BAB 1 PENDAHULUAN 1. SEJARAH MESIN PENDINGIN
Pada awalnya untuk pengawetan makanan digunakan es atau salju sejak 1000 tahun sebelum masehi. Pada tahun 1850 mulai dipakai mesin pendingin yang memakai kompressor dengan bahan pendingin udara. Kemudian dipakai bahan pendingin amonia, keburukannya beracun, sampai akhirnya di temukan bahan pendingin freon yang lebih aman dan digunakan sampai sekarang. Di wilayah dengan kelembaban udara yang rendah, seperti Timur Tengah, sejarah pendinginan dimulai dengan pendinginan evaporatif, yaitu dengan menggantungkan tikar basah di depan pintu yang terbuka untuk mengurangi panasnya udara dalam ruangan. Pada abad ke-15, Leonardo da Vinci telah merancang suatu mesin pendingin evaporatif ukuran besar. Konon, mesin ini dipersembahkan untuk Beatrice d’Este, istri Duke of Milan (Pita, 1981). Mesin ini mempunyai roda besar, yang diletakkan di luar istana, dan digerakkan oleh air (sekali-sekali dibantu oleh budak) dengan katup-katup yang terbuka-tutup secara otomatis untuk menarik udara ke dalam drum di tengah roda. Udara yang telah dibersihkan di dalam roda dipaksa keluar melalui pipa kecil dan dialirkan ke dalam ruangan (Gambar 1-1). Perkembangan teknik pendinginan selanjutnya masih terjadi secara tidak sengaja, yaitu penggunaan larutan air-garam untuk mendapatkan suhu yang lebih rendah. Menurut catatan Ibn Abi Usaibia, seorang penulis Arab, penggunaan
larutan air-garam ini sudah dilakukan di India sekitar abad ke-4. Garam yang digunakan pada larutan tersebut adalah potasium nitrat, sebagaimana dicatat oleh seorang dokter Italia bernama Zimara pada tahun 1530 dan dokter Spanyol bernama Blas Villafranca pada tahun 1550. Fenomena pencampuran garam pada salju untuk mendapatkan suhu lebih rendah baru dapat dijelaskan oleh Battista Porta pada tahun 1589 dan Trancredo pada tahun 1607. Teknik pendinginan mulai berkembang secara ilmiah sejak abad ke-17, dimulai dari penelitian tentang pemantulan melalui efek panas dan dingin yang dilakukan oleh Robert Boyle (1627-1691) di Inggris dan Mikhail Lomonossov (1711-1765) di Rusia. Selanjutnya, penelitian mengenai termometri yang dimulai oleh Galileo dikembangkan kembali oleh Guillaume Amontons (1663-1705) di Perancis, Isaac Newton (1642-1727) di Inggris, Daniel Fahrenheit (1686-1736) orang German yang bekerja di Inggris dan Belanda, René de Réaumur (16831757) di Perancis dan Anders Celsius (1701-1744) di Swedia. Tiga ilmuwan yang disebutkan terakhir merupakan penemu sistem skala pengukuran suhu, dan masing-masing namanya diabadikan pada sistem skala tersebut yaitu Fahrenheit, Reaumur dan Celsius. Setelah Anders Celsius menemukan termometer skala centesimal pada tahun 1742 di Swedia, disepakati bahwa sistem skala yang digunakan
pada
Sistem
Internasional
adalah
Celsius.
Pada awal abad ke-18, William Cullen (1710-1790) menemukan terjadinya penurunan suhu pada saat ethyl ether menguap. Cullen, bahkan, pada tahun 1755 berhasil mendapatkan sedikit es dengan cara menguapkan air di labu uap. Murid dan penerus Cullen, yaitu seorang Scotland yang bernama Joseph Black (1728-1799) berhasil menjelaskan pengertian panas dan suhu, sehingga sering dianggap sebagai penemu kalorimetri. Bidang ini akhirnya dikembangkan dengan sangat baik oleh para ilmuwan Perancis, seperti Pierre Simon de Laplace (1749-1827), Pierre Dulong (1785-1838), Alexis Petit (1791-1820), Nicolas Clément-Desormes (1778-1841) dan Victor Regnault (1810-1878).
2. PERKEMBANGAN MESIN PENDINGIN
Perkembangan sistem pendingin selain sistem kompresi uap dipicu oleh kemajuan yang dicapai dalam bidang termodinamika yang sangat pesat pada abad ke-19. Kemajuan ini dimulai dari penelitian mengenai mengenai gas oleh ahli fisika Inggris Boyle, disusul oleh Edme Mariotte (1620-1684), Jacques Charles (1746-1823) dan Louis Joseph Gay-Lussac (1778-1850), hingga penelitian mengenai mesin uap yang dilakukan oleh orang Skotlandia bernama James Watt (1736-1819). Ilmuwan Perancis Sadi Carnot (1796-1832) akhirnya mempublikasikan hasil karyanya yang menjadi inti Hukum Termodinamika Kedua pada tahun 1824. Berbagai penelitian mengenai teknik pendinginan sangat banyak dilakukan sebagai dampak dari kemajuan termodinamika ini. Disamping mesin pendingin sistem kompresi uap, sebagaimana dijelaskan di atas, berbagai sistem pendingin pendingin lain juga ditemukan selama abad ke-19. Salah satu diantaranya adalah sistem pendingin siklus gas yang muncul akibat penemuan ”mesin udara” siklus terbuka oleh John Gorrie (1803-1855), (1803-1855), seorang dokter Amerika.
Gorrie mematenkan penemuan tersebut setelah berhasil
mendiningkan brine ke ke suhu -7 oC pada tahun 1850 1850 dan 1851. Alexander Kirk (1830-1892) berhasil mengembangkan mesin siklus tertutup yang dapat mendinginkan hingga hingga suhu -13 oC pada tahun 1864. 1864. Mesin ini didasarkan pada motor udara panas yang dikembangkan oleh pastor Skotlandia Robert Stirling pada tahun 1837. Pada tahun 1834, Ahli fisika Perancis Jean Charles Peltier (1785-1845) menemukan bahwa aliran arus searah yang melalui jembatan dua logam dapat menyebabkan pendinginan pada salah satu logam dan pemanasan pada logam lainnya. Sampai tahun 1940-an, 1940-an, sistem termoelektrik hanya dianggap dianggap sebagai keingin-tahuan ilmiah, hingga berkembangnya pengetahuan mengenai semikonduktor.
Akan tetapi, hingga hingga sekarang penggunaan penggunaan sistem pendingin
termoelektrik secara komersial relatif sangat kecil.
Gambar 1.1 Termoelectric Cooling
Salah satu sistem pendingin yang berkembang dengan baik, disamping sistem kompresi uap, adalah sistem absorbsi. Mesin pendingin sistem absorbsi kontinyu yang pertama ditemukan pada tahun 1859 oleh seorang Perancis bernama Ferdinand Carré (1824-1900). Mesin Mesi n temuan Carré ini menggunakan air sebagai absorber dan amonia sebagai refrigeran. Sistem absorbsi tak-kontinyu tak-kontinyu sebenarnya lebih dulu dikembangkan (hasil temuan saudara Ferdinand Carré yang bernama Edmond Carré pada tahun 1866), tetapi tidak terlalu berhasil. Pada tahun 1913, seorang Jerman bernama Edmund Altenkirch berhasil mempelajari dan menjelaskan sifat termodinamik sistem ini dengan rinci. Pada tahun 1940-an, sistem absorbsi dengan litium-bromida sebagai absorber dan air sebagai refrigeran berhasil dikembangkan di Amerika, sebagai modifikasi dari sistem yang dikembangkan oleh Carré.
Sistem absorbsi litium-bromida-air ini banyak
digunakan dalam bidang pengkondisian udara.
BAB II TENTANG MESIN PENDINGIN 1. APLIKASI MESIN PENDINGIN
Refrigerasi (pendinginan) adalah suatu sistem yang mengambil panas dari suatu benda atau ruangan yang bersuhu lebih rendah dari lingkungan alamiahnya. Bangsa Romawi dan Cina mengambil es dan salju untuk digunakan sebagai penyejuk udara saat musim panas. Bangsa Mesir meletakkan
bejana
air
di
atap
rumah
pada
malam
hari
untuk
mendinginkannya. Terlihat bahwa usaha untuk mendinginkan bahan atau udara telah ada sejak dahulu. Peradaban yang maju membuat teknik pendinginan semakin berkembang. berkembang. Terdapat dua bidang pendinginan yang saling terkait dalam pendinginan yaitu bidang refrigerasi dan pengkondisian udara. Aplikasi teknik pendinginan dapat dijumpai di berbagai bidang. Di bidang industri, pengkondisian udara digunakan untuk mendapatkan suhu dan kelembaban yang nyaman bagi pekerja.
Gambar 2.1. AC untuk tranportasi Beberapa sistem dirancang untuk mendapatkan kondisi udara dimana debu hampir tidak ada (ruang steril) seperti pada industri elektronika. Industri percetakan perlu udara dengan tingkat kelembaban tertentu sehingga kertas tidak menggumpal dan tinta cepat kering. Kelembaban yang tinggi juga
dapat
perumahan
menyebabkan saat
ini
kenyamanan ruangan.
terjadinya
umum
korsleting.
menggunakan
AC
Perkantoran untuk
dan
menambah
Gambar 2.2 AC untuk Gimnaisum Di negara sub-tropis, pengkondisian juga meliputi pemanasan ruangan saat musim dingin. Keinginan manusia untuk berkendara dengan nyaman membuat sistem pendinginan juga dijumpai di mobil dan kendaran angkutan lainnya. Industri pertanian saat ini umum menggunakan sistem cold chain untuk menjaga mutu produk. Sistem pendinginan ini biasanya digunakan untuk produk yang mudah busuk dan banyak mengandung air, seperti daging, sayur dan buah. Untuk mendapatkan umur simpan yang lebih lama, pembekuan digunakan untuk membekukan produk.
Gambar 2.3. Pendinginan buah Produk yang dibekukan dapat kembali ke keadaan semula umumnya dengan perlakuan panas. Di toko-toko, bahan pertanian ini juga ditampilkan pada rak berpendingin Pendinginan juga dikenal dalam proses pengolahan makanan. Es krim, dibuat dengan membekukan susu setelah proses pasteurisasi dan pencampuran dilakukan
Gambar.2.4 Mesin Pendingin Ice Cream Produk pangan lain yang membutukan pendinginan antara lain susu, keju, jus buah. Industri roti juga menggunakan pendinginan untuk menyimpan adonan roti sehingga roti lebih cepat disajikan dan mengurangi kerugian toko roti karena adanya adonan yang tidak dibakar. Industri kimia menggunakan teknik pendinginan untuk memisahkan gas, pengembunan gas, penghilangan kalor reaksi, pemisahan zat dari campurann ya dan untuk menjaga tekanan. Teknik pendinginan juga digunakan pada bidang lainnya seperti konstruksi, pembuatan es batu, dan arena olahraga.
Gambar 2.5. Mesin Pendingin di Supermarket
Sebuah kulkas (biasa disebut "lemari es") adalah alat pendingin. Yang umum peralatan rumah tangga terdiri dari termal terisolasi kompartemen dan pompa panas -kimia atau mekanis berarti-untuk mentransfer panas dari ke lingkungan eksternal (misalnya, ruang di mana ia berada), pendinginan isi ke suhu di bawah lingkungan.
Gambar 2.6 Maesin Pendingin Kulkas Awal dari AC (air Conditioner ) sudah dimulai sejak jaman Romawi yaitu dengan membuat penampung air yang mengalir di dalam dinding rumah sehingga menurunkan suhu ruangan , tetapi saat itu hanya orang tertentu saja yang bisa karena biaya membangunnya sangatlah mahal karena membutuhkan air dan juga bangunan yang tidak biasa.
Hanya para raja dan orang kaya saja yang dapat membangunnya. Baru kemudian pada tahun 1820 ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday menemukan cara baru mendinginkan udara dengan menggunakan Gas Amonia dan pada tahun 1842 seorang dokter menemukan cara mendinginkan ruangan dirumah sakit Apalachicola yang berada di Florida Ameika Serikat. Dr.Jhon Gorrie adalah yang menemukannya dan ini adalah cikal bakal dari tehnologi AC (air conditioner) tetapi sayangnya sebelum
sempurna
beliau
sudah
meninggal
pada
tahun
1855.
Willis Haviland Carrier seorang Insinyur dari New York Amerika menyempurnakan penemuan dari Dr.Jhon Gorrie tetapi AC ini digunakan bukan untuk kepentingan atau kenyamanan manusia melainkan untuk keperluan
percetakan
dan
industri
lainnya.
Penggunaan AC untuk perumahan baru dikembangkan pada tahun 1927 dan
pertama
dipakai
disbuah
rumah
di
Mineapolis,
Minnesota.
Saat ini AC sudah digunakan disemua sektor, tidak hanya industri saja tetapi juga sudah di perkantoran dan perumahan dengan berbagai macam bentuk dari mulai yang besar hingga yang kecil.semuanya masih berfungsi sama yaitu untuk mendinginkan suhu ruangan agar orang merasa nyaman. Jika musim panas tiba, biasanya kita selalu akrab dengan yang namanya kipas
angin
atau
juga
AC
(Air
Conditioner).
Sebab, kesejukan yang ditimbulkan oleh hawa kipas dan AC memang dibutuhkan untuk meredam hawa panas yang kadang sangat menyiksa. Karena itu, berterima kasihlah kepada John Gorrie yang mencetuskan ide pembuatan AC. Sebab, dengan hawa AC yang sejuk itu, kita tak perlu merasakan penderitaan karena hawa panas yang kadang membuat tubuh serasa
lengket
akibat
keringat
yang
Gambar 2.7 Mesin Pendingin AC ruangan
menetes.
BAB III PRINSIP KERJA MESIN PENDINGIN
1. PRINSIP KERJA MESIN PENDINGIN
Mesin pendingin adalah suatu s uatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas, freezer atau AC. Namun AC fungsinya adalah sebagai penyejuk atau pendingin suhu udara dalam ruangan. Adapun proses kerjanya adalah
“ Penguapan Penguapan””.
mendapatkan penguapan diperlukan gas (udara)
Untuk
yang mencapai
temperature tertentu (panas). Setelah udara tersebut panas diubah agar kehilangan panas, sehingga terjadi penguapan. Disaat adanya penguapan, maka timbullah suhu di dalam temperature rendah (dingin). Mesin pendingin bisa bekerja dengan baik jika memiliki komponen berikut.
Gambar 3.1 Skema Cara Kerja Mesin Pendingin
a. Kompresor (pipa hisap‐tekan) Kompresor adalah suatu alat dalam mesin pendingin yang cara kerjanya dinamis atau bergerak, yakni menghisap sekaligus memompa udara sehingga terjadilahsirkulasi (perputaran) udara yang mengalir dari pipa‐ pipa pipa mesin pendingin.
Gambar 3.2 Kompresor pada mesin Pendingin
b. Kondensor (pipa pengembun) Kondensor merupakan suatu jaringan pipa yang berfungsi sebagai pengembun. Udara yang dipompakan dari kompresor akan mengalami penekanan sehingga mengalir ke pipa kondensor. Udara yang berada dalam pipa kondensor akan mengalami pengembunan. Dari sini, udara yang sudah mengembun dan menjadi zat cair akan mengalir menuju pipa evaporator.
Gambar 3.3 Kondensor Mesin Pendingin
c. Evaporator (pipa penguap) Evaporator adalah pipa yang berfungsi sebagai penguapan. Zat cair yang berasal dari pipa kondensor masuk ke evaporator lalu berubah wujud menjadi gas dingin karena mengalami penguapan. Selanjutnya udara tersebut mampu ma mpu menyerap men yerap
kondisi panas yang yang ada dalam ruangan
mesin pendingin. Selanjutnya gas yang ada dalam evaporator akan mengalir menujukompresor karena terkena tenaga hisapan. Demikian terus menerus sirkulasi udara dan perubahannya dalam rangkaian mesin pendingin.
Gambar 3.4 Evaporator Mesin Pendingin
d. Pipa Kapiler Pipa kapiler adalah suatu pipa pada mesin pendingin mempunyai
yang
diameter yang yang paling kecil jika dibandingkan dengan
pipa‐ pipa pipa lainnya. Jika pada evaporator pipanya mempunyai diameter 5/16 inci, maka untuk pipa kapiler berdiameter 0,026 atau 0,031. Kerusakan mesin pendingin biasanya banyak dijumpai pada pipa kapiler ini, kalau tidak bocor mungkin tersumbat. Pipa kapiler berfungsi untuk menurunkan tekanan dan mengatur cairan refrigerant (udara refrigerant) yang merayap dari pipa ‐ pipa pipa condenser. Namun sebelum gas refrigerant merayap kepipa kepiler ia harus melalui alat yang disebut dengan dried staint . Yakni saringan gas yang sudah terpasang oleh pabrik mesin pendingin. Fungsi dari alat ini adalah menyaring dan menyerap debu yang akan masuk ke ruang pipa berikutnya (kapiler dan evaporator). Bentuk dari alat ini ialah berupa tabung kecil dengan diameter antara 12‐15 mm, sedangkan panjangnya tak kurang dari 14 – 14 – 15 15 cm. Ada dua macam pipa kapiler yang yang mempunyai fungsi yang berbeda dalam mesin pendingin. Yaitu pipa kapiler sebagai pengubah panas (heat exchanger) dan pipa yang satunya lagi berfungsi untuk penghisap gas dari pipa evaporator. Ketika gas Freon pada pipa pengubah panas masih dalam keadaan bertekanan tinggi, namun pada saat masuk ke pipa penghisap berubah suhunya menjadi rendah. Dari pipa penghisap akan mengalir ke motor listrik atau dinamo. Demikianlah putaran gas Freon yang terus menerus disaat mesin hidup dan sebelum otomatis memutus kontak.
Gambar 3.5 Pipa Kapiler
e. Thermostat Thermostat memiliki banyak sebutan antara lain temperatur kontrol dan cool control. Apapun sebutannya, thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor secara otomatis bedasarkan batasan suhu pada setiap bagian kulkas. Bisa dikatakan, thermostat adalah saklar otomatis berdasarkan pengaturan suhu. Jika suhau evaperator sesuai dengan pengatur suhu thermostat, secara otomatis thermostat akan memutuskan listrik ke kompresor.
Gambar 3.6 Termostat pada Mesin Mesi n Pendingin
f.
Heater
Hampir keseluruan kulkas nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost dilengkapi dengan pemanas ( heater ). Pemanas berfungsi mencairkan bunga es yang terdapat di evapurator . selain s elain itu pemanas dapat mencegah terjadinya penimbunan bunga es pada bagian rak es dan rak penyimpan buah di bawah rak es.
Gambar 3.7 Heater pada Mesin Pendingin g. Fan Motor Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin . pada kulkas ada dua jenis fan
Gambar 3.8 Fan Motor pada Mesin Pendingin h. Overload motor protector Adalah komponen pengaman yang letaknya menyatu dengan terminal kompresor.
Cara
kerjanya
serupa
dengan
sekering
yang
dapat
menyambung dan memutus arus listrik. Alat ini dapat melindungi komponen kelistrikan dari kerusakan arus akibat arus yang dihasilkan kompresor melebihi arus acuan normal.
Gambar 3.9 Overload Protector pada Mesin Mes in Pendingin i.
Bahan Pendingin (Refrigerant)
Refrigerant adalah zat yang mudah diubah wujudnya wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun sebaliknya. Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan pendingin memiliki karakteristik yang berbeda.
Bahan-bahan pendingin buatan atau syntetic refrigerant mengandung H ( Hydro), Hydro), C (Chloro (Chloro), ), F ( Fluoro) Fluoro) dan C (Carbon ( Carbon). ). Di Indonesia, pendingin sintetis ini lebih dikenal dengan istilah freon. Bahan
pendingin
yang
mengandung fluor (freon), mengandung fluor (freon),
antara
lain:
R-12 atau CFC (Chloro ( Chloro Fluoro Carbon) Carbon ) yang digunakan sebagai
pendingin kulkas, dispenser air, dan AC AC Mobil.
R-22 atau HCFC ( Hydro Chloro Fluoro Carbon) Carbon ) yang digunakan
untuk penyejuk ruangan (AC)
R-134a atau HFC ( Hydro Fluoro Carbon) Carbon) yang digunakan pada
kulkas, dispenser air, AC mobil, dan AC ruangan.
Kelemahan pendingin sintetis ini antara lain dapat merusak lapisan ozon, meyebabkan pemanasan global, serta beracun. Sejak 2007 lalu, pemerintah Indonesia
secara
tegas
telah
melarang
penggunaan
ketiga
jenis refrigerant ini. refrigerant ini. Melihat
kondisi
tersebut,
para
pecinta
lingkungan
hidup
mulai
menggalakkan penggunaan refrigerant hydrocarbon, hydrocarbon, sebagai pengganti freon.
Pada dasarnya hydrocarbon sama dengan gas LPG yang ada di rumah, hanya dalam bentuk yang masih murni dan tak berbau. Di Indonesia, Pertamina
pun
sudah
berbahanhydrocarbon berbahanhydrocarbon ini,
mulai
memproduksi yakni
pendingin MUSIcool.
Refrigerant berbahan berbahan hydrocarbon dinilai ramah lingkungan juga hemat listrik.
Beberapa
penelitian
menunjukkan
penggunaan refrigerant
hydrocarbon lebih hemat 50% dibanding freon. Hal ini membuat kinerja kompresor lebih ringan sehingga konsumsi listrik pun lebih hemat. Di sisi lain, kelemahan hydrocarbon adalah sifatnya yang mudah terbakar, karena masuk dalam kelas A3 ( flammable), flammable), dengan komposisi Propane, Normal Butane, dan Iso Butane. Untuk itu di beberapa negara dibuat standar keamanan, seperti British Standard BS 4434:1995 (Inggris), AS/NZS 1677.1/2:1998 (Australia dan Selandia Baru). dan SNI (Indonesia).
Gambar 3.10 Bahan Pendingin Mesin Pendingin
BAB IV PERAWATAN MESIN PENDINGIN 1.
MERAWAT MESIN PENDINGIN
Sebelum masuk pada bagaimana dan bagian-bagian apa saja dari suatu mesin pendingin yang perlu perawatan rutin ,kita
lihat terlebih
dahulu tujuan dari perawatan mesin pendingin,Tujuanya pendingin,Tujuanya yaitu:
1.Memaksimalkan fungsi dan pemanfaatan mesin 2.Menjaga mesin agar selalu beroperasi dengan normal 3.Memperpanjang Usia mesin 4.Memperkecil tingkat kerusakan mesin
CARA PERAWATAN 1. Membersihkan unit kondensor. Bersihkan Unit kondensor dari debu yang menempel menggunakan kuas maksimal satu bulan sekali,Jika unit kondensor dibantu fan kondensor Bersihkan fan kondensor dan lumasi motor fan kondensor maksimal 6 bulan sekali. Bersih dan kotornya unit kondensor berpengaruh besar dalam proses pendinginan suatu mesin pendingin,jika kondensor kotor maka proses pendinginan berjalan dengan lambat dan pemakan listrik yang semakin besar besar serta akan mengakibatkan mengakibatkan kerusakan pada unit kompresor, 2. Membersihkan Unit Evaporator Bersihkan
Unit
Evaporator
dari
kotoran
yang
menempel
menggunakan kuas atau sikat, Jika Unit Evaporator Evaporator bayak bunga es cairkan dengan mematikan mesin dan biarkan cair dengan sendirinya,jangan coba membersikanya dengan memukul atau mencongkelnya dengan benda tajam karena bisa merusak unit Evaporator. Bersih dan kotornya unit Evaporator berpengaruh besar dalam proses pendinginan suatu mesin pendingin,jika Evaporator kotor maka
proses pendinginan berjalan dengan lambat atau bahkan tidak dingin sama s ama sekali.
3. Mengecek control Electrical ( pekerjaan ini hanya bisa dilakukan oleh teknisi ) a. Mengecek kekencangan sambungan2 kabel ( sambungan kabel yang kendor bisa menimbulkan panas,percikan api dan kebakaran) b. Mengecek tegangan dan ampere ( pastikan mesin bekerja pada batas tegangan
dan
ampere
yang
di
ijikan
seperti
tertera
pada
plat
kompresor,jika bekerja diatas atau dibawah tegangan dan ampere yang diijinkan maka harus di cari penyebabnya dan diperbaiki ) Dilihat dari beberapa cara perawatan suatu mesin pendingin pendingin yang yang tersebut diatas diatas dapat disimpulka bahwa
sirkulasi udara baik didalam
ruang yang didinginkan ataupun diluar ruangan yang didinginkan bahkan tempat dimana mesin pendingin ditempatkan akan berpengaruh besar dalam operasional suatu mesin pendingin. Masalah yang sering terjadi pada mesin pendingin adalah kerusakan motor kompresor dan untuk memperbaikinya diperlukan biaya yang tidak sedikit. Kenapa Motor Kompresor Rusak? Jawabanya adalah karena mesin tidak ada perawatan. kalau minimalya beberapa cara perawatan tersebut diatas dan masaih ada cara perawatan yang yang lebih spesifik belum saya jelaskan disini dilakukan maka tujuan perawatan akan tercapai.
TIPS UNTUK PENGGUNA MESIN PENDINGIN 1. Tempatkan mesin pendingin pada tempat yang sesuai. ( bisa dibaca terlebih dahulu manual book yang disertakan pada saat pembelian mesin pendingin) Contohnya yaitu: a. Pastikan suhu ruangan
tidak terlalu panas dan sirkulasi udara yang
cukup. b. Mesin pendingin tidak boleh bersentuhan langsung dengan mesin pemanas seperti oven,kompor dll
2. Lakukan perawatan seperti tersebut diatas atau percayakan perawatan mesin pada teknisi 3. Jangan memasukan barang yang yang
masih panas panas ke dalam mesin
pendingin dll 4. Jika mesin ada gejala-gejala yang aneh tidak seperti biasanya segera hubungi teknisi untuk mengeceknya
BAB V PENUTUP 1. KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran yang dapat diberikan adalah : a. Siklus pendingin dan siklus pencairan es di evaporator merupakan dua proses yang saling bahu-membahu untuk mencapai tujuan utama kerja kulkas yaitu mendinginkan isi kulkas. Bila salah satu atau kedua siklus ini mengalami gangguan, maka kinerja kulkas menurun (kulkas tidak bisa mendinginkan lagi). b. Kepada para pembaca, peneliti dan orang-orang yang menyukai teknik pendingin, dihimbau untuk bekerja keras agar dapat bekerja keras menemukan jenis refrigen baru yang tidak merusak lapisan ozon (selamatkan bumi), lebih baik bila mampu menciptakan mesin
pendingin
(kulkas
dan
AC)
dengan
system
yang
benar0benar baru tetapi tidak berdampak buruk bagi lingkungan sehingga kulkas dengan system yang ada seperti sekarang tidak akan dipakai lagi pada masa depan di seluruh dunia. c. Dalam pembuatan makalah ini penulis minta maaf jika ada penulisan atau penjelasan yang kurang atau salah, karena kami masih tahap pembelajaran, terutama mengenai mesin pendingin d. Dalam pembuatan makalah ini penulis sangat memerlukan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan dalam pembuatan makalah ini.
REFERENSI DAN GAMBAR
-
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Pendi nginan/bab1.php, Diakses 13 Juni 2013
-
Jurnal sitem refrigeration refrigeration 5 April 2005 Staf Pengajar Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan
-
Tambunan, A.H., Teknik Pendinginan (diktat kuliah)
-
IIR Thematic File, A Brief History of Refrigeration, http://www.iifiir.org/2endossiers_dossiers_histoire.htm#_ftn
-
http://lopyteknik.blogspot.com/2011/10/carahttp://lopyteknik.blogspot.c om/2011/10/cara-merawat-m merawat-mesinesin pendingin.html, diakses 13 Juni 2013