukan untuk LW bersifat 5eal 0ime yaitu pengukuran dilakukan secara langsung pada saat proses pemboran dan untuk wireline logging pengukuran dilakukan setelah pemboran. &ntuk LW tentunya dapat digunakan untuk mengukur pada formasi% formasi yang relative sulit sekalipun hal ini dikarenakan pengukuran yang dilakukan tidak menggunakan
21
kabel melainkan melalui lumpur pemboran sebagai media penghantar informasi. i sisi lain proses penghantaran informasi dari LW cenderung lebih lambat dibandingkan Wireline Logging. Salah satu yang mendasari hal ini adalah adalah karena wireline logging menggunakan kabel sebagai media penghantar informasi. Salah satu pengaplikasian metode ini dalam kegiatan pemboran ialah kita dapat mengetahui kondisi% kondisi tekanan formasi yang mengalami perubahan secara signifikan. Hal ini bisa men#adi indikasi bahwa proses penembusan telah mencapai 6ona% 6ona yang relative menengah sehingga dapat memicu ter#adinya fenomena kick atau blow out. 0entunya hal tersebut sangat bersifat baik dan positif, terlebih fenomena blow out dapat menyebabkan kerugian yang begitu besar. Selain itu pemanfaatan metode ini dapat digunakan untuk mengetahui kondisi formasi batuan terutama #enis batuan. Apabila kita men#umpai #enis batuan shale dalam formasi batuan, terutama ialah #enis shale yang cenderung dapat
mengembang
ketika
berinteraksi
dengan
air
tentu
kita
dapat
menanggulanginya sehingga pengembangan clay tersebut dapat diminimalisir dan fenomena pipa ter#epit dapat di hindarkan. euntungan lainnya dari peralatan LW ini yaitu proses penyimpanan data yang direkam oleh alat terdapat pada bagian memori yang disimpan pada bagian bawah peralatan. Sehingga saat kegiatan pemboran berhenti, data% data mengenai parameter yang telah diukur tidak akan hilang. 3amun di sisi lainnya ini men#adi kerugian dari peralatan LW karena system penggunaan baterai yang digunakan pada rangkaian peralatan. &ntuk waktu ketahanan baterai relative bervariasi namun umumnya daya tahan baterai dapat berlangsung hingga *2 #am. @leh karena itu terdapat beberapa
22
keunggulan maupun kerugian yang bisa men#adi aspek pertimbangan untuk dapat memilih metode penganalisaan formasi baik itu Logging While rilling maupun Wireline Logging dan tentunya semuanya kembali terhadap tingkat keekonomian yang dipertimbangkan dari proses pemboran tersebut. onteks metode berikutnya adalah $easurement While rilling, dimana measurement while drilling ini senantiasa memiliki metodologi pengukuran yang relative sama dengan logging while drilling. 3amun pada dasarnya parameter terukur dari metode measurement while drilling ialah mengenai sudut inklinasi dan a6imuth. Sudut inklinasi merupakan tingkat kemiringan dari kegiatan pemboran terhadap sumbu tegak. Sedangkan a6imuth merupakan arah direktori terhadap mata angin pada kegiatan pemboran umumnya dinytakan dalam north ! utara " dan south ! selatan ". Selain itu parameter yang terukur melalui metode $W ini meliputi weight on bit atau beban pada bit serta 0or:ue on Bit yaitu torsi yang diberikan pada bit. Salah satu keunggulan metode pengukuran pada $W ini adalah pengukuran yang dilakukan secara real time. engaplikasian metode ini dalam kegiatan pemboran adalah untuk meminimalisir kesalahan pemboran yang dilakukan terutama terhadap target yang telah ditentukan pada penyusunan program. enentuan sudut inklinasi ini senantiasa bermanfaat untuk pemasangan casing pemboran dimana terdapat range tertentu yang senantiasa dapat menyebabkan casing pemboran tidak dapat dipasang karena tingkat kemiringan sudut yang terlalu tinggi.
23
>lektomagnetik penghantaran
0elemetry. informasi
$ud yang
ulse
0elemetry
menggunakan
merupakan
lumpur
metode
sebagai
media
penghantaranya, sedangkan elektromagnetik 0elemetry menggunakan komponen drillstring bawah permukaan sebagai media penghantarnya. &mumnya pada proses aplikasinya komponen peralatan measurement while drilling ini senantiasa diletakkan dalam non magnetic drill collar. 3on magnetic drill 9olar merupakan salah satu tipe dari drill collar yang dapat tahan terhadap pengaruh medan magnet di bawah permukaan bumi. Sehingga pembacaanya dapat dilakukan dengan tepat. Salah satu hal yang dapat menyebabkan kesalahan pada directional drilling ini adalah adanya kesalahan pembacaan arah untuk konteks a6imuth yang diakibatkan karena medan magnet dibawah permukaan bumi. @leh karena itu pada dasarnya kegiatan pemboran apabila dikombinasikan dengan metode $W dan LW akan memberikan banyak efek positif terutama untuk meminimalisir berbagai permasalahan pada kegiatan pemboran yang berlangsung baik itu pemboran vertical maupun pemboran directional. 3amun semua kembali terhadap masalah keekonomian yang diharapkan selama kegiatan pemboran, tentunya melalui aspek utama tersebut berbagai metode yang tersedia dapat di evaluasi dengan baik.
BAB I0 #ESIPULAN Bera$aran %a%aran !ateri !engenai Logging While Drilling an ea$&re!ent While Drilling a%at itari e$i!%&lan "ah,a
24
Logging while drilling !LW" adalah teknik untuk menyampaikan alat logging sumur kedalam dasar lubang sebagai bagian dari bottom hole
assembly !BHA". Alat LW beker#a dengan $W system untuk mengirimkan sebagian atau keseluruhan hasil perhitungan ke lokasi permukaan melalui drilling mud pulser, sementara alat LW tools masih ada didalam
sumur yang biasa disebut 5eal 0ime ata(. 0eknologi LW dikembangkan dari teknologi logging sebelumnya sebagai was developed originally as an perangkat tambahan dari teknologi $W sebelumnya untuk memenuhi atau mengganti
sebagian operasi wireline logging operation. Sistem 0elemetri adalah sistem penyampaian informasi #arak #auh melalui
media dan
sumber
telemetri yang berbeda%beda dan
merupakan sistem terbaik yang bisa digunakan untuk menyampaikan informasi dari dalam sumur bor ke komputer yang berada di permukaan.
DA3TAR PUSTA#A
http-DDen.wikipedia.orgDwikiDLoggingwhiledrilling http-DDen.wikipedia.orgDwikiD$easurementwhiledrilling 95A73IS >05@HJS79AL HA3B@@ http-DDbarkun.wordpress.comD12)1D2?D?2Daplikasi%well%logging%dalam% evaluasi%formasi%?D
25
http-DDkiosbukugema.blogspot.comD12)1D)2Dsebuah%perkenalan%terhadap%
sistem.html http-DDpetrowiki.orgD$easurementwhiledrilling!$W" http-DDpetrowiki.orgDLoggingwhiledrilling!LW"