MAKROEKONOMI “
UANG, SUKU BUNGA, DAN PENDAPATAN NASIONAL
Kelompok 8 Anggota : Bakhtiar Al Yunussy.S (135020401111035) Bagus Kurniawan (135020401111049) Fahmi Husni Mubarrok (135020407111002)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ILMU EKONOMI/KEUANGAN DAN PERBANKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
”
Pengertian uang Uang adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat umum sebagai alat tukar menukar dalam lalu lintas perekonomian. Yang dapat dipakai untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa, maupun hutang baik sekarang maupun di kemudian hari.. Uang logam dan emas juga disebut sebagai uan penuh (full bodied money) Artinya, nilai intrinsiknya (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya.
Fungsi Uang :
1. Satuan hitung (unit of accounting): accounting): uang dapat dapat memberikan harga suatu komoditas komoditas maka nilai suatu barang dapat diukur dan dibandingkan. 2. Alat transaksi (medium (medium of exchange): exchange): sebagai alat alat tukar yang harus harus diterima karena karena jaminan kepercayaan. kepercayaan. 3. Penyimpan nilai nilai (store of value): dikaitkan dengan kemampuan kemampuan uang menyimpan hasil transaksi untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang-mendatang.
Sifat Sifat Uang :
Portability, mudah dibawa
Durability, Durability, tidak t idak mudah rusak
Standartlizability, mempunyai bentuk warna dan ukuran baku
Mudah dikenali
Depository institution institut ion (lembaga keuangan) Adalah lembaga yang bergerak dan menyediakan jasa penyimpanan penyimpanan dibidang keuangan. Contohnya adalah bank.
Bank komersial Bank komersial adalah jenis bank yang menyediakan jasa seperti menerima
deposito dan memberikan pinjaman usaha & produk-produk investasi dasar. Bank komersial juga bisa mengacu pada bank atau divisi bank yang menangani deposito dan pinjaman dari perusahaan atau badan usaha besar, bukan anggota masyarakat.
Pasar uang Pasar uang (money (money market ) merupakan pertemuan demand dan supply dana
jangka pendek. Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor, hutang luar negeri.
Tujuan Pasar Uang antara lain :
Dari pihak yang membutuhkan membutuhk an dana
Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.
Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Dari pihak yang menanamkan dana
Untuk memperoleh memperoleh penghasilan penghasilan dengan tingkat tingkat suku bunga tertentu. tertentu.
Membantu pihak-pihak pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan.
Spekulasi.
Menciptakan Menciptak an deposito dengan cara melakukan pinjaman Bank
dapat
menciptakan
uang
dengan
menciptakan
deposito
bagi
nasabahnya. Jadi uang tabungan nasabah bank tersebut diputar oleh bank menjadi kredit yang kemudian dipinjamkan kepada debitur. Tabungan tersebut harus dikurangi dengan reserve requirement, kemudian sisanya menjadi aset bank yang kemudian dijadikan kredit oleh bank. Proses transaksi untuk penciptaan uang oleh bank umum perekonomian dengan menggunakan asumsi di atas dimulai dengan simpanan nasabah Z dalam bentuk Giro pada Bank A sebesar Rp. 1 juta. Untuk memenuhi ketentuan Bank Umum A menahan sebesar Rp. 50 ribu (10 % x Rp. 1 juta) sebagai cadangan. Sisanya sebesar Rp. 900 ribu yang dalam hal ini adalah loanable funds dipinjamkan kepada nasabahnya (kredit 1). Ketika 900 ribu tersebut dipinjamkan kepada nasabahnya, kemudian nasabah yang meminjam uang tadi menabungkan 900 ribu tadi ke bank, denganadanya regulasi maka bank menahan 10% dari 900 ribu tersebut sebagai cadangan di bank. Sisanya adalah 810 ribu(kredit 2) menjadi aset bank untuk dijadikan kredit dan begitu seterusnya sampai uang nasabah yang dijadikan kredit menjadi 0 rupiah. Jika dihitung uang yang menjadi aset bank sebesar 1.710.000 dari hasil penjumlahan penjumlahan kredit 1 dan kredit 2. Ketika nasabah yang z hendak mengambil depositonya sebesar 1000.000, maka 1.710.000 – 1000.000 = 710.000. 1000.000 dikembalikan kepada nasabah z, 710.000 menjadi aset milik bank.
Hal yang mempengaruhi untuk memegang uang
The price level pada saat harga barang naik maka peredaran uang akan semakin cepat karena dibutuhkan
makin banyak uang untuk membeli barang
tersebut.
The nominal interest rate Suku bunga nominal adalah suku bunga yang biasa kita lihat bank atau media cetak. Jadi jika suku bunga bank naik maka orang cenderung menyimpan uang, sebaliknya jika suku bunga turun orang akan cenderung untuk memegang uang.
Real GDP Jika ekspor suatu negara lebih besar dari pada impor maka akan menyebabkan meningkatnya GDP riil, dengan begitu nilai tukar mata uang domestika akan menguat dan suku bunga akan turun, sehingga orang akan banyak memegang uang, begitu juga sebaliknya jika impor lebih besar dari pada ekspor maka GDP riil akan turun sehingga nilai tukar mata uang domestik akan melemah, oleh karena itu bank akan menaikan suku bunga.
Permintaan Permintaa n uang Permintaan uang adalah hubungan antara jumlah uang yang diminta dan tingkat suku bunga nominal. Jadi ketika suku bunga naik maka orang lebih memilih untuk tidak memegang uang, begitu juga sebaliknya ketika suku bunga turun maka orang akan lebih memilih untuk memegang uang.
Quantity Theory of Money Theory of exchange yang dikemukakan Fisher menghubungkan pendapatan nominal dengan kuantitas uang dan kecepatan. Persamaan ini kemudian menegaskan bahwa kuantitas uang dikalikan jumlah waktu uang yang digunakan di tahun tertentu sama dengan pendapatan nominal (jumlah nominal total yang digunakan untuk membeli barang dan jasa). Dirumuskan dengan : MxV=PxY
Dimana : M = kuantitas uang (quantity (quantity of money ) P = tingkat harga ( price level ) Y = output agregat/pendapatan (agregat ( agregat output/income) output/income) V = tingkat perputaran uang
Keyne’s Liquidity Preference Theory John Maynard Keynes memberikan postulat bahwa ada tiga motif dibalik permintaan uang, yaitu : 1. Motif transaksi (transactions motive) motive) Individu diasumsikan memegang uang karena uang merupakan media pertukaran yang dapat digunakan untuk mewujudkan transaksi sehari-hari. Maka komponen transaksi dari permintaan uang proporsional terhadap permintaan uang tersebut. 2. Motif berjaga-jaga ( precautionary precautionary motive) motive) Individu memegang uang karena sebagai alat untuk menghadapi ketidakpastian di masa datang, terutama berkaitan dengan transaksi di masa dating. Maka permintaan uang untuk berjaga-jaga proporsional terhadap pendapatan. 3. Motif spekulatif (speculative motive) motive) Keynes membagi aset yang dapat digunakan menyimpan kekayaan menjadi dua kategori: uang dan obligasi. Individu ingin memegang uang dibanding obligasi apabila uang mempunyai ekspektasi pengembalian yang lebih besar. Maka ketika tingkat bunga meningkat di atas nilai normal
permintaan uang akan turun, maka permintaan uang berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga. Berdasarkan ketiga motif di atas Keynes beralasan individu ingin memegang uang dalam bentuk uang riil ( riil money balances)-kuantitas balances )-kuantitas uang dalam bentuk riil-yang berhubungan dengan pendapatan riil (Y) dan tingkat bunga ( i ). Berdasarkan liquidity preference theory, permintaan untuk uang riil berbanding terbalik dengan tingkat bunga dan berbanding lurus dengan pendapatan riil.
Penawaran uang Penawaran Uang lebih populer dinyatakan dengan istilah jumlah uang yang beredar. Dalam laporan data statistik, jumlah uang beredar biasanya dilambangkan dengan huruf M. Disini ada beberapa definisi yang berbeda mengenai jumlah uang yang beredar tergantung dari tingkat likuiditasnya. likuiditasnya. Pada umumnya uang beredar didefinisikan sebagai berikut. M1 adalah uang kertas dan logam (kartal) ditambah simpanan dalam bentuk rekening koran (uang giral/ demand deposit) M2 adalah M1 + tabungan + deposito berjangka (time deposit) pada bank-bank umum. M3 adalah M2 + tabungan + deposito berjangka pada lembaga-lembaga keuangan bukan bank. Kurva penawaran uang Kurva penawaran uang pada umumnya memiliki slope positif. Seperti halnya kurva permintaan uang, jumlah uang yang beredar juga dipengaruhi oleh tingkat bunga. Faktor-faktor yang mempengruhi pergeseran kurva penawaran uang, adalah:
Tingkat Bunga Merupakan Merupakan faktor utama utama yang mempengaruhi mempengaruhi jumlah jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Semakin tinggi tingkat bunga semakin sedikit jumlah uang yang beredar. Semakin rendah tingkat bunga, semakin banyak jumlah uang yang beredar. Jika tingkat bunga terlalu tinggi, dunia usaha akan lesu.
Tingkat Inflasi, Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan melumpuhka n perekonomian. Daya beli masyarakat menjadi rendah dan perusahaan tidak dapat menjual barang dan jasa yang ditawarkannya.
Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional Bila tingkat produksi dan pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang uang yang beredar. beredar. Dengan tujuan untuk menggairahkan menggairahkan dunia
perbankan dan dunia usaha (melalui peningkatan suku bunga dan peningkatan harga).
Nilai Tukar Rupiah Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat bunga akan naik dan nilai rupiah pun terangkat.
Keseimbangan Keseimbanga n pasar uang Kondisis perekonomian suatu Negara juga dipengaruhi oleh pasar uang. Pasar uang merupakan suatu tempat dimana terjadi transaksi keuangan. Sama halnya dengan pasar lainnya, keseimbangan akan tercapai pada saat jumlah permintaan uang di pasar sama dengan jumlah penawarannya. Dalam sistem ekonomi di luar ekonomi Islam permintaan uang dipengaruhi oleh tingkat bunga sedangkan penawaranya merupakan otoritas dari bank sentral, sehingga bentuk kurva penawarannya menjadi inelastis sempurna. Keseimbangan pasar uang, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di
pasar
merupakan
hasil
kesepakatan
antara
pembeli
(konsumen)
dan
penjual(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Suku Bunga Menurut Karl dan Fair (2001:635) suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga bunga yang diterima tiap tahun dibagi dibagi dengan jumlah jumlah pinjaman. pinjaman. Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2004:80) adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur. Tingkat bunga akan berfluktuasi sehingga berpengaruh pada keinginan masyarakat untuk meminjam uang di bank. Makin rendah suku bunga maka semakin tinggi keinginan masyarakat untuk meminjam uang di bank. Artinya, pada tingkat suku bunga rendah maka masyarakat akan lebih terdorong untuk meminjam uang di bank demi memenuhi kebutuhannya. Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004:81) adalah :
Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.
Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian.
Pemerintah Pemerinta h dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Suku bunga itu sendiri ditentukan oleh dua kekuatan, yaitu: penawaran tabungan dan permintaan investasi modal (terutama dari sektor bisnis). Bunga berbunga atau disebut juga bunga majemuk dimana nilai pokok utang akan berubah terus setiap akhir suatu periode dengan penambahan perhitungan bunga. Dalam hal ini masyarakat yang kekurangan dana mempunyai alternatif untuk meminjam dana dari bank. Begitupun sebaliknya masyarakat yang kelebihan dana akan menyimpan dana ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Masyarakat yang meminjam dana dibebankan bunga sebagai harga dana yang dipinjam. Jadi, tingkat bunga adalah harga dari pinjaman.
Pendapatan Nasional Nilai barang dan jasa yang dihasilkan oelh suatu negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun).
Konsep Pendapatan Nasional 1.
PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product) Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi produksi dan jasa jasa yang dihasilkan dihasilkan oleh perusahaan/orang perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan 2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product) PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri. Rumus GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri 3. NNP (Net National Product) NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal. Rumus : NNP = GNP – Penyusutan 4. NNI (Net National Income) NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax) Rumus : NNI = NNP – Pajak tidak langsung 5. PI (Personal Income) PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment. Rumus : PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan ) 6. DI (Disposible Income) DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya. Rumus : DI = PI – Pajak langsung
Metode Penghitungan Penghitung an Pendapatan Nasional
1.
Metode Produksi Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn)
2.
Metode Pendapatan Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode. Y=r+w+i+p
3.
Metode Pengeluaran Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun. Y = C + I + G + (X – M)
MAKROEKONOMI “
UANG, SUKU BUNGA, DAN PENDAPATAN NASIONAL
Kelompok 8 Anggota : Bakhtiar Al Yunussy.S (135020401111035) Bagus Kurniawan (135020401111049) Fahmi Husni Mubarrok (135020407111002)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ILMU EKONOMI/KEUANGAN DAN PERBANKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
”