Energi matahari merupakan eneri yang mengubah sinar matahari menjadi energi listrikFull description
radiasiFull description
Radiasi benda hitam dan sifatnya.Full description
radiasiDeskripsi lengkap
Bahaya Radiasi Pada Tubuh Manusia Pembicaraan mengenai radiasi yang jarang dilakukan menyebabkan masih sering kali timbul kesalahpahaman mengenai hal ini. Beberapa orang mengatakan terpapar…Full description
materi kuliahDeskripsi lengkap
tugasFull description
materi kuliahFull description
radiasiDeskripsi lengkap
fisikFull description
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Radiasi
matahari
merupakan
unsur
iklim/cuaca
utama
yang
akan
mempengaruhi keadaan unsur iklim/cuaca lainnya. Perbedaan penerimaan radiasi matahari antar tempat di permukaan bumi akan menciptakan pola angin yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap kondisi curah hujan, suhu udara, kelembaban nisbi udara, dan lain-lain.
Pengukuran radiasi matahari yang sampai dipermukaan bumi di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain oleh kedudukan matahari terhadap bumi, kebersihan langit termasuk keawanan dan lokasi titik pengukuran itu sendiri. Radiasi matahari yang diukur adalah jumlah energi radiasi yang sampai di permukaan bumi dalam bentuk intensitas dan lama peyinaran dalam sehari, sebulan atau setahun atau untuk periode waktu tertentu yang diinginkan.
Alat meteorologi yang digunakan oleh pengamat cuaca untuk merekam energi radiasi matahari sejak terbit hingga terbenam, yaitu Aktinograf Dwi Logam. Aktinograf Dwi Logam digunakan untuk mengukur jumlah energi radiasi matahari ke bumi (Cal/cm2/waktu). Alat ini memiliki ketelitian alat 1cm dengan prinsip kerja sistem mekanik. Aktinograf berperekam bekerja secara otomatis, sehingga dapat mengukur setiap saat radiasi surya yang jatuh pada alat. Sensor berupa bimetal bimet al (dwilogam) berwarna hitam yang mudah menyerap radiasi surya. Panas yang diakibatkan oleh radiasi yang diserap ini membuat bimetal melengkung. Besarnya lengkungan sebanding dengan radiasi yang diterima sensor. Lengkungan disampaikan secara mekanis ke jarum penulis di atas pias yang berputar menurut waktu. Hasil rekaman berbentuk grafik. Jumlah luas grafik atau integral dari grafik sebanding dengan jumlah radiasi surya yang ditangkap oleh sensor selama sehari.
Universitas Sumatera Utara
Karena hasil dari data rekaman alat tersebut masih berupa data analog, maka intersitas matahari tersebut dapat diukur menggunakan suatu alat elektronika yang menggunakan sensor suhu LM35 yang ditempelkan pada lempengan hitam dan putih kemudian diolah dengan bantuan komputer sehingga hasilnya dalam bentuk data digital.
1.2
Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah : 1.
Merancang suatu alat untuk mengukur radiasi matahari dengan memanfaatkan sensor suhu LM 35 sebagai pendeteksi itensitas radiasi matahari dan lama penyinaran matahari.
2.
Mengganti sistem manual menjadi sistem yang otomatis dalam pengamatan itensitas radiasi matahari dan lama penyinaran matahari.
1.3
Batasan Masalah
Pada penelitian ini batasan masalahnya adalah : 1.
Komponen dari unsur cuaca yang diamati dalam penelitian ini hanya intensitas radiasi matahari dan lama penyinaran matahari.
2.
Waktu sampling penyimpanan data minimal adalah 1 menit.
3.
Panjang maksimum kabel yang digunakan antara sensor dengan rangkaian elektronik adalah 30 meter.
4.
Catu daya perangkat keras dan sensor berasal dari adaptor 12 Volt.
5.
Penulisan program hanya dilakukan pada bahasa program Visual Basic 6.0.
Universitas Sumatera Utara
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan keringanan bagi pengamat cuaca/iklim dalam melakukan tugas yang umumnya dilakukan secara manual atau konvensional dengan waktu yang cukup lama. 2. Hasil penyusunan dari penelitian ini diupayakan mampu memberikan informasi yang sangat bermanfaat tentang pengukuran radiasi matahari secara otomatis dengan estimasi biaya yang sangat murah.
1.5
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2013 di Stasiun Klimatologi Klas I Sampali – Medan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
1.6
Sistematika Penulisan
Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terstruktur dan mudah dipahami, penulis membuat sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I
:
PENDAHULUAN, membahas latar belakang penelitian,
tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II
:
TINJAUAN PUSTAKA, menguraikan pembahasan teori-
teori, metode dan hal-hal yang terkait. BAB III :
SISTEM KERJA RANGKAIAN, membahas tentang cara
kerja dan diagram alur peralatan yang dibuat. BAB IV :
ANALISA
DAN
PENGUJIAN
ALAT,
membahas
karakteristik keluaran sensor-sensor radiasi matahari yang telah
diintegrasikan
dalam
satu
rangkaian
dan
Universitas Sumatera Utara
membandingkannya dengan peralatan konvensional yang digunakan saat ini. BAB V
:
KESIMPULAN DAN SARAN, berisi kesimpulan yang
didapat
selama
penelitian
serta
saran-saran
untuk
pengembangan penelitian yang serupa pada masa yang akan datang.