MAKALAH RUANG LINGKUP EVALUASI KURIKULUM Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Kurikulum
Disusun Oleh : Ibrahim Noor M Zulfa
(16105241015)
Muhammad Ihsanudin
(16105241025)
Faizal Febri Attohir
(16105241041)
Angga Catur Laksana
(16105241044)
Dwita Apriyanti
(16105241047)
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Ruang lingkup evaluasi kurikulum berkaitan dengan proses pengembangan kurikulum (curriculum development). Proses kurikulum yang dimulai dari analisis terhadap permasalahan yang berkembang dan akan berkembang di masyarakat dikaji dengan kualitas masyarakat dan individu anggota masyarakat yang diperlukan suatu komunitas, masyarakat, bangsa dan umat manusia. Analisis ini mengidentifikasi kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan kurikulum di masa depan. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
Apa itu evaluasi kurikulum?
Apa saja yang termasuk ruang lingkup evaluasi kurikulum?
C. Tujuan
Mengetahui apa itu evaluasi kurikulum.
Mengetahui apa saja ruang lingkup evaluasi kurikulum.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Kurikulum Menurut Bruce Tuvkman evaluasi adalah alat untuk menetukan apakah program yang direncanakan mencapai sasaran, yaitu apakah hasil dari serangkaian input instruksional sesuai dengan yang diinginkan atau hasil yang dispesifikasikan. Daniel Stufflebean berpendapat bahwa evaluasi adalah proses yang menggambarkan, mendapatkan dan menyediakan informasi yag bermanfaat untuk menimbang alternativealternatif keputusan. Evaluasi adalah proses yang dilakukan untuk mengumpulkan data, dengan data yang terkumpul dapat dianalisa untuk menetapkan suatu keputusan, antara menerima, menolak atau merevisi. Jadi tujuan evaluasi adalah untuk menyaring informasi-informasi melalui data yang tujuannya untuk mengetahui letak keberhasilan atau kegagalan dari suatu rencana yang telah ditetapkan. Sedangkan pengertian kurikulum secara umum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas
belajar
mengajar.
istilah curriculum dimana
dalam
Secara bahasa
etimologis, inggris,
kurikulum kurikulum
berasal adalah
dari
rencana
pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin yaitu currere, kata currere memiliki banyak arti yaitu berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha Definisi kurikulum menurut para ahli : -
Pengertian kurikulum menurut definisi Kerr, J.F (1968) adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok, baik disekolah maupun diluar sekolah.
-
Pengertian
kurikulum
menurut
definisi Inlow
(1966),
mengemukakan
pendapatnya bahwa pengertian kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang khusus oleh pihak sekolah guna membimbing murid untuk memperoleh hasil dari pembelajaran yang sudah ditentukan. Dari pengertian evaluasi dan kurikulum di atas maka kami menyimpulkan bahwa pengertian evaluasi kurikulum adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat,
kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Atau evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan.
B. Ruang Lingkup Evaluasi Kurikulum 1. Ruang Lingkup Evaluasi Kurikulum Pada Tingkat Nasional Peraturan Menteri Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi menetapkan Standar Isi dan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Dalam Standar Isi tercakup : -
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
-
Beban Belajar
-
Kalender Pendidikan Ketiga ketetapan yang terkait dengan standar isi ini merupakan dasar kurikulum yang berlaku secara nasional. Artinya, setiap satuan pendidikan yang mengembangkan kurikulum untuk satuan pendidikan tersebut harus memperhatikan ketetapan mengenai standar isi. Kurikulum yang dikembangkan oleh satuan pendidikan tidak boleh mengurangi apa yang ada pada standar isi tetapi boleh menambahnya.
a. Standar Isi Standar isi berkenaan dengan kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, dan kelender pendidikan. Kerangka dasar dan struktur kurikulum meliputi : -
Pengelompokan mata pelajaran Sesuai dengan PP nomor 19 tahun 2005 mata pelajaran di sekolah dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Dalam ketetapan itu juga dinyatakan cakupan setiap kelompok dan semacam rumusan tujuan walaupun masih bersifat umum. Contoh : untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, misalnya dikatakan “dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
-
Prinsip pengembangan kurikulum Permen Nomor 22 tahun 2006 menetapkan pula prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Berikut adalah prinsip pengembangan kurikulum yang dinyakatakn dalam Permen tersebut :
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan lingkungannya
-
Beragam dan terpadu
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Menyeluruh dan berkesinambungan
Belajar sepanjang hayat
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Prinsip pelaksanaan kurikulum
Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, belajar untuk memahami dan menghayati, belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain belajar untuk membangun dan menemukan jati diri
Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai,
Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia,
Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah
Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri
-
Struktur kurikulum Struktur kurikulum yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 memuat berbagai mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan dengan jam belajar untuk setiap semester.
b. Standar Kompetensi Lulusan Standar kompetensi yang berlaku saat kini ditetapkan melalui peraturan Menteri Diknas Nomor 23 tahun 2006. Dalam Permen Diknas Nomor 23 tahun 2006 ditetapkan SKL Satuan Pendidikan (SKL-SP) dan SKL Mata Pelajaran (SKL-MP) untuk setiap satuan pendidikan. Permen Nomor 23 tahun 2006 menetapkan tujuan setiap satuan pendidikan sebagai berikut : -
Pendidikan Dasar, yang meliputi SD/MI/SDLB/Paket A dan SMP/MTs/SMPLB/Paket B bertujuan : meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
-
Pendidikan Menengah yang terdiri dari SMA/MA/SMALB/Paket C bertujuan : meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
-
Pendidikan Menengah Kejuruan yang terdiri atas SMK/MAK bertujuan : meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan k ejuruannya.
c. Evaluasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kepala sekolah, komite sekolah berkewajiban mengembangkan kurikulum di bawah pengawasan dinas pendidikan (pasal 38 ayat (2)). Ketentuan undang-undang Nomor 20
tahun 2003 tersebut diperinci oleh PP Nomor Nomor 2005 pasal 17 ayat (1) dan ayat (2). Yang menyatakan:
(Ayat 1)
Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan budaya masyarakat setempat, dan p eserta didik.
(Ayat 2)
Sekolah dan komite sekolah, madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar
kompetensi
lulusan,
dibawa
supervisi
dinas
kabupaten/kota
yang
bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintah di bidang agama untuk MI, MTs, MA dan MAK.
Sementara itu pada pasal 36 ayat (3) menetepkan 10 hal yang harus diperhatikan dan seyogianya menjadi prinsip pengembangan KTSP. 1) Peningkatan iman dan taqwa; 2) Peningkatan akhlaq mulia; 3) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; 4) Keberagaman potensi daerah dan lingkungan; 5) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional; 6) Tuntutan dunia kerja; 7) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; 8) Agama; 9) Dinamika perkembangan global; 10) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Kesepuluh prinsip tersebut sangat disayangkan apabila dalam pengembangan kurikulum tidak dijadikan dasar atau ide dasar dalam mengembangkan SKL-Satuan Pendidikan. Kesepuluh prinsip itu harus menjadi perhatian evaluasi kurikulum pada jenjang satuan pendidikan. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, keberagaman dalam ide kurikulum satuan pendidikan dalam menerjemahkan kesepuluh prinsip tadi sangat mungkin terjadi sehingga para evaluator harus memperhatikan keberagaman tersebut dengan cermat.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Evaluasi kurikulum terdiri dari kata evaluasi dan kurikulum. Evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi, dan efektivitas suatu program. Kata kurikulum berarti kurikulum potensial berupa dokumen kurikulum. Maka evaluasi kurikulum dapat diartikan sebagai penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi, dan efektivitas suatu dokumen kurikulum. Secara sederhana evaluasi kurikulum dapat disamakan dengan penelitian, karena evaluasi kurikulum menggunakan penelitian yang sistematik, menerapkan prosedur ilmiah dan metode penelitian. Evaluasi kurikulum penting dilakukan dalam rangka penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan hamid. 2009. Evaluasi kurikulum.Bandung: remaja Rosdakarya
Arifin zainal. 2014. Konsep dan model pengembangan kurikulum. Bandung: remaja
Rosdakarya