KATA KATA PENGAN PEN GANTAR TAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan menyelesaikan penyusunan penyusunan makalah ini dengan baik sebagai sebagai salah salah satu tugas dari matakuliah matakuliah irigasi irigasi dan banguna bangunan n air. air. Makalah Makalah terstruktur ini disusun bertujuan sebagai bagian pengetahuan. Makalah Makalah ini saya saya susun susun berdasa berdasarkan rkan pengetah pengetahuan uan,, dan kemampua kemampuan n saya. saya. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, paling tidak dapat memberikan gambaran bagi para mahasiswa mengenai pengertian bangunan air yang saya buat. alam kesempatan kali ini saya menyampaikan menyampaikan rasa terimakasih terimakasih yang sedalamdalamnya dalamnya karena telah diberikan-nya diberikan-nya kesempatan untuk membuat makalah pengertian bangunan air.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang !alan merupakan merupakan salah satu prasarana prasarana perhubungan perhubungan darat yang mengalami mengalami perkembangan pesat. "leh sebab itu pembangunan sebuah jalan haruslah dapat men#iptakan keadaan yang aman bagi pengendara dan pejalan kaki yang memakai jalan tersebut. Salah Salah satu satu fakt$r fakt$r dibang dibangunn unnya ya sebua sebuah h jalan jalan adala adalah h akibat akibat perkem perkemban banga gan n sebuah daerah, baik itu perkembangan industri maupun perkembangan ek$n$mi. Akibat dari perkembangan tersebut, maka se#ara $t$matis menyebabkan meningkatnya kepadatan lalulintas suatu daerah, baik akibat kendaraan yang masuk ke suatu daerah atau yang akan meninggalkan daerah tersebut, untuk itu sarana transp$rtasi jalan yang dibutuhkan adalah sarana transp$rtasi yang lan#ar, aman dan nyaman yaitu sarana jalan yang memenuhi persyaratan dari segi peren#anaan, pembangunan, perawatan dan pengel$laannya. engan adanya sarana transp$rtasi jalan ini akan dapat memperlan#ar arus k$munikasi dan inf$rmasi antar daerah sehingga tidak ada lagi manusia yang tinggal di daerah teri s$lir. %angunan jalan atau lebih dikenal dengan k$nstruksi perkerasan jalan lentur biasanya terbuat dari material dasar aggregat dan aspal. Aspal adalah material yang berwarna hitam, yang akan berbentuk #air pada suhu yang tinggi dan berbentuk padat pada suhu rendah. Aspal yang sering digunakan untuk membuat perkerasan jalan dikenal dengan nama hot mix atau atau aspal panas. Sedangkan aggregat adalah batuan yang terdiri dari batu besar hingga ke#il. apat digunakan sesuai kebutuhan k$nstruksi. Perkerasan jalan raya dibuat berlapis-lapis bertujuan untuk menerima beban kendar kendaraan aan yang yang melalu melaluiny inya a dan meneru meneruska skan n kelapi kelapisan san dibawa dibawahny hnya. a. %iasan %iasanya ya material yang digunakan pada lapisan-lapisan perkerasan jalan semakin kebawah akan semakin berkurang kualitasnya. &arena lapisan yang berada dibawah lebih sedikit menahan beban, atau menahan beban lebih ringan.
Manual ini meliputi desainperkerasan lentur dan perkerasan kaku untuk jalan baru, pelebaran jalan, dan rek$nstruksi.Manual ini juga menjelaskan fakt$r ' fakt$r yang yang perlu perlu dipert dipertimb imbang angkan kan dalam dalam pemilih pemilihan an strukt struktur ur perker perkerasa asan n dan ulasan ulasan mengenai pendetailan desain, drainase dan persyaratan k$nstruksi. Manual ini merupakan pelengkap ped$mandesain perkerasan Pd T-()-*((*% dan Pd T-)+-*((, T-)+-*((, dengan penajaman pada aspek ' aspek sebagai berikut
a Penentuan umur ren#ana/ b Penerapan minimalisasi discounted lifecycle cost / # Pertimbangan kepraktisan pelaksanaan k$nstruksi/ d Penggunaan material yang efisien. Penajaman pendekatan desain yang digunakan dalam melengkapi ped$man desain perkerasan Pd T-()-*((*-% T-()-*((*-% dan Pd T-)+-*((, adalah pada hal ' hal berikut a umur ren#ana $ptimum yang ditentukan dari analisis life cycle cost / b k$reksi terhadap fakt$r iklim yang mempengaruhi masa pelayanan perkerasan/ perkerasan/ # analisis beban sumbu se#ara menyeluruh/ d pengaruh temperatur/ e pengenalan struktur perkerasan cement treated base/ base/ f pengenalan pr$sedur rin#i untuk desainp$ndasi jalan/ g pertimbangan desain drainase/ h ketentuan analisis lapisan untuk Pd T-()-*((*-%/ T-()-*((*-%/ i penerapan pendekatan mekanistis/
j katal$gdesain.
Manual desainperkerasan ini digunakan untuk menghasilkan desain awal 0berdasarkanbagandesain yang kemudian hasil tersebut diperiksa terhadap ped$man desain perkerasan Pd T-()-*((*-%, dan S$ftware desain Peren#anaan !alan Perkerasan 1entur 0SP!1 untuk desain perkerasan lentur, dan dengan Pd T)+-*(( untuk desain perkerasan kaku. Manual ini akan membantu dalam menyakinkan ke#ukupan struktural dan kepraktisan k$nstruksi untuk k$ndisi beban dan iklim 2nd$nesia. Sebagai k$nsekuensinya saat mem3alidasi ke#ukupan struktural, sangat penting untuk menguasai elemen kun#i tertentu dari met$de desain dalam manual ini.Pr$sedur 3alidasi harus menggunakan ketentuan umur ren#ana, beban, iklim, tanah dasar lunak dan batasan k$ntruksi yang diuraikan dalam manual ini, dan dilakukan dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian. Perubahan yang dilakukan terhadap desain awal menggunakan manual ini harus dilakukan se#ara benar dalam hal memberikan biaya siklus umur 0life cycle cost terendah.
1.2 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah ). Membuat esain jalan yang sesuai dengan kaidah peren#anaan perkerasan jalan yang berped$man pada Manual esain Perkerasan !alan N$m$r (*4M4%M4*() *. Meren#anakan perkerasan jalan baru dengan tipe lentur (Uur Ren!ana 2" ta#un$ %an kaku (Uur Ren!ana &" ta#un$
BAB II PE'BAHAAN 2.1
)eni* truktur Perkera*an
!enis struktur perkerasan yang diterapkan dalam desain struktur perkerasan baru terdiri atas ). Struktur perkerasan pada permukaan tanah asli/ *. Struktur perkerasan pada timbunan/ . Struktur perkerasan pada galian.
5ambar ).)
5ambar ).*
5ambar ).
5ambar ).+
5ambar ).6
5ambar ).7
2.2 A!uan Pd T-()-*((*-% Ped$man Peren#anaan Tebal Perkerasan 1entur Pd T-)+-*(( Peren#anaan Tebal Perkerasan !alan %et$n Semen Pd T-(6-*((6 Peren#anaan Tebal 1apis Tambah Perkerasan1entur dengan Met$de 1endutan Austr$ads, Pa3ement esign, A 5uide t$ the Stru#tural esign $f Pa3ements, *((8 AAS9T" 5uide f$r esign $f Pa3ement Stru#ture, )::
2.+ I*tila# %an %e,ini*i Capping Layer
1apisan material berbutir atau lapis timbunan pilihan yang digunakan sebagai lantai kerja dari lapis p$ndasi bawah, dan juga meminimalkan efek dari tanah dasar yang lemah ke struktur perkerasan. Cement Treated Base ;ampuran dari agregat berbutir dengan semen dan air dalam pr$p$rsi tertentu, dan digunakan sebagai lapis p$ndasi. Daya DukungTanah Dasar Karakteristik (Characteristic Subgrade Bearing Capacity) aya dukung yang mewakili :(< dari keseluruhan data dari seksi yang seragam 0h$m$gen. Drainase Bawah Permukaan (Sub Surface Pavement Drainage) Sistem drainase yang dipasang di bawah perkerasan dengan tujuan untuk menurunkan muka air tanah. Discunted !h"e f Life Cst %iaya k$nstruksi dan pemeliharaan yang didisk$n ke nilai sekarang 0present 3alue pada nilai bunga 0dis#$unt rate yang disetujui. #aktr $kiva"en Beban (%ehic"e Damage #actr) Suatu fakt$r yang menunjukkan besar kerusakan dari satu kendaraan dari kelas tertentu terhadap perkerasan dalam satuan e=ui3alent standard a>le l$ad 0?SA. Kefisien %ariasi Standar de3iasi dari serangkaiandata dibagi dengan nilai rata ' rata, digunakan untuk mengukur ketidakseragaman set data. Life Cy"e Cst %iaya yang dibutuhkan untuk membangun dan memelihara perkerasan selama umur ren#ana, dimulai dari kegiatan pembangunan, pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, dan kegiatan rehabilitasi. Lean &i' Cncrete ;ampuran material berbutir dan semen dengan kadarsemen yang rendah. igunakan sebagai lapis p$ndasi bawah untuk perkerasan bet$n. Tanah Dasar (Sub rade) Permukaan tanah asli atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan yang berhubungan langsung 0k$ntak dengan lapisan terbawah perkerasan, umumnya lapis p$ndasi bawah 0sub base.alam segala hal, lapis tanah dasar harus dibentuk sesuai dengan pr$fil desain dan penampang melintang perkerasan, dan harus
dipadatkan pada )((< kepadatan kering m$difikasi pada kedalaman ( #m dan harus memenuhi ;%@ desain. Seksi Seragam (mgen) %agian dari jalan dengan daya dukung tanah dasar atau lendutan yang sama, umumnya dibatasi dengan k$efisien 3ariasi (<. Traffic &u"tip"ier akt$r yang digunakan untuk mengk$reksi jumlah pengulangan beban sumbu 0?SA pangkat empat menjadi nilai fakt$r pangkat lainnya yang dibutuhkan untuk desain mekanistik dengan s$ftware ;2@;1B. 0;$nt$h kelelahan lapisan aspal 0fatigue 0pangkat 6, def$rmasi tanah dasar pangkat C. Tied Shu"der Perluasan landasan bet$n di luar tepi lajur 0umumnya 6(( ' 7(( mm yang didesain untuk menyediakan dukungan lateral terhadap beban r$da pada tepi perkerasan.
2.& i-l %an *ingkatan
AAHT/ A0 A0 A0 A0 Au*tra%* BB 0BR 0EA 0IR0L 0TB DBT D0P EA& EAa*p#alt 3D G'P IRI IR'
Ass$#iati$n $f Ameri#an State 9ighway and Transp$rtati$n "ffi#ials Asphalti# ;$n#rete %; Asphalti# ;$n#rete %inder ;$urse W; Asphalti# ;$n#rete Wearing ;$urse %ase Asphalti# ;$n#rete %ase ;$urse Ass$#iati$n $f Australian and New Dealand r$ad Transp$rt and Traffi# Auth$rities %enkelman %eam ;alif$rnian %earing @ati$ ;umulati3e ?=ui3alent Standard A>les Australian me#hanisti# design s$ftware pr$gramme used by Austr$ads *((+ ;ement Treated %ase $uble %itumin$us Surfa#e Treatment0%E@A ynami# ;$ne Penetr$meter ?=ui3alent Standard A>le ' Pangkat + ?=ui3alent Standard A>le f$r Asphalt 0Pangkat 6 alling Weight efle#t$meter 5eneral Me#hanisti# Pr$#edure 0desain perkerasan 2nternati$nal @$ughness 2nde> 2nd$nesian @$ad Management System
Lij L'0 'APT 'DD 'K)I /'0 /RN PI
beban dari suatu kel$mp$k sumbu 1ean Mi> ;$n#rete Mean Annual Pa3ement Temperature Ma>imum ry ensity Manual &apasitas !alan 2nd$nesia "ptimum M$isture ;$ntent "3erseas @$ad N$te Plasti#ity 2nde>
R4K i5
@asi$ F$lume &apasitas &ekakuan ;ampuran %eraspal 0definisi Pa3ement esign Meth$d Single %itumin$us Surfa#e Treatment Subgrade dengan ;%@ *< Traffi# Multiplier untuk desain lapisan beraspal F$lume aspal dalam #ampuran beraspal Fehi#le damage fa#t$r mi#r$strain
BT G2 T'a*p#alt 44D 6ɛ
Shell
2.7 Uur Ren!ana !enis Perkerasan
?lemen perkerasan
Emur @en#ana 0tahun
lapisan aspal dan lapisan berbutir dan ;T%
P$ndasi jalan Perkerasan 1entur
Perkerasan kaku !alan tanpa penutup
semua lapisan perkerasan untuk area yang tidak diijinkan sering ditinggikan akibat pelapisan ulang, Gissal jalan perk$taan, underpass, jembatan, ter$w$ngan. ;ement Treated %ased lapis p$ndasiatas, lapis p$ndasi bawah, lapis bet$n semen, dan p$ndasi jalan.
Semua elemen
*(
+( Minimum )(
Table ). umur ren#ana 2.8 PE'ILIHAN TRUKTUR PERKERAAN Pemilihan jenis perkerasan akan ber3ariasi sesuai estimasi lalu lintas, umur ren#ana, dan k$ndisi p$ndasi jalan. %atasan di dalam Tabel .) tidak abs$lut.desainerjuga harus mempertimbangkan biaya selama umur pelayanan terendah, batasan dan kepraktisan k$nstruksi. S$lusi alternatif diluar s$lusi desain awal berdasarkan manual ini harus didasarkan pada biaya biaya umur pelayanan dis#$unted terendah.
Table *. Pemilihan jenis perkerasan Sumber daya setempat dan nilai pekerjaan akan menentukan pilihan jenis perkerasan. &$ntrakt$r l$kal tidak akan mempunyai sumber daya untuk semua kelas pekerjaan. Pekerjaan ke#il tidak akan menarik bagi k$ntrakt$r besar untuk menawar, sehingga s$lusi yang kurang rumit mungkin dibutuhkan. S$lusi perkerasan yang k$mpleks dapat dipertimbangkan untuk pekerjaan yang lebih besar.1ebih banyak pilihan dapat dipertimbangkan pada pekerjaan yang ramah lingkungan daripada pekerjaan pelebaran.
*.7.) A; dengan ;ement Treated %ase 0;T% ;T% menawarkan penghematan yang signifikan dibanding perkerasan lapis p$ndasi berbutir untuk jalan yang dilewati lalu lintas sedang dan berat. %iaya perkerasan berbasis ;T% se#ara tipikal lebih murah daripada perkerasan kaku atau perkerasan beraspal tebal k$n3ensi$nal untuk kisaran beban sumbu + sampai ( juta ;?SA, tergantung pada harga setempat dan kemampuan k$ntrakt$r 0#atatan . ;T% juga menghemat penggunaan aspal dan material berbutir, dan kurang sensitif terhadap air dibandingkan dengan lapis p$ndasi berbutir. 1M; 01ean Mi> ;$n#rete dapat digunakan sebagai pengganti ;T%, dan akan memberikan kemudahan pelaksanaan di area kerja yang sempit misalnya pekerjaan pelebaran perkerasan atau pekerjaan pada area perk$taan.
Muatan berlebih yang merupakan k$ndisi tipikal di 2nd$nesia, menyebabkan keretakan sangat dini pada lapisan ;T%.Maka dari i tu desain ;T% hanya didasarkan pada tahap desainp$st fatigue #ra#king tanpa mempertimbangkan umur pre fatigue #ra#king. Struktur perkerasan dalam desain s$lusi perkerasan dengan ;T% ditentukan menggunakan ;2@;1B dan met$de desain perkerasan Austr$ad 5uide *((+ dengan nilai reliabilitas :6< 0menga#u Austr$ads 5uide *((+, Se#ti$n *.*.).*. &$nstruksi ;T% membutuhkan k$ntrakt$r yang k$mpeten dengan sumber daya peralatan yang memadai.Perkerasan ;T% hanya bisa dipilih jika sumber daya yang dibutuhkan tersedia. *.7.* A; dengan 1apis P$ndasi %erbutir A; dengan ;T% #enderung lebih murah dari pada lapis A; yang tebal dengan lapis p$ndasi berbutir untuk kisaran beban sumbu + ' )( juta ;?SA, namun sangat sedikit k$ntrakt$r yang memliliki sumber daya untuk k$nstruksi ;T%.
*.7. A; dengan Aspal M$difikasi Aspal m$difikasi direk$mendasikan digunakan untuk lapis aus 0wearing #$urse untuk jalan dengan repetisilalu lintas selama *( tahun melebihi )( juta ?SA. Tujuan dari penggunaan bahan pengikat aspal m$difikasi adalah untuk memperpanjang umur pelayanan dan umur fatigue dan ketahanan def$rmasi lapis permukaan akibat lalu lintas berat. Aspal m$difikasi hanya b$leh digunakan jika sumber daya untuk pen#ampuran dan penyimpanan tersedia.
*.7.+ 1apis Aus Tipe SMA 1apis aus 0wearing #$urse tipe SMA dengan aspal m$difikasi hanya bisa dipertimbangkan jika agregat kubikal dengan gradasi dan kualitas memadai tersedia yang memenuhi persyaratan #ampuran SMA.
*.7.6 1apis P$ndasi dengan Aspal M$difikasi Pr$sedur desain mekanistik dapat digunakan untuk menilai sifat 0 property dari lapis p$ndasi dengan aspal m$difikasi.
2.9 Perkera*an Kaku S$lusi penggunaan perkerasan kaku umumnya lebih tepat biaya pada 3$lume lalu lintas lebih dari ( juta ?SA.&ehati-hatian sangat dibutuhkan untuk desain perkerasan kaku diatas tanah lunak atau daerah lainnya dengan p$tensi pergerakan tidak seragam. Entuk daerah tersebut, perkerasan lentur akan lebih murah akibat adanya biaya penanganan dengan p$ndasi jalan yang tebal dan biaya penulangan. Perkerasan kaku umumnya lebih murah daripada perkerasan lentur pada 3$lume lalu lintas lebih dari ( juta ?SA. %eberapa keuntungan dari perkerasan kaku adalah •
•
•
•
Struktur perkerasan lebih tipis ke#uali untuk area tanah lunak yang membutuhkan struktur p$ndasi jalan lebih besar daripada perkerasan kaku Pekerjaan k$nstruksi dan pengendalian mutu yang lebih mudah untuk daerah perk$taan yang tertutup termasuk jalan dengan lalu lintas rendah. %iaya pemeliharaan lebih rendah jika dilaksanakan dengan baik keuntungan signifikan untuk area perk$taan dengan 1intas 9arian @ata-rata ahunan 019@T tinggi. Pembuatan #ampuran yang lebih mudah 0#$nt$h, tidak perlu pen#u#ian pasir.
&erugiannya antara lain %iaya lebih tinggi untuk jalan dengan lalu lintas rendah @entan terhadap retak jika dilaksanakan diatas tanah asli yang lunak Emumnya memiliki kenyamanan berkendara yang lebih rendah. • • •
"leh karena itu, perkerasan kaku seharusnya digunakan untuk jalan dengan beban lalu lintas tinggi. *.C.) Perkerasan &aku untuk 1alu 1intas @endah
Perkerasan kaku 0sebagaimana digunakan untuk lalu lintas ringan4berat akan lebih mahal untuk lalu lintas ringan4sedang, daerah desa atau perk$taan dimana pelaksanaannya tidak begitu menganggu pada daerah tersebut, dibandingkan perkerasan lentur. Perkerasan kaku dapat menjadi pilihan yang lebih murah untuk jalan perk$taan dengan akses terbatas bagi kendaraan yang sangat berat.Pelaksanaan perkerasan kaku akan lebih mudah dan #epat daripada perkerasan lentur jika ruang kerjanya terbatas. Perkerasan Tanpa Penutup 0!alan &erikil
*.C.* Perkerasan Tanpa Penutup 0!alan &erikil Perkerasan tanpa penutup 0jalan kerikil adalah jalan khusus untuk 3$lume lalu lintas rendah, yang eki3alen dengan lalu lintas selama umur pelayanan sebesar 6((.((( ?SA +.
*.C. Pelebaran !alan dan Penambalan 09ea3y Pat#hing Entuk penanganan perkerasan eksisting umumnya dipilih struktur perkerasan yang sama dengan struktur eksisting. &ehati-hatian harus dilakukan untuk menjamin drainase mengalir dari struktur eksisting dan lapisan berbutir baru. !ika perkerasan kaku digunakan untuk pelebaran perkerasan lentur, terutama untuk jalan diatas tanah lunak, maka rek$nstruksi dengan lebar penuh harus dipertimbangkan, karena jika tidak maka serangkaian pemeliharaan lanjutan pada perkerasan lentur akanmenjadi lebih sulit.
*.8 Tanah 5ambut Perkerasan kaku tidak b$leh digunakan diatas tanah gambut, dan perkerasan lentur harus digunakan.&$nstruksi bertahap harus dipertimbangkan untuk membatasi dampak penurunan yang tak seragam.
2.: Pela-uran (ur,a!e Dre**ing$ %iata* Lapi* Pn%a*i Ber-utir Surfa#e dressing 0%urda atau %urtu sangat tepat biaya jika dilaksanakan dengan benar.Sangat sedikit k$ntrakt$r yang memiliki sumber daya peralatan dan kemampuan untuk melaksanakan pelaburan permukaan perkerasan dengan benar.ibutuhkan peningkatan dalam kapasitas dan k$mpetensi k$ntrakt$r dalam tekn$l$gi ini. 2.1" A0;30 HR;30 te-al <7" %iata* Lapi* Pn%a*i Ber-utir A;-W; 9@S-W; tebal H6( mm diatas 1apis P$ndasi %erbutir merupakan s$lusi yang paling tepat biaya untuk rek$nstruksijalan dengan 3$lume lalu lintas sedang 0men#apai 6 juta ?SA atau lebih tinggi tergantung kemampuan k$ntrakt$r namun membutuhkan kualitas pelaksanaan terbaik khususnya untuk 1PA &elas A. S$lusi ini akan kurang tepat biayanamun harus dengan k$mpetensi k$ntrakt$r yang lebih baik daripada sub-bab *.:
2.11 Lapi* Pn%a*i il 0eent igunakan di daerah dengan keterbatasan material berbutir atau jika stabilisasi tanah dasar akan memberikan harga yang lebih murah.
2.12 LALU LINTA *.)*.) Analisis F$lume 1alu 1intas Analisis 3$lume lalu lintas didasarkan pada sur3ey faktual. Entuk keperluan desain, 3$lume lalu lintas dapat diper$leh dari Sur3ey lalu lintas aktual, dengan durasi minimal C > *+ jam. Pelaksanaan sur3ey agar menga#u pada Ped$man Sur3ei Pen#a#ahan 1alu 1intas dengan #ara Manual Pd T-):-*((+-% atau dapat menggunakan peralatan dengan pendekatan yang sama. 9asil ' hasil sur3ey lalu lintas sebelumnya. Entuk jalan dengan lalu lintas rendah dapat menggunakan nilai perkiraan dari Sub %ab +.)). alam analisis lalu lintas, terutama untuk penentuan 3$lume lalu lintas pada jam sibuk dan lintas harian rata ' rata tahunan 019@T agar menga#u pada Manual &apasitas !alan 2nd$nesia 0M&!2. 19@T yang dihitung adalah untuk semua jenis kendaraan ke#uali sepeda m$t$r, ditambah (< jumlah sepeda m$t$r. Sangat penting untuk memperkirakan 3$lume lalu lintas yang realistis.Terdapat ke#enderungan se#ara hist$ris untuk menaikkan data lalu lintas untuk meningkatkan •
• •
justifikasi ek$n$mi.9al ini tidak b$leh dilakukan untuk kebutuhan apapun.desainer harus membuat sur3ey #epat se#ara independen untuk mem3erifikasi data lalu lintas jika terdapat keraguan terhadap data.
*.)*.* !enis &endaraan Sistem klasifikasi kendaraan dinyatakan di dalam Tabel Entuk menghitung pertumbuhan lalu lintas selama umur ren#ana dihitung sebagai berikutI.alam melakukan sur3ey lalu lintas harus menggunakan pembagian jenis kendaraan dan muatannya seperti yang tertulis di dalam tabel tersebut.
*.)*. akt$r Pertumbuhan 1alu 1intas akt$r pertumbuhan lalu lintas didasarkan pada data ' data pertumbuhan hist$ris atau f$rmulasi k$relasi dengan fakt$r pertumbuhan lain yang 3alid, bila tidak ada maka pada Tabel +.) digunakan sebagai nilai minimum.
*())-*(*( *(*)-*(( Arteri dan Perk$taan 0< 6 + &$lekt$r rulal 0< .6 *.6 !alan desa ) ) Table . akt$r Pertumbuhan 1alu 1intas 0i Minimum untuk desain Entuk menghitung pertumbuhan lalu lintas selama umur ren#ana dihitung sebagai berikut
*.)*.+ Pengaruh Alihan 1alu 1intas 0Traffi# i3ersi$n Entuk analisis lalu lintas pada ruas jalan yang didesain harus diperhatikan fakt$r alihan lalu lintas yang didasarkan pada analisis se#ara jaringan dengan memperhitungkan pr$yeksi peningkatan kapasitas ruas jalan yang ada atau pembangunan ruas jalan baru dalam jaringan tersebut, dan pengaruhnya terhadap 3$lume lalu lintas dan beban terhadap ruas jalan yang didesain.
*.)*.6 akt$r istribusi 1ajur dan &apasitas 1ajur akt$r distribusi lajur untuk kendaraan niaga 0truk dan bus ditetapkan dalam Tabel +.*.%eban desainpada setiap lajur tidak b$leh melampaui kapasitas lajur pada setiap tahun selama umur ren#ana.&apasitas lajur menga#u kepada Permen PE N$.):4P@T4M4*()) mengenai Persyaratan Teknis !alan dan &riteria Peren#anaan Teknis !alan berkaitan @asi$ F$lume &apasitas 0@F& yang harus dipenuhi.&apasitas lajur maksimum agar menga#u pada M&!2. &endaraan niaga pada lajur desain
!umlah lajur setiap arah ) * + Tabel +. aktr Di*tri-u*i Lajur (D L$ *.)*.7 %eban Sumbu Standar &umulatif
0< terhadap niaga )(( 8( 7( 6(
p$pulasi
kendaraan
%eban sumbu standar kumulatif atau ;umulati3e ?=ui3alent Single A>le 1$ad 0;?SA merupakan jumlah kumulatif beban sumbu lalu lintas desainpada lajur desainselama umur ren#ana, yang ditentukan sebagai ?SA J 0K jenis kendaraan 19@T > F ;?SA J ?SA > 76 > @ imana ?SA lintasan sumbu standar eki3alen 0e=ui3alent standard a>le untuk ) 0satu hari 19@T lintas harian rata ' rata tahunan untuk jenis kendaraan tertentu
;?SA &umulatif beban sumbu standar eki3alen selama umur ren#ana @ fakt$r pengali pertumbuhan lalu lintas 2.19 Kla*i,ika*i Ken%araan %an Nilai 4D tan%ar
&lasifikasi &endaraan dan Nilai F Standar berdasarkan table di bawah ini
Tabel 6.Kla*i,ika*i Ken%araan %an Nilai 4D tan%ar
2.1= DRAINAE BA3AH PER'UKAAN rainase bawah permukaan 0sub surface pavement drainage harus disediakan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan berikut Seluruh lapis p$ndasi bawah 0sub base harus dapat mengalirkan air. desain pelebaran perkerasan harus menjamin tersedianya drainase yang memadai dari lapisan berbutir terbawah pada perkerasan eksisting. 1apis terbawah perkerasan harus dapat mengalirkan air atau tebal lapis perkerasan berbutir efektif harus dikalikan dengan fakt$r m. !alur air dengan batas timbunan paling tidak 6(( m dari lapisan berbutir ke tepi timbunan 0titik free drainage harus dianggap dapat mengalirkan air. rainase melintang pada titik rendah atau pada pusat )( m harus dianggap memberikan free drainage pada subbase 0Tabel 7 memberikan semua $psi tersebut. Apabila ketinggian sub base lebih rendah dari pada ketinggian permukaan tanah sekitarnya, baik di daerah timbunan ataupun di permukaan tanah asli, maka harus dipasang drainase bawah permukaan 0bila memungkinkan keadaan ini dapat dihindari dengan desain ge$metris yang baik, bila drainase bawah permukaan tidak tersedia atau jika muka air tanah lebih tinggi dari 7(( mm dibawah tanah dasar maka harus digunakan penyesuaian dengan fakt$r Lm untuk tebal lapis berbutir sesuai AAS9T" : pasal *.+.) 0Tabel 7. rainase bawah permukaan harus disediakan didekat saluran E dan struktur lain yang menutup aliran air dari setiap lapisan sub base. 1ubang ke#il 0weep h$les harus ditempatkan se#ara benar selama k$nstruksi namun tidak dapat dijadikan satu ' satunya met$de yang dilakukan. Se#ara umum drainase bawah permukaan harus diupayakan untuk disediakan. rainase bawah permukaan harus ditempatkan pada kemiringan yang seragam tidak kurang dari (,6< sehingga air akan mengalir dengan bebas sepanjang drainase sampai ke titik keluar 0$utlet p$int. Selain itu harus juga tersedia titik akses untuk membersihkan drainase atau titik pembuangan 0dis#harge p$int pada jarak tidak lebih dari 7( m. • •
•
•
•
•
•
?le3asititik masuk dan pembuangan drainase bawah permukaan harus lebih tinggi dari muka banjir ren#ana sesuai standar desain drainase.
Entuk jalan * jalur terpisah 0di3ided r$ad dengan superele3asi, apabila drainase di arahkan ke median, maka harus diberi sistem drainase bawah permukaan di median desainer perkerasan harus mengk$munikasikan kriteria drainase yang dipersyaratkan kepada desainer drainase dan harus memastikan bahwa drainase yang dibutuhkan tergambarkan dengan jelas dalam 5ambar @en#ana. Apabila drainase bawah permukaan tidak dapat diberikan yang umumnya terjadi pada daerah perk$taan, harus digunakan k$efisien drainase Lm pada desain ketebalan lapis p$ndasi berbutir sesuai dengan aturan AAS9T" : pasal *.+.) dan Tabel 7. akt$r m tersebut digunakan untuk design #he#k dengan met$de AAS9T" )::. Tebal lapis p$ndasi berbutir dari desain harus disesuaikan dengan membagi tebal desain lapis berbutir dengan fakt$r m. Nilai yang didapat menjadi tebal desain lapis p$ndasi berbutir. desainerdalam melakukan desain sedemikian rupa sehingga didapat nilai m ).(, dan menghindari desain dengan m O ).( 0ke#uali k$ndisi lapangan tidak memungkinkan. desain dalam manual ini mengasumsikan drainase dalam k$ndisi baik. !ika k$ndisi drainase m dibawah ), maka tebal lapis berbutir harus dinaikkan dengan f$rmula Tebal lapis berbutir desain J 0tebal hasil dari bagandesain 4 mQ &$efisien drainase Lm lebih besar dari ) tidak b$leh digunakan ke#uali ada keyakinan bahwa kualitas pelaksanaan yang disyaratkan dapat terpenuhi.
Table 7.DRAINAE BA3AH PER'UKAAN
2.1: Uur Ren!ana Pn%a*i jalan Emur ren#ana p$ndasi jalan untuk semua perkerasan baru maupun pelebaran digunakan minimum +( tahun karena A. P$ndasi jalan tidak dapat ditingkatkan selama umur pelayanannya ke#uali dengan rek$nstruksi t$tal/ %. &eretakan dini akan terjadi pada perkerasan kaku pada tanah lunak yang p$ndasinya didesainlemah 0under design/ ;. Perkerasan lentur dengan desainp$ndasi lemah 0under design, umumnya selama umur ren#ana akan membutuhkan perkuatan dengan lapisan aspal struktural, yang berarti biayanya menjadi kurang efektif bila dibandingkan dengan p$ndasi jalan yang didesain dengan umur ren#ana lebih panjang.
2.2" /utline Pr*e%ur %e*ain Pn%a*i jalan ?mpat k$ndisi lapangan yang mungkin terjadi dan harus dipertimbangkan dalam pr$sedur desain p$ndasi jalan adalah A. &$ndisi tanah dasar n$rmal, dengan #iri ' #iri nilai ;%@ lebih dari < dan dapat dipadatkan se#ara mekanis. desain ini meliputi perkerasan diatas timbunan, galian atau tanah asli 0k$ndisi n$rmal ini lah yang sering diasumsikan $leh desainer.
%. &$ndisi tanah dasar langsung diatas timbunan rendah 0kurang dari m diatas tanah lunak alu3ial jenuh. Pr$sedur lab$rat$rium untuk penentuan ;%@ tidak dapat digunakan untuk kasus ini, karena $ptimasi kadar air dan pemadatan se#ara mekanis tidak mungkin dilakukan di lapangan. 1ebih lanjutnya, tanah asli akan menunjukkan kepadatan rendah dan daya dukung yang rendah sampai kedalaman yang signifikan yang membutuhkan pr$sedur stabilisasi khusus. ;. &asus yang sama dengan k$ndisi % namun tanah lunak alu3ial dalam k$ndisi kering. Pr$sedur lab$rat$rium untuk penentuan ;%@ memiliki 3aliditas yang terbatas karena tanah dengan kepadatan rendah dapat mun#ul pada kedalaman pada batas yang tidak dapat dipadatkan dengan peralatan k$n3ensi$nal. &$ndisi ini membutuhkan pr$sedur stabilisasi khusus. . Tanah dasar diatas timbunan diatas tanah gambut. Pr$sedur desain untuk setiap k$ndisi ke#uali tanah gambut akan dibahas pada bagian selanjutnya. 5ambar + menggambarkan pr$ses desain untuk desain p$ndasi jalan untuk tanah selain gambut, dan %aganesain* menyajikan s$lusi p$ndasi jalan minimum selain kasus khusus untuk perkerasan kaku diatas tanah lunak. *.*(.) Met$de A untuk tanah n$rmal &$ndisi A) Apabila tanah tanah dasar bersifat plastis atau berupa lanau, tentukan nilai batas-batas Atterberg 0P2, gradasi, nilai P$tensi Pengembangan 0P$tential Swell, letak muka air tanah, I$na iklim, galian atau timbunan dan tetapkan nilai ;%@ dari %aganesain) atau dari uji lab$rat$rium perendaman + hari. &$ndisi A* Apabila tanah dasar bersifat berbutir atau tanah residual tr$pis 0tanah merah, laterit, nilai desain daya dukung tanah dasar harus dalam k$ndisi + hari rendaman, pada nilai :6< kepadatan kering m$difikasi. Entuk kedua k$ndisi,pilih tebal perbaikan tanah dasar dari %aganesain*.
*.*(.* Met$de % untuk tanah alu3ial jenuh 1akukan sur3ey ;P atau sur3ey resisti3itas dan karakterisasi tanah untuk mengidentifikasi sifat dan kedalaman tanah lunak dan daerah yang membutuhkan perbaikan tambahan 0sebagai #$nt$h daerah yang membutuhkan lapis pen$pang, k$nstruksi perkerasan khusus, p$ndasi #akar ayam atau pan#ang mikr$. !ika tanah lunak terdapat dalam kedalaman kurang dari ) m, maka $psi pengangkatan semua tanah lunak perlu ditinjau keefekti3itas biayanya.!ika tidak, tetapkan tebal lapisan pen$pang 0#apping layer dan perbaikan tanah dasar dari %aganesain *.Tetapkan waktu perkiraan awal pra-pembebanan dari Tabel )(.*.Sesuaikan waktu perkiraan awal tersebut 0umumnya primary settlement time jika dibutuhkan untuk memenuhi ketentuan jadwal pelaksanaan melalui analisis ge$teknik dan pengukuran seperti beban tambahan 0sur#harge atau 3ertikal drain. !ika waktu prel$ad berlebihan atau terdapat batas ketinggian timbunan 0misal pada kasus pelebaran jalan eksisting atau untuk jalan dibawah jembatan, maka bisa digunakan met$de stabilisasi lainnya misal #akar ayam, pema#angan atau pen#ampuran tanah dalam. !ika tidak ada #$nt$h atau pengalaman yang mendukung ke#ukupan desain lapis pen$pang atau desain lainnya untuk k$ndisi sejenis, maka perlu dilakukan uji timbunan per#$baan dan pengujian pembebanan untuk 3erifikasi. *.*(. Met$de ; untuk tanah allu3ial kering Tanah allu3ial keringpada umumnya memiliki kekuatan sangat rendah 0misal ;%@ O *< di bawah lapis permukaan kering yang relatif keras. &edalaman lapisan permukaan tersebut berkisar antara +(( ' 7(( mm. 2dentifikasi termudah untuk k$ndisi ini adalah menggunakan uji ;P.&$ndisi ini umumnya terdapat pada dataran banjir kering dan area sawah kering.
Masalah terbesar dari k$ndisi tanah seperti ini adalah daya dukung yang memuaskan dapat hilang akibat pengaruh dari lalu lintas k$nstruksi dan musim hujan. &arenanya penanganan p$ndasi harus sama dengan penanganan kasus tanah alu3ial jenuh, ke#uali jika perbaikan lanjutan dilakukan setelah pelaksananp$ndasi jalan selesai pada musim kering, jika tidak perbaikan met$de % harus dilakukan. Met$de perbaikan lanjutan tersebut adalah A. !ika lapis atas dapat dipadatkan menggunakan pemadat pad f$$t r$ller, maka tebal lapis pen$pang dari %aganesain* dapat dikurangi sebesar *(( mm. %. igunakan met$de pemadatan dalam terbaru misal 9igh energy 2mpa#t ;$mpa#ti$n 09?2; atau pen#ampuran tanah dalam yang dapat mengurangi kebutuhan lapis pen$pang.
2.21 PERHITUNGAN PERKERAAN )ALAN Data 4lue Lalu Linta* Jenis Kendaraan No
NIM GENAP NIM GANJIL Jumlah Lalulintas Kendaraan Per Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Bus kecil Bus besar Truk 2 sumbu cargoringan Truk 2 sumbu ringan Truk 2 sumbu cargo sedang Truk 2 sumbu sedang Truk 2 sumbu berat Truk 2 sumbu berat Truk 3 sumbu ringan Truk 3 sumbu sedang Truk 3 sumbu berat Truk 2 sumbu dan trailer Truk 4 sumbu trailer Truk 5 sumbu trailer Truk 5 sumbu trailer Truk 6 sumbu trailer
340 290 80 65 12 8 10 6 6 5 5 5 5 5 3 3
410 360 150 90 44 35 29 18 18 14 14 14 14 14 9 9
Entuk jenis kendaraan ) s4d + J tambahkan jumlahkendaraandi atas dengan 0RR BB > )( Entuk jenis kendaraan 6 dst J tambahkan jumlah kendaraan di atas dengan 0RR BB > Misal RR J dua digit terakhir N2M Anda, misal )((+ maka RR J (+
N2M 5enap
BB J dua digit terakhir Tahun Angkatan Anda, misal *()+ maka BB J )+ 0RR BB > )( J 0+ )+ > )( J )8( .....dan 0RR BB > J 0+ )+ > J 6+ !adi data lalulintas kendaraanbus ke#il per hari adalah J +)( )8( J 6:(kendaraan 4 hari data lalulintas Truk 2 sumbu cargo sedang = 44 + 54 = 98kendaraan 4 hari
Kn%i*i jalan
NIM Genap
Uraian Kelas jalan Jumlah Lajur CB Jenis !anah
"ata lain
Ganjil !rter i 2"2 6
olektor 4"2 4 Timbun an !sli #a$at diasumsikan sendiri %ika di$erlukan
2.21 Pengerjaan *.*).) P?@&?@ASAN 1?NTE@ iren#anakan &elas jalan
jalan arteri. !alan * lajur, * arah
Emur ren#ana
*( tahun
•
TM 0Traffi# Multiplier ),8 ' * 0dipilih *
•
akt$r pertumbuhan lalu lintas 0i +< UR
( 1 + 0,01 i) −1 •
@J
0,01 i
(1 + 0,01 x 5 )20−1 J
0,01 x 5
J.(76: Entuk jenis kendaraan ) s4d +
J tambahkan jumlah kendaraan di atas dengan
0RR BB > )( J 0(C ) R )( J *(( Entuk jenis kendaraan 6 dst J tambahkan jumlah kendaraan di atas dengan 0RR BB > J 0(C ) R J 7(
1
Bus kecil
E#A & JUMLAH '$"% & $" KEN"A (JMLH % & AAN PE KEN)H HAI ari* 0(3 610 183
2
Bus besar
1
560
560
0(3
350
105
0(8
290
232
0(7
104
72(8
1(6
95
152
0(9
89
80(1
7(3
78
569(4
7(6
78
592(8
74
2079(4
74
2138(6
74
2730(6
74
1006(4
74
1406
69
2090(7
69
2870(4
& '
3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6
JENI# KEN"AAAN
Truk 2 sumbu cargo ringan Truk 2 sumbu ringan Truk 2 sumbu cargo sedang Truk 2 sumbu sedang Truk 2 sumbu berat Truk 2 sumbu berat Truk 3 sumbu ringan Truk 3 sumbu sedang Truk 3 sumbu berat Truk 2 sumbu dan trailer Truk 4 sumbu trailer Truk 5 sumbu trailer Truk 5 sumbu trailer Truk 6 sumbu trailer
28( 1 28( 9 36( 9 13( 6 19 30( 3 41( 6
)*! 20 T&
*.*).* !umlah lajur Jumlah Lajur setiap arah 1 2 3 4
CE#A & CE#A 'E#A & ( 'CE#A & ( ( +,-* !M*
2208636(7 91 6758669(9 6 1267250(6 18 2800020(4 12 878627(09 48 1834496(1 32 966731(18 54 6872119(0 63 7154534(9 15 25096389( 85 25810877( 82 32955757( 49 12146295( 44 16969089( 22 25232770( 15 34643011( 17 203,595, 277(30
Kendaraan nia.a pada jalur desain '/ terhadap populasi 0endaraan nia.a* 100 80 60 50
4417273(5 81 13517339( 92 2534501(2 35 5600040(8 24 1757254(1 9 3668992(2 64 1933462(3 71 13744238( 13 14309069( 83 50192779( 7 51621755( 63 65911514( 97 24292590( 88 33938178( 44 50465540( 3 69286022( 33 407,190, 554(60
!umlah lajur setiap arah yang di ren#anakan berjumlah *, sehingga fa#t$r distribusi lajurnya sebesar 8(<
?SA *( tahun sebesar 348249586(7 - 348(000(000 se.ingga da$at ditentukan ti$e $erkerasan /aitu erkerasan kaku dengan lalu lintas berat desain 4(
2.22'enentukan *ek*i;*ek*i *u-gra%e >ang *eraga %an %a>a %ukung *u-gra%e
*.**.) &$ndisi Tanah &$ndisi tanah dasar n$rmal, dengan #iri-#iri nilai ;%@ +< dan dapat dipadatkan se#ara mekanis. *.**.* Met$de A untuk tanah n$rmal Tanah pada k$ndisi A), yaitu Tanah dasar bersifat plastis atau berupa lanau.
;%@ tanah dasar + &elas kekuatan tanah dasar S5+ Pr$sedur desain p$ndasi A eskripsi struktur p$ndasi jalan Perbaikan tanah dasar meliputi bahan stabilitas kapur atau timbunan pilihan 0pemadatan berlapis *(( mm tebal lepas Tebal minimum peningkatan tanah dasar *(((mm
2.2+De*ign Perkera*an LEntur /p*i Bia>a 'iniu Tera*uk 0-t?
*.*.) &esimpulan &etebalan 1apis Perkerasan ' A; W; 6( mm
'
5
AC BC
*8( mm
4
'
CTB
'
LPA Kelas A
)6( mm 2
)6( mm
2.2&PERKERAAN KAKU *.*+.) Pr$sedur esain iren#anakan &elas jalan jalan arteri !alan * lajur, * arah Emur ren#ana +( tahun
*.*+.* Pr$sedur esain TM 0Traffi# Multiplier ),8 ' * 0dipilih * akt$r pertumbuhan lalu lintas 0i 6< UR
( 1 + 0,01 i) −1 @J
0,01 i
(1 + 0,01 x 5 )40−1 J
0,01 x 5
J )*(.C::C Entuk jenis kendaraan ) s4d +
J tambahkan jumlah kendaraan di atas dengan
0RR BB > )( J 0(C ) R )( J *(( Entuk jenis kendaraan 6 dst J tambahkan jumlah kendaraan di atas dengan 0RR BB > J 0(C ) R J 7(
& JENI# ' KEN"AAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6
Bus kecil Bus besar Truk 2 sumbu cargo ringan Truk 2 sumbu ringan Truk 2 sumbu cargo sedang Truk 2 sumbu sedang Truk 2 sumbu berat Truk 2 sumbu berat Truk 3 sumbu ringan Truk 3 sumbu sedang Truk 3 sumbu berat Truk 2 sumbu dan trailer Truk 4 sumbu trailer Truk 5 sumbu trailer Truk 5 sumbu trailer Truk 6 sumbu trailer
)*! 40 T&
JUMLAH $" KEN"A % AAN & PE HAI
E#A &
610
183
0(3 1 0(3 0(8 0(7 1(6 0(9 7(3 7(6 28( 1 28( 9 36( 9 13( 6 19 30( 3 41( 6
8068815(96 2 24691458(6 560 8 4629648(50 105 3
560 350 290
232
104
89
78 74 74 74 74 74 69 69
10229318(6
3209889(62 8 6701967(35 152 6 3531760(42 80(1 9 569( 25105922(4 4 5 592( 26137672(6 8 9 207 91684677(1 9(4 1 213 94294917(0 8(6 2 273 120397316( 0(6 2 100 44374078(6 6(4 140 61993198(0 6 4 209 92182915(4 0(7 7 287 126561362( 0(4 5 743,794, 919(22 72(8
95
78
CE#A &
*.*+. !umlah lajur Jumlah Lajur setiap arah 1 2 3 4
Kendaraan nia.a pada jalur desain '/ terhadap populasi 0endaraan nia.a* 100 80 60 50
!umlah lajur setiap arah yang di ren#anakan berjumlah *, sehingga fa#t$r distribusi lajurnya sebesar 8(<
?SA +( tahun sebesar 520597395(4 se.ingga da$at ditentukan ti$e $erkerasan /aitu erkerasan kaku dengan lalu lintas berat(
2.2&.& 'enentukan *ek*i;*ek*i *u-gra%e >ang *eraga %an %a>a %ukung *u-gra%e
*.*+.6&$ndisi Tanah &$ndisi tanah dasar n$rmal, dengan #iri-#iri nilai ;%@ +< dan dapat dipadatkan se#ara mekanis. esain ini meliputi perkerasan diatas timbunan, galian atau tanah asli.
;%@ tanah dasar + &elas kekuatan tanah dasar S5+ Pr$sedur desain p$ndasi A eskripsi struktur p$ndasi jalan Perbaikan tanah dasar meliputi bahan stabilitas kapur atau timbunan pilihan 0pemadatan berlapis OJ *(( mm tebal lepas Tebal minimum peningkatan tanah dasar )6(mm.
*.*+.71apisan drainase dan lapisan subbase
&$efisien drainase mQ untuk tebal lapis berbutir 0lihat Tabel 8.) halaman ). engan k$ndisi lapangan iatas permukaan tanah dengan drainase sub s$il, medan datar. Terkadang drainase sub s$il dibawah. idapat nilai mQ untuk desain sebesar ).
*.*+.C!enis Sambungan dan %ahu !alan
*.*+.8&esimpulan Sambungan $wel %ahu !alan %et$n &etebalan 1apis Perkerasan ' Tebal Pelat %et$n ' 1apis P$ndasi 1M; ' 1apis P$ndasi Agregat kelas A
(6 mm )6( mm )6( mm
BAB III PENUTUP +.1 Ke*ipulan P?@&?@ASAN 1?NTE@ &elebihan ' Peran#angan sederhana dan dapat digunakan untuk semua tingkat 3$lume lalu lintas dan semua jenis jalan berdasarkan klasifikasi fungsi jalan r aya ' @elatif lebih murah &ekurangan ' &endali kualitas untuk job mix agak rumitA ' Emur ren#ana relatif pendek 6-)(tahun an untuk perkerasan lentur didapat hasil hitungan ;?SA 6 0juta maka seharusnya data tersebut seharusnya tidak bisa menggunakan perkerasan lentur karena 3$lume kendaraan yang begitu banyak sehingga kebutuhan untuk perkerasan jalan tersebut adalah perkerasan kaku. P?@&?@ASAN &A&E &elebihan ' esain sederhana ' @an#angan j$b mi> lebih mudah ' Emur ren#ana dapat men#apai )6 ' +( tahun &ekurangan ' 9anya dapat digunakan pada jalan-jalan dengan 3$lume lalu lintas tinggi ' @$ngga udara di dalam bet$n tidak dapat mengurangi tegangan yang timbul akibat perubahan 3$lume bet$n
#atar isi !T! )&!&T!(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( i B!B ((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 1 )!!&((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 1 1(1 atar Belakang(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 1 1(2 Tu%uan(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 3 B!B (((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 4 )B!!*!&((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 4 2(1
enis *truktur erkerasan((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 4
2(2 !cuan(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 5 2(3 stila. dan denisi((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 5 2(4 *imbol dan singkatan(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 7 2(5 mur encana((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 8 2(6 )!& *TT ))!*!&((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 8 2(6(1 !: dengan :ement Treated Base ;:TB<(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 9 2(6(2 !: dengan a$is ondasi Berbutir(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 10 2(6(3 !: dengan !s$al odikasi(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 10 2(6(4 a$is !us Ti$e *!((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 10 2(6(5 a$is ondasi dengan !s$al odikasi((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 10 2(7 erkerasan aku(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 10 2(7(1 erkerasan aku untuk alu intas enda.(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((11 2(7(2 erkerasan Tan$a enutu$ ;alan erikil<(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 11 2(7(3 elebaran alan dan enambalan ;ea/ atc.ing<(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 11 2(8 Tana. ambut(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 11 2(9 elaburan ;*urace #ressing< diatas a$is ondasi Berbutir(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((11 2(10 !:>?: *>?: tebal @50 mm diatas a$is ondasi Berbutir(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((11 2(11 a$is ondasi *oil :ement(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 11 2(12 ! &T!*(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 12 2(12(1 !nalisis Aolume alu intas((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 12 2(12(2 enis endaraan(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 12 2(12(3 aktor ertumbu.an alu intas((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((12 2(12(4 engaru. !li.an alu intas ;TraCc #iersion<(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((12 2(12(5 aktor #istribusi a%ur dan a$asitas a%ur((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 13 2(12(6 Beban *umbu *tandar umulati(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 13 2(17 lasikasi endaraan dan &ilai A# *tandar((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 13 2(18 #!&!*) B!?! )!!&(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 14 2(19 mur encana ondasi %alan((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( 15