BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diag Diagno nosa sa
kepe keperaw rawat atan an adal adalah ah
kepu keputu tusan san
klin klinis is
meng mengen enai ai
seseo seseora rang ng,,
keluar keluarga, ga, atau masyar masyaraka akatt sebagai sebagai akibat akibat dari dari masalah masalah keseha kesehatan tan atau proses proses kehidu kehidupan pan yang yang aktual aktual atau atau potensi potensial al (NANDA (NANDA,, 1990) 1990).. Diagno Diagnosa sa kepera keperawat watan an memberikan memberikan dasar pemilihan pemilihan intervensi intervensi yang yang menadi menadi
tanggung tanggung gugat gugat perawat.
!eru !erumu musa san n diag diagno nosa sa kepe kepera rawa wata tan n adal adalah ah baga bagaim iman anaa diag diagno nosa sa kepe kepera rawat watan an digu diguna naka kan n
dala dalam m
diga digam mbark barkan an
pro proses ses
berb berbag agai ai
peme peme"a "aha han n
masa masala lah h
masa masala lah. h.
kepe kepera rawa wata tan n
#ela #elalu luii yang ang
iden identi ti$i $ika kasi si,,
mem membutu butuhk hkan an
dapa dapatt asuh asuhan an
keperawatan. Di samping itu, dengan menentukan atau menyelidiki etiologi masalah, akan akan dapat dapat diump diumpai ai $aktor $aktor yang yang menadi menadi kendala kendala dan penyeb penyebabn abnya ya.. Dengan Dengan meng mengga gamb mbar arka kan n tand tandaa
dan dan
gea geala la,, akan akan memp memper erku kuat at masa masala lah h yang yang ada. ada.
Dokumenta Dokumentasi si keperawatan keperawatan merupakan "atatan tentang tentang penilaian penilaian klinis klinis dari respons indi indivi vidu du,, kelu keluar arga ga,, atau atau komu komuni nitas tas terha terhada dap p masal masalah ah keseh kesehat atan an atau atau pros proses es kehidupan baik aktual maupun potensial.
1.2 Rumusan Masalah
1. &. . +. . -.
Apa pengert pengertian ian diag diagnos nosaa keper keperawat awatan an % 'elaska 'elaskan n struktu strukturr takson taksonomi omi NAND NANDA A% *ebutk *ebutkan an aksis aksis dari dari takso taksonom nomii NANDA NANDA % Apa saa saa kompo komponen nen diag diagnos nosaa keperaw keperawatan atan % 'elaskan 'elaskan apa itu itu deteksi deteksi "epat "epat diagnosa diagnosa keperawa keperawatan tan NANDA NANDA % 'elaskan 'elaskan apa itu itu deteksi deteksi detail detail diagnosa diagnosa keperawa keperawatan tan NANDA NANDA %
1.3 Tujuan
#akalah ini di buat dengan tuuan agar mahasiswa, tenaga tenaga medis khususnya khususnya dapat memahami dan mengaplikasikannya di dalam asuhan keperawatan mengenai dokumentasi diagnosa keperawatan.yang dapat mahasiswa mengerti terdiri dari 1. Dapat mengetahui pengertian diagnosa keperawatan. 2. Dapat mengetahui struktur taksonomi NANDA . 3. Dapat mengetahui aksis dari taksonomi NANDA . . Dapat mengetahui komponen diagnosa keperawatan. !. Dapat mengetahui "ara deteksi "epat diagnosa keperawatan NANDA . ". Dapat mengetahui "ara deteksi detail diagnosa keperawatan NANDA .
1. Man#aat
#akalah ini di buat oleh kami agar meminimalisir kesalahan dalam tindakan praktik keperawatan yang di sebabkan oleh ketidak pahaman dalam prosedur dokumentasi diagnosa keperawatan dalam keperawatan sehingga berpengaruh besar terhadap kesehatan klien.
BAB II TIN$AUAN TE%RITI& 2.1 De#'n's' ('agn)sa ke*era+atan.
Diagnosa
keperwatan,
langkah
kedua
dari
proses
keperwatan,
mengklari$ikasikan masalah kesehatan dalam ruang lingkup keperawatan. !roses diagnosa merupakan hasil analisa data dan identi$ikasi anda dari respon klien terhadap
masalah
pelayanan
kesehatan.
stilah
diagnosa
berarti
/untuk
membedakan atau /untuk mengetahui diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis tentang respon individu, keluarga atau komunitas terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial atau proses kehidupan (Nanda nternasional, &00). pernyataan yang menggambarkan respon aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai lisensi dan kompenten untuk mengatasinya. #enurut para ahli •
shoemaker (192+). Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang individu, keluarga atau komunitas yang di dapatkan melalui proses pengumpulan data yang disengaa dan sistematis yang menadi tanggung gugat perawat. 3al ini ditunukan se"ara singkat dan men"akup etiologi kondisi bila di ketahui.
•
Aspinall (19-) *uatu proses kesimpulan klinis dari kesimpulan klinis dari perubahan yang teramati dalam kondisi $isik atau $isiologi pasien. 'ika proses ini teradi se"ara aktual dan rasional, maka proses tersebut akan mengarah pada identi$ikasi tentang kemungkinan penyebab simptomologi.
•
4oy (192&) Diagnosa keperwatan adalah $ase singkat atau istilah yang meringkas kelompok indikator penting (empiris) yang mewakili pola keutuhuhan manusia.
#asalah kolaborasi adalah komplikasi $isiologi aktual atau potensial yang dipantau perawat untukmendeteksi onsert perubahan status klien (5arpenito6#oyet &00). 7etika masalah kolaborasi mun"ul perawat ikut serta dalam kolaborasi dengan tenaga pelayanan kesehatan dari disiplin lain. !erawat menangani masalah seperti perdarahan, in$eksi dan aritmia antung menggunakan tindakan yang ditentukan dokter dan di tentukan perawat untuk meminimalkan komplikasi. *ebagai "ontoh, klien dengan luka operasi beresiko terkena in$eksi, sehingga dokter meresepkan antibiotik. *edangkan perawat memonitor klien terhadap timbulnya deman dan tanda in$eksi lainnya serta melakukan tindakan luka yang benar. Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial (NANDA, 1990). 7esimpulan diagnosa meliputi masalah yang ditangani oleh perawat (diagnosis keperawatan) dan masalah yang memerlukan penanganan dari beberapa disiplin (masalah kolaborasi). Diagnosa keperawatan dan masalah kolaborasi menggambarkan batasan kondisi klien yang memerlukan asuhan keperawatan (5arpenito6#oyet, &00).
2.2 &ejarah ('agn)sa ke*era+atan.
Diagnosis
keperawatan
diperkenalkan
pertama
kali
dalam
literatur
keperawatan pada tahun 190 (#"8arland dan #"8arlane, 1929). 8ry (19) mengaukan $ormulasi diagnosis keperawatan dan ren"ana asuhan keperawatan individu untuk membuat keperawatan menadi lebih kreati$. Dibandingkan dengan praktik dependen sesuai anuran dokter (misalnya memasukkan obat dan "airan intravena), hal ini lebih menekankan pada praktik independen perawat (misalnya edukasi klien dan peringanan geala). Awalnya, keperawatan pro$esional tidak mendukung diagnosis keperawatan. !ada tahun 19, Model Nurse Practice Act of ANA (19) melarang terapi diagnosis atau peresepan. Akibatnya, perawat ragu untuk
menggunakan
diagnosis
keperawatan
dalam
praktik. Namun,
teori
keperawatan mendorong keperawatan de$initi$ dalam hubungannya dengan masalah klien. eori sebelumnya, yang mende$inisikan tindakan keperawatan dalam hubunganya dengan masalah ,er*usat *a(a kl'en- merupakan bagian dari
tanggung awab terhadap ketertarikan
dan
penggunaan terakhir diagnosis
keperawatan dalam keperawatan terdahulu. !ada tahun 19 kon$erensi nasional pertama untuk klasi$ikasi diagnosis keperawatan
diselenggarakan
untuk
menentukan
$ungsi
keperawatan
dan
menentukan sistem klasi$ikasi. :eberapa tahun kemudian, peserta kon$erensi ini membangun sebuah taksonomi, yaitu sebuah sistem klasi$ikasi pilihan untuk diagnosis yang memiliki kesamaan hubungan. *aat ini ada 1 ruang lingkup, + kelas, dan 122 diagnosis keperawatan dalam taksonomi tersebut. *ebagai "ontoh, dalam ruang lingkup kenyamanan ada tiga kelas, yaitu kenyamanan $isik, kenyamanan lingkungan, dan kenyamanan sosial. Diagnosis keperawatan nyeri akut termasuk dalam kelas kenyamanan $isik. !ada tahun 192& sebuah persatuan pro$esional, North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) didirikan. uuan NANDA adalah /untuk mengembangkan, memperhalus, dan mempromosikan taksonomi terminologi diagnosis keperawatan untuk digunakan se"ara luas oleh perawat pro$esional (7im, #" 8arland, dan #";ean, 192+). !ada tahun &00, NANDA berubah nama menadi NANDA Internat')nal NANDA/I0
agar lebih men"erminkan penggunaan
diagnosis keperawatan internasional untuk komunitas kesehatan se"ara global.
oleh
ANA,
menelaskan
keperawatan
sebagai
diagnosis
dan
penatalaksanaan respon manusia terhadap kesehatan dan penyakit, membantu memperkuat de$inisi diagnosis keperawatan. !enelitian
dalam
bidang
diagnosis
keperawatan
terus
berkembang.
Akibatnya, NANDA6 terus berkembang dan menambahkan nama diagnosis baru pada
da$tar
NANDA6.
!enggunaan
standar
$ormal
pernyataan
diagnosis
keperawatan memilki beberapa tuuan sebagai berikut. •
#enyediakan de$inisi yang tepat yang dapat memberikan bahasa yang sama dalam memahami kebutuhan klien bagi semua anggota tim pelayanan kesehatan.
•
#emungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan apa yang mereka lakukan sendiri, dengan pro$esi pelayanan kesehatan lain, dan masyarakat.
•
#embedakan peran perawat dari dokter atau penyelenggara pelayanan kesehatan lain.
•
•
#embantu perawat ber$okus pada bidang praktik keperawatan. #embantu mengembangkan pengetahuan keperawatan.
2.3 Tujuan (an sasaran ('agn)sa ke*era+atan.
uuan dan sasaran diagnosa keperawatan berbeda dari tuuan dan sasarn diagnosa medis. uuan diagnosa keperawatan adalah untuk mengarahkan ren"ana asuhan keperawatan untuk membantu klien dan keluarganya beradaptasi terhadap penyakit mereka dan untuk menghilangkan masalah perawat kesehatan. uuan diagnosa medis adalah untuk mengidenti$ikasi dan untuk meran"ang ren"ana pengobatan untuk penyembuhan penyakit atau proses patologis. *asaran diagnosa keperawatan adalah untuk mengmbangkan suatu ren"ana asuhan yang bersi$at individual sehingga klien dan keluarganya mampuh mengatasi perubahan dan untuk menghadapi tantangan yang diakibatkan dari maslah kesehtan. *asaran dari diagnosa medis adalah untuk meresepkan pengobatan. *ebagai "ontoh mahasiswa yang berusia &0 tahun masuk rumah sakit dengan nyeri abdomen kuadran kanan bawah. Dokter membuat diagnosa medis apendistis, dan klien menalani apendoktomi darurat untuk menghilangkan apendiks yang terin$eksi. *etalah apendoktomi perawat mengembangkan beberapa diagnosa keperawatan, salah satunya dalah hambatan mobilitas $isik yang berhubungan dengan nyeri sekunder akibat insisi abdomen. Asuhan keperawatan akan di arahkan pada penigkatan mobilitas klien pada tahap preoperati$ se"ara bertahap.
2. )m*)nen ('agn)sa ke*era+atan.
Diagnosis keperawatan berasal dari proses pengakaian dan diagnosis. #elalui kalimat tersebut, diagnosis keperawatan berada dalam $ormat dua bagian label diagnosis yang diikuti oleh pernyataan $aktor terkait. 8ormat dua bagian tersebut memberikan makna diagnosis dan hubungannya dengan klien tertentu. *ebagai tambahan, semua diagnosis yang disetuui NANDA6 memiliki sebuah de$inisi. 8aktor risiko adalah komponen dari diagnosis keperawatan risiko.
La,el D'agn)s's. #erupakan nama diagnosis keperawatan yang disetuui
oleh NANDA nternational. 3al ini menggambarkan inti dari respons klien terhadap kondisi kesehatan dalam kata6kata yang sedikit mungkin. ;abel diagnosis melibatkan penggunaan kata penelas=deksriptor (descriptor) dalam memberikan pengertian tambahan tentang diagnosis. *ebagai "ontoh, diagnosis gangguan mobilitas fisik termasuk dalam deskriptor gangguan untuk menelaskan keaslian atau perubahan mobilitas yang menggambarkan dengan baik respons klien. 5ontoh deskriptor lainnya adalah kompromi, penurunan, defisiensi, keterlambatan, efetif, ketidakseimbangan, gangguan, dan peningkatan. akt)r Terka't. akt)r terka't adalah kondisi atau etiologi yang ditemukan dari data pemeriksaan klien. ni berhubungan dengan respons potensial atau aktual klien terhadap masalah kesehatan dan dapat diubah dengan menggunakan intervensi keperawatan. 8aktor terkait untuk diagnosis NANDA6 melibatkan empat kategori, yaitu pato$isiologi (biologis atau psikologis), pengobatan terkait, situasi (lingkungan atau personal), dan maturasi (5arpenito6#oyet, &00). Et')l)g' diagnosis keperawatan selalu berada dalam ruang lingkup praktik keperawatan dan kondisi yang menetukan intervensi keperawatan. De#'n's'. NANDA6 menyetuui de$inisi untuk setiap diagnosis sesuai penggunaan dan pemeriksaan klinis. De$inisi menggambarkan karakteristik identitas respons manusia. *ebagai "ontoh, de$inisi label diagnosis gangguan mobilitas fisik adalah /keterbatasan pergerakan $isik pada tubuh atau satu ekstremitas atau lebih (NANDA nternational, &00). akt)r R's'k). 8aktor risiko adalah elemen lingkungan, $isiologis, psikologis, genetik, atau kimia yang meningkatkan kerentanan individu, keluarga, atau komunitas terhadap keadian yang tidak sehat (NANDA nternational, &00). 8aktor risiko merupakan petunuk yang menunukkan diagnosis keperawatan risiko dapat ditegakkan pada kondisi klien. 8aktor risiko membantu dalam memilih diagnosis risiko yang benar, sama seperti karakteristik de$inisi membantu dalam $ormulasi diagnosis keperawatan aktual. *elain itu, $aktor risiko berguna saat meren"anakan tindakan keperawatan preventi$. Pen(ukung Pernataan D'agn)s's.
Data
pengkaian
keperawatan
diperlukan untuk mendukung label diagnosis dan $aktor terkait yang diperlukan untuk
mendukung
etiologi.
#engumpulkan
data
pengkaian
yang
benar,
berhubungan, dan lengkap akan membantu menentukan aktivitas pemeriksaan yang menghasilkan enis data tertentu. *ebagai "ontoh, menanyakan klien tentang kualitas
dan persepsi nyeri akan menghasilkan data subekti$. *edangkan palpasi pada daerah tersebut, yang teradang membuat waah meringis kesakitan, akan memberikan in$ormasi obekti$.
iga komponen diagnosa keperawatan utama dengan meruuk pada hasil analisa data, meliputi problem (masalah), etiologi (penyebab), dan sign=symptom (tanda= geala). •
!roblem (masalah), adalah gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan dapat diberikan karena adanya kesenangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya tidak teradi.
•
>tiologi (penyebab), adalah keadaan yang menunukkan penyebab teradinya problem (masalah).
•
*ign=symptom (tanda= geala),
4ara Merumuskan D'agn)sa e*era+atan.
!endekatan dalam membuat diagnosa keperawatan dapat dilakukan dengan "ara 1. !ola !?>?* (!>*) yaitu !roblem @ adalah "iri, tanda atau geala relevan yang mun"ul sebagai akibat adanya masalah.maslah >tiologi @ penyebab *ymptom @ tanda dan geala 5ontoh !ola na$as tidak e$ekti$ yang berhubungan dengan penumpukan sputum pada saluran na$as,ditandai dengan pergerakan dinding dada yang tidak optimal. &. !ola !?> (!>) yaitu !roblem maslah >tiologi penyebab 5ontoh !erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,yang berhubungan na$su makan berkurang (anoreksia).
2.! Ma5am/ma5am ('agn)sa ke*era+atan.
NANDA6 telah mengidenti$ikasi empat tipe diagnosis keperawatan, yaitu
1. D'agn)s's e*era+atan Aktualmenggambarkan respons manusia terhadap kondisi kesehatan atau
proses kehidupan yang terdapat dalam individu, keluarga, atau komunitas. 7arakteristik de$inisi (mani$estasi, tanda, dan geala) yang dikelompokkan dalam pola petunuk yang berhubungan atau gangguan yang mendukung pengkaian diagnosis ini (NANDA nternational, &00). !emilihan diagnosis aktual menunukkan bahwa data pemeriksaan yang ada sudah "ukup untuk menegakkan diagnosis keperawatan. Dalam kasus Nn. Devine, ;isa menilai klien menderita nyeri tulang belakang dengan angka keparahan antara 269 dari skala 1610. 4asa nyeri meningkat saat pergerakan. Akibat rasa nyeri tersebut, Nn. Devine tidak dapat tidur. Nyeri akut merupakan diagnosis keperawatan aktual. 2. D'agn)s's e*era+atan R's'k)menggambarkan respons manusia terhadap kondisi kesehatan=proses kehidupan yang mungkin menyebabkan individu, keluarga, atau komunitas menadi rentan (NANDA nternational, &00). *ebagai "ontoh, setelah Nn. Devine menalani laminektomi, dia akan memiliki luka operasi. ;ingkungan rumah sakit men"iptakan risiko in$eksi nosokomial. *ehingga, setelah Nn. Devine menalani operasi, ;isa menegakkan diagnosis keperawatan risiko infeksi. !engkaian utama untuk tipe diagnosis ini adalah adanya data yang menunang $aktor risiko (insisi dan lingungan rumah sakit) yang mendukung kerentanan Nn. Devine. Data tersebut termasuk $aktor $isiologis, psikososial, keturunan, gaya hidup, dan lingkungan yang meningkatkan kerentanan klien, atau ke"enderungan berkembang ke arah kondisi tersebut. 3. D'agn)s's e*era+atan Pr)m)s' esehatan adalah penilaian klinis terhadap motivasi individu, keluarga, atau komunitas serta keinginan untuk meningkatkan keseahteraan dan aktualisasi potensi
kesehatan
manusia
sebagai
ungkapan kesiapan
mereka
untuk
meningkatkan perilaku kesehatan tertentu, seperti nutrisi dan olahraga. Diagnosis promosi kesehatan dapat digunakan pada berbagai bidang kesehatan dan tidak membutuhkan tingkat keseahteraan tertentu (NANDA nternational, &00). Potensial peningkatan kenyamanan merupakan "ontoh diagnosis promosi kesehatan. . D'agn)s's e*era+atan &ejahteramenggambarkan respons manusia terhadap tingkat keseahteraan dalam individu, keluarga, atau komunitas yang memiliki kesiapan untuk peningkatan
(NANDA nternational, &00). ni merupakan penilaian klinis tentang individu, keluarga, atau komunitas daam transisi dari tingkat keseahteraan tertentu ke tingkat keseahteraan yang lebih tinggi. Anda memilih tipe diagnosis ini ketika klien berharap atau telah men"apai tingkat kesehatan yang optimal. *ebagai "ontoh, potensial peningkatan adaptasi yang terkait dengan keberhasilan pengobatan kanker adalah diagnosis keseahteraan, dan perawat beserta keluarga bekera sama untuk beradaptasi dengan stresor yang berhubungan dengan kelangsungan hidup penderita kanker. Dalam pelaksanaannya, perawat menggabungkan kekuatan klien dan sumber daya yang ada ke dalam ren"ana perawatan, dengan tuuan untuk meningkatkan tingkat adaptasi. 2." Per,e(aan ('agn)sa ke*era+atan (an ('agn)sa me('s.
!erbedaan diagnosa keperawatan dan diagnosa medis adalah diagnosa keperawatan pertama,ber$okus pada respons klien terhadap penyakit atau masalah kesehatan yang ada. 7edua,berorientasi pada pemenuhan kebutuhan klien. 7etiga,dapat berubah sesuai dengan perubahan respon klien. 7eempat,diagnosa keperawatan mengarah pada $ungsi mandiri perawat dalam melakukan intervensi dan evalusi keperawatan. Dan kelima,diagnosa keperawatan melengkapi diagnosa medis. *edangkan diagnosa medis !ertama.ber$okus pada $a"tor6$aktor yang bersi$at pengobatan dan penyembuhan penyakit. 7edua,berorientasi pada keadaan patologis. 7etiga,"enderung tetap,mulai sakit hingga sembuh. 7eempat,mengarah pada tindakan medis yang sebagian dapat didelegasikan pada perawat. Dan diagnosa medis melengkapi diagnosa keperawatan.
2.6 &um,er kesalahan ('agn)sa ke*era+atan.
7esalahan
dalam
proses
diagnosis
keperawatan
teradi
pada
saat
pengumpulan data, pengelompokkan, interpretasi, dan pernyataan diagnosis. *ebagai perawat, perlu menerapkan metode berpikir kritis pada proses diagnosis keperawatan yang akurat. 1. 7esalahan dalam !engumpulan Data ntuk menghindari kesalahan dalam pengumpulan data, perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai semua teknik pemeriksaan. 3indari
data yang salah dan tidak akurat. !etunuk praktik berikut ini merupakan "ara untuk menghindari kesalahan pengumpulan data a. inau ulang tingkat kenyamanan dan kompetensi Anda dalam melakukan b. ". d. e.
wawan"ara dan pemeriksaan $isik sebelum mengumpulkan data. ;akukan pemeriksaan dalam beberapa langkah. inau ulang pengkaian klinis Anda di ruang kelas atau klinis. entukan keakuratan data Anda. eratur dalam pemeriksaan.
&. 7esalahan dalam nterpretasi dan Analisis Data *etelah pengumpulan data, tinau ulang data dasar Anda untuk memutuskan apakah data tersebut akurat dan lengkap. #eninau ulang data berman$aat untuk meyakinkan bahwa temuan $isik obekti$ yang diukur mendukung data subekti$. *ebagai "ontoh, ketika klien mengeluh /sulit berna$as, Anda uga ingin mendengar bunyi par, memeriksa $rekuensi pernapasan, dan mengukur pengembangan dada klien. *aat Anda tidak dapat memvalidasi data, ini menunukkan ketidaksesuaian antara petunuk klinis dan diagnosis keperawatan (;unney, 1992). . 7esalahan dalam !engelompokan Data 7esalahan dalam pengelompokan data teradi saat data dikelompokkan terlalu "epat, tidak benar, atau tidak dikelompokkan sama sekali. !enutupan pengelompokkan yang terlalu "epat teradi saat Anda membuat diagnosis keperawatan sebelum mengelompokkan semua data. *elalu tentukan diagnosis keperawatan dari data, bukan sebaliknya. Diagnosis keperawatan yang salah akan memengaruhi kualitas pelayanan klien. +. 7esalahan dalam !ernyataan Diagnosis !emilihan pernyataan diagnosis yang benar akan menghasilkan pemiihan intervensi keperawatan dan hasil yang sesuai (Do"hterman dan 'ones, &00). ntuk mengurangi kesalahan, pernyataan diagnosis harus menggunakan bahasa yang sesuai, ringkas, dan tepat. :erikut ini adalah petunuk tambahan untu mengurangi kesalahan dalam pernyataan diagnosis a. 7enali respons klien, bukan diagnosis medis (5arpento6#oyet, &00). 7arena diagnosis medis membutuhkan tindakan medis, maka tidak biaksana untuk memasukkannya dalam diagnosis keperawatan.
b. 7enali pernyataan diagnosis NANDA6 dibandingkan geala. 7enali diagnosis keperawatan dari kelompok karakteristik de$inisiB satu geala tidak "ukup untuk identi$ikasi masalah. ". 7enali etiologi yang dapat ditangani dibandingkan tanda klinis atau masalah kronis. Anda dapat memilih tindakan yang diarahkan menuu koreksi etiologi masalah. !emeriksaan diagnostik atau dis$ungsi kronis bukan merupakan etiologi atau kondisi yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. d. 7enali masalah yang disebabkan oleh pengobatan atau pemeriksaan diagnostik, daripada terapi atau pemeriksaan itu sendiri. 7lien mengalami banyak respons terhadap pemeriksaan diagnostik dan terapi medis. 4espons ini termasuk dalam bidang keperawatan. e. 7enali respons klien terhadap peralatan dibandingkan peralatan itu sendiri. :anyak klien yang tidak mengenali teknologi medis. $.
7enali masalah klien dibandingkan masalah Anda dengan pelayanan keperawatan. Diagnosis keperawatan selalu berpusat pada klien dan menadi dasar untu pelayanan yang diarahkan oleh tuuan.
g. 7enali masalah klien dibandingkan tindakan keperawatan. Anda akan meren"anakan tindakan keperawatan setelah membuat diagnosis. h. 7enali masalah klien dibandingkan tuuan. Anda selalu menetapkan tuuan selama tahap peren"anaan pada proses keperawatan. :erdasarkan identi$ikasi masalah klien yang akurat, tuuan akan menadi dasar untuk menentukan apakah penyelesaian masalah telah ter"apai. i. Cunakan pertimbangan pro$esional dibandingkan dugaan. :uat diagnosis keperawatan berdasarkan data obekti$ dan subekti$ klie, dan angan sertakan keper"ayaan dan nilai6nilai pribadi Anda. . 3indari pernyataan yang tidak sesuai hukum (5arpenito6#oyet, &00). !ernyataan yang beris$at menyalahkan, mengabaikan, atau malpraktik berpotensi menimbulkan tuntutan hukum. k. 7enali masalah dan etiologi untuk menghindari pengulangan pernyataan. !ernyataan seperti ini mengandung arti yang tidak elas dan tidak memberikan arahan untuk pelayanan keperawatan. l. 7enali satu masalah saa pada pernyataan diagnostik. *etiap masalah memiliki hasil harapan yang berbeda. 7ebingungan selama langkah peren"anaan teradi saat Anda memasukkan banyak masalah dalam satu diagnosis keperawatan.
2.7 euntungan (an keter,atasan ('agn)sa ke*era+atan. euntungan (ar' ('agn)sa ke*er+atan
Diagnosa keperawatan sangat menguntungkan baik bagi perawat maupun klien. Diagnosa keperawatan mem$asilitasi komunikasi diantara perawat tentang tingkatan keseahteraan klien dan membantu dalam peren"anaan pemulangan. *estem pelayanan kesehatan sekarang ini membutuhkan umlah tenaga pro$esional yang lebih banyak. 7erena lebih banyak orang yang akhirnya bertanggung awab terhadap perawatan klien, maka penting artinya bahwa pro$esional ini mampuh untuk se"araelas menomunikasikan tentang maslah klien. Diagnosa keperawatan mem$asilitasi komunikasi dalam beberapa "ara. Da$tar awal diagnosa keperawatan adalah suatu ruukan yang mudah di dapat untuk kebutuhan perawatan kesehatan klien saat ini. Diagnosa keperawatan uga membantu memproritaskan kebutuhan klien. Dengan perawat berkomunikasi dengan pro$esional lain, penggunaan diagnosa keperawatan mendorong komunikasi yang terorganisasi sesuai dengan tuuan dan prioritas klien. Diagnosa keperawatan uga digunakan untuk pen"atatan dalam "atatan perkembangan, menulis ruukan, dan memberikan transisi perawatan yang e$ekti$ dari suatu unit ke unit lainnya , dari satu klinik ke klinik lainnya, atau dari rumah sakit ke komunitas. !eren"anaan pemulangan adalah set keputusan dan aktivitas yang di ran"ang untuk memberikan kontinuitas dan koordinasi terhadap asuhan keperawatan. !eren"anaan kepulangan penting ketika klien di pulangkan dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya atau dari rumah sakit ke lembaga komunitas. Dalam peren"anaan pemulangan diagnosa keperawatan merupakan mekanisme untuk mengomunikasikan dan penegasan perawatan yang masih di perlukan klien (5arpenito,199B Cordon,199+). Diagnosa
keperawatan
uga
dapat
ber$ungsi
sebagai
$okus
untuk
memperbaiki kualitas (Cordon,199+). !erbaikan kualitas adalah proses pemantauan dan evaluasi dari hasil dalam pelayanan kesehatan dan bisnis lainnya untuk mengidenti$ikasi kesempatan untuk perbaikan. Diagnosa keperawatan adalah metoda mengidenti$ikasi $okus dari aktivitas keperawatan. 7etika ber$okus pada diagnosa keperawatan, penelaah dapat menentukan apakah asuhan keperwatan telah tepat dan di berikan sesuai dengan standar paraktik.
#an$aat diagnosa keperwatan bagi pro$esi uga penting bagi klien dan keluarga. 7omunikasi yang lebih baik diantara pro$esioanal perawatan kesehatan kesehatan membantu menghilangkan masah potensial dalam memberikan perawatan dan mempertahankan $okus pada pemenuhan tuaun perawatan kesehatan klien. *ama halnya pertimbngan akhir untuk perbaikan dan telaan dari seawat adalah untuk memastikan bahwa perawatan yang bekualitas tinggi diberikan pada klien dan keluarganya. *elanutnya, klien mendapatkan man$aat dari asuhan keperawatan yang bersi$at individual yang di hasilkan dari penetaan tuuan yang sesuai, pemeliharaan prioritas yang tepat, pemilihan intervensi yang tepat, dan penetapan kriteria hasil.
eter,atasan ('agn)sa ke*era+atan
Diagnosa keperawatan mempunyai keterbatasan dan praktisi pemula harus menyadari tentang keberadaannya. 7arena evolisi kontinu tentang istilah dan penggunaan diagnosa keperawatan, bahasa yang digunakan kadang bertele6tele dan mengandung istilah selingkuh (argon). 3al ini mungkin membatasi penggunaan diagnosa keperawatan hanya pada pro$esional keperawatan dan mengakibatkan kebingungan diantara anggota tim perawatan kesehatan yang lain (seahill, 1991B 5arpenito, 199). :ahasa dari diagnosa yang tidak tepat dapa se"ara tidak tepat memberi /label pada klien. ;abel diagnostik yang demikian adalah ketidakpatuhan. stilah tersebut adalah muatan nilai dan tidak lengkap (stantis 4yan, 192&B >del, 192). *elain itu, evaluasi termininologi yang telah dibuat standar dalam bentuk taksonomi telah menimbulkan kebingungan mengenai bahasa dari label diagnostik (;uney192-B !orter,192-). National conference for the clasification of nursing diagnosis tahun 192- tentang clasification of nursing diagnoses pertama kali mengaukan struktur taksonomi untuk kerangka kera organisasi dari label diagnostik yang ada pada saat ini dan yang akan datang (#";ane,192). *aat ini struktur taksonomi yang telah direvisi ber$ungsi sebagai sistem klasi$ikasi untuk diagnosa keperawatan (5arpenito, 199). aksonomi yang terus timbul dapat membatasi praktik keperawatan. Diagnosa keperwatan yang dikembangkan oleh the task force of nationnal roup for the clasification of nursing diagnoses hanyalah awal dari keseluruhan sistem klari$ikasi. #elalui perumusan dan penggunaan diagnosa keperwatan lain, taksonomi akan tumbuh dan memperluas $okus pro$esional keperawat.
BAB III PENUTUP
3.1 es'm*ulan.
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang individu, keluarga atau komunitas yang di dapatkan melalui proses pengumpulan data yang disengaa dan sistematis yang menadi tanggung gugat perawat. 3al ini ditunukan se"ara singkat dan men"akup etiologi kondisi bila di ketahui. uuan diagnosa keperawatan adalah untuk mengarahkan ren"ana asuhan keperawatan untuk membantu klien dan keluarganya beradaptasi terhadap penyakit mereka dan untuk menghilangkan masalah perawat kesehatan. *asaran diagnosa keperawatan adalah untuk mengmbangkan suatu ren"ana asuhan yang bersi$at individual sehingga klien dan keluarganya mampuh mengatasi perubahan dan untuk menghadapi tantangan yang diakibatkan dari maslah kesehtan. iga komponen utama dari diagnose keperawatan dengan meruuk pada hasil analisa data, meliputi problem (masalah), etiologi (penyebab), dan sign=symptom (tanda= geala). NANDA6 telah mengidenti$ikasi empat tipe diagnosis keperawatan, yaitu •
Diagnosis 7eperawatan Aktual
•
Diagnosis 7eperawatan 4isiko
•
Diagnosis 7eperawatan !romosi 7esehatan
•
Diagnosis 7eperawatan *eahtera
3.2 &aran.
Dari pemaparan diatas, kami memberikan saran dalam ilmu kesehatan khususnya ilmu keperawatan penting sekali memahami pendokementasian diagnosis keperawatan dalam asuhan keperawatan agar ter"iptanya proses keperawatan yang baik.
DATAR PU&TAA
!otter, !atri"ia A Anne Cri$$in !erry. &00. :uku Aar 8undamental 7eperawata n konsep,proses dan praktik edisi +. !enerbit :uku 7edokteran >C*.'akarta. !otter, !atri"ia A Anne Cri$$in !erry. &002. :uku Aar 8undamental 7eperawata n konsep,proses dan praktik edisi . !enerbit :uku 7edokteran >C*.'akarta. Ca$$ar 'umadi,1999,!engantar 7eperawatan !ro$esional,'akarta >C5.
ATA PEN8ANTAR
!ui syukur pada uhan Eang #aha >sa atas berkat dan karunianya telah memungkinkan penyusun menyelesaikan makalah sebagai salah
satu tugas
metodelogi dan agar dapat diman$aatkan oleh para pemba"a.hanya dengan kekuatan dan kesabaran yang dilimpahkannya makalah ini dapat diselesaikan. mudah6mudahan karena adanya makalah ini para pemba"a dapat memahami mengenai taksonomi NANDA dalam dunia keperawatan. Akhir kata iada Cading yang ak 4etak /demikian kata orang biak,oleh karena itu kritik dan saran dari pemba"a senanstiasa kami nantikan dalam perbaikan pembuatan makalah kami selanutnya.
:engkulu, 0 April &01
DATAR I&I ATA PEN8ANTAR DATAR I&I9999999999999999999999999999. BAB I PENDAHULUAN99999999999999999999999..
1.1 ;atar :elakangFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 1.& 4umusan masalahFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 1. uuan FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 1.+ #an$aatFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. BAB II TIN$AUAN TE%RITI&99999999999999999999..
&.1 !engertian diagnosa keperawatanFFFFFFFFFFFFFFFFF. &.& *earah diagnosa keperawatanFFFFFFFFFFFFFFFFFF. &. uuan dan sasaran diagnosa keperawatanFFFFFFFFFFFFFF &.+ 7omponen diagnosa keperawatanFFFFFFFFFFFFFFFFF. &. #a"am6ma"am diagnosa keperawatanFFFFFFFFFFFFFFF. &.- !erbedaan diagnosa keperawan dan medisFFFFFFFFFFFFFF &. *umber kesalahan diagnosa keperawatanFFFFFFFFFFFFFF. &.2 7euntungan dan keterbatasan diagnosa keperawa tanFFFFFFFFF... BAB III PENUTUP999999999999999999999..................
.1 7esimpulanFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF .& *aranFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF..
MAALAH &EMINAR MET%DEL%8I : TA&%N%MI NANDA I :
D)sen Pem,'m,'ng;Ns.Hermansah- &.e*-M.e* DI&U&UN %LEH ; 1. 2. 3. . !.
&ARIAH %LANDA A8U&TIN D%MINI4A ERIA
P%LITENI EMENTRIAN E&EHATAN REPUBLI IND%NE&IA PR%8RAM &TUDI D3 EPERA?ATAN P%LTEE& EMENE& BEN8ULU TAHUN A$ARAN 2@1"2@16