MAKALAH TELAAH KURIKULUM FISIKA SMP ANALISIS MATERI “PESAWAT SEDERHANA” SMP
Nama Kelompok
:
1. Atik Sofiah
(A1C315020) (A1C315020)
2. Aqina Deswana Putri Mata Kuliah
:
Telaah Kurikulum Fisika SMP
Dosen Pengampu
:
Dwi Agus Kurniawan, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat rahmat dan karunia-Nya, kami segenap tim penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Materi Fisika SMP “Pesawat “Pesawat Sederhana” Sederhana” ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum Fisika SMP pada Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas Jambi. Makalah ini terdiri atas tiga bab utama yaitu pendahuluan, pembahasan dan penutup. Pembahasan dalam makalah ini merupakan penjabaran terkait keluasan ( scope), scope), kedalaman (application (application)) materi dan konsep-konsep IPA SMP. Selain itu, dalam makalah ini juga disediakan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar mengenai materi Pesawat Sederhana kelas VIII tingkat SMP. Dengan adanya analisis terhadap keluasan, kedalaman, urutan, penyajian dan penerapan suatu materi, dapat mempermudah guru dalam menyusun rancangan kegiatan pembelaran. Analisis yang dibahas di dalam makalah ini menitikberatkan pada materi Pesawat Sederhana yang dipelajari di tingkat SMP kelas VII. Oleh karena itu, penjelasan mengenai analisis tersebut akan dibahas secara lebih lanjut di dalam makalah ini. Demikian makalah ini disusun. Akhirnya, kami selaku
tim penyusun penyusun
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama dalam memahami pentingnya analisis suatu materi dalam penyusunan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Jambi, 3 Maret 2017
Tim Penyusun
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................... ..................................................................... .................................... .............. i
.................................................................... ............................................. ................................... ............. ii DAFTAR ISI ............................................. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................ .................................................................. ............................................ ............................. ....... 1
1.2 Tujuan Penulisan ........................................... ................................................................. ............................................ ......................... ... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Keluasan (Scope (Scope), ), Kedalaman (depth (depth), ), Urutan ( sequence), sequence), Penyajian,
Penerapan (application (application)) Materi Fisika SMP “Pesawat “Pesawat Sederhana” Sederhana” ................... 3 2.2 Penerapan (Simulasi) Pembelajaran Materi M ateri “Pesawat Sederhana” di Ke di Kelas las . 3 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan .......................................... ................................................................. ............................................. .................................. ............ 22 3.2 Saran ............................................. ................................................................... ............................................ .......................................... .................... 22 DAFTAR PUSTAKA ........................................... ................................................................. ............................................ ........................ 23
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tugas utama seorang guru adalah membimbing, mengajar, serta melatih peserta didik secara professional sehingga dapat mengantarkan peserta didiknya kepada pencapaian tujuan pendidikan. Sehingga untuk melaksanakan tugas tersebut guru harus berpedoman pada suatu alat yang disebut kurikulum. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum mencerminkan falsafah hidup bangsa, ke arah mana dan bagaimana bentuk kehidupan itu kelak akan ditentukan oleh kurikulum yang digunakan oleh bangsa tersebut sekarang. Nilai sosial, kebutuhan dan tuntutan masyarakat cenderung/selalu mengalami perubahan antara lain akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum ini sangat dibutuhkan oleh guru, oleh sebab itulah selaku pendidik guru perlu melakukan telaah terhadap kurikulum yang berlaku dalam pendidikan. Hal ini dimaksudkan dimaksudkan agar proses belajar dan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku demi tercapainya tujuan pendidikan. Telaah merupakan penyelidikan; kajian; pemeriksaan;
dan
penelitian.
Sehingga telaah kurikulum dapat diartikan sebagai suatu kajian terhadap kompetensi, materi, evaluasi serta perencanaan pembelajaran yang dapat dijadikan pedoman bagi guru di sekolah. Telaah ini sangat dibutuhkan oleh guru untuk menentukan bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas ditinjau dari kempetensi inti, kompetensi dasar maupun indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa. Berdasarkan alasan diatas perlulah disusun suatu makalah yang mengulas tentang penelaahan materi pembelajaran terkhusus pada mata pelajaran Fisika di tingkat SMP. Makalah ini akan membahas mengenai telaah pada metri pesawat sederhana yang diajarkan pada mata pelajaran IPA di tingkat SMP. Dalam makalah ini
juga akan dibahas keluasan (Scope), Scope), kedalaman (depth (depth), ), urutan
( sequence), sequence), dan penyajian materi “pesawat sederhana” sekaligus penerapan
( Application) Application) dan
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi
“Pesawat Sederhana”.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain: 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum Fisika SMP pada Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Jambi; 2. Untuk mengetahui keluasan (Scope ( Scope), ), Kedalaman ( Depth), Depth), Urutan (Sequence (Sequence), ), dan Penyajian Materi Fisika SMP “Pesawat Sederhana” 3. Dapat menerapkan ( Application) Application) dan mensimulasikan pembelajaran materi “Pesawat Sederhana” di kelas.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Keluasan ( Scop Scope), Kedalaman (D epth pth), Urutan ( Seq Sequenc uence e), dan Penyajian Materi Fisika SMP “Pesawat Sederhana”
Kerangka dasar dan struktur kurikulum untuk Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013. Dalam lampiran Permendikbud No 68 dijelaskan mengenai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai siswa setelah selesai mempelajari suatu mata pelajaran, termasuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam lampiran Permendikbud No 68 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah terdapat aturan mengenai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam. Materi “Pesawat Sederhana” dalam Permendikbud terdapat pada Kompetensi Inti ke-3 dan Kompetensi dasar 3.5, serta pada Kompetensi Inti ke-4 dan Kompetensi Dasar 4.5, yaitu: KI.3
Memahami
pengetahuan
(faktual,
konseptual,
dan
prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. SK 3.5 Mendeskripsikan kegunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari dan hubungannya dengan kerja otot pada struktur rangka manusia. KI.4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. SK 4.5 Melakukan penyelidikan tentang keuntungan mekanik pada pesawat sederhana. Materi “Pesawat Sederhana” merupakan salah satu materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas VIII tingkat Sekolah Menengan Pertama
(SMP).
Pembelajaran
materi
ini
bertujuan
agar
peserta
didik
dapat
mengidentifikasi jenis serta kegunaan pesawat sederhana yang ada di lingkungan sekitar peserta didik, menyelidiki keuntungan mekanik pesawat sederhana, serta dapat menjelaskan keterkaitan prinsip kerja pesawat sederhana dengan prinsip kerja otot dan rangka manusia. a.
Scope) Keluasan Materi ( Scop Keluasan ( scope) scope) atau cakupan materi menggambarkan banyak materi yang
diajarkan dalam suatu materi pembelajaran. Ruang lingkup atau cakupan ( scope ( scope)) materi Pesawat Sederhana berdasarkan buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs kelas VIII oleh Siti Zubaidah meliputi : 1. Pengertian dan kegunaan pesawat sederhana; 2. Jenis-jenis pesawat sederhana dan keuntungan mekanik pada penggunaan pesawat sederhana; 3. Contoh pesawat sederhana di sekitar lingkungan siswa; 4. Prinsip kerja pesawat sederhana pada otot dan rangka manusia. b.
Kedalaman Materi (D epth pth)
Kedalaman (depth (depth)) merupakan pendalaman atau pengkajian dari keluasan materi dalam materi pembelajaran yang akan akan dipelajari oleh siswa. Dalam materi pesawat sederhana ini, pengulasan materi diawali dengan membahas pengertian pesawat sederhana, seder hana, konsep pesawat sederhana s ederhana ini kemudian dihubungkan dengan usaha dan kerja pada tubuh manusia serta peranan pesawat sederhana, yaitu untuk membantu berbagai aktivitas dalam kehidupan manusia. Pada jenis-jenis pesawat sederhana diulas mengenai katrol, roda berporos, bidang miring, dan pengungkit. Materi katrol dibahas dengan diawali penggunaannya dalam kehidupan serta keuntungan mekaniknya. Macam-macam katrol juga disebutkan disebutkan yaitu meliputi katrol tetap tunggal, katrol bebas tunggal, dan katrol gabungan. Ketiga jenis katrol tersebut kemudian disebutkan kembali pengertiannya dan keutungan mekaniknya masing-masing. Jenis pesawat kedua yaitu adalah roda berporos, dalam materi ini dibahas mengenai pengertian dan contohnya. Sedangkan pada bidang miring diulas mengenai pengertian, contoh dan rumus perhitungan keuntungan mekanik pada bidang miring. Pembahasan materi pada pengungkit meliputi pengertian dan
contoh, keuntungan mekanik, serta gambar posisi lengan kuasa dan lengan beban. Jenis-jenis pengungkit kemudian dijelaskan yaitu meliputi pengungkit jenis pertama,jenis kedua dan jenis ketiga. Pada materi ketiga yaitu kerja pesawat sederhana pada otot dan rangka manusia digambarkan melalui visualisasi, konsep dan jenis jenis pesawat sederhana yang terdapat dalam tubuh dan gerak manusia ditunjukkan dalam bentuk gambar. Kedalaman materi pesawat sederhana berdasarkan buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs kelas VIII oleh Siti Zubaidah dapat dilihat pada ulasan berikut: 1.
Pengertian Pesawat Sederhana
Pada tubuh manusia berlaku prinsip-prinsip kerja pesawat sederhana. Prinsip-prinsip tersebut kemudian ditiru dan dimodifikasi untuk mendesain berbagai macam peralatan yang memudahkan kerja manusia. Ketika kerja dipermudah, artinya energi yang dikeluarkan lebih sedikit. Energi dan kerja (usaha) dinyatakan dalam satuan Joule (Newton meter). Kerja atau usaha didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jarak, sehingga dapat dituliskan dengan rumus berikut. W= di mana: W
= Usaha (Joule)
F
= Gaya (Newton)
S
= Jarak (Meter)
Usaha dapat bernilai nol apabila gaya yang dikerjakan pada benda tidak mengakibatkan perpindahan tempat. Besarnya usaha yang dilakukan per satuan waktu disebut dengan daya atau power (P). Daya secara matematis dituliskan sebagai berikut. P= di mana: P
= Daya (Watt)
W
= Usaha (Joule)
T
= Waktu (Sekon)
Pada saat manusia melakukan aktivitas, manusia selalu berupaya untuk melakukannya dengan usaha dan daya yang sekecil-kecilnya. Oleh karena itu,
manusia menggunakan pesawat sederhana untuk membantu melakukan aktivitasnya. 2.
Jenis-jenis
pesawat
sederhana
dan
keuntungan
mekanik
pada
penggunaan pesawat sederhana
Manfaat dari pesawat sederhana adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia. Berikut ini akan disebutkan beberapa jenis pesawat sederhana yang ada di sekitarmu. Selain itu, akan dijelaskan pula keuntungan mekanik dari penggunaan pesawat sederhana. a.
Katrol
Tahukah kamu bagaimana seseorang dapat mengambil air dari sumur yang dalam dengan menggunakan timba (lihat Gambar). Hal ini karena orang tersebut memanfaatkan katrol tetap yang berfungsi untuk mengubah arah gaya. Jika tali yang terhubung pada katrol ditarik ke bawah, maka secara otomatis timba berisi air akan terkerek ke atas. Keuntungan mekanik katrol tetap sama dengan 1. Jadi, katrol tetap tunggal tidak menggandakan gaya kuasa atau dengan kata lain gaya kuasa sama dengan gaya beban.
Gambar: Contoh katrol tetap
Penerapan katrol dalam kehidupan sehari-hari biasa divariasi sehingga membentuk katrol bebas maupun katrol majemuk. Variasi tersebut dimaksudkan untuk mempermudah pekerjaan yang dilakukan. Agar lebih memahami variasi katrol secara lebih lanjut, l anjut, perhatikan Gambar.
Berbeda dengan katrol tetap, kedudukan katrol bebas berubah dan tidak dipasang di tempat tertentu. Biasanya katrol bebas diletakkan di atas tali. beban. Katrol bebas berfungsi untuk melipatkan gaya, sehingga gaya pada kuasa yang diberikan untuk mengangkat benda menjadi setengah dari gaya beban. Katrol jenis ini biasanya ditemukan di pelabuhan yang digunakan untuk mengangkat peti kemas. Keuntungan mekanik dari katrol bebas lebih besar dari 1. Pada kenyataannya nilai keuntungan mekanik dari katrol bebas tunggal adalah 2. Hal ini berarti bahwa gaya kuasa 1 N akan mengangkat beban 2 N. Agar gaya kuasa yang diberikan pada benda semakin kecil, maka diperlukan katrol majemuk. Katrol majemuk merupakan gabungan dari katrol tetap dan katrol bebas yang dirangkai menjadi satu sistem yang terpadu. Katrol majemuk biasa digunakan dalam bidang industri untuk mengangkat benda-benda yang berat. Keuntungan mekanik dari katrol majemuk sama dengan jumlah tali yang menyokong berat beban.
Gambar: Katrol majemuk
b.
Roda Berporos
Kamu tentunya sudah tidak asing lagi dengan sepeda, bahkan sebagian besar di antara kamu pasti pernah menggunakannya. Gear pada sepeda adalah salah satu contoh pesawat sederhana yang tergolong roda berporos. Roda berporos adalah pesawat sederhana yang memiliki dua roda dengan ukuran berbeda yang berputar bersamaan. Gaya kuasa biasanya bekerja pada roda yang besar, gaya gaya beban bekerja pada roda yang lebih kecil. Roda berporos memiliki fungsi untuk mempercepat gaya. Selain gear sepeda, contoh penerapan pesawat sederhana jenis roda berporos adalah kursi roda, mobil, dan sepatu roda.
c.
Bidang Miring
Contoh dari bidang miring selain tangga adalah sekrup dan pisau. Bidang miring merupakan bidang datar yang diletakkan miring atau membentuk sudut tertentu sehingga dapat memudahkan gerak benda. Keuntungan mekanik bidang miring dapat dihitung dengan membagi jarak kuasa dengan jarak beban.
d.
Pengungkit
Pengungkit merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh alat-alat yang merupakan pengungkit antara lain gunting, linggis, jungkat-jungkit, pembuka botol, pemecah biji kenari, sekop, koper, pinset, dan sebagainya. Tabel 2.3 menjelaskan berbagai macam jenis pengungkit yang dikelompokkan berdasarkan variasi letak titik tumpu, lengan kuasa, dan lengan beban. Pengungkit dapat memudahkan usaha dengan cara menggandakan gaya kuasa dan mengubah arah gaya. Agar kita dapat mengetahui besar gaya yang dilipatgandakan oleh pengungkit maka kita harus menghitung keuntungan mekaniknya. Cara menghitung keuntungan mekaniknya dengan membagi panjang lengan kuasa dengan panjang lengan beban. Panjang lengan kuasa adalah jarak dari tumpuan sampai titik bekerjanya gaya kuasa. Panjang lengan beban adalah jarak dari tumpuan sampai dengan titik bekerjanya gaya beban.
Apabila F b L b = Fk Lk , maka:
3.
Contoh pesawat sederhana di sekitar lingkungan siswa
Gambar: Contoh pesawat sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
4.
Prinsip kerja pesawat sederhana pada otot dan rangka manusia
Perhatikan Gambar! Gambar tersebut menunjukkan seorang atlet yang sedang berlari. Cermati otot dan rangka yang bekerja pada atlet tersebut pada saat berlari. Apa kaitannya dengan pesawat sederhana? Otot dan rangka bekerja bersama-sama pada saat seseorang melakukan gerakan. Hal ini seperti setiap bagian yang terdapat pada sepeda akan bekerja bersama-sama ketika sepeda tersebut bergerak.
Gambar: Gambar: Seorang atlet sedang belajar
Pada saat kamu melakukan suatu aktivitas, otot, tulang, dan sendi akan bekerja bersama-sama. Prinsip kerja ketiganya seperti sebuah pengungkit, di mana tulang sebagai lengan, sendi sebagai titik tumpu, dan kontraksi atau relaksasi otot memberikan gaya untuk menggerakkan bagian tubuh.
c.
Urutan Materi ( Seq Sequenc uence e)
Urutan (Sequence (Sequence)) Berdasarkan asal kata “ sequenced ” adalah rangkaian, urutan, atau tingkatan. Sequenced adalah susunan bahan ajar yang terdiri atas topik/subtopik, dan di dalam tiap topik/subtopik terkandung ide pokok yang relevan dengan dengan tujuan. tujuan. pembelajaran pembelajaran
menekankan pada urutan urutan karena adanya
persamaan- persamaan konsep. Urutan penyajian berguna untuk untuk menentuka urutan pembelajaran. Tanpa urutan yang tepat, maka peserta didik akan merasa kesulitan dalam memahami pembelajaran terutama pada beberapa materi pembelajaran yang bersifat prasyarat ( prerequisite). prerequisite). Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta ke dalamnya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu: 1. Pendekatan prosedural; 2. Pendekatan hierarkis Materi pesawat sederhana ini sudah dipelajari oleh siswa sebelumnya pada kelas 5 SD. Pada kelas 5 SD hanya dibahas mengenai pengertian dan jenis-jenis pesawat sederhana sedangkan pada tingkat SMP materi pesawat sederhana ini akan dibahas lebih dalam lagi. Peserta didik diajarkan mengenai penerapan pesawat sederhana di kehidupan sehari-hari baik berupa alat maupun prinsip pesawat sederhana pada rangka dan otot manusia.
d.
Penerapan ( Applica Applicattion)
Materi pesawat sederhana ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan seharihari siswa. Penerapannya pun begitu luas, sehingga dalam penyampaian materi ini tidak membutuhkan penjelasan yang mendetail dari guru mata pelajaran. Jika siswa dapat memahani konsep pesawat sederhana dengan baik, maka siswa dapat menerapkan penggunaan jenis-jenis pesawat sederhana ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu untuk membantu aktifitas dan dan pekerjaan mereka.
2.2 Simulasi Pembelajaran Materi “Pesawat Sederhana” di Kelas
Dalam simulasi pembelajaran pesawat sederhana ini dibutuhkan
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Dalam lampiran Permendikbud No 68 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah terdapat aturan mengenai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam. Materi “Pesawat Sederhana” dalam Permendikbud terdapat pada Kompetensi Inti ke-3 dan Kompetensi dasar 3.5, serta pada Kompetensi Inti ke-4 dan Kompetensi Dasar 4.5. Keluasan materi Pesawat Sederhanna pada kelas VIII tingkat SMP ini meliputi pengertian dan kegunaan pesawat sederhana, jenis-jenis pesawat sederhana dan keuntungan mekanik pada penggunaan pesawat sederhana, contoh pesawat sederhana di sekitar lingkungan siswa, serta prinsip kerja pesawat sederhana pada otot dan rangka manusia. 3.2 Saran
Berdasarkan uraian makalah, penyusun menyarankan agar dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus mengetahui keluasan, kedalaman, urutan dan penerapan materi yang akan diajarkan. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Tsanawiyah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Zubaidah, Siti. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Buku Guru. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Zubaidah, Siti. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Buku Siswa. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan