1. PEN PENDAHU DAHULU LUAN AN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Tanama naman n hias hias menc mencak akup up semua semua tumb tumbuh uhan an,, baik baik berb berben entu tuk k tern terna, a, meramba merambat, t, sema, sema, perdu perdu maupun maupun pohon pohon yang yang sengaj sengajaa ditanam ditanam orang orang sebaga sebagaii komp kompon onen en taman taman,, kebu kebun n ruma rumah, h, peng penghi hias as ruan ruanga gan, n, upaca upacara ra atau atau sebag sebagai ai kompon komponen en karang karangan an bunga. bunga.
Bunga Bun ga pot potong ong pun pun dapa dapatt dima dimasu sukk kkan an sebag sebagai ai
tanaman tanaman hias. Dalam konteks konteks umum, umum, tanaman tanaman hias merupakan merupakan salah satu dari dari pengelompokkan berdasarkan fungsi dari dari tanaman hortikultura. tanaman hortikultura. Bagia Bagian n yang yang dima dimanf nfaat aatka kan n oran orang g tida tidak k hany hanyaa bung bunga, a, tetap tetapii kesan kesan kein keinda daha han n yang ang dimu dimunc ncul ulka kan n oleh oleh tana tanama man n ini. ini. Sela Selain in bunga bunga(w (war arna na dan dan aroma), daun, aroma), daun, buah, buah, dapa dapatt menj menjad adii komp kompon onen en yang yang dima dimanf nfaat aatka kan. n. Seba Sebaga gaii cont contoh oh,, bebe beberap rapaa ranti ranting ng tumb tumbuh uhan an yang yang meng mengelu eluar arka kan n aroma segar segar dapat dapat diletakkan di ruangan untuk mengharumkan ruangan dan menjadikannya sebagai tanaman hias. atar belakang pembuatan makalah ini untuk mengetahui teknologi produksi pada tanaman hias.
1.2 Tujuan
!ahasiswa mampu memahami teknologi produksi tanaman hias yang meliputi perbanyakan, pegulasi pertumbuhan, panen dan pasca panen serta penanganan khusus pada tanaman hias.
1
2. PEMBAHASAN 2.1 Teknologi Produksi Tanaman Hias 2.1.1 Pengertian Hortikultura Hias !lorikultur Tanaman hias (ornamental plant) adalah tanaman yang ditumbuhkan
karena kualitas ornamennya, bukan nilai komersial lainnya. "stilah ini sering hanya disingkat dengan ornamental saja ketika yang dimaksudkan adalah hortikultura. Tanaman hias biasanya ditumbuhkan di taman bunga atau rumah. #ebanyakan mereka ditumbuhkan untuk mendapatkan penampilan bunga. Tanaman hias lainnya yang diinginkan adalah daun, aroma, buah, batang dan gabusnya. Tanaman hias juga digunakan untuk landscap dan untuk bunga potong. $ntuk pohon dapat disebut dengan pohon hias. istilah ini dipakai ketika merekan digunakan sebagai bagian dari taman untuk mendapatkan bunga, bentuknya atau untuk karakteristik menarik lainnya. !isalnya pohon yang digunakan dalam landscape yang lebih besar mempengaruhi skrining dan naungan, atau di kota dan pinggir jalan raya yang disebut dengan amenity trees (pohon yang ramah). Tanaman hias juga memerlukan perawatan yang spesifik oleh petaman. %ontohnya penanaman untuk bonsai dan topiary yang hanya bertujuan sebagai tanaman hias untuk &irtual dengan pemangkasan rutin oleh petaman, atau mereka dengan cepat berhenti menjadi tanaman hias jika tidak diperhatikan. 2.1.2 Per"an#akan Tanaman Hias 1. Per"an#akan Tanaman Se$ara %enerati& 'erbanyakan secara generatif dilakukan dengan menanam biji yang
dihasilkan dari penyerbukan antara bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (kepala putik). a. Biji 'erbanyakan secara generatif tanaman hias adalah dengan penggunaan biji. Biji merupakan bagian tanaman yang digunakan untuk melanjutkan kehidupan secara alami pada tanaman. asil dari penyerbukan bunga tersebut berjumlah relatif banyak. b. Spora
2
Spora paku berfungsi sebagai alat persebaran (dispersi), mirip dengan biji. 'erlu media semai yang cocok agar spora tumbuh menjadi tanaman baru. Teknik perbanyakan generatif memiliki banyak keunggulan. *amun, teknik ini tidak banyak digunakan dalam perbanyakan tanaman hias. al ini disebabkan waktu tumbuh yang dibutuhkan tanaman hasil perbanyakan generatif sampai kondisi layak jual lebih lama dibandingkan tanaman hasil perbanyakan &egetatif. 2. Per"an#akan se$ara aseksual atau 'egetati& 'erbanyakan secara &egetati&e adalah proses perbanyakan tanaman dengan
menggunakan bagian+bagian tertentu dari tanaman seperti, daun, batang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sama dengan induknya. (utting atau biasa disebut stek atau cutting merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman secara &egetatif yang dapat dilakukan menggunakan organ akar, batang, maupun daun tanaman. La#ers atau mencangkok merupakan salah satu cara perkembangbiakan &egetatif buatan yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan. Bul" )um"i la*is+ $mbi lapis merupakan umbian yang berlapi+lapis dan di tengahnya memiliki tunas. 'ada bagian atas atau permukaan memiliki buku, tumbuh daun dan juga terdapat didua ketiak tanaman. %ontoh umbi lapis yaitu bawang merah, bawang putih dan lain sebagainya. %ra&ting rafting-penyambungan adalah seni menyambungkan
jaringan tanaman hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman gabungan. ,n'itro mi$ro*rogration in &itro yaitu menumbuhkan jaringan+jaringan
&egetatif (seperti akar, daun, batang, mata tunas) dan jaringan+jaringan generatif (seperti o&ule, embrio dan biji) pada media buatan berupa cairan atau padat secara aseptik (bebas mikroorganisme).
3
2.1.- Hormon dan egulator Pertum"u/an Tanaman
Dalam dunia tumbuhan /at pengatur tumbuh mempunyai peranan dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk kelangsungan hidupnya. 0at pengatur tumbuh pada tanaman adalah senyawa organik yang bukan hara (nutrient), yang jumlahnya sedikit dapat mendukung (promote), menghambat (inhibit) dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan. ormon tumbuhan adalah /at organic yang dihasilkan oleh tanaman yang dalam konsentrasi rendah dapat mengatur proses fisiologis (1bidin, 2345). ormon tumbuhan adalah senyawa organic yang disentesis di salah satu bagian tumbuhan dan dipindahkan kebagian lain, dan pada konsentrasi yang sangat rendah mampu menimbulkan suatu respon fisiologis. 6espon pada organ sasaran tidak perlu bersifat maju, karena proses pada tumbuhan atau diferensiasi kadang malah terambat oleh hormone, terutama oleh asam absitat, karena hormone harus disintesa oleh tumbuhan, maka ion organic seperti # 7 atau %a+ yang dapat menimbulkan respon penting, dikatakan bukan hormon /at pengatur tubuh organic yang disentesis oleh organisme selain tumbuhan juga bukan hormone. Batasan tersebut menyatakan pula bahwa hormone harus dapat dipindahkan ke dalam tumbuhan. *amun tidak dijelaskan bagaimana atau sejauh mana pemindahan itu (Salisbury and 6oss, 2335). Auksin yaitu mempengaruhi pertambahan panjang batang, pertumbuhan,
diferensiasi dan percabangan akar 8 perkembangan buah 8 dominansi apical 8 fototropisme dan geotropisme. Sitokinin, mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar mendorong pembelahan sel dan pertumbuhan secara umum, mendorong
perkecambahan
dan
menunda
penuaan.
iberelin
berfungsi
mendorong perkembangan biji, perkembangan kuncup, pemanjangan batang dan pertumbuhan
daun,
mendorong
pembungaan
dan
perkembangan
buah,
mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar (*oggle and 9rit/,23:3). Beberapa auksin dihasilkan secara alami oleh tumbuhan, misalnya "11 ("*doleacetic acid), '11 ('henylacetic acid), ;+ chloro "11 (;+chloroindole acetic acid) dan "B1 ("ndolebutyric acid) dan beberapa lainnya merupakan auksin
4
sintetik, misalnya *11 (*apthalene acetic acid), ,;+D (,; dichloropheno
Beberapa macam sitokinin merupakan sitokinin alami (misal kinetin, /eatin) dan beberapa lainnya merupakan sitokinin sintetik. Sitokinin alami dihasilkan pada jaringan yang tumbuh aktif terutama pada akar, embrio, dan buah. Sitokinin yang diproduksi di akar selanjutnya diangkut oleh sel target pada batang (#usuma,23:=). ?attimena (233) menambahkan sitokinin dapat mengganti peranan asam giberelat seperti pada pembentukan en/im @+amilase pada proses perkecambahan. 1dapun kelompok /at pengatur tumbuh %i"erelin terdiri atas kira+kira A= macam senyawa, 1 merupakan yang paling banyak jumpai didalam tanaman. 1sam giberelat tidak tahan panas. Secara umum, peranan asam giberelat didalam tanaman adalah menginduksi pemanjangan ruas. Senyawa giberelin digunakan dalam media kultur untuk meningkatkan pemanjangan pucuk+pucuk yang sangat kecil dan merangsang pembentukan embrio dari kalus (0ulkarnain, ==3). Asam gi"erelat juga mampu meningkatkan besar daun beberapa jenis
tumbuhan. iberelin dapat memanjangkan tunas dan cabang tanaman juga mempunyai daya untuk mendorong pertumbuhan &egetatif dan generatif tumbuh+ tumbuhan (6ismunandar, 2333). Selain memacu pemanjangan sel yang menyebabkan pemanjangan batang dan akar, peranan giberelin memacu perkembangan jaringan pembuluh dan mendorong pembelahan sel pada kambium pembuluh sehingga mendukung pertumbuhan diameter batang (Dahab and Salem, 234:). Asam a"sisat )ABA+ berfungsi menghambat pertumbuhan, merang sang
penutupan stomata pada waktu kekurangan air, mempertahankan dor mansi. Ctilen berfungsi mendorong pematangan, memberikan pengaruh yang berlawanan dengan beberapa pengaruh auksin, mendorong atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, batang dan bunga. !eristem apical tunas ujung, daun muda, embrio dalam biji (#imball,233A).
5
Etilen merupakan /at
pengatur tumbuh yang dapat merangsang
perkembangan tanaman (Shirsat et al. 2333), Tanaman yang diberi perlakuan etilen dapat mengalami gutasi, gumosis, atau pengeluaran lateks (1beles, 23:). 1grios (==;) juga menyatakan bahwa etilen mampu merangsang pembentukan fitoaleksin dan sintesis atau aktifitas beberapa en/im yang berperan dalam meningkatkan ukuran dan hasil panen buah (1tta+ 1ly et al. 2334).
2.1.0.Panen dan Pas$a Panen Tanaman Hias
'engetahuan tentang fisiologi dan teknologi penanganan pascapanen tanaman hias dapat dikatakan relatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan tanaman buah maupun sayuran. al ini dikarenakan organ tanaman atau organ yang dipanen kebanyakan berupa pucuk bunga dengan sekumpulan petal merupakan sistem yang sangat berbeda dengan organ tanaman lainnya dalam hal proses+proses senesen (penuaan). ?aktu antara kematangan dengan senesen dan kematian sangatlah pendek bila dibandingkan organ lainnya seperti buah dan daun. 1da dua perbedaan mendasar dalam hal penanganan pascapanen dan fisiologi dari senesen pada tanaman hias bila dibandingkan dengan produk+produk pertanian lainnya. 'erbedaan tersebut meliputi 2. Tanaman hias (bunga potong baik berdaun maupun sedikit berakar, dan hias daun potong) merupakan organ yang sangat komplek bila dibandingkan dengan biji, buah, dan sayuran. Biji dan buah merupakan sekumpulan beberapa unit morfologi termasuk sepal, petal, androcium, gymnocium, tangkai, dan beberapa daun. !asing+masing unit memiliki morfologi dan fisiologi yang berbeda satu sama lainnya. "nteraksi pada proses fisiologi keseluruhan atau keutuhan bunga potong tersebut. . #ebanyakan buah dan sayuran dipanen setelah
mencapai
stadia
perkembangan yang sempurna atau perkembangan penuh. Teknik penanganan pascapanen dari buah dan sayuran secara langsung ditujukan untuk penundaan senesen dan mempertahankan produk tetap dalam keadaan segar. 'ada kebanyakan bunga atau tanaman hias potong terdapat dua stadia fisiologi yang berbeda. Stadia pertama, yaitu pertumbuhan dan perkembangan kuncup bunga ( flower bud ) hingga stadia mekar penuh. #edua, yakni kematangan,
6
senesen, dan kemudian kelayuan. adi penanganan pascapanen mencakup hal+hal yang
ditujukan
untuk
perangsangan
pertumbuhan
stadia
pertama,
dan
penghambatan proses metabolisme pada stadia kedua. 2.1.0.1 Panen Bunga
#ematangan tanaman hias (organ bunga) merupakan suatu faktor penting, dan kematangan dapat diketahui dengan memperhatikan dan memperkirakan ukuran tanaman ataupun tingkat perkembangan (derajat membukanya kuncup bunga). Sebagai contoh, pada mawar, keadaan kuncup merupakan stadia yang baik dan pada stadia ini kebanyakan tanaman mawar tahan terhadap penyakit fisiologis. Sedangkan bila perkembangan lewat dari keadaan kuncup atau telah mekar sebagian, kualitas bunga yang diperoleh rendah dan umur sangat singkat. 'emanenan sebaiknya dilakukan sewaktu bunga mengandung banyak air, yaitu sekitar pukul =A.==+=4.==. ?alaupun demikian panen juga dapat dilakukan pada pukul 2A.==+2:.==. 'ada saat tersebut, penyerapan air tanaman berlangsung lebih banyak daripada penguapannya. ika pemanenan dilakukan pada siang hari, dikhawatirkan tanaman sudah mulai melakukan metabolisme aktif sehingga daya tahan bunga terhadap kelayuan menjadi rendah. 'anen tanaman hias (bunga potong) umumnya dilakukan secara manual. 'enggunaan alat+alat mekanik sangat sedikit, hanya pada alat+alat pengangkutan dan alat pengikat (penyatu) satuan+satuan potongan (tangkai) bunga. Tujuan panen untuk mengumpulkan komoditi pada tingkat kematangan yang baik, dengan kerusakan dan kehilangan hasil yang rendah, secepat mungkin, dan biaya murah. 1lasan ini yang membuat panen secara manual lebih cenderung dipilih untuk tanaman hias terutama bunga potong. #euntungan+keuntungan panen secara manual meliputi, a. 'emanen dapat memilih tingkat kematangan yang tepat sehingga memungkinkan penentuan grade yang tepat, dan pemanenan dapat secara berulang b. 'emanen dapat menangani komoditi dengan tingkat kerusakan yang rendah.
7
c. aju panen dapat dengan mudah ditingkatkan dengan penambahan tenaga kerja. d. 'anen secara manual bermodal kecil. !asalah utama panen secara manual terpusat pada tenaga kerja. 'enyediaan tenaga kerja merupakan masalah bagi petani. Tenaga kerja dapat sangat mahal pada saat musim panen serentak. !eskipun demikian, kualitas merupakan aspek yang sangat penting demi suksesnya pemasaran bunga hias. al inilah yang menyebabkan sistem panen secara manual tetap sebagai pilihan utama.
2.1.0.2 Pas$a *anen "unga
#elompok tanaman hias khususnya bunga potong umumnya lebih banyak diminati karena bernilai ekonomis tinggi dengan warna bunga yang menarik dan &olume bunga yang dapat mencapai jumlah yang besar. Tanaman hias yang bernilai ekonomi tinggi sebagai bunga potong harus memenuhi persyaratan yakni8 2) berwarna indah, mulus, bersih, tidak bernoda dan baunya wangi tidak menyengat8 ) bunga dapat bertahan lama setelah dipotong8 ) tangkai bunga cukup panjang dan kuat8 ;) bunga tidak mudah rusak dalam pengepakan dan8 5) bunga dihasilkan oleh tanaman yang subur dan mudah berbunga tanpa mengenal musim. enis bunga potong yang terkenal di "ndonesia seperti anggrek, krisan, mawar, anyelir, gladiol, gerbera dll. $ntuk mengurangi kehilangan hasil yang disebabkan oleh kerusakan yang sering timbul setelah panen pada tanaman hias seperti layu, patahnya batang dan daun, serta lepasnya kelopak bunga, maka diperlukan perhatian khusus pada penanganan pasca panennya agar produk mempunyai fase hidup atau daya simpan yang lama. 'enanganan pasca panen bunga merupakan suatu kegiatan yang memberikan perlakuan+perlakuan terhadap bunga, setelah bunga tersebut dipanen sampai bunga itu diterima oleh konsumen. $mumnya penanganan pasca panen tanaman hias lebih banyak dilakukan untuk kelompok tanaman hias bunga potong dibanding dengan kelompok tanaman hias yang lain, hal ini karena pertimbangan nilai ekonomis bunga potong dengan warna yang menarik dan &olume bunga
8
potong yang dapat mencapai jumlah besar saat dilakukan pengiriman atau pemasarannya. 'enanganan pasca panen tanaman hias khususnya bunga potong bertujuan untuk 2) memperkecil respirasi ) memperkecil transpirasi ) mencegah infeksi atau luka ;) memelihara estetika 5) memperoleh harga yang tinggi. 9aktor+faktor yang mempengaruhi penanganan pasca panen tanaman hias. $ntuk menerapkan penanganan pasca panen tanaman hias bunga potong secara baik dan benar, maka perlu diketahui faktor+faktor yang mempengaruhi pasca panen yakni 2. . . ;. 5. A. :. 4. 3.
#ematangan bunga ( flower maturity) 'ersediaan bahan makanan Temperatur 'ersediaan air 'ertumbuhan mikroorganisme #ualitas air Ctilen #erusakan mekanis 'enyakit
2.2 Teknologi Produksi Tanaman Hias Anggrek Dendro"ium 2.2.1 Deskri*si Tanaman Anggrek Dendro"ium
1nggrek Dendrobium banyak disukai masyarakat karena rajin berbunga dengan warna dan bentuk yang menarik dan ber&ariasi. Sering digunakan dalam rangkaian bunga karena memiliki kesegaran yang relati&e lebih lama, warna dan bentuk bunga lentur sehingga mudah dirangkai dan produkti&itasnya tinggi (?idiastoety, =2=). 'roduksi anggrek dari tahun ke tahun cenderung meningkat, hal ini dapat dilihat pada B'S yang mengatakan bahwa produksi komoditas anggrek meningkat
9
pada tahun =22 sejumlah 25.;5=.5A tangkai, meningkat dari tahun sebelumnya =2= yaitu sebesar 2;.=5=.;;5 tangkai. Dengan minat masyarakat yang besar terhadap komoditas ini maka dibutuhkan teknologi budidaya yang tepat dan efisien untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal.
2.2.2 Teknologi Budida#a Anggrek Dendro"ium a. Persia*an Tem*at dan Bi"it Anggrek
Tempat budidaya tanaman hias jenis angrek menggunakan *urseri atau reen house. #arena tanaman anggrek tidak tahan dengan intensitas cahaya yang tinggi, maka tempat yang cocok bagi pembudidayaan tanaman berada *urseri dengan control lingkungan dan 1groklimat yang sesuai tanaman anggrek. 'ersiapan bibit hasil perbanyakan dengan generati&e maupun dengan teknik kultur jaringan yang pertama melakukan 1klimatisasi bibit yang masih muda. !engeluarkan bibit atau plantlet yang masih muda dengan hati+hati. #emudian letakkan plantlet pada baskom berisi air bersih, cuci sampai bibit bersih. #emudian rendam bibit dalam fungisida selama 5 sampai 2= menit (Dirjenhorti.==4). !enurut Dirjenhorti (==4) bibit yang sudah berbentuk plantlet (mempunyai daun dan berakar) sudah dapat di semaikan pada media tanam. #ering anginkan bibit dengan menaruh pada kertas koran, kurang lebih 25 menit. ". Media Tanam dan Proses Penanaman Bi"it
!edia tanam yang digunakan dalam budidaya anggrek bisa berupa media tanam sabut kelapa, batang pakis dan Spagnum moss. Syarat media tanam menurut SE' anggrek (Dirjenhorti,==4) adalah bersifat porus, mudah menyerap air, tidak mudah lapuk, tidak epat asam, tidak ditumbuhi fungi dan bakteri. Setelah direndam fungisida dan ditiriskan, bibit anggrek dapat ditanam pada media tanam sabut kelapa atau kompot, lalu sabut kelapa diikiat sederhana. Satu persatu ikatan sabut kelapa sudah berisi bibit diletakkan didalam tray semai berukuran : < 2; lubang. Satu lubang trai berisi 2 bibit.<
10
$. ada/ Tanam
'emilihan pot tanam harus memperhatikan suhu, kelembaban dan jenis anggrek yang ditanam. 'ot yang digunakan pada seedling sampai brbunga menggunakan pot berbahan dasar tanah karena bisa
menjaga kelembaban
lingkungan. Dalam SE' anggrek Dendrobium (Dirjenhorti, ==4), didaerah panas dan kelembaban udara rendah digunakan pot tanah. Tidak dipilihnya pot plastic karena sifatnya sangat ringan, sehingga anggrek yang ditanam di pot plastic mudah roboh dan sifat pot plstih tidak bias menyerap air dan tidak bias menjaga kelembaban lingkungan. 'ot plastic ideal digunakan di daerah dingan dengan curah hujan dan kelembaban tinggi karena air yang tertangkap lebih mudah menguap. d. Pem"esaran Bi"it
Setelah bulan di dalam tray sabut kelapa, bibit anggrek semakin besar dan saat nya untuk dipindahkan ke pot yang jauh lebih besar dan lebar. Bibit
11
tidak dicabut melainkan dipindahkan media beserta bibit tersebut kedalam pot yang besar. Satu pot berisi = bibit, inilah yang disebut %ompot (community pot). #urang lebih 5 bulan kemudian, bibit anggrek sudah besar dan daunnya saling berjejal satu sama lain, sehingga membutuhkan ruang yang lebih besar lagi. !enurut Dirjenhorti(==4)
e. Pemu*ukan
Dalam usaha budidaya tanaman anggrek, habitatnya tidak cukup mampu menyediakan unsure+unsur yang dibutuhkan. $ntuk mengatasi itu, tanaman diberu pupuk organic maupun anorganik. !enurut Sukma dan 1ri (=2=) salah satu usaha untuk meningkatkan perumbuhan dengan pemupukan melalui daun. 'upuk daun disemprotkan ke seluruh permukaan daun, karena anggrek lebih memanfaatkan penyerapan pupuk melalui daun dari pada melalui akar. 'ada saat seedling perawatan pemupukan menggunakan pupuk daun yang mengandung &itamin B dan pupuk *'# seimbang, seminngu kali aplikasi dengan dosis F kali dosis anjuran. Setelah 5 bulan, bibit dipindahkan kepot dengan diameter 25 cm. Dosis pemupukan pada saat remaja jelang berbunga, diberikan pupuk *'# dengan unsur ' dan # yang lebih banyak dari pada unsur *. 'upuk diberikan dengan cara dicairkan dan disemprotkan ke daun. !enurut Sukma dan 1ri (=2=), menggunkan pupuk *'# (25+25+25) andasil D (2;+2+2;) dan ypone< biru (2=+;=+25) masing+masing
12
konsentrasi 2 gr- diaplikasikan hari sekali dapat mempercepat pertumbuhan daun muda . &. Pen#iraman 1nggrek Dendrobium termasuk anggrek epifit. #ebutukan air bagi
anggrek tidak begitu banyak. Sebenarya anggerk ce nderung mengykai kondisi kering, tetapi media tetap lembab. !edia yang terlalu basah dapat menyababkan akar membusuk. 'enyiraman memperhatikan media dan lingkungan mikro sekitar tempat tumbuh. ingkungan mikro yang sangat lembab, tidak memerlukan penyiraman yang rutin. 'enyiraman anggrek pada media sabut kelapa bisa dilakukan sehari sekali pada pukul 2= pagi pada lingkunan yang lemba. 'ada lingkungan yang kering penyiraman bisa dilakukan sebanyak kali. Tanaman anggrek membutuhkan kelembabam nisbi berkisar antara A=+ 4=G. #elembaban tinggi ini diperlukan untik mengantisipasi penguapan yang terlalau tinggi. g. Pengendalian Hama dan Pen#akit ama yang sering menyerang tanaman anggrek adalah siput dan tungau.
'engendalian berdasarkan ada atau tidaknya serangan. 'estisida yang digunakan
adalah
yang
mengandung
bahan
aktif
1bamectinuntuk
mengendalikan tungau. $ntuk membasmi siput, digunakan pestisida dengan bahan aktif metaldehida . sedangkan serangga di kendalikan dengan pestisida dengan bahan aktif "midakloprid. Dosis yang digunakan sesuai anjuran yaitu 2 cc- dan pengandalian aplikasi pestisida seminggu sekali dengan bergantian pemakaian. /. Pas$a Panen
Bunga anggrek Dendrobium muncul pada tunas ujung, pada tanaman dewasa, bungan muncul pada umur 2,5 tahun terhitung dari awal semai. Dengan budidaya intensif, penanaman seedling Dendrobium dapat berbunga pada umur 4 bulan.
13
'enjualan bibit pada stadia Seedling, remaja maupun dewasa dengan cara bibit dikeluarkan dari pot dilepaskan dari media tersebut di kering anginkan selama sehari, kemudian dikemas dengan cara dibungkus koran. !enurut Dirjenhorti (==4) tanaman harus dalam kondisi kering dari air sebelum dibungkus atau packing.
-. PENUTUP -.1 esim*ulan
Tanaman hias (ornamental plant) adalah tanaman yang ditumbuhkan karena kualitas ornamennya, bukan nilai komersial lainnya. "stilah ini sering hanya disingkat dengan ornamental saja ketika yang dimaksudkan adalah hortikultura. Tidak hanya bunga, tetapi juga daun dan buah yang dapat menjadi bagian komponen yang dimanfaatkan sebagai tanaman hias. 'erbanyakan tanaman hias secara umum ada dua macam yaitu perbanyakan secara generati&e dan &egetati&e. 'erlakuan untuk panen dan pasca panen yang dilakukan pada tanaman hias terutama pada bunga potong juga berbeda dengan bagian tanaman yang lainnya, untuk menerapkan penanganan pasca panen tanaman hias bunga potong secara baik dan benar, ada beberapa faktor+faktor yang mempengaruhi pasca panen yakni kematangan bunga ( flower maturity), 'ersediaan bahan makanan, temperatur, persediaan air, pertumbuhan mikroorganisme, kualitas air, etilen, kerusakan mekanis, dan penyakit. Salah satu contoh tanaman hias adalah 1nggrek Dendrobium. 1nggrek Dendrodium banyak disukai masyarakat karena berbunga
14
menarik dengan warna dan bentuk yang ber&ariasi. Teknologi budidaya anggrek dendrodium sampai siap pane nada delapan tahap yaitu yang pertama persiapan bibit, proses penanaman bibit, wadah tanam, pembesaran bibit, pemupukan, penyiraman, pengendalian hama dan penyakit, dan yang terakhir adalah pasca panen.
DA!TA PUSTAA
1bidin, 0. 2345. Dasar – dasar Pengetahuan Zat Pengatur Tumbuh . 1ngkasa Bandung 1cHuaah, eorge. ==5. orticulture. Principles and Practices 4 edition. $ni&ersity of !aryland %ampbell, *.1, .B.6eece and .. !itchell.==. Biologi disi !elima "ilid ## . Crlangga akarta. Dahab, 1.!.1., 6.S. Cldahb and !.1. Salem. 234:. Cffect of gibberellic acid on growth, flowering, and constituents of %. frustescens. 1cta ort. =5 23 > 25 Direktorat endral ortikultura, ==4. Standart operasional Prosedur $nggre% Dendrobium. Departemen 'ertanian eddy, S. 233A. &ormon Tumbuhan. '.T. 6aja rafindo. akarta. #imball,.?.233A. Biologi disi !elima. Crlangga. akarta #usuma, S.23:=. 'itohormon. 'T. Soendengan akarta
15
*oggle,.6 and 9rit/, .. 23:3. #ntroduction Plant Physiology. 'rectice all of "ndia 'rawiranata, ?., S. arran dan '. Tjondronegoro. 2343. Dasar( dasar 'isiologi Tumbuhan. Departemen Botani 9akultas 'ertanian "'B Bogor Salisbury, 9.B dan %leon. ?. 6oos. 2335. fisiologi Tumbuhan ilid ". "TB. Bandung.. Sukma, D dan 1ry setyawati, =2=. Pengaruh )a%tu dan 're%uensi apli%asi pupu% Daun terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan $nggre% Dendrobium. 6isalah seminar Tanaman ias ?attimena, .1. 2344. 0at 'engatur Tumbuh Tanaman. '1$ "'B. Bogor. ;:hal. ?ilson, %.. dan . C. owis. 23AA . Botany. 6ainhold and ?inston. *ew Iork. 0ulkarnain, , ==3. #ultur aringan Tanaman. Bumi 1ksara. akarta.
16