KETIDAKSETARAAN RAS DAN ETNIS
Di Susun oleh:
Nama: Redha Reviani (07011281722080)
Siti Aulia Citra Utari (07011281722081)
Nurul Arifah (07011281722083)
Achmad Iqbal Fahyuda (07011281722084)
Gilang Setiawan (07011281722085)
Dosen pengajar : Vieronica Varbi S, S.Sos.,M,Si
Kelompok : IV (empat)
JURUSAN/PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji hanya baginya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat,hidayah,inayah-Nya. Sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Makalah dengan judul "ketidaksetaraan ras dan etnis"sebagai tugas mata kuliah Pancasila.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa Universitas Sriwijaya khusus nya program studi Ilmu Administrasi Negara . kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk meyempurnakan makalah ini. Dengan makalah ini, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya.
Indralaya, November 2017
Penulis
Kelompok IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1
Latar Belakang .............................................................................................................1
Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
Tujuan ..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................3
BAB III PENUTUP 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Era Penemuan Besar, tradisi memiliki influence menyedihkan pada pengobatan penduduk asli wilayah yang baru saja dibuka di bagian utara dan selatan Amerika, Afrika Selatan dan bagian timur Asia. Sama, pemeliharaan perdagangan budak melahirkan serangkaian upaya untuk menuduh dan menjelaskan superioritas Eropa atas subyek kolonial mereka, seperti di Amerika Serikat berpikir rasis dan rasialis menjadi bagian integral dari perjuangan politik pengumpulan antara pemilik budak dan perbudakan. Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa diskriminasi rasial tidak pernah unik untuk perwakilan dari peradaban Eropa. Diferensiasi sosial ras ditentukan adalah umum pada zaman sebelum kolonial Afrika, Asia, dan India.
Di Afrika itu membantu untuk mempertahankan budak berbasis kerajaan.
Pada abad kesembilan belas di Eropa, ide-ide Carl Linnaeus, Charles Darwin, dan Thomas Huxley membawa gelombang baru memperhatikan konsep ras dalam pemikiran ilmiah dan sosial. Dua utama tren dikembangkan: ras klasifikasinya kation dan penjelasan dari perbedaan spesifik c. Selama paruh kedua abad ini, tren yang terakhir itu sendiri dibagi menjadi dua kecenderungan, satu dihubungkan dengan pemeriksaan faktor yang berbeda mempengaruhi pada pembentukan sifat morfologi yang aneh, yang lain berkonsentrasi pada propagasi dari versi revisi teori rasial. Semua yang terakhir itu didasarkan pada keprihatinan umum dengan menelusuri perbedaan budaya dan kesenjangan sosial dan politik di kalangan masyarakat untuk faktor menentukan ras. Terutama penting adalah Joseph-Arthur Gobineau, yang merumuskan ide-ide tentang peran deterministik dari perbedaan ras dalam sejarah umat manusia.
Berdasarkan tesisnya tentang ketimpangan bawaan karakteristik mental dan kapasitas untuk membuat, memahami dan memelihara warisan budaya, Gobineau percaya pada keunggulan ras Arya yang disebut lebih dari ras lain dan terhubung dengan semua peradaban kuno bangsa Arya, beralih ke berbagai kation falsifi dalam upaya. Gobineau ide yang kemudian diintegrasikan ke dalam mitologi rasial Nazi Jerman. Arah lain terhubung spesifik Cally dengan perlakuan terhadap penduduk kulit hitam sub-Sahara Afrika. Tesis ini, untuk kali terlebih fi ketat dirumuskan oleh J. Gent pada pertengahan 1860-an, diciptakan alasan untuk studi lanjut dalam bidang ini perwakilan dari Darwinisme Sosial, yang menggunakan rasisme sebagai argumen penting dalam mendukung karakter purba ketimpangan sosial dan sosial perjuangan. Dicampur dengan keserakahan materi yang menyertainya Eropa, Amerika, dan ekspansi Jepang, itu memicu semangat yang slogan kekaisaran seperti Manifest Destiny, Beban Man Putih 's, dan misi civilisatrice yang disebarkan dan yang paling virulen-bentuk seperti di Raja Leopold Kongo -memiliki implikasi genosida.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana ras bisa merupakan kenyataan dan mitos sekaligus?
Bagaimana ras dan etnis berbeda?
Apa yang dimaksud dengan kelompok minoritas dan kelompok dominan?
Bagaimana sosiolog menjelaskan prasangka?
Apa pola utama hubungan kelompok minoritas dan dominan?
C. Tujuan
Berusaha membuka wawasan mengenai ketidaksetaraan ras dan etnis.
Mengetahui dan memahami ketidaksetaraan ras dan etnis tersebut.
Memenuhi tugas mata kuliah pengantar sosiologi.
BAB II
PEMBAHASAN
PELETAKAN DASAR-DASAR SOSIOLOGI
Ras : Antara Mitos dan Kenyataan
Mitos pertama "suatu Ras lebih unggul dari ras lain." seperti pernyataan Adolf Hitler, bahwa Ras Arya merupakan ras unggul yang bertanggung jawab atas prestasi budaya eropa.
Mitos kedua "Ras murni." sebenarnya tidak ada Ras yang murni karena setiap kelompok manusia memiliki keturunan campuran.
Kelompok Etnis
Ras digunakan untuk merujuk pada ciri biologis sedangkan etnis berlaku bagi ciri budaya.
Ada banyak kelompok etnis di dunia, seperti halnya kelompok etnis Cina yang mendiami wilayah di Indonesia, dengan demikian mereka menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.
PERBEDAAN RAS DAN ETNIS
Dalam setiap kehidupan pasti kita akan menemui yang namanya ketidaksetaraan ras daan etnis, karena di dunia ini kita hidup dengan berbagai tipe orang yang warna kulit dan warna rambutnya berbeda. Inilah yang menyebabkan orang mengalami ketidaksetaraan ras dan etnis. Sebelum lebih jauh membahas tentang materi ini, kami akan menjelaskan sedikit tentang ras dan etnis.
Ras
Ras, istilah kelompok rasial merujuk pada kelompok minoritas yang terpisah dari orang lain dengan perbedaan fisik yang jelas. Kelompok minoritas adalah kelompok subordinat yang anggotanya memiliki kendali atau kuasa yang kurang penting atas kehidupan mereka daripada anggota dari sebuah kelompok dominan atau mayoritas yang menguasai mereka. Kelompok rasial lebih dibedakan dalam warna kulit dan warna rambut. Ras biasanya menguntungkan mereka yang memiliki kekuasaan dan hak istimewanya lebih dari yang lain.
Ras lebih berkaitan dengan :
Ciri biologis yang terwariskan
Warna kulit
Perbedaan sifat dan fisik
Masyarakat dibedakan dalam 4 golongan ras, yaitu :
Ras Mongoloid (berkulit kuning, contohnya penduduk Asia, Eskimo di Amerika Utara sampai Amerika Selatan)
Ras Negroid (berkulit hitam, contohnya penduduk Benua Afrika dan wilayah Indonesia Timur)
Ras Kaukasoid (berkulit putih, contohnya penduduk Eropa, Amerika, dan Arab)
Ras-Ras Khusus (ras yang tidak dapat diklasifikasikan, contohnya Ainu (Pulau Kurofoto dan Hokkaido di Jepang), Autraloid (penduduk asli Australia), Polynesian (di Kep.Mikronesia dan Polinesia), dan Veddoid (pedalaman Sri Langka dan Sulawesi Selatan)
Etnis
Sedangkan etnis, merupakan pertalian dengan kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturanan, adat, agama atau bahasa. Sebuah kelompok etnis, tidak seperti kelompok rasial, dibedakan dari orang lain atas dasar asal negara atau pola budaya yang khas. Perbedaan antara kelompok rasial dengan etnis minoritas tidak selalu tampak jelas. Beberapa anggota kelompok rasial minoritas, mungkin memiliki perbedaan budaya yang signifikan dari kelompok rasial lainnya.
Etnis lebih berkaitan dengan :
Budaya dan Bahasa
Suku
Keturunan
Agama
KELOMPOK MINORITAS DAN KELOMPOK DOMINAN
Sosiolog LouisWirth (1945) mendefinisikan kelompok minoritas (minority group) sebagai orang-orang yang dipilih untuk diperlakukan tidak setara dan yang menganggap diri mereka sebagai objek diskriminatif kolektif. Di seluruh dunia, kaum minoritas menghadapi kondisi yang sama: unsure fiik dan budaya dianggap rendah oleh kelompok dominan, yang memperlakukan mereka secara tidak adil, dan mereka cenderung menikah dengan kelompok mereka sendiri.
Munculnya kelompok minoritas melalui dua cara. Cara pertama melalui ekspansi perbatasan politik. Cara kedua melalui migrasi.
Kelompok dominan (dominant group) kelompok yang memiliki pengaruh dan kekuatan lebih besar terhadap kelompok lain sehingga menguasai kelompok minoritas. Dengan kekuatan politik yang dipersatukan oleh persamaan ciri fisik dan budaya, kelompok dominan menggunakan posisinya untuk mendiskriminasi orang yang memiliki ciri berbeda dan dianggap lebih rendah. Kelompok dominan menganggap posisinya yang berprevilese adalah hasil dari keunggulan yang mereka miliki sejak lahir.
PRASANGKA
Prasangka Buruk (Prejudice) : seprangkat keyakinan yang membuat kita berprasangka negatif kepada orang lain berdasarkan lokasi sosial kita.
- Stereotip : penilaian terhadap sesorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok dimana orang tersebut dapat dikategorikan.
- Rasisme : suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menetukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superiordan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya.
- Diskriminasi : kejadian yang disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membedak-bedakan yang lain.
- Diskriminasi Institusional : diskriminasi yang tidak ada sangkut pautnya dengan prasangka individu melainkan merupakan dampak kebijaksanaan atau praktik tertentu berbagai institusi dalam masyarakat.
- Pemisahan dan integrasi : suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat tapi tidak memberikan makna penting pada perbedaan ras tersebut.
- Hate group: kelompok sosial yang mengadvokasikan dan mempraktikan kebencian, kemarahan, atau tindak kekerasan terhadap para anggota dari sebuah ras, etnis, negara, agama, jenis kelamin, atau sektor masyarakat.
E. POLA GLOBAL HUBUNGAN ANTARKELOMPOK
-Genosida : pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu.
-Transfer penduduk : transfer langsung adalah ketika suatu kelompok dominan mengusir kelompok minoritas. Transfer tidak langsung tercapai dengan menjadikan kehidupan sedemikian tidak tertahankan lagi bagi suatu anggota sehingga mereka harus pergi secara "sukarela".
-Kolonialisme internal : kelompok dominan mengeksploitasi kelompok minoritas.
-Segregasi : kelompok dominan merestrukturisasi institusi social untuk mempertahankan kontak minimaldengan kelompok minoritas.
-Asimilasi : proses dimana suatu kelompok minoritas diserap ke kebudayaan arus utama (kelompok dominan).
-Multikulturalisme (pluralisme) ; suatu pola hubungan yg mengakui adanya persamaan hak politik dan hak perdata masyarakat. Atau biasa juga, mengizinkan / menganjurkan keanekaragaman ras dan etnis.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ketidaksetaraan ras dan etnis bahwa banyak aspek yang mempengaruhi kestidaksetaraan seperti banyaknya perbedaan dalam budaya,suku,keturunan,dan agama. Prasangka juga ikut andil dalam ketidaksetaraan. Hal itu juga semakin dikuatkan dengan adanya kelompok dominan serta minoritas,diskriminasi,diskriminasi institusi,serta prasangka. Hal-hal tersebutlah yang membuat ketidaksetaraan ras dan etnis.
Saran
Ketidaksetaan ras dan etnis memang berbeda dari bentuk fisik,warna rambut,warna kulit karena itulah kita harus mengetahui apa arti ketidaksetaraan ras dan etnis agar tidak terjadinya perpecahan antara ras,suku bangsa,agama atau kedudukan sosial.
Bagi para pembaca, apabila ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh, maka bacalah buku-buku lainnya yang berkaitan dengan sosiologi dalam konteks ketidaksetaraan ras dan etnis,
DAFTAR PUSTAKA
www.kompasiana.com/khoiudinzain08/ketidaksetaan-ras-dan-etnis
www.kompasiana.com/www.titiiagustia_29.com/perbedaan-ras-dan-etnis
www.spengetahuan.com/2017/09/pengertianras-dan-etnis