Makala Makalah h Pro Pr oyek Psi Psi kolo kologi gi Pend Pendii di kan kan
PENYEBAB DAN SOLUSI DARI MASALAH PERKEMBANGAN
“
REMAJA”
DISUSUN OLEH : GRACE CLAUDIA SURBAKTI 4173111028 MATEMATIKA DIK C 2017
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karunia Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Ptoyek mata kuliah Profesi Pendidikan yang berjudul “Penyebab dan Solusi Masalah Perkembangan Dewasa ”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu, penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat bagi para pembaca.
Medan, April 2018
Grace Claudia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................i DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii PENDAHULUAN 1 Latar Belakang .......................................................................................................................1 2. Rumusan Masalah .................................................................................................................1 3. Tujuan ...................................................................................................................................1 TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................................................2 DATA SUBJEK ................................................ ........................................................................5 PEMBAHASAN .......................................................................................................................6 PENUTUP................................................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Perkembangan remaja penting untuk dikaji ulang, karena setiap individu melewati usia remaja dalam rentang kehidupannya. Remaja harus mampu mengembangkan seluruh potensi baik yang ada dalam dirinya sehingga mampu melewati perkembangannya tanpa stres dan penuh kebimbangan, sehingga teori yang mengatakan usia remaja adalah identik dengan usia badai dan sress adalah keliru. Saat ini semakin banyak remaja mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas perkembangannya padahal remaja dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dengan tetap menjaga keimanan yang kokoh, tidak terlibat narkoba, adiktif terhadap pornografi, melakukan seks bebas, dan menjadi korban pelecehan seksual. Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah bagaimana perkembangan remaja mampu melewati fase kritis dengan tidak mengalami tekanan yang berat, sehingga berdampak pada perilaku negatif Penyelesaian masalah remaja memerlukan bantuan dari pihak eksternal dan juga internal.
2. Rumusan Masalah 1. Mengapa seorang anak katagori dewasa tidak dapat melaksanakan tugas perkembangan dewasanya dengan baik? 2. Bagaimana cara untuk membantu remaja dalam mengatasi kendala yang dihadapi didalam proses perkembangan dewasa? 3. Tujuan 1. Mengetahui masalah – masalah yang menjadi penyebab tidak terlaksana dengan baik tuga s remaja katagori dewasa 2. Mengetahui cara ,mengatasi masalah yang dihadapai agar tugas perkembangan dewasa berjalan dengan baik
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Remaja Istilah Perkembangan berarti serangkaian perubahan – perubahan progressif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock (1980) ). Menurut Papalia dan Olds, masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluh tahun. Sedangkan Anna Freud, berpendap at bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan
yang berhubungan dengan perkembangan
psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, di mana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan batasan mengenai siapa remaja secara konseptual. Dikemukakannya oleh WHO ada tiga kriteria yang digunakan; biologis, psikologis, dan sosial ekonomi, yakni: (1) individu yang berkembang saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual, (2) individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa, dan (3) terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada kead aan yang lebih mandiri. 2. Tugas Perkembangan Remaja Menurut
Havighurst
(Elizabeth
E.Hurlock,1997:9)
menyatakan
bahwa
tugas-tugas
perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dalam kehidupan tertentu dalam kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi gagal menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Menurut Hurlock berbagai ciri yang menjadi kekhususan remaja antara lain : 1. Masa remaja sebagai periode yang penting Pada periode remaja, baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang tetaplah penting. Perkembangan fisik yang begitu cepat disertai dengan cepatnya perkembangan mental, terutama pada masa awal remaja. Semua perkembangan ini menimbulkan perlunya penyesuaian mental serta pe rlunya membentuk sikap, nilai, dan minat baru. 2. Masa remaja sebagai periode peralihan
Pada fase ini, remaja bukan lagi seorang anak dan bukan juga orang dewasa. Kalau remaja berperilaku seperti anak-anak, ia akan diajari untuk bertindak sesuai dengan umurnya. Kalau remaja berusaha berperilaku sebagaimana orang dewasa, remaja seringkali dituduh terlalu besar ukurannya dan dimarahi karena mencoba bertindak seperti orang dewasa. Di lain pihak, status remaja yang tidak jelas ini juga menguntungkan karena status memberi waktu kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai, dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya. 3. Masa remaja sebagai periode perubahan Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Selama awal masa remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun, maka perubahan sikap dan perilaku juga menurun. 4.
Masa remaja sebagai usia bermasalah
Setiap periode perkembangan mempunyai masalahnya sendiri-sendiri, namun masalah masa remaja sering menjadi persoalan yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Ketidakmampuan mereka untuk mengatasi sendiri masalahnya menurut cara yang mereka yakini, banyak remaja akhirnya menemukan bahwa penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. 5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri terhadap kelompok masih tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan. Lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal, seperti sebelumnya. Status remaja yang mendua ini menimbulkan suatu dilema yang me nyebabkan remaja mengalami “krisis identitas” atau masalah-masalah identitas-ego pada remaja. 6.
Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Anggapan stereotip budaya bahwa remaja suka be rbuat semaunya sendiri atau “semau gue”, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung berperilaku merusak, menyebabkan orang dew asa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja yang takut bertanggun g jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal. 7.
Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Masa remaja cenderung memandang kehidupan melalui kacamata berwarna merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal harapan dan cita-cita. Harapan dan cita-cita yang tidak realistik ini,
tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-temannya, menyebabkan meningginya emosi yang merupakan ciri dari awal masa remaja. Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang lain mengecewakannya atau kalau ia tidak berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkannya sendiri. 8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa Semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa ternyata belumlah cukup. Oleh karena itu, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan terlibat dalam perbuatan seks bebas yang cukup meresahkan. Mereka menganggap bahwa perilaku yang seperti ini akan memberikan citra yang sesuai dengan yang diharapkan mereka.
DATA SUBJEK
1. Subjek Pertama Nama
: Enita
Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 1 Januari 1998 Umur
: 19 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pada Subjek pertama tugas perkembangan dikategorikan SUDAH BERKEMBANG (85 %) 2. Subjek Kedua Nama
: Okti Imelda
Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 2 Agustus 2000 Umur
: 17 Tahun 8 bulan
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pada Subjek kedua tugas perkembangan dikategorikan CUKUP BERKEMBANG (65 %) 3. Subjek Ketiga Nama
: Umairoh
Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 3 Mei 1998 Umur
: 18 Tahun 11 Bulan
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pada Subjek Ketiga tugas perkembangan dikategorikan CUKUP BERKEMBANG
PEMBAHASAN
Dalam menentukan sejauh mana perkembangan dari ketiga subjek digunakan rumus :
ℎ ℎ
100%
Dari data hasil penelitian yang saya lakukan ada be berapa tugas perkembangan yang belum terlaksana dengan maksimal, dan didalam proyek ini saya mendeskripsikan cara agar subjek mampu untuk melaksanakan tugas perkembangannya menjadi lebih berkembang. 1. Subjek Pertama (Enita) belum berkembang dengan baik diaspek yaitu memiliki kebebasan emosional dan kebebasan dalam mengekspresikan segala tindakan, memperoleh nilai – nilai dan filsafat hidup, dan telah mempersiapkan diri untuk melaksanakan pernikahan. Dalam menanggapi hal kebebasan emosional dan kebebasan dalam mengekspresikan segala tindakan saya menyarankan agar subjek pertama berani mengungkapkan pendapatnya dan berani mengambil keputusan dan tidak berpikir plinplan, namun sebelum melakukan tindakan sebaiknya subjek pertama melihat kondisi dan bertanya kepada orang tua. Dalam hal me mperoleh nilai- nilai dan filsafat hidup yaitu harus memaknai setiap hal yang terjadi didalam dirinya yaitu dengan bersyukur membuat planning untuk masa depan. Dalam hal mempersiapkan dan melaksanakan pernikahan subjek cukup berkembang namun saya menyarankan agar mempersiapkan pemikiran yang matang, mental, dan finansial terkait dengan pernikahan karena setiap orang akan mengalami fase pernikahan 2. Subjek Kedua (Okti) belum berkembang dengan baik diaspek men erima keadaan jasmani, memperoleh hubungan yang baru yang lebih matang den gan lawan jenis, menerima segala kondisi yang selama ini dijalani, memperoleh kesanggupan dalam memenuhi kebutuhan diri terkait ekonomi, memperoleh nilai- nilai dan filsafat hidup. Dalam menanggapi hal menerima keadaan jasmani subjek cukup berkembang namun saya memberikan sedikit masukkan yaitu saya menyarakan agar subjek mengingat ajaran agamanya yang menyatakan bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan adalah sama dan memiliki kekurangan dan kelebihan. Dalam memperoleh hubungan yang baru yang lebih matang dengan lawan jenis sabjek cukup kurang berkembang saya menyarankan yaitu lebih terbuka dengan orang lain
sehingga dengan mudah beradaptasi dengan orang- orang lain. Dalam menerima segala kondisi yang selama ini dijalani saya menyarankan yaitu dengan mensyukuri apa yang sudah terjadi karena dibalik apa yang terjadi pasti ada pengalaman yang menjadikan subjek lebih baik lagi kedepannya. Dalam memperoleh kesanggupan dalam memenuhi kebutuhan diri terkait ekonomi subjek belum berkembang memiliki sikap untuk rajin menabung dan hemat sehingga dalam keadaan terdesak subjek tidak terlalu dipusingkan dengan pengeluaran akan sesuatu. Dalam hal mempersiapkan diri dan melaksankan pernikahan subjek belum berkembang saya menyarankan agar mempersiapkan pemikiran yang matang, diri, mental, dan finansial terkait dengan pernikahan karena setiap orang akan mengalami fase pernikahan. 3. Subjek ketiga (Umairoh) belum berkembang dengan baik diaspek menerima keadaan jasmani, memiliki kebebasan emosional dan kebebasan dalam mengekspresikan segala tindakan, memperoleh kesanggupan dalam memenuhi diri terkait dengan ekonomi, memahami dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan pernikahan. Dalam menanggapi hal menerima keadaan jasmani subjek cukup berkembang namun saya memberikan sedikit masukkan yaitu saya menyarakan agar subjek mengingat ajaran agamanya yang menyatakan bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan adalah sama dan memiliki kekurangan dan
kelebihan.
Dalam
menanggapi
hal
kebebasan
emosional
dan
kebebasan
dalam
mengekspresikan segala tindakan saya menyarankan agar subjek ketiga berani mengungkapkan pendapatnya dan berani mengambil keputusan dan tidak berpikir plinplan, menerima pendapat orang lain namun sebelum melakukan tindakan sebaiknya subjek pertama melihat kondisi dan bertanya kepada orang tua. Dalam memperoleh kesanggupan dalam memenuhi kebutuhan diri terkait ekonomi subjek belum berkembang memiliki sikap untuk rajin menabung dan hemat sehingga dalam keadaan terdesak subjek tidak terlalu dipusingkan dengan pengeluaran akan sesuatu. Dalam hal mempersiapkan dan melaksanakan pernikahan subjek cukup berkembang namun saya menyarankan agar mempersiapkan pemikiran yang matang, mental, dan finansial terkait dengan pernikahan karena setiap orang akan mengalami fase pernikahan.
PENUTUP
1. Kesimpulan Didalam menjalakan tugasnya sebagai seorang remaja terdapat aspek yang menjadi penghambat yang menyebabkan perkembangan tidak sesuai dengan semestinya. Dalam perkembangannya remaja harus mampu mengembangkan seluruh potensi baik yang ada dalam dirinya sehingga mampu melewati perkembangannya tanpa stres dan penuh kebimbangan. Tugas-tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dalam kehidupan tertentu dalam kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi gagal menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya
2. Saran Mengingat tugas-tugas perkembangan tersebut sangat kompleks dan relatif berat bagi remaja, maka untuk dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan baik, sebaiknya remaja masih sangat membutuhkan bimbingan dan pengarahan supaya dapat mengambil langkah yang tepat sesuai dengan kondisinya, karena apabila remaja gagal ditahap perkembangan yang sekarang akan menjadi penghambat untuk ketahap berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B,.1980. A Life-Span Approach. Jakarta: Erlangga Jannah, Miftahul,. 2016. Remaja Dan Tugas-Tugas Perkembangannya Dalam Islam. Jurnal Psikoislamedia. 1(1) Putro, Khamim Zarkasih,. 2017. Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. Jurnal Aplikasi Ilmu – Ilmu Agama. 17(1)