MAKALAH SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK
\
Disusun Oleh: 1. Citra Umari
(41.15.0034)
2. Khoeri Zuhdi
(41.15.0044)
3. Nada Maulida
(41.15.0046)
4. Priambudi Huda
(41.15.0049)
INSTRUMENTASI 4B
PROGRAM STUDI INSTRUMENTASI SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA TANGERANG SELATAN 2017
1
SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK Abstrak
Dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya teknologi internet, sering dibicarakan mengenai istilah teknologi seperti GPRS, EDGE, 3G atau UMTS, 3.5G atau HSDPA dan LTE atau 4G. Secara garis besar, istilah tersebut berkaitan dengan jaringan internet terutama yang berkaitan dengan kecepatan akses data internet. Pada dasarnya perkembangan teknologi komunikasi ini disebabkan oleh keinginan untuk selalu memperbaiki kinerja, kemampuan dan efisiensi dari teknologi generasi sebelumnya.
2
DAFTAR ISI BAB 1: PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4 1.1
Definisi Komunikasi.................................................................................................................... 4
1.2
Sistem Komunikasi Bergerak .................................................................................................... 5
BAB 2: PRINSIP KERJA .......................................................................................................................... 8 Prinsip Kerja Sistem Telekomunikasi Bergerak ..................................................................... 8
2.1 2.1.1
Prinsip Dasar Arsitektur Sistem Digital ........................................................................... 8
2.1.3
CELL .................................................................................................................................. 10
2.1.4
Bentuk Sel .......................................................................................................................... 11
2.2 PARAMETER DASAR SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK .............................................. 13 2.2.1
Frequency Reuse ............................................................................................................... 13
2.2.2
Hand Over ......................................................................................................................... 15
2.2
Arsitektur Sistem Komunikasi Bergerak................................................................................ 16
BAB 3
: PERKEMBANGAN SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK............................................ 20
3.1 PERKEMBANGAN SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK .................................................... 20 3.1.1
MUNCULNYA TEKNOLOGI 1G .................................................................................. 20
3.1.2
SISTEM GSM ................................................................................................................... 21
3.1.2
Dari GSM ke WCDMA .................................................................................................... 23
3.1.3
Sistem Komunikasi Bergerak Generasi Ketiga (3G) ..................................................... 26
3.1.4
Sistem Komunikasi Bergerak Generasi Keempat (4G) ................................................. 28
BAB 4: KESIMPULAN ............................................................................... Error! Bookmark not defined.
3
BAB 1: PENDAHULUAN 1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi adalah, proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat dimengerti. Telekomunikasi adalah penyampaian informasi dari transmitter ke receiver. Tiga komponen komunikasi: a.
Sumber informasi, dapat berupa suara data dan histogram.
b.
Terminal dibedakan atas transmitter dan receiver
c.
Media/jalur transmisi terdiri dari:
Media Fisik (disebut dengan sistem wireline) seperti kabel dan fiber optik
Media non fisik (dsibeut juga sistem seluler /bergerak) menggunakan udara bebas (gelombang radio) sebagai media penghantar seperti satelit.
Tujuan komunikasi
Menyediakan replika message di tempat tujuan
Transducer
Mengubah message menjadi sinyal listrik dan sebaliknya Ada 2 macam : Transducer Input (TI) dan Transducer Output (TO)
4
1.2
Sistem Komunikasi Bergerak Komunikasi bergerak didefinisikan sebagai komunikasi antara dua terminal dimana
salah satu atau keduanya berpindah tempat. Dalam hal ini perpindahan yang dimaksud terjadi pada sistem komunikasi radio yang tidak menggunakan kabel sebagai media transmisi (wireless). Sifat dari sistem komunikasi bergerak ini adalah kemampuan dari pelanggan untuk dapat bergerak bebas didalam wilayah pelayanan dan dapat terus berkomunikasi terus tanpa terjadi pemutusan hubungan. Pada sistem ini, setiap pesawat bergerak dianggap sama seperti pesawat telepon biasa yang mempunyai nomor sendiri. Sistem ini tidak hanya melakukan panggilan didalam suatu wilayah tertentu tetapi juga harus dapat berhubungan dengan pesawat lain yang ada di wilayah lain di seluruh dunia. Kemampuan inilah yang diunggulkan dari sistem komunikasi fixed (diam). Komunikasi nirkabel adalah sistem komunikasi yang dilakukan tanpa mengunakan media kabel. Sistem komunikasinya dikelompokkan: simplex, half-duplex, dan full-duplex. Transmisinya menggunakan kanal atau saluran yang berlainan. Kanal transmisi yang digunakan dapat terpisah dalam jarak tertentu baik secara frekuensi, atau pun dalam kawasan waktu Sistem telekomunikasi yang cocok untuk mendukung sistem komunikasi bergerak ini adalah sistem komunikasi tanpa kabel (wireless) yaitu sistem komunikasi radio lengkap dengan antena pemancar dan perangkat radionya. Untuk dapat mengcover cakupan yang begitu luas, dilakukan
5
pembagian coverage area menjadi sub-sub area yang disebut cell. Oleh karena itulah sistem komunikasi bergerak disebut juga sistem komunikasi selluler.
Latar Belakang Sejarah Wireless
Perkembangan ilmu dalam bidang penjalaran gelombang elektromagnetik serta pengiriman informasi Dimulai tahun 1867 James Clerk Maxwell : Penjalaran gelombang EM pada ruang bebas udara. Tahun 1888 Heinrich Hertz : Percobaan radiasi energi gelombang EM yang pertamakali Tahun 1892 Edouard Branly : Detektor radio yang pertamakali Tahun 1895 Guglielmo Marconi pertamakali berhasil mencapai komunikasi end to end wireless sejauh ¾ mil. Tahun 1901 manusia berhasil mengirimkan pesan trans atlantic Tahun 1906 Reginald Fessenden : Transmisi radio siaran yang pertamakalinya Tahun 1933 Edwin Howard Armstrong menemukan FM ( Frequency Modulation )
Perkembangan berlanjut dengan sistem yang makin kompleks
Ada pun perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:
Generasi pertama: analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara. hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (lowspeed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System). Dimulai pada awal 1980-an sebagai bagian komersil dari AMPS. Menggunakan format FDMA (Frequency Division Multiple Access) yang membawa suara analog sebesar 800 MHz pita frekuensi.
6
Generasi kedua: digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT. Berkembang di awal 1990-an saat operator seluler mengeluarkan 2 macam standar suara digital, GSM dan CDMA, dimana GSM menggunakan sistem TDMA (Time Division Multiple Access) yang mampu mengirimkan panggilan sampai 8 saluran di pita 900 dan 1800 MHz, sedangkan CDMA sendiri adalah singkatan dari (Code Division Multiple Access)
yang
mengirimkan
mampu
sinyal
panggilan
sampai 16 saluran di pita frekuensi 800 MHz.
Generasi
kecepatan
ketiga:
tinggi
digital,
(high-speed),
untuk pita lebar (broadband). Contoh:
W-CDMA
(atau
dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 merupakan
1xEV-DO. terobosan
3G
dalam
pengiriman paket data yang memungkinkan aplikasi
jaringan
Dengan
kata
menghadirkan
berbagai diterapkan. lain,
3G sebuah
perubahan evolusioner dalam kecepatan pemindahan data.
7
BAB 2: PRINSIP KERJA 2.1
Prinsip Kerja Sistem Telekomunikasi Bergerak Ditinjau dari segi daerah jangkauan (coverage), maka sistem telekomunikasi bergerak
dapat dibedakan menjadi sistem analog dan sistem digital. Pada sistem analog Base Station Control (BSC) melayani wilayah yang luas dan keuntungan dari sistem ini adalah relatif mudah dalam hal switching, charging dan transmisi. Sedangkan kekurangannya yaitu :
Kemampuan pelayanan terbatas, sehingga daya yang dipancarkan harus besar dan antena harus tinggi. Selain itu area pelayanan dibatasi oleh kelengkungan bumi. Ketika pelanggan sedang melakukan pembicaraan dan keluar dari suatu wilayah pelayanan, maka pembicaraan terputus karena tidak memiliki fasilitas handover dan harus melakukan pemanggilan ulang.
Unjuk kerja pelayanan kurang baik karena jumlah kanalnya sedikit sehingga jumlah pelanggan terbatas.
Tidak efisien dalam penggunaan frekuensi karena tidak menggunakan pengulangan frekuensi sehingga jumlah kanal yang dialokasikan pada setiap cell akan kecil.
Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan sistem komunikasi bergerak analog ini, diciptakan sistem digital, dimana dalam sistem ini daerah pelayanan dibagi menjadi beberapa wilayah pelayanan yang lebih kecil yang disebut cell. Cell adalah area cakupan (coverage area) dari Radio Base Station. Dimana cell menunjukkan cakupan sinyal dan juga cell digunakan untuk mempermudah penggambaran pada layout perencanaan. Setiap cell dilayani oleh sebuah Base Transceiver Station (BTS), dan satu BTS dengan BTS dari masing-masing cell saling berhubungan dan dikendalikan oleh Base Station Control (BSC). 2.1.1 Prinsip Dasar Arsitektur Sistem Digital 1. Pemancar mempunyai daya pancar yang rendah dan daerah cakupan yang kecil. 2. Menggunakan prinsip pengulangan frekuensi. 3. Pemecahan cell pada cell yang padat dengan pelanggan.
8
Gambar dibawah ini menunjukkan model umum dari suatu jaringan seluler :
sumber gambar : http://ismailkarim86.wordpress.com/category/umum/page/2/
Dalam sistem komunikasi bergerak daerah penerima atau daerah layanan keseluruhan dibagi menjadi beberapa cell. Sistem ini memiliki banyak keuntungan dibanding dengan sistem analog, yaitu : a) Kapasitas pelanggan besar karena setiap pembawa tentunya mempunyai lebar band tertentu satu kanal. Dalam sistem GSM kanal pembawa merupakan kombinasi dari Frequency Division Multiple Access (FDMA) dan Time Division Multiple Access (TDMA) sehingga mempunyai kanal yang lebih banyak dibanding dengan sistem analog yang hanya menggunakan sistem FDMA, juga dengan diberlakukanya sistem pengulangan frekuensi, maka alokasi frekuensi pembawa dalam cell-cell semakin menambah kapasitas kemampuan pelanggan. b) Efisien dalam penggunaan pita frekuensi karena memakai prinsip pengulangan frekuensi. Konsep pengulangan frekuensi merupakan pengalokasian ulang suatu frekuensi pembawa pada cell setelah mencapai jarak pisah tertentu, dengan efisiensi pita frekuensi kapasitas akan semakin besar. c) Kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kepadatan lalu lintas atau trafik karena cell dapat dipecah. Apabila suatu area dengan luas cakupan tertentu telah mencapai 9
tingkat kepadatan yang tinggi, maka masalah ini dapat diatasi salah satunya dengan pemecahan cell, yang mana proses pemecahan cell ini merupakan proses menambah atau mengganti cell semula dengan cell- cell yang mempunyai luas cakupan lebih kecil, hal ini berarti beban trafic dapat dibagi dengan cell baru tersebut. d) Cakupan area yang lebih luas. e) Kualitas suara yang lebih baik, karena dengan sistem digital maka kualitas suara dihasilkan akan semakin jernih. Sistem analog menggunakan frekuensi rendah rawan dengan gangguan frekuensi dari luar, sedangkan dengan sistem digital yang digunakan pada sistem komunuikasi seluler menggunakan frekuensi tinggi yang lebih tahan terhadap gangguan frekuensi dari luar sehingga kualitas suara lebih baik. f) Memiliki berbagai fasilitas kemudahan diantaranya pengiriman teks, penitipan pesan suara, pengalihan panggilan dll.
2.1.3 CELL Konsep dasar dari suatu sistem selular adalah pembagian pelayanan menjadi daerah-daerah kecil yang disebut sel. Setiap sel mempunyai daerah cakupannya masing-masing dan beroperasi secara khusus. Suatu sel pada dasarnya merupakan pusat komunikasi radio yang berhubungan dengan MSC yang mengatur panggilan yang masuk. Jangkauan pengiriman sinyal pada sistem komunikasi bergerak selular dapat diterima dengan baik tergantung pada kuatnya sinyal batasan sel para pemakainya. Tetapi, masih terdapat faktor lain yang dapat menjadi kendala untuk sinyal yang dikirim dapat diterima dengan baik. Faktor lain yang dimaksud adalah faktor geografis (alam). •
Konsep bentuk sel dalam perencanaan :
10
SEL IDEAL
SEL REAL
SEL MODEL
2.1.4 Bentuk Sel Bentuk jaringan sistem selular berkaitan dengan luas cakupan daerah pelayanan. Bentuk sel yang terdapat pada sistem komunikasi bergerak selular digambarkan dengan bentuk hexagonal dan lingkaran. Tetapi, bentuk hexagonal dipilih sebagai bentuk pendekatan jaringan selular, karena dari sel yang lebih sedikit dengan bentuk hexagonal diharapkan dapat mencakup seluruh wilayah pelayanan. Ukuran sel pada system komunikasi seluler dapat dipengaruhi oleh:
Kepadatan pada traffic.
.Daya pemancar, yaitu Base Station (BS) dan Mobile Station (MS).
Faktor alam, seperti udara, laut, gunung, gedung-gedung, dan lain-lain. Akan tetapi batasan-batasan tersebut akhirnya ditentukan sendiri oleh kuatnya sinyal radio
antar Base Station (BS) dan Mobile Station (MS). MS (Mobile Station) pada umumnya terdapat tiga jenis MS untuk sistem komunikasi bergerak. Pertama adalah pesawat yang terhubung dengan kendaraan (vehicle mountered). Kedua pesawat portable dan yang terakhir pesawat genggam (handheld). Secara arsitektur MS terdiri dari bagian yang menangani radio, bagian pemrosesan data dan antarmuka dengan pengguna atau ke terminal yang lain. Dua bagian yang pertama berfungsi untuk mengakses dan berinteraksi dengan jaringan melalui radio interface. Sedangkan yang terakhir berkaitan dengan interaksi dengan pengguna. Bila dilakukan pembagian secara fungsional, MS terdiri dari:
Terminal pendukung, merepresentasikan fungsi khusus tanpa fungsi spesifik GSM.
Terminal mobile, merepresentasikan semua fungsi yang berhubungan dengan transmisi pada radio interface.
11
Terminal adapter yang bertindak sebagai gateway antara terminal pixed dan terminasi mobile. Secara umum fungsi dari MS adalah:
1.
secara struktural berada diluar jaringan (tidak terintegrasi ke jaringan)
2.
sebagai interface antara user dengan jaringan
3.
Terdiri dari mobile equipment dan SIM-card
BTS (Base Transceiver Station) terdiri dari perlengkapan radio yang diperlukan untuk mendukung sebuah sel. Tugas dari BTS adalah menjaga dan memonitor hubungan dengan MS. Lebih khusus lagi, menghubungkan dengan transmisi penerimaan radio, semua fungsi pemrosesan sinyal spesifik dengan radio interface dan beberapa fungsi tambahan. BTS juga sering disebut sebagai kepanjangan tangan BSC dan merupakan bagian dengan perangkat keras tesebut. Secara umum BTS mempunyai fungsi: 1.
mengcover sel yang menjadi areanya
2.
menyediakan kanal bagi MS
3.
interface antara MS dengan jaringan
4.
melakukan location updatingdari MS dan melaporkannya ke MSC via BSC
5.
melakukan pertukaran informasi dari dan ke jaringan dengan MS
6.
ada dua perangkat radio, yaitu RBS dan mini-link
Setiap sel memiliki alokasi sejumlah channel frekuensi tertentu yang berlainan dengan sebelahnya. Karena channel frequency merupakan sumber terbatas maka, untuk meningkatkan kemampuan pelayanan frekuensi yang terbatas tersebut dipakai secara berulang-ulang, yang dikenal dengan istilah pengulangan frekuensi (frequency reuse). Oleh karena itu pengulangan frekuensi merupakan hal yang penting dalam komunikasi selular.
12
2.2 PARAMETER DASAR SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK
Frequency Reuse
Konsep Hand Off
2.2.1 Frequency Reuse Defini Frequency Reuse Sistem radio selular bergantung pada alokasi cerdas dan penggunaan kembali saluran seluruh wilayah cakupan. Setiap base station selular dialokasikan sekelompok saluran radio yang akan digunakan dalam wilayah geografis kecil yang disebut sel. BTS di sel yang berdekatan ditugaskan kelompok saluran yang mengandung sepenuhnya saluran yang berbeda dari sel-sel tetangga. Dasar antena stasiun yang dirancang untuk mencapai cakupan yang diinginkan dalam sel tertentu. dengan membatasi cakupan area untuk dalam batas-batas sel, kelompok yang sama saluran dapat digunakan untuk menutupi sel yang berbeda yang terpisah dari satu sama lain dengan jarak cukup besar untuk menjaga tingkat interferensi dalam batas toleransi. Itu Proses desain memilih dan mengalokasikan kelompok saluran untuk semua.
Gambar kaidah penomoran sel
Gambar 2.1 mengilustrasikan konsep reuse frekuensi seluler, di mana sel-sel berlabel huruf yang sama menggunakan kelompok yang sama saluran. Frekuensi Rencana reuse adalah overlay pada peta untuk menunjukkan di mana kanal frekuensi yang berbeda digunakan. Bentuk sel heksagonal ditunjukkan dalam. Gambar 2.1 adalah konseptual dan merupakan Model sederhana dari liputan radio untuk setiap base station, tetapi telah 13
universally diadopsi sejak segi enam memungkinkan analisis mudah dan dikelola dari sistem selular. Cakupan radio sebenarnya sel dikenal sebagai tapak dan ditentukan dari pengukuran lapangan atau model prediksi propagasi. Meskipun jejak nyata amorf di alam, bentuk sel biasa adalah diperlukan untuk desain sistem yang sistematis dan adaptasi untuk pertumbuhan di masa depan. sementara itu mungkin tampak alami untuk memilih lingkaran untuk mewakili wilayah cakupan dasar stasiun, lingkaran yang berdekatan tidak dapat dilakukan overlay pada peta tanpa meninggalkan celah atau
menciptakan daerah tumpang tindih. Jadi, ketika mempertimbangkan bentuk geometris yang mencakup seluruh wilayah tanpa tumpang tindih dan dengan luas yang sama, ada tiga masuk akal pilihan: persegi, segitiga sama sisi, dan segi enam. Sebuah sel harus dirancang untuk melayani ponsel terlemah dalam tapak, dan ini biasanya terletak di tepi sel. Untuk jarak tertentu antara pusat dari polygon dan yang terjauh poin perimeter, segi enam memiliki luas terbesar dari tiga. Jadi, dengan menggunakan segi enam geometri jumlah paling sedikit sel dapat menutupi wilayah geografis, dan segi enam erat mendekati radiasi melingkar pola yang akan terjadi karena basis omni-directional antena stasiun dan bebas ruang propagasi. Tentu saja, jejak selular sebenarnya ditentukan oleh kontur di mana pemancar diberikan melayani ponsel berhasil. Bila menggunakan segi enam ke daerah cakupan Model, basis pemancar stasiun digambarkan sebagai baik berada di tengah sel (sel-tengah bersemangat) atau tiga dari enam simpul sel (sel tepi-senang). Biasanya, omni-directional antena yang digunakan dalam sel-tengah bersemangat dan antena directional sektoral yang digunakan dalam sel sudutbersemangat. Pertimbangan praktis biasanya tidak memungkinkan basis stasiun untuk 14
2 1
F2
JARAK BEBAS INTERFERENSI
2
1 3 F1
3 F3 2
1
F3
Reuse frekuensi
Reuse frekuensi 3
ditempatkan persis seperti yang muncul dalam tata letak heksagonal. kebanyakan sistem desain memungkinkan base station untuk diposisikan hingga seperempat sel radius jauh dari lokasi yang ideal. 2.2.2 Hand Over Handover adalah proses pengalihan kanal traffic secara otomatis pada MS yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan hubungan. Hal ini menjelaskan bahwa handover pada dasarnya adalah sebuah ‘call’ koneksi yang bergerak dari satu sel ke sel lainnya. Proses ini memerlukan alat pendeteksi untuk mengubah status dedicated node (persiapan handover) dan alat untuk menswitch komunikasi yang sedang berlangsung dari suatu kanal pada sel tertentu ke kanal yang lain pada sel yang lain. Keputusan untuk sebuah handover dibuat oleh BSC, yaitu dengan mengevaluasi secara permanent pengukuran yang diambil oleh BTS dan MS.
15
Pengukuran rata-rata oleh BSC dibandingkan dengan nilai-nilai ambang batas (treshold); jika Px melebihi nilai treshold maka dimulai proses handover dengan mencari sebuah sel target yang cocok.
2.2
Arsitektur Sistem Komunikasi Bergerak
GSM GSM adalah sistem komunikasi bergerak yang berdasarkan pada teknologi seluler digital, dengan Subcriber Identity Module (SIM) card sebagai identitas pelanggan, dimana pelanggan dapat bergerak secara bebas didalam ara layanan jaringan tersebut tanpa mengalami pemutusan panggilan dan mampu menyediakan pelayanan seluas-luasnya baik voice atau nonvoice, memberikan kesesuaian akses ke semua jaringan GSM. Memberikan fasilitas roaming otomatis, registrasi dan locating updating bagi pelanggan yang bergerak, memberikan layanan dengan level kualitas yang lebih baik, dan sebagainya. Latar Belakang GSM Konsep sistem komunikasi bergerak seluler diperkenalkan oleh Bell Labs dan dilakukan studi di berbagai tempat didunia selama tahun 70-an. Di Amerika sistem seluler yang pertama yaitu Advance Mobile Phone (AMPS) yang dioperasikan pada tahun 1997. Dinegara–negara Eropa Utara secara bersama-sama oleh beberapa Negara manufaktur membuat Nordic Mobile Telephone (NMT) yang ditujukan untuk daerah cakupan skindinavia. Sistem tersebut mulai dioperasikan di Swedia pada September 1981 dan selanjutnya di Norwegia, Denmark dan Finlandia. 16
Jaringan-jaringan yang didasarkan pada kedua spesifikasi ini (AMPS dan NMT) digunakan diseluruh dunia pada awal tahun 90-an, dimana salah satu dari sitem ini lebih dominan digunakan. Contohnya sistem Total Access Communication System (TACS) yang merupakan turunan dari AMPS yang digunakan di Ingris pada tahun 1985. Syarat utama sistem radio umum adalah bandwidth radio. Kondisi ini telah diketahui sebelum tahun 1978, ketika diputuskan untuk menggunakan band frekuensi dua kali 25 MHz di sekitar 900 MHz untuk komunikasi bergerak di Eropa. Tahun 1982 dengan dipelopori oleh Jerman dan Perancis, maka Conference Europance d’Administration de Post et Telecommunication (CEPT) menetapkan GSM sebagai standar digital seluler untuk Eropa. Dan tahun 1985 Jerman, Prancis, Italia dan Inggris bersatu untuk mengembangkan standarisasi GSM. Tahun 1987 di tanda tangani Memorandum Of Understanding pemakaian GSM oleh 14 negara Eropa. Walaupun standarisasi GSM baru saja terselesaikan dan pengoperasiannya baru saja dimulai bahkan sebelum merata ke seluruh Eropa, namun dengan mengantisipasi perkembangan GSM yang sangat pesat serta tingkat kepadatan pelayanan per area yang tinggi, maka arah perkembangan teknologi GSM adalah 1800, yakni Digital Celuler System pada alokasi frekuensi 1.800 MHz. Dengan frekuensi tersebut akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan cell. Akhirnya pada tahun 1991 nama GSM dipakai sebagai trade mark komersial system komunikasi begerak Eropa pada frekuensi 900 MHz yang dikenal dengan Global System For Mobile Communication (GSM).
Jaringan GSM terdiri dari beberapa kesatuan fungsional yang memiliki fungsi tertentu. Struktur Public Land Mobile Network (PLMN) terbagi menjadi tiga sub-sistem yaitu :
Radio Subsystem (RSS)
Network Switching Subsystem (NSS)
Operation and Maintenance Subsystem (OMS)
17
Sebuah Sebuah jaringan GSM terdiri dari beberapa komponen :
Mobile Station (MS) Fungsi utama dari jaringan seluler adalah untuk meroute kan secara otomatis panggilan datang ke suatu MS tertentu melalui alamat panggilan yang tidak mengindikasikan lokasi MS. Beberapa kemungkinan dapat ditempuh tergantung pada lokasi informasi yang disimpan dalam jaringan. Pada umumnya terdapat tiga jenis MS untuk sistem komunikasi bergerak. Pertama adalah pesawat yang terhubung dengan kendaraan (vehicle mountered). Kedua pesawat portable dan yang terakhir pesawat genggam (handheld). Secara arsitektur MS terdiri dari bagian yang menangani radio, bagian pemrosesan data dan antarmuka dengan pengguna atau ke terminal yang lain. Dua bagian yang pertama berfungsi untuk mengakses dan berinteraksi dengan jaringan melalui radio interface. Sedangkan yang terakhir berkaitan dengan interaksi dengan pengguna.
Subscriber Identity Modul (SIM),
Base Transceiver Station (BTS) Tiap cell memiliki satu Base Transceiver Station (BTS) yang menjamin komunikasi radio antar mobile station dalam cell dan mobile station dengan jaringan tetap (PSTN). Fungsi utama dari BTS adalah menjaga dan memonitor koneksi ke mobile station dalam satu cell.
Base Station Controller (BSC) 18
Base Station Controller (BSC) merupakan penghubung antara sejumlah BTS dan NSS. BSC juga mengubah 13 Kbps voice channel yang digunakan radio link ke standar 64 Kbps channel yang digunakan oleh PSTN. Tugas BSC diantaranya meliputi :
–
Manajemen radio resources dan frekuensi
–
Distribusi speech, data dan signalling data dari NSS ke BTS-BTS
Mobile Service Switching Centre (MSC). Mobile Services Switching Centre (MSC) memiliki seluruh fungsi penting dalam switching komunikasi pada seluruh mobile station dalam MSC area. Fungsi utama MSC adalah untuk mengkoordinasikan pembentukan call (call set up) antara mobile station (MS GSM) dengan MS GSM atau user PSTN
19
BAB 3 : PERKEMBANGAN SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK 3.1 PERKEMBANGAN SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK Pada sistem komunikasi generasi pertama yang terutama dirancang untuk percakapan Jaringan-jaringan nirkabel generasi kedua secara khusus sudah dirancang untuk dapat melakukan fungsi radio panggil, layanan data lainnya seperti faksimil, dan pesan singkat (SMS). Sistem komunikasi bergerak generasi ketiga menggunakan jaringan digital layanan terpadu berpita lebar (B-ISDN) untuk mengakses jaringan-jaringan informasi, seperti: internet dan basis data publik maupun data pribadi. Tahun 1992 ITU menetapkannya dengan nama IMT-2000‟ IMT-2000 memiliki tiga mode operasi,yakni “code division multiple accesss” atau CDMA, “wide code division multiple accesss“ atau disingkat WCDMA dan “time division multiple access atau TDMA Di
Eropa
generasi
ketiga
diberi
nama
UMTS
(Universal
Mobile
Telecommunication Sistem) Generasi keempat (G4) masih mengambil beberapa teknologi yang belum matang benar. Kunci di antaranya adalah antena BTS yang memilki karakter dandanan (array) adaptif 3.1.1 MUNCULNYA TEKNOLOGI 1G o Teknologi komunikasi bergerak muncul pertama kali dengan sistem analog. o Teknologi ini dikenal dengan sistem AMPS (Advanced Mobile Phone System). o AMPS digolongkan dalam generasi pertama teknologi telekomunikasi bergerak yang menggunakan teknologi analog dimana AMPS bekerja pada band frekuensi 800 Mhz dan menggunakan metode akses FDMA (Frequency Division Multiple Access). o Pada sistem FDMA, pengguna dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan. o Setiap pengguna menggunakan kanal sebesar 30 KHz
20
MENUJU GENERASI KEDUA TEKNOLOGI BERGERAK
GSM (Global System for Mobile Communications) mulai menggeser AMPS diawal tahun 1995, GSM menggunakan teknologi digital
Keunggulan menggunakan teknologi digital: kapasitas yang besar, sistem security yang lebih baik dan layanan yang lebih beragam.
GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA (Frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz
Merupakan standard yang pelopori oleh ETSI (The European Telecommunication Standard Institute)
Frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz Pada band frekuensi 900 Mhz.
Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier.
Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 times slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu.
3.1.2 SISTEM GSM Ponsel pengguna berkomunikasi dengan telepon lainya melalui subsistem yang disebut BSS (Base Station Subsystem) BSS ini merupakan pengatur jalur transmisi radio antara ponsel dengan sentral telepon GSM yang disebut MSC (Mobile Station Center) BSS mencakup BTS (Base Transceiver Station) dan BSC (Base Station Controler). BSC merupakan pembantu MSC yang menangani ponsel yang akan berpindah kanal dari BTS satu ke BTS Hubungan antara MSC dengan sentral telepon kabel atau pun MSC lainnya, ditangani oleh subsitem yang disebut dengan Network Switching Subsystem (NSS).
21
Home
Location
Register
(HLR): basis data di MSC yang menyimpan informasi pelanggan dan informasi setiap pengguna yang berlokasi dan terdaftar dalam sistem GSM di kota MSC berada
Visitor
Location
Register
(VLR): basis data yang berfungsi menyimpan
informasi
pelanggan
yang sifatnya sementara, dan IMSI setiap pelanggan yang menjelajah dan mengunjungi wilayah sebuah MSC
Authentication
Center
(AUC): basis data yang benar-benar dilindungi oleh operator, dipakai untuk menangani otentikasi (identitas) dan kunci-kunci enkripsi (pengacakan bit-bit komunikasi untuk menghindari penyadapan telepon) MENUJU GENERASI KEDUA KOMA LIMA TEKNOLOGI BERGERAK
Awalnya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 kbps.
Teknologi yang digunakan GSM dalam akses data pada awalnya adalah WAP (Wireless Application protocol)
Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS (General Packet Data Radio Services) pada tahun 2001 di Indonesia.
Secara teoritis kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan GPRS adalah sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya 20-30 kbps.
GPRS juga memungkinkan untuk dapat berkirim MMS (Mobile Multimedia Message) dan juga menikmati berita langusng dari Hand Phone secara real time.
Pemakaian GPRS lebih ditujukan untuk akses internet yang lebih flexibel dimana saja dan kapan saja, kita dapat melakukannya asalkan masih ada sinyal GPRS.
22
3.1.2 Dari GSM ke WCDMA Setelah generasi kedua sukses di pasaran, komunikasi bergerak kemudian masuk menuju generasi ketiga. Namun, sebelum masuk ke generasi yang memiliki kemampuan multimedia secara penuh ini, kunci awalnya adalah penggunaan GPRS. Teknik transmisi data yang ada pada generasi kedua (GSM) saat ini terbatas pada komunikasi suara, hal ini dikarenakan kanal radio yang bersifat tunggal dan berkecepatan rendah, senantiasa harus diperuntukkan khusus bagi pengguna data selama durasi komunikasi (dedicated), misalnya untuk SMS 9,6 kbps. Teknik circuit swithingtersebut akhirnya akan menyebabkan reduksi atau pengurangan kapasitas sistem secara keseluruhan dan memboroskan lebar pita, sementara itu GPRS yang menggunakan teknik packet switching memungkinkan semua pengguna dalam sebuah sel dapat berbagi sumber-sumber yang sama, dengan kata lain para user dapat menggunakan spektrum radio hanya ketika mengakses data. Struktur GPRS hampir sama dengan GSM, hanya saja bit rate yang digunakan dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan pada GSM yaitu sebesar 115 kbps. Dengan demikian, Base Station Subsystem (BSS) yang sudah ada akan menyediakan cakupan GPRS lengkap mulai dari ujung jaringan. Namun, dibutuhkan sebuah perangkat jaringan fungsional baru, yaitu Packet Control Unit (PCU) yang berfungsi sebagai pengatur segmentasi paket, akses kanal radio, kesalahankesalahan transmisi dan mengontrol daya. Penyebaran jaringan GPRS adalah dimulai dengan pengenalan sebuah subsistem jaringan tumpangan baru yang disebut Network SubSystem (NSS), dimana memiliki dua elemen jaringan baru, yaitu Serving GPRS Support Node (SGSN) dan Gateway GPRS Support Node (GGSN).
Komunitas GSM membuat transisi ke 3G dalam 3 fase berbeda: 1. Menambah jaringan radio packet sebagai sebuah overlay pada struktur eksisting. 2. Mengganti BS dan BSC dengan sub-network UTRA (Universal Terrestrial Radio Access) 3. Memperkenalkan handset UMTS (Universal Mobile telecommunication System) beserta SIM
23
3.1.3 EDGE Teknologi EDGE (Enhanced Data Rates for Global Evolution) merupakan teknologi lanjutan dari GPRS yang memiliki kecepatan data tiga kali lebih besar dibanding dengan
teknologi
GPRS
yaitu
sebesar 384 kbps.
Seperti namanya, EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution), adalah teknologi yang dikembangkan dengan basic teknologi GSM dan GPRS. Sebuah system EDGE dikembangkan dengan tetap menggunakan equipment yang terdapat pada jaringan GSM/GPRS. Jadi EDGE tidak bisa sendiri. Pengimplementasian EDGE pada jaringan existing GPRS hanya memerlukan penambahan pada sisi radio aksesnya saja. Sedangkan pada sisi core network-nya, EDGE menggunakan perangkat dan protocol yang sama dengan yang digunakan pada jaringan GPRS sebelumnya. Perbedaan jaringan GPRS dan EDGE hanya terdapat pada sisi radio akssnya saja, sedangkan pada sisi jaringan corenya, EDGE dan GPRS menggunakan equipment dan protocol yang sama. Sebuah jaringan GPRS dapat diupgrade menjadi sebuah jaringan dengan sistem EDGE hanya dengan menambahkan sebuah EDGE Transceivier Unit (TRU) pada sisi radio aksesnya. EDGE adalah sebuah cara untuk meningkatkan kecepatan data pada radio link GSM. Dengan menggunakan teknik modulasi dan coding scheme yang berbeda dengan system GPRS sebelumnya, serta dengan melakukan pengaturan pada protocol radio link-nya Jadi secara umum ada tiga aspek teknik baru pada EDGE jika kita bandingkan dengan GPRS, yaitu : 24
–
Teknik Modulasi
–
Teknik Coding
–
Radio Access Network (RAN)
Teknologi Menuju 3G
3G adalah merujuk pada komunikasi nirkabel generasi berikutnya, yang membawa nama dari sesuatu dari teknologi dengan piranti komunikasi bergerak. Tujuan dari 3G adalah untuk menyalurkan kemampuan kapabilitas kecepatan data yang lebih tinggi terhadap piranti komunikasi bergerak pada luasan secara geografi lebih luas. Kecepatan data di atas 2 Mega bits per detik akan memadai pada beberapa daerah. Di samping itu tujuan 3G adalah menjadikan piranti ini memiliki keseragaman dalam hal mobilitasnya, sehingga di manapun piranti itu di bawa tetap memberikan kualitas yang baik.
Perkembangan 3G di Negara Maju
25
Diagram Evolusi Perkembangan Menuju 3G
3.1.3 Sistem Komunikasi Bergerak Generasi Ketiga (3G) Sistem komunikasi nirkabel generasi ketiga dikembangkan dari sistem-sistem yang ada di generasi kedua, yang sudah matang teknologinya. 3G (dari bahasa Inggris: third-generation technology) merupakan sebuah standar yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang diadopsi dari IMT-2000 untuk diaplikasikan pada jaringan telepon selular. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel versi ke-tiga. Melalui 3G, pengguna telepon selular dapat memiliki akses cepat ke internet dengan bandwidth sampai 384 kilobit setiap detik ketika alat tersebut berada pada kondisi diam atau bergerak secepat pejalan kaki. Akses yang cepat ini merupakan andalan dari 3G yang tentunya mampu memberikan fasilitas yang beragam pada pengguna seperti menonton video secara langsung dari internet atau berbicara dengan orang lain menggunakan video. 3G mengalahkan semua pendahulunya, baik GSM maupun GPRS. Beberapa perusahaan seluler dunia akan menjadikan 3G sebagai standar baru jaringan nirkabel yang beredar di pasaran ataupun negara berkembang. Tujuan diciptakannya jaringan komunikasi generasi ketiga adalah menyediakan seperangkat standar tunggal yang dapat memenuhi aplikasi-aplikasi nirkabel yang luas variasinya dan menyediakan akses yang sifatnya universaldi seluruh dunia. Di dalam sistem komunikasi
26
generasi ketiga ini, perbedaan antara telepon nirkabel dan telepon seluler akan hilang, dan komunikator personal yang bersifat universal atau perangkat genggam personal akan mampu melakukan akses ke berbagai layanan komunikasi yang mencakup suara, data dan gambar. [8] Ciri-ciri karakter yang dituju oleh 3G ini adalah:
Memiliki standar yang bersifat global atau mendunia,
Memiliki kesesuaian atau kompatibilitas layanan dengan jaringan-jaringan kabel,
Memiliki kualitas tinggi baik suara, data dan gambarnya,
Memiliki pita frekuensi yang berlaku umum di seluruh dunia,
Memiliki bentuk komunikasi yang bersifat multimedia, baik layanannya maupun piranti penggunanya,
Memiliki spektrum yang benar-benar efisien,
Memiliki kemampuan yang mudah untuk berevolusi ke sistem nirkabel generasi, berikutnya
Memiliki laju data paket 2Mbps untuk terminal atau perangkat yang diam di tempat, 384 kbps untuk kecepatan orang berjalan dan 144 kbps untuk kecepatan orang berkendaraan. Generasi ketiga menggunakan jaringan digital layanan terpadu berpita lebar untuk
mengakses
jaringan-jaringan
informasi.
Istilah-istilah
yang
muncul
seperti
Personal
Communication Sistem (PCS) dan Personal Communication Network (PDN) digunakan untuk menyatakan secara tidak langsung munculnya sistem generasi ketiga bagi perangkat-perangkat genggamnya. Nama lain dari PCS ini termasuk Future Public Land Mobile Telecommunication Sistem (FPLMTS) untuk penggunaan di seluruh dunia, yang juga dikenal dengan nama International
Mobile
Telecommunication 2000 (IMT
2000), dan
Universal
Mobile
Telecommunication Sistem (UMTS). TEKNOLOGI 3,5
3,5G adalah teknologi mobile broadband berbasis HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan hampir sepuluh kali lipat dari kecepatan teknologi 3G.
27
Akses data melalui jaringan 3G hanya mampu menyediakan kecepatan maksimal 384 Kilobit per second (KBps), sedangkan teknologi HSDPA menawarkan akses dengan kecepatan maksimal hingga 3,6 Megabit per second (mbps).
3,5G berbasis HSPDA dikembangkan dari W-CDMA (Wideband CDMA) dan memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS).
3.1.4 Sistem Komunikasi Bergerak Generasi Keempat (4G) Sistem Komunikasi Bergerak Generasi Keempat (4G) 4G merupakan istilah yang umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. Teknologi 4G (Fourth Generation) adalah teknologi kelanjutan dari proses perkembangan teknologi telepon seluler (mobile phone). Sebelumnya masyarakat telah sangat mengenal dengan teknologi 2G (Second Generation) yang sangat ngetrend dengan teknologi voice call dan SMS. Baru-baru ini masyarakat dikenalkan dengan teknologi 3G (Third Generation) dengan andalannya teknologi video call. Di generasi keempat (4G), masyarakat akan cenderung dibawa pada sebuah koneksi yang bisa selalu terhubung setiap saat. Atau bisa dijabarkan dengan istilah kapan saja, dimana saja dan bahkan dengan perangkat apa saja.
28
Istilah 4G digunakan secara luas untuk menggabungkan beberapa macam sistem komunikasi broadband wireless access ke dalam sebuah sistem komunikasi dan bukan hanya sistem telepon seluler saja melainkan juga menunjang keberadaan fixed wireless network seperti Wi Fi (Wireless Fidelity) dan Wi Max (Wireless Metropolitan Access). Oleh karena itu, sistem 4G diharapkan menjadi sebuah sistem yang mampu menjembatani antara berbagai jaringan broadband wireless access yang telah ada di masyarakat secara seamlessly (tidak terasa proses perpindahan antar jaringan yang sedang digunakan) baik itu perangkatnya, jaringannya dan juga aplikasinya. Sehingga diharapkan pada tujuan akhir nanti dari kemunculan teknologi ini adalah untuk memuaskan para penggunanya. Dan salah satu parameter yang bisa dilihat adalah dengan meningkatnya permintaan dari pengguna itu sendiri. Salah satu istilah yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan teknologi 4G adalah MAGIC : • M obile multimedia, penggunaan aplikasi bergerak di mana saja. • A nytime anywhere, kapan saja dan dimana saja. • G lobal mobility support, sangat mendukung kebebasan bergerak. • I ntegrated wireless solution, solusi perangkat wireless terintegrasi. • C ostumized personal service, layanan yang mampu mengekspresikan diri. Dengan kemampuan dari teknologi 4G yang sedemikian canggih dalam menyelaraskan berbagai jaringan komunikasi pita lebar, diharapkan kehadiran teknologi semacam 4G ini dapat ditunjang dengan keberadaan industri dan penggunaan perangkat mobile seperti laptop, PDA dan handhelds yang semakin berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin user friendly. Keberadaan yang dimaksud bukan hanya ada barangnya, tapi tentu saja dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat dan dengan kualitas yang memuaskan. Keterbatasan dan Tantangan pada Teknologi 4G
Ada beberapa penelitian yang terkait dengan teknologi komunikasi generasi ke-4 (4G), topik ini akan menjadi pembicaraan dan penelitian yang sangat hangat. Klasifikasi dari penelitian yang tanpa berhenti dilakukan ini dibagi menjadi dua kelas yang berbeda, yaitu:
29
1. Banyak penelitian yang berkaitan dengan teknologi 4G terfokus pada hal-hal utama pada teknis di area, seperti pendistribusian dengan teknik komputasi, mobile agents, layanan multimedia, interface dari radio air, dan lain-lain. 2. Beberapa bagian penelitian lainnya adalah tertuju pada skenario dari sudut pandang dari layanan provider, pengguna, analisis pemasaran, dan hal-hal lainnya yang bersifat non-teknis. Namun tidak ada teknologi yang sempurna yang dapat melengkapi pada semua hal, karena semua teknologi pasti memiliki keterbatasan di satu aspek atau di beberapa aspek. Begitu pula pada teknologi komunikasi generasi ke-4 ini yang memiliki aspek keterbatasan pada mobile station, jaringan nir kabel, dan Quaility of Service (Qos). PENERAPAN 4G DI INDONESIA
Sitra WiMAX
merupakan operator 4G pertama berbasis WiMAX yang meluncurkan layanan 4G Wireless Broadband di Indonesia pada bulan Juni 2010.
Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk.
Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu di coverage Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan Propinsi NAD.
Telkomsel
Selama konfrensiAPEC(1–8 oktober 2013) diBali,Telkomselmelakukan percobaan jaringan 4G LTE.
Jaringan Telkomsel 4G LTE dioperasikan pada frekuensi 1800MHz.
Sebagai bagian dari program, simcard bermerek "simPATI LTE Trial Edition" dijual di lokasi tersebut
Bolt 4G LTE
Bolt 4G LTE merupakan merek dagang dari PT. Internux yang menyediakan layanan LTE 4G sejak November 2013.
30
Area layanan yang dijangkau untuk pertama kali adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dengan potensi pasar sekitar 30 juta orang.
Teknologi yang diterapkan adalah Time Division Duplex (TDD-LTE) pada frekuensi 2300 MHz.
31
BAB 4: KESIMPULAN
Komunikasi adalah, proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat dimengerti. Telekomunikasi adalah penyampaian informasi dari transmitter ke receiver.
Komunikasi bergerak didefinisikan sebagai komunikasi antara dua terminal dimana salah satu atau keduanya berpindah tempat. Dalam hal ini perpindahan yang dimaksud terjadi pada sistem komunikasi radio yang tidak menggunakan kabel sebagai media transmisi (wireless)
Ditinjau dari segi daerah jangkauan (coverage), maka sistem telekomunikasi bergerak dapat dibedakan menjadi sistem analog dan sistem digital
Pada sistem analog Base Station Control (BSC) melayani wilayah yang luas dan keuntungan dari sistem ini adalah relatif mudah dalam hal switching, charging dan transmisi. Sedangkan kekurangannya yaitu ; Kemampuan pelayanan terbatas, karena jumlah kanalnya sedikit sehingga jumlah pelanggan terbatas, tidak efisien dalam penggunaan frekuensi
Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan sistem komunikasi bergerak analog ini, diciptakan sistem digital, dimana dalam sistem ini daerah pelayanan dibagi menjadi beberapa wilayah pelayanan yang lebih kecil yang disebut cell
Setiap cell dilayani oleh sebuah Base Transceiver Station (BTS), dan satu BTS dengan BTS dari masing-masing cell saling berhubungan dan dikendalikan oleh Base Station Control (BSC).
Prinsip Dasar Arsitektur Sistem Digital
Pemancar mempunyai daya pancar yang rendah dan daerah cakupan yang kecil.
Menggunakan prinsip pengulangan frekuensi.
Pemecahan cell pada cell yang padat dengan pelanggan.
32
Dalam sistem komunikasi bergerak daerah penerima atau daerah layanan keseluruhan dibagi menjadi beberapa cell. Sistem ini memiliki banyak keuntungan dibanding dengan sistem analog, yaitu :
Kapasitas pelanggan besar karena setiap pembawa tentunya mempunyai lebar band tertentu satu kanal Efisien dalam penggunaan pita frekuensi
Kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kepadatan lalu lintas atau trafik karena cell dapat dipecah
Cakupan area yang lebih luas.
Memiliki berbagai fasilitas kemudahan diantaranya pengiriman teks, penitipan pesan suara, pengalihan panggilan dll
Perkembangan Sistem Komunikasi bergerak dari masa ke masa meliputi: 1. Jaringan 1G
(NMT, AMPS)
2. Jaringan 2G
(GSM, CDMA, GPRS)
3. Jaringan 3G
(EDGE, UMTS)
4. Jaringan 3,5G
(HSPA.HSDPA)
5. Jaringan 4G
(Wi-Fi, WIMAX, LTE)
33