MAKALAH REMAJA

MAKALAH REMAJA, PSIKOLOGI REMAJA, KARAKTERISTIK DAN PERMASALAHANNYA MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Oleh : Ketua

: Ena Supriyatna

Anggota : Dyah Mayarukmi

NPM 200914579036 NPM 200914579043

Erista Setya Handayani NPM 200914579069

UNIVERSITAS INDERAPRASTA FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI JAKARTA 2010

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.













Psikologi Remaja, Karakteristik dan Permasalahannya

Masa yang paling indah adalah masa remaja. Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja. Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja. Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa remaja.

1. Remaja Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang yang diberi diberikan kan para para ahli, ahli, bisa bisa diliha dilihatt bahwa bahwa mulain mulainya ya masa masa remaja remaja relatif relatif sama, sama, tetapi tetapi berak berakhir hirnya nya masa masa remaja remaja sangat sangat bervar bervarias iasi. i. Bahkan Bahkan ada yang yang dikena dikenall juga juga dengan dengan istila istilah h remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek. Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh













Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved (Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988). Karakt Karakteris eristik tik remaja remaja yang yang sedang sedang berpro berproses ses untuk untuk mencari mencari identi identitas tas diri diri ini juga juga sering sering menimbulkan masalah pada diri remaja. Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu: 1. Kecanggung Kecanggungan an dalam dalam pergaulan pergaulan dan kekaku kekakuan an dalam dalam gerakan. gerakan. 2. Keti Ketida daks ksta tabi bilan lan emos emosi. i. 3. Adanya Adanya perasaan koson kosong g akibat peromba perombakan kan pandangan pandangan dan dan petunjuk petunjuk hidup. hidup. 4. Adany Adanyaa sikap sikap menenta menentang ng dan mena menanta ntang ng orang orang tua. tua. 5. Pert Perten enta tang ngan an di dala dalam m diri diriny nyaa serin sering g menj menjad adii pang pangka kall peny penyeb ebab ab pert perten enta tang ngan an--

pertentangan dengan orang tua. 6. Kege Kegeli lisa saha han n karen karenaa bany banyak ak hal hal diin diingi gink nkan an teta tetapi pi rema remaja ja tida tidak k sang sanggu gup p meme memenu nuhi hi semuanya. 7. Sena Senang ng berek bereksp sper erim imen entas tasi. i. 8. Sena Senang ng bere bereks kspl plor oras asi. i. 9. Mempunyai Mempunyai banyak banyak fantasi, fantasi, khayalan, khayalan, dan bualan. bualan. 10. Kecenderungan membentuk kelompok kelompok dan kecenderungan kecenderungan kegiatan berkelompok. Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006). Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik karakteristik yang ada pada diri remaja. remaja. Berikut Berikut ini dirangkum beberapa beberapa permasalahan permasalahan utama yang dialami oleh remaja.













Permasalahan Fisik dan Kesehatan Permas Permasala alahan han akibat akibat peruba perubahan han fisik fisik banyak banyak dirasa dirasakan kan oleh oleh remaja remaja awal awal ketika ketika mereka mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan akhir) akhir) permas permasalah alahan an fisik fisik yang yang terjad terjadii berhub berhubung ungan an dengan dengan ketida ketidakpu kpuasa asan/ n/ keprih keprihati atinan nan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idolaidola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Levine & Smolak (2002) menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan paha. paha. Dalam Dalam sebuah sebuah peneli penelitia tian n survey survey pun ditemukan ditemukan hampir hampir 80% remaja remaja ini mengal mengalami ami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya (Kostanski & Gullone, 1998). Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, onset merokok, dan perilaku makan yang maladaptiv (& Shaw, 2003; 2003; Stice Stice & Whiten Whitenton ton,, 2002). 2002). Lebih Lebih lanjut lanjut,, ketida ketidakpu kpuasan asan akan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia (Polivy & Herman, 1999; Thompson et al). Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang banya banyak k terjadi terjadi adalah adalah kurang kurang tidur, tidur, ganggu gangguan an makan, makan, maupun maupun penggu penggunaa naan n obat-o obat-obat batan an terlara terlarang. ng. Beberap Beberapaa kecela kecelakaa kaan, n, bahkan bahkan kemati kematian an pada pada remaja remaja penyeb penyebab ab terbes terbesar ar adalah adalah karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi.

2. Psikologi Remaja Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi Csikszentmihalyi Csikszentmihalyi dan Reed Larson (1984) menemukan bahwa remaja rata-rata memerlukan hanya 45 menit untuk berubah dari mood “senang luar biasa” ke “sedih luar biasa”, sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama. Perubahan mood (swing) swing) yang drastis pada para remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan













merupakan gejala atau masalah psikologis. Dalam hal kesadaran diri, pada masa masa remaja remaja para para remaja remaja menga mengalam lamii peruba perubahan han yang yang drama dramatis tis dalam dalam kesadaran diri mereka (self-awareness (self-awareness). ). . Tetapi statement yang timbul akibat pernyataan yang stereotype dengan pernyataan diatas, membuat remaja pun merasa bahwa apa yang terjadi, apa yang mereka lakukan adalah suatu hal yang biasa dan wajar.Mereka sangat rentan terhadap pendapat orang lain

karena karena mereka mereka mengangga menganggap p bahwa bahwa orang orang lain sangat mengagum mengagumii atau selalu mengkritik mereka seperti mereka mengagumi atau mengkritik diri mereka sendiri. Anggapan itu membuat remaja sangat memperhatikan diri mereka dan citra yang direfleksikan (self-image (self-image). ). Remaja cenderung untuk meng mengan angg ggap ap diri diri mere mereka ka sang sangat at unik unik dan dan bahk bahkan an perc percay aya a keun keunik ikan an mereka mereka akan berakhir berakhir dengan dengan kesuksesan kesuksesan dan ketenaran. ketenaran. Remaja putri akan bersolek berjam-jam di hadapan cermin karena ia percaya orang akan meli meliri rik k dan dan tert tertar arik ik pada pada keca kecant ntik ikan anny nya, a, seda sedang ng rema remaja ja putr putra a akan akan membayangkan dirinya dikagumi lawan jenisnya jika ia terlihat unik dan “hebat”. Pada usia 16 tahun ke atas, keeksentrikan remaja akan berkurang dengan sendirinya jika ia sering dihadapkan dengan dunia nyata. Pada saat itu, Remaja akan mulai sadar bahwa orang lain ternyata memiliki dunia tersendiri dan tidak selalu sama dengan yang dihadapi atau pun dipikirk dipikirkannya annya.. Anggapan Anggapan remaja remaja bahwa mereka mereka selalu selalu diperhati diperhatikan kan oleh orang lain kemudian menjadi tidak berdasar. Pada saat inilah, remaja mulai mulai dihad dihadapk apkan an dengan dengan reali realita ta dan tantan tantangan gan untuk untuk menyes menyesuai uaikan kan impi impian an dan angan angan-an -angan gan mereka mereka dengan dengan kenyat kenyataan aan.. Para Para remaja remaja juga juga sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka terl terlih ihat at “tid “tidak ak memi memiki kirk rkan an akib akibat at” ” dari dari perb perbua uata tan n mere mereka ka.. Tind Tindak akan an impulsif sering dilakukan; sebagian karena mereka tidak sadar dan belum bias biasa a memp memper erhi hitu tung ngka kan n akib akibat at jang jangka ka pend pendek ek atau atau jang jangka ka panj panjan ang. g. Rema Remaja ja

yang yang

dibe diberi ri

kese kesemp mpat atan an

untu untuk k

mem mempert pertan angu gung ng-j -jaw awab abka kan n

perbuatan mereka, akan tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih berhatihati, lebih percaya-diri, dan mampu bertanggung-jawab. Rasa percaya diri













lingkungan. Bimbingan Bimbingan orang yang lebih tua sangat dibutuhkan oleh remaja sebagai sebagai acuan bagaiman bagaimana a menghadap menghadapii masalah masalah itu sebagai sebagai “seseoran “seseorang g yang yang baru baru”; ”; berb berbag agai ai nasi nasiha hatt dan dan berb berbag agai ai cara cara akan akan dica dicari ri untu untuk k dicobanya dicobanya.. Remaja Remaja akan membayangka membayangkan n apa yang akan dilakukan oleh para “idola”nya untuk menyelesaikan masalah seperti itu. Pemilihan idola ini juga akan menjadi sangat penting bagi remaja Dari beberapa dimensi perubahan yang terjadi pada remaja seperti yang telah dijelaskan diatas maka maka terdap terdapat at kemung kemungkin kinan an – kemung kemungkin kinan an peril perilaku aku yang yang bisa bisa terjad terjadii pada masa ini. Diantaranya adalah perilaku yang mengundang resiko dan berdampak negative pada remaja. Peril Perilaku aku yang yang mengu mengunda ndang ng resik resiko o pada pada masa masa remaja remaja misal misalnya nya sepert sepertii penggu penggunaa naan n alcoho alcohol, l, tembak tembakau au dan zat lainny lainnya; a; aktivi aktivitas tas sosial sosial yang yang berganti – ganti pasangan dan perilaku menentang bahaya seperti balapan, selanc selancar ar udara, udara, dan layang layang gantun gantung g (Kapla (Kaplan n dan Sadock Sadock,, 1997). 1997). Alasa Alasan n peri perila laku ku yang yang meng mengun unda dang ng resi resiko ko adal adalah ah berm bermac acam am – macam acam dan dan berhubungan dengan dinamika fobia balik ( conterphobic dynamic ), rasa takut dianggap tidak cakap, perlu untuk menegaskan identitas maskulin dan dinamika kelompok seperti tekanan teman sebaya. Minat untuk berkelompok menjadi bagian dari proses tumbuh kembang yang remaja alami. Yang dimaksud di sini bukan sekadar kelompok biasa, melainkan sebuah kelompok yang memiliki kekhasan orientasi, nilai-nilai, norma, dan kesepakatan yang secara khusus hanya berlaku dalam kelompok tersebut. Atau yang biasa disebut geng. Biasanya kelompok semacam ini

memiliki

usia

sebaya

atau

bisa

juga

disebut

peer

group.

Demi kawan yang menjadi anggota kelompok ini, remaja bisa melakukan dan mengorbankan apa pun, dengan satu tujuan, Solidaritas. Geng, menjadi suatu wadah yang luar biasa apabila bisa mengarah terhadap hal yang positif. Tetapi terkadang solidaritas menjadi hal yang bersifat semu, semu, buta buta dan destru destrukti ktif, f, yang yang pada pada akhirn akhirnya ya merusa merusak k arti arti dari dari solida solidarit ritas as itu sendir sendiri. i.

Demi alasan solidaritas, sebuah geng sering kali memberikan tantangan atau tekanan-tekanan















merokok,

corat-coret

tembok,

dan

masih

banyak

lagi.

3. Karakteristik Remaja Memerinci karakteristik perilaku dan pribadi pada masa remaja, yang terbagi ke dalam bagian dua kelompok kelompok yaitu remaja awal (11-13 s.d. 14-15 tahun) dan remaja akhir (14-16 s.d. 18-20 tahun) tahun) melipu meliputi ti aspek aspek : fisik, fisik, psikom psikomoto otor, r, bahasa bahasa,, kognit kognitif, if, sosial sosial,, moralit moralitas, as, keagam keagamaan, aan, konatif, emosi afektif dan kepribadian, sebagai berikut:













Remaja Awal (11-13 Th s.d.14-15 Th)

Remaja Akhir (14-16 Th.s.d.18-20 Th)

Fisik

Laju perkembangan secara umum berlangsung Laju Laju perk perkem emba bang ngan an seca secara ra pesat menurun, sangat lambat

umum umum

kemb kembal alii

Proporsi ukuran tinggi dan berat badan sering- Propor Proporsi si ukuran ukuran tinggi tinggi dan berat berat badan badan lebih lebih kali kurang seimbang seimbang mendekati kekuatan orang dewasa Muncul Munculnya nya ciri-ci ciri-ciri ri sekund sekunder er (tumbu (tumbull bulu bulu pada pada pubic pubic region region,, otot otot mengem mengemban bang g pada pada bag bagia ian n – bagi bagian an tert terten entu tu), ), dise disert rtai ai mula mulaii Siap Siap berfu berfung ngsi siny nyaa orga organn-or orga gan n akti aktifn fny ya sekr sekres esii kele kelenj njar ar jeni jeniss kela kelami min n seperti pada orang dewasa (menst (menstrua ruasi si pada pada wanita wanita dan day dreami dreaming ng pada laki-laki

repr reprod oduk ukti tif f

Psikomotor

Gerak – gerik tampak canggung dan kurang Gerak gerik mulai mantap terkoordinasikan Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan

Jenis dan jumlah cabang permainan lebih selektif dan terbatas pada keterampilan yang menunjang kepada persiapan kerja

Bahasa

Berkembangnya penggunaan bahasa sandi dan Lebi Lebih h mema memant ntap apka kan n diri diri pada pada baha bahasa sa asin asing g mulai tertarik mempelajari bahasa asing tertentu yang dipilihnya Mengge Menggemar marii literat literatur ur yang yang bernaf bernafask askan an dan Mengg Menggem emar arii liter literatu aturr yang yang bern bernafa afask skan an dan dan mengandung segi erotik, fantastik dan estetik mengandung nilai-nilai filosofis, ethis, religius Perilaku Kognitif

Proses berfikir sudah mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal (asosiasi, diferensiasi, siasi, kompar komparasi asi,, kausal kausalita itas) s) yang yang bersif bersifat at abstrak, meskipun relatif terbatas

Sudah mampu mampu meng-operas meng-operasikan ikan kaidah-kaid kaidah-kaidah ah logi logika ka form formal al dise diserta rtaii kema kemamp mpua uan n memb membua uatt general generalisa isasi si yang yang lebih lebih bersif bersifat at konklu konklusif sif dan komprehensif

Tercap Tercapain ainya ya titik titik puncak puncak kedewa kedewasaa saan n bahkan bahkan Kecakap Kecakapan an dasar dasar intele intelektu ktual al menjala menjalani ni laju laju mungkin mapan (plateau) yang suatu saat (usia perkembangan yang terpesat 50-60) menjadi deklinasi Keca Kecak kapan apan dasar asar khusu hususs (bak (bakat at)) mulai ulai Kecende Kecenderun rungan gan bakat bakat tertent tertentu u mencap mencapai ai titik titik menujukkan menujukkan kecenderun kecenderungan-ke gan-kecendecende- rungan rungan puncak dan kemantapannya yang lebih jelas Perilaku Sosial

Diawali dengan dengan kecenderung kecenderungan an ambivalensi ambivalensi Bergaul dengan jumlah teman yang lebih terbatas keinginan keinginan menyendiri menyendiri dan keinginan keinginan bergaul bergaul













Permasalahan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Walaup Walaupun un usaha usaha untuk untuk menghe menghenti ntikan kan sudah sudah digala digalakka kkan n tetapi tetapi kasuskasus-kas kasus us penggu penggunaa naan n narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja menggunakan narkoba/ napza yang kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda dengan alasan yang terjadi pad padaa oran orang g dewa dewasa sa.. Sant Santro rock ck (200 (2003) 3) mene menemu muka kan n bebe bebera rapa pa alas alasan an meng mengap apaa rema remaja ja mengko mengkonsu nsumsi msi narkob narkobaa yaitu yaitu karena karena ingin ingin tahu, tahu, untuk untuk mening meningkat katkan kan rasa rasa percay percayaa diri, diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan, maupun untuk kompensasi. •

Pengaruh Pengaruh sosial sosial dan interperson interpersonal: al: termasuk termasuk kurangnya kurangnya kehangatan kehangatan dari orang tua, supervisi, kontrol dan dorongan. Penilaian negatif dari orang tua, ketegangan di rumah, perceraian dan perpisahan orang tua.

•

Pengaruh budaya dan tata krama: memandang penggunaan alkohol dan obat-obatan sebagai simbol penolakan atas standar konvensional, berorientasi pada tujuan jangka pendek dan kepuasan hedonis, dll.

•

Pengaruh interpersonal: termasuk kepribadian yang temperamental, agresif, orang yang memiliki lokus kontrol eksternal, rendahnya harga diri, kemampuan koping yang buruk, dll.

•

Cinta dan Hubungan Heteroseksual

•

Permasalahan Seksual

•

Hubungan Remaja dengan Kedua Orang Tua

•

Permasalahan Moral, Nilai, dan Agama













(romantic love ) yaitu luapan hasrat kepada seseorang atau orang yang sering menyebutnya “jatuh cinta”. Santrock (2003) mengatakan bahwa cinta romatis menandai kehidupan percintaan para remaja dan juga merupakan hal yang penting bagi para siswa. Cinta romantis meliputi sekumpulan emosi yang saling bercampur seperti rasa takut, marah, hasrat seksual, kesenangan dan rasa cemburu. Tidak semua emosi ini positif. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Bercheid & Fei ditemukan ditemukan bahwa cinta romantis merupakan salah satu penyebab penyebab seseorang seseorang mengalami mengalami depresi dibandingkan dengan permasalahan dengan teman. Tipe cinta yang lain adalah cinta kasih sayang (affectionate love ) atau yang sering disebut cinta kebersamaan kebersamaan yaitu saat muncul keinginan keinginan individu untuk memiliki individu lain secara dekat dan mendalam, dan memberikan kasih sayang untuk orang tersebut. Cinta kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang dewasa daripada percintaan remaja. Deng Dengan an telah telah matan matangn gnya ya orga organn-or orga gan n seks seksua uall pada pada rema remaja ja maka maka akan akan meng mengak akib ibatk atkan an munculnya dorongan-dorongan seksual. Problem tentang seksual pada remaja adalah berkisar masalah masalah bagaim bagaimana ana mengen mengendal dalika ikan n dorong dorongan an seksua seksual, l, konfli konflik k antara antara mana mana yang yang boleh boleh dilakukan dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, dilakukan, adanya adanya “ketidakn “ketidaknormala ormalan” n” yang dialaminya dialaminya berkaitan dengan organ-organ reproduksinya, pelecehan seksual, homoseksual, kehamilan dan aborsi, dan sebagainya (Santrock, 2003, Hurlock, 1991). Dianta Diantara ra peruba perubahan han-per -peruba ubahan han yang yang terjadi terjadi pada pada masa masa remaja remaja yang yang dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi hubung hubungan an orang orang tua dengan dengan remaja remaja adalah adalah : puberta pubertas, s, penala penalaran ran logis logis yang yang berkem berkemban bang, g, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak tercapai, perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju kebebasan.













Akhir-akhir ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga sering dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja merasa bingung terhadap keputusankepu keputu tusa san n mora morall yang yang haru haruss diam diambi biln lnya ya.. Wa Wala laup upun un di dala dalam m kelu keluarg argaa merek merekaa suda sudah h ditana ditanamka mkan n nilai-n nilai-nila ilai, i, tetapi tetapi remaja remaja akan akan merasa merasa bingun bingung g ketika ketika mengha menghadap dapii kenyat kenyataan aan ternyata nilai-nilai tersebut sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dihadapi bersama temantemannya maupun di lingkungan yang berbeda. Pengawasan terhadap tingkah laku oleh orang dewasa sudah sulit dilakukan terhadap remaja karena karena lingku lingkunga ngan n remaja remaja sudah sudah sangat sangat luas. luas. Pengas Pengasaha ahan n terhada terhadap p hati hati nurani nurani sebaga sebagaii pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting agar remaja bisa mengendalikan peril perilaku akunya nya sendir sendirii ketika ketika tidak tidak ada orang orang tua maupun maupun guru dan segera segera menyad menyadari ari serta serta memperbaiki diri ketika dia berbuat salah. Dari Dari bebe beberap rapaa bukt buktii dan dan fakta fakta tent tentan ang g remaja remaja,, kara karakt kter eris istik tik dan dan perm permas asal alah ahan an yang yang meny menyer ertai tainy nya, a, semo semoga ga dapa dapatt menj menjad adii waca wacana na bagi bagi oran orang g tua tua untu untuk k lebi lebih h mema memaha hami mi karakt karakteri eristik stik anak anak remaja remaja mereka mereka dan perub perubaha ahan n perila perilaku ku mereka mereka.. Perila Perilaku ku mereka mereka kini kini tentunya berbeda dari masa kanak-kanak. Hal ini terkadang yang menjadi stressor tersendiri bagi bagi orang orang tua. tua. Oleh Oleh karena karenanya nya,, butuh butuh tenaga tenaga dan kesaba kesabaran ran ekstra ekstra untuk untuk benar-b benar-bena enar r mempersiapkan remaja kita kelak menghadapi masa dewasanya.

4. Remaja dan Permasalahannya 1. Remaja dan Rokok Akhir-akhir ini fenomena kenakalan remaja makin meluas. Bahkan hal ini sudah terjadi















( permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan didepan orang orang lain, lain, terutama terutama dilakukan dilakukan di depan kelompoknya kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.













perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991)

3. Faktor Kepribadian. Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki memiliki skor yang rendah (Atkinson,1999). (Atkinson,1999).













2. Penyimpangan Seks Pada Remaja Kita Kita telah telah ketahu ketahuii bahwa bahwa kebeba kebebasan san bergau bergaull remaja remaja sangat sangatlah lah diperlukan agar mereka tidak "kuper" dan "jomblo" yang biasanya jadi anak mama. "Banyak teman maka banyak pengetahuan". Namun tidak semu semua a tema teman n kita kita seja sejala lan n deng dengan an apa apa yang yang kita kita ingi ingink nkan an.. Mung Mungki kin n mereka suka hura-hura, suka dengan yang berbau pornografi, dan tentu













pernikahan. Apalagi apabila Kehamilan tersebut terjadi pada usia sekolah. Siswi yang mengalami kehamilan biasanya mendapatkan respon dari dua pihak. Pertama yaitu dari pihak sekolah, biasanya jika terjadi kehamilan pada siswi, maka yang sampai saat ini terjadi adalah sekolah meresponya dengan sangat buruk dan berujung dengan dikeluarkannya siswi tersebut dari sekolah. Kedua yaitu dari lingkungan di mana siswi ter tersebu sebutt

ting tingga gall,

lingku ngkung ngan an

akan kan

cen cender derung ung

mence encem mooh

dan dan

meng menguc ucil ilka kan n sisw siswii ters terseb ebut ut.. Hal Hal ters terseb ebut ut terj terjad adii jika jika kare karena na masi masih h kuatnya nilai norma kehidupan masyarakat kita. Kehamilan remaja adalah isu isu yang yang saat saat ini ini mend mendap apat at perh perhat atia ian n peme pemeri rint ntah ah.. Kare Karena na masa masala lah h kehamilan remaja tidak hanya membebani remaja sebagai individu dan bayi mereka namun juga mempengaruhi secara luas pada seluruh strata di masya masyara rakat kat dan juga juga memb membeba ebani ni sumber sumber-su -sumbe mberr keseja kesejahte hteraa raan. n. Namun, alasan-alasannya tidak sepenuhnya dimengerti. Beberapa sebab keh kehami amilan

ter termasu suk k

renda endahn hnya ya

penge engettahua ahuan n

tent tentan ang g

kel keluarga arga

berencana, perbedaan budaya yang menempatkan harga diri remaja di lingkungannya, perasaan remaja akan ketidakamanan atau impulsifisitas, kete keterrgant gantun unga gan n

kebu ebutuha tuhan, n,

dan

kei keingin ginan

yang ang

san sangat

untuk ntuk













Gambar seorang remaja yang berciuman di taman















Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba. Menurut kesepakatan Convention on the Rights of the Child (CRC) yang juga disepakati Indonesia pada tahun 1989, setiap anak berhak mendapatkan informasi kesehatan reproduksi (termasuk HIV/AIDS dan narkoba) dan dilindungi secara fisik maupun mental. Namun realita yang terjadi saat ini bertentangan dengan kesepakatan tersebut, sudah ditemukan anak usia 7 tahun sudah ada yang mengkonsumsi narkoba jenis inhalan (uap yang dihirup). Anak usia 8 tahun sudah memakai ganja, lalu di usia 10 tahun, anak-anak menggunakan narkoba dari berag beragam am jenis, jenis, seperti seperti inhala inhalan, n, ganja, ganja, heroin heroin,, morfin morfin,, eksta ekstasi, si, dan sebaga sebagainy inyaa (riset (riset BNN bek beker erja ja sama sama deng dengan an Univ Univer ersi sita tass

Indo Indone nesi sia) a)

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku deng dengan an ting tingka katt pend pendid idik ikan an SD hing hingga ga tahu tahun n 2007 2007 berj berjum umla lah h 12.3 12.305 05.. Data Data ini ini begi begitu tu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di kalangan usia usia muda muda dan anak-a anak-anak nak penyeb penyebaran aran HIV/AI HIV/AIDS DS semaki semakin n mening meningkat kat dan mengan mengancam cam













Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia usia pelajar pelajar.. Pada Pada awalnya awalnya,, pelajar pelajar yang yang mengon mengonsum sumsi si narkob narkobaa biasan biasanya ya diawal diawalii dengan dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika ketika pelaja pelajarr tersebu tersebutt bergab bergabung ung ke dalam dalam lingku lingkunga ngan n orangorang-ora orang ng yang yang sudah sudah menjad menjadii pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan. Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut: •

Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,













segala sesuatunya serba cepat dan mudah, memiliki ponsel se¬perti sebuah keniscayaan. Celah ini tentu tentu menjad menjadii peluan peluang g besar besar para para perusa perusahaa haan n komuni komunikas kasii untuk untuk merauk merauk keuntu keuntunga ngan. n. Mereka berlomba-lomba mengembangkan teknologi yang telah ada guna melahirkan produk produk baru yang bakal mengisi pasar. Melalui inovasi-inovasi, mereka memaksa insan-insan perkotaan perkotaan menambah menambah kebutuhan kebutuhan hidupnya. hidupnya. Perkembangan Perkembangan teknologi teknologi tentu tidak mungkin mencapai kata sempurna dalam arti sesungguhnya. Oleh karena itu, tidak ada satu teknologi pun yang dikembangk dikembangkan an telah mencapai mencapai fase final. Inovasi-inovasi Inovasi-inovasi dan penemuan-pen penemuan-penemuan emuan berikutnya berikutnya tetap mengikuti mengikuti sebuah pencapaian yang telah ada. Proses Proses pun terus berlanjut, berlanjut, mengikuti ha hasrat, nafsu, da dan

kebutuhan

manusia.

Satu hal yang tidak dapat dihindari adalah teknologi pasti menghadirkan efek samping yang memengaruhi kehidupan manusia. Sekecil apa pun, teknologi pasti memiliki sifat “memaksa”, membuat manusia menjadi tergantung padanya.













1. Mengganggu Perkembangan Anak :

Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu remaja dalam menerima pelajaran di sekolah/di kampus. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ujian. Bermain game saat guru/dosen menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi. 2. Efek radiasi

Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,. penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya remaja lebih hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi













zaman. Tapi, itu adalah rasionalisasi. Sebenarnya, kecenderungan manusia sekarang bukan hanya sekedar masalah mengikuti perkembangan zaman melainkan hal ini adalah masalah ge gengsi dan

penghayatan hidup.

Bukti Bukti yang yang paling paling mengen mengenaa adalah adalah televis televisi, i, berbag berbagai ai acara acara televi televisi si semaki semakin n hari hari semakin jauh dari idealisme jurnalistik, bahkan semakin melegalkan budaya kekerasan, instanisasi, dan bentuk-bentuk kriminalitas. Sebagian tayangan-tayangan tersebut hanya semaki semakin n mendan mendangka gkalka lkan n sifat sifat afektif afektif manusi manusia. a. Tayang Tayangan an mengen mengenai ai bencan bencanaa alam, alam, kemiskinan, perang, kelaparan, penemuan teknologi, pembelajaran budaya, dan lain sebagainya telah membuat sisi afeksi manusia tidak peka terhadap hal tersebut. Tidak ada proses proses batin dan intelektual intelektual lebih lanjut. lanjut. Penghayatan Penghayatan nilai-nilai nilai-nilai luhur semakin tereduksi. Eksi Eksist sten ensi si kaum kaum muda muda rema remaja ja hany hanyaa dite ditemp mpatk atkan an pada pada peng pengak akua uann-pe peng ngak akua uan n sementara, sementara, misalnya seorang remaja dianggap dianggap eksistensinya eksistensinya ada jika remaja tersebut tersebut















Apakah kita sebagai orang tua ingin melihat anak hancur masa depannya karena kesalahan yang tidak semestinya terjadi? Di sinilah peran penting orang tua dalam mengontrol dan mengaw mengawasi asi sang sang buah buah hati. hati. Menjad Menjadii orang orang tua bukan soal siapa siapa kita, kita, tetapi tetapi apa yang dilakukan. Pengasuhan tidak hanya mencakup tindakan tetapi mencakup pula apa yang kita kehendaki agar sang buah hati kita mengerti akan hidup. Apa artinya hidup dan bagaimana menjalani kehidupan

ini

dengan baik.

Semua pasti ingin menghendaki hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Orang tua ingin













ada anak yang beranggapan kalau mereka itu bukan anak dari orang tua mereka sendiri, karen karenaa selalu selalu dibe dibeda da-b -bed edak akan an deng dengan an yang yang lain lainny nya. a.

Orang Orang tua tidak tidak seharu seharusny snyaa memper memperlih lihatk atkan an emosi emosi yang yang negati negatiff kepada kepada anak-a anak-anan nanya. ya. Ketidak Ketidakmam mampua puan n setiap setiap orang orang tua dalam dalam mengon mengontro troll emosi emosi membua membuatt anak anak menjad menjadii temperamental dan mempunyai sifat maupun sikap yang buruk yaitu mudah emosional. Akibatnya orang tua yang demikian tidak bisa menjadi model atau peran yang baik untuk













suks sukses es meng mengaru arung ngii kehi kehidu dupa pan n tanp tanpaa meng mengal alami ami kesa kesala laha han n dala dalam m perg pergau aulan lan baik baik diling dilingkun kungan gan keluar keluarga, ga, atau lingku lingkunga ngan n luar luar menjad menjadii sebuah sebuah kenyat kenyataan aan.. Manfaat Manfaatnya nya kembali ke orang tua, sebab sang anak lalu menjadi orang yang menghargai kedua orang tua

Peran Guru : Peran seorang Guru dalam membentuk membentuk kepribadian kepribadian para remaja sangat sangat berkaitan berkaitan erat,













oknum guru guru yang tepat tepat untuk untuk digaun digaungka gkan, n, terlep terlepas as dari dari beberap beberapaa kasus kasus (sedik (sedikit) it) oknum

mencoreng mencoreng citra seorang seorang guru yang malah justru menjadi pelaku dan penyebab penyebab kenakalan remaja itu sendiri. Namun bagaimanapun juga citra seorang guru yang dapat dijadikan panutan untuk menangkal kenakalan remaja akan tetap bersinar, terang seperti terangnya mentari yang akan terus menyinari dunia hingga akhir nanti ...

Berikut ini beberapa contoh yang dilakukan guru dalam menangani



























•

Menegakkan hukum, sangsi dan disiplin yang tegas













Alisjahbana, Anna, Sidharta M. dan Brouwer MAW.1984. Menuju Kesejahteraan

MAKALAH REMAJA

Recommend Documents