MAKALAH SDGs DAN RENSTRA KEMENKES 2015-2019 Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah KDK III
Oleh, Nama
: Ai Nunung Susilawati
NIM
: 1708169
Kelas
: 2B
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS DAERAH SUMEDANG 2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin tidak ada penolong yang paling ampuh dalam menolong, tiada pemberi kemudahan yang maha memudahkan, tiada cinta dan kasih yang maha mulia kecuali Allah SWT., atas rahmat dan ridhoNya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dengan kesungguhan dan kerja keras saya menyusun makalah ini, meski saya tau istirahat sangat saya butuhkan tapi saya sadar menjadi seorang mahasiwa bukanlah penikmat lalai. Waktu tak begitu banyak, tugas tak begitu sedikit, semuanya rapih dikerjakan dengan ketekunan. Makalah ini mungkin bukanlah makalah yang sempurna, menyusunnya pun manusia yang tak pernah luput dari kesalahan, tapi saya mengerjakan semaksimal mungkin agar isi makalah ini berbobot tinggi, setidaknya pembahasannya sesuai dengan tema “SDGs dan Renstra Kemenkes 2015-2019 2015 -2019”” dan sumbernya pun terpercaya. Seiring dengan berakhirnya penyusunan makalah ini, saya mengucapkan terima kasih Kepada Dosen Pembimbing Bapak Bapak H. Dadang Rukmawan, Drs. Mkes dan berbagai pihak yang telah turut membantu saya dalam penyusunan makalah ini. saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi saya maupun masyarakat luas.
Sumedang, 20 Oktober 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian SDGs 2.2 Konsep SDGs 2.3 Tujuan SDGs 2.4 Indikator SDGs 2.5 Prinsip SDGs 2.6 Tujuan Kemenkes 2015-2019 2.7 Sasaran Kemenkes 2015-2019 2.8 Hubungan SDGs dengan Renstra Kemenkes 2015-2019 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pembangunan era millenium yang sudah di deklaraasikan, dikenal dengan Millennium Development Goals (MDGs), dan deklarasi MDGs merupakan hasil perjuangan dan kesepakatan bersama antara negara-negara berkembang dan
negara
maju.
Negara-negara
berkembang
berkewajiban
untuk
melaksanakannya, melaksanakannya, termasuk salah satunya Indonesia di mana kegiatan MDGs di Indonesia mencakup pelaksanaan kegiatan monitoring MDGs. Sedangkan negara-negara maju berkewajiban mendukung dan memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs. MDGs akan berakhir pada 2015, namun hingga kini belum ada konsep final yang akan meneruskan program MDGs. Untuk itu, ilmuwan dan berbagai kalangan berusaha mendalami konsep Suitanable Development Goals (SDGs) sebagai penerus MDGs. Tujuan MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015 (on-track) adalah (MDG 1), yaitu terdapat kemajuan yang sangat besar dari indeks kedalaman kemiskinan, proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja, dan pervalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi; (MDG 2), yaitu APM SD, proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar, serta angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun, perempuan dan laki-laki yang semuanya sudah mendekati 100 persen; (MDG 3), yaitu rasio APM perempuan/laki-laki di tingkat SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, dari pendidikan tinggi yang hampir mendekati 100 persen serta kontribusi perempan dalam pekerjaan upahan di sector non pertanian, dan proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR yang meningkat; (MDG 4), yaitu penurunan yang s udah mendekati dua pertiga angka kematian neonatal, bayi dan balita serta proporsi anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak yang meningkat pesat; (MDG 5), yaitu berupa
peningkatan peningkatan angka pemakaian kontasepsi bagi perempuan menikah dengan menggunakan cara modern, penurunan angka kelahiran remaja perempuan umur 15-19 tahun, peningkatan cakupan pelayanan antenatal antenatal baik 1 maupun 4 kali kunjungan, dan penurunan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need); (MDG 6), yaitu mengendalikan penyebaran dan AIDS berupa peningkatan proporsi penduduk terinfeksi terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan obat-obatan Antiretroviral. Antiretroviral. Selain itu, pengendalian penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru malaria yang diindikasikan oleh peningkatan proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu ber-insektisida belum memadai dalam rangka menurunkan jumlah kasus baru malaria; (MDG 7), yaitu berupa penurunan konsumsi bahan perusak ozon, proporsi tangkapan ikan yang tidak melebihi batas biologis yang aman, serta rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan dan rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan territorial yang keduanya meningkat; (MDG 8), yaitu berupa keberhasilan pengembangan system keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi dan tidak diskriminatif yang diindikasikan oleh rasio ekspor dan impor terhadap PDB, rasio pinjaman terhadap simpanan di bank umum, dan rasio pinjaman di BPR yang semuanya meningkat pesat. 1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas maka adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu: 1. Mengetahui pengertian SDGs 2. Mengetahui konsep SDGs 3. Mengetahui tujuan SDGs 4. Mengetahui indikator SDGs 5. Mengetahui prinsip SDGs 6. Mengetahui tujuan Kemenkes 2015-2019 7. Mengetahui sasaran strategis Kemenkes 2015-2019 8. Mengetahui hubungan SDGs dengan Renstra Kemenkes 2015-2019
BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian SDGs
SDGs
(Sustainable
Development
Goals)
adalah
sebuah
program
pembangunan berkelanjutan dimana didalamnya didalamnya trdapat trdapat 17 tujuan dengan 169 target yang terukur oleh tenggang waktu yang ditentukan. SDGs merupakan agenda pembangunan dunia yang bertujuan untuk mensejahterakan manusia dan planet bumi. SDGs ini diterbitkan pada tanggal 21 Oktober 2015 menggantikan program sebelumnya sebelumnya yaitu MDGs sebagai tujuan pembangunan bersama sampai tahun 2030 yang yang disepakati oleh berbagai negara dalam forum resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam peresmian SDGs dihadiri oleh 193 kepala negara. 2.2 Konsep SDGs
Konsep SDGs ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasikan semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGs. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu deplation sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim semakin krusial, perlindungan sosial, food and energy security, dan pembangunan yang lebih lebih berpihak pada kaum miskin. miskin. Hal ini dijelaskan oleh oleh Dr. Ir. Rr. Endah Murniningtyas, Msc, Deputi bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, pada rapat pemikiran awal pengembangan konsep SDGs : kerangka pembangunan pasca 2015, Rabu (12/9) diruang SS 4. Rapat tersebut juga dihadiri dihadiri oleh perwakilan perwakilan dari berbagai berbagai kementerian/ kementerian/ lembaga. lembaga. Secara
sederhana
pembangunan
SDGs
didefinisikan
sebagai
“development which meets the needs of the present without compr omising compr omising the abiility of future generations to meet their own needs”. Dari istilah itu beberapa prinsipil mendapat mendapat penekanan, penekanan, pertama pertama komitmen pada pada keadilan keadilan dan fairness, dimana prioritas seyogyanya diberikan kepada masyarakat dunia yang paling miskin dan keputusannya harus mempertimbangkan hak hak generasi yang akan datang. Kedua sebagai pandangan jauh kedepan yang menekankan
prinsip-prinip prinsip-prinip
precautionary. precautionary.
mengintegritaskan mengintegritas kan
dan
Yan ketiga pembangunan pembangunan
memahami
sekaligus
bertindak
berkelanjutan berkelanjutan dalam
ke
salinghubungan yang kompleks yang ada diantara lingkungan, ekonomi dan masyarakat. 2.3 Tujuan SDGs
SDG’s memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian, perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim. Untuk Untuk mencapai mencapai tiga tujuan mulia mulia tersebut, tersebut, maka maka disusunlah 17 Tujuan Global sebagai berikut 17 Tujuan Global (Global Goals) 1.
Tanpa Kemiskinan Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di seluruh penjuru dunia.
2.
Tanpa Kelaparan Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan. berkelanjutan.
3.
Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan seluruh masyarakat di segala umur.
4.
Pendidikan Berkualitas Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan keempatan belajar untuk semua orang, menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
5.
Kesetaraan Gender Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan perempuan.
6.
Air Bersih dan Sanitasi Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang.
7.
Energi Bersih dan Terjangkau
Menjamin akses terhadap sumber energy yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan, berkelanjutan, dan modern untuk untuk semua orang. orang. 8.
Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja yang penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua orang.
9.
Industri, Inovasi dan Infrastruktur Infrastruktur Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan industri yang inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi.
10. Mengurangi Kesenjangan Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah Negara maupun di antara Negara-negara di dunia. 11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas Membangun kota-kota serta pemukiman yng inklusif, berkualitas, berkualitas, aman, berketahanan berketahanan dan berkelanjutan. berkelanjutan. 12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab Menjamin keberlangsungan keberlangsungan konsumsi dan pola produksi. 13. Aksi Terhadap Iklim Bertindak Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. 14. Kehidupan Bawah Laut Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk perkembangan pembangunan yang berkelanjutan. 15. Kehidupan Darat Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus, serta tukar guling tanah, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan menghentikan kerugian keanekaragaman hayati. 16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan, berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta
membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan. 17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan Memperkuat Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan. 2.4 Indikator SDGs
Pemetaan indikator SDGs diklasifikasikan menurut ketersediaan sumber data dan ketersediaan data yang sudah ada di Indonesia. Secara umum ketersediaan indikator SDGs di Indonesia dikelompokkan menjadi 3 kelompok , yaitu: 1. Indikator Nasional yang sesuai dengan indikator global yaitu indikator nasional yang konsep dan cara pengukurannya merupakan proksi untuk menjawab metadata indikator global 2. Indikator Nasional sebagai proksi indikator global yaitu indikator nasional yang konsep dan cara pengukurannya merupakan proksi untuk menjawab metadata indikator glonbal 3. Indikator yang harus dikembangkan yaitu indikator global yang belum dimilik indonesia dan belum ada proksinya di nasional karena metadata global belum tersedia. Hasil pemetaan ketersediaan indikator SDGs di Indonesia diperoleh sebanyak 85 indikator nasional yang telah engan sesuai dengan indikator global, sementara sebanyak 71 indikator global akan diukur dengan indikator proksi. Sisanya sebanyak 85 indikator belum tersedia datanya dan harus dikembangkan dimasa yang akan mendatang. Informasi ini menunjukan bahwa dari sebanyak 241 indikator SDGs, hanya sekitar sepertiga dari total indikator global tersebut yang bisa digunakan oleh Indonesia untuk keterbandingkan internasional dalam memonitor perkembangan capaian SDGs. 2.5 Prinsip SDGs
Prinsip pelaksanaan SDGs dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Universality Prinsip yang pertama mendorong SDGs dilaksanankan oleh semua negara baik negara maju maupun negara berkembang. 2. Integration Prinsip ini mengandung makna bahwa SDGs dilaksanakan secara terintegrasi dan saling terkait pada semua dimensi sosial,ekonomi dan lingkungan. Prinsip kedua ini telah dipegang teguh dalam penyusunan rencana aksi khususnya terkait penyusunan program dan kegiatan serta penganggarannya. penganggarannya. 3. No One Left Behind Prinsip ini yang menjamin bahwa pelaksanaan SDGs harus memberi manfaat bagi, semua terutama bagi yang rentan dan pelaksanaan yang melibatkan semua pemangku kepentingan. Prinsip ini juga telah diterapkan dalam setiap tahapan/proses pelaksanaan SDGs di Indonesia. 2.6 Tujuan Kemenkes 2015-2019
Terdapat dua tujuan Kementreian pada tahun 2015-2019, yaitu: 1. Meningkatkan Meningkatkan status kesehatan masyarakat dan 2. Meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial dibidang kesehatan. Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle) yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja, maternal dan kelompok lansia. 2.7 Sasaran Strategis Kemenkes 2015-2019
Sasaran strategis Kementerian Kesehatan adalah: 1. Meningkatkan Meningkatkan kesehatan masyarakat, masyarakat, dengan sasaran yang dicapai adalah: a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85%
b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2% c. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80% 2. Meningkatnya pengendalian penyakit, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Persentase
kab/kota
yang
memenuhi
kualitas
kesehatan
lingkungan sebesar 40% b. Penurunan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) tertentu sebesr 40% c. Kab atau Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100% 100% d. Menurunnya prevalensi prevalensi merokok pada usia kurang dari 18 tahun sebesar 5,4% 3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah : a. Jumlah kecamata yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi terakreditasi sebanyak 5.600. b. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi terakreditasi sebanyak 481 kab/kota. 4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90% b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri sebanyak 35 jenis c. persentase produk alat kesehatan dan PKRT diperedaran yang memenuhi syarat sebenar 83% 5. Meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600 puskesmas. b. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang sebesar 60% c. Jumlah SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56,910 orang. 6. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan kesehatan b. Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat baik dalam pelaksanaan SPM sebesar sebesar 80% 7. Meningkatnya Meningkatnya daya guna kemitraan kemitraan dalam dan luar negeri, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan sebesar 20% b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 15. c. Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri dibidang kesehatan yang diimplementasikan diimplementasikan sebanyak 40. 8. Meningkatkan integritas perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi, pemantauan-evaluasi, dengan dengan sasaran yang akan akan dicapai adalah: adalah: a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran
kesehatan
terintegritasi
dari
berbagai
sumber
sebanyak 34 provinsi b. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100 rekomendasi 9. Meningkatnya Meningkatnya efektivitas efektivitas penelitian dan pengembangan pengembangan kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah.
b. Jumlah
rekomendasi
kebijakan
berbasis
penelitian
dan
pengembangan pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi c. Jumlah laporan riset kesehatan nasional (Riskesnas) bidang kesehatan dan gizi masyarakat sebanyak 5 laporan 10. Meningkatkan tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian negara kurang dari 1% sebesar 100% 11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan, Kesehatan, dengan sasaran s asaran yang akan dicapai adalah: a. Meningkatnya persentase pejabat struktural dilingkungan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar sebesar 90% b. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik sebesar 94% 12. Meningkatnya sistem informasi kesehatan integritas, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Meningkatnya presentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan prioritas prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80% b. Persentase
tersedianya
jaringan
komunikasi
data
yang
diperuntukkan diperuntukkan untuk akses pelayanan e-health sebesar 50%. 2.8 Hubungan SDGs Dengan Renstra Kemenkes 2015-2019
SDGs dengan Renstra tentu saja saling berkaitan. Renstra sendiri merupakan dokumen negara yang berisi upaya-upaya pembangunan kesehatan yang dijabarkan dalam bentuk program/kegiataan, program/kegiataan, indikator, target sampai dengan kerangka perdanaan dan kerangka regulasinya. Renstra ini menjadi dasar dalam penyelenggaraan penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Sudah dapat dipastikan jika keberadaan SDGs dan Renstra saling berhubungan dimana Renstra bisa menjadi sarana atau susunan kegiatan
yang bisa mewujudkan atau tercapainya SDGs. SDGs dan
Renstra menjadi satu program pemerintah pemerinta h yang bisa menjadi satu kesatuan dan bisa dilaksanakan dilaksanakan secara bersama.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia. Konsep SDGs diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang mengkomodasikan mengkomodasikan semua perubahan yang pasca 2015-MDGs. Terutama berkaitan berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000. SDGs sendiri mempunyai prinsip indikator dan tujuan untuk lebih baik lagi dalam memperbaiki atau mengembangkan MDGs. Kementerian Kesehatan pun memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam masalah kesehatan di Indonesia selain tujaun adapula sasaran target yang ingin dicapai oleh Kemenkes untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dalam bidang kesehatan kesehatan atau lainnya. lainnya. 3.2
Saran
Sebagai masyarakat yang khususnya berada dalam bidang kesehatan harus mengetahui dan juga mampu untuk ikut serta dalam mewujudkan program SDGs maupun Renstra agar bisa terciptanya sumber daya manusia yang sehat dan menjadi salah satu negara yang sejahteran kesehatannya. Menjaga, melindungi dan bahkan memberikan informasi tentang kesehatan sudah menjadi tugas utama bagi kita sebagai masyarakat yang mengerti akan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ermalena. 2017. 2017. Indikator kesehatan SDGs Di Indonesia. Jakarta : Komisi IX DPR RI Moeloek, Nila Farida. 2015. 2015 . Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta : Kementerian Kesehatan Said, Ali, dk, dkk. 2016. Potret Awal Tujuan Pembagunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) di Indonesia. Jakarta : Badan Statistik Republik Indonesia