MAKALAH PROSES SUPERVISI PENDIDIKAN DAFTAR PUSTAKA Wijaya, Wijaya, Cece dan Rusyan Tabrani Tabrani,, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar
(Bandung: (Bandu ng: PT Remaja Rosdakarya, 1994)
Muy Muyas asa, a, !, Manajemen Manajemen Berbasis Berbasis Sekolah, Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, "###) Pur$an%o, &gaim, Administrasi &gaim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Remaja Rosdakarya,
19'4)
Buran Buranudi udin, n, Analisis Manajemen dan Kepemimpinan Kepemimpinan Pendidikan, (akar%a: Bumi *ksara,
1994)
+aer%ian, Pie% *, Prinsip Prinsip dan Tehnik Supervisi Supervisi,, (+urabaya: -saa &asiona, 19'1) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 2002), 263. Notoatmodjo, oekidjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Kesehatan, (Jak (Jakar arta ta:: P! "inek inekaa #ipt #ipta, a, 2003),$6uhertian,
Muammad, Ri.ai, Administrasi Ri.ai, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Pendidikan , (Bandun%: P!. "emaja "osdakar&a, $'2)
PROSES SUPERVISI PENDIDIKAN
MAKALAH /iajukan un%uk Memenui Persyara%an Mem0eroe Mem0eroe &iai 0ada Ma%a uia +u0er2isi Pendidikan Pendidikan dengan /osen Pengam0u 3aini, +Pd
Oleh: MUHAMMAD RAHMADANI NIM: 2012121591
JURUSAN JURUSAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL ULUM KANDANGAN 2014
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR +egaa 0uji dan syukur kami 0anja%kan ke adira% *a +WT, yang %ea memb member erik ikan an %au5 %au5k k ser% ser%a a iday idaya a&y &ya a +ei +eingg ngga a kami kami da0a% da0a% meny menyus usun un makaa makaa ini dengan dengan judu judu Prose Proses s +u0er2 +u0er2isi isi Pendidik endidikan an 0ada 0ada Ma%a Ma%a uia uia +u0er2isi Pendidikan Pendidikan +a +aa$ a$a% a%
dan dan
saa saam m
semo semoga ga
sea seau u
sena senan% n%ia iasa sa
%er %ercura cura
ke0ad e0ada a
junjungan ki%a &abi besar Muammad +*W +*W Beser%a keuarga, keuarga, saaba% dan 0engiku% beiau inggga akir 6aman 7ang %ea memba$a ki%a dari aam kebodoan menuju aam %erang benderang bercaayakan iman, isam, dan isan Tak Tak u0a kami uca0kan %erima kasi yang sedaam8daamnya ke0ada /osen Ma%a uia uia +u0er2isi Pendidikan Pendidikan yang %ea mendukung kami kami ingga %erseesaikannya %erseesaikannya makaa ini ami menyadari ba$a masi banyak kekurangan dan beum sem0urna a0a a0a yang yang kami ami sam0 sam0ai aik kan, an, sei seing ngga ga a0ab a0abi ia a ada ada kekur ekuran anga gan n daa daam m 0enui 0enuisan san ser%a ser%a isi a%au a%au ma%eri ma%eri,, kami kami moon moon saran saran dan kri%ik kri%iknya nya secara secara angsung mau0un %idak angsung, un%uk kesem0urnaan makaa ini
andangan, 14 +e0%ember "#14
Penuis
DAFTAR ISI *T* P!&*&T*R ii /*T*R + iii B*B P!&/*;-<-*& 1 B*B P!MB*;*+*& " * /e5nisi +u0er2isi " B /e5nisi Pendidikan " C /e5nisi +u0er2isi Pendidikan = / Proses +u0er2isi Pendidikan 4 !
B*B P!&-T-P ' * esim0uan ' B +aran ' /*T*R P-+T**
BAB I PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu ke%iatan &an% erintikan interaksi antara peserta didik den%an para pendidik serta era%ai sumer pendidikan?1@. *nteraksi antara peserta didik den%an pendidik dan sumer+sumer pendidikan terseut dapat erlan%sun% dalam situasi pendidikan, pen%ajaran, latihan, serta imin%an. ntuk men-apai hasil pemelajaran &an% maksimal, maka diperlukan sesosok %uru &an% proessional. Proses pendidikan akan erhasil den%an aik jika didukun% oleh seoran% %uru &an% proessional, karena dalam dunia pendidikan khususn&a a%ian pen%ajaran tolak ukur keerhasilann&a adalah %uru. Pemelajaran &an% eekti mampu men%hasilkan output anak didik &an% erkualitas. Pemelajaran &an% kondusi dan dinamis ju%a tidak menaikkan peran %uru sea%ai perantara transer ilmu ke murid. /eeradaan superise pendidikan memiliki peran pentin% dalam men%a1asi dan men%amatai kinerja %uru dalam memimin% anak didik menjadi insane &an% erkualitas. Dalam ken&ataann&a tidak sedikit dari para pendidik menemui eerapa hamatan &an% men&eakan kuran% maksimaln&a pelaksanaan proses elajar men%ajar. dan&a hamatan isa erakiat pada kuran%n&a da&a inoasi %uru dalam men%ajar dan lemahn&a motiasi %uru dalam menin%katkan kemampuan murid ?"@. eoran% %uru tidak akan lepas dari kekuran% sempurnaan, sehin%%a %uru ju%a memerlukan imin%an dan arahan dan ju%a antuan dari oran% &an% leih erpen%alaman dan ahli. !idak dipun%kiri adan&a %uru &an% kuran% proessional san%at men%uatirkan dunia pendidikan, an&ak aktor &an% men&eakan %uru kuran% proessional, hal ini merupakan indikasi ah1a aktor %uru sea%ai pen%ajar san%at erperan pentin% dalam men%hantarkan anak didik menjadi erhasil di kemudian hari. /eeradaan sekolah sea%ai lema%a &an% men%elola pendidikan mempun&ai peranan pentin% dalam perekrutan %uru, karena aik dan urukn&a %uru menjadi tan%%un% ja1a pihak sekolah &an% telah memerikan tan%%un% ja1a kepada %uru harus serin% dilakukan oleh pihak sekolah %una menaah mutu dan kemampuan san% %uru. !idak dira%ukan la%i keeradaan %uru merupakan inti pokok dalam pen%eman%an akat anak didik didunia pendidikan ?=@.
BAB II PEMBAHASAN
PROSES SUPERVISI PENDIDIKAN
. D4*N** P"5** uperisi se-ara etimolo%i erasal dari kata super dan isi &an% men%andun% arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas &an% dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktiitas, kreatiitas, dan kinerja a1ahan?4@. Pen%%unaan istilah superise leih dikenal sea%ai suatu aktiitas peminaan &an% diren-anakan untuk mematu para %uru dan pe%a1ai sekolah lainn&a dalam melakukan pekerjaan mereka se-ara eekti ?>@. Burhanudin, erpendapat superise &aitu antuan dalam men%eman%kan situasi elajar men%ajar kearah &an% leih aik, den%an jalan memerikan imin%an dan pen%arahan pada %uru dan petu%as lainn&a untuk menin%katkan kualitas kerja merekan diidan% pen%ajaran den%an se%ala aspekn&a ?A@. Pemerian arahan dan imin%an erarti terdapat tujuan untuk pemerian pen%ontrolan kepada %uru dalam proses pen-apaian sesuatu a%ar proses pelaksanaan kerja isa sesuai den%an harapan &an% sudah ditentukan. ?@ /eseluruhan pelaksanaan dalam superisi dilakukan melalui proses dan dikelola erdasarkan urutan dan teknik+teknik superisi itu sendiri. uperisi adalah melakukan peminaan sumer da&a manusia pada pelaku pendidikan atau %uru di lema%a pendidikan (sekolah). Pen%elolaan terseut dilakukan untuk menda&a%unakan sumer da&a manusia a%ar memiliki kempriadian &an% terinte%rasi dan terkoordinasi untuk men-apai tujuan sekolah. Pen%elolaan dilakukan oleh kepala sekolah den%an ke1enan%ann&a sea%ai superisor sekolah melalui keputusan+keputusan &an% ditetapkan den%an men%arahkan sumer da&a untuk men-apai tujuan.
B. D4*N** PND*D*/N Pendidikan diartikan sea%ai proses peruahan sikap dan perilaku seseoran% atau kelompok dalam usaha memuat manusia menjadi leih aik dari seelumn&a melalui upa&a pen%ajaran dan pelatihan, proses, -ara, peruatan mendidik ?'@. Dalam konteks ini pendidikan erupa&a meruah pola pemikiran seseoran% dari era%ai tahapan sea%ai proses seseoran% memperoleh pen%etahuan men%eman%kan kemampuan atau keterampilan. Dalam "* Nomor 20 !ahun 2003 tentan% isdiknas, pasal $ a&at ($), disana din&atakan ah1a Pendidikan adalah usaha sadar dan tern-ana untuk me1ujudkan suasana elajar dan proses pemelajaran a%ar peserta didik se-ara akti men%eman%kan potensi dirin&a untuk memiliki kekuatan spiritual kea%amaan, pen%endalian diri, kepriadian,
ke-erdasan, akhlak mulia, serta keterampilan &an% diperlukan dirin&a, mas&arakat, an%sa dan ne%ara. rti pendidikan se-ara umum adalah suatu upa&a &an% diren-anakan %una mempen%aruhi oran% lain aik indiidu, kelompok, atau mas&arakat sehin%%a mereka mampu melakukan terhadap apa &an% diharapkan oleh pelaku pendidikan ?9@. ehin%%a makna pendidikan adalah suatu proses transer ilmu dari %uru pada peserta didik %una men-apai hal+ hal tertentu sea%ai akiat dari proses pendidikan &an% diikuti nantin&a isa ermanaat untuk ekal kedepan menjadi manusia &an% er%una a%i diri sendiri dan lin%kun%an.
#. D4*N** P"5** PND*D*/N
+u0er2isi 0endidikan daam 0enger%ian secara makro adaa sua%u imu yang mem0eajari bagaimana membina sumber daya manusia yang ada 0ada 0eaksana 0endidikan un%uk di%a%a sesuai dengan %ujuan yang %ea di%e%a0kan sesuai kese0aka%an bersama dan dijaankan oe su0er2isor Pena%aan daam a ini mengandung makna menga$asi, memim0in, membina, a%au mengon%ro sumber daya yang mei0u%i 0erencanaan, 0engama%an, 0enga$asan dan 0embinaan Pena%aan daam a ini mengandung, memim0in, membina a%au mengon%ro sumber daya yang mei0u%i 0erencanaan, 0engama%an, 0enga$asan dan 0embinaan /aam 0roses 0ena%aan sumber daya manusia %ersebu% di0erukan adanya sebua angka 0engon%roan yang mencaku0 kunjungan keas, obser2asi keas, $a$ancara indi2idu, saing mengunjungi, e2auasi diri dan ain8ain +u0er2isi
sebagai
a%ian
bimbingan, %i0e su0er2isi ini berandaskan sua%u 0andangan ba$a 0endidikan i%u meru0akan 0roses 0er%umbuan bimbingan Ti0e ini baik %eru%ama bagi guru8guru yang baru muai mengajar se%ea
keuar
dari
sekoa
guru
eemaannya
adaa
mungkin
0enga$asan, 0e%unjuk80e%unjuk a%au0un nasia%8nasia% yang diberikan daam rangka %raining dan bimbingan i%u bersi.a% koo%, suda %idak sesuai agi dengan 0erkembangan 0endidikan dan %un%u%an 6aman seingga da0a% %erjadi kon%radiksi an%ara 0enge%auan yang %ea di0eroe guru dari sekoa guru dengan 0enda0a% su0er2isor i%u sendiri +edangkan kon%eks sumber daya manusia dimaksud mei0u%i, sumber daya manusia
(0eaksana 0endidikan, 0endidik, dan 0emakai jasa 0endidikan), su0er2isi 0endidikan mengkoordinasikan berbagai sumber daya 0endidikan se0er%i guru, su0er2isor 0endidikan un%uk menca0ai %ujuan dan ke%en%uan 0roses 0embeajaran guru yang %ea di%e%a0kan sesuai kese0aka%an bersama 0enen%u kebijakan 0endidikan di sekoa +erangkaian a
yang mei0u%i su0er2ise
0endidikan 0ada
akika%nya %er.okus 0ada %ujuan 0endidikan i%u sendiri, yang mana manusia (sumber daya) mam0u meakukan kerja sama, me$ujudkan ke%en%uan yang %ea di%e%a0kan bersama
/ PR+!+ +-P!RD+ P!&//*& /aam meaksanakan %ugasnya di sekoa, ke0aa sekoa mem0unyai bebera0a %anggung ja$ab yakni berke$ajiban meaksanakan adminis%rasi sekoa yang ber%ujuan menci0%akan si%uasi beajar mengajar menjadi ebi baik, dan meaksanakan su0er2isi 0endidikan sesuai dengan ke%en%uan yang %ea di%e%a0kan su0aya guru8guru %ermo%i2asi daam menjaankan %ugas8%ugas 0embeajaran dan mam0u membimbing 0eser%a didik menjadi ebi baik /aam 0eaksanaan %ugasnya sebagai su0er2isor, ke0aa sekoa endaknya
mem0era%ikan
bebera0a
0endeka%an
yang
akan
digunakannya Pendeka%an a%au orien%asi yang diakukan oe su0er2isor sanga% %ergan%ung 0ada kondisi guru -n%uk i%u su0er2isi 0endidikan memerukan berbagai 0endeka%an daam menca0ai %ujuan, dian%aranya adaa 0endeka%an su0er2isi ar%is%ik, 0endeka%an su0er2ise sain%i5k dan 0endeka%an su0er2ise kinis Per%ama 0endeka%an su0er2isi ar%is%ik yakni 0roses su0er2isi meru0akan sua%u a yang %idak bisa dijeaskan secara rasiona rea%i5%as su0er2isor memiiki 0eran yang dominan didaam mem0erbaiki sain%i5k
kuai%as
meru0akan
0eayanan sua%u
0endidikan,
0roses
su0er2isi
0endeka%an yang
su0er2ise
diaksanakan
berdasarkan a%as .ak%a dan da%a, sedangkan 0endeka%an su0er2isi kinis ebi bersi.a% daam rangka mengoba%i yakni 0enam0ian guru daam mengajar +ebagaimana di0a0arkan dia%as, 0roses su0er2isi 0endidikan
0ada akika%nya merujuk 0ada u0aya un%uk menca0ai %ujuan, sesuai dengan ke%en%uan yang %ea di%e%a0kan sesuai ke0u%usan bersama, dengan suasana 0endukung, dan 0endeka%an sis%em sesuai dengan karak%eris%ik guru
. N7/8+N7/8 P"5** PND*D*/N an%kah+lan%kah superisi pendidikan dia%i dalam 9 lan%kah, &an% mana lan%kah pertama melaksanakan pertemuan pendahuluan den%an dia%i menjadi dua a%ian: Pertama, men-iptakan suasana kekeluar%aan &an% intim antara %uru den%an superisor a%ar komunikasi selama ke%iatan dapat erlan%sun% se-ara eekti. /edua, memuat kesepakatan antara %uru den%an superisor tentan% aspek proses elajar+men%ajar &an% akan dikeman%kan dan ditin%katkan, kedua peren-anaan oleh %uru dan superisor &akni memuat peren-anaan pelaksanaan oserasi se-ara ersamaan. /eti%a, men%enai pelaksanaan pelatihan men%ajar dan oseasi &an% mana %uru sedan% melakukan proses pemelajaran sedan% superisor melakukan pen%amatan se-ara -er mat, den%an men%%unakan instrument oserasi. /eempat, men%adakan analisis data, dalam hal ini superisor men%ajak %uru untuk mendiskusikan apa &an% telah dilaksanakan oleh %uru melakukan proses pemelajaran di kelas. /elima, lan%kah diskusi memerikan umpan alik &an% ertujuan untuk memerikan umpan alik atas apa &an% telah dilakukan oleh superisor kepada %uru &an% sedan% erlatih men%ajar menin%katkan ketrampilann&a dan pelaksanaan lan%kah pemerian umpan alik seaikn&a dilakukan se-ara o&ekti dan se%era ?1#@. /elima lan%kah superisi pendidikan ini mempun&ai eerapa keterkaitan &an% erat satu sama lain, dan erkesinamun%an dalam eerapa proses lan%kah &an% dilakukan oleh superisor %una melakukan kontrol terhadap pemelajaran %uru di kelas. Pemaknaan atas kelima lan%kah superise pendidikan terseut hendakn&a ju%a memina inisiati %uru serta mendoron%n&a untuk akti men-iptakan suasana dimana tiap oran% merasa aman dan dapat men%eman%kan potensi+potensin&a. Dan seoran% superisor mampu men%interpretasikan makna demokrasi sea%ai pemeri keeasan seluas+luasn&a kepada a1ahan sehin%%a akhirn&a superisor sendiri tidak akan kehilan%an otoritasn&a sea%ai pen%amat. uperisor hendakn&a men&erahkan atau memper-a&ai a1ahann&a untuk men%amil keputusan apa saja. Diharapkan superisor mampu men%har%ai pendapat dari para a1ahann&a (&an% disuperisi) serta isa memerikan
kepada mereka suatu solusi atau arahan untuk men%eman%kan da&a kreatiitasn&a. ereka ekerja sama untuk men-apai tujuan ersama. emua keputusan diamil den%an jalan mus&a1arah ersama. Pelaksanaan keputusan dilakukan ersama+sama karena keputusan terseut dirasakan telah menjadi milik ersama. uperisi tidaklah merupakan suatu ke%iatan tun%%al, akan tetapi merupakan seran%kaian ke%iatan &an% prosesn&a erjalan se-ara sistematis, eren-ana, dan teratur untuk ter-apain&a tujuan &an% diin%inkan. ntuk men-apai tujuan terseut dalam pelaksanaann&a tidak isa terlepas dari proses inspeksi, 1alaupun kita tidak ersedia dan mau menerima inspeksi sea%ai superisi, akan tetapi pada hakekatn&a proses superise erjalan di atas dasar inspeksi. 8al ini tidak dapat dihindari dalam ken&ataann&a setiap kali pelaksanaan superisi selalu dia1ali den%an ke%iatan inspeksi terleih dahulu. Den%an kata kalin inspeksi merupakan salah satu un%si daripada superisi. paila demikian, sekaran% timul pertan&aan: apakah setiap kali pelaksanaan superisi selalu didahului den%an inspeksi seelumn&a; Ja1aan &an% dapat dierikan untuk pertan&aan terseut dapat dilihat dari dua sisi, &aitu disatu sisi dapat kita ja1a &a dan disisi lain dapat kita ja1a tidak. ari kita analisis kedua alternati ja1aan terseut di atas. Proses superisi erdasarkan inspeksi, pelaksanaan ke%iatan superisi prosesn&a dapat dimulai den%an men%adakan inspeksi terleih dahulu untuk men%umpulkan era%ai data, men%olah data den%an ukuran &an% telah ditentukan, dan kemudian men&usun suatu kesimpulan sea%ai suatu konduite. /onduite adalah hasil penilaian sepihak &akni erdasarkan pendapat pemeriksa den%an ukuran &an% ada sesuai den%an ketentuan dan peraturan &an% erlaku. paila hasil pemeriksaan itu tidak ada tindak lanjutn&a a%i peminaan atau pen%eman%an kemampuan proessional %uru &an% diperiksa, dan han&a dipakai untuk dasar kenaikan pan%kat atau %aji erkala, pemindahan dan konsekuensi lainn&a, maka sampai disitulah atas daripada un%si pemeriksaan. !idak ada usaha penin%katan kemampuan a%i %uru &an% diperiksa erarti inspeksi sema-am itu tidak dilakukan dalam ran%ka superisi. !etapi jika hasil inspeksi &an% telah dilakukan itu dijadikan sea%ai ahan masukan a%i peminaan atau pen%eman%an kemampuan proessional %uru &an% diinspeksi, maka proses sema-am itu dilakukan dalam ran%ka superisi. *ni erarti setiap pelaksanaan superisi diperlukan adan&a inspeksi seelumn&a. uperisi adalah merupakan suatu usaha peminaan kemampuan %uru a%ar dapat erkeman% dalam jaatann&a, -enderun% demokratis.
didasarkan atas inspeksi. esuai den%an prinsip superisi &an% leih an&ak memerlukan partisipasi dan kerjasama den%an para %uru, maka superisor dapat &an% akan disuperisi untuk ersama+sama mempelajari masalah+masalah &an% an&ak dihadapi oleh %uru+%uru, ersama+sama men-ari dan menemukan aktor+aktor pen&ean&a, dan ersama+sama pula men-arikan -ara &an% eekti untuk men%atasin&a melalui mus&a1arah muakat untuk menemukan kesamaan. Pendekatan superisor sema-am ini dapat dilakukan han&a den%an ke%iatan sepihak saja oleh inspektur. en%adakan oserasi, kunjun%an kelas, pemeriksaan, menelaah laporan saja tidaklah -ukup untuk menilai seoran% %uru den%an se%ala masalahn&a, tetapi diperlukan komunikasi edukati &an% lan%sun% erhuun%an den%an para %uru. /arena dalam proses superisi den%an pertemuan atau per-akapan priadi antara superisor den%an %uru dapat terjadi interaksi edukati dan salin% pen%aruh mempen%aruhi, ada siat keterukaan dan kekeluar%aan &an% mereka miliki dan me1arnai pertemuan itu, sehin%%a leih memudahkan ditemukann&a jalan keluar a%i peme-ahan setiap masalah &an% dialamin&a. uperisi suatu proses &an% siklusn&a erkepanjan%an tidak kunjun% selesai 1alaupun suatu saat superisi sudah tidak diperlukan la%i dalam dunia pendidikan, superisi tetap ada dan erlan%sun% sepanjan% masa ada manusia &an% mau memina diri, elajar dan erkeman%, kemampuann&a. uperisi tidak han&a diperlukan se-ara mendadak untuk sesuatu keperluan khusus, untuk pen&usunan sesuatu la poran pendidikan dan sea%ain&a. /epala sekolah dalam melaksanakan un%sin&a selaku superisor harus selalu teruka men%ajak para %uru untuk menemukan, men&adari dan men%akui kelemahan+kelemahann&a atau kekuran%an+kekuran%ann&a sendiri tanpa ada usaha memanipulasi. /eadaan &an% dialamin&a untuk menja%a har%a diri dan martaat sesun%%uhn&a akan men&ulitkan diri sendiri. Pendekatan &an% ersiat interpersonal dalam superisi pendidikan perlu di1ujudkan oleh superisor dan %uru+%uru. Persoalan &an% dihadapi adalah karena masin%+masin% %uru mempun&ai kesulitan &an% unik den%an kadar masalahn&a &an% ereda+eda pula, sehin%%a peme-ahann&a memerlukan pendekatan &an% ereda pula dan den%an -ara sendiri+sendiri sesuai den%an jenis dan siat masalah &an% dialamin&a. Proses superisi seelumn&a den%an perumusan sesuatu masalah &an% didu%a timul dan dialami oleh %uru+%uru di suatu sekolah atau kelas, selanjutn&a diadakanlah penelitian untuk memperoleh data= inormasi &an% erhuun%an den%an masalah terseut. 8asil pen%umpulan data akan dianalisis untuk menemukan kelemahan atau kekuran%an daripada %uru+%uru terseut dan diusahakan -ara+-ara &an% teraik untuk men%atasin&a>$$?. BAB III
PENUTUP
. /*PN uperisi pendidikan mempun&ai makna kerjasama antara %uru dan kepala sekolah untuk men-apai ketentuan pendidikan &an% sudah di sepakati ersama. /etetapan pendidikan &an% diuat erdasarkan dari eerapa ketentuan pendidikan &an% merentan% dari tujuan &an% sederhana sampai den%an tujuan &an% kompleks, ter%antun% lin%kup dan tin%kat pen%ertian pendidikan &an% dimaksud. uperisi pendidikan men%andun% pen%ertian proses pen%amatan dan peminaan superisor kepada %uru %una men-apai tujuan pendidikan &an% disepakati. Proses superisi pendidikan pada hakikatn&a merujuk pada upa&a untuk men-apai harapan &an% telah ditetapkan, &an% keeradaann&a memerlukan peran kepala sekolah &an% kooperati, demokrati, dan memiliki strate%i pendekatan sesuai den%an karakteristik %uru, dan strate%i pen-apaian. an%kah superisi pendidikan leih diokuskan pada a%aimana seoran% kepala sekolah mampu men%kondisikan %uru &an% disuperisi menjadi kooperati den%an superisor, karena kuran% optimaln&a %uru dalam men%ajar perlu didiskusikan antar %uru dan kepala sekolah supa&a masukan dari diskusi den%an %uru er%una untuk pemenahan kinerja %uru kedepann&a. Dalam ranah pemahaman srate%i superisi kepala sekolah, maka peran kepala sekolah sea%ai superisor san%at diperhatikan. !in%kat kapailitas kepala sekolah dalam memimpin dan men%elola sekolah san%at menentukan keeektian superisi sekolah. B. "N en&adari ah1a makalah ini an&ak sekali kekuran%an dan jauh dari sempurna.
?1@ Nana &aodih ukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, hal. 2@
?"@ #e-e Aija&a, . !arani "us&an, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar
(Bandun%: P!. "emaja
"osdakar&a, #et. ***,$''@) hal.$9 ?=@ . ul&asa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandun%: "emaja "osdakar&a, 2000), hal $99
?4@ bid, a 1>>
?>@ N%alim Pur1anto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, ( Band un%: "ema ja "osd akar &a, $'@), hal $03 ?A@ Burhanudin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan dan Kepemimpinan Pendidikan (Jakarta: Bumi ,
ksara, $''@), hal 29 ?@ Piet. . ahertian, Prinsip dan Tehnik Supervisi (uraa&a : saha Nasional, $'$) hal. $' ,
?'@ Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: BalaiPustaka, 2002), 263. ?9@ oekidjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, (Jakarta: P! "ineka #ipta, 2003),$6 ?1#@ Piet . uhertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka PengembanganSumber ,
DaaManusia), hlm, 20
?11@ Muammad, Ri.ai, *dminis%rasi dan +u0er2isi Pendidikan, Bandun%: P!. "emaja "osdakar&a, $'2
Sumber : http://syaiful-plb-unm.blogspot.com/p/pengertian-supervisi-tujuan-setatenaga.html Pelaku/Tenaga Dalam Supervisi pendidikan Pengertian tenaga supervise pebdidikan Apakah yang dimaksud dengan pelaku supervisi dan siapakah yang dapat dipandang sebagai pelaku supervisi? Supervisi, seperti yang sudah diberikan batasannya di bagian depan dan diberlakukan di sekolah, mengutamakan peningkatan prestasi belajar siswa dengan melibatkan orang banyak. Jika dicari-cari secermatcermatnya, setiap unsur yang ada di tiap sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan, sedikit banyak pasti dapat disebutkan siapa saja yang dapat dan tepat diketegorikan sebagai pelaku dalam pembelajaran. Namun dalam uraian ini yang diambil hanyalah unsur yang paling dekat atau langsung terlibat dengan prestasi belajar siswa saja, yaitu: Pengawas,Kepala Sekolah,wakil kepala sekolah bidang kurikulum atau akademik, wali kelas, petugas bimbingan dan konseling, serta petugas perpustakaan. a. Pengawas Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa akhir-akhir ini kegiatan supervisi tidak dapat berjalan sebagaiman dirancang. Sebagai alasan utama ada dua,(1) kesibukan pengawas dan kepala sekolah,(2) latar belakang pengawas dan kepala sekolah yang seringkali tidak tepat dengan biadng studi yang diajarkan oleh guru yang harus mereka supervisi. Denga keterbatasan ini maka pengawas memerlukan dukungan atau sumbangan data dari berbagai pihak. Dalam kedudukan dan fungsinya, pengawas adalah penanggung jawab utama atas terjadinya
pembinaan
sekolah
sesuai
dengan
jenis
dan
jenjang
lembaga
pendidikannya. Di dalam deskripsi tugas disebutkan pengawas harus berhubungan dengan dan meramu data yang dikumpulkan oleh pelaku supervisi yang lain.. semua data tersebut disimpulkan, kemudian ditarik kesimpulannya untuk menentukan alternatif tindakan yang sekiranya tepat, meskipun sesuai dengan supervisi klinis guru yang bersangkutan harus mencba memilih sendiri alternatif pemecahan masalahnya. b. Kepala sekolah Dibagian awal tulisan ini dijelaskan bahwa sejak konsep lama supervisi,yang ertanggung jawab atas pelaksanaan supervisi adalah pengawas dakn kepala sekolah. Isi kegiatan tugas supervisi dimaksud meliputi antara lain mengadakan pengamatan kelas jika pengawas mempunyai kesulitan dalam mengadakan pengamatan kelas karena keterbatasan latar belakang bidang studi, demikian juga halnya kepala sekolah, dapat dibantu oleh guru atao personil yang lain. Namun demikian karena kepala sekolah dapat diibaratkan sebagai “pemilik” sekolah, tentu yang bersangkutan sangat faham tentang seluk-beluk kehidupan sekolah sehari-hari. c.
Wakil kepala sekolah bidang kurikulum Disemua jenis dan jenjang pendidikan, terdapat wakil-wakil kepala sekolah yang berfungsi membantu kelancaran tugas kelapa sekolah. Banyaknya wakil kepala sekolah tidak sam, tergantung darai beban tugas yang ditangani yang untuk sementara tergantung dari besarnya sekolah yang ditunjukkan oleh tipe-tipenya. Meskipun banyaknya tidak sama, namun pasti ada wakil kepala sekolah yang diserahi tugas mengurus hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Lazimnya wakil kepala sekolah (Wakasek) tersebut dikenal dengan Wakasek bidang kurikulum. Tugas wakasek bidang kurikulum ini adalah mengurusi semua urusan yang berkaitan dengan kurikulum dan pembelajaran. Pada akhir setiap catur wulan guru pasti mengumpulkan daftar nilai yang digunakan sebagai bahan pengisi rapor kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Daftar nilai tersebut diambil dari lengger kelas. Sayang sekali bahwa nilai-nilai tersebut pada umumnya hanya disimpan sebagai arsip. Memang ada beberapa sekolah yang mengolah nilai-nilai tersebut dengan menghitung rata-rata kelas permata pelajaran, dan ada juga yang sudah menindak lanjuti prosesnya yakni menghitung lagi dan menggambarkan hasilnya dalam wujud
tampilan visual, sehingga menghasilkan diagram batang yang tidak dikenal oleh siswa yang memiliki nilai tersebut. d. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan Di dalam lembaga pendidikan formal seperti halnya sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan adalah pejabat yang bisa dikatakan paling akrab dengan seluruh kehidupan siswa. Dengan kedudukan itu yang bersangkutan dapat melakukan upaya pembinaan secara intensif, baik berdasarkan data yang diperolehnya secara sendiri maupun “titipan” dari pihak lain, misalnya kepala sekolah dan guru. Apa yang harus dilakukan oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan ini tidak dapat direalisasikan sendiri, namun demikian perlu diatur dalam kerjasama dengan personil lain yang mempunyai kaitan kepentingan. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh wakasek bidang kesiswaan yang berkenaan dengan bidang supervisi dapat bervariasi: 1.
Pada waktu ada acara memperingati hari besar atau tutup tahun ajaran. Sebelum pelaksanaan sebaiknya disusun rencana yang matang bersama dengan pihak-pihak yang diperlukan.
2.
Sewaktu-waktu melakukan tugas-tugas rutin. Dalam hal ini wakasek itu dapat minta bantuan ketua osis atau wakil kelas yang di dalam kegiatan sehari-hari yang memang sudah akrab dengan siswa.
3.
Pada waktu upacara bendera hari senin pagi, wakasek dapat minta “titip” kepada kepala sekolah yang bisa memberikan pidato sambutan. Cara ini baik karena isi pesan untuk siswa dapat didengar juga oleh pihak lain sekaligus, yaitu wakama bidang lain,guru,petugas BK,prtugas perpustakaan, dam guru-guru lain. Dengan demikian akan banyak dukungan atas keterlaksanaan pesan untuk pembinaan tersebut.
e.
Wali kelas Wali kelas adalah personil yang ebrtanggung jawab atas kemajuan siswa di kelas tertentu. Dengan kedudukannya itu wali kelas tentunya memiliki data yang lengkap tentang keadaan siswa yang terdaftar di kelas yang bersangkutan. Apabila data tersebut dianalisis dapat diguanakan sendiri oleh wali kelas dalam rangka pembinaan pribadi maupun prestasi belajarnya. Selain itu data yang relevan dapat diberikan
kepada pengawas dan kepala sekolah sebagai behan untuk kepentingan pembinaan untuk furu maupun siswa. f.
Petugas bimbingan dan konseling Dalam deskripsi tugas, kgiatan yang seharusnya dilakukan oleh petugas bimbingan dan konseling di sekolah sebetulnya ada tiga hal yaitu:
1. Bimbingan pribadi 2. Bimbingan studi 3. Bimbingan karir Yang selama ini dilakukan oleh konselor baru terbatas pada bimbingan pribadi, khususnya mengenai anak bermasalah. Dengan demikian kesan yang ada pada diri anak tentang petugas BK dengan julukan : “tukang manggil anak nakal. Siapa yang mendatangi atau masuk ke ruang BK berarti anak bermasalah”. Alangkah menyedihkan jika semua siswa berpandangan demikian. g. Petugas perpustakaan Pembelajaran dapat berhasil apabila didukung dengan sumber bahan yang cukup banyak, memadai, dan bervariasi. Buku paket yang ada dan beredar saat ini oleh pihak berwenang memang sudah diusahakan keberadaanya oleh pemerintah, dan relatif sudah mencukupi. Namun sangat disayangkan bahwa kemampuan pemerintah saat ini masih sangat terbatas sehingga belum sanggup memberikan kepada semua sekolah swasta maupun madrasah secara merata, apalagi untuk semua siswa. Idealnya, setiap siswa memiliki buku paket yang dapat disimak bersama ketika guru menjelaskan konsep-konsep yang ada di dalamnya, lalu sesudah itu dibawa pulang untuk ditelaah kembali dan dikuasi melalui pemahaman dan hapalan. Di samping buku paket tersebut pemerintah juga menerbitkan buku-buku suplemen. Jika buku paket berisi konsep-konsep yang relatif baku untuk bidang-bidang ilmu yang sudah mantap, buku suplemen dapat berisi konsep-konsep baru yang munculnya susul-menyusul dan sangatlah sulit jika semuanya harus ditambahkan pada buku paket. Selain konsep-konsep baru, buku suplemen juga dapat berupa informasi dan contoh-contoh kasus setempat sebagai tambahan wawasan dalam menerapkan
konsep. Oleh karena itu yang ideal, buku suplemen tersebut tidak dicetak di pusat tetapi di daerah. Petugas perpustakaan sebagai orang yang telah ditunjuk dan diserahi tanggung jawab pengelola perpustakaan, dapat membantu peningkatan prestasi siswa maupun pemanfaatan
bahan
koleksi
perpustakaan.
Ada
dua
pendekatan
untuk
mengembangkan pemberdayaan perpustakaan, yaitu:
$. Mengembangkan bahan koleksi perpustakaan Sudah dijelaskan bahwa di masyarakat luas dan di lingkungan sekolah sendiri sebetulnya sudah bertebaran “calon” bahan koleksi yang dapat diangkat menjadi bahan koleksi perpustakaan. Petugas perpustakaan ( dan staf sekolah yang lain) dapat mengembangkan bahan koleksi melaluoi cara-cara yang tidak konvensional. Yang dimaksud dengan cara konvensional adalah menambah bahan koleksi dengan membeli buku baru dari toko buku. Cara seperti itu tentu saja baik, teyapi besar kendalanya karena dana sebagai sarana pengadaannya sangat susah didapatkan. Untuk mengatsi kendala tersebut disarankan car-cara yang inkonvenssional, antara lain: 1. Menghimpun lembaran dakwah atau iklan 2. Mengumpulkan majalah bekas 3. Memanfaatkan kliping siswa 4. Menghimpun majalah dinding,dan 5. Minta bantuan dari siawa atau lembaga lain. 6. Menggalakkan pemanfaatan bahan koleksi Penguasaan konsep ilmu oleh siswa yang hanya dilakukan lewat buku paket dan sedikit tambahan penjelasan dari guru, kadang-kadang sudah mencukupi bagi penguasaan konsep-konsep tertentu, tetapi masinh sangat belum mencukupi bagi konsep-konsep lain yang perkembangan penerapan di masyarakat sangat cepat maju. Untuk kelompok yang kedua ini sangat diharapkan dari guru maupun siswa dapat menambah sendiri membaca buku-buku dan menelaah serta mengaitkan dengan apa yang sudah tertara di dalam buku dan penjelasan guru.
Sampai saat ini banyak guru yang mampu dan mau memberikan tugas tambahan kepada siswa untuk menambah penguatan penguasaan konsep melalui buku atau bahan lain yang erupa sumber ilmu pengetahuan dan penerapannya massih sangat terbatas. Memang untk dapat melakukan tambahan tugas mengajar ini tidak mudah. Guru perlu aktif mengeluarkan fikiran dan tenaga ekstra. Banyak guru yang sebenarnya mau tetapi tidak mampu menemukan caranya. Sudah diberi tahu baru menyadari bahwa ternyata caranya mudah dan murah. Sesudah mencoba mereka akan makin menyadari dan merasa puas karena ternya siswa akan dengan senang hati mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan merasa puas dengan hasilnya, yaitu penguasaan yang semakin meningkat.
htt:!!"#$#t%&'#h()*#"+#h,-l)./)t,)*!2012!0!/%e"+/+3 e&++#&,ht*l
6A6 II PENDAHULUAN
Pendidikan meru0akan sarana yang sanga% s%ra%egis daam mees%arikan sis%em niai yang berkembang daam keidu0an Proses 0endidikan %idak anya memberikan
0enge%auan
dan
0emaaman
0eser%a
didik,
namun
ebi
diarakan 0ada 0emben%ukan sika0, 0eriaku dan ke0ribadian 0eser%a didik, menginga% 0erkembangan komunikasi, in.ormasi dan keadiran media ce%ak mau0un eek%ronik %idak seau memba$a 0engaru 0osi%i. bagi 0eser%a didik una menca0ai semua i%u maka daam 0eaksanaan %ugas 0endidik 0eru adanya su0er2isi, maksud dari su0er2isi di sini adaa agar 0endidik menge%aui dengan jeas %ujuan dari 0ekerjaannya daam mendidik ni %idak ain memban%u 0endidik agar ebi .okus 0ada %ujuan yang ingin dica0ai daam 0endidikan dan mengindarkan dari 0eaksanaan 0endidikan yang %idak ree2an dengan %ujuan 0endidikan
+e%ia0 0eaksanaan
0rogram
0endidikan memerukan adanya
0enga$asan a%au su0er2isi egia%an
seru0a
yang
dauu
banyak
diakukan
adaa
ns0eksi,
0emeriksaan, 0enga$asan a%au 0eniikan /aam kon%eks sekoa sebagai sebua
organisasi
adminis%rasi
dan
0endidikan, manajemen
su0er2isi
meru0aka
egiaan su0er2isi
bagian
meengka0i
dari
0roses
.ungsi8.ungsi
adminis%rasi yang ada di sekoa sebagai .ungsi %erakir, yai%u 0eniaian %erada0 semua kegia%an daam menca0ai %ujuan /engan su0er2isi, akan memberikan ins0irasi un%uk bersama8sama menyeesaikan 0ekerjaan80ekerjaan dengan juma ebi banyak, $ak%u ebi ce0a%, cara ebi muda, dan asi yang ebi baik dari0ada jika dikerjakan sendiri Penga$as ber%anggung ja$ab %erada0 kee.ek%i.an 0rogram i%u e karena i%u, su0er2isi arusa menei%i ada a%au %idaknya kondisi8kondisi yang akan
memungkinkan
%erca0ainya
%ujuan8%ujuan
0endidikan
+e%ea
ki%a
menge%aui reai%a yang %erjadi se0er%i yang suda %ersebu% di a%as, maka di0erukan sebua 0enjeasan secara rinci dan mende%ai %en%ang su0er2isi 0endidikan agar 0ara 0endidik da0a% memaami be%a0a 0eru dan 0en%ingnya su0er2isi
6A6 II PEM6AHASAN
A, PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN +ecara umum, is%ia su0er2isi berar%i mengama%i, menga$asi a%au membimbing dan mens%imuir kegia%an8kegia%an orang ain daam maksud 0erbaikan /aam bidang 0endidikan, su0er2isi mengandung konse0 umum yang sama namun disesuaikan dengan ak%i2i%as8ak%i2i%as 0engajaran?1@ P *dam dan rank /ickey, su0er2isi 0endidikan adaa yang berencana un%uk mem0erbaiki 0eajaran Program ini da0a% berasi a0abia su0er2isor memiiki ke%eram0ian dan cara kerja yang e5sien daam kerja sama dengan guru dan 0e%ugas 0endidikan ainnya /aam dic%ionary o. educa%ion, good car%er memberi 0enger%ian su0er2isi adaa usaa dari 0e%ugas80e%ugas sekoa daam memim0in guru dan 0e%ugas ainnya daam mem0erbaiki 0engajaran %ermasuk mens%imuir, menyeesaikan 0er%umbuan jaba%an dan 0erkembangan guru8guru dan mere2isi %ujuan8%ujuan 0endidikan,
baan8baan
0engajaran,
me%ode
mengajar
dan
e2auasi
0engajaran Program su0er2isi ber%um0u 0ada sa%u 0rinsi0 yang yang mengakui ba$a se%ia0 i%u mem0unyai 0o%ensi un%uk berkembang Menuru% *eEander dan +ayor su0er2isi adaa sua%u 0rogram inservice education dan usaa mem0erkembangkan keom0ok (group) secara bersama Menuru%
Boardman
su0er2isi
adaa
sua%u
usaa
mens%imuir,
mengkoodinir dam membimbing secara kon%inu Menuru% ; Bur%on dan
6,
PER6EDAAN INSPEKSI DAN SUPERVISI ns0eksi berasa dari is%ia baasa beanda inspectie /idaam baasa inggris dikena inspection edua ka%a %ersebu% berar%i penga!asan, yang %erba%as ke0ada 0enger%ian menga$asi a0aka ba$aan (daam a ini adaa guru) menjaankan a0a yang %ea diins%ruksikan oe a%asannya, dan bukan berusaa memban%u guru i%u (&gaim Pur$an%o, 199#) Peakunya disebu% ins0ek%ur
ns0ek%ur
0endidikan
ber%ugas
un%uk
meakukan
0enga$asan
%erada0 semua kegia%an sekoa, muai dari keberasian sekoa, masaa ke%a%ausaaan, masaa kemuridan, keuangan, dan sebagainya sam0ai ke0ada 0roses beajar8mengajar Pada saa% meakukan ins0eksi, kegia%an ins0ek%ur di%ekankan ke0ada usaa meia% keemaan 0eaksanaan sekoa un%uk memberikan kondui%e guru a%au ke0aa sekoa +edangkan su0er2isi mem0unyai ar%i yang ebi uas, yai%u 0enger%ian ban%uan dari 0erbaikan Berbagai buku mende5nisikan su0er2isi berbeda sa%u sama ain /ares (19'9), misanya mende5nisikan su0er2isi sebagai sua%u 0roses menga$asi kemam0uan
seseorang
un%uk
menca0ai
%ujuan
organisasi
Wies (19>>)
mende5nisikan sebagai ban%uan daam 0erkembangan si%uasi beajar8mengajar
7, TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN Tujuan su0er2isi 0endidikan adaa mem0erkembangkan si%uasi beajar dan mengajar yang ebi baik -saa 0erbaikan beajar dan mengajar di%unjukan ke0ada 0enca0aian %ujuan akir dari 0endidikan yai%u 0emben%ukan 0ribadi anak secara maksima +ecara nasiona %ujuan konkri% dari su0er2isi 0endidikan adaa: a
Memban%u guru meia% dengan jeas %ujuan8%ujuan 0endidikan
b
Memban%u guru daam membimbing 0engaaman beajar murid
c
Memban%u guru daam menggunakan aa% 0eajaran modern, me%ode8meode dan sumber8sumber 0engaaman beajar
d
Memban%u guru daam meniai kemajuan murid8murid dan asi 0ekerjaan guru i%u sendiri
e
Memban%u guru8guru baru disekoa seingga merika merasa gembira dengan %ugas yang di0eroenya
.
Memban%u guru8guru agar $ak%u dan %enaganya %ercurakan se0enunya daam 0embinaan sekoa
D, PRINSIP3PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN +eorang 0im0inan 0endidikan yang ber.ungsi sebagai su0er2isor daam meaksanakan %ugasnya endaknya ber%um0u 0ada 0rinsi080rinsi0 su0er2isi: 1) +u0er2isi bersi.a% memberikan bimbingan dan memberikan ban%uan ke0ada guru dan s%a. sekoa ain un%uk menga%asi masaa dan menga%asi kesui%an dan bukan mencari8cari kesaaan ") Pemberian ban%uan dan bimbingan diakukan secara angsung, ar%inya ba$a 0iak yang menda0a% ban%uan dan bimbingan %ersebu% %an0a di0aksa a%au dibukakan a%inya da0a% merasa sendiri ser%a se0adan dengan kemam0uan un%uk da0a% menga%asi sendiri =) *0abia su0er2isor merencanakan akan memberikan saran a%au um0an baik, sebaiknya disam0aikan sesegera mungkin agar %idak u0a +ebaiknya su0er2isor memberikan kesem0a%an ke0ada 0iak yang disu0er2isi un%uk mengajukan 0er%anyaan a%au %angga0an 4) egia%an su0er2isi sebaiknya diakukan secara berkaa misanya = buan sekai, bukan menuru% mina% dan kesem0a%an yang dimiiki oe su0er2isor >) +uasana yang %erjadi seama su0er2isi berangsung endaknya mencerminkan adanya ubungan yang baik an%ara su0er2isor dan yang disu0er2isi %erci0%a suasana kemi%raan yang akrab ;a ini ber%ujuan agar 0iak yang disu0er2isi %idak akan segan8segan mengemukakan 0enda0a% %en%ang kesui%an yang diada0i a%au kekurangan yang dimiiki 8 -n%uk menjaga agar a0a yang diakukan dan yang di%emukan %idak iang a%au %eru0akan, sebaiknya su0er2isor membua% ca%a%an singka%, berisi a8a 0en%ing yang di0erukan un%uk membua% a0oran?4@ +ebagai seorang su0er2isor %idak sediki% masaa yang diada0i daam meaksanakan %ugasnya e karena i%u daam usaa memecakan masaa8 masaa ini endaknya ber0egang %egu 0ada 0ancasia yang meru0akan 0rinsi0 asasi
dan
meru0akan
andasan u%ama
ke$ajibannya sebagai su0er2isor
daam
meaksanakan %ugas
dan
/isam0ing 0rinsi0 asasi ini, da0a% ki%a bedakan juga 0rinsi080rinsi0 positi" 1 a b c d e .
dan 0rinsi0 negati" Prinsi080rinsi0 0osi%i.asi +u0er2isi arus diaksanakan secara demokra%is dan ko0era%i. +u0er2isi arus krea%i. dan kons%ruk%i. +u0er2isi arus scien%i5c dan e.ek%i. +u0er2isi arus da0a% memberi 0erasaan aman ke0ada guru8guru +u0er2isi arus berdasarkan kenya%aan +u0er2isi arus memberikan kesem0a%an ke0ada su0er2isor dan guru8guru
un%uk mengadakan se. e2aua%ion " Prinsi080rinsi0 nega%i., Prinsi080rinsi0 nega%i. ini meru0akan arangan bagi ke0aa sekoa sebagai su0er2isor, adaa sebagai beriku%: a +eorang su0er2isor %idak boe bersika0 o%ori%er b +eorang suu0er2isor %idak boe mencari kesaaan 0ada guru8guru c +eorang su0er2isor bukan ins0ek%ur yang di%ugaskan un%uk memeriksa a0aka 0era%uran80era%uran dan ins%ruksi8ins%ruksi yang %ea diaksanakan a%au %idak d +orang su0er2isor %idak boe mengangga0 dirinya ebi dari guru8guru oe karena jaba%annya e +eorang su0er2isor %idak boe %erau banyak mem0era%ikan a8a keci .
E,
daam cara8cara guru mengajar +eorang su0er2isor %idak boe ekas kece$a, bia ia mengaami kegagaan?>@
O6JEK SUPERVISI PENDIDIKAN Menuru% Pie% * +aer%ian: bjek su0er2isi di masa yang akan da%ang mencaku0:
1) ") =) 4)
Pembinaan kurikuum Perbaikan 0roses 0embeajaran Pengembangan +%aF Pemeiaraan dan 0era$a%an mora ser%a semanga% kerja guru8guru?A@ *da0un objek dari su0er2isi 0endidikan %erbagi menjadi dua bagian, yakni 0embinaan 0ersoni dan 0embinaan non 0ersoni
1 a)
Pembinaan Personi e0aa +ekoa e0aa +ekoa sebagai bagian dari sua%u sekoa juga menjadi objek dari su0er2isi 0endidikan %ersebu% /an sebagai 0emegang %er%inggi daam sua%u sekoa juga 0eru disu0er2isi, karena meia% dari a%ar beakang 0erunya su0er2isi 0endidikan, ba$a ke0aa sekoa i%u juga 0eru %umbu dan berkembang
daam
mengembangkan
jaba%annya,
dirinya,
maka
meningka%kan
ke0aa kuai%as
sekoa
arus
berusaa
0ro.esionai%asnya
ser%a
menumbukan semanga% daam dirinya daam meaksanakan %ugasnya sebagi ke0aa sekoa Tidak jau berbeda dengan su0er2isi ke0ada guru, ke0aa sekoa disu0er2isi oe seorang 0enga$as +is%em dan 0eaksanaannya am0ir sama dengan su0er2isi guru &amun ada 0erbedaan jika guru 0ada 0eaksanaan 0embeajaran kaau ke0aa sekoa 0ada bagimana ia mam0u meaksanakan %anggung ja$abnya sebagai ke0aa sekoa yang sesuai dengan yang %ea di%e%a0kan se0er%i 0engeoaan dan manajemen% sekoa?@
b)
uru uru sebagai agen% o. cange yang meru0akan ujuk %ombak 0eaksanaan 0embeajaran, daam meaksanakan %ugasnya 0eru adanya 0enga$asan oe su0er2isor yakni ke0aa madrasa yang menyu2er2isi guru?'@ arena guru juga manusia yang se%ia0 saa% mengaami 0erkembangan dan 0eru adanya 0enga$asan secara berkaa dan sis%ema%is +eain i%u, guru juga 0eru meningka%kan kuai%as 0ro.esionai%asnya, meningka%kan e.ek%i5%asnya sebagai seorang
0endidik
arena
guru
arus
mam0u
mengembangkan
dan
miningka%kan 0roses kegia%an beajar mengajar sis$a yang ebi baik agi 7akni dengan cara 0embinaan %ersebu% Pembinaan yang diakukan oe su0er2isor ke0ada guru bisa beru0a 0embinaan secara indi2idu mau0un secara keom0ok Terkadang guru juga memiiki 0ermasaaan yang sama dan juga berbeda dengan guru sa%u dan ainnya e karena i%ua 0embinaan guru arus disesuaikan dengan 0ermasaaan yang sedang diada0i oe guru?9@ /iuar i%u guru juga di%un%u% mam0u un%uk mena%a adminis%rasi 0embeajaran secara benar dan baik, guna menunjang kegia%an beajar mengajar?1#@ *da0un 0oin%8 0oin% yang menjadi su0er2isi guru an%ara ain adaa : inerja uru, BM uru, arak%eris%ik uru, *dminis%rasi uru d c)
+%aF sekoa +%aF +ekoa a%au0un Tenaga e0endidikan +ekoa adaa sama Pembinaan a%au su0er2isi %erada0 s%aF sekoa diakukan oe e0aa +ekoa sama se0er%i guru, namun daam s%aF sekoa yang 0eru disu0er2isi adaa %en%ang kinerja s%aF, 0ena%aan adminis%rasi sekoa, kemam0uan daam daam bekerja a%au ski ser%a oya%i%as %erada0 0im0inan a%au ke0aa sekoa
d)
Peser%a didik Peser%a didik a%au sis$a meru0akan bagian dari sis%em 0endidikan sekoa yang saing %erkai% sa%u sama ainnya /an sis$a yang menjadi objek dari 0eaksanaan kegia%an beajar mengajar %ersebu%, juga iku% disu0er2isi &amun berbeda dengan su0er2isi yang diakukan %erada0 ke0aa sekoa, guru, dan s%aF sekoa +is$a disu0er2isi daam %iga as0ek yakni, as0ek kogni%i., 0sikomo%orik dan a.ek%i. oe guru sebagai su0er2isornya
"
Pembinaan &on 0ersoni Pembinaan &on Personi meni%ik bera%kan 0ada 0embinaan +arana dan Prasarana yai%u semua ko0onen yang secara angsung mau0un %idak angsung menunjang jaannya 0roses 0endidikan un%uk menca0ai %ujuan daam 0endidikan i%u sendiri Menuru% e0u%usan Men%eri Pendidikan dan ebudayaan &omor #9G19>, sarana 0endidikan %erdiri dari = keom0ok besar yai%u:
H Bangunan dan 0erabo%an sekoa H *a% 0eajaran yang %erdiri dari 0embukuan, aa%8aa% 0eraga dan abora%urium H Media 0endidikan yang da0a% di keom0okan menjadi audio2isua yang menggunakan aa% 0enam0i dan media yang %idak menggunakan aa% 0enam0i (*adesanja Bogs0o%, +u0er2isi Pendidikan)
F,
TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN -saa un%uk memban%u meningka%kan dan engebangkan 0o%ensi sumber daya guru da0a% diaksanakan dengan berbagai %eknik su0er2isi, umumnya %eknik su0er2isi da0a% dibedakan daam dua macam %eknik: %eknik yang bersi.a% indi2idua, yai%u %eknik yang diaksanakan un%uk seorang guru secara indi2idua /an %eknik yang bersi.a% keom0ok, yai%u %eknik yang diakukan un%uk meanyani ebi dari sa%u orang?11@
1 Teknik yang bersi.a% indi2idua a
unjungan keas (Cassroom 2isi%a%ion) 7ang dimaksud adaa kunjungan yang diakukan un%uk meia% guru yang sedang mengajar a%au ke%ika keas sedang kosong
b
bser2asi su0er2isor
keas da0a%
(Cassroom mengober2asi
bser2a%ion) si%uasi
meaui
0erkunjungan
beajar8engajar
yang
keas,
sebenarnya
Tujuannya adaa un%uk mem0eroe da%a seobyek%i. mungkin mengenai as0ek8 as0ek daam si%uasi beajar mengajar, kesui%an8kesui%an yang diada0i oe guru daam usaa mem0erbaiki 0roses beajar mengajar *da dua ascam obser2asi keas: a) bse2asi angsung (direc% obser2a%ion), su0er2i%or menca%a% absen yangb diia% 0ada saa% guru sedang mengajar b) bser2asi %iadak angsung (indirec% obser2a%ion), orang yang diobser2asi diba%asi oe ruang kaca dimana murid8murid %idak enge%auinya +ecara umum yang diama%i seama 0roses 0embeajaran adaa: H -saa8usaa dan ak%i2i%as guru8sis$a daam 0roses 0embeajaran H Cara 0enggunaan media 0engajaran H Reaksi men%a 0ara sis$a daam 0roses beajar mengajar H eadaan media 0engajaran yang di0akai dari segi ma%erianya c Percaka0an 0ribadi, meru0akan /iaog yang diakukan oe guru dan su0er2isornya, yang membaas %en%ang keuan I keuan a%au kekurangan yang dikeuarkan oe guru daam bidang mengajar, di mana di sini su0er2isor da0a% memberikan jaan keuarnya /aam 0ercaka0an ini su0er2isor berusaa menyadarkan guru akan keebian dan kekurangannya mendorong agar yang suda baik ebi di %ingka%kan dan yang masi kurang a%au keiru agar diu0ayakan un%uk mem0erbaikinya d
n%er2isi%asi (mengunjungi sekoa ain)
e .
Penyeeksi berbagai sumber ma%eri un%uk mengajar Meniai diri sendiri, uru dan su0er2isor meia% kekurangan masing8masing yang mana ini da0a% memberikan niai %amba 0ada ubungan guru dan su0er2isor %ersebu%,yang akirnya akan memberikan niai 0osi%i. bagi kegia%an
beajar mengajar yang baik " Teknik keom0ok a
Mengadakan 0er%emuanGra0a% (mee%ing) daam kegia%an ini si0er2i%or da0a% memberikan
0engaraan
(direc%ing),
0engkoordinasian
(coordina%ing)
dan
mengkomunikasian (comunica%ing) segaa in.ormasi ke0ada guruGs%a. b
Mengadakan diskusi keom0ok ( grou0 discusion )
c
Mengadakan 0ena%aran (in ser2ice %raining)
d e
+eminar Workso0 (musya$ara kerja) -n%uk mengembangkan 0ro.essiona karya$an (in8ser2ice)
.
Bue%in +u0er2isi, +ua%u media yang bersi.a% ce%ak dimana disana dida0a%i 0eris%i$a0eris%i$a
0endidikan
yang
berkai%an
dengan
cara8cara
mengajar,%ingka aku sis$a,dan sebagainnya
6A6 III PENUTUP SIMPULAN +u0er2isi adaa ban%uan daam 0engembangan si%uasi beajar mengajar agar mem0eroe kondisi yang ebi baik Meski0un %ujuan akirnya %er%uju 0ada asi beajar sis$a, namun yang diu%amakan daam su0er2isi adaa ban%uan ke0ada guru +ebagai seorang su0er2isor %idak sediki% masaa yang diada0i daam meaksanakan %ugasnya e karena i%u daam usaa memecakan masaa8 masaa ini endaknya ber0egang %egu 0ada 0ancasia yang meru0akan 0rinsi0 asasi
dan
meru0akan
andasan u%ama
daam
meaksanakan %ugas
dan
ke$ajibannya sebagai su0er2isor Tujuan akir dari su0er2isi 0endidikan adaa meningka%kan 0ro.essiona guru dan karya$an sekoa guna menunjang akun%abii%as sis$a daam beajar, seingga sis$a benar8benar menjadi manusia yang berimu, berbudi dan krea%i. daam segaa a sesuai dengan amana --/ 4> Teknik su0er2isi 0endidikan, umumnya %eknik su0er2isi da0a% dibedakan daam dua macam %eknik: %eknik yang bersi.a% indi2idua, yai%u %eknik yang diaksanakan un%uk seorang guru secara indi2idua /an %eknik yang bersi.a% keom0ok, yai%u %eknik yang diakukan un%uk meanyani ebi dari sa%u orang
DAFTAR PUSTAKA H
*mad Roani, 1991, Pedoman Pen#elenggaraan Administrasi Pendidikan
Sekolah, akar%a: Bumi *ksara, H Baaruddin ;araa0, 19'>, Supervisi Pendidikan, akar%a : CD /amai aya H /arman%o, "##A, Administrasi Pendidikan, akar%a: PT Rineka Ci0%a H ;endiya% soe%o0o dan $as%y soeman%o, 19'', Kepemimpinan dan supervisi pendidikan, akar%a: PT Bina *kara H &gaim Pur$an%o, "##9, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya H Muk%ar dan skandar, "##9, $rientasi Baru Supervisi Pendidikan, akar%a : aung Persada Press H Pie% * +aer%ian, "###, Konsep Dasar dan teknik Supervisi Pendidikan, akar%a: Rineka Ci0%a H +oe%ji0%o dan RaJis osasi, "##9, Pro"esi Keguruan, akar%a: Rineka Ci0%a H http%&&aadesanja#ablogspotcom&'())&(*&supervisi+pendidikanhtml
?1@ ;endiya% soe%o0o dan $as%y soeman%o, Kepemimpinan dan supervisi
pendidikan, (akar%a: PT Bina *kara, 19''), a ?"@ /arman%o, Administrasi Pendidikan, (akar%a: PT Rineka Ci0%a, "##A),
a 1A9 ?=@ +oe%ji0%o dan RaJis osasi, Pro"esi Keguruan, (akar%a: Rineka Ci0%a,
"##9) a "== ?4@ *mad Roani, Pedoman Pen#elenggaraan Administrasi Pendidikan
Sekolah, (akar%a: Bumi *ksara, 1991), a ?>@ ;endiya% soe%o0o dan $as%y soeman%o, $p, it, a ?A@ Pie% * +aer%ian, Konsep Dasar dan teknik Supervisi Pendidikan,
(akar%a: Rineka Ci0%a, "###) a " ?@ Baaruddin ;araa0, Supervisi Pendidikan, (akar%a: CD /amai aya,
19'>) a "98=1 ?'@ Muk%ar dan skandar, $rientasi Baru Supervisi Pendidikan, (akar%a :
aung Persada Press, "##9) a 11A ?9@ Baaruddin ;araa0, $p, it, a 1'
?1#@ &gaim Pur$an%o, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya "##9) a 144 ?11@ Pie% * +aer%ian, $p, it
/i0oskan oe Ra5a%unnajaKomaria di "#=1
asaran superise klinis adalah peraikan pen%ajaran dan ukan peraikan kepriadian %uru. ntuk ini superisor diharapkan untuk men%ajarkan era%ia keterampilan kepada %uru &an% meliputi antara lain: a) keterampilan men%amati dan memahami (mempersepsi) proses pen%ajaran se-ara analitis, ) keterampilan men%analisis proses pen%ajaran se-ara rasional erdasarkan ukti+ukti pen%amatan &an% jelas dan tepat, -) keterampilan dalam pemaruan kurikulum, pelaksanaan, serta pen-oaann&a, dan d) keterampilan dalam men%ajar. Dalam superise klinis, superisor dan %uru merupakan teman seja1at dalam meme-ahkan masalah+masalah pen%ajaran di kelas. asaran superise klinis, serin%kali dipusatkan pada: (a) kesadaran dan keper-a&aan diri dalam melaksanakan tu%as men%ajar, () keterampilan keterampilan dasar &an% diperlukan dalam men%ajar (%eneri- skills), &an% meliputi: (a) keterampilan dalam men%%unakan ariasi dalam men%ajar dan men%%unakan
stimulasi, () keterampilan meliatkan sis1a dalam proses elajar, serta (-) keterampilan dalam men%elola kelas dan disiplin kelas.
!erdapat lima lan%kah dalam melaksanakan superise klinis,&aitu $. !ahap pemi-araan Pra+<serasi Dalam tahap ini superisor dan %uru ersama+sama memi-arakan ren-an keterampilan &an% akan dioserasi atau di-atat. e-ara teknis diperlukan lima lan%kah dalam pelaksanaan pertemuan pendahuluan, &aitu: ($) men-iptakan suasana akra antara superisor den%an %uru, (2) melakukan tilik ulan% ren-ana pelajaran serta tujuan pelajaran, (3) melakukan tilik ulan% komponen keterampilan &an% akan dilatihkan dan diamati, (@) memilih atau men%eman%kan instrument oserasi, dan (9) memi-arakan ersama untuk mendapatkan kesepakatan tentan% instrument oserasi &an% dipilih atau &an% dikeman%kan.
2. !ahap oserasi Dalam tahap ini %uru melakukan latihan dalam tin%kah laku men%ajar &an% dipilih dan disepakati dalam pertemuan pendahuluan. ementara %uru erlatih, superisor men%amati dan men-atat atau merekamn&a. uperisor dapat ju%a men%adakan oserasi dan men-atat tin%kah laku sis1a di kelas serta interaksi antara %uru dan sis1a.
3. !ahap nalisis dan Penetapan trate%i uperisor men%adakan analisis tentan% hasil rekaman oserasi. !ujuan tahap ini adalah men%artikan data &an% diperoleh dan meren-anakan manajemen pertemuan &an% akan diadakan den%an %uru. trate%i manajemen itu meliputi isu apa &an% akan mendapatkan perhatian, data mana &an% dipakai dalam pemi-araan, dari mana mulain&a, dan siapa &an% harus melakukann&a.
@. Pemi-araan tentan% 8asil !ujuan pertemuan atau pemi-araan ini adalah untuk memerikan alikan kepada %uru dalam memperaiki prilaku men%ajarn&a, memerikan imalan dam perasaan puas,