Makalah: KIMIA MINERAL MINERAL HALIDA
OLEH: JOHAN ARIANTO
:
F1C116008
RISKI HUL AKMA MALIK
:
F1C116112
ROSITA SITORUS
:
F1C116038
WAHYUNINGSIH WAHYUNINGSIH
:
F1C116084
YUSRIFAH KABORA
:
F1C116068
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan tugas makalah dengan judul “ MINERAL HALIDA” ini. Dalam makalah ini dijabarkan beberapa unsur-unsur mineral, fungsinya serta dampak kelebihan dan kekurangannya ketika ditemukan dalam tubuh makhluk hidup baik itu berupa mineral mikro maupun yang makromineral yang berperan dalam proses kehidupan manusia. Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, kami menginginkan kritikan dan saran yang membangun dari teman-teman sekalian sehingga bisa memperbaiki ataupun mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam penyusunan tugas makalah ini dan menjadi pelajaran dalam penyusunan tugas makalah selanjutnya.
Kendari,
Penulis
i
Desember 2017
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
BAB I Pendahuluan
1
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
1
D. Manfaat
2
BAB II Pembahasan
3
A. Pengertian Mineral Halida
3
B. Jenis-jenis Mineral Halida
4
BAB III Kesimpulan
8
Daftar Pustaka
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mineral merupakan padatan homogen yang tersusun oleh bahan-bahan inorganik, terbentuk secara alami, memiliki sifat fisika yang khas dan struktur atom yang teratur. Sebagaimana kita ketahui bahwa penyebaran mineral sangat melimpah mulai dari kerak bumi hingga mantel. Mineral-mineral penyusun kulit bumi ada berbagai golongan, mulai dari golongan oksida-hidroksida, sulfat, posfat, halida, sulfide, karbonat, native elements dan silikat. Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari. Mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khas-nya masing-masing seperti kalsium yang berperan dalam pembentukan struktur tulang & gigi, natrium berfungsi dalam menjaga kesimbangan cairan tubuh atau juga kalsium yang berfungsi untuk memperlancar peredaran darah. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang mineral halida. B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang mendasari percobaan ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana mengetahui pengertian mineral kelompok halida? 2. Bagaimana mengetahui jenis-jenis dari mineral kelompok halida? C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut. 1.
Untuk mengetahui pengertian mineral kelompok halida.
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis dari mineral kelompok halida.
1
D. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Dapat menjelaskan mengenai kelompok mineral halida. 2. Dapat mengetahui jenis-jenis dari mineral kelompok halida.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Mineral Halida
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat di perlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Mineral halida adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur-unsur logam bersenyawa dengan unsur-unsur Halogen (Chlorine, Bromine, Flourine dan Iodine). Umumnya ditemui dalam sejumlah Lingkungan Geologi. Beberapa diantaranya ditemui dalam sequen evaporite, seperti Halite (NaCl), hal ini merupakan alterasi dari lapisan-lapisan batuan sedimen yang mengandung evaporite seperti Gypsum, Halite dan Batuan Potash (batuan berkalium-Karbonat) dalam sebuah sequen yang sempurna antara lapisan dengan batuan-batuan seperti Marl dan Limestone. Halida juga merupakan senyawa biner, dimana salah satu bagiannya adalah atom halogen dan bagian lainnya adalah elemen lainnya atau radikal yang mempunyai tingkat keelektronegatifan lebih kecil daripada atom halogen, untuk membentuk senyawa fluorida, klorida, bromida, iodida, atau astatin. Semua logam pada elemen grup 1 akan membentuk halida yang berbentuk padatan putih dalam suhu ruangan. Ion halida adalah atom hidrogen yang mengikat muatan negatif. Anion halida contohnya fluorida (F -), klorida (Cl -), bromida (Br -), iodida (I -) dan astatin (At-). Semua ion ini terdapat pada garam halida ion. Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogen elektronegatif seperti : F -, Cl-,
3
Br - dan I- . Pada umumnya memiliki berat jenis yang rendah (< 5). Golongan Halida bersifat sangat lunak (Kekerasannya antara 2-4,5), mempunyai sumbu simetri kristal yang berbentuk kubik. B. Jenis-jenis Mineral Kelompok Halida a. Fluorit
Nama Mineral
: Fluorit
Rumus Kimia
: CaF2
Sistem Kristal
: Isometrik
Belahan
: Sempurna
Pecahan
: Choncoidal
Kekerasan
: 4
Kilap
: Kaca
Warna
: Ungu sampai biru, hijau-biru, dan hijau
Gores
: Putih
Keterdapatan
:
Sebagai mineral pengiring dalam formasi hidrotermal akhir dari granit. Banyak sebagai urat mineral khusus dalam mesotermal urat-urat timbale-perak, bilamana ia mungkin sebagai mineral gang
Berat Jenis
: 3,18
4
b. Halit
Nama Mineral
: Halit
Rumus Kimia
: NaCl
Sistem Kristal
: Isometrik
Belahan
: Sempurna
Pecahan
: Uneven - Choncoidal
Kekerasan
: 2,5
Kilap
: Kaca
Warna
: Bening, kekuningan, kemerahan, biru sampai keunguan
Gores
: Bening-putih
Keterdapatan
: Dalam sedimentasi yang tebal berubah bentuk oleh evaporit dari air laut yang tertutup lagunlagun. Karateristik mineral-mineral asosiasinya adalah dolomite basal, anhidrit, gypsum, polihalit
Berat Jenis
: 2,16
5
c. Silvit
Nama Mineral
: Silvit
Rumus Kimia
: KCl
Sistem Kristal
: Isometrik
Belahan
: Sempurna
Kekerasan
: 2
Kilap
: Kaca
Warna
: Bening, putih, keabu-abuan, kebiruan sampai merah
Keterdapatan
: Sebagai dari halit tapi banyak yang tidak sama hanya lapisan paling atas dari bagian garam bilamana air garam memiliki konsenrasi < 1,57% dari volumenya
Berat Jenis
: 1,9
d. Klorit
Deskripsi Klorit : - Sistem Kristal - Warna - Cerat - Belahan - Kekerasan - Massa jenis - Kegunaan
: Monoklin : Hijau, Kuning, Putih, Merah muda : Hitam kehijauan sampai kehijauan : Sempurna, Basal : 2-1.5 Skala Mohs : 2.6 to 3.3g/cm3 : Sebagai bahan industri
6
e.
Steropesite (Tl 3BiCl6)
Deskripsi Steropesiet : - Sistem Kristal : Monoklin - Warna : Kuning Pucat - Kilap : Kaca - Diafenitas : Transparan - Cerat : Putih - Belahan : - Massa jenis : 5.737 g/cm3 f. Villaumite (NaF)
Deskripsi Villaumite : - Sistem Kristal : Isometrik - Warna : Kehitaman - Cerat : Putih Diafenitas - Kilap : Transparan - Belahan : Sempurn - Fracture : Choncoidal - Kekerasan : 2-2.5 Skala Mohs - Massa jenis : 2.79 g/cm3 - Genesis : Terbentuk pada batuan Alkali.
7
BAB III KESIMPULAN
Halida adalah kelompok mineral yang memiliki anion dasar halogen. Halogen adalah kelompok khusus dari unsur-unsur yang biasanya memiliki muatan negatif ketika tergabung dalam satu ikatan kimia. Halogen yang biasanya ditemukan di alam adalah Fluorine, Chlorine, Iodine dan Bromine. Halida cenderung memiliki struktur yang rapid dan simetri yang baik. Hanya ada beberapa mineral halida secara umum. Mineral
halida
memilki
ciri khas
lembut, terkadang transparan, memiliki belahan yang baik dan seing memiliki warna-warna yang cerah.
8
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z., 2008, Beberapa Unsur Mineral Esensial Mikro dalam Sistem Biologi dan Metoe Analisisnya, Jurnal Litbang Pertanian, 27(3). Setiady, D., 2010, Hubungan Kumpulan Mineral Berat pada Sedimen Pantai dan Lepas Pantai dengan Batuan Asal Darat di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, Jurnal Geologi Indonesia, 5(1).
9