A.Uraian Peritiwa Penyakit Diabetes Mellitus
1.Pengertian Diabetes Melitus
Diabet Diabetes es beras berasal al dari dari bahas bahasa a Yunani unani yang yang berar berarti ti “menga “mengalir lirka kan n atau atau mengalihkan” (siphon). Mellitus berasal dari bahasa latin yang bermakna manis atau madu. Penyakit diabetes melitus dapat diartikan individu yang mengalirkan mengalirkan volume urine yang banyak dengan kadar glukosa glukosa tinggi. Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan ketidakadaan absolute insulin atau penurunan relative insensitivitas sel terhadap insulin (Corwin ! ""#). Diabetes mellitus adalalah gangguan metabolisme yang se$ara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan mani%estasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat &ika telah berkembang penuh se$ara klinis maka diabetes mellitus ditand ditandai ai denga dengan n hiper hipergli glike kemia mia puasa puasa dan dan postpr postprand andial ial ater aterosk oskler lerosi osis s dan penyakit vaskular mikroangiopati ('ylvia orrain !""*). Diabet Diabetes es Melit Melitus us (D (DM) M) adalah adalah keadaa eadaan n hiper hiperglik glikem emia ia kroni kronik k disert disertai ai berbagai berbagai kelainan elainan metabolik metabolik akibat akibat gangguan gangguan hormonal hormonal yang menimbulk menimbulkan an berbag berbagai ai kompl komplika ikasi si kroni kronik k pada pada mata mata gin&al gin&al sara sara% % dan dan pembul pembuluh uh darah darah diser diserta taii lesi lesi pada pada membra membran n basal basalis is dalam dalam pemeri pemeriksa ksaan an dengan dengan mikro mikrosk skop op elektron (Mans&oer dkk !""+)
2.Faktor Resiko Diabetes Melitus
a. b. $. d. e. %. g. h. i. &.
,iwa ,iwaya yatt -el -elua uarg rga a be besita sitas s /sia -urangn urangnya ya 0ktiv 0ktivita itas s 1isi 1isik k 'uk 'uka Mer Merok okok ok 'uka Mengko Mengkonsum nsumsi si Makan Makanan an 2erk 2erkolest olestero eroll 3inggi 3inggi Penderita Penderita 4ipertensi 4ipertensi 0tau 0tau 3ekenan ekenan Darah Darah 3inggi 3inggi Masa Masa -eham ehamil ilan an ,as 3e 3ertentu 3ekanan 'tres Dalam Dalam 5angka 5angka 6aktu 6aktu Yang Yang ama
k. 'ering 'ering Mengko Mengkonsum nsumsi si bat7bata bat7batan n -imia -imia
3.Klasifkasi Diabetes Melitus
0mer 0m eri$ i$an an
Diab Diabet etes es
0sso 0s sosi siat atio ion n
(!"" (!""8) 8)
dala dalam m
0ru 0ru
'udo 'udoyo yo
(!"" (!""*) *)
mengklasi9kasikan mengklasi9kasikan diabetes mellitus men&adi : 1) Diabetes Mellitus Tie 1 Dibagi dalam ! subtipe yaitu autoimun akibat dis%ungsi autoimun dengan kerusakan sel7sel beta dan idiopatik tanpa bukti autoimun dan tidak diketahui sumbernya.
2) Diabetes Mellitus Tie 2 2ervariasi mulai yang predominan resisten insulin disertai de9sinsi insulin relat relati% i% sampa sampaii yang yang predo predomin minan an ganggu gangguan an sekre sekresi si insulin insulin bersa bersama ma resis resisten ten insulin. 3) Diabetes Mellitus !estasional 1aktor resiko ter&adinya diabetes mellitus gestasional yaitu usia tuaetnik obesita itas
multiparita itas
terd terdah ahul ulu. u.-a -arrena ena
ter& ter&ad adii
riwayat
keluarga ga
penin peningk gkat atan an
sekr sekres esii
dan
riwa iwayat
bebe bebera rapa pa
gestasional
horm hormon one e
yang yang
mempunyai e%ek metaboli$ terhadap toleransi glukosa maka kehamilan adalah suatu keadaan diabetogenik. ") Diabetes Mellitus Tie #ain $ a) De%ek genetik %ungsi sel beta b) De%ek genetik ker&a insulin : resisten insulin tipe 0lepre$haunism sindrom rabson mandenhall diabetes loproatro9k dan lainnya. $) Penya enyaki kitt ekso eksokr krin in pank pankrreas eas : pank pankrreast eastit itis is trau trauma ma ; pank pankrreate eatekt ktom omi i neoplasma neoplasma 9brosis 9brosis kistik kistik hemokro hemokromatos matosis is pankrea pankreatopa topati ti 9bro 9bro kalku kalkulus lus dan lainnya. d)
k. 'ering 'ering Mengko Mengkonsum nsumsi si bat7bata bat7batan n -imia -imia
3.Klasifkasi Diabetes Melitus
0mer 0m eri$ i$an an
Diab Diabet etes es
0sso 0s sosi siat atio ion n
(!"" (!""8) 8)
dala dalam m
0ru 0ru
'udo 'udoyo yo
(!"" (!""*) *)
mengklasi9kasikan mengklasi9kasikan diabetes mellitus men&adi : 1) Diabetes Mellitus Tie 1 Dibagi dalam ! subtipe yaitu autoimun akibat dis%ungsi autoimun dengan kerusakan sel7sel beta dan idiopatik tanpa bukti autoimun dan tidak diketahui sumbernya.
2) Diabetes Mellitus Tie 2 2ervariasi mulai yang predominan resisten insulin disertai de9sinsi insulin relat relati% i% sampa sampaii yang yang predo predomin minan an ganggu gangguan an sekre sekresi si insulin insulin bersa bersama ma resis resisten ten insulin. 3) Diabetes Mellitus !estasional 1aktor resiko ter&adinya diabetes mellitus gestasional yaitu usia tuaetnik obesita itas
multiparita itas
terd terdah ahul ulu. u.-a -arrena ena
ter& ter&ad adii
riwayat
keluarga ga
penin peningk gkat atan an
sekr sekres esii
dan
riwa iwayat
bebe bebera rapa pa
gestasional
horm hormon one e
yang yang
mempunyai e%ek metaboli$ terhadap toleransi glukosa maka kehamilan adalah suatu keadaan diabetogenik. ") Diabetes Mellitus Tie #ain $ a) De%ek genetik %ungsi sel beta b) De%ek genetik ker&a insulin : resisten insulin tipe 0lepre$haunism sindrom rabson mandenhall diabetes loproatro9k dan lainnya. $) Penya enyaki kitt ekso eksokr krin in pank pankrreas eas : pank pankrreast eastit itis is trau trauma ma ; pank pankrreate eatekt ktom omi i neoplasma neoplasma 9brosis 9brosis kistik kistik hemokro hemokromatos matosis is pankrea pankreatopa topati ti 9bro 9bro kalku kalkulus lus dan lainnya. d)
e) -arena obat atau =at kimia : va$or pentamidin asam nikotinat glukokortikoid hormon tiroid dia=o>i$agonis ? adrenergi$ adrenergi$ tia=id dilantin inter%eron al%a dan lainnya. %) @n%eksi : rubella konginetal konginetal dan lainnya. g) @mmunologi (&arang) : sindrom “stiA7man” antibody antireseptor insulin dan lainnya. h) 'indroma genetik lain : sindrom down sindrom kline9lter sindrom turner sind sindrrom
wol% wol%ra ramB mBs s
atak ataksi sia a
%rie %riedr drie ie$h $hBs Bs
$hor $horea ea
4unt 4untin ingt gton on
sind sindrrom
auren$e;moon;biedl distro9 miotonikpor9ria sindrom pradelwilli dan lainnya (0D0 !""8)
".%i&e'iologi Diabetes Melitus
'e$ar 'e$ara a epide epidemio miolog logii DM sering seringka kali li tidak tidak terdet terdetek eksi. si. 2erba 2erbagai gai %aktor %aktor gene geneti tik k ling lingk kunga ungan n dan dan $ara $ara hidu hidup p berp berper eran an dala dalam m per& per&al alan anan an peny penyak akit it diabetes. 0da ke$enderungan penyakit ini timbul dalam keluarga. Disamping itu &uga ditemukan perbedaan kekerapan kekerapan dan komplikasi komplikasi diantara ras negara dan kebudayaan. Dari Dari segi segi epidem epidemiolo iologi gi ada ada bebera beberapa pa &enis &enis diabet diabetes. es. Du Dulu lu ada yang yang disebut diabetes pada anak atau diabetes &uvenilis dan diabetes dewasa atau “maturity “maturity7onset 7onset diabetes” diabetes”.. Pada Pada keadaan eadaan dengan dengan kadar kadar glukosa glukosa darah darah tidak terlal terlalu u tinggi tinggi atau atau belum belum ada kompl komplik ikas asi i biasa biasanya nya pasien pasien tidak tidak beroba berobatt ke rumah sakit atau ke dokter. 0da &uga yang sudah di diagnosis sebagai diabetes tetap tetapii kare karena na kekura ekuranga ngan n biaya biaya biasa biasanya nya pasie pasien n tidak tidak beroba berobatt lagi. lagi. 4al 4al ini menyebabkan menyebabkan ¨ah pasien yang tidak terdiagnosis terdiagnosis lebih banyak daripada yang terdiagnosis. Menurut penelitian keadaan ini pada negara ma&u sudah lebih dari 8" yang tidak terdiagnosis dan dapat dibayangkan berapa besar angka itu di negara berkemba berkembang ng termas termasuk uk @ndonesia @ndonesia ('lamet ('lamet 'uyono 'uyono Dalam Dalam Pusat Pusat Diabetes Diabetes dan ipid !""+).
1aktor resiko yang berubah se$ara epidemiologis adalah bertambahnya usia ¨ah dan lamanya obesitas distribusi lemak tubuh kurangnya aktivitas &asmani dan hiperinsulinemia. 'emua %aktor ini berinteraksi dengan beberapa %aktor genetik yang berhubungan dengan ter&adinya DM tipe ! ('oegondo ###).
(.!a'baran Klinis Diabetes Melitus
-e&adian DM diawali dengan kekurangan insulin sebagai penyebab utama. Di sisi lain timbulnya DM bisa berasal dari kekurangan insulin yang bersi%at relati% yang disebabkan oleh adanya resistensi insulin (insuline re$istan$e). -eadaan ini ditandai dengan ketidakrentanan; ketidakmampuan organ menggunakan insulin sehingga insulin tidak bisa ber%ungsi optimal dalam mengatur metabolisme glukosa. 0kibatnya kadar glukosa darah meningkat (hiperglikemi) (M.E 2ustan !""+).
.Diagnosa Dibetes Melitus
Diagnosis diabetes dipastikan bila: a.3erdapat keluhan khas diabetes (poliuria polidipsia poli%agia dan penurunan berat badan yang tidak dapat di&elaskan sebabnya) disertai dengan satu nilai pemeriksaan glukosa darah tidak normal (glukosa darah sewaktu F!"" mg;dl atau glukosa darah puasa F !* mg;dl). b.3erdapat keluhan khas yang tidak lengkap atau terdapat keluhan tidak khas (lemah kesemutan gatal mata kabur dis%ungsi ereksi pruritus vulvae) disertai dengan dua nilai pemeriksaan glukosa darah tidak normal (glukosa darah sewaktu F !"" mg;dl dan atau glukosa darah puasa F !* mg;dl yang diperiksa pada hari yang sama atau pada hari yang berbeda).
*.!e+ala Diabetes Melitus
1.Mati rasa Pada banyak kasus diabetes yang menimpa sebagian orang hampir seluruhnya mengalami ge&ala berupa mati rasa. 0dapun bagian tubuh yang sering merasakan mati rasa (kebas) atau kesemutan adalah tangan kaki beserta &ari7 &emarinya. Peringatan awal diabetes ini ter&adi karena peningkatan kadar gula darah membuat serabut sara% mengalami kerusakan. 2.#ebi, sering buang air ke-il Penderita diabetes sering mengatakan dirinya mengalami peningkatan dorongan ingin buang air ke$il. 5ika sewaktu7waktu 0nda mengalami hal serupa $oba konsultasikan sedini mungkin pada dokter agar mendapatkan perawatan lebih $epat dan terkontrol. 3.erat ba&an berkurang Men&adi kabar baik bagi orang yang bermasalah dengan kegemukan maupun obesitas. 3etapi melihat %aktor pemi$u turunnya berat badan adalah karena diabetes tentu membuat 0nda semakin khawatir. 3er&adinya penurunan berat badan ini memang berhubungan erat pada penderita sebab tubuh tidak mampu menyerap glukosa (sumber energi tubuh) dengan benar.
"./a0su 'akan 'eningkat 2ertambahnya rasa ingin makan bisa men&adi tanda lain dari diabetes. ,asa lapar ini tidak bisa dikendalikan sebab sinyal lapar yang dikirim oleh tubuh ini harus dipenuhi keinginannya agar semua sel men&adi ber%ungsi dengan baik karena mendapatkan asupan glukosa yang lebih banyak. ,asa lapar tersebut bukan karena sel7sel di dalam tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa dari makanan melainkan karena makanan yang sudah ditelan tidak apat masuk ke dalam sel untuk dipakai dalam proses metabolisme sehingga timbul lah respon tubuh seperti lapar. (.Pengli,atan 'ulai kabur atau bura' Masalah seperti ini seringkali men&adi keluhan umum penderita diabetes tipe !. Penglihatan men&adi kabur atau buram atau tidak &elas seperti biasanya ter&adi akibat kadar glukosa melon&ak naik sehingga merusak pembuluh darah dan membatasi $airan yang masuk ke mata. -ondisi ini bisa mengubah bentuk lensa dan mata.
-abar baiknya ge&ala ini reversibel (dapat kembali normal) seiring dengan berkurangnya kadar gula darah hingga batas wa&ar. Eamun bila gula darah tetap tinggi kelainan pada mata ini bisa beru&ung pada kebutaan permanen. .Masala, kulit Diabetes mememgaruhi
sirkulasi
darah dan
membuat
kelen&ar
keringat
mengalami dis%ungsional sehingga membuat kulit men&adi bersisik terasa gatal kering dan iritasi. Ge&ala yang satu ini $ukup sulit dideteksi sebagai diabetes karena banyak penyebab lain yang membuat kulit bermasalah seperti ini. *.Kelela,an &an -eat e'osi ,asa lelah ini mun$ul bukan tanpa sebab. -etika tidur penderita diabetes akan tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya. -erap kali bangun untuk berkemih dan minum air sehingga proses tidur terganggu alias tidak berkualitas. -eesokan harinya tubuh mengalami kelelahan dan tak &arang mengundang emosi. .Rasa ,aus 3adi telah disebutkan bahwa $iri7$iri penderita diabetes adalah sering buang air ke$il. Peningkatan dorongan untuk berkemih akan memengaruhi $airan yang berada di dalam tubuh sehingga mengakibatkan dehidrasi. 3ubuh yang kekurangan $airan akan memberikan respon berupa rasa haus dengan tu&uan mengembalikan $airan yang hilang. .Proses e'uli,an luka yang la'bat 3erdapatnya luka ketika kondisi tubuh sedang tidak baik seperti kelebihan gula darah membuat sistem imun atau kekebalan tubuh men&adi tidak normal. 4al ini tentu mempengaruhi la&u pemulihan luka atau memar akan memakan waktu lebih lama dari biasanya. 1.!angguan a&a gusi Dari ke&adian7ke&adian yang sudah berlalu penderita diabetes lebih rentan mengalami kerusakan gusi. 'eperti misalnya gusi men&adi merah mengalami pembengkakan dan iritasi. 2ahkan ada yang merasakan gusinya menyusut dari gigi dan ter&adilah in%eksi gusi.
. Tu+uan 4ur5eilans Diabetes Melitus 'e$ara umum surveilans diabetes melitus bertu&uan untuk pen$egahan dan pengendalian penyakit diabetes melitus dalam masyarakat sebagai upaya deteksi dini terhadap kemungkinan ter&adinya ke&adian luar biasa (-2) memperoleh
in%ormasi
yang
pen$egahan
penanggulangan
diperlukan maupun
bagi
peren$anaan
pemberantasannya
dalam
pada
hal
berbagai
tingkat administrasi (Depkes ,@ !""H).
'urveilans diabetes melitus bertu&uan memberikan in%ormasi tepat waktu tentang masalah penyakit diabetes melitus sehingga penyakit dan %aktor risiko dapat dideteksi dini dan dapat dilakukan respons pelayanan kesehatan dengan lebih e%ekti%. 3u&uan khusus surveilans antara lain: .Memonitor ke$enderungan (trends) penyakit diabetes melitusI !.Mendeteksi perubahan mendadak insidensi penyakit diabetes melitus untuk mendeteksi dini outbreak I J.Memantau kesehatan populasi menaksir besarnya beban penyakit (disease burden) pada populasiI H. Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas membantu peren$anaan
implementasi monitoring dan evaluasi program kesehatan diabetes melitusI 8.Mengevaluasi $akupan dan e%ektivitas program kesehatan diabetes melitusI *.Mengidenti9kasi kebutuhan riset (Giese$ke !""!).
6.Para'eter Untuk Mengukur Pentingnya Penyakit Diabetes Melitus Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degenerati% dengan gangguan metabolisme karbohidrat lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah dan urin. Diabetes mellitus merupakan salah satu $ontoh penyakit degenerati% yang akhir7akhir ini men&adi pembi$araan hangat berbagai kalangan dan bukan lagi men&adi konsumsi para dokter. Pentingnya pen$egahan terhadap penyakit DM ini dikarenakan:
1.7u'la, Kasus Diabetes Melitus 5umlah penderita diabetes mellitus menurut data 64 (6orld 4ealth rgani=ation) @ndonesia menempati urutan ke7H terbesar di dunia setelah negara @ndia China dan 0merika dengan ¨ah Diabetesi sebesar KH &uta orang dan diperkirakan akan terus meningkat sampai !J &uta orang di tahun !"J". Dilihat dari semakin meningkatnya ¨ah pendeita diabetes maka perlu adanya
kesadaran dari masyarakat terhadap pentingnya peran dari masyarakat untuk peduli terhadap masalah ini. 2erdasarkan data ,iskesdas !""+ penderita DM di @ndonesia () sedangkan di 'ulawesi 'elatan ("K) diperoleh pula bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia H8 L 8H tahun di daerah perkotaan menempati ranking ke dua yaitu H+ dan untuk daerah pedesaan menempati rangking ke enam yaitu 8K. 3ahun !" @ndonesia berada pada peringkat sepuluh negara dengan penderita DM terbanyak (usia !" L +# tahun) yaitu men$apai + J &uta orang. 2erdasarkan data ,iskesdas tahun !"J penderita DM di @ndonesia (!) sedangkandi sulawesi 'elatan (JH). 0ngka ini menun&ukkan bahwa ter&adi peningkatan !* dari tahun !""+. Data ini &uga menun&ukkan bahwa angka peningkatan penderita DM di 'ulawesi 'elatan dari tahun !""+ hingga !"J adalah yang tertinggi dari seluruh provinsi di @ndonesia.
2.8nsi&ens &an Pre5alensi Diabetes Melitus @nsidens dan prevalens penyakit diabetes melitus terus bertambah terutama di negara sedang berkembang dan negara yang telah memasuki budaya
industrialisasi.
berkembang
Peningkatan
dipengaruhi
oleh
prevalensi
peningkatan
DM
di
beberapa
kemakmuran
negara
peningkatan
pendapatan perkapita dan perubahan gaya hidup terutama di kota7kota besar. Menurut laporan ,iskesdas !""+ prevalensi DM di @ndonesia pada tahun !""+ sebesar "+ berdasarkan diagnosis dan sebesar berdasarkan diagnosis atau ge&ala. 2erdasarkan diagnosis atau ge&ala D-@ 5akarta merupakan provinsi dengan prevalensi DM tertinggi yaitu sebesar !* diikuti oleh 0$eh sebesar +. 'edangkan provinsi dengan prevalensi terendah yaitu ampung sebesar "H serta 'umatera 2engkulu dan Maluku yang masing7masing
memiliki prevalensi DM sebesar "8. 2erdasarkan kategori terdapat 8 provinsi (8!) dengan prevalensi lebih dari 8 sebanyak 8 provinsi (H88) dengan prevalensi 78 dan sebanyak J provinsi (J#H) dengan prevalensi kurang dari . Prevalensi penderita DM meningkat dengan bertambahnya usia tetapi $enderung menurun kembali setelah usia *H tahun. Prevalensi DM menurut &enis kelamin didapatkan pada perempuan (*H) lebih tinggi dibandingkan laki7laki (H#) menurut tingkat pendidikan prevalensi DM paling tinggi pada kelompok tidak sekolah (K#) dan tidak tamat 'D (K"). Ditin&au dari segi peker&aan prevalensi DM lebih tinggi pada kelompok ibu rumah tangga (+") dan tidak beker&a (*#) diikuti pegawai dan wiraswasta yang masing L masing (8#). 2erdasarkan tingkat pengeluaran rumah tangga per kapita prevalensi DM meningkat sesuai dengan meningkatnya tingkat pengeluaran. /ntuk nsidensi DM paling banyak ter&adi pada usia H" tahun keatas. Prevalensi kasus ken$ing manis di Provinsi 'ulawesi 'elatan berkisar antara " sampai * yang tersebar di !8 kabupaten;kota. -asus DM paling banyak ditemukan di kabupaten;kota 3anah 3ora&a (*) Makassar (8J) dan uwu (8!). -asus terendah adalah di Pangka&ene -epulauan
!.8n&ikator Masala, Diabetes Melitus
a Angka kesakitan 9Morbi&ity) Menurut 0meri$an Diabetes 0sso$iation (0D0) ge&ala yang sering mun$ul pada penderita diabetes melitus adalah poliuria (sering buang air ke$il) polidipsia (sering haus) poli%agia ($epat merasa lapar) penurunan
berat
badan
yang
tidak
diketahui
penyebabnya
penglihatan kabur badan terasa lemah dan iritabilitas. @nternational Diabetes 1ederation (@D1) &uga menyebutkan ge&ala yang sama pada penderita DM (ke$uali iritabilitas) ditambah penyembuhan luka yang lambat;lama dan ter&adinya in%eksi berulang. Menurut data morbiditas pada pasien rawat inap ,' di seluruh @ndonesia pada tahun!""# ¨ah penderita DM tertinggi terdapat pada kelompok umur H87*H tahundiikuti kelompok umur *8 tahun ke atas dan kelompok umur !87HH tahun. b Angka ke'atian 9Mortality) Diabetes Mellitus (DM) adalah salah satu penyebab utama kematian yang disebabkan oleh karena pola makan;nutrisi perilaku tidak sehat kurang akti9tas 9sik dan stres. Menurut laporan ,iskesdas !""+ DM menyumbang H! kematian pada kelompok umur 87HH tahun di daerah perkotaan dan merupakan penyebab kematian tertinggi ke7*. 'elain pada kelompok tersebut DM &uga merupakan penyebab
kematian tertinggi ke7! pada kelompok umur H878H tahun di perkotaan (H+) dan tertinggi ke7* di daerah perdesaan (8K). -
Faktor Resiko 1aktor7%aktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit diabetes: 7 -elompok usia dewasa tua (H8 tahun ke atas). 7 -egemukan 22 (kg) N !" 22 idaman atau @M3 N !+ (kg;m!)O @M3 atau @ndeks Masa 3ubuh 2erat 2adan (-g) dibagi 3inggi 2adan (meter) dibagi lagi dengan 3inggi 2adan ($m) misalnya 2erat 2adan K* kg dan 3inggi 2adan +8meter maka @M3 7 7
K*;+8;+8 !K N !+ berarti memiliki %aktor risiko diabetes. 3ekanan darah tinggi (N H";#" mm4g). ,iwayat keluarga DM ayah atau ibu atau saudara kandung ada
7 7 7 7
yang terkena penyakit diabetes. ,iwayat kehamilan dengan 22 lahir bayi N H""" gram. ,iwayat DM pada kehamilan. Dislipidemia (4D Q J8 mg;dl dan atau 3rigliserida N !8" mg;dl. Pernah 3G3 (3oleransi Glukosa 3erganggu) atau GDP3 (glukosa darah puasa terganggu).
2anyak orang berpendapat bahwa orang kurus tidak dapat terkena diabetes hal ini tidak benar terutama orang kurus dengan perut bun$it yang disebut obesitas sentral. Menurut Publi$ 4ealth
orang dengan diabetes berisiko !8 kali untuk diamputasi dibanding dengan orang bukan penderita DM.
& #a'a Pengobatan ama Pengobatan DM : -arena Dm adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan sehingga pengobatan terhadap penyakit tersebut yaitu seumur hidup. Pengobatan terhadap DM hanya dapat diminimalisir dengan pengobatan7pengobatan se$ara rutin.
3.Pre5entabilitas
a
Primer (Pen$egahan) : Pen$egahan penyakit diabetes melitus se$ara primer ini dilakukan dengan tu&uan untuk tahap awal pen$egahan ter&adinya diabetes. 'alah satunya selalu memperhatikan %aktor7%aktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit diabetes baik se$ara genetik ataupun karena %aktor lingkungan. 0dapun $ara pen$egahan primer diantaranya selalu men&aga pola makan sehari7hari selalu melakukan olahraga se$ara teratur tidur yang $ukupdan menghindari obat7
b
obatan yang dapat menimbulkan penyakit diabetes. 'ekunder : bertu&uan untuk menghambat persebaran penyakit diabetes militus yang sudah ada dalam tubuh mengkoplikasi penyakit yang lain. Dengan pen$egahan sekunder ini banyak sekali hal yang harus dilakukan salah satunya melakukan pendeteksi dini pada penderita diabetes melitus. 'etelah didapatkan hasil untuk memperkuat diagnosa dari perkembangan penyakit diabetes melitus maka yang harus dilakukan untuk tahap pen$egahan sekunder ini adalah sebagai berikut. 7 'ering melakukan pengetesan kadar gula darah dalam tubuh 7 'elalu men&aga berat badan supaya stabil &ika sudah memiliki berat 7
$
badan yang lebih maka usahakan untuk menurunkannya. 'elalu melakukan olahraga se$ara teratur sesuai
dengan
kemampuan 9sik 0nda 3ersier (Cara Penyembuhan) : 5ika sudah dalam tahap ini maka bisa dibilang penyakit diabetes tersebut telah parah dan telan&ur mengoplikasi penyakit yang lainnya maka dari itu 0nda harus melakukan pen$egahan tersier diantaranya sebagai berikut:
7
Men$egah dari resiko terkana gagal gin&al kronik yang menyerang
7
pembuluh darah Men$egah ter&adinya luka apapun
yang dapat memperparah
keadaan 9sik karena &ika sesorang yang memiliki penyakit diabetes 7
luka $enderung sangat sulit untuk disembuhkan Men$egah resiko terkena peyakit stroke.
D. 4iste' 4ur5eilans Penyakit Diabetes Melitus
Pengumpulan data Dilakukan dengan turun langsung ke rumah warga dan dengan melihat
!
buku diagnosa dari pengun&ung puskesmas setiap harinya. Penyuluhan Penyuluhan dilakukan se$ara berkala dengan mempertimbangkan ke&adian
J
penyakit DM. @nterpretasi data Data penyakit dikumpulkan setiap hari kemudian dilakukan interpretasi
H
terhadap temuan data. 0nalisis penyebab 0nalisis penyebab dilakukan untuk
mengetahui %aktor risiko
yang
menyebabkan banyaknya ¨ah penyakit yang diderita masyarakat 8
sekitar. Pembuatan laporan harian bulanan dan tahunan Pembuatan laporan dilakukan se$ara ber&en&ang dan berkesinambungan sehingga data yang dihasilkan dapat terus diamati perkembangannya
*
hingga tahun lamanya. Pengawasan masyarakat Pengawasan terhadap masyarakat yang dilakukan oleh petugas surveilans tidak dilakukan se$ara ketat. Pengawasan hanya dilakukan dengan memperhatikan rumah7rumah masyarakat apakah ada perubahan perilaku
+
masyarakat atau tidak. Pelaporan hasil temuan penyakit Pelaporan terkait temuan penyakit sangatlah dibutuhkan sebagai langkah awal dalam menentukan upaya yang akan ditempuh dalam menyelesaikan persoalan suatu penyakit di daerah tertentu. @a mengatakan laporan akhir akan diberikan kepada pihak Dinkes via sms se$ara rutin.
%. Progra' :ang Dilaksanakan Untuk Me'ini'alisir Penyakit
Diabetes Melitus :ang Tinggi
1. Pentalogi Terai Diabetes Melitus Pengobatan Diabetes Melitus ini dapat dilakukan dengan 8 $ara yang dinamakan Pentalogi Terapi Diabetes Melitus : . Diet Diabetes !. atihan 1isik J. Penyuluhan -esehatan Masyarakat H. bat 4ipoglikemi (0D dan @nsulin) 8. Cangkok Pankreas
2.Men-ega, Diabetes Melitus &engan entuk Ka&er Kese,atan 2entukan tindakan menekan meningkatnya angka diabetes mellitus yaitu dengan membentuk kader kesehatan untuk memberikan pengetahuan kepada mereka tentang diabetes melitus.'ehingga dengan adanya pembentukan kader berharap para kader bisa menularkan pengetahuan yang dimiliki kepada masyarakat sekitar agar masyarakat lebih sadar tentang pentingnya hidup sehat dan terhindar dari penyakit Diabetes Melitus.
3.Progra' #ayanan Tera&u &i :ogyakarta Guna meminimalisir ¨ah penderita Diabetes Mellitus di provinsi tersebut Dompet Dhua%a 5og&a melalui ayanan -esehatan Cuma7$uma (-C) menghadirkan program layanan terpadu bagi para penderita. ayanan terpadu tersebut tergabung dalam Grup Diabetes Mellitus (DM).Di mana edukasi perlu untuk menekan penyebab ter&adinya penyakit. Peren$anaan diet diperlukan guna mengontrol ¨ah kalori
yang masuk ke tubuh. Peren$anaan diet akan membantu memperbaiki kebiasaan gi=i untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik yaitu kadar gula darah lemak dan tekanan darah.atihan teratur dan terus menerus akan membantu menurunkan kadar gula darah meningkatkan %ungsi &antung dan perna%asan menurunkan berat badan dan meningkatkan kualitas hidup. 'edangkan terapi obat dilakukan setelah tiga proses tersebut dilaksanakan. 5ika ketiganya telah dilaksanakan dan belum memberikan penurunan kadar gula darah yang berarti maka dilakukan terapi obat.
F.Pengen&alian Penyakit Diabetes Melitus
0da H pilar Pengendalian penyakit diabetes:
•
pasien
harus
tahu
bahwa
penyakit
diabetes tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dikendalikan dan pengendalian harus dilakukan seumur hidup Makanan
•
&ika
input;masukan
buruk
maka
output;hasil akan buruk demikian pula bila makan melebihi diet yang ditentukan maka kadar gula darah akan meningkat lahraga diperlukan untuk membakar kadar gula
•
berlebih yang ada dalam darah bat hanya &ika diperlukan tetapi bila kadar gula
•
darah telah turun dengan meminum obat bukan berarti telah sembuh tetapi harus konsultasi dengan dokter apakah tetap meminum obat dengan kadar yang tetap atau meminum obat yang sama dengan kadar yang diturunkan atau minum obat yang lain !.Pen-ega,an Diabetes 'elitus 1. Pri'or&ial re5ention Primordial prevention merupakan upaya untuk men$egah ter&adinya risiko atau mempertahankan keadaan risiko rendah dalam masyarakat terhadap
penyakit se$ara umum. Pada upaya penanggulangan DM upaya pen$egahan yang si%atnya primordial adalah : a. @ntervensi terhadap pola makan dengan tetap mempertahankan pola makan masyarakat yang masih tradisional dengan tidak membudayakan pola makan $epat sa&i yang tinggi lemak b. Membudayakan kebiasaan puasa senin dan kamis $. @ntervensi terhadap akti9tas 9sik dengan mempertahankan kegiatan7kegiatan masyarakat sehubungan dengan aktivitas 9sik berupa olahraga teratur (lebih mengarahkan kepada masyarakat ker&a) dimana kegiatan7kegiatan masyarakat yang biasanya akti% se$ara 9sik seperti kebiasaan berkebun sekalipun dalam lingkup ke$il namun dapat berman%aat sebagai sarana olahraga 9sik. d. Menanamkan kebiasaan ber&alan kaki kepada masyarakat 2. ;ealt, ro'otion 4ealth promotion sehubungan dengan pemberian muatan in%ormasi kepada masyarakat sehubungan dengan masalah kesehatan. Dan pada upaya pen$egahan DM tindakan yang dapat dilakukan adalah : a. Pemberian in%ormasi tentang man%aat pemberian 0'@ eksklsi% kepada masyarakat khususnya kaum perempuan untuk men$egah ter&adinya pemberian susu %ormula yang terlalu dini b. Pemberian in%ormasi akan pentingnya aktivitas
olahraga rutin
minimal 8 menit sehari 3. 4esif- rote-tion 'pesi9$ prote$tion dilakukan dalam upaya pemberian perlindungan se$ara dini kepada masyarakat sehubungan dengan masalah kesehatan. Pada beberapa penyakit biasanya dilakukan dalam bentuk pemberian imunisasi namun untuk perkembangan sekarang diabetes mellitus dapat dilakukan melalui : a. Pemberian penetral radikal bebas seperti nikotinamid b. Mengistirahatkan sel7beta melalui pengobatan insulin se$ara dini $. Penghentian pemberian susu %ormula pada masa neonatus dan bayi se&ak dini d. Pemberian imunosupresi atau imunomodulasi
H. %arly &iagnosis an& ro' treat'ent
mungkin untuk men$egah semakin berkembangnya risiko terhadap timbulnya penyakit tersebut. /paya sehubungan dengan early diagnosis pada DM adalah dengan melakukan : a. Melakukan skrining DM di masyarakat b. Melakukan survei tentang pola konsumsi makanan di tingkat keluarga pada kelompok masyarakat (. Disability li'itation Disability limitation adalah upaya7upaya yang dilakukan untuk men$egah dampak lebih besar yang diakibatkan oleh DM yang ditu&ukan kepada seorang yang telah diangap sebagai penderita DM karena risiko keterpaparan sangat tinggi. /paya yang dapat dilakukan adalah : a. Pemberian insulin yang tepat waktu b. Penanganan se$ara komprehensi% oleh tenaga ahli medis di rumah sakit $. Perbaikan %asilitas7%asilitas pelayanan yang lebih baik
. Re,abilitation ,ehabilitation ditu&ukan untuk mengadakan perbaikan7perbaikan kembali pada individu yang telah mengalami sakit. Pada penderita DM upaya rehabilitasi yang dapat dilakukan adalah : a. Pengaturan diet makanan sehari7hari yang rendah lemak dan pengkonsumsian makanan karbohidrat tinggi yang alami b. Pemeriksaan kadar glukosa darah se$ara teratur
dengan
melaksanakan pemeriksaan laboratorium komplit minimal sekali sebulan $. Penghindaran atau penggunaan se$ara bi&aksana terhadap obat7obat yang diabetagonik
;. Pengobatan Penyakit Diabetes Melitus
Pemberian obat kepada pasien sesuai petun&uk dokter merupakan suatu
tindakan;
praktek
kesehatan
yang
dilakukan
dalam
rangka
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan sebagai bagian dari perilaku seseorang terhadap stimulus atau ob&ek kesehatan (yang dalam hal ini adalah
masalah
kesehatan
termasuk
penyakit
DM
yang
diderita
seseorang) yang kemudian dalam proses selan&utnya akan melaksanakan atau
mempraktekkan sesuai
apa
yang
diketahuinya
dan
disikapi;
dinilainya baik untuk dilakukan ( Eotoadmod&o ' !""+).
Menurut 'idartawan 'oegondo prinsip pemberian obat; pengobatan terhadap pasien DM terdiri atas ! yaitu:
a.Pengobatan &engan 8nsulin .@ndikasi pemberian obat bagi pasien dengan terapi insulin diberikan untuk: )'emua orang dengan diabetes tipe yang memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel beta tidak ada atau hampir tidak ada. !)rang
dengan
membutuhkan
diabetes
insulin
tipe
bila
!
terapi
tertentu &enis
yang
lain
mungkin
tidak
dapat
mengendalikan kadar glukosa darah atau apabila mengalami stres 9siologi seperti pada tindakan pembedahan. J)rang dengan diabetes kehamilan (diabetes yang timbul selama kehamilan)
membutuhkan
insulin
bila
diet
tidak
sa&a
dapat
mengendalikan kadar glukosa darah. H)rang yang diabetes dengan ketoasidosis. 8)rang dengan diabetes yang mendapat nutrisi parenteral atau yang
memerlukan
kebutuhan
energi
suplemen yang
tinggi
meningkat
kalori se$ara
untuk
memenuhi
bertahap
akan
memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin atau ketika ter&adi peningkatan kebutuhan insulin. *)Pengobatan sindroma hiperglikemi non7ketotik7hiperosmolar !.Cara Penggunaan @nsulinyaitu :
'ekresi insulin dapat dibagi men&adi sekresi insulin basal (saat puasa atau sebelum makan) dan insulin prandial (setelah makan). . @nsulin basal ialah insulin yang diperlukan untuk men$egah hiperglikemia puasa akibat glukoneogenesis dan &uga men$egah ketogenesis yang tidak terdeteksi. !. @nsulin Prandial ialah ¨ah insulin yang dibutuhkan untuk mengkonversi bahan nutrien ke dalam bentuk energi $adangan sehingga tidak ter&adi hiperglikemia postprandial. J.@nsulin -oreksi (supplement) ialah insulin yang diperlukan akibat kenaikan kebutuhan insulin yang disebabkan adanya penyakit atau stres.
Pemberian insulin tergantung pada kondisi pasien dan
%asilitas
yang
tersedia.
/ntuk
pasien
yang
non7emergensi
pemberian suntikan subkutan atau intramuskular (&arang dilakukan). Pada pasien dengan kondisi kegawatan diberikan dengan pompa in%us atau se$ara bolus intra vena. @nsulin dapat &uga diberikan se$ara subkutan dengan menggunakan pompa insulin atau yang dikenal dengan $ontinuous sub$utaneous insulin in%usion (C'@@).
'ebelum menyuntikan insulin kedua tangan dan daerah yang harus disuntik haruslah bersih. 3utup vial insulin harus diusap dengan isopropil alkohol +". /ntuk semua ma$am insulin ke$uali ker&a $epat harus digulung7gulung se$ara perlahan7lahan dengan kedua telapak tangan (5angan diko$ok) untuk melarutkan kembali suspensi. 0mbilah udara se¨ah insulin yang akan diberikan dan suntikanlah kedalam vial untuk men$egah ter&adi ruang vakum dalam vial. 4al ini terutama diperlukan bila akan dipakai $ampuran insulin. 2ila men$ampur insulin ker&a $epat dengan ker&a menengah atau pan&ang maka insulin yang &ernih atau ker&a $epat harus diambil terlebih dahulu. 'etelah insulin masuk ke alat suntik periksalah apa mengandung gelembung udara. 'atu atau dua ketukan pada alat suntik dalam posisi tegak akan dapat mengurangi gelembung tersebut. Gelembung tersebut
sebenarnya tidaklah terlalu berbahaya tetapi dapat mengurangi dosis insulin. Penyuntikan dilakukan pada åan subkutan. Pada umumnya disuntikan dengan sudut #" dera&at. Pada pasien kurus dan anak7anak setelah kulit di&epit dan insulin disuntikan dengan sudut H8 dera&at agar tidak ter&adi penyuntikan intra muskular. 0spirasi tidak perlu dilakukan se$ara rutin. 2ila suntikan terasa sakit atau mengalami perdarahan setelah proses penyuntikan maka daerah tersebut sebaiknya ditekan selama 87K detik.
b.Pengobatan &engan <;< 9
8.
Tatalaksana Pasien Diabetes Melitus
3u&uan
tatalaksana
pasien
diabetes
melitus
tipe
!
adalah menurunkan kadar glukosa darah men&adi normal atau mendekati normal sehingga men$egah ter&adinya komplikasi pada pasien tersebut. Pada pasien DM tipe ! tatalaksana diawali dengan mengubah gaya hidup yakni melakukan pola makan sehat dan meningkatkan aktivitas 9sik sehingga ter$apai berat badan ideal. 5ika dalam !7H minggu kadar glukosa darah tetap tidak men$apai target maka harus diberikan satu ma$am obat hipoglikemik oral (4) untuk membantu menurunkan kadar glukosa darah. 5ika kadar glukosa darah tetap belum men$apai sasaran maka
dapat ditambahkan satu ma$am 4 lagi atau ditambahkan suntikan insulin. Diabetes melitus memang tidak dapat disembuhkan tapi masih bisa dikontrol. Pada pasien diabetik diet merupakan aspek penting untuk mengontrol peningkatan kadar glukosa darah. 0sosiasi Diabetes 0merika (The American Diabetes Association (0D0)) mengan&urkan diet seimbang dan bernutrisi yang rendah lemak kolesterol serta gula sederhana. 'aat ini 0D0 bahkan telah melarang konsumsi gula sederhana ke$uali dalam ¨ah
ke$il
dan
dikonsumsi
bersama
dengan
makanan
kompleks. Penurunan berat badan dan olahraga sangatlah penting karena akan
meningkatkan
sensitivitas
tubuh
terhadap
insulin
sehingga
membantu mengontrol peningkatan kadar glukosa darah. lah raga yang bersi%at aerobik seperti &alan kaki bersepeda santai &ogging dan berenang dian&urkan dilakukan se$ara teratur selama J" menit J7H kali seminggu. 'elain itu aktivitas sehari7hari dapat tetap dilakukan seperti berkebun membersihkan rumah ber&alan ke pasar dan naik turun tangga. Yang harus diperhatikan di sini untuk pasien DM tipe ! yang sudah memiliki komplikasi pada mata atau kaki harus dilakukan penyesuaian pada aktivitas 9siknya. Pasien DM tipe ! yang merokok akan meningkatkan risiko ter&adinya komplikasi diabetes yaitu penyakit &antung koroner stroke dan gangguan sirkulasi darah pada anggota gerak. 4al ini ter&adi karena rokok merusak struktur pembuluh darah. leh karena itu pasien DM sangat dian&urkan untuk berhenti merokok. Pasien DM dian&urkan untuk berkonsultasi se$ara rutin ke dokter untuk mengontrol hasil pengobatan. 5ika kadar glukosa darah belum men$apai angka yang diharapkan maka dokter akan menyesuaikan dosis obat atau insulin yang diberikan. 'elain itu pemantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan se$ara mandiri oleh pasien dengan menggunakan glukometer.
Pasien
dapat
men$atat
hasil
pemeriksaannya
dan
memberikannya kepada dokter saat berkonsultasi. 5ika kadar glukosa darah sudah men&adi atau mendekati nilai normal dengan meminum obat atau insulin pasien harus tetap meminum 4 atau memakai insulin
sesuai dosis yang telah diberikan oleh dokter dan kembali berkonsultasi sesuai &adwal yang telah ditentukan. 7.iaya Kese,atan Diabetes Melitus 2erikut biaya pengobatan yang dikeluarkan pasien diabetes seperti di&elaskan Dr 'amuel: 1. Konsultasi &okter RPasien diabetes harus mengeluarkan biaya ,p 7! &uta per tahun hanya untuk konsultasi dokter. 2elum lagi kalau konsultasi dengan dokter spesialis. Dokter spesialis itu bisa ,p !8"7H"" ribu sekali konsultasi bisa dihitung per tahunnya berapa. 2.
(. 6u-i &ara, 2ila diabetes tidak dikontrol bisa membahayakan dan merusak gin&al. Pasien gagal gin&al memerlukan $u$i darah yang menghabiskan biaya ,p 8"7*" &uta per tahun. . 4troke 2ila diabetes menyebabkan komplikasi stroke maka biaya yang harus dikeluarkan adalah ,p H"78" &uta. *. 4erangan +antung
'edangkan bila berkomplikasi dengan penyakit &antung bisa menghabiskan biaya ,p *"7K" &uta. . A'utasi 'aat mengalami luka pasien diabetes &uga akan sulit disembuhkan dan tak &arang harus mengalami amputasi yang menghabiskan biaya ,p J"7 8" &uta.
Da0tar Pustaka
Guyton. ##*. 1isiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit . 5akarta:
Pradana 'oewondo..!"J.4arapan 2aru Penyandang Diabetes Mellitus pada
#a'iran